Você está na página 1de 25

BAB II ANIMALIA

A.Ciri – ciri umum Animalia

1. Hewan bersifat multiseluler, sel-sel bersifat


eukarat eukariotik, dan tidak memiliki dinding
sel

Hewan bersifat multiseler, artinya terdiri atas banyak sel.


Selain itu, sel hewan merupakan sel eukariotik yang artinya
memiliki membran inti degan kata lain pada sel eukariotik
materi inti sel dibatasioleh sistem membran. Bagian luar sel
hewan dibatasi oleh sistem membran. bagian luar sel hewan
dibatasi oleh membran sel karena tidak memiliki dinding sel.

2. Hewan bersifat Hetetotrof

Hewan berganung pada organisme lain (produsen) dalam


memperoleh makanan. Berbeda dengan tumbuhan yang
mampu menyediakan makanan sendiri (autotrof). Itulah
sebabnya hewan dilengkapi denagn sistem pencemaran
makanan dari yang sederhana (hewan tingkat rendah) hingga
kompleks (hewan tingkat tinggi).

3. Hewan mampu bergerak secara aktif

Kebanyakan hewan mampu bergerak dan gerakannya relatif


lebih cepat dibandingkan dengan tumbuan dan organisme lain.
Kemampuan gerak ini didukung adaya dua jenis jaringan saraf
dan jaringan otot.
4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara
seksual (kawin)

Reproduksi seksual melalui fertilisasi eksternal (pembuahan


terjadi luar tubuh) atau fertilisasi internal (pembuahan terjad
didalam tubuh) kebanyakan hewan bersifat diploid, yang
berarti sel-sel dewasa berisi dua salinan daei materi genetik
yang berasal dari induknya.

5. Hewan mempunyai tubuh dan organ-organ yang


bervariasi

Bentuk tubuh hewan ang dapat dibedakan bedasarkan simetri


tubuh dan lapisan nyata

A. Bedasarkan simetri tubuh

Hewan dibedakan menjadi simetri radial dan simetri


bilaterial. Hewan yang bentuk tubuhnya simetri radial, artinya
bagian tubuhnya tersusun melingkar. Hewan dengan simetri
radial ini hanya mempunyai bagian puncak yang disebut sisi
oral dan bagian Coelentera (cnidaria), dan Echinodermata.
Hewan bersimetri bilateral ini mempunyai sisi atas (dorsal) dan
sisi bawah (ventral), sisi kepala atau sisi depan disebut
aneterior dan sisi ekor atau sisi belkang yang disebut posterior.

B. Bedasarkan lapisan penyusun tubuh

Hewan diploblastik dibangun oleh dua lapisan tubuh yaitu


Ektodem (epidermis) dan endoderm (gastrodermis). Ektordem
merupakan lapisan paling luar, sedangkan Endoderm
merupakan lapisan dalam berupa rongga. Sementara itu,
hewan tripolbastik dibangun oleh tiga lapisan tubuh atau tiga
lapisan yaitu endordem, mesoderm, dan ektordem.
B. KLASIFIKASI HEWAN
INVERTEBRATA DAN
PERANANYA BAGI
KEHIDUPAN
1. Ciri – ciri dan klasifikasi ivertebrata
A. Filum Porifera

Porifera berasal dari kata porus (lubang kecil) dan ferre


(membawa) . jadi, porifera berarti hewan yang mempunyai
tubuh berpori. Porifera hidup menetap (sessil) pada dasar
perairan. Sebagian besar hewan ini hidup di laut dan sebagian
kecil hidup air tawar.

Porifera merupakan hewan diploblastik atau tersusun dari


dua lapisan sel. Lapisan luar tersusun oleh sel-sel epitel
sederhana yang disebut pinakosit dan koanosit. Koanosit
memunyai flagela, vakuola, dan nukleus.

Pada bagian anatar parasit dan koanosit terdapat mesoglea.


