Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diindonesia angka kematian ibu hamil dan melahirkan masih sangat tinggi
(373/100.000 kehamilan). Karena tiga terlambat yaitu ; Terlambat mengenali bahaya,
Terlambat mengenali bahaya, Terlambat mendapatkan pertolongan yang memadai,
selain itu adanya penyebab tak langsung yaitu status gizi ibu yang memprihatinkan
(30 % ibu hamil kurang gizi kronik, 51% anemia), corak reproduksi yang kurang baik
(14% kehamilan kurang dari 20 tahun, 12,7 terlalau tua untuk hamil, 17% jarak
kehamilan kurang dari 2 tahun dan 17% terlalu sering hamil), periksa hamil
terlambat, Pelayanan untuk ibu hamil dan bayi belum menjangkau 71,1 juta ibu dan
bayinya.( Prawirohardjo, Sarwono;2002)
Persalinan ditolong dukun sekitar 47,5% (sekitar 2,3 juta).ha-hal lain yang
juga berpengaruh antara lain : pendidikan ibu yang rendah (19% buta huruf, 72%
SLTP kebawah) rendahnya kedudukan perempuan di dalam masyarakat dan budaya,
kemiskinan dan hambatan jarak serta geografis ketempat pelayanan rujukan.
(Prawirohardjo, Sarwono;2002)
1
Untuk menurunkan angka kematian ini, Pemerintah telah melakukan berbagai
upaya dengan mendirikan dan menyebarluaskan puskesmas diberbagai daerah dan
juga bida-bidan desa diberbagai pelosok-pelosok desa.(Prawirohardjo,
Sarwono;2002)
Dan mengingat masih tinggingnya angka kematian ibu dan anak di Indonesia,
khususnya di NTB maka di butuhkan tenaga kesehatan atau bidan yang terampil dan
profesional mengikuti aturan atau protap kebidanan sesuai aturan Perundang-
undangan yang berlaku. (Prawirohardjo, Sarwono;2002)
Berdasarkan data diatas maka kasus Asuhan kebidanan pada Ny “N” dengan
Ketuban Pecah Dini dianggap penting untuk dibahas.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada kasus Persalinan
Patologi dengan pendekatan Manajemen Kebidanan
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan dapat:
a. Memilih kasus individu untuk penerapan proses manajemen kebidanan
sesuai kesepakatan pembimbing
b. Menerapkan proses berpikir dan bertindak sesuai dengan langkah-
langkah manajemen kebidanan
1) Mengantisipasi terjadinya masalah potensial dan mengembangkan
rencana asuhan komprehensif
2) Melaksanakan langsung asuhan dengan efisien dan aman
3) Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan apakah
benar-benar telah terpenuhi sebagaimana telah diidentifikasi di dalam
diagnosa dan masalah
2
c. Mendokumentasikan seluruh temuan-temuan dan seluruh hasil dalam
catatan SOAP.
d. Membuat laporan kasus dan mengkonsultasikan kepada pembimbing
e. Melaksanakan seminar asuhan kebidanan pada kasus individu yang
dipilih bersama pembimbing.
Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
o Diharapkan dengan adanya kasus patologi ini dapat meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan kebidanan sesuai
dengan manajemen kebidanan.
o Dengan melakukan asuhan ini dapat memberikan pengalaman langsung
kepada mahasiswa dalam melakukan asuhan kebidanan masa nifas dengan
komplikasi
o Diharapkan dengan penulisan ini dapat memberikan pengalaman dalan
menerapkan manajemen kebidanan untuk memeberikan asuhan kebidanan
pada Ibu Bersalin sehingga nantinya pada saat bekerja di lapangan dapat
dilakukan secara sistematis, yang pada akhirnya dapat menurunkan AKI
dan AKB.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dengan penulisan ini dapat memberikan masukan bagi
institusi pendidikan Agar kedepan lebih meningkatkan Bimbingannya
terhadap mahasiswa sehingga mahasiswa mampu meningkatkan mutu asuhan
kebidanan baik yang Fisiologi maupun Patologis.
3. Bagi lahan Praktek
Diharapkan dengan penulisan ini dapat memberikan masukan bagi
institusi pelayanan kesehatan tentang kendala dan masalah–masalah kesehatan
yang terjadi pada masyarakat, khususnya masalah yang terkait dengan
kebidanan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PRINSIP DASAR
1. Ketuban dinyatakan pecah dini apabila terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung.
2. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam Obstetri berkaitan
dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi khorioamnionitis
sampai sepsis.
3. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran
atau meningkatnya tekanan intrauterine atau oleh kedua faktor tersebut.
Berkurangnya kekuatan membrane disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat
berasal dari vagina dan serviks.
4. Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi,
adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda
persalinan. (Sarwono Prawiraharjo, 2001).
4
4
C. ETIOLOGI
a. Spontan karena selaputnya lemah atau kurang terlindung karena cervix
terbuka (cervix yang inkompelent).
b. Karena trauma, karena jatuh, coitus atau alat-alat.
c. Insiden menurut Eastman kira-kira 12% dari semua kehamilan.
D. PATOFISIOLOGI
1. Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah.
Penyakit-penyakit : Pielonefritis, Sistitis, Servisitis, dan Vaginitis terdapat
bersama-sama dengan hipermotililtas rahim ini.
2. Ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban)
3. Infeksi (amnionitas) (Khorioamnionitis)
4. Faktor-faktor lain merupakan predis posisi adalah: multipara, malposisi,
disproporsi, cervik incompeten dll.
5. Artifisal (ammoniotomi) dimana ketuban dipecahkan terlalu dini.
F. DIAGNOSIS
Cara menentukan ketuban pecah dini
a.Setelah keluarnya air ketuban dan diobservasi selama 12 jam tidak ada tanda
tanda Persalinan
b. Adanya cairan berisi mekoneum, verniks koseosa, rambut lanugo
dan kadang kala berbau kalau sudah infeksi
c.Inspekula : lihat dan perhatikan apakah memang air ketuban keluar dari
kanalis serisis dan bagian yang sudah pecah.
5
d. Lakus (litmus)
- jadi biru (basa)……….air kertuban
- jadi merah (asam)……….air kemih (urine)
e.Pemeriksaan pH forniks posterior pada prom [H adalah basis (air ketuban)
f. Pemeriksaan hispatologi air (Ketuban)
g. Abozination dan sitologi air ketuban. (TAILOR)
G. PROGNOSIS
a) Pengaruh terhadap janin
Walaupun ibu belum menunjukkan gejala-gejala infeksi tetapi janin
mungkin sudah terkena infeksi karena infeksi intrauterine lebih duluan
terjadi (amnionitis,Vakulitis) sebelum gejala pada ibu dirasakan jadi akan
meninggikan mortalitas dan morbiditas perinatal.
b) Pengaruh terhadap
Karena jalan telah terbuka antara lain akan dijumpai
1. Infeksi intrapartal apalagi bila terlalu sering di periksa dalam
2. Infeksi peurperalis (nifas)
3. Peroitonitis dan septikemi.
4. Dry-labor
Ibu akan jadi lelah, lelah terbaring di tempat tidur, partus akan jadi
lama, maka suhu badan naik, nadi cepat, dan nampak gejala-gejala infeksi.
Jadi akan meninggikan angka kematian dan angka mobilitas pada ibu.
( Prof. Dr. Rustam mochtar, mph )
6
H. PENILAIAN KLINIK
1. Tentukan pecahnya selaput ketuban. Di
tentukan dengan adanya cairan ketuban dari vagina, jika tidak ada dapat
dicoba dengan gerakan sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien
batuk atau mengedan. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan test
lakmus (mitrazin test) merah menjadi biru, membantu dalam menentukan
jumlah cairan ketuban dan usia kehamilan, kelainan janin.
2. Tentukan usia kehamilan, bila perlu dengan
USG
3. Tentukan ada tidaknya infeksi :suhu ibu
lebih besar atau sama dengan 38oC, air ketuban yang keluar dan berbau, janin
mengalami takhikardi, mungkin mengalami infeksi intrauterine
4. tentukan tanda-tanda inpartu: kontraksi
teratur, periksa dalam dilakukan bila akan dilakukan penanganan aktif
(erminasi kehamilan) antara lain untuk menilai skor pelvik. (acuan
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal)
I. PENANGANAN
1. Kalau kehamilan sudah aterm dilakukan induksi
2. Kalau anak premature diusahakan supaya kehamilan dapat berlangsung terus,
misalnya dengan istirahat dan pemberian progesteron.
