Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Pengertian Uang
Uang adalah sesuatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat
untuk pembelian barang dan jasa,barang berharga lainnya, dan pembayaran utang.
2. Fungsi Uang
Ada dua fungsi uang, yaitu fungsi asli dan turunan.
a. Fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar dan alat satuan hitung.
Uang sebagai alat tukar, misalnya pedagang membutuhkan mobil untuk berjualan barang
dagangan, kemudian hasil penjualan dagangannya digunakan untuk membeli/mencicil mobil
untuk berjualan.
Uang sebagai alat satuan hitung (pengukur nilai), artinya uang digunakan untuk
menghitung harga sebuah barang. Nilai suatu barang dapat diukur dengan uang. Misalnya, harga
HP Rp1.000.000,00 dan jam tangan Rp250.000,00. Ini memberitahukan bahwa nilai HP empat
kali jam tangan.
b. Fungsi turunan Uang adalah standar atau ukuran pembayaran yang ditunda adalah uang
digunakan untuk menyatakan utang. Uang dijadikan daya beli umum dan dapat dinyatakan
dengan unit-unit yang pasti dan menurut pedoman atau ukuran. Misalnya, kita meminjam Uang
untuk modal kerja Rp100.000,000,00 dengan jangka waktu 10 tahun.
Uang sebagai alat penyimpanan kekayaan adalah Uang digunakan untuk menyimpan sisa
pendapatan yang tidak dikonsumsi. Sisa pendapatan yang tidak dikonsumsi dapat disimpan di
rumah atau di bank untuk kebutuhan masa yang akan datang atau untuk mengantisipasi
pengeluaran yang tidak terduga sebelumnya.
Uang sebagai alat pengalih nilai/kekayaan, yaitu uang digunakan/berfungsi sebagai alat
untuk mengalihkan nilai/kekayaan. Misalnya: Amir dipromosikan oleh PT Bangkit terus-Cabang
Bandung untuk menduduki Jabatan Kepala Cabang Pekalongan. Karena belum punya rumah di
Pekalongan, maka rumah yang di Bandung di jual dan membeli rumah di Pekalongan. Jadi, Uang
berfungsi sebagai pengalih nilai karena tidak mungkin Amir memindahlan fisik rumah dari
Bandung ke Pekalongan.
3. Jenis Uang
Cara membedakan jenis uang atas dasar dari pihak yang mengeluarkan, bahan uang, dan
nilai uang.
1. Jenis Uang Berdasarkan Pihak Yang Mengeluarkan
Berdasarkan pihak yang mengeluarkan uang dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu uang
kartal dan uang giral,
Uang kartal adalah uang kertas atau uang logam yang beredar di masyarakat. Pengeluaran
dan peredaran dilakukan oleh pemerintah serta merupakan alat pembayaran yang sah. Sedangkan
uang giral adalah alat pembayaran berupa cek, bilyet giro, telegraphic transfer, dan kartu kredit.
a. Cek
Cek adalah surat perintah kepada bank untuk mengeluarkan sejumlah uang.
b. Bilyet Giro
Bilyet Giro adalah surat perintah kepada bank untuk memindahbukuan uang
c. Telegrafic Transfer
Telegrafic transfer adalah perintah kepada bank melalui telegram untuk mengeluarkan
sejumlah uang
d. Kartu Kredit
Kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh bank untuk digunakan berbelanja di tempat-
tempat tertentu.
2. Jenis Uang Berdasarkan Bahan Uang
Berdasarkan bahan uang dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu uang logam dan uang
kertas. Uang logam adalah uang yang dibuat dengan menggunakan bahan dari logam berupa
emas,perak, atau logam lainnya. Uang ini beredar sebagai alat pembayaran. Adapun uang kertas
adalah uang yang dibuat dengan menggunakan bahan dari kertas dan penggunaannya diatur oleh
undang-undang dan kebiasaan. Uang kertas juga beredar sebagai alat pembayaran.
