Você está na página 1de 10

Kecemasan Terhadap Kehamilan Pada Wanita Dewasa Muda yang Bekerja

Prof. Dr. E. S. Margiantari, SE., MM.


(Rektor Universitas Gunadarma)
Dr. A. M. Heru Basuki, Msi.
(Dekan Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma)
Mentari Ayu Ningsih
(Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Universitas Gunadarama)

Kecemasan Terhadap Kehamilan Secara normal seorang individu


Pada Wanita Dewasa Muda yang mempunyai suatu lingkaran kehidupan yang
Bekerja harus dilaluinya yaitu, dilahirkan, tumbuh
besar, menikah dan melahirkan generasi
berikutnya. Bagi sebagian besar wanita,
ABSTRAK
dapat melahirkan dan dapat menjadi seorang
ibu dianggap sebagai suatu takdir dan juga
Penelitian ini bertujuan untuk harapan mereka. Selain itu juga menjadi
mengetahui kecemasan terhadap kehamilan seorang ibu merupakan salah satu pelengkap
pada wanita dewasa muda yang bekerja dan identitas diri mereka sebagai seorang wanita.
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Williams (1996), ada beberapa
Dalam penelitian ini peneliti alasan yang dapat memperkuat identitas diri
menggunakan metode wawancara seorang wanita yaitu secara biologis, tubuh
terstruktur agar wawancara dapat dan alat reproduksi wanita telah
berjalan secara efektif dan efisien dan memberikan suatu pengalaman menarik.
mengantisipasi kemungkinan terlupanya Seperti pengalaman menstruasi pertama
pokok-pokok permasalahan yang diteliti. (Menarche), pertumbuhan payudara,
Sedangkan metode observasi yang kehamilan, menyusui hingga berhentinya
digunakan adalah metode observasi non siklus menstruasi (Menopause). Selain itu
memiliki seorang anak dapat memberikan
partisipan, orang yang melakukan
nilai positif bagi seorang wanita, karena
pengamatan tidak berperan serta atau tugas-tugas seorang ibu dapat
tidak ikut ambil bagian didalam menumbuhkan perasaan dibutuhkan oleh
kehidupan orang yang diamati. orang lain yang secara tidak langsung
Subjek mengalami kecemasan membuat seorang ibu merasakan perasaan
dalam proses kehamilannya, hal ini positif tersebut.
disebabkan karena subjek memiliki dua Kebanyakan wanita yang telah
peran dalam kehidupannya, yaitu peran menikah sangat mendamba-dambakan
sebagai ibu rumah tangga dan wanita kehadiran si buah hati dalam kehidupan
bekerja. Kecemasan subjek lebih pernikahan mereka. Kehadiran seorang anak
disebabkan karena subjek merasa tidak bukan hanya sebagai pelengkap dalam
kehidupan pernikahan, namun secara tidak
dapat menjalani kedua peran itu dengan
langsung memberikan status baru yaitu
baik. Adapun faktor yang sebagai orang tua yang memiliki tanggung
mempengaruhinya adalah faktor jawab (Ayah Bunda, 2005).
eksternal dan internal. Pada wanita yang bekerja atau
wanita karir memutuskan untuk memiliki
BAB I seorang anak atau memulai tahap kehamilan
A. Latar Belakang Masalah bukanlah hal yang mudah, karena menjadi
seorang ibu yang bekerja memiliki kesulitan
yang lebih besar daripada ibu yang tidak Tujuan dari penelitian ini adalah
bekerja. Ada perasaan was-was yang mereka untuk mengetahui kecemasan terhadap
alami saat mereka memutuskan untuk kehamilan pada wanita dewasa muda yang
memulai suatu kehamilan, perasaan was-was bekerja dan faktor-faktor yang
ini biasanya berkaitan dengan kelanjutan mempengaruhinya.
karir mereka. Mereka memiliki perasaan
cemas, perasaan ini berkaitan dengan waktu D. Manfaat Penelitian
dan juga kinerja mereka yang akan 1. Manfaat Teoritis
