Você está na página 1de 3

A.

Definisi :

B. Patofisiologi :

1. Patofisiologi Syock Hipovolemi


Bila terjadi hipovolemi maka tubuh akan melakuan kompensasi melalui mekanisme
neurohumoral yang akan meningkatkan kemampuan kardiovaskuler sehingga tekanan
darah bisa dipertahankan. Akibat kompensasi ini maka terjadi takikardia, vasokonstriksi,
penyempitan tekanan nadi, akral dingin dan penurunan produksi urin
2. Patofisiologi Syock Anafilaksis
Anafilaksis adalah reaksi sistemik yang disebabkan oleh antigen khusus yang bereaksi
dengan molekul IgE pada permukaan sel mast dan basofil yang menyebabkan
pengeluaran segera beberapa mediator yang kuat. Mediator ini menyebabkan timbulnya
gejala – gejala urtikaria, angiodema, spasme bronkus, spasme laring, meningkatnya
permeabilitas pembulu darah, vasodilatasi dan nyeri / kolik abdomen.
Penyebab anafilaksis pada anak :
a) Makanan : kacang, telur, susu, ikan laut, buah
b) Allergen Imunotherapy
c) Gigitan atau sengatan serangga
d) Obat – obat : Peniciline, Sulfa, Imunoglobin ( IVIG ), serum, NSID
e) Latex
f) Vaksin
g) Exercise induce
h) Anafilaksis idiopatik : anafilaksi yang terjadi berulang tanpa diketahui
penyebabnya meskipun sudah dilakukan evaluasi / observasi dan challenge tes,
diduga karena kelainan pada sel mast yang menyebabkan pengeluaran histamine.
3. Patofisiologi Syock Septik
patofisiologi Syock septic belum diketahui secara pasti namun para ahli berpendapat
bahwa endotoksin, yaitu suatu lipopolisakraida yang umumnya terdapat pada daging sel
kuman gram negative merupakan penyebab renjatan septic. Tampaknya efek toksik
endotoksin disebabkan oleh struktur lemak terutama asam lemak rantai panjang. Setelah
endotoksin disuntikan pada binatang percobaan segera akan terlhat dalam sel system
retikuloendotelial dan kira – kira 90% akan terdapat dalam hati dan limpa selain pada sel
– sel endotel pembulu darah dan alveoli paru.
4. Patofisiologi Syock Kardiogenik

C. Gejala Klinis
1. Gejala Klinis Syock Hipovolemi
Gejala klinis tergantung pada : penyakit primer penyebab syock, kecepatan dan jumlah
cairan yang hilang, lama syock seta kerusakan jaringan yang terjadi, tipe dan stadium
syock secara klinis perjalanan syock dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu fase
kompensasi, fase dekompensasai, dan fase irreversible.
Tanda Klinis Kompensasi Dekompensasi Ireversibel
Blood loss 25 25-40 >40
Heart Rate Takikardia + Takikardia ++ Taki/Bradikardia
Tek. Sistolik Normal Normal/Menurun Tidak terukur
Nadi (Volume) Normal/Menurun Menurun+ Menurun++
Capillary refill Normal/Meningkat Meningkat >5 detik Meningkat ++
3-5 detik
Kulit Dingin, Pucat Dingin/moutled Dingin+Ideadly pale
Pernafasan Takipneu Takipneu + Singhing
Respiration
Kesadaran Gelisah Lethargi bereaksi Reaksi -/ Hanya
terhadap nyeri

2. Gejala Klinis Syock Anafilaksis


Reaksi timbul dalam beberapa detik atau menit sesudah paparan allergen.
Gejala kardiovaskuler : Hipotensi
Gejala saluran nafas : Sekret hidung encer, hidung gatal, udema hipopharing/laring,
gejala asma.
Kulit : pruritus, erithema, urtikaria dan angiodema.
Gejala intestinal : kolik abdomen, kadang disertai muntah dan diare
Gejala SSP : pusing, sincope, gangguan kesadaran sampai koma.
3. Gejala Klinis Syock Septik
4. Gejala Klinis Syock Kardiogenik
- Kulit dingin dan pucat
- Penurunan tekanan darah sampai tidak teratur, sulit atau tidak terabanya denyut nadi
perifer ( bandingkan ektermitas atas dan bawah ) pulse pressure menyempit.
- Hiperaktif RV
- Penurunan capillary refile
- Asidosis metabolic berat
- Distres nafas sedang sampai berat
- JVP meningkat dan edem perifer
- Hipoperfusi multi organ
- Suara jantung melemah, terdengar suara S3 dan S4.

Você também pode gostar