Você está na página 1de 5

TUGAS KELAYAKAN BISNIS

ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN


FRENCHISE LELE LELA
Jln. Sudirman No.22 Bogor
Oleh :
Rizky Elia Pambudi (18.2.3005)
Kampus 2 Ungaran
STIE AKA Semarang

Keragaan Resto Pecel Lele Lela Sudirman


Pembentukan cabang Pecel lele lela Jln Sudirman Bogor berawal dari franchise yang dibeli
oleh owner dari pendiri pecel lele lela pusat pada tahun 2006 yaitu Rangga Umara. Pendiri
memberikan merek, resep menu utama, desain resto, SOP pelaksanaan diperoleh langsung dari
pendiri pecel lele lela.
Berikut adalah aspek-aspek studi kelayakan yang dikaji dari frenchise Lele Lela:

A. Aspek Pasar Pecel Lele Lela


Analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar,
pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan.
1. Luas pasar Pecel lele lela
Luas pasar pecel lele lela yang berada di jln. Sudirman no.22 Bogor berada di sekitar jalan
Sudirman.
2. Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat
harga pada suatu waktu tertentu.
Analisis permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu produk
merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan. Permintaan dapat diartikan
sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli
pada berbagai tingkat harga.
Jumlah pedagang pecel lele di Jabodetabek sekitar 25.000 kios. Rata-rata permintaan
pecel lele 100 ton perhari.
Pecel lele lela yang berada di Jln. Sudirman No.22 Bogor mampu menghabiskan ±53 kg
per hari lele.
Berdasarkan data BPS, Jumlah penduduk jabodetabek 2011 sebesar 28.019.545 jiwa. Dan
jumlah penduduk kota Bogor sebesar 950.334 jiwa. Dari data BPS tersebut, dapat diasumsikan
persentase jumlah penduduknya adalah sebesar.
3. Market-share Pecel Lele Lela
Market-Share adalah presentase (share) yang dapat kita capai dari jumlah keseluruhan
konsumen (market) yang bisa memakai atau membeli produk kita pada suatu wilayah tertentu.
Maka, untuk permintaan pecel lele di daerah Bogor (jumlah penduduk 3,39% dari jumlah
jabodetabek) dapat diasumsikan sebesar 3390 kg/hari.
Sedangkan pada pecel lele lela yang berada di Jln. Sudirman No. 22, mampu menyediakan pecel
lele sebesar 53 kg/ hari. Maka untuk market-share pecel lele lela tersebut untuk daerah bogor,
dapat diperoleh sekitar.
Diperoleh dari:

Kesimpulannya bahwa Pecel Lele Lela cabang Jl. Sudirman no.22 Bogor mampu menyediakan
1,56% dari permintaan total Pecel lele di Kota Bogor.
Aspek Pemasaran
1. Segmentasi Pasar Pecel Lele Lela
Beberapa aspek utama untuk mensegmentasi pasar adalah:
a. Aspek demografi
Pecel lele lela dapat dikonsumsi oleh semua umur. Selain memiliki cita rasa yang enak
dan lezat juga terdapat kandungan gizi yang mendukung peningkatan kesehatan masyarakat.
Pecel lele lela juga menempatkan dirinya untuk kalangan menengah keatas.
b. Menetapkan pasar Sasaran (targeting)
Setelah segmen-segmen diketahui,selanjutnya perusahaan perlu mengevaluasi dan
dilanjutkan dengan memutuskan beberapa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih
segmen mana yang akan dilayani.
Target pasar pecel lele lela pada umumnya anak-anak muda yang mengadakan
perkumpulan, mengadakan diskusi-diskusi kecil, keluarga, perkumpulan arisan, orang-orang
perkantoran. Mereka yang merasa bahwa restoran pecel lele lela tepat untuk berkumpul sambil
menikmati kelezatan pecel lele lela.
c. Menentukan Posisi Pasar (positioning)
Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus
diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.
Pecel lele lela menempatkan atau memposisikan pasar yaitu dengan memfokuskan bahwa
pecel lele lela memiliki kandungan gizi yang mendukung peningkatan kesehatan masyarakat dan
produk yang dimilikinya mempunyai sesuatu nilai yang lebih dari produk sejenis lainnya, sesuai
dengan visinya adalah “MenjadiBrand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan
manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan serta membawa
makanan tradisional khas Indonesia pada dunia internasional”.

Bauran Pemasaran
Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel
yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix).Bauran pemasaran adalah strategi produk,
promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran
yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju.Namun kini hal tersebut semakin
berkembang tidak hanya dalam hal product, promotion, dan price. Namun juga mengenai place,
people, process, dan physical evidence.
Berikut uraian strategi bauran pemasaran yang dilakukan pada Restoran Pecel Lele Lela.
1. Produk (product)
Menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan.
a. Penentuan Logo dan moto
Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata
yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam melayani masyarakat. logo dan moto harus
dirancang dengan benar (Kasmar dan Jakfar, 2003).
Pada resto pecel lele lela Sudirman logo dan moto ditentukan oleh pecel lele lela pusat. Logo
pada pecel lele lela bergambar kartun lele dengan tulisahan “pecel lele lela” dibawahnya, seperti
pada (Gambar 1.)

