Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
HARUF - A
SPESIFIKASI TEKNIS UMUM
Spesifikasi teknis disusun oleh pokja pengadaan dan pemasangan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan dengan ketentuan :
1 Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi
dalam negeri.
2 Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional.
3 Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
4 Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan.
5 Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
6 Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
7 Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk.
8 Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output Performance) yang diinginkan.
9 Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran
1.1 PENDAHULUAN
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan gambar-
gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan, Istilah pekerjaan
mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan dalam
konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut.
Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus
diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain
dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.
1.4 PERIJINAN
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari instansi lain yang
berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan harus menyelesaikan perijinan
tersebut. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-
surat resminya, tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung
jawab penyedia barang/jasa.
BAB XII-1
Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabiia perijinan yang diperlukan belum
diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material yang
menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar bangunan/material tersebut akan memerlukan
perijinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan
direksi untuk mencari jalan keluamya.
Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia barang/jasa dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak, Gambar-gambar tersebut adalah
gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan
patokan bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang
berhubungan dengan hal tersebut.
Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan
pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila
BAB XII-2
ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia
barang/jasa harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi
atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam
spesifikasi teknis. Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan
ditentukan oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia barang/jasa.
Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus
menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap,
termasuk perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan gambar tersebut.
Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan. Gambar-gambar
tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan merupakan hasil revisi terakhir.
Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan gambar-gambar yang menunjukan perbedaan
antara gambar rencana dan gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab
penyedia barang/jasa.
1.8 UKURAN-UKURAN
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar tersebut adalah
gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan gambamya, maka penyedia
barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang
benar.
1.9 PERALATAN
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh
penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia barang/jasa harus
mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut.
Penyediaan peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih
dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan direksi, penyedia
barang/jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang diperlukan dan lokasi
pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan mengganggu
kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi
menganggap pekerjaan dapat dimulai.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang disebutkan dalam
daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan lain di dalam dokumen
kontrak.
Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa harus mengusahakan
transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus
memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan
sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau
kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian penyedia
barang/jasa.
BAB XII-3
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai
dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak. Nama produsen material dan
peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi
penting lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh
direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh penyedia
barang/jasa tanpa biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa sehingga
dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal untuk
pekerjaan lainnya.
Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara pengambilan contoh
menurut Acuan Normatif yang disetujui Direksi. Contoh-contoh harus menggambarkan secara
nyata kualitas material yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak tercampur atau
terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut. Penawaran penyedia barang/jasa
harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk pengujian material.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-material dari jenis
atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa harus meminta petunjuk direksi untuk
menentukan jenis material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk material yang
baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa
dapat mengganti dengan produk lain yang sekurang-kurangnya mempunyai kualitas yang sama
dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.
Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan direksi terlebih dahulu
harus mengusahakan langkah-Iangkah dan peralatan yang diperlukan untuk melindungi
pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan yang digunakan agar tidak rusak atau berkurang
mutunya karena pengaruh cuaca.
1.13 PEMATOKAN
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil
bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus mendapat persetujuan
direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi
pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan revisi
tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus memberitahukan
kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga direksi dapat
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengawasan.
BAB XII-4
Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa untuk mendapat
persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui direksi yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat
ukur dengan perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk
melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri oleh penyedia
barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh penyedia barang/jasa. Apabila
ada yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dan
direksi. Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus
mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan
membubuhkan tanda tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut
dan mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang/jasa
harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar tersebut harus dibuat pada
kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi. Semua gambar-gambar yang telah disetujui
harus diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran
dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.
1.14 RAMBU-RAMBU
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan kepada
direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai.
Rencana kerja tersebut harus mencakup :
1. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.
2. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.
3. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau
pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
4. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa.
5. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar
belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
6. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.
7. Cara pelaksanaan pekerjaan.
Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran
penjelasan.
BAB XII-5
1.16 PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat mengadakan rapat-rapat
dengan mengundang penyedia barang/jasa dan konsultan serta pihak-pihak tertentu yang
berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah
rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa.
Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang telah
diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi. Prosentase pekerjaan ini dihitung
dengan membandingkan nilai volume pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak
keseluruhan.
Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga
satuan yang tercantum dalam kontrak.
Pekerjaan hams mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan secara
khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan agar hasil
pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri harus
melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh
direksi.
BAB XII-6
1.20 LAPORAN-LAPORAN
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat laporan harian dan
laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan tersebut memuat
sekurang-kurangnya informasi yang mencakup:
1. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir
minggu
2. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
3. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
4. Kondisi cuaca.
BAB XII-7
HURUF - B
SPESIFIKASI PEKERJAAN SIPIL
BAB XII-8
SNI 03-2815-1992 ukur tipe baling-baling
Metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir
SNI 03-2816-1992 Metode pengujian untuk mendapatkan kepadatan tanah maksimum
dengan kadar air optimum.
SNI 03-2819-1992 Spesrfikasi beton bertulang kedap air
SNI 03-2828-1992 Metode pengujian berat isi beton ringan struktural
Sifat kekekalan bentuk agregat terhadap larutan sodium sulfat.
SNI 03-2832-1992 Metode pengujian batas susut tanah
SNI 03-2914-1992 Metode pengujuan analisis ukuran butir tanah dengan alat hidrometer
SNI 03-3402-1994 Semen Portland
SNI 03-3407-1994 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton
SNI 03-3422-1994 Semen adukan pasangan
SNI 03-3423-1994 Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan no.
200 (0,0075 mm)
SNM 5-2049-1994 Metode pengujian lentur beton normal dengan 2 titik pembebanan
SNI 03-3976-1995 Metode pengujian berat isi rongga udara dalam agregat.
SNM 5-3758-1 995 Kawat boronjong
SNI 03-4142-1996 Bata merah pejal untuk pasangan dinding
SNI 03-4431-1997 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
SNI 03-804-1998 Metode pengujian kuat lentur semen hidrolik
Metode penentuan nilai 10% kehalusan untuk agregat.
SNI 03-6154-1999 Spesifikasi kawat baja dengan proses kanal dingin untuk tulangan
SNI 03-2094-2000 beton
SNI 03-2834-2000
Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung
SNI 03-6451-2000
Metode pengujian kuat tarik belah beton.
SNI 03-6477-2000
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
SNI 07-6401-2000
Tata cara perancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan.
Metode pengujian tiang pancang terhadap bahan lateral
SNI 03-1729-2002 Metode pengujian untuk menentukan daya dukung tanah dengan
SNI 03-2491-2002 beban statis pada pondasi dangkal
SNI 03-2835-2002 Tata cara perhitungan beton tidak bertulang struktural
SNI 03-3449-2002 Anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton
Tata cara pelaksanaan sambungan mekanis untuk tulangan
SNI 03-6762-2002 betonMetode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton
SNI 03-6796-2002 Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plesteran
SNI 03-6806-2002 dengan bahan dasar semen
SNI 03-6812-2002 Spesifikasi agregat ringan untuk batu cetak beton pasangan dinding
SNI 03-6814-2002 Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen portland untuk
SNI 03-6817-2002 pekerjaan sipil
BAB XII-9
Tata cara pengambilan contoh agregat
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding
SNI 03-6825-2002
SNI 03-6861.2-2002
SNI 03-6880-2002
SNI 03-6882-2002
SNI 03-6889-2002
SNI 03-6897-2002
2.1.1. Umum
Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau
dahulu oleh tenaga ahli.
Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan keadaan seperti yang
ditunjukan dalam gambar, Penyedia barang/jasa harus segera menyampaikan kepada
Direksi secara tertulis untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut, juga Penyedia
barang/jasa harus menentukan letak bangunan pelengkap seperti Direksi Keet, Gudang
dan sebagainya.
Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah batas
pekerjaan untuk seluruh panjang dari bangunan dan ditambah dengan jarak 1 km pada
kedua ujung dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap pohon di
luar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi bangunan, kecuali
ada pernyataan lain yang tertera di dalam syarat-syarat khusus dan gambar rencana.
Bagian atas tanah tanaman harus tersendiri digali sampai kira-kira kedalaman 20 cm
dan ditimbun di satu tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi.
Pembersihan dan pengupasan di luar batas daerah pekerjaan tidak diberikan pembayaran
kepada Penyedia barang/jasa, kecuali pekerjaan tersebut atas permintaan dari Direksi
dan persetujuan dari pengguna barang/jasa.
Bila dinyatakan syarat-syarat khusus atau diperintahkan oleh Direksi bahwa pepohonan
rindang dan tanaman omamen tertentu akan dipertahankan, maka pepohonan/tanaman
tersebut harus dijaga betul dari kerusakan atas biaya Penyedia barang/jasa.
Pepohonan yang harus disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan tidak
merusak pepohonan/tanaman lain yang dipertahankan, semua pohon, batang pohon,
akar dan sebagainya harus dibongkar dengan kedalaman minimal 20 cm di bawah
permukaan tanah asli dari permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan mana yang
lebih rendah). Bersama-sama dengan seluruh jenis sampah dalam segala bentuknya
harus dibuang pada tempat yang tidak terlihat dari tempat pekerjaan menurut cara yang
praktis atau dikubur.
BAB XII-10
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki
oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri. Bila akan dilakukan pembakaran
hasil penebangan, Penyedia barang/jasa harus memberitahukan kepada penghuni
terhadap milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya.
Penyedia barang/jasa akan selalu bertindak sesuai dengan peraturan pemerintah yang
berlaku mengenai pembakaran di tempat terbuka.
Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia barang/jasa harus berhati-hati untuk tidak
mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya.
Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyediaan peralatan, tenaga
dan pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan kepada Penyedia barang/jasa dan
dikerjakan sesuai dengan petunjuk Direksi.
2.1.3.1 Umum
BAB XII-11
dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu. Penyedia
barang/jasa harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk inspeksi
semacam itu, termasuk inspeksi untuk semua pekerjaan dalam air.
Permukaan tanah yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan
untuk diganggu tanpa seijin dari Direksi.
Galian dari pondasi pada batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan
pada gambar rencana atau atas petunjuk Direksi, galian tersebut harus
mempunyai ukuran yang cukup, agar penempatan konstruksi atau lantai
pondasi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana mudah
dilaksanakan.
Peil dasar lantai pondasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, tidak
boleh dianggap bersifat pasti. Direksi dapat menentukan perubahan dimensi
peil dari lantai pondasi jika dipandang perlu, agar pondasi tersebut dapat
berfungsi dengan sebaik-baiknya. Batu-batu besar, kayu, serta rintangan-
rintangan lain yang mungkin ditemui dalam galian, harus dibuang. Sesudah
galian selesai, Penyedia barang/jasa harus memberitahukan Direksi akan hal
ini, dan tidak diperkenankan untuk melaksanakan penaikan tanah dasar
pondasi dan melaksanakan lantai pondasi sebelum Direksi setuju dengan
ukuran dan kedalaman galian material-material pondasi serta konstruksi-
konstruksi yang akan dipasang pada lubang galian tersebut. Semua retakan
atau celah-celah yang ada harus dibersihkan dan diisi dengan spesi (injeksi),
serta semua material lepas, batu-batuan lapuk, lapisan-lapisan yang tipis harus
dibuang.
Untuk galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah, harus
digunakan coffer dam. Sebelum dimulainya pekerjaan, Penyedia barang/jasa
harus memberikan gambar rencana coffer dam yang akan dikerjakan kepada
Direksi untuk disetujui.
Coffer dam untuk galian pondasi harus dibuat cukup dalam di bawah
permukaan dasar pondasi yang cukup kedap air, dan diperkuat dengan silang-
silang penguat yang cukup kuat, agar keselamatan kerja terjamin. Luas coffer
dam harus direncanakan cukup untuk penempatan perancah atau acuan
pondasi serta besi untuk keperluan pemompaan air keluar acuan beton.
Coffer dam harus direncanakan sedemikian rupa agar cukup memenuhi syarat
untuk melindungi beton muda dari arus air deras atau erosi, silang-silang
penguat dan atau bagian-bagian lain dari coffer dam tidak diperbolehkan
masuk ke dalam dan menjadi bagian permanen dari pondasi tanpa persetujuan
Direksi, jadi harus dibongkar dengan hati-hati agar tidak merusak konstruksi.
Pohon-pohon yang ditebang, tidak diperkenankan jatuh pada milik
perorangan, tanpa ijin khusus dari pemiliknya, dan penyedia barang/jasa atas
BAB XII-12
tanggungannya menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau membiarkan di
tempat semula asal ada persetujuan tertulis dari pemiliknya.
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus
diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri. Dalam hal
akan dilakukan pembakaran, Penyedia barang/jasa akan memberitahukan
kepada penghuni terhadap milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan,
paling kurang 48 jam kurang, maksudnya untuk melakukan pembakaran,
Penyedia barang/jasa akan selalu bertindak sesuai dengan perturan-peraturan
Pemerintah yang beriaku mengenai pembakaran di tempat terbuka.
Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia barang/jasa harus berhati-hati
untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau
tanda-tanda lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup
penyediaan peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa sedemikian
sehingga sesuai dengan petunjuk Direksi.
Penggalian dan pengisian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi dan kalau
perlu oleh pengawas setempat sebelum dimulainya tahap konstruksi. Direksi
akan segera memberitahukan kalau pengisian selesai sehingga ia dapat
bersiap-siap untuk mengetes secara tepat kepadatannya.
Setelah penggalian disetujui, penyedia barang/jasa harus segera mulai dengan
tahap konstruksi berikutnya dan tidak boleh membiarkan parit penggalian
ditinggal terbuka dalam jangka waktu lama untuk hal-hal yang tidak perlu.
BAB XII-13
2.1.4. Urugan Tanah
2.1.4.1 Umum
2.1.5. Lain-Lain
Pengurugan dengan bahan-bahan lain, misalnya dengan gravel, pecahan batu merah,
dan sebagainya harus dilaksanakan menurut gambar rencana. Bahan-bahan tersebut
harus bersih, bebas dari kotoran-kotoran, serta mempunyai gradasi yang sesuai dengan
yang diperuntukan.
BAB XII-14
2.1.6. Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembiayaan
Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m 3 dari tanah galian yang
diukur dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi dalam m3 dari
tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan.
Volume tanah atau batu-batuan yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi
bidang-bidang, sebagai berikut :
a. Bidang atas, adalah bidang horizontal seluas bidang pondasi yang melewati titik
terendah dari pertokoan tanah asli. Di atas bidang horizontal ini galian tanah
diperhitungkan sebagai galian tanah biasa yang sesuai dengan sifatnya.
b. Bidang bawah, adalah bidang yang sesuai dengan sifatnya
c. Bidang tegak, adalah bidang vertikal keliling
Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk galian yang dilakukan di bawah bidang
dasar pondasi atau di bawah bidang batas bawah yang ditentukan oleh Direksi. Juga
tidak diperhitungkan untuk galian yang diakibatkan oleh pengembangan tanah,
pemancangan, longsor, bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.
Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya bersifat
pendekatan dan perubahan-perubahan sesuai dengan ketentuan Direksi dapat diadakan
tanpa tambahan pembiayaan.
Volume galian konstruksi untuk tanah-tanah di bawah muka air tanah, akan dibayar
tersendiri, yaitu untuk volume tanah galian yang terletak minimum 20 cm di bawah
muka air tanah konstan pada lubang galian.
Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa mempertimbangkan cara
dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai dengan
mata pembiayaan yang akan disebut dibawah ini.
Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain yang
umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
2.2.1. Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air,
dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan, jumlah semen
yang terdapat di dalamnya minimal sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi. Hasil
akhir pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan tahan lama serta memiliki
kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana disyaratkan.
Perbandingan antara agregat halus dan agregat kasar tergantung dari gradasi
bahannya, tetapi jumlah agregat halus selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila
dicampur dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi ruang-
ruang rongga-rongga di antara agregat kasar dan terdapat sedikit sisa untuk finishing.
BAB XII-15
Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang dipakai
dalam adukan harus minimal sehingga menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan
dan konsistensi yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton.
Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalarn spesifikasi ini mengikuti
Acuan Normatif Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu
Acuan Normatif yang dapat diterima. Acuan Normatif lokal atau Acuan Normatif
lainnya dapat pula diterapkan asal sudah disetujui oleh direksi sebagai setara.
Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan sesuai dengan
"Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (NI - 3 )", British Standar yang relevan
atau yang setara.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan contoh dari semua bahan yang dipakai untuk
pekerjaan beton. Untuk memperoleh persetujuan dari Direksi dan tidak boleh memesan
bahan tersebut dalam jumlah besar sebelum diberikan persetujuan untuk pemakaian
bahan.
Direksi akan menahan contoh-contoh bahan yang sudah disetujui sebagai patokan,
pengiriman-pengiriman bahan selanjutnya akan dicek kesesuainnya dengan contoh
tersebut.
Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan penyimpangan yang berarti terhadap
contoh yang sudah disetujui, tanpa persetujuan dari direksi.
Semua bahan yang ditolak oleh direksi harus segera disingkirkan dari lapangan atas
biaya Penyedia barang/jasa.
2.2.3. Semen
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan Acuan Normatif SNI
15-2049-1994.
Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi dan harus
dikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam tempat lain dari pabrikan
yang sudah disetujui.
Bilamana dikehendaki oleh Direksi, Penyedia barang/jasa harus memberikan pada
Direksi, satu faktur untuk tiap pengiriman semen, dimana tertera nama pabrikan, jenis
dan jumlah semen yang dikirim, bersama dengan sertifikat pengujian dari pabrikan
yang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah diuji dan dianalisa dalam segala
hal sesuai dengan Acuan Normatif.
Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus air serta
dilindungi dari kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang membatu atau
menggumpal atau yang rusak kantongnya akan ditolak.
Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan Acuan Normatif bila
dianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak untuk menolak semen yang tidak
memuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari pabrikan.
BAB XII-16
Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya penyedia
barang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menyediakan semua contoh pengujian dan
memberikan bantuan yang mungkin diperlukan oleh Direksi untuk melakukan
pengujian.
Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat persediaan semen
dalam jumlah yang cukup dilapangan sehingga kemajuan kerja tidak terganggu dan
memberikan waktu yang cukup untuk pelaksanaan pengujian.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan mendirikan gudang-gudang di tempat
yang sesuai untuk menyimpan dan menangani semen, gudang-gudang tersebut harus
benar-benar kering, berventilasi baik, tidak tembus air dan berkapasitas cukup. Lantai
gudang minimal harus X cm di atas tanah atau di atas air yang mungkin tergenang
dilantai. Ketika diangkut ke lapangan dengan lori/gerobak, semen harus ditutup
dengan terpal atau bahan penutup lain yang tidak tembus air, semen harus sesegera
mungkin digunakan setelah dikirim dan setiap semen yang menurut pendapat Direksi
sudah rusak atau tidak sesuai lagi akibat penyerapan air dari udara atau dari manapun,
harus ditolak dan disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia barang/jasa.
Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang terpisah, semen-
semen harus disimpan menurut pengiriman sedemikian sehingga yang dikirim dahulu
dapat dipakai lebih dahulu.
2.2.4. Agregat
Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971, bagian 2 atau B.S No. 852
1965.
Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 5 mm dan agregat halus
adalah agreghat yang lolos saringan 5 mm.
Untuk struktur atas dan beton tumbuk, agregat kasarnya harus bergradasi dari 25 mm
sampai 5 mm. Pemakaian agregat all - in (semua gradasi) tidak diperbolehkan.
Untuk beton kurus harus bergradasi dari 38 mm - 5 mm sebelum pembetonan dimulai,
sejumlah contoh tiap ukuran dan jenis agregat harus diserahkan kepada direksi untuk
disetujui. Dari jumlah tiap tersebut penyedia barang/jasa harus mengambil dua contoh
yang representatif dan mengadakan analisa gradasi serta pengujian lain sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi. Semuanya harus sesuai dengan British standard No. 812
:1968 atau yang setara.
Bila agregat yang disetujui den Direksi sudah terpilih, penyedia barang/jasa harus
mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu sumber
yang disetujui untuk menjaga agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada seluruh
pekerjaan.
Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas gradasi bahan harus
dilakukan sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25 ton yang dipasok.
Harus disediakan kapasitas penyimpanan yang mencukupi, baik disumber pemasokan
atau dilapangan untuk agregat halus dan kasar yang mutu serta gradasinya sudah
disetujui guna menjaga kesinambungan kerja.
BAB XII-17
2.2.5. Unsur-Unsur Tambahan / Additif
Dari adukan yang diusulkan harus diambil kubus uji sebagai berikut;
1. Untuk tiap kelas beton harus dibuat 6 kubus.
2. Tiga kubus harus diuji pada umur 7 hari dan tiga kali pada umur 28 hari.
3. Pada tiap umur pengujian kekuatan kubus tidak ada boleh yang lebih rendah dari
11/3 kali kekuatan kerja kubus uji yang disyaratkan, sebelum memulai pekerjaan,
detil lengkap mengenai pengujian ini bersama analisa gradasi dan perhitungan
rencana campuran (mix design) penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan
mengecoran bagian manapun sebelum rencana campurannya disetujui oleh Direksi.
Direksi berwenang untuk meminta agar penyedia barang/jasa menyerahkan hasil
pengujian pada tenggang waktu tertentu dari beton yang di cor dalam pekerjaan
penyedia barang/jasa harus sudah memperhitungkan biayanya dalam nilai
penyedia barang/jasa.
37 0.45 315
K - 350 25 0.45 335
19 0.45 365
37 0.45 300
K - 300 25 0.45 320
19 0.45 350
37 0.5 290
K - 250 25 0.5 310
19 0.5 340
K -175 - 0.57 300
K - 125 - 0.6 250
BAB XII-18
Perbandingan campuran yang diberikan di atas telah diperkirakan guna mencapai
kekuatan yang disyaratkan pada umur 28 hari setelah pengecoran, dengan ketentuan
bahwa yang dipakai bermutu baik dan pengawasan dilakukan dengan baik
Beton dinilai dengan pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk kelas tertentu
lebih menentukan dari pada perbandingan campuran yang diperlihatkan.
Jika temyata persyaratan kekuatan tidak terpenuhi, Direksi berwenang untuk
memperbaiki perbandingan campuran atas biaya penyedia barang/jasa untuk
mencapai kekuatan rencana.
Pada umumnya metoda pengujian sesuai dengan PB1 1971 bagian 4.7 dan dapat juga
mencakup pengujian slump dan kompresi. Jika beton tidak dapat memenuhi syarat
percobaan slump, adukan yang tidak disetujui tidak boleh dipakai dan harus
disingkirkan dari lapangan oleh penyedia barang/jasa. Jika pengujian tekan (kompresi)
gagal, harus diterapkan prosedur perbaikan sebagaimana diuraikan dalam PBI1971.
Percobaan kubus harus dilaksanakan menurut instruksi dari Direksi, tetapi sekurang-
kurangnya 1 kubus untuk tiap 10 m3 atau 5 m3 minimal 3 kubus tiap hari.
Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi yang sama dengan kondisi
yang sebenarnya dan harus diuji setelah 7 atau 28 harus menurut keputusan Direksi.
Biaya percobaan ini akan dibebankan pada penyedia barang/jasa.
BAB XII-19
2.2.10. Penolakan Beton
Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal mencapai standar
yang ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk menolak seluruh pekerjaan beton
darimana kubus-kubus tersebut diambil.
Direksi juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, porous atau yang
permukaan akhimya tidak baik. Dalam hal penyedia barang/jasa harus menyingkirkan
beton yang ditolak tersebut dan menggantinya menurut instruksi dari Direksi sehingga
hasilnya menurut penilaian Direksi sudah memuaskan
Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat, kecuali air
yang boleh diukur menurut volume. Agregat halus dan kasar harus diukur menurut
volume terpisah dengan alat penimbang yang disetujui, yang memenuhi ketepatan ± 1
%. Pengukuran volume dapat diijinkan asal disetujui oleh Direksi.
Peralatan yang dipakai untuk menimbang semua bahan dan mengukur air yang
ditambahkan serta metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui oleh Direksi
sebelum beton di cor.
Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat pengecor,
pengadukan harus menggunakan mixer yang digerakkan dengan daya yang kontinyu
serta mempunyai kapasitas minimal 1 m3 jenisnya harus disetujui oleh Direksi dan
dijalankan dengan kecepatan sebagaimana dianjurkan oleh pabrikan.
Pengadukan beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika sudah disetujui oleh
Direksi untuk mutu beton tertentu.
Pengadukan harus sedemikian sehingga beton tersebar merata ke seluruh massa, tiap
partikel terbungkus mortar dan mampu menghasilkan beton padat yang homogen
tanpa adanya air yang berlebihan.
Pengecoran beton di bagian manapun tidak boleh dimulai sebelum Direksi memeriksa
dan menyetujui bekisting, penulangan, angkur-angkur dan lainnya dimana beton akan
di cor.
Isi pengaduk beton (mixer) harus dikeluarkan dalam satu operasi menerus dan beton
harus diangkut tanpa terjadi segregasi komponen-komponennya.
Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dan tidak tembus air atau gerobak
dorong, metoda pengangkutan yang lain dapat dipakai asalkan sudah mendapat
persetujuan dari Direksi dan harus tepat mengikuti instruksi terinci yang diberikan
untuk maksud tersebut. Alat-alat yang dipakai untuk mengangkut dan mencor beton
BAB XII-20
harus dibersihkan dan dicuci setiap hari setelah dipakai bekerja dan bila pengecoran
dihentikan selama lebih dari 30 menit.
Semua beton yang diaduk di lapangan harus ditempatkan pada posisi akhimya dan
dipadatkan dalam waktu 40 menit setelah ditambahkan dari dalam mixer. Pada
umumnya beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 meter
tetapi jika bagian pekerjaan tertentu memerlukan agar beton dijatuhkan dari tempat
tinggi maka dikerjakan sedemikian sehingga mencegah segregasi dan harus dijaga agar
aliran beton tidak terputus-putus. Seluruh operasi ini harus mendapat persetujuan dari
Direksi.
Pengecoran suatu unit atau bagian pekerjaan harus dilaksanakan dalam satu operasi
menerus atau hingga mencapai bagian yang ditentukan.
Beton dan penulangan yang menonjol tidak boleh diganggu dengan cara apapun
sekurang-kurangnya 48 jam sesudah beton dicor, kecuali jika diperoleh ijin tertuiis
dari Direksi. Semua beton harus dicorkan pada siang hari, pengocoran bagian
manapun tidak boleh dimulai jika dapat diselesaikan pada siang hari kecuali jika sudah
diperoleh ijin dari Direksi untuk pengerjaan malam hari, ijin demikian tidak akan
diberikan jika penyedia barang/jasa tidak menyediakan sistem penerimaan yang
memadai, yang disetujui oleh Direksi.
Penyedia barang/jasa harus membuat catatan lengkap mengenai tanggal, waktu dan
kondisi. Pengecoran beton pada tiap bagian pekerjaan, catatan ini harus tersedia untuk
diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
Beton bertulang tidak boleh diletakkan langsung dipermukaan tanah, kecuali jika
ditetapkan lain, maka harus dibuat lantai kerja minimal 5 cm (1:3:5) di atas tanah
sebelum tulangan beton ditempatkan.
BAB XII-21
2.2.16. Spesi Semen (Semen Mortar)
Spesi harus terdiri dari satu bagian semen sebanding sejumlah bagian agregat halus
yang ditetapkan dan ditambah air bersih sedemikian sehingga dihasilkan campuran
akhir yang konsistensinya plastisnya disetujui oleh Direksi. Spesi harus diaduk pada
satu landasan kayu atau logam dalam jumiah kecil menurut keperluan dan setiap spesi
yang sudah mulai mengeras atau telah dicampur dalam waktu lebih dari 30 menit tidak
boleh dipakai dalam pekerjaan. Spesi yang sudah mengeras sebagian tidak boleh diolah
lagi untuk dipakai.
Semua permukaan yang terbuka dilindungi dari matahari dan semua beton harus
dijaga tetap lembab dengan cara dibasahi sekurang-kurangnya setelah pengecoran.
Perlindungan diberikan menutupi dengan pasir basah sekurang-kurangnya setebal 5
cm, atau dengan kantong-kantong goni basah ataupun dari pengaruh lain yang dapat
merusak permukaan yang lunak sebelum terjadi pengerasan.
Penyedia barang/jasa harus menjaga agar pekerjaan beton baru selesai tidak diberi
beban yang intansitasnya dapat menimbulkan kerusakan. Setiap kerusakan yang timbul
akibat pembebanan yang terlalu dini atau pembebanan berlebih harus diperbaiki oleh
penyedia barang/jasa atas biaya sendiri hingga memuaskan Direksi.
Bila dilaksanakan perataan permukaan atas dari beton yang dicor setempat, permukaan
yang dihasilkan harus datar dengan nilai akhir yang rata tetapi berstektur kasar
sebelum pengerasan pertama dimulai, permukaan tersebut harus diratakan lagi dengan
sendok dimana perlu untuk menutupi keretakan dan mencegah timbulnya lelehan yang
berlebihan pada permukaan beton yang terbuka.
Semua siar kontruksi beton harus dibentuk rata horizontal atau vertikal. Siar-siar
tersebut harus berakhir pada bekisting yang kokoh yang dipasang dengan baik, jika
perlu dibor guna melewati penulangan. Bila pengecoran ditunda sampai pengecoran
beton mulai mengeras, maka dianggap terdapat siar konstruksi. Pengecoran beton
harus dilaksanakan menerus dari satu siar ke siar berikutnya, tanpa memperhatikan
jam-jam makan.
Siar-siar konstruksi pada permukaan yang terbuka harus sungguh horizontal atau
vertikal dan jika diperlukan dipasang juga beading di dalam dinding bekisting pada
permukaan yang terbuka untuk menjamin penampilan siar yang memuaskan sebelum
menempatkan beton baru pada beton yang sudah mengeras, permukaan siar beton
yang sudah dicor harus dibersihkan seluruhnya dari benda-benda asing atau serpihan.
BAB XII-22
Jika umur beton kurang dari 3 hari, permukaan tersebut harus disiapkan dengan
penyikatan seluruhnya, tetapi jika umumya sudah lebih dari 3 hari atau sudah terlalu
keras, permukaan tersebut harus dicetak secara ringan atau ditembus dengan pasir
(Sand Blasted) untuk memperlihatkan agregat. Setelah permukaan tersebut dibersihkan
dan disetujui oleh Direksi bekisting akan diperiksa dan dikencangkan. Siar-siar
konstruksi harus dikerjakan sebagaimana ditetapkan pada gambar atau spesifikasi.
2.2.20. Bekisting
Semua bekisting harus dirancang dan dibuat sehingga dinilai memuaskan oleh Direksi.
Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rancangannya untuk menyetujui dalam
jangka waktu yang cukup sebelum pekerjaan dimulai.
Semua bekisting harus diperkuat dengan Idem dari balok kecil dan harus yang kuat
serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan,
dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang
sudah diolah dengan baik, semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi
kebocoran. Pengikat baja untuk di dalam atau blok antara (spacer) yang sudah disetujui
atau dipakai, bagian dari pengikat atau pengantara yang ditanam permanen dalam
beton sekurang-kurangnya harus berjarak 5 cm dari permukaan akhir beton. Setiap
lubang dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau pengantara yang
harus tertutup dengan rapi segera setelah bekisting dibuka dengan spesi semen yang
campuran serta konsistensinya sama dengan mutu beton induknya.
Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting harus
dilapisi dengan triplek bermutu tinggi yang sudah disetujui
Pada umumnya bekisting, akan diperiksa oleh Direksi lebih dari 3 kali sebelum
memasang kayu bekisting, Direksi akan memilih panil kayu yang boleh dipakai ulang,
panil kayu lapis yang ditolak oleh Direksi harus disingkirkan. Direksi sama sekali tidak
bertanggung jawab atas mutu permukaan akhir setelah memberikan persetujuan atas
bekisting. Semua sudut kolom dan balok yang terbuka harus diberi alur (1,5 cm)
kecuali jika ditetapkan lain oleh Direksi. Kolom dan dinding harus diberi lubang agar
kotoran, debu, dan benda lainnya dapat disingkirkan sebelum beton dicorkan.