Mesoglea tersusun dari zat gelatin. Pada mesoglea terdapat
bagian bagian seperti berikut.
1. Sel-sel andesit untuk mengangkut sisa metabolisme dari
satu sel ke satu sel lainnya dan mengangkut zat makanan.
2. Porosit untuk membuka dan menutup pori.
3. Skleroblas untuk membentuk spikula.
4. Arkeosit untuk membentuk sel reproduktif,misal dalam
pembetukan tunas, pembentuk gamet, dan beperan dalam
regenerasi sel.

a) Sistem saluran air pada porifera ada tiga tipe yaitu


asconoid,syconoid,dan lecuonoid/rhagon
1) Tipe asconoid

Tipe asconoid merupakan tipe paling sederhana. Lubang –


lubang ostium pada tipe ini langsung dihubungkan dengan
saluran lurus mnuju spogno;. Contoh Leucosolenia sp.

2) Tipe syconoid

pada tipe inilubang lubang ostium dihubungkan dengan


saluran-saluran bercabang- cabang ke rongga-rongga yang
berhubungan langsung dengan spongsol. Rongga rongga ini
dialpisi oleh koanosit. Contoh scyphha sp.

3) Tipe leuconoid atau rhagon

Pada tipe ini lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan


saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak
berhubungan dengan spongol. Contoh spongia sp.

Pada tubuh porifera terdapat spikula – spikula yang


mengandung zat kapur (kalsium), zat kersik (silikat), atau
benang-benang spongion. Bentuk bentuk spikula ini pun
bermacam – macam.
B. Filum coelenterata (cnidaria)

Coelentearata memiliki rangka tubuh yang mengandung zat


kapur dan zat kritin. Coelenterata merupakan hewan
diploblastik atau tersusun dari dua lapisan sel, yaitu ektoterma
dan endoderma. Lapisan endoderma kemudian akan
berkembang menjadi gestroderma. Coelenterata berasal dari
kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus.

Coelentarata disebut juga Cnidaria karena mempunyai


knidosit atau sel penyengat yang terdapat pada lapisan
ektoderma.oleh karena iu, pada sistem klasifikasi terbaru filum
colenterata berubah nama menjadi filum cnidaria.

Filum coelentarata dikelompokan menjadi tiga kls yatu,


Hydrozoa, Scyphozoa, dan anthozoa.

1) Kelas Hydrozoa

sebagian besar anggota hydrozoa hidup di laut, beberapa


hidup di air tawar. Anggota hdrozoa ada yang hidup berkoloni
dan ada yang soliter.

B) Hydra

Hydra hidup di air tawar. Hewan ini hidup soliter dan


bebentuk polip.
B) Obelia

Obelia hidup di laut secara berkoloni. Pada siklud hidupnya,


tubuh obelia berbenuk polip dan medusa.

2) Kelas Scyphozoa

Bentuk tubuh scyphozoa seperti mangkuk, transparan, dan


melayang-melayang di laut. Hewan ini mempunyai lapisan
mesogiea yang tebal sebagai sumber nutrisi. Pada daur
hidupnya, bentuk tubuh medusa merupakan fase dominan.
Contoh ubur-ubur.
3) Kelas anthozoa

Bentuk tubuh anthozoa menyerupai bunga. Anggota kelas ini


hidup di laut sebagai polip soliter maupun koloni. Hewan
kelompok ini tidak memiliki bentuk medusa. Tubuh anthozoa
tersusun dari kalsium kabonat (CaCO3).

C) Filum Platyhelminthes

Platyhelminthes (cacing pipih) merupakan hewan yang


mempunyai bentuk simetri bilateral dan tidak mempunyai
rongga tubuh (selom).

Platyhelminthes dibagi menjadi 3 yaituTurbellaria (cacing


berambut getar) Trematoda (cacing isap) dan Cestoda (cacing
pita).

1) Kelas Turbellaria

Turbellaria memiliki bentuk tubuh seperti tongkat. Tubuh


turbellaria bersillia, memiliki dua mata dan tanpa alat isap.
Kelompok cacing ini hidup di perairan, genangan air, kolam,
sungai.
2) Kelas Trematoda

Tremartoda hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.


Oleha krena itu, trematoda mampu menghisap makanan dari
inangnya. Cacing ini umumnya hidup di dalam hati, paru-paru,
dan usus.

