Você está na página 1de 109

FRAUD AND DISCLOSURE FRAUD

SATURDAY, 19𝑡𝑡𝑡MAY 2018


TEORI FRAUD
FRAUD TREE

FRAUD TRIANGLE

FRAUD DIAMOND
FRAUD TREE

CORRUPTION

ASSET
MISAPPRO-
PRIATION

FRAUDULENT
STATEMENTS
Benturan kepentingan
ini biasa terjadi pada
CORRUPTION (KORUPSI) bisnis pejabat, keluarga
atau pada kegiatan
a. Conflicts of Interest sosial keagamaan
b. Bribery
c. Illegal Gratuities
d. Economic Extortion Pemberian atau hadiah
yang merupakan
bentuk terselubung
dari penyuapan
ASSET MISAPPROPRIATION
CASH

• LARCENY
• SKIMMING

NON-CASH

• MISUSE
• LARCENY

FRAUDULENT STATEMENTS

• BILLING SCHEMES
• PAYROLL SCHEMES
• EXPENSE REIMBURSEMENT SCHEMES
• CHECK TAMPERING
• REGISTER DISBURSEMENTS
FRAUDULENT STATEMENTS
• ASSET/REVENUE
OVERSTATEMENTS
FINANCIAL • ASSET/REVENUE
UNDERSTATEMENTS

• EMPLOYMENT CREDENTIALS
NON- • INTERNAL/EXTERNAL
DOCUMENTS
FINANCIAL
FRAUD TRIANGLE
PERCEIVED
OPPORTUNITY

PRESSURE

RATIONALIZATION
FRAUD DIAMOND

OPPORTUNITY
INCENTIVE/PRESURE

RATIONALIZATION
CAPABILITY
PRAKTIK FRAUD

PENCATATAN KONSPIRASI KEUNIKAN FREKUENSI

OPEN THE NON-


SPECIALIZED
BOOKS REPEATING

HIDDEN ON GARDEN
REPEATING
THE BOOKS VARIETIES

OFF THE
BOOKS
FAKTOR PENDORONG FRAUD

FAKTOR FAKTOR
GENERIK INDIVIDU
OPPORTUNITY GREED

EXPOSURE NEED
GEJALA FRAUD
a) Terdapat perbedaan angka laporan keuangan yang
mencolok dengan tahun-tahun sebelumnya
b) Perbedaan antara Buku Besar dengan Buku
Tambahannya
c) Perbedaan yang terungkapkan dari hasil konfirmasi
d) Transaksi yang tidak didukung oleh bukti yang memadai
e) Transaksi yang tidak dicatat sesuai dengan otorisasi
manajemen baik yang khusus maupun yang umum
f) Terdapat perbedaan kepentingan (conflict of interest)
pada tugas pekerjaan karyawan
PENDETEKSIAN FRAUD
1 FINANCIAL STATEMENTS FRAUD
• ANALISIS VERTIKAL
• ANALISIS HORIZONTAL
• ANALISIS RASIO

2 ASSET MISAPPROPRIATION
• ANALISIS REVIEW
• SAMPLING STATISTIK
• VENDOR OR OUTSIDER COMPLAINTS
• SITE VISITE – OBSERVATION

3 CORRUPTION
TUGAS AUDITOR TERKAIT FRAUD RISK
a. Mengidentifikasi risiko-risiko yang akan dihadapi,
b. Mengukur atau menentukan besarnya risiko tersebut,
c. Mencari jalan untuk menghadapi dan menanggulangi risiko,
d. Menyusun strategi untuk memperkecil maupun mengendalikan
risiko yang meliputi langkah-langkah pengkoordinasian pelaksanaan
penanggulangan risiko,
e. Mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dibuatnya.
KONDISI PENYEBAB FRAUD
a. Pengendalian intern tidak ada atau lemah atau dilakukan dengan
longgar dan tidak efektif.
b. Pegawai dipekerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas
mereka.
c. Pegawai diatur, dieksploitasi dengan tidak baik, disalahgunakan atau
ditempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran
dan tujuan keuangan yang mengarah tindakan kecurangan.
d. Model manajemen sendiri melakukan kecurangan, tidak efsien dan
atau tidak efektif serta tidak taat terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku.
e. Pegawai yang dipercaya memiliki masalah pribadi yang tidak dapat
dipecahkan , biasanya masalah keuangan, kebutuhan kesehatan
keluarga, gaya hidup yang berlebihan.
f. Industri dimana perusahaan menjadi bagiannya, memiliki sejarah
atau tradisi kecurangan
PENCEGAHAN FRAUD
a. Membangun struktur pengendalian intern yang baik
b. Mengefektifkan aktivitas pengendalian
c. Meningkatkan culture perusahaan
d. Mengefektifkan fungsi internal audit
DISCLOSURE FRAUD