2.2.21. Penulangan
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihak karat lepas, minyak, gemuk, cat, debu
atau zat lainnya yang dapat mengganggu perletakan yang sempurna antara tulangan
beton. Jika diinstruksikan oleh Direksi, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum
dipakai. Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh
Direksi.
BAB XII-23
2.2.21.1 Bahan-Bahan
Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan Sll 0136 1984,
British Standard No. 785 atau yang setara untuk baja tulangan yang polos.
Baja tulangan bertegangan tinggi harus BJTP 40 yang sesuai dengan SII
0136-1984. British Standard No. 4449 : 1969 atau yang setara untuk baja
ulir yang bertegangan tinggi, tegangan rendah baja tulangan bertegangan
tinggi harus minimal 40.0 kg/cm2.
2.2.21.2 Penyimpangan
Bila baja tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberi
alas kaki dari muka tanah atau air yang tergenang serta harus diiindungi
dari kemungkinan kerusakan dan karat.
2.2.21.3 Penekukan
2.2.21.4 Pemasangan
BAB XII-24
Tulangan yang untuk sementara dibiarkan menonjol keluar dari beton pada
siar kontruksi atau lainnya tidak boleh ditekuk selama pengecoran ditunda
kecuali diperoleh persetujuan dari Direksi.
Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan dengan teliti dari
beton yang sudah mengering atau mengering sebagian yang mungkin
menempel dari pengecoran sebelumnya. Sebelum pengecoran tulangan
yang sudah dipasang pada tiap pekerjaan harus disetujui oleh Direksi.
Pemberitahuan kepada Direksi untuk melakukan pemeriksaan harus
disampaikan dalam tenggang waktu pekerjaan. Jarak minimal dari
permukaan suatu batang termasuk sengkang kepermukaan beton terdekat
dengan gambar untuk tiap bagian pekerjaan.
Beton Ready Mix harus berasal dari suatu sumber yang disetujui oleh Direksi dan harus
memenuhi persyaratan yang diuraikan pada ayat 6 dari British Standard No. 1926,
1962, Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab untuk mengusahakan agar beton
memenuhi persyaratan dalam spesifikasi ini termasuk pengontrolan mutu, keteraturan
pengiriman serta pemasukan beton secara berkesinambungan. Jika salah satu dari
persyaratan dalam spesifikasi ini tidak dipenuhi, Direksi akan menarik kembali
persetujuannya dan mengharuskan penyedia barang/jasa mengganti pemasok.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan di lapangan 1 timbangan dan saringan -
saringan standard dengan penggetar (Shaker) untuk mengecek secara teratur
campuran yang sudah direncanakan.
Penyedia barang/jasa harus mengatur agar Direksi dapat memeriksa alat pembuat
beton ready mix bila mana diperlukan.
Penyedia barang/jasa harus membuat catatan-catatan yang diperlukan, catatan-catatan
mengenai semen, agaregat dan kadar air kedap tiap adukan harus diserahkan kepada
Direksi setiap hari. Berat semen dan agregat kasar serta halus harus terus dicatat dalam
dokumen pengiriman, harus dilakukan pengujian secara periodik untuk menentukan
kadar air agregat dan jumlah air yang ditambahkan pada setiap adukan harus
disesuaikan menurut hasil tes tersebut
Pada dokumen pengiriman harus dicantumkan catatan waktu pengadukan dan
penambahan air, dikirimkan bersama dengan pengemudi lori di paraf oleh pencatat
waktu yang bertanggung jawab di tempat pengadukan.
Di lapangan dibuat catatan yang meliputi hal-hal berikut ini:
1. Waktu kedatangan lori
2. Waktu registrasi lori dan nama depot
3. Waktu ketika beton telah dicorkan dan dibiarkan tanpa gangguan
4. Mutu beton atau kekuatan yang ditentukan oleh ukuran agregat maksimum.
5. Posisi dimana beton dicorkan
6. Tanda-tanda referensi dari kubus uji yang diambil dari pengiriman tersebut
7. Slump (atau faktur kompaksi)
BAB XII-25
Beton harus ditempatkan dan dibiarkan tanpa gangguan, dalam posisi akhimya dalam
waktu 1 jam dari saat semen pertama kali bertemu dengan air pengaduk.
Buku catatan harus selalu tersedia untuk diperiksa oleh Direksi atau
Wakilnya.
Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok/dinding/pelat harus tepat dalam
batas-batas toleransi 1 cm tetapi akumulasi toleransi tidak diperbolehkan. Ukuran
bagian antara lain pada potongan-potongan balok/pelat harus tepat dengan toleransi -
0.3 cm sampai + 0.3 cm.
Toleransi untuk beton dengan muka halus adalah 0.6 cm, posisi bagian struktur
maksimum 0.3 cm untuk bagian struktur, Pergeseran papan bekisting pada siar-siar
tidak boleh melebihi 0.1 cm dan perbedaan garis sepada (alignment) bagian struktur
harus dalam batas 0.1 % akumulasi toleransi tidak diperbolehkan.
Semua kemiringan plat lantai sebagaimana ditunjukan pada gambar harus dihitung
dari tebal pelat lantai yang diperlukan, bagian bawah yang diperlukan, bagian bawah
dari plat lantai ini baik miring maupun yang horizontal.
BAB XII-26
Walaupun hasil uji kubus sudah memuaskan, Direksi tetap berhak untuk menolak yang
ternyata memiliki salah satu atau lebih dari cacat berikut;
1. Beton tidak sesuai bentuk atau posisinya dengan yang diperlihatkan pada gambar
2. Beton tidak tegak lurus atau datar menurut ketentuan
3. Beton mengandung kayu atau benda asing lainnya
Setiap permukaan yang terlihat bersarang lebah tetapi diterima oleh Direksi harus diisi
dengan spesi semen yang memakai perbandingan semen dan agregat halus yang sama
seperti beton yang harus dikerjakan hingga mencapai permukaan yang benar dengan
memakai kikir.
2.2.30. Air
Air untuk mengaduk dan mengeringkan beton harus bersih dari unsur-unsur atau
kotoran yang berbahaya yang dapat mempengaruhi daya pengikat semen.
Direksi dapat meminta agar dilakukan uji kimiawi setiap saat dan biaya pengujian ini
dibebankan pada penyedia barang/jasa.
2.2.31.2 Perbaikan
Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat lagi
adanya kebocoran.
BAB XII-27
Bila kebocoran melebihi nilai penurunan maksimum yang diijinkan,
penyedia barang/jasa harus mengadakan perbaikan secara umum atas
biaya sendiri, setelah perbaikan selesai, metoda pengujian hidrolis harus
diulangi sebagaimana diuraikan pada ayat ini.
Pengujian tidak perlu diulangi jika:
1. Tidak terlihat adanya kebocoran dan
2. Penurunan taraf muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1
cm
Perbaikan tempat yang mengalami kebocoran harus dikerjakan misalnya
dengan sumber air dari luar atau produk lain yang disetujui Direksi.
Semua bahan harus dipakai dan diterapkan tepat sesuai dengan petunjuk
pabrikan.
2.3.1 Umum
Baja Profil maupun plat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah baja dari jenis SS
400 / ASTM 36 yang diproduksi dari pabrik-pabrik terkenal dan dijamin oleh
sertifikat. Baja konstruksi harus memenuhi syarat-syarat pengujian, pemilihan,
pengukuran, penimbangan pengujian tarik dan pengujian lentur dalam keadaan
dingin. Jika dipandang perlu Direksi dapat memerintahkan untuk dilakukan pengujian
terhadap baja konstruksi tersebut sesuai dengan persyaratan pengujian yang berlaku.
2.3.2 Pabrikasi
Semua pola (mal) dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk menjamin
ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia barang/jasa, semua
pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang
BAB XII-28
telah disetujui. Ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar
rencana dianggap kurang pada suhu 25" (normal)
2.3.2.3 Meluruskan
2.3.2.4 Memotong
Kalau plat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, kecuali
seperti apa yang disebut di atas maka pemotongan pada metal yang
diperbolehkan untuk dibuang maksimal 3 mm pada plat yang mempunyai
tebal 12 mm, 6 mm untuk plat yang mempunyai tebal 12 mm dan 6 mm
untuk plat dengan tebal 24 mm.
BAB XII-29
2.3.2.7 Pekerjaan Las dan Pengawas Pekerjaan Las
2.3.2.8 Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan semua plat potongan-potongan dan sebagainya harus
dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh
tebal sekaligus. Bila menggunakan baut-baut pas pada salah satu lubang ini
dibor lebih kecil dan baru kemudian diperbesar untuk mencapai ukuran
yang sebenarnya. Cara lain adalah bahwa batang-batang dapat dilubangi
tersendiri dengan menggunakan mal. Setelah mengebor seluruh kotoran
besi harus disingkirkan, plat-plat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu.
BAB XII-30
Tuangan dan tempaan yang terletak di atas beton bila menurut pendapat
Direksi dalam penyelesaian permukaan bawah yang akan berhubungan
dengan beton tidak cukup baik, maka harus diolah mesin perkakas dan
biaya-biaya untuk pekerjaan tersebut dibebankan atas resiko Penyedia
barang/jasa.
a. Paku Keling
Ukuran paku keling yang tertera pada gambar rencana adalah ukuran
sebelum dipanaskan. Kepala paku keling haruslah penuh, dibentuk
dengan cermat, konsentris dengan batangnya dan berhubungan
langsung dengan permukaan batang. Setiap paku keling harus cukup
panjang membentuk kepala dengan ukuran-ukuran standard serta
cukup untuk lubang.
b. Baut, Mur dan Cincin Baut (selain dari baja keras)
Semua baut mur, hitam atau pas harus mempunyai kepala yang
ditempa tepat konsentris dan siku dengan batangnya dengan kepala
serta mur yang hexagonal (kecuali jika jenis kepala yang lain
diisyaratkan dalam gambar). Batang baut haruslah lurus dan baik. Bila
dipakai baut pas diameternya harus seperti diameter yang tertera
dalam gambar rencana haruslah dikelompokkan dengan cermat sesuai
dengan ukuran panjang batangnya yang tak berulir. Diameter lubang
cincin baut adalah 1.50 mm lebih besar dari diameter baut. Baut stall
haruslah baut hitam yang 1,5 mm lebih kecil dari diameter lubang
dimana digunakan. Baut baja keras. Mur dan cincin baut harus
berukuran seperti yang tertera pada gambar rencana dan harus
memenuhi Acuan Normatif.
BAB XII-31
pekerjaan, kalau dipakai pihak ketiga dalam pekerjaan pemasangan untuk
semua penyerahan dan bertanggung jawab untuk setiap kehilangan dan
sewa gudang yang dapat terjadi disebabkan oleh kelalaian dan kegagalan
untuk menerima pekerjaan baja. Segera setelah menerima penyerahan
pekerjaan baja, pihak ketiga akan segera menyampaikan secara tertulis
kepada Direksi setiap kerusakan atau cacat tanpa ditunda-tunda atau kalau
tidak demikian, dia harus memperbaiki setiap kerusakan, kehilangan serta
yang terjadi di luar dan sesudah penyerahan atas biaya sendiri.
2.3.3.3 Pemasangan
1. Umum
Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh perancah dan alat-
alat yang diperlukan dan mendirikannya ditempat pekerjaan,
memasang dan mengelingkan baut atau las seluruh pekerjaan baja.
Pekerjaan baja tidak boleh dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya
yang digunakan mendapat persetujuan dari Direksi. Semua bagian
harus dikerjakan secara hati-hati dan dipasang dengan teliti, Drift
yang dipakai mempunyai diameter yang lebih kecil dari diameter
lubang paku keling atau baut, dan digunakan untuk membawa bagian
pada posisinya yang tepat seperti diisyaratkan di bawah ini.
Penggunaan rnartil yang bertebihan yang dapat merusak atau
menganggu material tidak diperkenankan. Setiap kesalahan pada
pekerjaan bengkel yang menyulitkan pekerjaan montase serta
menyulitkan pengepasan bagian-bagian pekerjaan dengan
menggunakan drift secara wajar harus dilaporkan kepada Direksi.
Permukaan dengan mesin perkakas harus dibersihkan sebelum
dipasang. Kopel dan sambungan lapangan sebanyak 50 % sebelum
dikeling atau dibuat 2 lubang pada setiap diisi kurangnya 40 % dari
lubang diisi dengan baut Selanjutnya sekurang-kurangnya 10 % dari
lubang pada suatu kelompok dikeling atau dibaut dengan permanen
sebelum baut montase atau drift diangkat (disingkirkan).
2. Drift, Paku Keling Baut Stel dan Sebagainya
Penyedia barang/jasa harus menyediakan untuk digunakan sendiri,
semua pararel drift untuk montase yang mungkin diperlukan dan
akan tetap menjadi miliknya bila dipindahkan dari tempat pekerjaan
atas biaya sendiri. Setelah selesai pekerjaan semua stel, setiap paku
keling dan baut yang berlebih akan diserahkan kepada Direksi atau
biaya Penyedia barang/jasa.
3. Drift Paralel Untuk Montase
Batang tak berulir dari drift paralel yang digunakan pada montase
dibuat sesuai dengan diameter yang diperlukan, dan panjangnya tidak
kurang dari jumlah tebal minimal yang akan dilalui oleh Drift itu
ditambah satu kali drift itu.
BAB XII-32
4. Pemasangan Paku Keling
Semua pekerjaan harus dibuat secara wajar sehingga potongan-
potongan dapat berhubungan dengan rapat menyeluruh sebelum
dimulainya pemasangan paku keling. Drift dapat digunakan hanya
untuk mendekatkan pekerjaan pada posisinya dan tidak akan
digunakan untuk menganggu lubang-lubang. Menggunakan drift
dengan ukuran yang lebih besar dari diameter nominal lubang tidak
diperkenankan. Dianjurkan paku keling dipasang dengan
menggunakan mesin atau alat tekan dari tipe yang telah di setujui.
Setiap paku keling harus cukup panjang untuk membentuk kepala
dengan ukuran standar dan harus bebas dari kotoran besi dengan cara
menggosokkannya pada permukaan sepotong logam. Paku keling
tetap berada dalam keadaan panas, merah menyeluruh pada saat
dimasukkan dan dikerjakan serta mengisi seluruh lubang selama
masih panas. Semua paku keling yang longgar serta paku keling yang
retak terbentuk jelek atau dengan kepala yang cacat atau dengan
kepala yang sangat eksentris terhadap batangnya harus dipotong dan
diganti dengan paku keling yang baik, membentuk kembali kepala
paku keling tidak diperkenankan. Kepala paku keling yang agak pipih
dapat digunakan pada tempat-tempat tertentu kalau ditentukan oleh
Direksi.
1. Pemasangan
Setiap sambungan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga
setiap bagian serta plat berhubungan rapat dengan baut menyeluruh
sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel dan minimal
10% atau pada setiap potongan dan plat minimal 2 lubang diisi
dengan drift paralel sesuai dengan yang disyaratkan pada "Paralel
Drift untuk Montase" baut baja kerja harus dipasang dengan cincin
baut yang diperlukan, sebuah di bawah kepala baut dan sebuah lagi di
mur
Harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan
cekungnya menghadap keluar.
Memasukan dan mengencangkan baut baja keras dimulai sebelum
sambungan diperiksa dan disetujui oleh Direksi atau wakilnya. Bidang
di bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus
terhadap as baut lebih dari 3,5 derajat, memakai cincin baut miring
(tarped) dapat dilakukan kalau dipandang perlu, baut menonjol
melalui mur tidak kurang dari 1,5 mm tidak melebihi 4,5 mm.
Baut stel yang digunakan untuk membuat permulaan awal pekerjaan
dapat seterusnya digunakan pada sambungan.
2. Mengencangkan Baut
BAB XII-33
Baut baja keras dapat dikencangkan dengan tangan atau dengan kunci
yang digerakan dengan mesin.
Kunci pas harus dari jenis yang telah disetujui oleh Direksi dan dapat
menunjukan bila tercapai torque yang disyaratkan telah tercapai.