berkurang selama masa kehamilannya. Pada
Hasil penelitian diharapkan
masa kehamilan fokus utama wanita yang
mampu memberikan manfaat bagi
bekerja akan terbagi antara kehamilannya
perkembangan ilmu pikologi klinis,
dan juga pekerjaanya, hal ini akan membuat
khususnya bagi para ibu yang
mereka merasa cemas karena perasaan takut
mengalami kecemasan terhadap
akan mengabaikan pekerjaannya dan lebih
kehamilan. Serta dapat dijadikan acuan
fokus pada kehamilannya ataupun
bagi penelitian-penelitian selanjutnya
sebaliknya, dan akan memberikan dampak
terutama yang berhubungan dengan
yang kurang baik pada pekerjaannya
kecemasan terhadap kehamilan pada
ataupun pada kehamilannya (Kitzinger,
wanita dewasa muda yang bekerja.
1995).
Penelitian ini menemukan bahwa
Perasaan cemas yang dialami oleh
subjek mengalami kecemasan terhadap
wanita hamil merupakan hal yang wajar,
kehamilannya. Selain itu terdapat
terlebih jika hal itu merupakan kehamilan
beberapa faktor yang mempengaruhinya
pertama. Pada awal kehamilan biasanya para
antara lain : pengaruh lingkungan,
calon ibu merasa senang namun seiring
hubungan wanita hamil dengan ibunya,
bertambahnya usia kehamilan, maka
hubungan wanita hamil dengan
perasaan cemas pun mulai menghantui para
janinnya, antisipasi atau harapan wanita
calon ibu. Para calon ibu sering merasa
hamil terhadap calon bayinya, dan
cemas walau pada hal-hal kecil sekali pun.
hubungan wanita hamil dengan
Banyak hal-hal yang dapat membangkitkan
suaminya.
rasa cemas calon ibu, seperti ukuran tubuh
ibu yang semakin bertambah (pertambahan
1. Manfaat Praktis
berat badan), rasa nyeri persalinan,
Hasil penelitian ini
kesehatan bayi yang kelak lahir, sampai hal-
diharapkan dapat menambah
hal lainnya. Perasaan cemas ini akan
wawasan bagi masyarakat
bertambah pada ibu yang bekerja, hal ini
tentang kecemasan terhadap
berkaitan dengan statusnya sebagai wanita
kehamilan pada wanita dewasa
karier yang memiliki tanggung jawab lain
muda yang bekerja, sehingga
selain tanggung jawabnya pada keluarga.
diharapkan masyarakat dapat
memberikan perlakuan yang
B. Pertanyaan Penelitian
tepat terhadap wanita dewasa
Adapun pertanyaan dari penelitian
dalam menghadapi
ini adalah : kehamilannya dan untuk wanita
dewasa muda akan lebih siap
1. Bagaimana kecemasan terhadap
terhadap kehamilannya.
kehamilan pada wanita dewasa
muda yang bekerja ?
2. Faktor-faktor apa yang
mempengaruhi kecemasan subjek ?
BAB II
A.Kecemasan Terhadap Kehamilan
C. Tujuan Penelitian
1. Kecemasan maka terjadilah masa konsepsi tersebut
(Monk, 2002).
Kecemasaan merupakan suatu Berdasarkan dari beberapa
reaksi emosional dari keadan jiwa pengertian mengenai kehamilan di atas,
individu, yang gejala-gejalanya bisa maka dapat itarik kesimpulan bahwa
bersifat psikologis maupun fisiologis. kehamilan adalah suatu proses
Hadfield (dalam Wibisono, 2005), kehidupan janin di dalam rahim ibu
menyatakan bahwa kecemasan adalah yang dimulai pada masa konsepsi dan
suatu kondisi yang sakit dari rasa takut dapat terjadi pada wanita yang telah
pada seseorang yang disertai dengan dibuahi.
ketegangan dan kekhawatiran.
Ketegangan dan kekhawatiran yang
ditimbulkan oleh kecemaan ini dapat
mengganggu efisiensi individu dalam 3.Kecemasan Terhadap Kehamilan
menghadapi sesuatu masalah.
Menurut Mursal (dalam Kecemasan dalam menghadapi
Wibisono, 2005), kecemasan adalah rasa kehamilan merupakan suatu perasaan