3. Kalau kehamilan masih sangat muda (dibawah 28 minggu) dilakukan induksi
4. Mempertahankan kehamilan supaya bayi lahir (berlangsung +/- 72 jam)
5. Pantau keadaan umum itu, tanda vital dan distress janin/kelainan lainnya pada
ibu dan pada janin
6. Observasi ibu terhadap infeksi khorioamnionitis sampai sepsis
7. KIE terhadap ibu dan keluarga, sehingga dapat pengertian bahwa tindakan
mendadak mungkin ditambah dengan pertimbangan untuk menyelamatkan ibu
dan bayi.
7
8. Bila tidak terjadi his spontan dalam 12 jam atau terjadi komplikasi lainnya,
segera berikan penanganan lebih lanjut. (Obstetri Patologi Unpad)
KONSERVATIF
1. Rawat di rumah sakit
2. Berikan antibiotic (ampisilin 4x500 mg dan metronidazol 2x500 mg selama 7
hari).
3. Jika umur kehamilan kurang dari 32-34 minggu, dirawat selama air kertuban
tidak keluar lagi .
4. Jika usia kehamilan 32-37 minggu belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa
negatif, beri deksametason, obserfasi tanda-tanda infeksi dan kesejahteraan
janin. Terminasi pada kehamilan 37 minggu.
9. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan
tokolitik (salbutamol), deksometason dan induksi sesudah 12 jam
10. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri antibiotic dan lakukan
induksi
11. Nilai tanda-tanda infeksi ( suhu, tanda-tanda infeksi intrauteri )
12. Pada usia kehamilan 32-34 minggu berikan steroid, untuk memacu
kematangan paru janin, dan lakukan kemungkinan kadar lesitin dan
spingomielin tiap minggu dosis bertambah 12 mg per hari dosis tunggal
selama 2 hari, deksamatason IM 5 mg setiap 6 jam sebanyak 4 kali.
AKTIF
8
a. Bila skor pelvik kurang dari 5, lakukan pematangan serviks, kemudian
induksi. Jika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan Sc.
b. Bila skor pelvik lebih dari 5, induksi persalinan, partus pervaginam.
9
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “ N ”
DENGAN KETUBAN PECAH DINI ( KPD )
DI RUANG BERSALIN RSUP NTB
PADA TANGGAL 14 DESEMBER 2009
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil 9 bulan dan ada keluar air sejak tanggal 14
Desember 2009 pukul 06.00 wita
99
3. Riwayat Perjalanan penyakit
Ibu mengatakan Hamil 9 bulan dengan keluhan keluar air banyak setelah
berhubungan suami istri, sejak tanggal 14 Desember 2009 pukul 06.00
wita dan tidak ada tanda-tanda persalinan seperti sakit pinggang menjalar
keperut,Langsung datang kerumah sakit melalui IGD RSUP NTB (ibu
diberikan suntikan Ampicilin 1 gr di IGD) dan dianjurkan untuk langsung
ke Ruang Bersalin, dan diruang Bersalin ibu mendapatkan Injeksi
Ampicilin 1 gr lagi Pukul 13.00 wita serta Ibu mengatakan Pergerakan
janin masih dirasakan aktif sampai sekarang yaitu >10x / 12 jam
4. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Konsistensi : cair
d. Lama : 4 hari
e. Jumlah : 2 - 3 x sehari ganti pembalut
f. Flour albus : Tidak ada
g. Kelainan : Tidak ada
5. Riwayat kehamilan sekarang :
a. Hamil ke : ke-II (Kedua)
b. HPHT : ? - 03 - 2009 dan HTP: ? -12-2009
c. Umur kehamilan : 9 bulan
d. Gerakan Janin : dirasakan sejak UK 5 bulan dan sampai
adanya tanda-tanda persalinan masih dirasakan aktif yaitu >10 kali
dalam 12 jam
e. Tanda Bahaya/Penyulit : Tidak ada
f. Penyakit dalam kehamilan : Tidak ada
g. ANC : 5x dipuskesmas
10
h. Obat yang Dikonsumsi : Tablet
penambah darah yang diberikan oleh
bidan
i. Kekhawatiran khusus : Ibu cemas
dengan keadaan janinnya karena ketuban
sudah pecah tetapi belum ada tanda-tanda
akan melahirkan
j. Imunisasi TT : 2x Lengkap, TT1 (03-06-2009) dan TT2
(11-08-2009)
k. Riwayat KB yang lalu : Tidak ada
l. Rencana KB : Suntikan 3 bulan
spontan
Ini - - - - - - - - - - -
11
h. Anemia berat : Tidak pernah