2.3.3.5 Galvanis
1. Bahan
Untuk melapisi talang cucuran antara dua sudut atap, untuk saluran
air hujan, bubungan dan pinggul pada atap sirap dan pada tempat
lain yang ditunjukan pada gambar harus dipakai baja yang
digalvanisir celup panas dari ukuran yang telah ditentukan, tebalnya
lembaran plat baja banyak seng pelindungnya, harus sesuai dengan
tabel berikut :
2. Pemasangan
Semua pekerjaan dari plat baja yang digalvanisir harus dibuat dan
dipasang menurut standar yang paling baik. Pinggiran dan gulungan
harus lurus dan tidak boleh ada lekukan, kelim patriannya harus
betul-betul kedap air dan tidak ada patrian yang tercecer atau
berlimpah.
Satuan yang dibuat dari galvanis harus dipasang memakai paku
sekrup galvani atau dengan memakai lembaran penutup ( holderbats)
yang bentuk dan ukurannya tertera dalam gambar.
3. Memateri
Solder mematri dengan mutunya paling baik yartu terdiri dari timah
hitam dan 1/2 timah putih. Muriatic acid harus dipergunakan sebagai
peleburnya kedua zat.
BAB XII-34
2.3.3.7 Pengecatan Baja
1. Umum
Semua kontruksi baja yang akan dipasang perlu di cat di pabrik
dengan cat dasar yang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang
yang dikerjakan dengan mesin perkakas misalnya pada perletakan cat
lapangan terdiri dari :
1.) Pembersihan seluruh sambungan lapangan dan bidang-bidang
yang telah dicat di bengkel, seperti yang telah diperintahkan oleh
Direksi, karena telah rusak pada saat pengangkutan dan
pemasangan serta bidang-bidang lain yang diperintahkan oleh
Direksi.
2.) Pengecatan dari bahan yang sejenis dengan bahan yang di cat di
semua bagian yang disebutkan pekerjaan besi itu
3.) Pemakaian cat akhir seperti yang disyaratkan pada pekerjaan
tertentu, untuk seluruh bidang terbuka pekerjaan besi itu.
2. Pembersihan
Semua permukaan dari pekerjaan baja harus bersih dan dikupas
dengan sand blasting atau cara lain yang disetujui oleh Direksi agar
menjadi logam yang bersih dengan menghilangkan seluruh gemuk,
olie, karatan, lumpur atau lainnya yang melengket padanya. Proses
pelaksanaan pembersihan dengan sand blasting harus disaksikan
langsung oleh wakil direksi. Permukaan yang telah dibersihkan harus
segera ditutup dengan cat dasar dan dicat segera setelah dibersihkan
sebelum terjadi oksidasi.
3. Penggunaan Cat
Cat dapat digunakan dengan kuas tangan yang halus yang disetujui
oleh Direksi. Pengecatan tak dapat dilakukan pada cuaca berkabut,
lembab, berdebu, atau pada cuaca lain yang jelek.
Permukaan yang akan dicat harus kering dan tidak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak boleh dikerjakan di atas cat dasar dalam tempo
kurang dari 6 jam tetapi tidak boleh lebih dari 48 jam setelah
pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu
dibersihkan kembali atau dicat lagi seperti yang diuraikan di atas. Cat
(termasuk penyemprotan bila diperintahkan oleh Direksi) harus
disapu dengan kuat pada permukaan baja, sekitar paku keling pada
setiap sudut, sambungan pada setiap bagian yang dapat menampung
air, atau dapat dirembesi air, bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
BAB XII-35
2.4 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
2.4.1 Umum
Semua ukuran dan pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana. Apabila
temyata ada kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut maka Penyedia barang/jasa
harus meminta persetujuan Direksi untuk menetapkannya.
Untuk dinding-dinding penahan tanah atau bangunan-bangunan lain seperti pasangan
batu dan lain sebagainya, harus diberi lubang drainase dengan diameter sekurang-
kurangnya 5,0 cm, kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana, maka lubang-lubang
drainase tersebut harus ditempatkan pada jarak yang merata, yakni berselang 1,5 m dan
diletakkan sedikit di atas peil pembuangan air.
Pekerjaan ini tidak dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari pekerjaan tembok
atau beton atau pasangan lain yang digunakan untuk bagian dari konstruksi tembok
penahan tanah atau pelindung-pelindung erosi.
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada
beton dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada
Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8
2.4.2.2 Pasir
BAB XII-36
2.4.2.3 Batu Alam
Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung),
batu belah atau batu karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. harus cukup keras, bersih, dan sesuai besarnya serta bentuknya
b. batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda
lapuk
c. Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan
tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan,
mempunyai keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus
mempunyai kepadatan dan warna putih yang merata.
Bata merah harus batu biasa dari tanah liat melalui proses pembakaran, dapat
digunakan produksi lokal dengan ukuran normal 6 cm x 12 cm x 24 cm dan
ukuran diusahakan tidak jauh menyimpang.
Bata merah yang dipakai harus bata kualitas nomor 1 berwarna merah tua
yang merata tanpa cacat atau mengandung kotoran. Bata merah minimum
harus mempunyai daya tekan ultimate 30 kg/cm2
Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1
bagian Portland Cemen dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan.
Blok-blok semen yang baru dicetak harus dilindungi dari panas matahari dan
dirawat selama tidak kurang dari 10 hari dengan jalan membasahi atau
menutupi dengan memakai karung basah.
2.4.2.5 Air
Untuk keperiuan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh
dipakai semua seperti yang dipakai untuk pekerjaan beton
2.4.2.6 Kapur
Kapur yang dipakai harus kapur aduk yang bermutu tinggi yang telah disetujui
Direksi
2.4.2.7 Lain-lain
BAB XII-37
2.4.3 Adukan
2.4.3.1 Mencampur
Adukan dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai
alas yang rata dan keras, tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada
persetujuan dari Direksi.
Kalau tidak ditentukan lain, mencampur dan mengaduk boleh dilakukan
dengan tangan (dengan memakai cangkul dan sebagainya) sampai
diperlihatkan wama adukan yang merata.
2.4.3.2 Komposisi
Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar
atau dalam uraian dan syarat-syarat ini.
Jenis Spesi
M1 1 pc : 1 kpr : 6 psr
atau 1 pc : 3 psr
M2 1 pc : 2 psr
M3 1 pc : 4 psr
2.4.4 Blok-Blok Beton
Karena tidak adanya kesamarataan produksi daerah yang satu dengan daerah
lainnya maka tidak diadakan penentuan mengenai ukuran asalkan tidak
melampaui batas dan disetujui oleh direksi. Biok-blok beton tersebut harus
bersih, tidak menunjukan tanda-tanda retak ataupun cacat lain yang dapat
mengurangi mutu dari blok-blok tersebut.
Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1
bagian portland cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan.
Tegangan tekan minimum dari blok beton tidak boleh lebih kecil dari 30
kg/cm2 pada umur 40 hari.
Blok-blok beton yang baru saja dibuat harus dilindungi dari matahari dan
dirawat untuk jangka waktu paling tidak 10 hari dengan jalan membasahi
atau menutupi dengan memakai karung basah.
BAB XII-38
2.4.4.4 Tembok-Tembok Ventilasi
Blok-blok yang khusus ventilasi dapat dibuat dari campuran Ml1 Pasangan
ventilasi tersebut harus cukup baik dan antara satu dengan yang lain harus
lurus, seragam dengan menarik garis lurus di antara kedua ujungnya.
Ventilasi tersebut nantinya harus dicat dengan cat tembok sesuai dengan yang
ditetapkan oleh Direksi.
2.4.5.1 Mortar
2.4.5.2 Pemasangan
Penembokan harus dipilih dan dipasang dengan ukuran seperti pada gambar
rencana juga mengenai tinggi dan tebalnya. Sebelum pemasangan bata merah
harus dibasahi dulu dengan air untuk menjamin pelekatan yang lebih baik
antara mortar dan bata merah. Pasangan bata merah dan lainnya harus
disusun dan diberi jarak minimal 1 cm antara bata merah yang satu dengan
yang lainnya. Penembokan harus dilaksanakan pada keadaan cuaca yang baik,
ataupun dengan perlindungan yang khusus dan tiap hari tidak diperbolehkan
melaksanakan pasangan dengan tinggi melebihi 1 cm.
2.4.5.3 Mengorek
Semua hubungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar daya pelekat antara
mortar plesteran dan tembok dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.
2.4.6.1 Umum
Batu-batu yang dipakai untuk pekerjaan pondasi dan sebagainya harus keras
dengan ukuran yang sesuai dan tidak menunjukkan pelapukan ataupun retak.
Pemasangan dari batu-batu tersebut harus rapi dan cocok sehingga dapat
menghasilkan pekerjaan yang sebaik-baiknya.
2.4.6.2 Mortar
BAB XII-39
Campuran yang dipakai untuk pondasi dan sebagainya kalau disyaratkan lain
dapat dipakai campuran M3. Kecuali kalau disyaratkan lain misalnya untuk
bangunan reservoir ataupun bangunan lain yang fungsinya hampir sama yang
dipakai campuran M2.
2.5.1.1 Material
Material yang harus dipakai dalam produksi pabrik yang terkenal dan
mempunyai tebal 3 mm atau 5 mm seperti yang ditentukan oleh Petunjuk
Direksi. Kaca-kaca yang akan dipasang mati ataupun tidak, bagian yang tajam
harus dikelilingi kaca tersebut serta kepada kedua sisi permukaannya.
Bahan-bahan untuk menambah kecuali celah antara kaca-kaca dengan rangka
kayu halus yang bermutu tinggi dari supplier yang disetujui. Bahan-bahan
tersebut diterima dalam keadaan baik dan tidak mengeras pada tempatnya.
Pada pekerjaan tahap akhir kaca-kaca tersebut harus dibersihkan dan diganti
atau diperbaiki kalau retak, pecah, cacat dan lainnya.
BAB XII-40
2.5.2 Pengecatan
Semua jenis material harus dari merk terkenal baik (Danapaint, ICI atau
sejenisnya yang disetujui oleh Direksi).
Semua cat penggunaannya harus sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh
pabrik pembuatnya dengan tenaga ahli yang sesuai dengan pekerjaan tersebut.
Isi daripada cat yang akan dipakai dikeluarkan dan ditempatkan pada tempat
tertentu serta diaduk sampai rata betul baik mengenai wama serta
kekentalannya sebelum dipakai serta pada selang waktu tertentu pada saat
dipakai.
Untuk pekerjaan kayu, cat yang digunakan dari jenis synthetic resin. Untuk
pekerjaan besi sebagai dasar digunakan dari jenis red oxide baru. Sedang
untuk finishing digunakan dari jenis synthetic resin dan yang khusus
diperuntukkan bagi jenis pekerjaan besi, untuk pekerjaan-pekerjaan besi pada
reservoir-reservoir air hot deep galvanishing, cat-cat yang dipergunakan
untuk tembok baik untuk sebelah luar atau dalam dari jenis emulsion paint
yang terdiri dari alkyd resin.
BAB XII-41
pekerjaan pembersihan dari baja dilaksanakan, semua permukaannya harus
dicat dua lapis dari jenis red oxide dengan tebal 30-35 mikron.
Persiapan dari pekerjaan besi yang dicat dengan epoxy-paint segera setelah
pembersihan dari pekerjaan besi, 'Upox calcium Plumbate Primer" dari merek
yang disetujui, tebal dari setiap pengecatan adalah 50 micron dan diberikan
dua lapis. Sebelum lapisan dicat tersebut diberikan, permukaan besi harus
diperiksa dan harus bersih dari segala kotoran dan debu. Pengecatan harus
diperiksa setelah 24 jam dari pengecatan pertama.
Persiapan dari pekerjaan pengecatan tembok adalah harus benar-benar kering
dan pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari
Direksi. Semua cacat-cacat harus diperbaiki seperti pada bagian yang
menonjol harus diratakan sedangkan bagian yang retak ataupun berlubang
harus ditutup dengan plester dari jenis yang sesuai. Pecah yang harus
diperbaiki dengan memotong sekeliling bagian yang pecah tersebut dan
kemudian memboboknya sampai cacat tersebut tidak menampakkan bekas.
Kayu dengan natural finising harus rata, halus dan digosok dengan amril sehingga tidak
ada cacat yang dapat merusak sifat asli dari kayu tersebut. Pada akhrinya lapisan terakhir
diberikan untuk menutupi permukaannya. Semua bahan yang dipakai harus dengan
persetujuan dengan Direksi.
BAB XII-42
2.5.4 Tanda – Tanda
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan dan memakai tenaga ahli untuk mengerjakan
pekerjaan sebagai berikut:
1. Menulis atau memberi nomor pintu di atas setiap plat kunci pada kedua sisi dari
pintu-pintu tersebut.
2. Menulis atau memberi nomor dari setiap kunci
2.5.5 Perancah
Perancah untuk keperluan pengecatan harus dipersiapkan dan harus sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Hanya tenaga terampil dan asli dipakai untuk mengerjakan pemasangan kaca,
pengecatan dan sebagainya. Harus ada kepala tukang kayu yang ahli yang mengawasi
selama pekerjaan berlangsung.
2.5.8 Perpipaan/Plumbing
2.5.8.1 Umum
Penyedia barang/jasa harus melaksanakan semua pekerjaan seperti yang
terlihat pada gambar rencana untuk memasang :
1. Sistem pipa distribusi air bersih untuk gedung tersebut
2. Sistem pembuangan air kotor
3. Pelengkap
Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab penuh tentang penyediaan
dan pemasangan seluruh sistem sampai pada pengetesan sehingga semua
sistem bekerja sesuai dengan rencana.
2.5.8.2 Material
Pipa-pipa Baja Galvanized, semua pipa baja galvanized serta perlengkapan
harus dari jenis yang disetujui serta standard yang berlaku (ditentukan
kemudian)
BAB XII-43
2.5.8.3 Pipa-Pipa PVC
Semua pipa yang terlindung dapat dipakai pipa-pipa PVC dari jenis yang
disetujui serta dari Acuan Normatif yang berlaku (ditentukan kemudian)
Pipa yang tidak ditanam harus dipasang dengan klem dengan jarak tidak lebih
dari 2,5 m untuk yang berdiameter lebih besar 100 mm dan 2 m untuk yang
berdiameter 80 mm dan lebih kecil.
2.5.8.7 Pemasangan
BAB XII-44
2.5.8.8 Test Pelayanan Sistem Air Bersih
Semua pipa pelayanan dan pipa utama harus ditest dengan tekanan hidrolis 7
kg/cm2 atau dua kali tekanan yang nantinya akan bekerja. Air harus diberikan
pada sistem tersebut dengan pompa tekan dan diberikan secara terus menerus
selama 1 jam. Tidak boleh ada pipa-pipa potongan ataupun
peralatan/pelengkap lain yang ditutup atau ditimbun kembali tanpa ada
persetujuan dari Direksi. Sesudah selesainya pemasangan dan sebelum sistem
tersebut dipakai maka untuk mematikan kuman-kuman diberi chlor yang
ditentukan oleh Direksi.
2.5.9.1 Penggalian
Penggalian parit untuk sistem drainase dan pembuangan air kotor harus
merupakan garis lurus dengan kedalaman, kemiringan yang ditunjukkan pada
gambar rencana. Parit tersebut harus mempunyai lebar sehingga
memungkinkan pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik karena
ruang geraknya mencukupi. Tanah galian tidak diperbolehkan ditimbun
melebihi 50 cm pada sisi-sisi parit tersebut dan sisa-sisanya diberikan penahan
dan sebagainya, jika diperlukan untuk menjaga penggalian tanah melebihi dari
yang direncanakan maka harus ditutup dengan beton tumbuk atau beton lain
sesuai dengan permintaan Direksi. Pada saat pelaksanaan tanah galian yang
akan digunakan kembali untuk tanah timbunan harus dijaga agar tanah
tersebut bebas dari pengotoran yang dapat merusak mutu pekerjaan. Bagian
bawah dari galian tanah harus menunjukkan daya dukung yang baik agar
dapat mendukung beban yang akan bekerja di atasnya. Juga harus dihindari
dari genangan air yang dapat mengganggu lancarnya pekejaan.