3. Jenis Uang Berdasarkan Nilai Uang
Berdasarkan nilai uang dapat dibedakan uang dapat dibedakan uang bernilai penuh.
Uang yang bernilai penuh (full bodied money) adalah uang bahannya (nilai intrinsiknya)
sama dengan nilai nominal. Misalnya, uang emas yang mengandung uang emas 10 gram maka
nilai uang dalam pertukaran itu juga seharga emas 10 gram.
Uang yang tidak bernilai penuh adalah uang yang nilai bahannya (nilai intrinsiknya) lebih
kecil dari nilai nominalnya. Misalnya, uang kertas yang bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus
ribu rupiah) nilai bahannya mungkin hanya uang kertas Rp2.000,00 (dua ribu rupiah).
BAB 2 PENGERTIAN FUNGSI & PERAN KEUANGAN DALAM ENTITAS
A. Pengertian Keuangan
Keuangan adalah ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap
orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses,lembaga,pasar,dan instrumen
yang terlibat dalam transfer uang, diantara individu maupun antara pelaku bisnis dan pemerintah.
Peranan keuangan sangat penting dalam kehidupan seseorang atau entitas, baik yang bersifat
keuangan maupun nonkeuangan,umum maupun pribadi, besar atau kecil, mencari laba atau tidak
mencari laba.
Entitas dalam pengertian statis adalah sebagai suatu kumpulan dana yang berasal dari
berbagai sumber, yaitu dari para investor yang menanamkan modalnya dalam bentuk saham
entitas,kreditor yang meminjamkan uangnya, dana dari sumbangan/hibah, dan laba dari tahun
sebelumnya ditahan dalam entitas. Entitas dalam arti dinamis dana itu berubah, dan dikenal
dengan arus dan dana. Arus dana ini diarahkan sesuai dengan rencana entitas.
B. Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan adalah memberikan laporan kepada direktur divisi keuangan. Laporan bisa
dilakukan bendahara (treasurer) dan pengawas (controller). Treasurer fokusnya ke pihak internal,
sedangkan controller fokusnya ke pihak eksternal.
Bagian utama dari perseroan terbatas, terdiri atas:
Pemegang saham, merupakan pemilik entitas yang memberikan modal mereka ke dalam bentuk
saham preferen dan saham biasa. Pemegang saham mempunyai hak suara untuk memilih anggota
dewan komisaris dan menetapkan anggaran dasar entitas.
Dewan komisaris, merupakan kelompok yang dipilih oleh pemegang saham entitas dan
memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengarahkan aktivitas entitas serta membuat kebijakan
umum.
Presiden Direktur/ Direktur Utama, merupakan pemimpin entitas yang bertanggung jawab untuk
mengelola entitas sehari-hari dan melaksanakan kebijakan yang dibuat dewan komisaris.
D. Tujuan Keuangan
Pemilik entitas harus dibedakan dari pengelolaannya, aktivitas manager keuangan
berhubungan dengan analisa keuangan dan perencanaan, keputusan investasi dan keputusan
pembiayaan investasi yang diambil untuk mencapai tujuan pemegang saham.
Tujuan keuangan adalah memaksimalkan laba atau memaksimalkan kekayaan pemegang
saham. Adapun yang menjadi ukuran laba entitas adalah Pendapatan Per Saham (PPS).
Pendapatan Per Saham (PPS) merupakan hasil yang diperoleh pada suatu periode untuk setiap
saham yang beredar.
Semua manager dan karyawan haus bekerja keras untuk mencapai tujuan entitas, yaitu
memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Salah satu yang dapat mengukur kekayaan
pemegang saham dapat diukur adalah Harga Saham.
Tindakan-tindakan dibidang keuangan harus dapat meningkatkan harga setiap lembar saham,
karena harga per lembar saham mewakili kekayaan pemegang saham. Laba dan rugi adalah
variabel keputusan yang utama dalam memaksimalkan kekayaan.
