Você está na página 1de 11

TENIS MEJA

Nama : Muhamad Daffa


Kelas : VIII C
Absen : 24

SMP NEGERI 1 BANJAR


Jalan BKR No. 1 Tlp./ Fax. (0265) 741080 Kota Banjar 46322
e-mail :smpn1banjar@yahoo.co.id
Kota Banjar
TENIS MEJA

A. Pengertian Permainan Tenis Meja


Tenis Meja atau Ping-pong adalah suatu olahraga yang dimaikan oleh 2
orang atau 4 orang. Jika dimankan oleh dua orang, biasa disebut sebagai
Pertandingan Tunggal. Dan jika dimainkan oleh 4 orang, disebut sebagai
Pertandingan Ganda.
Permainan ini menggunakan raket yang terbuat dari sebuah papan kayu yang telah
di bentuk. Kayu tersebut dilapisi oleh sebuah karet pada bagian belakang dan
depan. Dalam permainan tenis meja, raket ini disebut dengan Bet.
Perminan ini juga dimainkan di tempat khusus yaitu di atas sebuah meja
berbentuk persegi panjang. Meja yang telah dibentuk sesuai ukuran standar
permainan. Dan juga terpasangnya sebuah net berada di bagian tengah meja,
sebagai perbatasan wilayah pemain dengan lawan.

B. Sejarah Permainan Tenis Meja


Permainan Tenis Meja pertama kali dibuat pada abad ke-19 tepatnya di negara
Inggris. Pada saat itu juga, permainan ini hanya dimainkan oleh para orang-orang
kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam.
Tenis Meja mempunyai beberapa nama seperti Ping-pong, Gossima dan Whiff-
Whaff. Permainan ini pertama kali dikembangkan oleh tentara inggris di India
atau Afrika selatan. Lalu setelah itu mereka membawanya kembali ke negara asal
mereka (Inggris).
Saat itu bola tenis meja belum ada sehingga para pemain memainkannya dengan
meletakkan buku di tengah meja sebagai net, memegang buku sebagai
pemukul/bet, dan menggunakan bola golf sebagai bola tenis meja.
1. Pingpong
Nama “Ping-pong” telah digunakan hampir di semua negara. Yaitu pada saat
perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd belum menjadikannya sebagai
merek dagang pada tahun 1901.
Situasi dimana Jaques menjual hak nama “Ping-pong” kepada Parker
Brothers di Amerika Serikat. Lalu Parker Brothers menjadikannya sebagai
merek dagang di tahun 1920-an. Dan mengubah Organisasi lainnya menjadi
“Table Tennis” dari pada menggunakan nama pada umumnya (ping-pong).
2. Inovasi
Inovasi besar berikutnya dilakukan oleh James W. Gibb (pencinta tenis
meja). menemukan bola celluloid dalam perjalanannya menuju Amerika
Serikat pada tahun 1901.
Diikuti juga oleh E. C. Goode pada tahun yang sama menciptakan karet bet
dengan diberi bintik pada bagian belakangnya.
Permainan Tenis meja mulai dikenal pada tahun 1901 karena diadakannya
sebuah turnamen, buku yang menuliskan tentang tenis meja dan kejuaraan
yang tidak resmi. Hal berikut memberikan kepopulerannya tenis meja pada
abad itu.
Sebelumnya pada awal tahun 1900-an, perminan tenis meja dilarang
dimainkan di negara Russia. Mengapa demikian? karena penguasa pada
zaman itu percaya bahwa tenis meja akan memberikan efek negatif kepada
daya penglihatan para pemain.
Pada tahun 1921, terbentuklah sebuah Asosiasi Tenis Meja yaitu “Table
Tennis Association (TTA)“di negara Inggri. Lalu dikuti dengan
berdirinya “International Table Tennis Federation (ITTF)“ pada tahun 1926.
Kota london menjadi tuan rumah dalam kejuaran dunia resmi pertama pada
tahun 1926. Lalu pada tahun 1933, terbentuklah asosiasi tenis meja di
Amerika.
Perkembangan tenis meja pada tahun 1950-an, bet yang menggunakan karet
pada sisi depan dan belakang di tambahkan sebuah gabus pada setiap sisi.
Gabus itu di tempelkan pada bagian antara karet dan Kayu.
Gabus ini mengubah permainan secara dramatis. Meningkatkan kecepatan dan
perputaran pada bola. Memberikan pantulan pada bola semakin besar,
sehingga pemain dapan meluncurkan bola dengan lebih cepat.
Akhirnya tenis meja diperkenalkan sebagai Cabang Olimpiade pada tahun
1988.

C. Perlengkapan Permainan Tenis Meja


1. Bet/Pemukul
Bet/Pemukul merupakan alat utama yang digunakan untuk memukul bola
dalam permaian. Pada mulanya, hanya dipakaikan sebuah busa/spon, yang
kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir.
Bet dalam permainan tenis meja memang memiliki ciri yang khas. Bet ini
pastinya sangat penting dalam permainan, tanpa bet kita takkan dapat
memukul bola bahkan mengikuti pertandingan.
Bentuk bet lebih bundar dari pada raket dan memiliki pegangan kecil yang
hanya muat pada 1 kepalan tangan. Bet juga terbuat dari kayu yang telah di
haluskan sehingga karet yang akan ditempel pada bet dapat dilepas kembali.
Karet dalam bet memiliki tipe-tipe dasar, diantaranya adalah Inverted, Pips-
Out, Hard Rubber, Long Pips dan Atisipin.

2. Bola

Secara tradisional, bola-bola tenis meja dibuat dari bahan celluloid dan pada
perkembangan bola disempurnakan menjadi superball yang terbuat dari
serpihan plastik.
Standar yang diberikan oleh ITTF adalah dengan memiliki ukuran 2.74 meter
berbentuk bulat, berwarna orange dan terbuat dari bahan celluloid.