3) Kelas Cestoda (cacing pita)

Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang


yang menyerupai pita. Cacing ini merupakan endroparasit
pencernaan vetebrata yang bersifat hermafrodit. Tubuh cacing
ini terdiri atas segmen segmen dan dilapisi utikula. Setiap
segemennya disebut proglotid. Cacing ini mempunyai kepala
yang disebut skoleks. Pada skolek terdapat kait kait (rostelum).
D) Filum Nematelmithes

Nemathelmithes (cacing giling) mempunyai bentuk tubuh


silindris (bulatmemanjang). Permukaan tubuhnya tidak
bersegmen tetapi ditutupi oleh kutikula sehingga tampak
mengilap. Hewan ini memiliki tubuh simetri bilateral. Tubuh
nemathelmithes tersusun tropolblastik pseudoselomata.
Nemathelmites hidup bebas dalam air dan tanah, ada pula
parasit pada tanaman da saluran pencemaran manusia.

E) Filum Annelida

Cacing anggota annelida hidup di beerbagai tempat yaitu, air


laut, air tawar, dan daratan. Cacing ini mempunyai rongga
(selom). Tubuhnya dilapisi kutikula dan termasuk tripolblastik.
Annelida melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksal.
Walaupun annnelda bersifat hermafrodit,saat melangsungkan
fertilisasi tetap dipelukan dua individu cacing. Alat kopulasi
hewan ini disebut klitelum. Annelida dibagi menjadi tiga kelas
yaitu, Oligochaeta, Hirudinea, dan Polychaeta.

1) Kelas Polichaeta (cacing berambut banyak)

Polichaeta hidup di dalam pasir atau menggali batu di daerah


pasar surut air laut. Tubuhnya dilaspisi kultiula sehingga licin
dan kaku. Tubuh cacing ini bersegmen segmen dan setiap
segmennya dilengkapi prapodia. Prapodia merupakan alat
gerak yang merupakan tonjolan daging mengandung kapiler-
keapiler darah, berkulit tipis, dan ditumbuhi rambut. Setiap
prapodia memiliki setae kecuali pad segmen terakhir.

2) Kelas Oligochaetae

Cacing ini tidak mempunyai parapodiadan terdapat beberapa


setae pada setiap ruas tubuh. Pada saat fertilisasi diperlukan
dua individu cacing (hermafrodit). Telur yang sudah dibuahi
tersimpan dalam kokon yang dihasilkan pada skresi lendir.
Apabila telur menetas dari kokon akan keluar anak cacing.
3) Kelas Hirudinea (lintah)

Cacing ini hidup sebagai ekstropasit pada permukaan tubuh


inang. Tubuhnya agak pipih, memiliki segmentasi hanya di
bagian luar tubuh, serta tidak mempunyai rambut, parapodia,
dan setae. Pada bagian anterior, dan pasterior terdapat alat
penghisap (sucker). Alat ini untuk menempel pada mangsa dan
menghisap darahnya.

F) Filum Mollusca

Anggota mollusca memiliki tubuh lunak dengan bentuk


tubuh simetri hilateral dan terdiri atas tiga bagian utama, yaitu,
kaki, massa viserral,dan mantel. Lapisan tubuhnya merupakan
tripolblastik. Hewan ini terbuat dari kalsium kabonat dan
berfungsi melindungi tubuhnya.
Berdasarkan simetri tubuhnya, bentuk kaki, cangkang, dan
mantelnya, mollusca dibedakan menjadi lima kelas yaitu,
Amphineura, Schapophoda, Cephapoloda, dan Palecypoda.

1) Kelas Amphineura

Anggota amphineura mempunyai bentuk tubuh bulat telur,


pipih, dan simetri bilateral. Hewan ini mempunyai kaki di bagan
perut (ventral) memanjang. Terdapat ruangan mantel dengan
permukaan dorsal tertutup cangkang yang terdiri atas delapan
cangkang yang terdiri atas delapan lempeng berlapis yang
sering tumpang tindih seperti genting.