Dalam memaksimalkan harga per lembar saham, ada dua hal penting yang harus di
perhatikan, yaitu Nilai Tambah Ekonomi (NTE) dan Fokus pada kelompok yang berkepentingan.
1. Nilai Tambah Ekonomi (NTE)
Nilai Tambah Ekonomi (NTE) adalah ukuran yang dapat digunakan oleh banyak entitas
untuk menentukan apakah setiap investasi yang diusulkan atau yang ada, dapat memberikan
kontribusi yang positif terhadap kekayaan pemegang saham.
NTE = Laba bersih setelah pajak – (Total Modal yang diinvestasikan X Biaya modal) Rumus:
Jadi, NTE adalah laba bersih setelah pajak dikurangi beban biaya modal yang
diinvestasikan dientitas.
Apakah entitas telah berhasil memaksimalkan nilai entitas, ukuran keberhasilan bisa
dilihat dari NTE Positif dan NTE Negatif.
a. NTE Positif, artinya tingkat pengembalian modal yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal,
atau melebihi tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan.
b. NTE Negatif, artinya nilai entitas berkurang disebabkan oleh tingkat pengembalian modal yang
dihasilkan lebih rendah daripada tingkat biaya modal atau lebih rendah dari tingkat
pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan.
B. Bentuk-Bentuk Organisasi
Ada lima macam bentuk organisasi, yaitu organisasi lini (line organization), organisasi
lini dan staf (line and staff organization), organisasi fungsional (functional organization),
organisasi lini, staf, dan fungsional (line, staff, and functional organization), dan organisasi
komite (committees organization).
1. Organisasi Lini (Line Organization)
Organisasi lini merupakan suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang
yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. Dalam tipe organisasi
lini, kekuasaan berjalan secara langsung dari atasan ke bawahan, langsung dari manajer kepada
orang-orang, sampai setiap orang tercakup didalamnya. Perintah berasal dari atasan ke bawahan
dalam garis langsung.
Mulai dari pucuk pimpinan sampai pada setiap orang yang berada pada jabatan yang
terendah, antara eselon yang satu dengan eselon yang lainnya, masing-masing dihubungkan
dengan suatu garis wewenang atau garis perintah. Setiap kepala unit atau departemen
mempunyai tanggung jawab untuk melapor kepada kepala unit satu tingkat diatasnya atau
atasannya secara langsung.
Ciri-ciri organisasi lini di antaranya:
a. Organisasinya relatifkecil dan masih sederhana.
b. Hubungan antara atasan dengan bawahan masih bersifat langsung melaui garis wewenang
terpendek.
c. Pucuk pimpinan biasanya pemilik entitas.
d. Jumlah karyawannya relatif sedikit dan saling mengenal.
e. Tingkat spesialisasinya belum begitu tinggi dan alat-alatnya tidak beranekaragam.
f. Pucuk pimpinan merupakan satu-satunya sumber kekuasaan, keputusan, dan kebijaksanaan dari
organisasi.
g. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala
bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya. Artinya, disamping pekerjaan pokoknya, ia masih
berkuasa dan bertanggung jawab dalam tugas-tugas tambahan, seperti urusan kepegawaian,
keuangan, administrai, dan lain sebagainya.
Staff adalah seseorang pemegang wewenang lini (line authority), sedang staf adalah
seseorang pemegang wewenang staf (staff authority). Staf ini dikelompokan atas specialist staff
(staf ahli) dan personal staff (staf personalia).
1. Specialist staff(staf ahli)
a) Advisory staff(staf penasihat) c) control staff(staf pengendali)
b) Service staff(staf pelayan) d) functional staff(staf fungsional)
2. Personal staff(staf personalia)
a) Assistant to(pembantu)
b) General staff(staf umum)
Advisory staff tugasnya adalah memberikan petunjuk, bukan untuk mendapatkan petunjuk
dari atasannya mengenai suatu problem. Seorang staff penasihat manajer harus mempelajari
problem-problem, memberikan usul-usul pemikiran, dan mempersiapkan fasilitas, data serta
informasi yang akan dipergunakan atasan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan dan kebijaksanaan.