takut yang bersifat subyektif. Perasaan cemas yang melanda kaum ibu pada saat
takut yang timbul karena pengaruh mereka tengah hamil atau pun sedang
ancaman atau gangguan sesuatu obyek mempersiapkan kehamilannya.
yang masih bersifat umum dan abstrak. Kecemasan dalam menghadapi suatu
Drever (dalam Wibisono, 2005), kehamilan pun dapat dikatakan sebagai
menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu respon yang timbul dalam
suatu keadaan emosi yang kompleks dan menghadapi kehamilan yang bersifat
kronis yang diiringi kekhawatiran dan subyektif dari calon ibu, yang
ketakutan sebagai komponen utamanya disebabkan perubahan yang dialaminya
adalah dicirikan dengan berbagai bentuk dalam menghadapi suatu kehamilan dan
kegelisahan dan gangguan-ganggun juga merupakan suatu pengalaman baru
kejiwaan. dalam kehidupannya.
Berdasarkan beberapa teori yang
dikemukakan oleh beberapa tokoh di B. Wanita Bekerja
atas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa kecemasan merupakan respon 1. Alasan Wanita Memilih Bekerja
terhadap suatu ancaman dan bahaya Hofman (1984), menuturkan
yang bersifat subyektif yang menyertai setidaknya terdapat 2 komponen yang
perkembangan, perubahan juga membuat wanita memilih untuk bekerja,
pengalaman dalam menemukan identitas yaitu :
diri. a. Motivator yang terbagi menjadi 3,
yaitu :
2. Kehamilan 1). Uang
Adapun yang dimaksud dengan
Kehamilan dapat diartikan uang adalah tidak hanya berupa
sebagai permulaan dari suatu kehidupan besarnya gaji tetapi kepuasan
seseorang. Secara biologis suatu terhadap gaji dari hasil
kehidupan dimulai pada masa konsepsi pekerjaannya.
atau pembuahan, yaitu pada masa 2). Peran sebagai ibu rumah tangga
pembuahan telur oleh spermatosoma. Peran ini kerap dianggap
Bila spermatosoma laki-laki memasuki membosankan dan membuat
dinding telur yang dengan kata lain seseorang menjadi tidak kreatif
disebut sebagai ovum pada wanita, serta kurang memberi kepuasan.
Meninggalkan sementara dan
menyerahkan beberapa tugas peranan dalam keputusan bagi
ibu rumah tangga kepada orang seorang wanita untuk bekerja di
lain , misalnya pembantu rumah luar rumah.
tangga yang kemudian dapat 3). Kesempatan kerja
mengurangi perasaan tersebut. Dengan adanya lapangan kerja
3). Faktor kepribadian yang sesuai dengan kemampuan
Dalam hal ini walaupun sangat yang dimiliki wanita, juga
sulit untuk menentukan mempengaruhi keputusannya
kepribadian yang khusus untuk bekerja. Begitu pun
dimiliki oleh ibu bekerja, namun dengan ketersediaan pilihan
beberapa kepribadian yang pekerjaan paruh waktu, lokasi
banyak didapati dalam diri tempat kerja yang terjangkau,
wanita bekerja antara lain biaya transportasi yang murah
adalah need for achievement dan berbagai fasilitasi yang
and power, perasaan kompeten tersedia daripekerjaan,
dan sikap terhadap peran memudahkan wanita untuk
wanita. bekerja di luar rumah.
b. Fasilitator merupakan hal-hal yang
menetukan terwujudnya motivasi
yang telah disebutkan sebelumnya
sehingga seseorang memutuskan 2. Pengaruh Keluarga terhadap
untuk bekerja dan terbagi menjadi 3, Pekerjaan
yaitu : Wanita yang telah memiliki
1). Tuntutan tugas sebagai ibu anak atau akan segera memiliki anak
rumah tangga (pada masa hamil), akan berpengaruh
Bagi wanita atau ibu yang telah terhadap pekerjaannya. Hofman (1984),
memiliki anak, terlebih di usia menjelaskan bahwa jika seorang wanita
pra sekolah membuat ibu yang merasa puas dengan pekerjaannya, maka