i. Penyakit ginjal : Tidak pernah
j. Gangguan mental : Tidak pernah
k. Penyakit asma : Tidak pernah
l. Riwayat Kembar : Tidak ada
Nutrisi
Nutrisi Sebelum hamil Saat hamil Terakhir
Komposisi
Makan ; Nasi,sayur,ikan/Tempe Nasi,sayur,ikan/Telur/Tempe Nasi, Sayur, Telur
Air putih
Minum ; Air Putih Air Putih
Porsi 1 piring sedang + 6 – 7 1 piring penuh + 7 – 8 gls/hari 1 piring sedang + 1 gls
gls/hari
Frekuensi 3x/hari 3 – 4 x/hari -
Eliminasi
Eliminasi Sebelum hamil Saat hamil Terakhir
BAK 3 – 4x/hari 5 – 6x/hari Pkl; 07.30 wita (14-12-2009)
12
Istirahat dan tidur
Istrahat Sebelum hamil Saat hamil Terakhir
Siang 1 – 2 jam/hari 1 – 2 jam/hari Pkl; 14.00 – 16.00 wita
(13-12-2009)
Malam 7 – 8 jam/hari 6 – 7 jam/hari Pkl; 22.00 – 05.30 wita
(14-12-2009)
Personal hygiene
Sebelum hamil dan saat hamil ibu mandi 2x/hari,Gosok gigi 2x/hari
dan ganti pakaian 2x/hari
Aktifitas / olah raga
Ibu hanya mengerjakan aktifitas sebagai ibu rumah tangga, ibu jarang
berolahraga.
Kepercayaan yang berhubungan dengan
kehamilan
Tidak ada
Kekhawatiran khusus
Ibu cemas dengan keadaan janinnya karena ketuban sudah pecah tetapi
belum ada tanda-tanda akan melahirkan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
kesadaran : Composmentis
Emosi: Stabil
13
TB : 156 cm
Berat badan
- BB sebelum hamil : 51 kg
- BB selama hamil : 57 kg
LILA : 25 cm
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Respirasi : 20 x/menit
3. Pemeriksaan fisik
a. Rambut : warna hitam, bersih, tidak rontok
b. Mata : Simetris, Tidak ikterik, dan Tidak pucat
c. Wajah : Simetris, tidak pucat, ada cloasma gravidarum.
d. Hidung : Simetris, keadaan bersih, tidak ada polip,
e. Mulut dan gigi : Simetris, keadaan mulut bersih, dan tidak ada
caries gigi
f. Telinga : Simetris, keadaan bersih
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada
bendungan vena jugularis
h. Dada : Simetris kanan kiri, Pergerakan nafas teratur
i. Payudara : Simetris kanan kiri, Putting susu menonjol,
hyperpigmentasi (+), Massa/benjolan (-/-),
retraksi/Dimpling (-/-), Kolostrum (+/+)
14
j. Abdomen :
- Inspeksi : Luka bekas operasi (-), Linea Nigra (+), Striae Livide (+)
- Palpasi : Leopold I ; TFU 29 cm, teraba bokong pada Fundus
( PBBJ : 2790 gr)
Leopold II ; Puka
Leopold III ; Teraba kepala
Leopold IV ; Kepala masuk PAP 4/5
Kontraksi ; Tidak ada
- Auskultasi : DJJ (+), irama ; 12-11-12, frekuensi 140x/menit
k. Genetalia :
- inspeksi ; oedema (-), Varises (-), Blood slym (-), Ketuban
merembes (+)
Pemeriksaan dalam tanggal 14 Desember 2009 pukul 07.00 wita
- VT Ø 1 cm, Eff 10 %, ketuban (-)→ warna jernih, teraba kepala,
denominator belum jelas, Kepala ↓ H I dan tidak teraba bagian
kecil janin atau tali pusat
l. Ekstremitas
a. atas : Bentuk simetris, Tidak ada oedema dan kuku tidak
pucat
b. bawah : Bentuk simetris, Tidak ada oedema dan kuku tidak
pucat
Perkusi : refleks patella (+/+)
m. Pemeriksaan Penunjang
15
II. INTERPRETASI DATA DASAR
1. Diagnosa :
Ibu G2P0A1H0, A / T / H / Iu, Presentasi kepala, Keadaan umum ibu dan janin
baik dengan KPD > 12 jam
Dasar:
Subjektif
1. Ibu mengatakan hamil anak kedua, pernah mengalami keguguran 1
kali dan ibu mengatakan ada keluar air banyak dari jalan lahir sejak
pukul 06.00 wita
2. HPHT : ? Maret 2009
3. Ibu mengatakan umur kehamilannya 9 bulan
4. Ibu mengatakan sampai sekarang masih merasakan gerakan janinnya
Objektif
1. Tanda-tanda Vital : TD;110/70 mmHg, N; 80x/m , RR; 20x/m, S;
36,5 C
2. Palpasi :
Leopold I ; TFU 29 cm, teraba bokong pada fundus
( PBBJ : 2790 gr)
Leopold II ; Puka
Leopold III ; Teraba
Kepala
Leopold IV ; Kepala
masuk PAP 4/5
Kontraksi ; Tidak ada
3. Auskultasi : DJJ (+), irama ; 12-11-12, frekuensi 140x/menit