3. Pakaian
Pakaian dalam hal seragam memanglah sangat dibutuhkan. Dalam permainan
ini tidak diberikan kriteria khusus, tetapi lebih baik memakai pakaian khusus
dalam menjalankan permainan ini. Tetapi agar lebih baiknya, agar
tidak menggunakan pakaian yang sempit. Supaya badan dapat digerakkan
secara bebas saat mengambil bola.
4. Meja

Tentu saja dalam permainan harus adanya lapangan yang akan dipakai. Meja
tenis ini memiliki meja khusus yang telah dibuat dengan kriteria standar
permainan.
Kriteria yang harus dipenuhi dalam sebuah meja tenis yang pertama adalah
terbuat dari bahan yang keras. Meja yang keras akan memberikan pantulan
yang bagus, sehingga akan lebih menikmati jalannya permainan.
Standar ukuran meja yang dapat digunakan adalah dengan panjang 2.74 meter
dengan lebar 1.52 meter dan tinggi 76 senti meter. Dan juga memiliki
permukaan yang halus agar pantulan bola tetap stabil.

5. Net

Net berfungsi sebagai pembagi lapangan yang memberikan batas antara


wilayah pemain dengan lawan. Tanpa adanya net ini, permainan tidak akan
menyenangkan.
Untuk memilih net yang baik, anda harus mengetahui kriteria standar yang
telah ditetapkan dengan lebar 183 cm dan memiliki tinggi 15.25. Standar ini
pastinya telah banyaknya uji coba yang dilakukan.
LARI

Nama : Muhamad Daffa


Kelas : VIII C
Absen : 24

SMP NEGERI 1 BANJAR


Jalan BKR No. 1 Tlp./ Fax. (0265) 741080 Kota Banjar 46322
e-mail :smpn1banjar@yahoo.co.id
Kota Banjar
LARI

A. Pengertian Lari
Lari merupakan olahraga yang menyehatkan. Lari adalah salah
satu olahraga yang dapat kita lakukan tanpa harus mengeluarkan uang
banyak. Selain itu juga lari dapat membuat badan kita jauh lebih
sehat. Olahraga murah yang tak butuh perlengkapan rumit ini, bisa
dilakukan oleh siapa pun di semua kalangan umur, baik tua, muda,
kaya dan miskin.
Secara bahasa, Lari didefinisikan sebagai cara tercepat bagi
hewan dan manusia untuk bergerak dengan kaki.
Selain itu, dalam istilah Olahraga, Lari didefinisikan sebagai
gerakan tubuh (gait) di mana pada suatu saat semua kaki tidak
menginjak tanah. Lari adalah salah satu bentuk latihan aerobik (
dilakukan dengan menggerakkan kedua tangan dan kaki) dan latihan
anaerobik.
Untuk melakukan olahraga lari ini, ada baiknya dilakukan
pemanasan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah cedera
pada otot yang akhirnya justru akan membahayakan kesehatan
jasmani kita.
B. Cabang Olahraga Lari
1. Sprint

Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta
berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus
ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat
digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint atau
lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
Nomor lomba atau event lari sprint menjangkau jarak dari 50
meter, yang untuk atlet senior hanya dilombakan indoor saja,
sampai dengan dan termasuk jarak 400 meter. Kepentingan relatif
dari tuntutan yang diletakkan pada seorang sprinter adalah
beragam sesuai dengan event-nya, namun kebutuhan dari semua
lari-sprint yang paling nyata adalah 'kecepatan'. Kecepatan dalam
lari sprint adalah hasil dari kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-
otot yang dirubah menjadi gerakan yang halus, lancar-efisien
dibutuhkan untuk berlari dengan kecepatan tinggi. Kelangsungan
gerak lari cepat atau sprint dapat dibagi menjadi tiga, yaitu;

(A) Start , (B) Gerakan lari cepat, (C) Gerakan finish.


2. Lari Jarak Pendek

Pengertian umum Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh


jarak antara 50 m sampai dengan jarak 400 m. oleh karena itu
kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan.
Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang
kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus
lancer dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk
mendapatkan kecepatan yang tinggi. Seoarang pelari jarak pendek
(sprinter) yang potensial bila dilihat dari komposisi atau susunan
serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih besar
atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro
disbanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan
kemampuan sampai 10kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu
seorang pelari jarak pendek itu dilahirkan /bakat bukan dibuat.
Suatu analisa structural prestasi lari jarak pendek dan kebutuhan
latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat sebagai
suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika,
biomotor, dan energetic. Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-
tahap berlari terdiri dari beberapa tahap yaitu : -tahap reaksi dan
dorongan (reaction dan drive) -tahap percepatan (acceleration) -
tahap tansisi/perobahan (transition) -tahap kecepatan maksimum
(speed maximum) -tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance
speed) -finish Tujuan lari jarak pendek adalah untuk
memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan dari
dorongan badan ke depan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang
langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah persatuan waktu).
Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat
meningkatkan satu atau kedua-duanya.

3. Lari Jarak Menengah

Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda


dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak.
Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah
menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung
kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri. Yang perlu diperhatikan
pada lari jarak menengah: >>badan harus selalu rilaks atau santai.
>>Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak
pendek >>Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
>>Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke
depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai.
Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta
daya tahan tubuh yang baik.Dalam lari jarak menengah gerakan
lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan
seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali
menjelang masuk garis finis.

4. Lari Estafet
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut "Lari sambung
menyambung sambil membawa tongkat" adalah salah satu jenis
olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah
lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1
tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak
tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu ato memerima
tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk
menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya
saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa
yang pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang
menang. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah
nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan
lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian
dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta
penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari

Você também pode gostar