1 2 3 4
OMISSIONS INCOMPLETE MISREPRESENTATIONS CONFUSING
DISCLOSURES OF INFORMATION DISCLOSURES
PRESENTED IN THE
NOTES
PRINSIP-PRINSIP, PRA PERENCANAAN
DAN PERENCANAAN AUDIT
INVESTIGASI

Kelompok 3
Anindya Nurmalita Dewi (1751030023)
Niken Ajeng Pertiwi (1751030017)

26/05/2018 1 AUDIT INVESTIGASI


DEFINISI AUDIT INVESTIGASI
• “Forensic Accounting sometimes called fraud auditing or Investigative
accounting, is a skill that goes beyond the realm of corporation and
Jack management fraud, embezzlement, or commercial bribery Indeed, forensic
Bologna &
Paul Shaw accounting skills go beyond the general realm of white collar crime.”

• Forensic audit is an audit to detection or deterrence of a wide variety of


fraudulent activities. The use of auditing to conduct forensic audits has
Messier grown significantly, especially where the fraud involves financial issues.

• “Fraud auditing is an initial approach (proactive) to detecting financial


Association fraud, using accounting records and information, analytical relationship and
Of Certified
Fraud an awareness of fraud perpetration and concealment effort”
Examiner

26/05/2018 2 AUDIT INVESTIGASI


 JADI ... AUDIT INVESTIGASI merupakan
suatu cara yang dapat dilakukan untuk
mendeteksi dan memeriksa kecurangan
terutama dalam laporan keuangan yang
kemungkinan sedang atau sudah terjadi
menggunakan keahlian tertentu dari seorang
auditor (teknik audit).

26/05/2018 3 AUDIT INVESTIGASI


SIFAT/KARAKTERISTIK PEMERIKSA

Knowledge &
Skeptis Objective
Experience

26/05/2018 4 AUDIT INVESTIGASI


TUJUAN AUDIT INVESTIGASI
Melindungi reputasi dari karyawan yang tidak bersalah

Memeriksa, mengumpulkan dan menilai cukupnya dan relevannya bukti

Menemukan aset yang digelapkan dan mengupayakan pemulihan dari


kerugian yang terjadi
Memastikan pelakunya tidak melarikan diri atau enghilang sebelum
tindak lanjut yang tepat dapat diambil

Melindungi nama baik perusahaan atau lembaga

26/05/2018 5 AUDIT INVESTIGASI


PERBEDAAN AUDIT INVESTIGASI &
AUDIT KEUANGAN

AUDIT
PERBEDAAN AUDIT KEUANGAN
INVESTIGATIF

Waktu Pelaksanaan Tidak Berulang Berulang


Ruang Lingkup Khusus Umum
Tujuan Membuktikan Fraud Memberikan Opini
Hubungan Adversarial Non Adversarial
Metodologi Tehnik Investigasi Tehnik Pemeriksaan
Presumsi Bukti dan Fakta Profesional Sceptism

26/05/2018 6 AUDIT INVESTIGASI


Alur Pikir Audit Pemahaman fraud
Invetigatif
Aksioma audit
Karakteristik fraud Prinsip dan pendekatan
investigatif

Proses audit investigatif

Pra perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi bukti Pelaporan Tindak lanjut


bukti

Sumber Hipotesa Bukti Analisa bukti Prinsip Keterangan


informasi pelaporan ahli

Audit Teknik Revisi Kerugian


Telaah pengumpula Format keuangan
program n bukti hipotesa negara

Keputusan Rencana Unsur delik Substansi


penanganan sumber daya

Penugasan
26/05/2018 7 AUDIT INVESTIGASI
KARAKTERISTIK KECURANGAN &
AKSIOMA AUDIT INVESTIGATIF
Satu fraud akan ditutup
oleh fraud yang lain,
Karakteristik
tapi percayalah fraud
kecurangan
yang terakhir pasti
terungkap!
Tidak pernah
berulang/sama persis
Bersifat tersembunyi