4. Pemeriksaan dalam tanggal 14-12-2009
16
- VT Ø 1 cm, Eff 10 %, ketuban (-)→ warna jernih, teraba kepala,
denominator belum jelas, Kepala ↓ H I dan tidak teraba bagian
kecil janin atau tali pusat
2. Masalah
Kecemasan yang dirasakan ibu karena ketubannya sudah pecah
Dasar ;
Ibu cemas dengan keadaan janinnya karena ketuban sudah pecah tetapi
belum ada tanda-tanda akan melahirkan
3. Kebutuhan
Penjelasan mengenai kecemasan yang dirasakan ibu karena ketubannya
sudah pecah maka akan segera diberikan tindakan yang terbaik untuk ibu
dan janinnya
Penjelasan mengenai kecemasan yang dirasakan ibu bahwa itu merupakan
hal yang wajar karena ini merupakan kehamilan ibu yang kedua setelah
keguguran
17
2. Anjurkan keluarga untuk menandatangani informed Consent
3. Berikan injeksi Ampicilin untuk mencegah terjadinya infeksi
4. Berikan dukungan moril pada ibu dan keluarga
5. Motivasi ibu untuk makan dan minum
6. Anjurkan ibu untuk tidak jalan-jalan
7. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan kemaluannya agar tidak terjadi
infeksi
8. Beritahu ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
9. Pelaksanaan Advice Dokter
18
terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan maka ibu akan diberikan suntikan
Perangsang
9. Melaksanakan Advice Dokter yaitu pasang Infus Drip Oksitosin 5 IU mulai 8
tetes/menit dan dinaikkan 4 tetes tiap 30 menit
VII. EVALUASI
Pukul 23.00 wita
1. Sudah terpasang infus Drip oksitosin dipertahankan 28 tetes/menit
2. K/U ibu baik, HIS (+) 3x10’~35”, DJJ (+) frek: 136x/menit
VT 4 cm,Eff 40 %, Ket (-), teraba kepala, UUKkadep, Kep ↓ H II, dan
tidak teraba bag.kecil janin/t.pusat
19
TABEL OBSERVASI KESRA IBU DAN JANIN SERTA KEMAJUAN
PERSALINAN
20
22.00 3x 30 kuat + 136 80 Blood Slym Sakit
wita x/m pinggang
menjalar
keperut
36,5
23.00 3x 30 kuat + 136 82 Blood Slym Sakit
wita x/m 110/ C pinggang
70 menjalar
keperut
21
keperut
Blood Slym
02.00 40
wita kuat + 144 80 Sakit
3x x/m pinggang
menjalar
keperut
semakin
kuat dan
sering
Blood Slym
02.30 40
kuat + 144 80 Sakit
x/m pinggang
4x
menjalar
[ keperut
[
144 36,5
03.00 40 + 82 C Sakit
kuat x/m
wita 110/ pinggang
4x 70 menjalar
keperut
semakin
kuat dan
22
sering
Blood Slym
140
03.30 40 kuat + x/m 80 Sakit
wita 5x pinggang
menjalar
keperut
semakin
kuat dan
sering
23
OBSERVASI PERSALINAN
KALA I pukul 23.00 wita
S : Ibu mengatakan sakit pinggang menjalar keperut semakin lama semakin
kuat dan sering
O : 1.Keadaan umum :Baik
2. Tanda-tanda vital :TD:110/70 mmHg, Nadi :82 x/menit, RR:22 x/menit
Suhu : 36,50C
3. DJJ : 136x / menit (11-12-11)
4. His : (+), 3x 10 menit,lama 35”
5. Pemeriksaan dalam (14-12-2009 pukul 23.00 wita)
- VT 4 cm, Eff 40 %, ketuban (-), teraba kepala, denominator UUK
Kadep,kep ↓ H II dan tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat
24
Evaluasi 4 jam kemudian ( Pukul 03.00 wita)
K/U ibu baik, TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/m, S : 36,5 C, RR: 20x/m
His (+) 4x10’ Lama : 40”, DJJ (+) Frek : 140x/m
Pemeriksaan dalam :VT 8 cm, Eff 80 %, ketuban (-), teraba kepala,
Denominator UUK Kadep, kep ↓ H II+ dan tidak teraba bagian kecil
janin atau tali pusat
25
- VT 10 cm, Eff 100 %, ketuban (-), teraba kepala, denominator UUK
didep, Kep ↓ H III dan tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat
seperti
ingin BAB, keluar lendir campur darah yang banyak dan cairan
cuci tangan, pakai sarung tangan steril. Dengan teknik satu tangan
ambil spuit lalu isi dengan oxytocin 10 IU, letakkan kembali dalam
partus set, membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT dan
depan, kepala turun H III, tidak teraba bagian kecil janin/tali pusat.