2) Kelas gastropoda

Gastropoda adalah kelompok hewan lunak yang bergerak


menggunakannya otot perutnya. Pada saat, bergerak otot
perut bagian depan mengeluarkan lendir untuk mempermudah
gerakan. Pada kepala gastropoda terdapat sepasang tentakel
panjang dan sepasang tentakel pendek.
3) Kelas Chapolopoda

Chapolopoda merupakan hewan yang mempunyai aki di


kepala dan tubuhnya simetri bilateral. Sebagian besar tubuh
anggota kelas ini tidak mempnyai cangkang, kecuali nautilus.
Mulut dikelilingi oleh tentakel. Tentakel berfungsi sebagai alat
peraba, alat penangkap mangsa, alat pembela diri, dan alat
gerak.

4) Kelas Pelecypoda

Pelecypoda meiliki tubuh simetri bilateral dan mempunyai


sepasang cangang, kaki pipih seperti kapak, dan mempunyai
insang yang berlapis-lapis. Cangkang hewan kelompok ini
terususn dari tiga lapis yaitu periostrakum, primastik, dan
nakreas.
G) Filum Echinodermata

Kelompok hewan ini merupakan kelompok hewan berduri.


Lapisan tubuhnya tripolblastikdan berbentuk simetri bilateral
saat masih larva. Setelah dewasa tubuhnya, menjadi simetri
radial. Rangka tubuh ini terdiri atas lempeng-lempeng kapur.

1) Kelas asteroidea

Anggota kelas ini mempunyai bentuk tubuh seperti bintang.


Seluruh tubuhnya ditutupi kulit duri yang tersusun dari zat
kapur. tubuh hewan ini juga dilegkapi pediselaria. Pediselaria
berfungsi untuk mengkap musuh, melindungi tubuh dari benda
asing, dan melndungi papila (insang halus).

2) Kelas echinoidea

Tubuhnya berbentuk bulat dan termasuk simetri radial.


Seluruh tubuhnya berkulit duri menyerupai landak. Namun,
tubuh hewan ini tidak mempunyai legan dan kaki
ambulakralnya sangat pendek. Duri-duri yang aa ditubuhnya
dapat digerakkan
Oleh otot dan digunakan untuk berjalan.

3) Kelas ophiuroidea

Mempunyai bentuk tubuh seperti bintang dengan lima


lengan yang panjang dan beruas. Kaki ambluraknya disbut
tentakel.tentakel ini dilengkapi ampula (alat isap) dan alat-alat
sensoris. Alat tersebut digunakan untuk memasukan makanan
ke mulut.

4) Kelas crinoidea

Tubuh crinoidea simetri bilateral dan berbentuk seperti bunga


lili. Oleh karena itu, anggota kelas ini dianamakan lili laut.
Hewan ini mempunyai lengan panjang yang berjumlah lima
atau kelipatannya. Lengan tersebut bentunknya mirip dau
sehingga disebut pinula. Mulut dan anus ini terletak
bersebelahan. Di sekitar mulut terdapat tentakel. Tentakel ini
disebut cirri. Anggota cronoidea tidak memiliki kaki ambulakral
dan ampula.
5) Kelas Holothuroidea

Bisa disebut juga metimun laut atau teripang. Bentuk tubuhnya


simetri radial. Tubuh hewan ini tidak berduri dan memilii
banyak endoskeleton yang tereduksi. Gerakan hewan ini tidak
kaku, fleksibel, lembut, dan tidak memiliki lengan. Pada
sekeliling mulut terdapat terdapat tentakel yang bercabang
sebanyak 10-30 buah.

H) Filum arthropoda

Arthropoda berasal dari kata arthos yang berarti sendi atau


ruas dan pondos yang berarti kaki. Berarrti hewan yang
mempunyai kaki yang beruas-ruas. Anthropoda merupakan
kelompok hewan yang memilki jumlah paling besar. Hewan ini
dapat ditemukan hampir di semua habitat, yaitu, air, didarat,
maupun ditanah. Selain kakinya beruas-ruas, tubuhnya pun
beruas-ruas. Anthropoda merupakan hewan tripolblastik
selomata dan memiliki tubuh simetri bilateral. Tubuhnya
terbagi menjadi 3 bagian yaitu, caput (kepala), toraks (dada),
Dan abdomen (perut).