Dibutuhkan kreativitas dan


intuisi auditor mengungkap
Investigasi tidak mungkin penyimpangan
mengungkap fakta 100%
26/05/2018 8 AUDIT INVESTIGASI
PRINSIP AUDIT INVESTIGASI
1. Mencari kebenaran
Investigasi adalah tindakan
mencari kebenaran
2. Pemanfaatan sumber bukti
Kegiatan investigasi mencakup
pemanfaatan sumber bukti yang dapat
mendukung fakta yang dipermasalahkan
3. No information No Case
Informasi merupakan nafas dan
darahnya investigasi
4. Memberikan kesimpulan
Auditor menumpulkan fakta sehingga
bukti yang diperoleh dapat memberikan
kesimpulan
26/05/2018 9 AUDIT INVESTIGASI
PRINSIP AUDIT INVESTIGASI
5. Bukti fisik adalah bukti nyata
Bukti tersebut sampai kapanpun
akan selalu mengungkap hal yang
sama 6. Dipengaruhi kelemahan manusia
Informasi yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan saksi akan sangat
7. Mendapat jawaban yang benar dipengaruhi oleh kelemahan manusia
Jika auditor mengajukan pertanyaan
yang cukup kepada sejumlah orang
yang cukup, maka akan mendapat
jawaban yang benar

26/05/2018 10 AUDIT INVESTIGASI


PRINSIP AUDIT INVESTIGASI
8. Perlindungan HAM
Perlindungan secara hukum bagi
auditor dan saksi
9. Hubungan antara waktu
kejadian dengan respon
Semakin kecil selang waktu terjadinya
kejahatan dengan waktu untuk
merespons, maka tindak kejahatan
dapat terungkap akan semakin besar 10. Pengamatan, informasi dan
wawancara merupakan bagian
penting dari audit investigasi

26/05/2018 11 AUDIT INVESTIGASI


PROSES AUDIT INVESTIGASI
Pengumpulan
Pelaporan
Pra bukti
Perencanaan

Tindak
lanjut
Evaluasi
bukti
Perencanaan

26/05/2018 12 AUDIT INVESTIGASI


Tahap Pra Perencanaan
Tahapan untuk menentukan layak tidaknya suatu informasi/pengaduan yang diterima
dapat ditindak lanjuti dengan audit investigatif

Sumber: Dianalisis
Informasi
Internal kecukupan
awal
Eksternal kriteria 5W + 1 H

Penelaahan Menghasilkan Hipotesis fraud

Keputusan Layak
penanganan Tidak Layak
26/05/2018 13 AUDIT INVESTIGASI
Tahap Pra Perencanaan
What Informasi penyimpangan “apa” yang telah
dilakukan, berguna dalam hipotesa awal
Who untuk menentukan unsur melawan hukum
dan atau penyimpangan yang dilakukan.
Where
Penyimpangan harus dianalisis apakah
When kegiatan tersebut menggunakan atau
Why
berkaitan dengan keuangan negara serta
mengakibatkan dampak adanya kerugian
How negara.
26/05/2018 14 AUDIT INVESTIGASI
Tahap Pra Perencanaan
What Informasi tentang “siapa” yang melakukan
penyimpangan, mungkin saja tidak terungkap
Who dalam pengaduan. Namun demikian sepanjang
informasi lainnya diungkap dalam pengaduan
Where seperti unsur what, where, dan when, maka
auditor dapat melakukan hipotesa awal
When
kemungkinan siapa yang melakukan
Why penyimpangan dan mungkin saja
data/informasi ini akan diperoleh setelah
How melakukan audit investigatif.
26/05/2018 15 AUDIT INVESTIGASI
Tahap Pra Perencanaan
What Informasi tentang “dimana” terjadinya
penyimpangan juga merupakan salah satu
Who faktor yang sangat penting yang harus
ada untuk menentukan layak tidaknya
Where dilakukan audit investigatif. Tidak adanya
informasi ini akan menjadi kendala dalam
When
menentukan ruang lingkup penugasan.
Why
Oleh karena itudiperlukan informasi/data
tambahan sehingga kriteria tersebut dapat
How diperoleh.
26/05/2018 16 AUDIT INVESTIGASI
Tahap Pra Perencanaan
What Informasi tentang “kapan” terjadinya
penyimpangan juga merupakan salah satu
Who faktor yang sangat penting yang harus
ada untuk menentukan layak tidaknya
Where dilakukan audit investigatif. Tidak adanya
informasi ini akan menjadi kendala dalam
When
menentukan ruang lingkup penugasan.
Why
Oleh karena itudiperlukan informasi/data
tambahan sehingga kriteria tersebut dapat
How diperoleh.
26/05/2018 17 AUDIT INVESTIGASI
Tahap Pra Perencanaan
What Identifikasi tentang “why” dalam informasi
awal penting untuk menentukan alasan logis
Who atas terjadinya suatu penyimpangan sehingga
memperkuat hipotesa yang akan ditetapkan.
Where
Meskipun informasi ini jarang terungkap
dalam pengaduan, namun hal ini tidak
When
mengurangi perlunya dilaksanakan audit
Why investigatif atas suatu informasi awal, apabila
informasi atas unsur-unsur lainnya telah
How mencukupi.
26/05/2018 18 AUDIT INVESTIGASI
Tahap Pra Perencanaan
What Unsur “how” berkaitan langsung dengan
modus atau cara seseorang atau pihak
Who tertentu melakukan penyimpangan atau
pelanggaran. Unsur “how” merupakan
Where tindakan-tindakan verbal seseorang
sehingga secara keseluruhan merupakan
When
indikasi penyimpangan, atau sebaliknya
Why
seseorang tidak melakukan sutu tindakan
sehingga mengakibatkan penyimpangan
How atau kerugian keuangan negara.
26/05/2018 19 AUDIT INVESTIGASI
Tahap Perencanaan
Tahapan untuk meminimalkan tingkat resiko kegagalan dalam melakukan audit
investigatif serta memberikan arah agar pelaksanaan audit investigatif efisien dan
efektif