Compulsory staff service adalah keharusan manajer lini untuk mendengarkan stafnya
sebelum mengambil suatu keputusan. Dengan demikian, ada suatu kepastian bahwa pelayanan
staf itu akan dipakai.
Service staff tugasnya adalah melaksanakan suatu jasa/aktivitas yang terpisah dari pekerjaan
manajer lini. Wewenang staf pelayanan ini berbeda dengan wewenang staf penasihat, karena staf
unit ini umumnya memaksakan keputusan mereka terhadap manajer lini, sedangkan staf unit
penasihat hanya memberikan usul-usul yang dapat saja diveto oleh manajer lini.
Control staff adalah unit-unit staf yang mempunyai tugas-tugas untuk melakukan kontrol,
baik langsung, maupun tidak langsung atas semua pekerjaan unit pada struktur organisasi itu.
Control staff ini mempunyai wewenang untuk memberi “veto” terhadap tindakan manajer lini,
karena mereka bukanlah suatu tipe penasihat saja. Control staff manajer bukan saja memberikan
nasihat, tetapi juga mengontrol.
Functional staff wewenangnya adalah berhubungan dengan fungsi-fungsi tertentu saja.
Functional staff ini dapatdiberikan, baik oleh manajer lini, maupun staf manajer kepada para
manajer lini lainnya, tetapi hanya terbatas pada aktivitas-aktivitas tertentu saja, biasanya
berfungsi sebagai petunjuk bagaimana caranya suatu tugas tertentu dilaksanakan dan kapan
dilaksanakannya. Jika wewenang staf ini tidak dibatasi, ia dapat merusak garis wewenang yang
vital, menghancurkan pendepartemenan organisasi, membawa malapetaka yang dapat
menimbulkan pertentangan-pertentangan terhadap usaha organisasi. Namun agak sulit untuk
menentukan luasnya wewenang fungsional staf yang harusada. Wewenang staf ini seharusnya
dijaga pada tingkat yang minimal, agar kekuasaan manajer lini tetap dapat dipertahankan.
Assistant to adalah suatu staf unit yang tidak mempunyai wewenang formal, tetapi biasanya
diserahi wewenang fungsi staf atas sejumlah aktivitas. Tujuan utama asisten pribadi (aspri =
assistant to) ini adalah untuk memperluas kapasitas manajer ini dalam menyelesaikan pekerjaan
yang banyak. Unit aspri ini biasanya sedikit, terdiri atas seorang atau beberapa orang saja.
General staff (staf umum)adalahgolongan yang dikoordinasi dan bertindak melalui
atasannya. Ia menyediakan bagi pimpinan suatu golongan yang diintegrasikan untuk membantu
melaksanakan pekerjaan manajerial. Staff umum lapat merupakan “penasihat, pelayan, kontrol,
atau staff fungsional”. Tindakan-tindakan yang diambil atau perintah yang diberikan adalah atas
nama pimpinan atau kantornya.
Kritik-kritik pimpinan terhadap staf:
1. Pimpinan kadang-kadang menggerutu kepada stafnya, karena jika pekerjaan staf itu berhasil,
mereka cenderung mendapat pujian fasilitas, tetapi jika pekerjaan itu tidak berhasil mereka
melemparkan kesalahan kepada pimpinan.
2. Pimpinan juga sering menggerutu, karena staf tidak memberikan pemikiran, usul-usul, saran-
saran, tetapi menunggu pengarahan dari pimpinan.
3. Pimpinan sering merasa jengkel, karena staf mengambil dan atau mencampuri garis wewenang
pimpinan.
4. Staf dalam memberikan bantauan pemikiran,informasi,dan pemecahan masalah
kurang praktis,sehingga bantuan itu tidak bermanfaat
sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan dan kebijaksanaan.