Jika digunakan pipa PVC untuk drainase seperti yang ditunjukkan pada
gambar rencana maka harus dipakai pipa PVC dari jenis serta merk yang
disetujui oleh pabrik pembuatnya.
BAB XII-45
3. Pipa harus kering betul dan siap untuk dipasang
4. Sambungan antara pipa yang satu dengan yang lain harus dilaksanakan
dengan mortar dengan perbandingan campuran 1 pc: 3 psr
Setiap pipa harus diperhatikan secara seksama pada saat tiba di tempat
pekerjaan. Pipa-pipa yang tidak sempuma tidak boleh dipakai dan harus
dipisahkan. Pipa drainase harus diletakkan merupakan garis lurus dan dengan
kemiringan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana. Perhatian khusus
harus diberikan agar penempatan pipa tersebut sesuai hasil yang direncanakan
dengan menempatkan patok-patok tetap dan sebagainya.
Tidak satupun yang boleh ditimbun selama belum diadakan pengecekan dan
pengetesan. Tanah timbunan di bawah muka tanah asli dari pipa sampai
kurang lebih 30 mm di atas harus dari material yang terpilih. Pemadatan harus
dilaksanakan lapis demi lapis dan harus dilaksanakan dengan hati-hati supaya
tidak merusak pipa.
Setelah dirasa cukup maka sistem drainase harus di test terlebih dahulu untuk
menguji apakah seluruh sistem bisa bekerja dengan baik. Test tersebut harus
menunjukkan hasil yang baik dan tidak boleh menunjukkan hambatan, yang
berarti kurang berfungsinya seluruh sistem dengan baik. Jika dipandang perlu
oleh Direksi maka bagian yang cacat tersebut harus dibongkar dan
diperbaharui dengan kerja dan atas biaya Penyedia barang/jasa.
Jika pipa-pipa dan sebagainya memotong jalan maka setelah pemasangan nya
berakhir bagian bangunan atau jalan yang kena pemotongan tersebut harus
dikembalikan seperti semula. Kerusakan akibat pemasangan pipa dan
sebagainya harus diperbaiki seperti sedia kala, dan segala biaya yang
dikeluarkan akibat kerusakan tersebut menjadi tanggungan Penyedia
barang/jasa.
Pagan dan pintu halaman harus dibuat dan dilaksanakan seperti yang ditunjukkan pada
gambar rencana dan gambar detil. Pekerjaan tersebut harus rapi sehingga disamping
berfungsi sebagai pelindung halaman juga untuk memperindah halaman.
BAB XII-46
2.5.11 Pekerjaan Instalasi Listrik
2.5.11.3 Kabel-Kabel
1. Umum .
Semua tipe kabel, kemampuannya serta ukurannya harus sesuai dengan
yang diperuntukan, penyimpangan harus memenuhi standar-standar
yang ada.
2. Sambungan Kabel
Penyedia barang/jasa harus menggunakan tenaga yang terampil/ahli
dan jika perlu tenaga spesialis yang khusus yang didatangkan untuk
keperluan tersebut.
Penyedia barang/jasa harus minta persetujuan dulu untuk memakai
tenaga-tenaga tersebut. Jika sambungan dengan solder yang dipakai,
maka harus dengan panas minimal 185°Celcius yang dipakai untuk
menghasilkan hubungan yang baik. Semua hubungan tersebut
kemudian dilindungi dengan memberikan isolasi-isolasi yang sesuai
dengan keperluan tersebut.
BAB XII-47
mungkin pada lapisan yang sama. Sebelum kabel-kabel diletakan, bagian
bawah dari parit harus diratakan dan ditutup dengan lapisan pasir padat
dengan tebal 7,5 cm kemudian ditutup dengan tebal lapisan yang sama
setelah kabel-kabel diletakan,
Semua saluran kabel harus dibuat sesuai dengan gambar rencana kalau tidak
ditentukan pada gambar maka bisa dibuat dari pipa PVC dengan diameter
minimal 100 mm dengan tebai 22 mm atau seperti yang ditentukan oleh
Direksi. Kalau saluran kabel dibuat dari pipa PVC maka di sekeliling pipa
tersebut harus diisi dengan pasir halus tumbuk sampai 15 cm di bawah atau
disekeliling pipa. Semua kabel harus dipasang dan ditarik melewati saluran
dengan tangan. Semua pemasangan kabel harus rapi dan dipasang oleh
tukang yang berpengalaman dan persilangan sedapat mungkin dihindari.
Kabel yang menembus beton atau yang melalui pinggiran tertentu harus
dilindungi dengan timang atau baja yang disediakan sendiri oleh Penyedia
barang/jasa. Cara pemasangannya harus ada persetujuan dari Direksi.
2.5.11.8 Gambar-Gambar
BAB XII-48
2.5.11.10 Pemasangan Lampu-lampu Penerangan
Pipa harus dipasang lurus dan pada kedalaman yang tepat sesuai dengan gambar
rencana, dasar pant harus dibentuk sedemikian njpa agar memberi penopangan keliling
yang merata dan kuat bagi bagian bawah setiap pipa. Pipa tidak boleh dipasang bila
menurut anggapan Direksi/Tenaga Ahli keadaan parit tidak memenuhi syarat.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan fasilitas yang memadai dan layak untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik. Semua pipa dan alat bantu harus diperiksa dengan
teliti untuk mengetahui bila ada keretakan sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.
Semua pipa dan alat bantu harus diturunkan ke dalam saluran secara hati-hati, batang
demi batang dengan memakai derek, tambang atau peralatan lain yang sesuai sehingga
tidak timbul kerusakan pada cat atau lapisan pelindung. Material sama sekali tidak boleh
dijatuhkan atau dihempaskan ke dalam saluran.
1. Jumlah dan jenis komponen panel listrik sesuai dengan yang ditunjukan dalm gambar
2. Tebal pelat yang digunakan minimum 1,0 mm
3. Bentuk panel listrik untuk panel utama dan panel tenaga, sebaiknya berdiri sendiri
dan untuk panel penerangan tebenam di dalam tembok, kecuali dinyatakan lain
dalam gambar.
4. Seluruh terminal untuk penyambungan ke luar harus ada di sisi sebelah atas panel
kecuali stop kontak lantai.
5. Terminal kabe! masuk disesuaikan dengan kabel masuk
6. Kabel masuk dilengkapi dengan cable plug yang besamya disesuaikan dengan ukuran
kabel.
Pekerjaan perpipaan yang merupakan bagian dan proses penyediaan air minum
termasuk sebagian dari pekerjaan sipil ini, seperti pipa-pipa dinding, pipa-pipa di bawah
BAB XII-49
pondasi dan sebagainya. Semua proses perpipaan dan pemasangannya harus sesuai
dengan spesifikasi.
2.5.15.1 Umum
Setelah selesai, semua diding harus bersih dari bekas tanah urugan, sehingga
setiap kebocoran diding dapat terlihat, semua bagian bangunan selama
pengujian harus diisi dengan air bersih dan ditahan sekurang-kurang selama
48 jam. Ketinggian permukaan akan diperhatikan selama
Waktu tersebut di atas, menurunnya tinggi permukaan air didalam reservoir
yang tidak kelihayan diperbolehkan. Ketentuan nilai selama 24 jam, adalah
sebagai berikut:
a. Reservoir air bersih : kurang dari 1 cm
b. Bangunan pengolahan : kurang dari 1 cm
Jika kebocoran melampaui nilai-nilai di atas, penyedia barang/jasa
diharuskan memperbaikinya dengan biaya sendiri.
2.5.15.3 Perbaikan
Terhitung dari tanggal penyerahan pertama dengan jangka waktu yang ditentukan dalam
kontrak, Penyedia barang/jasa diwajibkan memperbaiki pekerjaan yang kurang baik,
pengurugan amblas, bahan yang jelek atau hal-hat lain yang sesuai dengan catatan dari
Direksi. Setelah semua kekurangan dan kerusakan ini diperbaiki dengan memuaskan dan
BAB XII-50
diterima dengan baik oleh Direksi, maka setelah jangka waktu pemeliharaan dilampaui,
pekerjaan sekali lagi diserahkan oleh Penyedia barang/jasa. Hal ini akan dinyatakan
secara tertulis dalam bentuk suatu Berita Acara Penyerahan Kedua.
Bila Penyedia barang/jasa dalam masa tersebut atas teguran / pemberitahuan Direksi
tidak melaksanakan perbaikan/ pemeliharaan, maka Direksi berhak untuk
memutuskan/memotong jaminan pemeliharaan atau menyuruh pihak ketigauntuk
melakukan pekerjaan itu atas tanggungan Penyedia barang/jasa(pihak kedua).
BAB XII-51
HURUF - C
Sebelum pekerjaan kayu dimulai maka Penyedia barang/jasa harus mempersiapkan rencana
kerja, material, serta peralatan yang lengkap untuk pekerjaan kayu tersebut, sehingga pekerjaan
tersebut dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
Semua pekerjaan konstruksi kayu yang belum tercakup dalam peraturan ini harus memenuhi
syarat-syarat dalam :
a. Peraturan umum Bahan Bangunan di Indonesia NI-3.
b. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5.
3.3 KAYU
Kalau tidak ditentukan lain, maka semua kayu yang digunakan untuk penyangga harus
kayu dengan mutu A sesuai dengan PPKI. Semua kayu harus bebas dari getah-getah,
cacat-cacat kayu seperti mata kayu, retak-retak, bengkok, dan sebagainya dan harus
sudah mengalami proses pengeringan udara mininum 3 bulan.
Kadar air dari semua kayu yang dipakai untuk pekerjaan harus lebih kecil atau sama
dengan 15%, sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang kasar harus lebih kecil atau
sama dengan 20%.
Harus dijaga agar supaya kadar air tersebut konstan baik pada saat penyimpanan,
pengerjaan, maupun sampai pada penyelesaian pekerjaan.
Macam kayu yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan ini akan disebutkan atau ditentukan pada
saat rapat penjelasan.
Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu ditumpuk agar tidak
menyentuh tanah pada tempat-tempat yang disetujui Direksi.
Kayu bundar disusun sedemikian rupa sehingga setiap batang mempunyat jarak tidak kurang dari
7,5 cm dari batang yang berdampingan.
BAB XII-52
Papan-papan disusun seperti batang bundar atau disusun tegak lurus terhadap lapisan di
bawahnya atau dipisahkan dengan tumpukan pada jarak tertentu untuk mencegah perubahan
dari bentuk kayu,
Kayu pada setiap lapisan harus dipisahkan dari kayu-kayu berdampingan dengan jarak horizontal
2,5 cm.
Semua kayu yang disusun di tempat pekerjaan harus selalu dilindungi dengan baik dan bila kayu-
kayu itu menjadi rusak atau tidak sesuai untuk digunakan, maka kayu itu akan ditolak dan harus
diganti oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya.
3.6 UKURAN-UKURAN
Semua kayu yang pada penyelesaian akhir dibiarkan permukaannya terbuka, misalnya pada
pekerjaan meubelair, pintu, jendela dan sebagainya, permukaan harus dikerjakan kembali jika
tidak ditentukan lain dalam spesifikasi ini. Semua kayu pada pekerjaan konstruksi kayu harus
dibiarkan kasar dari penggergajian jika tidak ditentukan bahwa harus dikerjakan lagi.
Persiapan, penyambungan, dan pemasangan dari pekerjaan kayu harus sedemikian rupa sehingga
penyusutan pada bagian-bagian tertentu atau arah-arah tertentu harus tidak mempengaruhi
kekuatan dan bentuk terakhir dari pekerjaan dan tidak merusak bahan-bahan secara terus
menerus.
3.9 PABRIKASI
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan bagi persiapan pekerjaan
pabrikasi juga termasuk penyediaan semua plat-plat penyambung, sekrup-sekrup, paku, dan lain
sebagainya, sehingga pekerjaan dapat dilakukan sebaik-baiknya sesuai dengan gambar rencana.
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan pula segala keperluan untuk pemasangan seperti
perancah-perancah dan lain sebagainya, untuk mendukung dan memasang konstruksi tersebut
pada tempat yang sesuai dengan gambar rencana.
Direksi dapat memerintahkan untuk menggunakan bahan-bahan untuk mengawetkan kayu jika
dipandang perlu, yang dapat berupa minyak pengawet kayu ataupun penggunaan ter. Semua
sambungan pada ujung-ujung kayu perlu mendapat perhatian khusus dan pada penyelesaian
pekerjaan, minyak pengawet kayu harus dituangkan pada sambungan-sambungan.
Semua bagian-bagian yang diminyaki harus diselesaikan dahulu sebelum mulai pekerjaan
pengecetan dan tidak ada satu bagianpun yang diminyaki selama atau segera setelah hujan atau
BAB XII-53
selama permukaan kayu masih basah. Diperlukan sekurang-kurangnya 48 jam berselang setiap
penggunaan minyak pada bagian yang sama.
Jika digunakan ter untuk mengawetkan kayu maka bagian kayu tersebut harus kering dulu
sebelum dipasang. Untuk bagian-bagian yang nantinya tidak tertutup oleh lapisan tanah dan
sebagainya bisa dilaksanakan pengeteran setelah bangunan terpasang.
Setelah pengolahan bagian-bagian kayu dengan minyak-minyak pengawet kayu maka dapat
dilapisi dengan satu lapisan menie atau bahan lain yang telah disetujui. Seteiah lapisan menie
maka harus diplamur dan setelah digosok dengan amplas dilapisi dengan tiga lapis cat yang
disetujui mutunya. Semua sambungan dan bagian lain yang tidak dapat dicapai seteiah
pemasangan kayu konstruksi, harus terlebih dahulu diberi menie 2 kali sebelum pemasangan.
Tidak diperkenankan mencat selama permukaan kayu terpengaruh oleh air hujan atau selama
permukaan kayu atau besi masih basah.
Setelah sekurang-kurangnya 24 jam baru lapisan cat yang berikut dapat diberikan dan setiap
lapisan cat harus kering betul sebelum yang berikutnya diberikan.
BAB XII-54
HURUF - D
SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA
5.1.1 PENGERTIAN
BAB XII-55
21. Beton : adalah bahan yang diperoleh dengan mencampur pasir,
kerikil, air dan semen Portland atau bahan penguat hidrolis
lain yang sejenis, dengan atau tanpa bahan tambahan
lainnya.
22. Bahan tambahan : adalah bahan lain yang ditambahkan kedalam pembuatan
beton, selain semen, pasir, kerikil dan air yang tidak
memberi pengaruh yang kurang baik pada beton.
23. Pengujian beton : adalah proses yang dilakukan terhadap beton untuk
mengetahui kekuatan karakteristik beton, kadar air yang
dimiliki.
24. Bekisting : adalah cetakan beton.
25. Lantai kerja : adalah lantai yang terbuat dari beton dan terletak paling
bawah dari lapisan struktur pondasi.
26. Bahan pilihan : adalah merupakan tanah asli hasil penggalian yang tidak
mengandung batuan atau bahan padat lain yang berukuran
lebih besar dari 5 mm, mempunyai gradasi yang baik dan
tidak mengandung bahan organik seperti rumput, akar
tanaman atau bagian tumbuh-tumbuhan lainnya yang
bersifat mengembang.
27. Reservoir (distribusi) : adalah bangunan penampung air bersih dari instalasi
pengolahan air atau mata air untuk kemudian
didistribusikan kedaerah pelayanan melalui jaringan
perpipaan.
28. Muka air maksimum : adalah ketinggian muka air maksimum dalam reservoir/bak
29. Muka air minimum : adalah ketinggian muka air minimum dalam reservoir/bak
dimana bagian air ini tidak boleh diganggu untuk mencegah
agar endapan pada dasar reservoi/bak tidak terbawa keluar.
30. Manhole (lubang inspeksi): adalah lubang untuk keluar masuk inspector pada saat
melakukan pengoperasian, pemeriksaan atau perbaikan
terhadap perlengkapan didalam reservoir/bak.
31. Pipa inlet : adalah pipa masuk dari jaringan kedalam reservoir/bak
32. Pipa outlet : adalah pipa keluaran untuk mengalirkan air dari
reservoir/bak ke system perpipaan.