Membuat Menyusun Perencanaan Penugasan


Hipotesis Audit Sumber
(assignment)
Rinci Program Daya

26/05/2018 20 AUDIT INVESTIGASI


THE SMEAC SYSTEM
Merupakan model perencanaan dengan pendekatan terstruktur dan dapat
digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengembangkan rencana lebih detail
sesuai keadaan.
Situation • Substansi pengaduan/penyimpangan yang akan dibuktikan

Mission • Upaya untuk membuktikan hipotesis

Execution • Bagaimana misi dapat dicapai

Administration & • Tugas, tujuan, hasil yang akan dicapai


• Dukungan tenaga ahli yang diperlukan & peralatan khusus yang
Logistic akan digunakan

• Kegagalan perencanaan disebabkan kegagalan berkomunikasi atau


Communication sistem komunikasi
26/05/2018 21 AUDIT INVESTIGASI
PENGUMPULAN DAN
EVALUASI BUKTI

DWIJAYANTI RAHAYU
1751030015

REBECCA ANTONIETTE H.
1751030021
POKOK PEMBAHASAN
Bukti Audit
Kriteria Bukti
Sumber Bukti
Barang Bukti
Alat Bukti
Teknik Pengumpulan Bukti
Evaluasi Bukti
Kasus e-KTP
AUDIT INVESTIGASI
Audit investigasi adalah
bentuk audit atau
pemeriksaan yang bertujuan
untuk mengidentifikasi dan
mengungkap kecurangan
atau kejahatan dengan
pendekatan, prosedur dan
teknik – teknik yang
umumnya digunakan dalam
suatu penyelidikan/
penyidikan terhadap suatu
kejahatan.
TUJUAN AUDIT INVESTIGATIF
Memeriksa, mengumpulkan, menilai cukup dan relevannya bukti

Mengumpulkan cukup bukti yang dapat diterima pengadilan

Menentukan siapa pelaku dan mengumpulkan bukti tentang


niatnya

Mengumpulkan bukti yang cukup untuk menindak pelaku


PRINSIP – PRINSIP AUDIT
INVESTIGASI
Mencari kebenaran

No information no case

Memberikan kesimpulan

Pemanfaatan sumber – sumber


bukti yang mendukung fakta
BUKTI AUDIT

Apa itu bukti audit?


BUKTI AUDIT

Bukti audit adalah


segala informasi yang
mendukung angka
ataupun informasi
lainnya yang terjadi
dalam bentuk laporan
keuangan, sehingga
auditor dapat
menggunakannya
untuk menyatakan
pendapat utama
mereka.
JENIS BUKTI AUDIT
Menurut kekuatan pembuktiannya:
Bukti Utama (Primary Evidence)
Bukti Sekunder (Secondary Evidence)
Bukti Langsung (Direct Evidence)
Bukti Tidak Langsung (Indirect Evidence)
Bukti yang Meyakinkan
Bukti Opini
Jenis Bukti berdasarkan sifatnya:
Bukti fisik (physical evidence)
Bukti pengakuan (testimonial evidence)
Bukti dokumen (documentation)
Bukti pengalaman pribadi
KRITERIA BUKTI AUDIT
INVESTIGATIF

Relevan
Salah satu bagian dari rangkaian
bukti yang menggambarkan
suatu kejadian

Kompeten
Dibuat oleh orang yang
kompeten dan diperoleh
dengan cara yang sah
Cukup
Kuantitas bukti dianggap cukup
jika dapat diketahui 5W+1H dari
kejadian yang dilakukan

Materialitas
menekankan pada hubungan bukti
terhadap sangkaan yang
diindikasikan (tidak melihat
besaran)
SUMBER BUKTI
Saksi
Client agency

Informasi elektronik

Tersangka

Alat komunikasi elektronik

Kepolisian atau penegak hukum lainnya


BARANG BUKTI
Barang Bukti adalah benda baik yang bergerak maupun tidak
bergerak, yang berwujud maupun tidak berwujud yang mempunyai
hubungan dengan tindak pidana yang terjadi.