5. Staf cenderung untuk mengambil keuntungan, karena merasa sering berhubungan dengan
pimpinan atas, dan menjelaskan mengapa suatu proyek atau pekerjaan gagal, dan biasanya
kegagalan-kegagalan ini selalu ditumpukan pada pimpinan pelaksana.
3. Organisasi Fungsional (Functional Organization)
Organisasi fungsional merupakan organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam
pekerjaan yang harus dikakukan. Dalam tipe organisasi fungsional ini masalah pembagian kerja
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Pembagian kerja didasarkan pada “spesialisasi yang
sangat mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sesuai
dengan spesialisasinya. Direktur utama (Dirut) mendelegasikan wewenang kepada para direktur
dan para direktur ini memerintahkan tugas atau spesialisasinya kepada pelaksanaannya. Para
bawahan akan mendapat perintah dan beberapa orang atasan yang masing-masing hanya
menguasai satu keahlian (spesialisasi) saja dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidang
(spesialisasinya) masing-masing. Jelasnya pelaksanaan atau bawahan mempunyai beberapa
orang atasan langsungnya. Organisasi fungsional ini diciptakan oleh F.W.Taylor.
Ciri-ciri organisasi fungsional, diantaranya:
a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
b. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.
c. Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya.
d. Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan pada tingkat atas.
e. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang fungsi.
Direktur utama tugasnya ringan, karena para direkturnya merupakan spesialis di bidangnya
masing-masing. Adapun keburukannya dari organisasi fungsional,yaitu:
a. Para bawahan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa orang atasan.
b. Pekerjaan kadang-kadang sangat membosankan karyawan.
c. Para karyawan sulit mengadakan alih tugas (tour of duty=tour of area) akibat spesialisasi yang
mendalam, kecuali mengikuti pelatihan lebih dahulu.
d. Karyawan terlalu mementingkan bidangnya atau spesialisasinya, sehingga koordinasi secara
menyeluruh sulit dilakukan.
e. Sering timbul solidaritas kelompok yang berlebihan, sehingga dapat menimbulkan pengotak-
ngotakan ikatan karyawan yang sempit.
4. Organisasi Lini, Staff, dan Fungsional (Line, Staff, and Functional Organization)
Organisasi tipe ini adalah kombinasi dari organisasi lini, lini dan staf, serta fungsional
dan biasanya diterapkan pada organisasi besar serta kompleks. Pada tingkat Dewan Komisaris
(board of director) diterapkan tipe organisasi lini dan staf, sedangkan pada tingkat middle
manager diterapkan tipe organisasi fungsional.
Organisasi lini, staf, serta fungsional ini dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan
dan menghilangkan keburukan dari ketiga tipe organisasi tersebut. Dengan demikian, cocok
dipakai pada suatu organisasi yang besar dari kompleks.
5. Organisasi Komite (Committees Organization)
Organisasi komite merupakan suatu organisasi yang setiap anggota mempunyai wewenang yang
sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite (panitia=committees organization)
menngutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan kolektif presidium /
plural executive dan komite ini bersifat manajerial, komite dapat juga bersifat formal atau
informal. Komite-komite itu dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal,
dengan tugas-tugas dan wewenang dibagian-bagian secara khusus. Organisasi ini ada yang
bersifat tetap dan juga yang bersifat sementara. Organisasi bersifat tetap, apabila para
anggotanya ditetapkan berdasarkan orangnya.
Ada dua kelompok organisasi komite, yaituexcutive committeedan staff committee.
Excutive committee (pimpinan komite) adalah para anggota yang mempunyai wewenang garis
atau line authority. Sedangkan staff committee, adalah para anggota yang mempunyai wewenang
staf atau staff authority.