Dalam klasifikasinya anthropoda dibagi beberapa kelompok


yaitu Cruscatea (golongan udang dan kepiting), arachnida
(golonga kalajengking dan laba-laba), myriapodo (golongan
luing dan lipan), Insecta (golongan serangga).

1) Crustacea

Anggota crustacea umumnya hidup di perairan. Tubuh anggota


crustacea terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menyatu)
serta abdomen (perut).

2) Archanida

Tubuh archanida terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang


tidak beruas-ruas. Pada bagian kepala terdapat dua pasang
mulut, yaitu satu pasang kalisera dan satu pasang pedipalus.
Kalisera berbentuk seperti gunting serta berfungsi untuk
merobek dan melumpuhkan mangsanya.
3) Myriapoda

Tubuh myriapoda terdiri atas caput (kepala) dan abdomen


perut saja. Pada setiap ruas abdomennya terdapat satu pasang
kaki atau dua pasang kaki. Hewan ini banyak ditemukan di
daerah tropis terutama di darat.

a) Kelas Chilopada

Hewan ini mempunyai tubuh pipih kearah dorsoventral dan


beruas ruas. Disetiap ruas terdapat satu pasang kaki. Pada
ruas dibelakang kepala terdapat satu pasang “tering bisa”
(maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya.

b) Kelas Diplopoda

Hewan ini mempunyai dua pasang kaki di setiap ruas


tubuhnya. Pada bagian kepala terdapat satu pasang antena,
mulut, mata.
4) Insecta (Serangga)

Isekta juga disebut heksapoda karena mempunyai enam buah


kaki. Tubuh ini beruas-ruas terbagi menjadi tiga bagian, yaitu,
caput (kelapa), toraks (dada), dan abdomen (perut). Di bagian
kepala terdapat sepasang mata majemuk (faset), mata tunggal
(ocelus), sepasang antena sebagai alat peraba, dan alat mulut.

Serangga memiliki rangga luar (eksoskeleton) dari zat ritin (zat


tanduk). Selain itu, ada yang mempunyai satu atau dua pasang
sayap. Akan tetapi, ada juga yang tidak mempunyai sayap.

TELUR -> NIMFA -> IMAGO

Holometabola yaitu seranngga yang menglami metamorfosis


sempurna. Daur hidup nya : TELUR -> LARVA -> PUPA ->
IMAGO.
2) Peran hewan Invertebrata bagi kehidupan

Beberapa jenis porifera bermanfaat bagi manusia. Sisa sponnya


dapat digunakan sebagai alat penggosok badan dan pembersih
kaca, misal spongia sp. Jenis lainnya berperan penting
menyusun biodiversitas di dasar samudera. Selain itu, anggota
porifera juga mampu bersimbiosis dengan bakteri yang
dihasilkan “bioaktif”. Bioaktif ini dapat digunaka sebagai bahan
baku obat.

Anggota Coelenterata merupakan anggota Invertebrata yang


sangat penting saat ekosistem laut. Ubur-ubur banyak
digunakan untuk membuat tepung ubur-ubur. Tepung ini
digunakan untuk bahan kosmetik.

Anggota Annelida berperan penting bagi kehidupan. Misalnya,


cacing tanah untuk menyuburkan tanah, cacing sutra untuk
makanan ikan hias, cacing wawo dan cacing papolo dapat
digunakan sebagai bahan makanan.

Beberapa mollusca, seperti siput, kerang, sotong, dan cumi-


cumi, sebagai sumber protein sehinngga banyak dikonsumsi
manusia.

Beberapa Echinodermata seperti tripang dan landak digunakan


sebgai bahan makanan.