33. Pipa by pass : adalah pipa yang dipasang pada pipa inlet dan dihubungkan
dengan pipa outlet, dilengkapi dengan valve, sehingga dapat
terjadi sambungan langsung dari system jaringan pipa
masuk dan jaringan pipa keluar.
34. Pipa peluap : adalah pipa yang berfungsi untuk mengalirkan kelebihan air
dalam reservoir/bak.
35. Pipa penguras. : adalah pipa yang berfungsi untuk mengeluarkan air pencuci
serta Lumpur-lumpur dan kotoran yang mengendap didasar
reservoir/bak.
BAB XII-56
36. Bak penguras : adalah bak yang didalamnya dilengkapi dengan katup/valve
untuk mengeluarkan/menguras kotoran yang ada didalam
jaringan pipa.
37. Bak Air Valve : adalah bak yang didalamnya terdapat katup penguras/air
valve yang bertujuan untuk mengeluarkan udara yang
terperangkap didalam pipa.
38. Accessoris pipa : adalah perlengkapan/alat bantu yang bertujuan untuk agar
pengaliran air didalam pipa dapat berjalan lancar.
39. Jalan aspal : adalah jalan yang lapisan atasnya aspal yang dipanaskan
hingga mencapai temperatur 150 – 1700C.
40. Jalan gravel : adalah jalan yang lapisan atasnya adalah kerikil yang
dipadatkan.
41. Jalan beton : adalah jalan yang lapisan permukaan jalannya terbuat dari
beton.
42. Trotoar : adalah lokasi di sisi jalan raya yang diperuntukkan bagi
pejalan kaki.
BAB XII-57
j. Inspeksi Pabrik
Setelah sebagian/seluruh pipa diproduksi oleh pihak pabrik dan siap untuk
dikirim ke lokasi proyek, pihak Penyedia Barang/Jasa segera
menyampaikan pemberitahuan kepada Pengguna Barang/Jasa untuk
pelaksanaan Pemeriksaan / Inspeksi Pabrik /Barang.
Inspeksi pabrik dilaksanakan untuk mengadakan penilaian teknis produk
pipa yang akan dipasok dengan membandingkan spesifikasi yang
tercantum dalan Surat Perjanjian (Kontrak), hasil dari inspeksi pabrik
dibuatkan Berita Acara dan merupakan dokumen yang mengikat.
Seluruh biaya yang timbul atas pelaksanaan Inpeksi pabrik ditanggung oleh
pihak Penyedia Barang/Jasa.
1.1.3.1 Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan
kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.
Referensi
Standar lain yang digunakan adalah :
SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum
SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang
pipa Polietilena
SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa
polietilena untuk air minum
IS0 4427 : 1996 Polyethylene pipes for water supply
spesifications
ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings -
Determination of carbon black content
by calcinations pyrolysis - Test method
and basic spesification
ISO /TR 10837- 1991 Determination of the thermal stability
of polyetilene for us in gas pipes and
fitting's
ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the degree
of carbon black dispersion in polyolefin
pipes, fittings and compound's
ISO 6259 71985 Pipe for polyethylene - Part 1 :
Determination of tensile properties
ISO 3126: 1974 Plastic pipe - measurement of
dimension
ISO 1167: 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance
of fluids resistance to internal pressure
- Test Method
BAB XII-58
ISO 1133 : 1991 Plastic - Determination of the melt
mass - flow rate (MFR) and melt
volume flow rate (MVR) of
thermoplastics
ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe - Longitudinal
reversion - part 1 determination
methods
ISO 3607: 19977/E Tolerances on outside diameters
and wall thickenesses
AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure
aplication
ASTM D 3350 – 1999 Standard spesification polyethylene
plastics pipe and fittings material
JIS 6762 - 1998 Double wall polyethylene pipes for
water supply
1. Ovalitas
Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus
sesuai dengan kelas N. Kelas N :
a. Untuk diameter luar nominal < 75, toleransi sama dengan (0,008dn
+ 1) mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2
mm
b. Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi < 250, toleransi sama
dengan 0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm
c. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan
0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm
Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18
dn dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung,
diperlukan peralatan untuk penggulungan ulang
2. Panjang Pipa
Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang
dari persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan
toleransi ± 0,05 m. Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.
1. Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan
sebagaimana tabel dibawah ini
BAB XII-59
Tabel 5.11 Ketahanan Hidrostatik Pipa
Tegangan uji (Mpa)
Jenis Bahan 100 jam 165 jam1) 1000 jam
pada 20 oC pada 80oC pada 80 oC
PE 100 12.4 5.5 5.0
PE 80 9.0 4.6 4.0
Catatan :
1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan pecah karena rapuh
(britte failure) pada kurang dari 165 jam adalah merupakan kegagalan.
Jika pengujian dalaksanakan pada 165 jam ternyata gagal dalam bentuk
kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan pada tegangan yang
lebih rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan minimum
yang baru supaya dipilih sebagaimana tabel dibawah
PE 80 PE 100
Waktu Waktu
Tegangan Tegangan
kegagalan Kegagalan Min.
Mpa Mpa
Min. (jam) (jam)
4.6 165 5.5 165
4.5 219 5.4 233
4.4 283 5.3 332
4.3 394 5.2 476
4.2 533 5.1 688
4.1 727 5.0 1000
4.0 1000
2. Kuat Tarik
Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum
harus 400 %, bila diuji pada suhu 20°C
1. Stabilitas Panas
Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari pipa PE
minimum harus 20 menit jika diuji pada suhu 200°C. Contoh yang diuji
supaya diambil dari permukaan sebelah dalam pipa
BAB XII-60
1.1.3.5 Dimensi Pipa
1. Ketebalan Pipa
Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-
2005 tentang pipa polietilena untuk air minum
2. Bahan Baku Pipa
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus
merupakan bahan baku yang menyatakan layak digunakan untuk air
minum yang dikeluarkan oleh pemasok bahan baku, hal tersebut
dibuktikan dengan Certificate Badan Independen BODYCOTE
1.1.3.6 Sambungan
BAB XII-61
1.1.3.9 Spesifikasi Pipa Polyethylene (PE)
Fitting yang digunakan adalah baru dan harus sesuai dengan jenis pipa yang
diadakan tanpa harus dimodifikasi/diubah terlebih dahulu dan merupakan proses
fabrikasi/Hand Made
Fitting yang tidak dibuat dari PE harus dibuat dari ductile iron sesuai dengan
standar ISO/DIS 2531 atau grey iron sesuai dengan standar ISO/R 13 atau standar
lain yang equivalent. Fiting-fiting ini harus dilapisi diluar dan di dalam untuk
mencegah korosif dengan bitumen (Bituminous Coating). Lapisan tersebut harus
bebas dari bau, rasa, dan tidak membahayakan kesehatan.
BAB XII-62
1.1.4 PENGADAAN PIPA GALVANIZED IRON PIPE DAN GALVANIZED STEEL
PIPE DAN PERLENGKAPANNYA
1.1.4.1 Umum
Pipa Steel dibuat di Pabrik dengan system ERW (Electric Resistance Welded),
untuk menghindari turbelensi dalam pengalirannya.
Pipa Gavanized Iron Pipe (GIP) dan Gavanized Steel Pipe (GSP) Dia. 13 mm –
150 mm harus sesuai dengan standar SII. 0161-81/SNI. 0039-87 atau BS
1387/67 atau standar lain yang ekuivalent sedangkan untuk pipa dengan
Dia. 200 mm menggunakan standar ASTM A.53 (penggunaan air minum)
dan harus memenuhi Standart Internasional ISO, serta lebih diutamakan
Pabrik yang memiliki ISO 9002
Bahan pipa GIP/GSP tidak boleh menyebabkan air yang mengalir menjadi
beracun atau merugikan / membahayakan kesehatan dan tahan terhadap
bahan-bahan kimia seperti larutan asam, alkali, garam dan lain-lain juga
tahan terhadap panas matahari.
Panjang Pipa normal adalah 6 meter/batang kecuali ditentukan lain.
Lapisan (Coating) pada pipa dilakukan didalam dan diluar pipa dari bahan
yang tidak merugikan/membahayakan kesehatan (Galvanize) dan dapat
mencegah terjadinya korosi pada pipa.
Kelas pipa GIP/GSP yang digunakan adalah medium class dengan Hidrostatic
Test Pressure 50 Kgf/cm2.
Toleransi tebal untuk pipa GIP klas medium, untu positif (tambah) tidak
terbatas, untuk negatif (kurang) sesuai dengan yang tertulis dalam brosur
yang diajukan oleh rekanan.
Pada setiap batang pipa harus terlihat jelas ukuran pipa, klas, panjang,
standart SNI atau ekuivalent pipa serta pabrik pembuatnya.
Untuk barang yang dikirim dan memenuhi syarat, segera dibuat Berita Acara
oleh pihak Proyek (Panitia Penerima Barang) dengan disetujui Kasatkaer,
sedangkan untuk barang yang tidak memenuhi syarat dan dinyatakan ditolak
harus diganti dengan barang yang baru dan sesuai dengan standart yang
ditentuka didalam kontrak.
BAB XII-63
1.1.4.2 Spesifikasi Pipa Galvanized Iron Pipe (GIP)/ASTM
Keterangan :
- Standart Mutu dan Cara Uji Pipa Paja Lapis Seng diharuskan oleh Pabrik yang memiliki
SNI No. 07.0039.1987
- Galvanized Pipe (ASTM A.53) : Zinc coating = 550 gr/m2 (77m) minimum
Fitting-fitting yang digunakan adalah baru dan harus sesuai dengan jenis pipa yang
diadakan tanpa harus dimodifikasi/diubah terlebih dahulu dan merupakan proses
fabrikasi/Home Industri
Fitting yang dibuat dari bahan ductile iron sesuai dengan standar ISO/DIS 2531
atau grey iron sesuai dengan standar ISO/R 13 atau standar lain yang equivalent.
Fiting-fiting ini harus dilapisi diluar dan di dalam untuk mencegah korosif dengan
bitumen (Bituminous Coating). Lapisan tersebut harus bebas dari bau, rasa, dan
tidak membahayakan kesehatan.
Cara penyambungan antara accessories pipa dan pipa yang menggunakan flange
diharuskan mempunyai jumlah dan ukuran lubang yang sama serta terletak dalam
satu garis.
BAB XII-64
1. Sluice Valve
2. Air Valve
Type air valve harus seperti yang ditujukan dalam gambar
Body harus terbuat dari cast iron
Semua peralatan yang bergerak harus dibuat dari stenless steel atau bronze.
Pelampung terbuat dari karet atau stenless steel.
Air valve dilengkapi dengan gunmetal plug cock.
Tekanan pengujian dari air valve 14 kg f /cm².
BAB XII-65
3. Water Meter
Water meter dengan diameter 15 MM harus memenuhi/sesuai dengan SNI
2547-2008, ISO 4064-B atau standart setara
Water meter dengan dia. 150 mm – 250 mm harus memenuhi persyaratan
sbb :
- Jenis : Magnet drive
- Body : SII 0788-83
4. Flange Steel
Semua Flange Steel dan perlengkapannya harus sesuai dengan ukuran dan
standart ISO – 2531 seperti yang ditunjukkan dalam Tabel C.4
Tabel C.4
Standar Flange
Pipa D C Jumlah Diameter Diameter
Nominal Lubang Lubang Baut
2 50 165 125 4 19 16
3 75 200 160 8 19 16
4 100 220 180 8 19 16
6 150 285 240 8 23 20
8 200 340 295 12 23 20
10 250 405 355 12 23 20
Keterangan :
- DN/DN = Diameter nominal untuk pipa
- D = Flange OD
- d1 = Diameter lingkaran baut
- d = Diameter lubang baut
= Lubang baut harus sambung/tegak lurus pada garis tengah flange
= Lubang baut atara tee, bend, gate valve harus sama dengan lubang
dan diameternya.
BAB XII-66
5. Packing Flange
Bahan bakunya harus terbuat dari karet alam (chlorophere) dengan ketebalannya
packing untuk flange yang tersembunyi harus menutupi seluruh permukaan flange
yang tersembunyi minimal 5 mm.
6. Accessories Pipa
Accessories lainnya disesuaikan dengan jumlah, jenis yang ada dalam Rencana
Anggaran Biaya dalam Kontrak
Jumlah accessories yang diadakan harus ditambah kurang lebih (1-2) % dari
jumlah accessories yang diadakan untuk menjaga kerusakan yang ada.
Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan pipa atau
daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan diijinkan dan menelitinya
di kantor proyek.
Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini khususnya yang bersifat teknis selalu
berpedoman pada standar yang umum dipakai di indonesia. Semua standar yang
digunakan, menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam hal belum diatur
dalam SNI, standar yang digunakan merujuk kepada :
BAB XII-67
PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971
SNI : Standar Nasional Indonesia
Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh direksi
sebelum pekerjaan dimulai
Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar dengan skala
yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar pelaksanaan tersebut harus
diserahkan selama pekerjaan berlangsung maupun setelah penyelesaian pekerjaan.
Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa (fitting/accessories)
perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang valve (katup), lubang kontrol
(manholes) ukuran pipa atau sejenisnya. Kesemuanya harus diperlihatkan dengan
adanya pengikatan terhadap muka tanah pada bangunan permanen.
Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda atau papan
nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.
Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama proyek; dan juga
lokasi yang menunjukan jalur pemasangan pipa dengan perkiraan lama pekerjaan dan
juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya, semuanya dimaksud sebagai informasi
kepada masyarakat luas.
Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi. Pada saat
penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus disingkirkan.
BAB XII-68
Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan elevasi
(ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stake out) trase
tersebut di lapangan. Kontraktor harus membayar sejumlah biaya untuk
pemeriksaan dan pematokan tersebut kepada instansi yang berwenang.
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah
ditentukan atau sebagaimana diminta direksi.
5.2.7.1 Umum
Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan
kontrak, kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasan
dibawah ini. Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur,
pekerasan, jalan sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang
kondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim penghujan.
Dengan dasar informasi yang diperoleh tersebut, kontraktor harus memulai
pengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan berada
dibawah pengarahan direksi.
Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai
berikut :
a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa
tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur
pipa. Kontraktor harus memperhatikan saran dan arahan dari instansi
yang berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah ditetapkan
BAB XII-69
berdasarkan Rencana Tata Kota.
b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada,
pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan pekerjaan lain
yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan
pemasangan pipa.
Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas harus
dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula
Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara
memadai, sampai serupa keadaan semula.
Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan digunakan
sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan yang baik, membangun dan
mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan gudang sementara kontraktor untuk
BAB XII-70
penyimpanan alat, mesin dan bahan lainnya menyangkup material penyambung
(jointing material).
Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan perabot kantor,
ruang rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan stafnya.
Kontraktor harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen kontrak, jadwal
pelaksanaan dan data-data terkait dengan kontrak dan gambar kerja dan/atau
gambar pelaksanaan. Kantor harus dilengkapi dengan :
a. Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai
b. Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya
5.3.1 Umum
Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja, peralatan dan
bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik
untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup kegiatan atau hal seperti
pembongkaran; penggalian; penimbunan; pembongkaran bahan pengurugan kembali;
pemilihan bahan untuk pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan;
peralatan, pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara perlindungan lokasi;
perbaikan permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi lalu lintas dan
pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan yang ada dan lansekap
dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak dan memungkinkan
diperintahkan oleh direksi
Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian atau
melakukan pengurugan.
BAB XII-71
Pembersihan dan pengupasan berupa memberihkan akar-akar, tonggak, tumbuhan,
perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di permukaan yang perlu
disingkirkan secara permanen atau untuk sementara waktu dan semua itu terdapat di
area yang akan digali.
Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh kontraktor tanpa
persetujuan direksi.
Semua kotoran, buangan, tumbuhan dan bahan bongkaran seluruhnya harus
disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor dengan cara yang baik,
kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan disingkirkan untuk sementara waktu dan
nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali seperti semula.
Bahan maupun bangunan yang disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan
dipasang dan diperbaiki kembali harus dijaga dan disimpan dengan baik.