bersangkutan membutuhkan ia akan bekerja dengan baik. Namun
waktu yang lebih banyak di wanita bekerja yang telah memiliki anak
rumah jika dibandingkan atau akan segera memiliki anak dapat
dengan wanita yang belum menurunkan kepuasan bekerjanya, hal
memiliki anak. Selain itu jumlah ini disebabkan karena perasaan bersalah
anak, kesehatan fsik dan mental yang dirasakannya karena telah
anak juga mempengaruhi meninggalkan anaknya atau merasa
keterlibatan ibu dalam terlalu terfokus pada pekerjaannya
pekerjannya. Tuntutan tugas sehigga mengabaikan kehamilannya.
rumah tangga lainnya yang Sebaliknya jika mereka terlalu terfokus
menjadi fasilitator terkait pada anak mereka atau kehamilan
dengan peranan suami dalam mereka, maka mereka akan merasa
tugas tersebut. Kerja sama yang tertekan karena merasa telah
baik yang terjalin antara suami mengabaikan pekerjaannya atau bekerja
dan istri memungkinkan seorang dengan tidak maksimal sehingga
wanita atau ibu untuk bekerja di menurunkan produktifitas mereka.
luar rumah, walaupun tugas-
tugas tersebut akan lebih banyak C. Dewasa Muda
dilakukan wanita
2). Sikap 1. Pengertian Dewasa Muda.
Sikap yang dimiliki oleh wanita Masa dewasa muda menurut
itu sendiri, suami, anak-anak, Keniston (dalam Santrock, 1993),
serta masyarakat akan memiliki adalah masa transisi antara remaja dan
masa dewasa yang merupakan masa membangun struktur hidup dewasa
perpanjangan kondisi ekonomi dan yang dibagi :
pribadi yang sementara. Dua kriteria 1). Culminating life structure for
yang diajukan untuk menunjukan akhir early adulthood yang berada
masa muda dan permulaan dari masa pada usia 33 tahun hingga 40
dewasa awal adalah kemandirian tahun yang ditandai dengan :
ekonomi dan mandiri dalam membuat a). Settling down yang
keputusan. mencakup hal-hal seperti
Dewasa itu sendiri dalam membuat komitmen yang
bahasa Belanda adalah “ Volwassen“,” lebih dalam di bidang
Vol “ yang berarti penuh dan “ Wassen “ pekerjaan dan keluarga,
yang berarti tumbuh. Jadi dapat menetapkan jadwal waktu
diartikan bahwa “ Volwassen “ adalah untuk mencapai tujuan
sudah tumbuh dengan penuh dan dapat hidup yang spesifik,
diartikan bahwa dewasa yang tidak lain mendapatkan tempat di
memiliki arti pertumbuhan yang telah masyarakat dan menyadari
sesuai atau telah tumbuh secara aspirasi masa muda.
sempurna, (dalam Monks dkk, 2002). b). Becoming one’s own man
yang mencakup hal-hal
2. Tahap Perkembangan Dewasa Muda. seperti keluar dari
Menurut Levinson (dalam Papalia & kekuasaan atau otoritas
Olds, 1998), membagi menjadi dua, orang lain serta mencapai
yaitu : kemandirian dan
a. Entry Phase of Early Adulthood, penghargaan.
yang berada pada usia 17-33 tahun 2). Midlife transition yang berada
dan pada masa ini individu mulai pada usia 40 tahun hingga 45
membangun struktur kehidupan tahun. Meninjau kembali
menjadi 3 bagian, yaitu : struktur hidup dewasa yang
1). Early adult transition yang kedua dan persiapan menuju
berada pada usia 17-22 tahun tahap perkembangan berikutnya,
dan pada periode ini ditandai yaitu dewasa madya.
dengan pencapaian
kemandirian. 3. Tugas Perkembangan Dewasa Muda
2). Entry life structure for early Havighurst (dalam Turner &
adulthood yang berada pada Helms, 1995), memaparkan tugas-tugas
usia 22-28 tahun dan pada perkembangan dewasa muda yang
periode ini ditandai dengan dibagi menjadi delapan, yaitu :
pemilihan pekerjaan, pernikahan a. Memilih dan menentukan pasangan
