Você está na página 1de 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia (Nursalam, 2014).

Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis yang mengalami


perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan
kebutuhan masyarakat. Proses profesionalisasi merupakan proses pengakuan
terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh
masyarakat (Nursalam, 2014).

Menurut Kholid Rosyidi (2013), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses


dalam menyelesaikan masalah pekerjaan melalui orang lain, manajemen
merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu
kegiatan di organisasi, digunakan agar sistem berjalan dengan baik sesuai dengan
visi dan misi yang ada. Manajemen keperawatan keperawatan adalah suatu proses
bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan
secara professional (Gillies, 2005).

Manajemen keperawatan diaplikasikan dalam tatanan pelayanan keperawatan


nyata yaitu Rumah Sakit dan komunitas sehingga perawat perlu memahami
konsep dan aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai adalah konsep manajemen
keperawatan, perencanaan yang berupa strategi melalui pengumpulan data dengan
pendekatan 5 M (Man, Money, Material, Method, Machine), analisa SWOT dan
penyusunan langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan model keperawatan
profesional dan melakukan pengawasan serta pengendalian.

1
2

Pemberian asuhan keperawatan profesional perlu ditunjang dengan adanya


manajemen keperawatan. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses
keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara
profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang.

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai


fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat
kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkret dalam
pelaksanaannya. Praktek keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit
diharapkan dapat memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien
dimana lebih diutamakan pelayanan yang bersifat interaksi antar individu.
Pernyataan tersebut juga sesuai dengan ciri-ciri dari pelayanan keperawatan
profesional yaitu memiliki otonomi, bertanggung jawab dan bertanggung gugat
(accountability), menggunakan metode ilmiah, berdasarkan standar praktik dan
kode etik profesi, dan mempunyai aspek legal.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh yang juga sebagai Rumah
Sakit rujukan kota Banjarmasin, serta wilayah sekitarnya sekaligus sebagai
Rumah Sakit Type B dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan, mempunyai beberapa
ruangan yang menjadi ruang percontohan dalam menerapkan model keperawatan
MAKP. Ruang Safir merupakan salah satu ruangan demgan pelaksanaan Model
Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dengan Metode Tim yang ada di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh

Berdasarkan fenomena tersebut, maka Mahasiswa Program Pendidikan Profesi


Ners Universitas Banjarmasin perlu melakukan praktik di rumah sakit dalam
Stase Manajemen guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan keperawatan
dan etika profesi dalam melaksanakan manajemen keperawatan serta mencoba
menerapkan model keperawatan MAKP yang nantinya akan dilaksanakan role
play yang meliputi supervisi, ronde keperawatan, timbang terima, sentralisasi
3

obat, discharge planning, dan penerimaan pasien baru, serta dokumentasi dengan
melibatkan perawat ruangan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan dapat mengerti dan memahami prinsip manajemen keperawatan
dan model pemberian Asuhan Keperawatan profesional yang sesuai dengan
prinsip Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) metode tim yang
telah diterapkan di Ruang Safir Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch.
Ansari Saleh.

1.2.2 Tujuan Khusus


Setelah melakukan praktik manajemen, mahasiswa diharapkan dapat :
1.2.2.1 Mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan suatu ruang
perawatan dan menghitung kebutuhan tenaga keperawatan disuatu
ruangan perawatan.
1.2.2.2 Melaksanakan peran sesuai dengan Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) Metode Tim yang ada di di Ruang Safir
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh.
a. Melakukan supervisi keperawatan.
b. Melakukan ronde keperawatan.
c. Melakukan timbang terima keperawatan.
d. Melakukan discharge planning.
e. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan
model problem, intervensi, dan evaluasi.
f. Melakukan penerapan sentralisasi obat.
g. Melakukan penerimaan pasien baru.
h. Menganalisis tingkat keberhasilan setelah pelaksanaan Model
Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Metode Tim yang
diterapkan.
4

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
informasi dalam bidang managemen keperawatan tentang prinsip
manajemen keperawatan dan model pemberian Asuhan Keperawatan
profesional yang sesuai dengan prinsip Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) Metode Tim.

1.3.2 Manfaat Praktis


1.3.2.1 Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dalam bidang manajemen keperawatan.

1.3.2.2 Bagi Instansi Akademik


Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar
tentang pengelolaan ruangan dengan pelaksanaan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP) Metode Tim.
1.3.2.3 Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai sarana dan informasi dalam meningkatkan mutu dan
kualitas keperawatan dan profesi ners.
1.3.2.4 Bagi Pasien dan Keluarga
a. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
b. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan
tinggi.

Você também pode gostar