Gb.1 Contoh Barang Bukti


Kasus Korupsi e-ktp

Agar dapat dijadikan bukti, benda tersebut harus disita terlebih


dahulu oleh penyidik dengan surat izin ketua pengadilan negeri
didalam daerah hukumnya dimna benda tersebut berada.
BENDA-BENDA YANG DAPAT
DIKENAKAN PENYITAAN ADALAH
BENDA-BENDA YANG :
Seluruh atau sebagian diduga
diperoleh merupakan hasil dari
tidak pidana
Digunakan secara langsung untuk
melakukan atau mempersiapkan
tindak pidana

Digunakan untuk menghalang-


halangi penyidikan tindak pidana

Khusus dibuat atau diperuntukan


untuk melakukan tindak pidana
ALAT BUKTI

Alat bukti adalah segala sesuatu yang menurut Undang-


undang dapat dipakai untuk membuktikan benar tidaknya
suatu tindak pidana tersebut yang didukung dengan barang
bukti.

Dalam KUHAP terdapat pasal 183 yang berbunyi “ Hakim


tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali
apabila dengan sekurang-kurangnya 2 alat bukti yang sah yang
memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar
terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.”
Pasal 184 KUHAP
• Menyatakan alat bukti sesuai dengan urutan
kekuatan pembuktiannya sebagai berikut:
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat dibuat atas kekuatan sumpah
jabatan
4. Keterangan terdakwa
5. Petunjuk
Contoh Alat Bukti
TEKNIK PENGUMPULAN BUKTI
AUDIT
Memeriksa fisik (physical examination)

Meminta konfirmasi (confirmation)

Memeriksa dokumen (documentation)

Review analitikal (analytical review)


Meminta informasi lisan atau tertulis dari auditee
(inquiries of the auditee)

Menghitung kembali (reperformance)

Mengamati (observation)
EVALUASI BUKTI
Tujuan
1. Memberikan petunjuk untuk memperoleh bukti
lain
2. Menunjukkan gambaran suatu kejadian/peristiwa
3. Menilai apakah hipotesa yang disusun telah
menggambarkan kondisi sesungguhnya
4. Menyimpulkan terbukti atau tidaknya suatu
fraud
Evaluasi bukti meliputi:

Kelengkapan

Akurasi

Validitas
Tahapan Evaluasi Bukti

Read & Determined


Find
Interpret Relevance

Draw Assamble Verify the


Conclusions the Evidence Evidence
KASUS e-KTP
ANALISIS KASUS e-KTP (5W+1H)
What : Kasus Korupsi e-KTP

Who : Setya Novanto


When : Awal mula 2009; pada tahun 2017 bukti aliran
dana e-KTP mulai terungkap
Why : ada peluang, kerjasama
Where : Jakarta, Indonesia

How : Monopoli terselubung tentang pengadaan e-KTP


BARANG BUKTI KASUS e-KTP
ALAT BUKTI KASUS e-KTP
Hubungan Alat Bukti dengan
Bukti Audit menurut KUHP
KELOMPOK :
1. Siti Wulandari 1751030024
2. Latifa Rahmawati 1751030016
Audit investigatif dapat didefinisikan sebagai
kegiatan pengumpulan fakta dari bukti-bukti yang
dapat diterima dalam sistem hukum yang berlaku di
Indonesia dengan tujuan untuk mengungkapkan
terjadinya kecurangan (fraud) atau tindak pidana
korupsi dan dituangkan dalam Laporan Hasil Audit
Investigatif (LHAI).
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
AUDIT INVESTIGASI
 Ruang lingkup dan analisis dalam audit investigasi
diarahkan pada kemungkinan adanya pelanggaran
pada peraturan perundang-undangan, atau
kebijakan yang telah digariskan.