dan mulai membina keluarga, untuk menikah.
mengejar mimpi dan mencapai b. Belajar untuk menyesuaikan diri dan
seseorang yang bisa diandalkan. hidup secara harmonis dengan
3). Pada usia 30 tahun adalah masa pasangan hidup.
transition (28-33) dengan c. Memulai kehidupan berkeluarga dan
meninjau kembali pola kerja menerapkan peranan sebagai orang
dan keluarga yang sebelumnya tua.
telah ada dan menciptakan dasar d. Membesarkan anak dan memenuhi
bagi struktur hidup selanjutnya. kebutuhan mereka.
b. Culminating Phase of Early e. Belajar untuk mengatur dan membagi
Adulthood, yang berada pada usia tanggung jawab dalam urusan
33 tahun hingga 45 tahun dan pada rumah tangga.
tahap ini individu mulai
f. Memilih karir atau meneruskan perasaan calon ibu yang labil dapat
sekolah. mempengaruhi emosi bayi yang akan
g. Melaksanakan kewajiban sebagai dilahirkannya kelak, maka dari itu ada
anggota masyarakat. baiknya jika orang-orang yang berkaitan
h. Mencari kelompok sosial yang dengan calon ibu dapat sekiranya membantu
cocok. menjaga perasaan calon ibu dari perasaan-
perasaan negatif yang akan mempengaruhi
D. Kecemasan Terhadap Kehamilan pada kehamilan dan janinnya. Adapun perasaan-
Wanita Dewasa Muda yang Bekerja perasaan yang dihindari adalah perasaan
Dewasa ini semakin banyak wanita cemas yang berlebihan, bahkan sepenting
yang bekerja di luar rumah. Pada wanita apapun kehadiran seorang buah hati, maka
yang bekerja, memutuskan untuk memiliki masa itu juga adalah masa seorang ibu
seorang anak atau memuali tahap kehamilan mengalami perubahan emosi yang
bukanlah hal yang mudah. Pada dasarnya dipengaruhi oleh hormon (Nolan, 2005).
tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang
wanita yang telah menikah adalah
keluarganya, maka saat wanita itu memilih
untuk bekerja diluar rumah secara tidak BAB III
langsung ia akan memiliki tanggung jawab
yang lain. Bagi seorang wanita keluarga A. Pendekatan Penelitian
adalah segalanya terutama anak-anak Penelitian ini menggunakan
mereka, karena dengan hadirnya seorang metode kualitatif yang berbentuk studi
anak dalam kehidupannya, maka wanita itu kasus.
akan merasa dibutuhkan dan akan Studi kasus adalah suatu studi
memberikan dampak positif bagi wanita yang memusatkan perhatian pada
tersebut. Selain itu juga dapat memiliki anak suatu kasus secara intensif dan
akan memperkuat identitas diri seorang mendetail. Subjek yang diselidiki
wanita. terdiri dari 1 unit (kesatuan unit) yang
Masa kehamilan merupakan masa dipandang sebagai kasus, karena studi
yang dinanti-nantikan oleh setiap wanita kasus sifatnya mendalam dan
yang telah menikah, terutamakehamilan mendetail. Maka studi kasus pada
pertama, karena itu merupakan pengalaman umumnya menghasilkan gambaran
pertama dan peristiwa yang sangat penting yang longitudinal, yaitu hasil
dalam hidup seorang wanita. Kehamilan pengumpulan dan analisis data dalam
akan membawa perubahan besar dalam diri 1 jangka waktu. Kasusnya dapat
calon ibu. Bukan hanya perubahan fisik terbatas pada 1 orang, 1 lembaga, 1
(tubuh yang semakin membesar), melainkan keluarga, 1 peristiwa, 1 desa ataupun
juga perubahan hormonal dan emosional. 1 kelompok manusia dan kelompok
Calon ibu kerap kali mengalami naik objek lain yang terbatas, yang
turunnya emosi yang disebabakan oleh dipandang sebagai kesatuan. Fokus
perubahan hormonnya. utamanya dalam studi kasus adalah
Banyak hal-hal yang berkaitan menjawab pertanyaan apa, mengapa,