Adapun ciri-ciri dari staff committee,yaitu:
a. Pembagian tugasnya jelas dan tertentu.
b. Wewenang semua anggota sama besarnya.
c. Tugas pimpinan dilaksanakan secara kolektif dan tanggung jawabnya pun secara kolektif.
d. Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang/komisi tugas tertentu yang harus dilaksanakan
dalam bentuk gugus tugas (task force).
e. Keputusan adalah keputusan semua anggota.
A. Jasa Keuangan
Jasa Keuangan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pemberian nasihat dan perencanaan
produk-produk keuangan bagi individu, bisnis dan pemerintah. Jabatannya tersusun di bidang perbankan
dan lembaga terkait, perencanaan keuangan pribadi, real estate dan asuransi.
No. Bidang Jabatan
1 Perbankan Pejabat kredit -> mengevaluasi dan membuat rekomendasi dalam hal
dan lembaga asuransi, Perdagangan, Perumahan, dan atau pinjaman nasabah.
terkait Manajer bank ritel -> mengelola kantor bank dan mengawasi program
yang ditawarkan oleh bank untuk nasabah.
Pejabat pejamin -> mengurus dana-dana yang dipercayakan untuk
kepemilikan tanah, lembaga, dan entitas bisnis.
2 Perencanan Perencanaan Keuangan -> sebagai wirausaha atau sebagai pegawai,
Keuangan memeberi saran manajemen dalam semua aspek, seperti :
Pribadi penganggaran, perpajakan, investasi, perumahan, asuransi,
perencanaan pensiunan, perumahan bagi keuangan pribadi, dan
3 Investasi Perdagangan saham -> membantu klien dalam memilih, membeli, dan
menjual sekuritas.
Analisis sekuritas -> mempelajari saham dan obligasi, biasanya dalam
industri tertentu dan mmberi saran dalam pada entitas sekuritas dan
langganannya, para manager pengelola dana, serta entitas asuransi.
Manager portofolio -> membangun dan mengelola portofolio sekuritas
untuk entitas dan individu.
Bankir Investasi -> member saran kepada penerbit sekurita dan
bertindak sebagai perantara antara penerbit dan pemberi saham dan
obligasi yang baru dikeluarkan.
4 Properti Agen properti/perantara -> memberidaftar properti komersial dan
perumahan yang akan dijual atau disewa, mencari pembeli dan
penyewa, menunjukkan properti, serta melakukan negosiasi
Penilai -> memperkirakan nilai pasar dari semua jenis property.
Kreditur properti -> menganalisa dan membuat rekomendasi/keputusan
untuk aplikasi peminjaman.
Bankir hipotek -> menentukan dan mengatur untuk pembiayaan untuk
proyek perumahan.
Manajer properti -> menangani pelaksanaan operasional harian dari
properti untuk memperoleh pengembalian maksimal bagi pemiliknya.
5 Asuransi Agen asuransi/perantara -> mewawancarai calon nasabah,
mengembangkan program asuransi untuk menghadapi segala
keperluan, menjual polis, menagih premi, dan membantu klien dalam
proses klaim dan penyelesaian.
Penjamin ->menilai dan memilih resiko yang akan diasuransikan
entitas dan menetapkan preminya.
Apabila bunga dibayar dimuka, artinya pinjaman yang dipotong bunga pinjaman. Tingkat
bunga efektif atau tingkat bunga sebenarnya untuk pinjaman dengan diskon yang diasumsikan
dalam periode 1 tahun dihitung sebagai berikut:
Tingkat Bunga Bunga
yang dibayar =
-------------------------------------
dimuka Jumlah Pinjaman - Bunga
Ada tiga pinjaman bank, yaitu kredit berjangka, perjanjian kredit, dan perjanjian
pengakuan utang.
1) Kredit Berjangka
Kredit berjangka adalah pinjaman jangka pendek yang diberikan bank biasanya dibuat ketika
peminjam memerlukan tambahan dana dalam jangka pendek. Jumlah pinjaman dibayarkan
sekaligus terdiri pokok pinjaman ditambah bunga pinjaman sesuai perjanjian kredit. Kredit
berjangka mempunyai waktu jatuh tempo 30 hari sampai dengan 9 bulan, bahkan lebih. Bunga
yang digunakan bisa tingkat bunga tetap maupun tingkat bunga mengambang.