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan pengeringan serta
membuang air yang masuk ke lubang galian maupun pada bagian pekerjaan lainnya
dengan cara yang baik.
Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada bahan pondasi, pipa atau
beton yang diletakan dalam air kecuali dengan persetujuan direksi.
Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan harta benda dan
gangguan terhadap rnasyarakat luas dan lingkungan sekitarnya.
Jika kontraktor memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus mendapat
persetujuan direksi terlebih dahulu.
Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang membahayakan atau
yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu-rambu pengaman yang mudah dilihat
dan terbaca dengan jelas.
5.3.4 Penggalian Lapisan Bawah Permukaan (Sub Surface) dan Lubang Pengujian (Test Pit)
Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga lokasi tepat
bangunan bawah tanah dapat ditentukan.
Kontraktor harus bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan tersebut bila pecah atau
rusak karena kelalaiannya.
Apabila, menurut pemikiran direksi perlu mencari dan menggali untuk menetapkan
bangunan bawah tanah yang ada, kontraktor harus melakukan pencarian tersebut atas
biayanya sendiri dan menurut petunjuk direksi.
Bila diperintahkan oleh direksi untuk tujuan penyelidikan keadaan tanah, kontraktor
harus menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur pipa, kecuali jika
ditentukan lain oleh direksi. Disamping itu kontraktor harus menggali lubang pengujian
yang cukup untuk menetapkan tempat utilitas bawah tanah bila hal itu memang
diperlukan untuk membuat konstruksi khusus dalam melintasi utilitas tersebut.
Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak yang cukup
di depan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak terhambat.
BAB XII-72
5.3.5 Penggalian Permukaan dan Perbaikan
5.3.5.1 Umum
Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua benda
permukaan, menyimpan, menjaga mencadangkan bahan tersebut dengan baik
yang nantinya mungkin diperlukan untuk perbaikan kembali daerah yang
terkena pekerjaan.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah pengujian pipa
sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi, semua permukaan yang terkena
pekerjaan kontraktor pada alur penggalian dan pada daerah kerja lainnya
harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula, atau dalam keadaan yang
lebih baik. Setelah perbaikan kembali, kontraktor harus memeriksa secara
bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian akibat penurunan,
dan hal ini harus diperbaiki sampai pada ketinggian semula.
Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan semua benda
pemukaan, menyimpan, menjaga dengan baik pohon kecil, pagar tanaman,
semak belukar atau bagian lansekap yang mungkin dapat rusak selama
pemasangan jalur pipa, untuk perbaikan kembali daerah tersebut nantinya.
Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa. Bila keadaan
menuntut penebangan pohon untuk pemasangan pipa, kontraktornya
sebelumnya harus mendapatkan ijin pohon dari pemitik atau instansi terkait
yang memeliharanya dan melaoporkannya pada direksi.
Semua biaya yang diperlukan untuk penebangan pohon termasuk biaya
kompensasi ditanggung oleh kontraktor sendiri.
BAB XII-73
Pada daerah yang berbatu, kontraktor harus menyediakan peralatan yang
sesuai untuk menggalinya. Bila tidak mungkin untuk dilakukan penggalian,
sedangkan bila dalam gambar rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu,
maka apabila direksi mengijinkan dapat dilakukan pemasangan pipa baja yang
diletakan diatas tanah berbatu tersebut.
Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan yang sama
sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti keadaan semula. Semua
pemotongan beton harus pada garis potongan yang terdekat bila tidak maka
perlu digunakan alat pemotong.
5.3.6 Penggalian
5.3.6.1 Umum
BAB XII-74
Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi sebagai yang
tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua pendukung
dan penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian dan semua
pemompaan, pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk penyingkiran
atau pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan dan air limbah
yang berasal dari berbagai sumber yang mencapai lokasi guna mencegah
terjadinya kerusakan pada pekerjaan maupun kepemilikan yang berada
didekatnya. Dinding dan permukaan seluruh galian dimana pekerja
kemungkinan mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus distabilkan
terlebih dahulu dengan penurapan/penopangan, membuat sudut galian yang
aman atau cara lainnya. Kontraktor harus menyediakan, memasang dan
menjaga turap, penopang dan lain-lain, yang perlu untuk melindungi pekerja,
mencegah pergerakan tanah yang dapat menyebabkan musibah, tertundanya
pekerjaan ataupun membahayakan bangunan yang ada disekitarnya.
Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna melindungi
bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan ataupun hambatan
yang ada. Di daerah di dekat fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar,
kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan guna menghindari
kemungkinan pecah, gangguan, atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas
dan jalur tersebut. Lebih lanjut kontraktor harus menjaga dan memperhatikan
pada kemungkinan adanya uap bahan bakar dan gas yang mungkin merembes
ke tanah atau telah terganggu selama penggalian dan pemasangan jalur pipa.
1. Umum
Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan pada trase dan
kedalaman yang diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai didepan
perletakan pipa sebagaimana yang diijinkan oleh direksi dan/atau
persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian
terbuka tersebut harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar
pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien.
BAB XII-75
2. Lebar Galian Terbuka
Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat diletakan dan
disambung dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan dapat
dilakukan sebagaimana yang telah ditentukan.
Bilamana diperlukan, lebar galian harus sedimikian rupa sehingga dapat
memberikan kemudahan dalam penempatan penopang kayu, turap dan
penopang lainnya, maupun penanganan khusus lainnya.
4. Panjang Galian
Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh melebihi panjang
yang diijinkan direksi. Galian harus diselesaikan paling sedikit 10
(sepuluh) meter didepan perletakan pipa terakhir.
Bilamana diperlukan oleh direksi, penggalian dan pengurugan harus
dilakukan dalam 24 jam, atau galian harus diurug penuh di akhir hari
kerja setiap hari atau ditutupi dengan pelat baja yang ditopang dengan
cukup aman serta mampu menahan beban arus lalu lintas kendaraan.
Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri dari bahan
yang kurang baik seperti abu, bahan sampah dan lain-lain, dan atas
keputusan direksi bahan tersebut harus disingkirkan, kontraktor harus
menggali dan menyingkirkan bahan tersebut.
BAB XII-76
7. Penopangan dan Penurapan
Galian tanah lebih dari 1 meter harus ditopang dan diturap sehingga
galian tidak gugur/runtuh, agar pekerja dapat bekerja secara aman dan
menjaga permukaan jalan dan bangunan lainnya sebagaimana
ditunjukan dalam gambar kondisi tanah, lalu lintas atau yang
diperintahkan oleh direksi.
Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya rongga di luar
turap, tetapi jika terjadi rongga; rongga tersebut harus segera diisi dan
dipadatkan. Sebelum memasang penopang dan turap, kontraktor harus
memberi tahu lokasi galian dengan turap dan penopang beserta dengan
jadwal pelaksanaannya untuk mendapat persetujuan dari direksi.
BAB XII-77
Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh direksi, kontraktor harus
mengangkut bahan galian untuk dibuang atas beban biaya sendiri.
5.3.6.5 Urugan
5.3.6.6 Umum
Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana, bahan
untuk urugan ditentukan sebagai berikut:
1. Bahan Terpilih
Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan penggalian atau
diangkat yang tidak mengandung batu atau benda padat yang
ukurannya tidak lebih besar 5 cm dalam bentuk apapun dan juga tidak
mengandung bahan organik seperti rumput, akar, semak atau
tumbuhan lainnya, dan tidak bersifat mengembang (non exrisive
nature).
2. Urugan Kerikil
Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil alam, memiliki
partikel yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang
cukup seragam dan tidak mengandung batu besar atau batu dengan
ukuran lebih besar dari 5 cm.
Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan tak
terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau bahan buangan
lainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung tanah liat, lempung
dan tidak boleh bergumpal.
BAB XII-78
5.3.6.8 Urugan pada Galian
1. Lapisan Alas
Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam bentuk
lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan
dengan tongkat pemadat atau cara lain yang disetujui direksi pada
kepadatan kering maksimum 95%.
Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil diperlukan
sebagai pengganti pasir pada tempat yang dianggap perlu dan yang
diperintahkan untuk dilakukan oleh direksi.
BAB XII-79
Dalam Pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan tangan
(manual) atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30
cm diatas pipa PVC dan tidak merusak pipa.
Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu, pengujian pemadatan
dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan prosedur pengujian yang ditetapkan dalam
ASTM D -1556.
Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan menggunakan standard
compaction test. ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam zona pipa, dan diatas
zona pipa.
Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada titik buang katup
penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan perlindungan terhadap lereng
dengan menggunakan batu lapis lindung (riprap) atau cara lain yang telah disetujui
guna mencegah runtuhnya kemiringan tersebut.
Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki kembali
sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian "GALIAN PERMUKAAN DAN PERBAIKAN".
Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga ke dasar
kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan bentuk topografi daerah
sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi, pemasangan lapis lindung dilakukan dari
bahu hingga kedalaman tertentu untuk mencegah keruntuhan.
Bahan yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras dan
berbentuk bundar, batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh digunakan.
Ketebalan pasangan batu harus sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan diperintahkan lain
oleh direksi. Ketebalan yang disebutkan diatas, mungkin berbeda sesuai dengan lokasi
pekerjaan, yaitu sudut kemiringan, kedalaman atau bentuk topografis sungai, saluran
dan selokan.
Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja sebelum memasang pasangan batu untuk
persetujuan direksi.
Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan dengan baik atau
dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu harus diisi dengan kerikil yang
dipadatkan dengan ketebalan 20 cm.
Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan direksi memang diperlukan.
Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm dipasang setiap (2 - 3) m2 pasangan batu.
Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan keadaan
lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.
BAB XII-80
5.4 KONSTRUKSI BANGUNAN KHUSUS
5.4.1.1 Umum
BAB XII-81
Volume air dan jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam harus
sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung sekurangnya 20 mg
sisa Khlorin per liter.
Jika air ini masih mengandung Khlorin bebas setelah periode kontak ini, maka
harus dicuci dengan air sampai air yang dikeluarkan tidak mengandung
Khlorida yang berlebihan.
Jika ternyata cairan yang dikeluarkan tidak mengandung Khlorin setelah
periode kontak selama 24 jam dalam pemberian desinfektan, maka proses
harus diulangi. Sebelum pemberian desinfektan pada tiap bagian pipa dengan
cairan yang mengandung klorin di atas, Pemborong harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksil Tenaga Ahli untuk menggunakannya.
Desinfeksi Pipa
Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke pelanggan
maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan pipa dari
kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan membersihkan pipa dari kuman-
kuman penyakit dengan larut-an desinfektan.
5.4.1.3 Perancah
9. Pondasi
Kontraktor harus membuat pondasi sesuai dengan kebutuhan yang
ditentukan atau yang diperlihatkan dalam gambar.
a. Pondasi Langsung
Kontraktor harus melakukan pengujian kapasitas daya dukung
tanah di lapangan sebagaimana diminta oleh Direksi, sesuai
dengan standar yang disetujui, bilamana penggalian dilakukan
hingga gradien yang direncanakan sebagaimana terlihat dalam
gambar.
Pembuatan lantai kerja dengan beton K 100 tidak boleh dilakukan
sebelum diperoleh persetujuan dari Direksi.
BAB XII-82
Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus disingkirkan dan
diganti dengan pasir atau batu pecah sampai kedalaman tertentu
dan ditempatkan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan ketebalan
maksimum 15 cm dan dipadatkan dengan alat pemadat tangan,
minimum empat kali sebagaimana disetujui oleh direksi.
Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian mencapai
ketinggian yang direncanakan sebagaimana dijelaskan di atas
untuk memenuhi kapasitas daya dukung.
Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan dengan
tangan sehingga akan diperoleh tanah dasar rata tak terganggu.
Jika tanah pada gradien galian yang direncanakan dan yang
diperintahkan Direksi tidak sesuai untuk pondasi, Kontraktor
harus menggali lebih dalam lagi di bawah gradien tersebut sampai
kedalaman tertentu sebagaimana diperintahkan Direksi.
b. Pondasi Pancang
Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada lokasi yang
tepat yang diperlihatkan dalam gambar dan sebagaimana
ditentukan dalam bab selanjutnya.
Pancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa, dan disetujui
oleh Direksi. Kepala pancang direncanakan sebagai sendi dan
harus disisipkan ke dalam bangunan bawah sedalam 10 cm.
Pilar terdiri dari sepasang pancang dan dihubungkan dengan bantalan beton.
Berkaitan dengan pancang yang dipancang di sungai atau saluran, Kontraktor
harus memilih secara teliti cara dan peralatan yang sesuai agar tetap pada jalur
dan ketinggian yang benar sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Puncak
pancang harus digabungkan ke dalam bantalan beton dengan kedalaman yang
cukup sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Setelah penyelesaian
pekerjaan, semua bahan yang digunakan bagi pekerjaan konstruksi, seperti
BAB XII-83
perancah, pelantar kerja sementara dan lain-lain, harus disingkirkan
semuanya agar tidak mengganggu aliran sungai atau saluran.
BAB XII-84
Pengujian radiografi harus dilakukan oleh penguji yang mampu,
memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup untuk pekerjaan
pengujian. Kontraktor harus menyerahkan pengalaman dan
kualifikasi yang dimilikinya untuk persetujuan Direksi. Semua
pelaksanaan pengujian harus dikerjakan dengan dihadiri oleh
Direksi atau Wakilnya.
Pengujian hasil pengelasan harus dilakukan sesuai dengan JIS Z
3104 "Method qf Radiografic Test and Classification of
(Radiographs)" cara pengujian radiografi dan klasifikasi radiograf
untuk pengelasan baja, atau standar lain yang dapat diterima oleh
Direksi.
Kelas 1 2 3
Ti ngkatan 1 sampai 4 1 sampai 4 Tidak Ada
Tingkatan
5.4.1.9 Umum
Perlintasan Jalur Pipa dengan Jalan Kereta Api harus dikerjakan oleh
Kontraktor.
Gorong-gorong jalur pipa dan lubang kontrol di kedua sisi jalur jalan kereta
api (KA) akan dikerjakan oleh Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA).
BAB XII-85
Kontraktor harus membayar kepada PERUMKA semua biaya yang diperlukan
bagi pembangunan tersebut termasuk pajak bila memang dikenakan.
Waktu kerja bagi Bangunan Perlintasan dengan jalan Kereta Api sesuai dengan
perintah Direksi atau PERUMKA.
5.4.1.11.1 Umum
Bahan pipa untuk pekerjaan penembus pipa disediakan oleh Pemilik bila
pipa induk berdiameter 700 mm atau lebih besar, tetapi bila diameter 600
mm atau tebih kecil, bahan pipa unluk penembusan harus digunakan
sebagai selubung (casing) dan harus disediakan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perkakas dam
peralatan, kecuali yang ditetapkan dalam BAGIAN SYARAT KHUSUS dan
keperluan lain guna melaksanakan pekerjaan penembusan pipa
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan/atau ditetapkan di sini.
Sebelum pekerjaan konstruksi, Kontraktor harus menyelidiki struktur
lapisan bawah yang ada, utilitas dan sumur yang berada di sekitar lokasi
pekerjaan supaya tidak merusak fasilitas tersebut selama tahap
pembangunan. Sebelum, selama dan setelah berjalannya penembusan,
Kontraktor harus membuat pengukuran secara mekanis dan mendata
ketinggian tanah, permukaan jalan yang ada dan muka air sumur, jika ada,
dan harus melakukan penanggulangan yang memadai terhadap penurunan
ketinggian tersebut. Bilamana diketahui adanya penurunan ketinggian,
Kontraktor harus segera menghentikan pekerjaan penembusan dan hal
tersebut segera pula dilaporkan ke Direksi.
Kerusakan terhadap perkerasan permukaan jalan, struktur lapisan bawah,
peralatan dan lainnya yang diakibatkan pekerjaan penembusan harus
diperbaiki dan/atau diperbarui oleh Kontraktor atas beban biayanya sendiri
serta memuaskan Direksi.
Kontraktor harus melakukan pekerjaan penembusan pipa dengan benar
sesuai dengan butir penerapan yang dicantumkan dalam spesifikasi teknik.
BAB XII-86
Kontraktor atas biayanya sendiri harus mencek semua ukuran yang
diperlihatkan dalam gambar dengan mensurvai sendiri lokasi pekerjaan.