12, frek=144x/menit.
26
4. Ibu dan keluarga diberitahu bahwa pembukaan jalan lahir sudah
persalinan berlangsung.
benar pada saat his datang ibu menarik nafas panjang kemudian dagu
ditempel pada dada, mata dibuka dan mengedan seperti hendak BAB,
ibu dipimpin meneran pada saat his kuat dan pada saat his hilang ibu
diistirahatkan.
yang manis untuk menambah tenaga pada saat tidak ada kontraksi.
kain alas bokong, dan handuk di atas perut ibu, membuka partus set
dan memakai sarung tangan, pada saat sub oksipito bregmatika berada
dialasai kain bersih, tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak
terjadi defleksi terlalu cepat, melakukan tekanan yang lembut dan tidak
27
8. Pada saat kepala bayi lahir ibu disuruh meniup hingga lahirlah
berturut – turut, UUB, dahi, mata, hidung, mulut dan dagu bayi secara
lilitan tali pusat, menunggu kepala bayi mengadakan putaran paksi luar
posisi ibu jari pada leher bagian bawah kepala dan keempat jari
lainnya pada bahu dan dada atau punggung bayi, sementara tangan kiri
bayi tangan kiri menelusuri punggung, bokong dan tungkai bayi, lalu
seluruh badan bayi lahir, pegang bayi bertumpu pada tangan kanan
Pukul 04.25 wita bayi lahir spontan, Jenis kelamin perempuan, letak belakang
kepala, langsung menangis, warna kulit merah kebiruan, tonus otot fleksi,
dengan A–S 1 menit pertama 7, diletakkan di atas perut ibu dengan posisi kepala
28
TFU sepusat, CUT baik, Kandung kemih kosong , Plasenta belum lahir dan Tali
29
3. Saat uterus berkontraksi, tangan kanan tetap melakukan peregangan,
tangan kiri menekan uterus dengan hati – hati ke arah dorsokranial. Jika
dengan peregangan, tali pusat bertambah panjang dan terasa adanya
pelepasan placenta, berarti placenta sudah terlepas dari insersinya.
4. Minta ibu untuk mengedan sedikit, dan tangan kanan menarik tali pusat ke
bawah kemudian ke atas sesuai kurva jalan lahir.
5. Saat placenta terlihat pada introuitus vagina, melanjutkan kelahiran
placenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang placenta dengan
kedua tangan kemudian memutar placenta ke satu arah sesuai dengan arah
jarum jam secara hati – hati, perlahan-lahan, sehingga tidak ada selaput
ketuban yang tertinggal dalam jalan lahir.
Pukul 04.30 wita plasenta lahir secara spontan , Schultze, tampak bagian fetal
terlebih dahulu.. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus
selama 15 x secara sirkuler menggunakan bagian palmar jari tangan kiri sehingga
uterus berkontraksi dengan baik.Setelah itu, memeriksa bagian maternal, fetal serta
cm, berat plasenta 500 gram, selaput Plasenta lengkap kemudian Penolong
memeriksa robekan dan ternyata terdapat robekan pada jalan lahir yaitu derajat II
30
O: 1. Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Periksa
a. TD : 110/70 mmHg
b. Nadi : 82 x/menit
c. RR : 22 x/menit
d. Suhu : 36,50C
3. TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik
4. Terdapat robekan pada jalan lahir derajat II
5. Jumlh perdarahan ± 150 cc
A: a. Diagnosa
Kala IV
b. Masalah
Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan nyeri pada perut bagian
bawah.
c. Kebutuhan
Personal hygiene ibu, pemenuhan nutrisi, cairan dan mobilisasi
31
7. Membantu ibu untuk mengenakan baju dan sarung yang kering dan
bersih.
8. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara menilai uterus yang baik.
9. Memantau TD, nadi, TFU, kontraksi uterus dan perdarahan tiap 15 menit
pada I jam pertama dan tiap 30 menit pada 1 jam kedua.
10. Mendekontaminasi alat 10 menit di air klorin 0,5%, kemudian dibilas
dengan air sabun, dan cuci dengan air, mendekontaminasi celemek yang
dipakai.
11. Mencelupkan sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin 0,5 % lalu
membalikannya, merendam dalam larutan klorin 0,5 % tersebut selama
10 menit.
12. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, buka celemek.
13. Melengkapi partograf.
14. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu makan dan minum.
15. Memberikan ibu obat : Asam Mefanamat 3x500mg ; Amoxcillin 9 tablet,
3x500 mg; SF 1x1; Vitamin A 200.000 unit 1 kapsul, serta menganjurkan
ibu untuk mengkonsumsinya sehabis makan.
16. Membersihkan putting susu ibu dengan kasa berisi air DTT, mengatur
posisi ibu untuk berbaring miring.
17. Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya.
32
07.30 110/70 80 3 jari bwh pusat Baik Kosong 50cc
Keadaan 2 jam post partum (16 Desember 2009, pukul 07.30 wita )
24x/menit, TFU 3 jari bawah pusat, perdarahan 50 cc. Lakukan vulva hygiene,
siapkan doek/ softex, celana dalam dan stagen, softex diganti dengan yang bersih agar
pasien merasa nyaman. Ibu sudah makan nasi, dan sudah mengkonsumi obat sesuai
anjuran. Bayi sudah disusui serta Ibu dan Bayi rawat gabung Diruang Nifas.
33
34
35
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penulis telah melakukan pengkajian pada ibu nifas untuk mendapatkan
informasi dan data yang akurat.
2. Berdasarkan dari hasil pengkajian, telah didapatkan interpretasi dan ditetapkan
diagnosa/masalah kebidanan serta kebutuhannya.
3. Pada kasus ini diberikan intervensi tindakan segera, karena merupakan kasus
yang bersifat emergensi.
4. Penulis dapat mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin timbul dan
antisipasi pencegahannya.
5. Penulis dapat membuat rencana asuhan sesuai dengan diagnosa, masalah,
kebutuhan, masalah potansial dan antisipasi penanganannya.
6. Tindakan kebidanan yang dilakukan berdasarkan rencana asuhan yang telah
dibuat.
7. Evaluasi asuhan kebidanan yang dilakukan telah sesuai dengan konsep. Dari hasil
evaluasi tersebut seluruh diagnosa, masalah, kebutuhan, maupun diagnosa
potensial yang muncul hampir seluruhnya dapat diatasi dengan baik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapatlah penulis mengajukan beberapa saran,
antara lain :
Untuk keluarga Tn. ”N”
Agar tetap membina hubungan yang baik dengan tenaga dan fasilitas
kesehatan yang ada serta tetap proaktif terhadap tindakan atau asuhan
kebidanan yang diberikan.
36
Untuk mahasiswa
Bagi mahasiswa, diharapkan dalam melakukan asuhan kebidanan agar selalu
memperhatikan batasan-batasan tindakan yang boleh dilakukan agar tidak
membahayakan hidup ibu
37
DAFTAR PUSTAKA
Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2003. Jakarta:
YBP-SP.
Gede, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Manuaba DSOD.
EGD
38
LAPORAN INDIVIDU PKK I
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “ N ”
DENGAN KETUBAN PECAH DINI ( KPD ) > 12 JAM
DI RUANG BERSALIN RSUP NTB
PADA TANGGAL 14 DESEMBER 2009
Disusun Oleh :
M A R I A M ( 07.9.2.141)
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Tempat :
Pembimbing Pembimbing
Praktek Pendidikan Praktek Lahan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga laporan praktek ini dapat terselesaikan
pada waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai dokumentasi hasil
tindakan praktek klinik di Ruang Bersalin RSUP NTB sejak tanggal 14 s/d 17
Desember 2009, agar mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ibu
Bersalin dengan KPD sesuai kompetensi yang ditargetkan secara komperhensif.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan
serta masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan penyusunan
laporan kami kedepannya.
