Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
karunia dan rahmatNya sehingga Makalah Manajemen Audit ini dapat diselesaikan. Adapun
makalah ini membahas tentang “Audit Sumber Daya Manusia”.
Makalah ini terdiri atas 3 Bab yaitu Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan. Adapun
harapan penulis dalam makalah ini yaitu agar kita mengetahu bagaimana konsep dasar audit
manajemen maupun perannya. Dan bagi pembaca kiranya dapat menjadi suatu pelajaran
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Begitu juga dengan makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan diterima oleh penulis.
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara tradisional, manajemen memberikan perhatian utama dalam pencapaian
efesiensi dan ekonomisasi penggunaan sumber-sumber daya alam (bahan baku) dalam tujuan
perusahaannya. Pada saat ini, perhatian lebih diarahkan pada Sumber Daya Manusia (SDM)
dan kontribusinya terhadap pencapaian tehadap perusahaan. Fungsi SDM dalam
mempersiapkan dan mengeloleh SDM memegang perang yang sangat penting dalam
pecapaian dalam bersaing perusahaan. Dukungan SDM yang berkualitas tinnggi memiliki
korelasi positif dengan penciptaan nilai tambah dan tingkat kualitas keputusan yang diambil
didalam perusahaan. Penciptaan nilai tambah bagi perusahaan terjadi jika operasi berjalan
sebagai besar (bahkan semuanya) melibatkan aktivitas-aktivitas yang menambah nilai (value
added activity) baik bagi perusahaan maupun pelannggan. Hal ini hanya terjadi jika seluruh
SDM di dalam perusahaan menyadari bahwa segala aktivitasnya harus memberi kontribusi
kepada keunnggulan bersaing perusahaan.
Untuk meningkatkan tanggu jawab seluruh lapisan karyawan pada penciptaan nilai
tambah ini, pengelolah SDM harus memjadiakan pemberdayaan karyawan (employee
empowerment) sebagai dasar perumusan program dalam bidang SDM dan pelaksanaannya.
Dalam hal ini fungsi SDM memegang peranan dan tanggu jawab penting dalam memasok
SDM yang memenuhi kualifikasi (kompotensi, loyalitas, dan etos kerja yang tinggi) sesuai
dengan kebutuhan keunggulan bersaing perusahaan.
Menjadikan karyawan sebagai asset berarti menempatkan karyawan pada posisi yang
penting dengan strategi bersaing dan pencapaian tujuan perusahaan. Fungsi manajemen
SDM, tidak cukup hanya dipandang sebagai fungsi pendukung operasi dan lebih rendah dari
fungsi utama yang lain (pemasaran, operasional, keuangan) tetapi harus di tempatkan pada
posisi yang sejajar. Karena memang pada kenyataan salah satu kunci keberhasilan perusahaan
terletak kualitas SDM-nya. SDM yang berkualitas hanya dapat diperoleh dari proses
pengelolaan SDM yang berkualitas juga. Di sinilah peranan pennting fungsi SDM yang tidak
dapat diganti oleh fungsi yang lain, dalam memberi kontribusinya pada keberhasilan
perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Rekrutmen
Rekrutmen meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat
dalam jumlah tertentu ehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang
paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Pelaksanaan rekrutmen harus
mampu mendapatkan SDM dengan cara yang paling ekonomis, efektif dan efisien.
Kegiatan kunci dalam melaksanakan rekrutmen meliputi :
1. Menentukan kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek pada setiap bidang, jenis
pekerjaan dan levelnya dalam perusahaan.
2. Terus berupaya mendapatkan informasi tentang perkembangan kondisi pasar tenaga
kerja.
3. Menyusun bahan-bahan rekrutmen yang efektif.
4. Menyusun program rekrutmen yang terpadu berhubungan dengan aktivitas SDM yang
lain dang dengan kerjasama antara manajer lini dan karyawan.
5. Mendapat pool calon karyawan yang berbobot dan memenuhi syarat.
6. Mencatat jumlah dan kualitas pelamar dari berbagai sumber dan masing-masing
metode rekrutmennya.
7. Melakukan tindak lanjut terhadap para karyawan baik yang ditolak maupun yang
diterima untuk mengevaluasi efektivitas rekrutmen yang dilkukan.
3. Seleksi Dan Penempatan
Seleksi adalah proses mendapatkan dan menggunakan informasi mengenai pelamar kerja
untuk menentukan siapa seharusnya yang diterima untuk menempati posisi jangka pendek
dan jangka panjang. Sedangkan penempatan berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan
jabatan yang akan dipegangnya. Seleksi dan penempatan bertujuan untuk menempatkan
orang yang tepat pada jabatan yang tepat. Ini berarti mengukur keerampilan, pengetahuan dan
kemampuan seseorang dengan tuntutan pekerjaan dan juga kecocokan antara kepribadian,
minat, kesukaan serta kesempatan dan budaya yang terkait dengan perusahaan secara
keseluruhan.
Dalam audit SDM terdapat 5 (lima) tahapan yang hendaknya dilaksanakan, yaitu :
1. Pada tahap audit pendahuluan,
2. Pada tahap review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program SDM
3. Dalam tahap audit lanjutan,
4. Laporan Audit,
5. Tindak Lanjut,