Anggota Crustaceadimanfaatkan sebagai bahan makanan,


karena mempunyai protein tinggi sperti, udang, lobster, dan
kepiting.
C. Klasifikasi Hewan Vertebrata
dan Perananya Bagi
Kegidupan.
1) Klasifikasi filum chordata

Mempunyai ciri khusus yaitu memiliki korada dorsalis


(notocord) pada tahap perkembangannya. Korda dorsalil
terdapat disebelah dorsal alat pencernaannya, bertindak
sebagai rangka penguat tubuh. Pada tingkat dewasa korda
dosalis diganti tulang punggung (kolumna vertebralis).
Chordata juga memiliki sumsum punggung (nervercord) yang
terdapat di sebelah dorsal korda dorsalis. Pada anetrior
sumsum punggung terdapat otak. Filum chordata
dikelompokan menjadi mpat subfilum yaitu, Hemichordata,
Urochordata, Cephalorcordata, dan Vertebrata.

a) Subfilum Hemichordata

Bentuk subfilum hemichordata seperti cacing dan mempunyai


notochord berukuran pendek.

b) Subfilum Urochordata (Tunicata)

Brukuran pendek dan notochord mereduksi.


c) Subfilum Cephalocordata

Bentuk tubuh sperti ikan dan mempunyai notochord yang


sudah berkembang

d) Subfilum vertebrata

Mempunyai tulang belakang memanjang dari kepala sampai


ekor.

2) Ciri-ciri dan klasifikasi vertebrata


a) Pisces

Hewan yang tergolong ikan

Ciri-ciri :

- Hidup di air
- Bernapas menggunakan insang
- Bersifat poikiloterm atau berdarah dingin
- Memiliki sirip dan ekor untuk menentukan arah di dalam
air dan menjaga keseimbangan tubuh
- Memiliki gelembung renang
- Memiliki gurat sisi
- Berkembang biak dengan cara bertelur
1) Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)

Mempunyai rangka yang tersusun dari tulang rawan dan tidak


penutup insang sehingga celah ingsangnya tampak dari luar.
Berkembang biak dengan cara bertelur dan mengalami
fertilisasi internal.

2) Osteichthyes (ikan bertulang sejati)


memiliki rangka yang tersusun dari tulang sejati dan memiliki
penutup insang atau perkulum sehingga celah insang tidak
tampak.
b) Amphibi

Ciri-ciri :

- Hidup di dua alam yaitu, air dan darat


- Bernapas menggunakan insang pada fase larva dan
berudu serta menggunakan paru-paru pada fase dewasa
- Bersifat poikiloterm
- Terdapat membran nictitans pada mata
- Berkembang biak dengan cara bertelur
- Mengalami pembuahan di luar tubuh hewan betina
- Mengalami metamorfosis sempurna

c) Reptilia

Ciri – ciri :

- Tubuh dilindungi oleh kulit bersisik dari zat tanduk


- Bernapas menggunakan paru-paru
- Bersifat pikiloterm
- Berkmbang biak dengan bertelur,beberapa diantara nya
ada yang bertelur dan melahirkan
- Mengalami pembuahan didalam tubuh hewan betina
- Ada yang memiliki kaki dan ada juga yang tidak memiliki
kaki

Reptilia dibedakan menjadi 4 ordo :

1- Squamata
2- Testudinata
3- Crocodilia
4- Rhynhocephalia
d) Aves

Ciri-ciri :

- Tubuh berbulu yang berfungsi untuk terbang dan


melindungi tubuh
- Tulang berongga supaya rigan
- Bersifat homoioterm
- Berkembang biak dengan cara bertelur
- Mengalami pembuahan di dalam tubuh hewan betina
- Umumnya dapat terbang

Aves dibedakan menjadi dua kelas yaitu

1- Archeornithes
2- Neornithes
e) Mamalia

Ciri-ciri :

- Memiliki kelenjar susu


- Bernapas dengan paruparu
- Bersifat homoioterm
- Berkembang biak dengan cara vivipar, dan beberapa
diantaranya ovipar
- Pada permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut
- Umumnya hidup di darat dan ada beberapa hidup di laut

Mamalia dibagi menjadi beberapa ordo yaitu,

1- Monotermatra
2- Insectivora
3- Rodentia
4- Scodentia
5- Marsupilia
6- Chiropetra
7- Pholidota
8- Carnivora
9- Cetacea

3) Peranan vertebrata bagi kehidupan

Hewan vertebrata banyak digunakan manusia sebagai bahan


makanan karena mengandung protein yang tinggi. Beberapa
hewan vertebrata juga dapatmerugikan manusia misal tikus,
merusak tanaman padi

Você também pode gostar