Laporan ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan, arahan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu ijinkan kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat;
1. Direktur RSUP NTB, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
praktek diruang Nifas RSUP NTB
2. Dra.HJ. Siti Rukmini, BSC, MMKes, selaku Ketua Prodi kebidanan FIK
UNW mataram, yang telah memberikan kesempatan kami untuk praktek di
Ruang Nifas RSUP NTB
3. Ibu Sri Murti Zekriningsih, selaku pembimbing Praktek Lahan
4. Ibu Dra.Hj Siti wathaniah,AMd.Keb,M.Repro,selaku pembimbing Pendidikan
5. Bidan, Perawat, Staf dan seluruh Civitas Ruang Bersalin RSUP NTB dan
semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Mataram, 15 Desember 2009
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan ..................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................
- Prinsip dasar............................................................................... 4
- Pengertian.................................................................................. 4
- Etiologi....................................................................................... 5
- Patofisiologi............................................................................... 5
- Tanda dan gejala......................................................................... 5
- Diagnosis.................................................................................... 5
- Prognosis.................................................................................... 6
- Penilaian klinik ......................................................................... 7
- Penanganan ............................................................................... 7
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................
1. Pengumpulan Data Dasar .......................................................... 9
2. Interpretasi Data Dasar .............................................................. 15
3. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial ............................. 17
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera ..................... 17
5. Rencana Asuhan Yang menyeluruh ........................................... 17
6. Pelaksanaan Asuhan Yang Menyeluruh ..................................... 18
Lampiran Tabel Observasi
7. Evaluasi ...................................................................................... 19
v
Observasi persalinan
Kala I ............................................................................................... 20
Lampiran Tabel Observasi
Kala II.............................................................................................. 21
Kala III............................................................................................. 25
Kala IV ............................................................................................ 26
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. 30
BAB V PENUTUP........................................................................................ 32
Kesimpulan................................................................................ 32
Saran.......................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
vi
Tgl / His DJJ TTV Pengeluaran Keluhan K
Jam pervaginam
Frek Lama Intens +/- Frek TD N S
14-12- - - - + 140x 110/ 80 36,5 Lendir Tidak ada VT Ø
/m 70 C 10 %
2009
Pkl Pre
deno
19.00
belum
wita
↓H
Bag.ke
t.p
140
19.30
x/m
20.00 lemah +
2x 30 140 80 Blood Slym Ibu
wita x/m mengataka
n mulai
merasakan
sakit
pinggang
menjalar
keperut
20.30 140
+
wita x/m
21.30
wita
vii
wita 35 kuat + x/m pinggang
menjalar
keperut
110/ VT Ø
23.00 3x 35 + 136 82 Blood Slym Sakit
36,5 Eff 4
wita kuat x/m 70 pinggang
C menjalar (-),
keperut
ke
Semakin
kuat dan UUK
sering
Kep ↓
bag
janin
3x 110/
23.00 35 136 82 Blood Sakit
+ 70 36,5
wita Kuat x/m slym pinggang VT Ø
c
menjalar
Eff 4
keperut
Semakin (-),
kuat dan
ke
sering
UUK
Kep ↓
bag
janin
23.30 3x 30 136 82
+ 36,5 Blood Slym
wita Kuat x/m Sakit
C
pinggang
menjalar
keperut
[
00.00 3x 30 + 136 80
wita x/m Blood Slym Sakit
kuat pinggang -
menjalar
keperut
Sakit
viii
00.30 3x 30 140 80 Blood Slym pinggang
+ x/m menjalar
kuat
keperut
+ 82
03.00 4x 144 pinggang
kuat menjalar VT Ø
wita x/m
keperut 80 %
semakin terab
kuat dan UUKk
ix
sering ↓HI
bag
janin
40 Blood Slym
+
\
Sakit
80 pinggang
03.30 5x kuat 140
wita menjalar
x/m keperut
semakin
kuat dan
sering
40 36,5
C Ibu ingin VT Ø
+ 110/ 82
04.00 70 mengedan Eff 10
5x kuat 140
wita dan ingin
x/m BAB (-), ter
kepala
didep,
III da
bag.ke
janin/t