2) Perjanjian Kredit
Perjanjian kredit adalah suatu perjanjian dengan Bank Komersial dengan Entitas untuk
menentukan jumlah kredit jangka panjang yang diberikan kepada entitas dalam periode tertentu.
Perjanjian kredit bukan pinjaman yang pasti yang dapat diperoleh, tetapi pinjaman dapat
diberikan apabila Bank mempunyai dana yang mencukupi dan peminjam dapat berutang.
Sewaktu kredit akan digunakan entitas harus menandatanganni surat aksep setiap pencairan
kredit.
Jumlah perjanjian kredit adalah jumlah maksimum yang dapat dipinjam entitas yang telah
ditentukan sebelumnya. Pemnjam membayar bunga atas jumlah uang yang dipinjam dan tidak
membayar biaya komitmen. Ketika memohon perjanjian kredit peminjam biasanya harus
menyertakan budget kas, laba rugi performa, neraca performa dan laporan keuangan terakhir.
Apabila Bank menilai entitas baik, maka perjanjian kredit dapat diberikan. Dari sudut Bank,
pemberian perjanjian kredit tidak memerlukan pemeriksaan kemampuan kredit pelanggan setiap
kali mereka meminjam uang.
Empat hal yang harus diperhatikan di dalam perjanjian kredit, diantaranya :
a. Tingkat bunga yang biasanya dipergunakan adalah tingkat bunga mengambang.
b. Batasan perubahan operasi apabila, adalah batasan yang diberikan Bank terhadap entitas dalam
bagian perjanjian kredit yang memberikan hak untuk memberhentikan pinjaman apabila terjadi
perubahan yang berdampak besar terhadap kondisi keuangan entitas.
c. Saldo kompensasi adalah saldo rekening yang ditentukan dengan presentase tertentu dari
pinjaman jangka pendek tanpa jaminan.
d. Melunasi pinjaman pada saat tertentu adalah peminjam harus melunasi saldo pinjamannya pada
saat yang ditentukan.
b. Perjanjian Pengakuan Utang (Commercial Paper)
Perjanjian pengakuan utang (Commercial paper) adalah pembiayaan jangka pendek berupa
promes tanpa jaminan dikeluarkan oleh entitas yang mempunyai peringkat kredit yang tinggi.
Keuntungan pengakuan utang (Commercial paper), diantaranya :
1. Rendahnya tingkat bunga.
2. Tidak diperlukan anggunan khusus.
3. Dapat mendatangkan sejumlah besar dana jangka pendek dalam setiap penerbitannya.
4. Menungkatkan nama baik dan prestasi entitas penerbit.
5. Sering digunakan untuk membantu sumber dana jangka pendek lainnya seperti pinjaman Bank.
Keterbatasan pengakuan utang (Commercial Paper), diantaranya :
1. Ada kemungkinan tidak laku dijual sehingga tidak ada dana waktu diperlukan
2. Jika tidak ada uang untuk membayar pada saat Commercial Paper jatuh tempo, maka
pembayarannya tidak bisa ditunda.
3. Entitas kecil tidak dapat menerbitkan Commercial Paper walaupun entitas memiliki kredibilitas
tinggi dalam masalah kredit, dan sumber pembiayaan jangka pendek dengan jaminan.
c. Pinjaman Internasional/Letter of Creadit (L/C)
Letter of Credit (L/C) adalah surat yang dikeluarkan oleh suatu Bank atas permintaan
Importir langganan Bank tersebut yang ditunjukkan kepada Ekspotir di luar Negeri yang menjadi
relasi Importir itu, yang memberi hak kepada Eksportir untuk menarik wesel atau Importir yang
bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebutkan dalam surat itu. Selanjutnya, Bank
bersangkutan menjamin untuk menerima (Mengaksep) atau membayar wesel yang ditarik itu asal
sesuai dan memenuhi syarat yang tercantum dalam surat itu.