BAB XII-87
1. Penurapan dan Penopangan
Sebelum penggalian ruang penembus, turap tiang baja (Steel seet pile)
harus dipancangkan sepanjang dinding ruang sebagaimana
diperlihatkan dalarn gambar dan sebagaimana ditentukan di sini.
Tiang turap harus dipancang sepanjang permukaan luar penopang.
Yang dipasang sebelum pemancangan tiang turap, dan memanfaatkan
penopang sebagai pedoman pemancangan guna mencegah turap
melintir atau melengkung selama pemancangan
Seluruh tiang turap harus dipancangkan ke tanah sampai kedalaman
tidak kurang dari 8 (delapan) meter. Ukuran dan dimensi penopang
baja harus direncanakan sedemikian agar mampu mendukung; tiang
turap yang dipancang disisi luarnya.
Penyusunan kerangka penopang baja harus dibuat sama dengan
ukuran yang diperlihatkan dengan pengelasan atau pembautan, dan
kerangka setelah tiang turap dipancang harus dikencangkan sesuai
dengan perintah Direksi. Walau demikian kerangka tersebut tidak
boleh dilaskan ke tiang turap.
BAB XII-88
5.4.1.13 Penembusan Pipa-Pipa
3. Penembusan
Kecuali diminta oleh Direksi, pelaksanaan penembusan pipa harus
dilakukan semua terus menerus hingga selesai untuk menghindari
peningkatan lekatan geser antara pipa dengan tanah.
Namun, pada keadaan daya dorong penembusan melampaui batas
taksiran kekuatan untuk kondisi tertentu, Kontraktor harus dengan
segera menghentikan pekerjaan penembusan pipa dan
memberitahukan keadaan ini tanpa menunda, kepada Direksi yang
akan memberikan petunjuk/pengarahan yang sesuai.
Dalam hal lebih dari dua buah kaki pendorong digunakan untuk
penembusan, perlu diperhatikan untuk mengupayakan semua kaki-
kaki pendorong tersebut bekerja secara serempak.
BAB XII-89
Penyambungan harus dilakukah sesuai dengan persyaratan dari bab-
bab yang telah disebutkan terlebih dahulu sesuai dengan instruksi
pabrik pembuatnya dengan cara memuaskan Direksi.
6. Survey
Sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor melakukan
pengukuran datar, titik henti dan survai lainnya diperlukan untuk
penembusan pipa sehingga berlangsung dengan tepat sesuai jalur dan
ketinggian yang diminta.
Segera dan sedapat mungkin setelah panjang jalur pipa diminta telah tembus
tertanam sesuai dengan rencana, Kontraktor harus segera melakukan uji
tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta pada spesifikasi ini.
Bila kebocoran terjadi atau terdapat cacat lain yang ditemukan pada
pengujian, Kontraktor harus memperbaharui dengan biaya menjadi
tanggungannya hingga memuaskan Direksi.
BAB XII-90
5.4.1.16 Perletakan Pipa di Bawah Air
5.4.1.17 Penyelam
Setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan dalam air, Kontraktor harus
menyediakan biaya bagi penyelam-penyelam Bilamana diperlukan
berdasarkan instruksi Kontraktor atau Direksi.
Penyelam harus dilengkapi dengan peralatan kerja pada maksimum kedalam
dan Kontraktor harus menyediakan peralatan keamanan, dan bila perlu
termasuk "pipe locator" (magneto meter) yang sesuai untuk pekerjaan bawah
air. Kontraktor harus mengikuti peraturan yang berlaku dalam
mempekerjakan penyelam.
BAB XII-91
profile parit, yang diinginkan telah dicapai.
4. Sebaiknya melaksanakan survey pra penempatan, sebelum penempatan
pipa pada parit yang telah dibuat. Bila perpipaan langsung ditempatkan
setelah pengerukan selesai, survey setelah pengerukan bersamaan
dengan survey pra penarikan pipa.
5. Memonitor pekerjaan penempatan pipa, untuk memastikan posisi
perpipaan clan penempatan head.
6. Melaksanakan survey setelah penempatan (as built survey 1), untuk
memastikan posisi perpipaan.
7. Bila penimbunan diperlukan, memonitor, penimbunan parit kembali
terutama bila terjadi sesuatu.
8. Melaksanakan survey setelah penimbunan (as built survey 2), untuk
memastikan penimbunan parit dengan kerikil dan lempung telah
dilaksanakan dengan baik.
9. Bila perlu, dapat dilakukan survey-survey lain atas perrnintaan
Engineer
5.5.1 Umum
BAB XII-92
Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan
oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan
tersebut.
Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan dipelihara
dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik.
Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus
diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya beban kontraktor. Dalam hal
perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, kontraktor harus
memberi kompensasi kepada pemilik.
5.5.2.11 Umum
BAB XII-93
diberitahukan kepada Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan
atau penolakan bahan yang rusak tersebut.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan.
Pipa, "Valve" dan "Fitting" harus diperiksa dengan seksama dari
kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang
ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada
kedududkan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan
dan kerusakan.
Pipa atau "Fitting" yang rusak harus diletakkan terpisah untuk
pemeriksaan Direksi.
BAB XII-94
Pipa dipotong tegak lurus dengan sumbunya. Permukaan luar pipa
dan bagian dalam socket harus dibersihkan dengan cairan
pembersih khusus. Jepit bagian ujung pipa yang sebelumnya telah
diukur dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung pipa
dalam socket pemanas dan socket sambungan ke dalam spigot
pemanas untuk beberapa detik. Keluarkan alat pemanas dan
bagian pipa harus segera dimasukkan kedalam socket sambungan.
Biarkan beberapa saat sampai dingin.
Sudle Welding
Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus dibersihkan
dengan cairan pembersih. Taruh piringan pemanas diantara pipa
sudle dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Lepaskan
piringan pemanas dan sambung segera pipa dengan sudle tersebut
dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah sambungan
dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang biasanya sudah ada
pada sambungannya.
5.5.6.1 Umum
BAB XII-95
5.5.6.2 Pemasangan Pipa
4. Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing
masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas,
kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus
dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan
ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan
ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan
dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran
lainnya masuk ke sambungan.
BAB XII-96
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus
ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang
disetujui oleh direksi.
5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau "Valve" atau
tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai
dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada
pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung
yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang
sesuai menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau
sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan
pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan
pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan
ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada "fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan spigot"
dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi
tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari direksi.
1. Umum
Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan dengan
persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang ttdak dijelaskan
dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman (code)
berikut ini.
a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures'
Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan
BAB XII-97
Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap
sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.
Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan
sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau
las-tumpul ganda (double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan
5. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dan
debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung dalam maupun
lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum
10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan.
"Fitting" tidak boleh dipotong di lapangan.
BAB XII-98
Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan
pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke
bagian atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus
memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban
dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti
yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari
Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang
bertebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan.
1. Umum
Bagian ini dipakai untuk pengujian tanpa merusak sambungan dengan
pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah,
semua pengelasan di lapangan harus diuji dengan cara uji cairan
penembus dengan pewarna (dye penetrant test).
Pengujian harus dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa yang independen
yang memiliki sertifikat dari badan yang berwenang.
Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai lembaga pemeriksa
yang diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi
kepala pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi.
Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan
bahan untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan
pengelasan di lapangan.
Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau
wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang
bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan
dengan pengelasan.
Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil
pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan dilapangan
kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film,
rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas
dan diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.
BAB XII-99
Adanya lubang (pit) di permukaan
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm
atau lebih
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih
dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan
dinding.
Adanya tumpang tindih (overlap)
Adanya penguatan berlebihan
Umum
Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja dan "fitting"
termasuk "coupling"; sambungan "flexible" harus dilindungi sesuai dengan
persyaratan yang dicantumkan dalam spesifikasi ini.
Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus produk pabrik yang
menghasilkan produksi bahan tersebut dalam jumlah besar.
Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dan pabrik, yang diperlukan oleh
Pemilik, harus disediakan/diberikan terlebih dahulu. Warna dan lainnya,
bila tidak ditentukan akan dipilih oleh Direksi.
BAB XII-100
Pelapisan Pipa Baja dan "Fitting"
BAB XII-101
tersebut. Nama pemasok bahan akan diberitahukan kepada Kontraktor
oleh Pemilik, dan semua biaya bagi penugasan Instruktur tersebut
menjadi beban Kontraktor.
1. "Head-Shrinkable Sleeve":
Pemasangan "Sleeve"
Panjang tumpang tindih (overlapping) antara lapisan dari pabrik dan
lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih dari 50 mm pada kedua
sisinya. Sebelum pekerjaan pengelasan sambungan, sejumlah sleeve
yang diperlukan harus dipotong dengan panjang yang sesuai, dan
disisipkan ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian. "Sleeve" tersebut
harus berada di tempat yang tidak terpengaruh oleh panas pengelasan.
Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa
Semua percikan, butiran dan lain sebagainya yang timbul di daerah
pengelasan harus disingkirkan dengan alat pembersih yang memadai,
dan setiap permukaan pipa yang akan ditutup dengan "sleeve" harus
dihaluskan terlebih dahulu.
Pemanasan Pendahuluan pada Pipa
Area yang akan ditutupi dengan "wrapping", harus dipanasi dahulu
dengan pembakar (burner) sampai kurang lebih 60 derajat, dan
"wrapping" harus diletakkan ditempatnya untuk menutupi daerah sam-
bungan, setelah menyingkirkan lapisan pemisah dari "wrapping".
Panjang tumpang tindih antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang
dipasang di lapangan harus lebih besar dari 50 mm.
Pemanasan dan Pengerutan "Sleeve"
Pemanasan "sleeve" harus dilakukan dengan pembakar yang disetujui
oleh Direksi dan dilakukan mulai dari bagian tengah "sleeve". Udara
yang berada di antara "sleeve" dan pipa, harus disingkirkan seluruh
secara perlahan dan pasti. Pengerutan akan berlanjut secara merata,
sampai sifat adhesive "sleeve" timbul.
BAB XII-102
“sheet" dan pipa harus disingkirkan seluruhnya secara perlahan tapi
pasti.
Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya timbul dari
"sheet".
3. Pelapisan "Epoxy" atau Pelapisan "Coat Tar Epoxy"
"Sleeve coupling" yang disediakan oleh Pemilik harus dilindungi dengan
bahan khusus. Kontraktor harus menangani bahan tersebut dengan
sangat hati-hati jangan sampai merusak ataupun menggores
permukaan bahan pelapis.
Semua bagian yang rusak atau tergores dan bagian sekitarnya pada
permukaan lapisan pelindung "sleeve coupling" harus diberi lapisan
kembali sebagaimana berikut ini.
Semua biaya bagi bahan pelapisan "epoxy” atau pelapisan "coal tar
epoxy", tenaga kerja, peralatan dan perkakas harus ditanggung oleh
Kontraktor.
Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan
pelapisan tersebut untuk persetujuan Direksi.
1. Pelapisan "Epoxy"
Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer.
Satu (I) atau lebih lapisan cairan finish coat.
2. Pelapisan "Coal Tar Epoxy"
Satu (1) lapisan "epoxy primer',
Dua (2) lapisan "epoxy finish coat"
BAB XII-103
Pita pelindung korosi "petrolatum" harus ditarik dengan tegangan yang
cukup agar cukup merenggangkan pita tersebut. Paling sedikit 150 mm
permukaan pita harus ditekan dengan tangan agar dapat mengikatnya
dengan baik dan mantap.
Dalam hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor harus
menyediakan pita yang sama atau setara yang disetujui Direksi atas
biaya Kontraktor sendiri.
5.6.1 Umum
Setetah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan khusus
jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan perlengkapan
lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasi
ini.
Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan dengan
tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya
dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor serta blok-blok penahan (thrus block
permanen) sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengulian
tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan untuk
penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan oleh Kontraktor.
Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong dapat
menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air
tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan
(electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran air, harus dicegah terjadinya
gelombang-gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus dilepas, dan sebuah
manometer dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa
yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak terdapat katup udara maka cara
pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.
1 Air untuk pengujian akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya
Kontraktor.
2 Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi
atau wakilnya.
Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru yang
dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali tekanan kerja pada saat
pengujian.
BAB XII-104
5.6.3 Batasan Tekanan
Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan
dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur
pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur
pengujian, harus dilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke pipa.
Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada
tekanan differensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk
menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.
5.6.6 Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus
diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang
rusak atau cacat ditemukan pada saat uji tekan harus diperbaiki atau diganti
dengan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan
pemilik.
BAB XII-105
5.6.7 Uji Kebocoran
Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan
Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran melebihi dari yang
ditentukan dalam persamaan berikut:
SD P
L
133200
Dimana :
L : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar
SD P
L
2816
Dimana :
Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar
Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil,
dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi
1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan pada tabel
11.
2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan
kebocoran sebesar 0,0012 It/jam dari ukuran katup nominal dapat
diijinkan
3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran
tertutup.
BAB XII-106
Tabel 5.21 Bocoran Yang Diijinkan Untuk Setiap 1000 ft (305 M) Panjang Pipa
Tekanan Diameter Normal Pipa (inch)
Uji Rata 3 4 6 8 10 12 14 16 18 20 24 30 36 42 48 54
– Rata
psi
(Bar)
450 0.48 0.64 0.95 1.27 1.59 1.91 2.23 2.55 2.87 3.18 3.82 4.78 5.73 6.69 7.64 8.00
(31)
400 0.45 0.64 0.90 1.20 1.50 1.80 2.10 2.40 2.70 3.00 3.60 4.50 5.41 6.31 7.21 8.11
(28)
350 0.42 0.60 0.84 1.12 1.40 1.69 1.97 2.22 2.53 2.81 3.37 4.21 5.06 5.90 6.74 7.58
(24)
300 0.39 0.56 0.78 1.04 1.03 1.56 1.82 2.08 2.34 2.60 3.12 3.90 4.68 4.46 6.24 7.02
(21)
275 0.37 0.52 0.75 1.00 1.24 1.49 1.74 1.99 2.24 2.49 2.99 3.73 4.48 5.23 5.98 6.72
(19)
250 0.36 0.50 0.71 1.95 1.19 1.42 1.66 1.90 2.14 2.37 2.85 3.56 4.27 4.99 5.70 6.41
(17)
225 0.34 0.47 0.68 1.90 1.13 1.35 1.58 1.80 2.03 2.25 2.70 3.38 4.05 4.73 5.41 6.03
(16)
200 0.32 0.45 0.64 1.85 1.06 1.28 1.48 1.70 1.91 2.12 2.55 3.19 3.82 4.46 5.09 5.73
(14)
275 0.30 0.59 0.59 1.80 0.99 1.19 1.39 1.59 1.79 1.98 2.38 2.98 3.58 4.17 4.77 5.36
(12)
150 0.28 0.55 0.55 1.74 0.92 1.10 1.29 1.47 1.66 1.84 2.21 2.76 3.31 3.86 4.41 4.97
(10)
125 (9) 0.25 0.50 0.50 1.67 0.84 1.01 1.18 1.34 1.51 1.68 2.01 2.52 3.02 3.53 4.03 4.53
100 (7) 0.23 0.45 0.45 1.60 0.75 1.90 1.05 1.20 1.35 1.50 1.80 2.25 2.70 3.15 3.60 4.05
Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, kebocoran yang
diijinkan akan merupakan jumlah
kebocoran dari setiap pipa
Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam. Kalikan dengan 3,785
BAB XII-107
perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang
diijinkan, dan atas biaya sendiri.
Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.
5.6.9 Desinfeksi
Sebelum berfungsi dalam sistem layanan dan sebelum dinyatakan selesai oleh
Direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang
ada, atau "valve" yang ada dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan
Chlorine sesuai dengan prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi.
1 Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih
yang telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa
Chlorine.
2 Setelah 24 jam, sisa Chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/lt
hal tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan.
3 Walaupun demikian, jika sisa Chlorine memperlihatkan kurang dari 5
mg/liter, harus ditambah Chlorine, diikuti dengan tambahan periode
kontak selama 24 jan.
BAB XII-108
B. Keterangan Gambar
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail
BAB XII-109