dengan kehamilan, seperti keadaan fisik ibu dan bagaimana. Oleh karena itu studi
apakah ibu yang sedang mengandung kasus mengisyaratkan pada penelitian
tersebut mendapatkan asupan gizi yang kualitatif (Subana, 2005).
cukup dan memiliki tubuh yang sehat. B. Subjek Penelitian
Selain hal-hal keadaan fisik hal-hal lain Subjek penelitian ini adalah
yang berkaitan dengan kehamilan adalah wanita dewasa muda berusia 18 hingga
perasaan calon ibu, karena perasaan ibu 35 tahun dengan status sebagai wanita
yang labil akan mempengaruhi emosi calon yang bekerja, sudah menikah dan
bayinya kelak. Menurut Tiffany (2005), sedang hamil anak pertama.
C. Tahap Penelitian Gejala somatik adalah gejala-
Tahap penelitian ini terdiri dari gejala yang tampak pada orang yang
tahap persiapan penelitian, pelaksanaan mengalami kecemasan yang
penelitian dan tahap evaluasi. berkaitan dengan organ tubuh
D. Tahap Pengumpulan Data seseorang. Pada saat seseorang
Menggunakan teknik mengalami kecemasan maka akan
wawancara berstruktur, agar wawancara terjadi peningkatan frekuensi urine,
dapat berjalan secara efektif dan efisien nyeri pada dada (dada yang berdebar-
dan mengantisipasi kemungkinan debar) hal ini dikarenakan adanya
terlupanya pokok-pokok permasalahan gangguan pada daerah
yang diteliti. kardiovaskuler, panas dingin,
E. Alat Bantu Penelitian berkeringat dan merasa cepat
Dalam penelitian ini lelah.Berdasarkan hasil observasi dan
menggunakan alat tulis, kamera, daj tape wawancara dapat diketahui bahwa
recorder subjek merasakan keluhan-keluhan
F. Keabsahan dan Keajegan Penelitian pada tubuhnya saat membicarakan
Peneliti menggunakan mengenai kehamilannya, seperti
triangulasi data, triangulasi teori dan detak jantung yang semakin cepat
triangulasi metodologis dengan dan rasa kesemutan pada bagian
menggunakan wawancara dan observasi. tubuh tertentu.
G. Teknik Analisis Data 2). Gejala Kognitif
Poerwandari (2005) Gejala kognitif adalah salah
memberikan beberapa tahapan yang satu gejala dari kecemasan yang
diperlukan dalam menganalisa data berkaitan dengan daya konsentrasi
kualitatif, yaitu : mengorganisasikan seseorang. Kerap kali seseorang yang
data, mengelompokkan data, analisis mengalami kecemasan akan
kasus. merasakan kesulitan dalam
berkonsentrasi dan memecahkan
masalah. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara dapat diketahui
bahwa subjek kurang dapat
mengatasi permasalahan yang
membuatnya cemas dan subjek
BAB IV kurang dapat berkonsentrasi dengan
HASIL DAN ANALISA baik di saat sedang cemas. Adapun
hal ini berkaitan dengan masalah
1. Gejala-Gejala Kecemasan kehamilannya.
Subjek berinisial MS, berusia 33
3). Gejala Psikologis
tahun dan ini adalah kehamilan pertama
Gejala psikologis merupakan
subjek. Kecemasan yang dialami oleh
gejala kecemasan yang berkaitan
subjek dalam menghadapi kehamilannya
dengan kejiwaan seseorang. Pada
dapat dikatagorikan cukup tinggi. Hal ini
saat kecemasan mendera, maka akan
dapat dilihat melalui gejala-gejala yang
timbul perasaan takut, khawatir,
dialami oleh subjek. Urban &
mudah marah. Berdasarkan hasil
Schwarzenberg (1981), menjabarkan
observasi dan wawancara dapat
mengenai beberapa gejala-gejala yang
diketahui bahwa subjek memiliki
terjadi pada seseorang yang mengalami
perasaan tertentu di saat
kecemasan, yaitu :
membicarakan mengenai
1). Gejala Somatik
kehamilannya, seperti rasa was-was
dan rasa takut yang melandanya.