 Audit Investigasi bertujuan untuk memperoleh dan


memelihara bukti-bukti yang mendukung
pelanggaran tersebut.
Dalam pasal 183 KUHAP dinyatakan
“bahwa untuk pemberian Putusan oleh Hakim dibutuhkan
sekurang-kurangnya 2 alat bukti yang sah dan adanya
keyakinan Hakim bahwa benar ada Tindak Pidana dan
terdakwalah pelakunya. “

Menurut Soenarto (2001) bukti menurut hukum diatur pada ayat


(1) pasal 184 KUHAP yang secara lengkapnya adalah sebagai
berikut:
" Alat bukti yang sah ialah: Keterangan saksi; Keterangan
ahli; Surat; Petunjuk; Keterangan terdakwa. "
Alat Bukti Sah Pasal 184 ayat (1) KUHAP
Keteragan
Keterangan Petunjuk Terdakwa
Saksi (Pasal (Pasal 188
KUHAP Pasal 189
1 butir 27 ayat (1)
KUHP) ayat (1) )
KUHAP

Keterangan
Ahli (Pasal 1 Surat
butir 28 (Pasal 187
KUHAP) KUHP)
Keterangan Saksi
Ketentuan mengenai keterangan saksi diatur
dalam pasal 1 butir 27 KUHAP yang berbunyi :
"Keterangan saksi adalah, salah satu alat
bukti dalam perkara pidana yang berupa
keterangan dari saksi mengenai suatu
peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia
lihat sendiri, dan ia alami sendiri dengan
menyebut alasan dari pengetahuannya itu".
Suatu keterangan saksi dianggap sah sebagai alat bukti jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Syarat Formil Saksi:
1. Namanya sudah ada didalam surat pelimpahan perkara (Pasal 160
ayat (1) huruf (c) KUHP);
2. Diminta oleh terdakwa, penasehat hukum, atau penuntut umum
(Pasal 160 ayat (1) huruf (c) KUHP);
3. Dihadapkan oleh hakim, penuntut umum, terdakwa atau penasehat
hukum (Pasal 165 ayat (4) KUHP);
4. Harus dipanggil secara resmi melalui surat yang sudah diterima 3 hari
sebelum siding pengadilan (Pasal 146 ayat (2) KUHP).
5. Keterangan diberikan di persidangan di bawah sumpah;
Syarat Materiil Saksi:
1. Keterangan berdasarkan hal yang dilihat sendiri, didengar sendiri, dialami
sendiri, serta menyebut alasan pengetahuan;
2. Keterangan diberikan oleh dua orang / lebih saksi, atau didukung oleh
keterangan saksi lain / alat bukti lain.
3. Tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa, baik sedarah, atau semenda
garis lurus keatas atau kebawah sampai derajat ke tiga (Pasal 168 huruf (a)
KUHAP);
4. Tidak ada hubungan saudara dengan terdakwa, baik dari pihak ayah maupun ibu
sampai derajat ke tiga (Pasal 168 huruf (b) KUHAP);
5. Tidak mempunyai hubungan suami isteri dengan terdakwa, meskipun sudah
bercerai (Pasal 168 huruf (c) KUHAP);
6. Dewasa, berumur lebih dari 15 tahun (Pasal 171 huruf (a) KUHAP);
7. Tidak sakit ingatan atau sakit jiwa (Pasal 171 huruf (b) KUHAP);
Keterangan yang diberikan oleh seorang saksi tidak dianggap sebagai
alat bukti yang sah jika:
 Merupakan pendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari hasil
pemikiran saja,
 Keterangan saksi yang hanya mendengar dari orang lain (disebut
testimonium de auditu)
 Keterangan diberikan tanpa sumpah atau di luar persidangan
 Terdapat hubungan keluarga dengan terdakwa, kecuali yang
bersangkutan
 dan pihak penuntut umum menghendakinya.
Keterangan Ahli
Pasal 1 butir 28 KUHAP manyatakan:
“Keterangan ahli adalah keterangan yang
diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian
khusus tentang hal yang diperlukan untuk
membuat terang statu perkara pidana guna
kepentingan pemeriksaan"

Keterangan ahli ini harus memenuhi persyaratan:


a. Diberikan di depan penyidik/PU
b. Diberikan di Persidangan
c. Ahli mempunyai keahlian khusus untuk
menjelaskan tentang pelaku dan diberikan
menurut pengetahuannya yang sebaik-
baiknya.
Surat

Sebagai alat bukti, surat harus memenuhi


syarat sebagai berikut:
a. Surat dalam bentuk resmi dibuat oleh
pejabat umum
b. Dibentuk menurut ketentuan UU oleh
pejabat tertentu di lingkup tugasnya
c. Surat keterangan ahli
d. Surat lain yang ada hubungannya
dengan isi alat bukti lain
e. Kekuatan pembuktian bersifat bebas
Petunjuk
Dalam pasal 188 ayat (1) KUHAP diatur bahwa petunjuk adalah
perbuatan, kejadian atau keadaan yang memiliki persesuaian baik
satu sama lain maupun dengan tindak pidana itu sendiri, sehingga
menunjukkan secara nyata bahwa telah terjadi suatu tindak
pidana dan siapa pelakunya.