Pihak-pihak yang terkait dalam Letter of Credit :
1. Applicant (Buyer, Importer, Accountee, Consignes) adalah pihak yang meminta kepada Bank
untuk membuka L/C atas nama (sebagai pembeli).
2. Beneficiary (Seller, Exporter, Shipper, Consignor) adalah yang disebutkan dalam L/C (sebagai
penjual).
3. Opening Bank adalah (Issuing Bank) adalah Bank yang membuka atau menerbitkan L/C (Bank
Buyer).
4. Advising Bank (Correspondent Bank) adalah Bank yang meneruskan L/C yang diterima kepada
Eksportir
5. Negotiating Bank adalah Bank yang melakukan negosiasi atau draft (wesel) dan dokumen
penghapalan milik Eksportir biasanya Advising Bank juga merupakan Negotiating Bank.
6. Reimbursing Bank adalah Bank yang ditunjuk oleh Issuing Bank untuk melakukan pembayaran
kepada Negotiating Bank.
7. Comfirming Bank adalah Bank selain Issuing Bank yang menambahkan jaminan pembayaran
atau kesediaan pembayar apabila dokumen yang diserahkan Eksportir dapat memenuhi segenap
syarat dan ketentuan L/C.
3. Sumber Pembiayaan Jangka Pendek dengan Jaminan
Apabila entitas masih memerlukan sumber pembiayaan jangka pendek, padahal yang tanpa
jaminan sudah habis, entitas dapat mendapatkan sumber pembiayaan jangka pendek dengan
jaminan. Sumber pembiayaan jangka pendek dengan jaminan adalah sumber pembiayaan jangka
pendek yang diperoleh dengan menempatkan aset tertentu sebagai anggunan.
Karakteristik sumber pembiayaan jangka pendek dengan jaminan, diantaranya :
a. Jaminan yang mempunyai umur atau jangka waktu yang mendekati persyaratan kredit.
b. Aset lancar yang likuid yang disukai, contoh piutang dan persediaan.
c. Pemberian pinjaman menentukan besarnya pinjaman pokok biasanya antara 30%-100% dari
nilai buku aset yang dijaminkan.
d. Biaya bunga biasanya lebih tinggi dari tingkat bunga pinaman jangka pendek tanpa jaminan.
e. Semakin tinggi biaya pinjaman dengan jaminan dibandingkan dengan yang tanpa jaminan akan
mempertinggi resiko kegagalan dan meningkatkan biaya administrasi.
4. Macam-macam Sumber Pembiayaan Jangka Pendek dengan Jaminan
Ada 3 macam sumber pembiayaan jangka pendek dengan jaminan, yaitu menjamin piutang
dagang, anjak piutang dagang, dan menjaminkan persediaan.
a. Menjamin piutang dagang
Menjaminkan piutang dagang adalah piutang dagang dijadikan jaminan untuk mendapatkan
sumber pembiayaan jangka pendek. Menjaminkan piutang dapat dilakukan dengan
memberitahukan pelanggan ataupun tidak memberitahukan pelanggan.
b. Anjak Piutang
Anjak piutang adalah penjualan/memindahkan piutang dagang dengan memberikan
potongan kepada entitas anjak piutang atau lembaga keuangan (factor) untuk memperoleh dana.
Ada dua macam anjak piutang, yaitu anjak piutang tanpa risiko dan anjak piutang berikut
risiko.
1) Anjak Piutang Tanpa risiko
Anjak piutang tanpa risiko adalah penjualan piutang dagang dengan perjanjian jika piutang
setelah jatuh tempo tidak dapat ditagih, maka risiko ditanggung nasabah dan entitas anjak
piutang (factor) akan mengembalikan piutang tersebut.