4). Gejala Motorik harapan untuk anaknya, dan
Gejala motorik ditandai dengan keinginan untuk tidak mengabaikan
gerakan-gerakan yang tidak menentu, pekerjaannya. Konflik yang dialami
seperti berbicara dengan cepat, kaki subjek akan kehamilannya
yang bergerak terus-menerus, menimbulkan rasa cemas yang
menggigit kuku dan gemetar. cukup tinggi bagi subjek, sehingga
Berdasarkan hasil observasi dan menyebabkan subjek pernah dirawat
wawancara dapat diketahui bahwa di rumah sakit.
subjek biasa menggigit kuku dan
menggerak-gerakan kakinya saat 2). Faktor Eksternal
mengalami kecemasan. Seseorang yang mengalami
Sumber kecemasan yang dialami kecemasan merasakan dirinya tidak
oleh subjek berasal dari perasaan takut dan dapat mengendalikan situasi
bersalah jika nantinya akan mengabaikan kehidupan yang bermacam-macam,
pekerjaan ataupun mengabaikan sehingga perasaan cemas hampir
kehamilannya. Subjek merasa jika ia terlalu selalu ada. Orang yang mengalami
terfokus pada pekerjaannya maka ia akan rasa cemas akan berpikir tentang
mengabaikan kehamilannya dan sebaliknya. situasi bahaya potensial yang akan
Subjek juga merasa kurang dapat dialaminya. Berdasarkan hasil
menjalankan dua kehidupannya ini, yaitu wawancara yang dilakukan oleh
sebagai seorang wanita karier dan juga peneliti terhadap subjek dapat
seorang calon ibu. ditarik kesimpulan bahwa faktor
eksternal yang mempengaruhi
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kecemasan subjek berasal dari
Kecemasan kehamilan subjek yang bermasalah,
Kecemasan yang dialami oleh dan juga faktor pekerjaan subjek,
subjek memiliki faktor-faktor pemicu, dimana saat ini pekerjaan subjek
antara lain faktor internal dan eksternal. sangat menyita perhatian subjek.
Iskandar (1998), menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi BAB V
kecemasan terbagi menjadi dua, yaitu A. Kesimpulan
faktor internal dan eksternal :
Berdasarkan hasil penelitian yang
1). Faktor Internal telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan
Faktor internal dari bahwa :
kecemasan berawal dari pandangan 1. Kecemasan yang dialami oleh subjek
psikologi analisis yang berpendapat dalam menghadapi kehamilannya adalah
bahwa sumber dari kecemasan itu cukup tinggi. Sumber kecemasan yang
bersifat internal dan tidak disadari. dialami subjek dalam menghadapi
Menurut Freud (dalam Atkinson, kehamilannya berasal dari perasaan
1993), kecemasan merupakan akibat bersalah yang mana jika subjek lebih
dari konflik-konflik yang tidak memperhatikan kehamilannya, subjek
disadari antara impuls id dengan takut akan mengabaikan pekerjaannya
kendala yang ditetapkan oleh ego dan sebaliknya.
dan superego. Berdasarkan hasil 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
dari wawancara yang dilakukan oleh kecemasan yang dialami subjek dalam
peneliti, maka dapat disimpulkan menghadapi kehamilannya tentunya
bahwa faktor internal yang berasal dari faktor internal, seperti
mempengaruhi kecemasan subjek pemikiran subjek dan harapan-harapan
dikarenakan adanya keinginan dari yang dimilikinya. Sedangkan faktor
dalam diri subjek berupa harapan- eksternal mencakup keluarga, seperti
suami, orangtua dan kerabat dekat. Serta Buku Kebidanan. (1981). Ilmu Kebidanan.
lingkungan sekitar seperti teman, Jakarta : PT. Gramedia.
tetangga, tempat bekerja, adat istiadat,
tradisi dan budaya. Farrer. (2001). Perawatan Maternitas. Alih
. Bahasa, Andry Hartono. Jakarta : EGC.