Pasal 188 ayat (2) KUHAP menjelaskan bahwa petunjuk sebagaimana


dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diperoleh dari:
- keterangan saksi
- surat
- keterangan terdakwa

Pasal 188 ayat (3) KUHAP menyebutkan bahwa peniiaian atas kekuatan
pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan tertentu dilakukan,
oleh hakim dengan arif dan bijaksana setelah ia mengadakan pemeriksaan
dengan penuh kecermatan dan keseksamaan berdasarkan hati nuraninya.
Keterangan Terdakwa

Alat bukti berupa keterangan terdakwa diatur


dalam KUHAP pada Pasal 189 adalah :’’apa yang
terdakwa nyatakan di sidang tentang perbuatan
yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri.”
Keterangan terdakwa yang diberikan diluar sidang
dapat digunakan untuk membantu menemukan
bukti di sidang, asalkan keterangan itu didukung
oleh suatu alat bukti yang sah sepanjang
mengenai hal yang didakwakan kepadanya.
Keyakinan Hakim
Dalam sistem hukum di Indonesia, hakim terikat pada
alat-alat bukti yang disyaratkan dalam UU, namun hakim
juga memiliki keleluasaan melakukan pertimbangan dan
memutuskan berdasarkan keyakinannya. Sekalipun jumlah
alat bukti sudah mencukupi, namun hakim tidak
mendapatkan keyakinan tentang kesalahan terdakwa,
maka hakim dapat memberi keputusan bebas kepada
terdakwa. Maka diperlukan alat bukti perlu diperkuat
dengan barang-barang bukti atau benda-benda untuk
meyakinkan hakim bahwa seorang terdakwa dapat
dikenakan hukuman pidana. Dengan demikian, auditor
perlu menguatkan alat. bukti yang diperolehnya dengan
barang bukti yang dapat memberikan keyakinan kepada
hakim
Menurut Arens (2008)
mendefinisikan bukti audit
sebagai berikut:
“Evidence is any information
used by the auditor to determined
whether the information being
audited is stated in accordance
with the established criteria”
“Evidence is any information
used by the auditor to determined
whether the information being
Kehandalan bukti audit
audited is stated in accordance berbeda dengan bukti
with the established criteria” menurut hukum yaitu
bukti menurut hukum
sangat mengandalkan
pengakuan lisan (di
depan sidang
pengadilan),
sedangkan bukti audit
lebih mengandalkan
bukti-bukti dokumen.
KRITERIA BUKTI AUDIT
INVESTIGATIF
 Relevan
 Cukup
Salah satu bagian dari
Kuantitas bukti dianggap
rangkaian bukti yang cukup jika dapat diketahui
menggambarkan suatu 5W+1H dari kejadian yang
kejadian dilakukan

 Kompeten  Materialitas
Dibuat oleh orang yang menekankan pada hubungan
kompeten dan diperoleh dengan bukti terhadap sangkaan
cara yang sah yang diindikasikan (tidak
melihat besaran)
Tingkatan Bukti Audit

a) Bukti Utama b) Bukti c) Bukti


Tambahan
(Primary (Secondary langsung (direct
Evidence) Evidence) evidence)

e) Bukti d) Bukti Tidak


f )Bukti Statistik
Perbandingan Langsung
(Statistical (Comparative (Circumstantial
Evidence) Evidence) Evidence)
Cara Memperoleh Bukti Audit

Prosedur untuk mendapatkan bukti

Prosedur penilaian resiko Prosedur pengujian pengendalian Prsedur pengujian subtantif

Jenis Kegiatan Untuk Memperoleh Bukti Audit

Perhitungan Pelaksanaan Prosedur Permintaan


inpeksi observasi konfirmasi
ulang kembali analitis keterangan
Bagaimana Auditor menyikapi Alat Bukti
Hukum?
1. Auditor harus melaporkan adanya tindak pidana
jika ia mengetahuinya.

Dalam Pasal 108


KUHAP disebutkan :

(1) Setiap orang yang mengalami,


melihat, menyaksikan dan atau (2) Setiap orang yang mengetahui
menjadi korban peristiwa yang permufakatan jahat untuk melakukan
merupakan tindak pidana berhak tindak pidana terhadap ketenteraman
untuk mengajukan laporan atau dan keamanan umum atau terhadap
pengaduan kepada penyelidik jiwa atau terhadap hak milik wajib
dan atau penyidik baik lisan seketika itu juga melaporkan hal
tersebut kepada penyelidik atau
maupun tertulis. penyidik.
Dalam (3) Setiap pegawai negeri dalam rangka
Pasal 108 melaksanakan tugasnya yang mengetahui tentang
KUHAP terjadinya peristiwa yang merupakan tindak pidana
disebutkan : wajib segera melaporkan hal itu kepada penyelidik
atau penyidik.