Sedangkan moto pada pecel lele lela, “Bersama Kami PECEL LELE AKAN MENDUNIA”.
Moto yang digunakan pecel lele lela sesuai dengan visi dan misi yang ditentukan oleh pusat yaitu
;
Visi: - Menjadi Brand Nasional dan Pemimpin pasar usaha pecel lele modern
di Indonesia
-Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas-luasnya
bagi seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan
-Membawa makanan tradisional khas Indonesia pada dunia internasional
Misi: - Menyediakan berbagai variasi produk hidangan lele yang enak dan
unik
-Memberikan kualitas pelayanan yang sangat baik, dengan mengutamakan QSV = Quality, Service
& Value
- Senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk memaksimalkan kepuasan
pelanggan dan mitra usaha.
a. Merek
Menurut Kasmir dan Jakfar,2013, Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk
mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Agar merek mudah dikenal masyarakat, maka
penciptaan merek harus mempertimbangkan factor-faktor antara lain;
- Mudah diingat
- Terkesan hebat dan modern
- Memiliki arti
- Menarik perhatian
Merek pecel lele lela ditentukan oleh pusat pecel lele lela yang kemudian berlaku pada
resto pecel lele lela sudirman. Merek pecel lele lela merupakan singkatan dari pecel lele lebih
laku. Untuk menarik perhatian, merek pecel lele lela di dkaitkan dengan pengunjung yang
bernama Lela (tanpa sambungan apapun) bisa “makan gratis seumur hidup” di pecel lele lela.
tidak hanya pemilik nama lela, pengunjung yang sedang berulang tahun juga bisa “makan gratis”
di pecel lele lela hanya dengan menunjukkan KTP atau tanda pengenal lainnya.
Di restoran Pecel Lele Lela tersedia berbagai macam produk olahan yang berbahan baku
ikan lele. Produk olahan dari ikan lele ini sangat diminati oleh konsumen, menu yang disajikan
di pecel lele lela sangat beragam (Lampiran 1.) mulai dari lele original, lele siram saus (lele yang
digoreng kering dan di siram beragam pilihan saus), lele goreng tepung, sampai lele fillet (lele
tanpa tulang, kepala, dan buntut yang disajikan dengan beragam pilihan sambal/saus/kuah).
1. Harga (price)
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga
menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab
laku tidaknyya produk yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal
terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak berlakunya produk tersebut di pasar.
Pecel lele lela Jln. Sudirman dalam menentukan harga produk olahannya berdasarkan pusat
pecel lele lela, yaitu dengan penetapan harga berdasarkan biaya dengan markup sebesar 49,83%.
2. Tempat (place)
Untuk dapat menikmati hidangan yang tersedia pada menu pecel lele lela, konsumen dapat
mengunjungi berbagai resto pecel lele lela termasuk resto pecel lele lela yang berada dijalan
Sudirman No.22 Bogor dengan luas Selain pada resto pecel lele lela, konsumen juga dapat
menikmati menu pecel lele lela melalui delivery order, yaitu dengan layanan pemesanan
antar. Hanya dengan menelepon ke resto (0251- 9706060)akses dari jam 09.30 sampai dengan
jam 21.00 WIB. Konsumen dapat memesan menu apa saja yang tersedia di pecel lele
lela, dengan kondisi;
a. Pemesanan maksimum 5 km dari pecel lele lela sudirman
b. Tanpa minimum pemesanan
3. Promosi (promotion)
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan
teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi
persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara
langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian.
Pecel lele lela jalan Sudirman No.22 Bogor mempromosikan usahanya pada masyarakat
luas melalui papan nama yang berada pada resto pecel lele lela sudirman. pecel lele lela juga
melakukan promosinya melalui media social (facebook dan twitter), namun promosi ini
dilakukan oleh pihak pusat untuk memperkenalkan setiap cabang pecel lele lela termasuk pecel
lele lela Sudirman,Bogor.
4. Orang (people)
People merupakan aset utama dalam Restoran Pecel Lele Lela, terlebih lagi people yang
merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan
berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.
Kemampuan, knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam
internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar.
Dalam pelayanannya, pecel lele lela sudirman menjalankan SOP sesuai dengan yang
diterapkan pada pecel lele lela pusat kepada pegawai dalam bentuk memberikan kata sapaan
kepada setiap pelanggan yang berkunjung ke pecel lele lela.Seperti ;”selamat pagi, selamat
datang di pecel lele lela”. Selalu pagi di lele lela, adalah kesan yang timbul saat menikmati pecel
lele lela. Hal ini meruapakan bagian untuk membangun semangat kepada para pelanggan
maupun pegawai pecel lele lela sendiri. Selain itu pegawai pecel lele lela juga menggunakan
seragam (kaos) sebagai penunjang dalam melayani konsumen.
5. Bukti Fisik (physical evidence)
Bangunan merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan
yang bernilai tambah bagi konsumen.Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan,
termasuk lighting system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat
mempengaruhi mood pengunjung.
Dekorasi yang terdapat pada pecel lele lela sudirman mengikuti SOP yang ditentukan
oleh pecel lele lela pusat. Yaitu dengan dekorasi warna ruangan yang merupakan perpaduan
antara warna hijau, kuning dan putih. Warna yang ditentukan merupakan pencitraan pada pecel
lele lela untuk menciptakan suasan fresh dan meningkatkan mood pengunjung.
Selain itu, pecel lele lela sudirman juga menyediakan tempat yang
nyaman,dengan fasilitas seperti wastafel, toilet, mushola, tv, kipas angin, serta tempat parkir
yang luas.
6. Proses (process)
Dalam proses penyediaan pesanan makanan dari pelanggan, pecel lele lela melakukan
proses produksi/pembuatan pada tempat/ruangan dapur tertutup, sedangkan pada proses
penyediaan pesanan minuman dari pelanggan, pecel lele lela sudirman melakukan proses
produksi / pembuatan pada ruangan yang terbuka seperti yang terlihat pada layout.

Kesimpulan bahwa dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, pecel Lele Lela dikatakan layak
untuk menjalani usahanya karena sudah memenuhi kriteria aspek pasar dan pemasarannya.

Você também pode gostar