B. Saran Fauziah, E & Widuri, J. (2003). Psikologi


1. Kepada subjek agar dapat meluangkan Abnormal, Bahan Ajaran Mata Kuliah.
sedikit waktu untuk dirinya dan calon Jakarta : Fakultas Psikologi.
bayinya, dengan melakukan kegiatan-
kegiatan yang cocok untuk calon ibu Hawari. (2001). Manajemen Stress, Cemas
dan bayinya. Serta meyakinkan diri dan Depresi. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
bahwa kehamilannya tersebut akan baik-
baik saja dan tidak akan mengganggu Ibrahim, S. A. (1999). Layaknya Benang
kegiatan subjek yang lain. Kusut. Jakarta : PT. Dian Ariesta.
2. Kepada pasangan dan lingkungan agar
tetap mendukung subjek dalam Iskandar, Y. (1998). Stress Anxiety dan
menghadapi permasalahan Penampilan. Yayasan Darma Graha.
kehamilannya. Dengan cara membantu
subjek agar lebih positif dalam Hofman. (1984). Working Mother (sted). San
menghadapi kehamilannya. Francisco : Jossey- Bass, inc.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan
untuk memberikan variable lain dalam Kartono, K. (1986). Psikologi Wanita
penelitiannya, seperti coping stress atau Sebagai Ibu dan Nenek (2nded). Bandung :
stress pra dan pasca persalinan. Subjek Penerbit Alumni.
bagi penelitian ini sebaiknya lebih dari
satu, agar kita dapat membandingkan Kitzinger, S. (1995). Melahirkan di Atas
hasil analisis yang satu dengan yang Usia 30. Alih Bahasa, John Nabut. Jakarta :
lainnya. Pada penelitian selanjutnya Arcan.
diharapkan dapat menggunakan metode
kuantitatif. Klein. (1995). A Book For Midwives. The
Hesperian Foundation.
DAFTAR PUSTAKA
Lemme, B. H. (1995). Development In
DAFTAR PUSTAKA Adulthood. Boston : Allyn and Bacon.

Marshall, C & Rossman. (1995). Designing


Qualitative Research. London : Sage
Publications.
Amran. (2006). Kamus Bahasa Indonesia.
Bandung : CV. Pustaka Setia.
Moleong, L. J. (1999). Metodologi
Penelitian Kualitatif.. Bandung : PT.
Atkinson, R. L. (1993). Pengantar Psikologi
Remaja Rosda Karya.
1. Jakarta : Erlangga.
Monk, F. J., Knoers, A. M. P & Haditono, J.
Atwater. (1983). Psychology of adjustment
R. (2002). Psikologi Perkembangan.
(2nded).USA : Prentice-Hall,inc.
Yogyakarta : UGM.
Ayah Bunda. (2005). 9 Bulan yang
Menakjubkan. Jakarta : PT. Gaya Favorite
Narbuko, C & Achmadi, A. (2004).
Press.
Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Nolan, M. (2005). Kehamilan dan www.
Melahirkan. Alih Bahasa : Susi Purwoko. Google.com.id/search?a=kecemasan+berad
Jakarta : Arcan. aptasi.
www.medicastore.com
Papalia & Old. (1992). Human Development (http://www.medicastore.com)
(5thed). Boston : Mc Graw Hill. www.sinarharapan.co.id
Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan 2006,
Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehat
Jakarta : Lembaga Pengembangan an/2003/1114/kes 1.html.
Pengukuran dan Pendidikan Psikologi
(LPSP3).

Santrock, W. J. (1993). Life Span


Development (5thed). Boston : Mc Graw Hill.

Sigelman, C. K. (1999). Life Span


Development (3rded). Brooks/Cole Publising
Company.

Simposium Sehari. (1990). Kehamilan dan


Permasalahannya pada Pekerja Wanita.
LIPII.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum.


Bandung : CV. Pustaka Setia.

Steinberg. (1999). Adolescence (5thed).


Boston : Mc Graw Hill College.

Subana, H. M. & Sudrajat. (2005). Dasar-


Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : CV.
Pustaka Setia.

Turner, J. S & Helms, D. B. (1995). Life


Span Development (5thed). Orlando : Holt,
Rinenart and Winston, inc.

Urban & Schwarzenberg. (1981). Taschen


Lexicon Der Medizin Tustsch (3rded). Berlin
Druck : Clausen & Bosse.

Varney. (1997). Midwifery (3rded). New york


: Jones and Bartlett.

Wibisono, A. (2005). Hubungan Shalat


dengan Kecemasan. Jakarta : Studia Press.

Williams, J. H. (1996). Psychology Women :


Behavior In a Biosocial Context (3rded). New
York : W. W. Norton & Company, inc.

Você também pode gostar