(4) Laporan atau pengaduan yang diajukan secara


tertulis harus ditandatangani oleh pelapor atau
pengadu.

(5) Laporan atau pengaduan yang diajukan secara


lisan harus dicatat oleh penyidik dan
ditandatangani oleh pelapor atau pengadu dan
penyidik
Bagaimana Auditor menyikapi Alat
Bukti Hukum?
BUKTI AUDIT VS ALAT BUKTI HUKUM
BUKTI AUDIT VS ALAT BUKTI HUKUM
Contoh kasus korupsi E-KTP
ANALISIS KASUS e-KTP (5W+1H)
 What : Kasus Korupsi Pengadaan e-KTP

 Who :
Setya Novanto
 When : Pada awal tahun 2009 dan terbukti bersalah
pada tahun 2017.
 Why : Merasa kurang, adanya kesempatan dan
bekerjasama.
 Where: Jakarta, Indonesia
 How : Korupsi terkait pengadaan E-KTP
mengakibatkan kerugian yang sangat besar.
ALAT BUKTI Kasus E-KTP
Keterangan Ahli Kasus E-KTP
Keterangan Saksi Kasus E-KTP
Keputusan Pengadilan Kasus
Korupsi E-KTP
TERIMA
KASIH
PELAPORAN HASIL AUDIT
INVESIGASI

Muchammad Henry Teguh P Nim: 17.51.03.0003


Naurma Islamy Saridewi Nim: 17.51.03.0004

PPAk UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG Page 1 of 9


Penyusunan pelaporan hasil audit merupakan tahap akhir dari kegiatan audit

investigativ, Didalam laporan disajikan temuan dan informasi penting lainya.

Laporan hasil audit investigativ haruslah disampaikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

PPAk UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG Page 2 of 9


FORMAT LAPORAN HASIL AUDIT
INVESTIGATIF

A. Pedoman Penyusunan Laporan Hasil Audit Investigatif.


Apapun format yang digunakan, suatu laporan hasil audit investigasi umumnya
terdiri dari:
1. Memorandum
2. Dokumen-dokumen
3. Lampiran
4. Indeks
5. Halaman Judul dan Surat Pengantar

PPAk UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG Page 3 of 9


LANJUTAN .............
B. Outline Laporan Hasil Audit Investigasi
BAB I : Simpulan dan Saran
BAB II :Umum
1. Dasar Audit
2. Tujuan Audit
3. Sasaran Dan Ruang Lingkup Audit
4. Data Umum
BAB III :Uraian Hasil Audit Investigasi
1. Dasar Hukum Audit
2. Temuan Hasil Audit
3. Rekomendasi
4. Lampiran

PPAk UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG Page 4 of 9


PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL AUDIT
INVESIGATIF

Tahap ini sama pentingnya dengan tahapan audit lainya, dimana fokus, metode

dan pelaksanaan audit diarahkan agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna

laporan.

Penanganan kasus yang terindikasi tindak pidana korupsi, tidak selesai sampai di

unit pengawasan saja,namun harus diteruskan dengan proses penyelidikan dan

penuntutan dalam lembaga penegak hukum.

PPAk UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG Page 5 of 9


PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT
INVESTIGATIF

1. Langkah Penanganan Temuan Berindikasi TIPIKOR

Apabila terdapat indikasi tindak menyimpang yang mengandung unsur

TIPIKOR, maka tim mengeksposekan materi yang tertuang dalam laporan hasil

audit investigatif. Ekspose dilakukan secara intern dilingkungan unit

pengawasan dihadapan para pejabat yang terkait.

PPAk UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG Page 6 of 9


LANJUTAN .............

2. Ekspose Hasil Audit Investigatif

a. Tujuan

b. Persiapan ekspose

c. Pelaksanaan

d. Dokumentasi

PPAk UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG Page 7 of 9


LANJUTAN .............

2. Persiapan Sebagai Saksi / Pemberi Keterangan Ahli

a. Pemberi Keterangan Ahli

Kewajiban terakhir yang dapat dilakukan oleh seorang auditor investigatif

adalah memberi keterangan di pengadilan, apabila diminta oleh pihak yang

berwenang

PPAk UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG Page 8 of 9


TERIMA
KASIH

PPAk UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG

Você também pode gostar