Você está na página 1de 3

B.

Terapi Farmakologi pada Gastritis


Berikut Terapi Farmakologi Pada Pasien yang Mengalami Maag atau Gastritis:

1. Cimetidine Cara Kerja Histamin diketahui dapat meningkatkan sekresi asam lambung.
2. Antasid Kerja Obat
- Menetralisir asam lambung setelah larut dalamisi lambung. Pepsin tidak teraktivasi
jika PH>4.
- Netralisir asam lambung diikuti dengan penyembuhan ulkus dan berkurangnya nyeri
yang berkaitan dengan ulkus.
3. Aspirin
a. Mekanisme Kerja
1. Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic
endoperoxides.
2. Menghambat sintesa tromboksan A-2 (TXA-2) di dalarn trombosit, sehingga
akhirnya menghambat agregasi trombosit.
3. Menginaktivasi enzim-enzim pada trombosit tersebut secara permanen.
Penghambatan inilah yang mempakan cara kerja aspirin dalam pencegahan stroke
dan TIA (Transient Ischemic Attack).
4. Pada endotel pembuluh darah, menghambat pembentukan prostasiklin. Hal ini
membantu mengurangi agregasi trombosit pada pembuluh darah yang rusak.

C. Terapi komplementer untuk gastritis


Pengobatan dengan herbal/obat tradisional untuk penderita gastritis, antara lain
pisang raja, kunyit, dan tanaman lidah buaya. Pisang raja dan kunyit bisa dimanfaatkan
untuk menyembuhkan luka pada saluran pencernaan karena tanaman mengandung
senyawa yang mampu menutup luka pada lambung dan usus yang merupakan benteng
pertahanan bagi saluran penecernaan ketika menghadapi serangan erosi asam lambung
(Misnadiarly, 2009).
Lidah buaya memiliki peran dalam proses penyembuhan gastritis. Gel lidah buaya
dapat membantu proses metabolism, mengurangi mikroorganisme dalam perut,
menetralkan keasaman perut dan dapat menghilangkan sembelit (Purbaya, 2003).
Menurut Syam (2006) yang dikutip oleh Subekti dan Utami (2011), secara umum
80 persen penyakit tukak lambung termasuk jenis fungsional, yaitu tidak diakibatkan
kelainan pada saluran pencernaan melainkan disebabkan oleh stress, kurang tidur, dan
beban pekerjaan. 20 persen sisanya termasuk organik, yaitu ada kelainan pada organ

1
pencernaan, seperti luka pada lambung. Relaksasi merupakan salah satu intervensi
psikologis yang dapat diterapkan pada gangguan psikologis seperti phobia dan stress.

a. Penyembuhan dengan Lidah Buaya


Alasan mengapa lidah buaya dipercaya memiliki peran dalam proses
penyembuhan gastritis diantaranya enzim alliase, alkaline phosphatase, amylase,
carboxypeptidase, catalase, cellulose, lipase, dan peroxidase yang terkandung di dalam
gel lidah buaya yang dapat membantu proses metabolime, mengurangi mikroorganisme
dalam perut, menetralkan keasaman perut dan dapat menghilangkan sembelit. Kemudian
mengandung vitamin B1, B2, B6, C, mineral, asam amino, asam folat, dan zat-zat lainnya
yang penting dalam proses penyembuhan gastritis (Purbaya, 2003).
Bukti perintis menunjukkan bahwa manfaat dari mengambil 25-50 mL gel lidah
buaya dua kali sehari, menunjukkan pengurangan sakit maag. Tahun 2004 dalam “Journal
of Ethnopharmacology” ditemukan bahwa tanaman lidah buaya dapat menghambat
sekresi asam lambung dan melindungi lambung terhadap lesi mukosa. Karena tanaman
lidah buaya bersifat pahit, maka dianjurkan untuk mengolahnya menjadi minuman yang
lebih menarik dan mudah untuk dikonsumsi seperti jus.

b. Penyembuhan dengan kunyit


Bagian kunyit yang ampuh untuk menyembuhkan luka saluran cerna adalah
rimpangnya yang berwarna oranye. Rimpang kunyit mengandung minyak atsiri berwarna
kuning jingga dan merupakan campuran kurkumin, monodesmentoksi kurkumin, dan
bidesmetoksi kurkumin (Misnadiarly, 2009).
Dalam penyembuhan tukak saluran pencernaan, rimpang kunyit bekerja dengan
menghambat pembentukan tukak lambung (Misnadiarly, 2009).
Walaupun kurkumin memiliki efek anti inflamasi dengan cara memblok jalan dari
asam arakidonat, kurkumin juga mampu memberikan efek yang dapat mencegah
pembentukan lesi pada lambung (Ammon, Safayhi, Mack, and Sabieraj, 1993).

c. Penyembuhan dengan Pisang Raja


Pisang biasanya secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit
antara lain, diare (pisang mentah), disentri, lesi pada saluran pencernaan (ulcerative
colitis), diabetes (pisang mentah), sariawan, uremia, nefritis, gout, hipertensi, dan
penyakit jantung. Penelitian lain menyebutkan, pisang dapat digunakan sebagai anti

2
inflamasi, mengatasi nyeri, dan sebagai antidote pada gigitan ular (Imam and Akter,
2011). Bagian pisang yang berfungsi sebagai antiulser yaitu pada buah, kulit buah, daun,
akar, dan pseudostem (berbatang semu) dari pisang itu sendiri (Kappel et al., 2013).
Ekstrak etanol dari buah pisang raja dilaporkan dapat meningkatkan akumulasi
eiconosoids senyawa yang mirip prostaglandin PGE dan PGI2 serta leukotrien pada organ
yang berbeda yang mengindikasikan dapat beraktivitas antitukak.
2. Penyakit Diare

A. Farmakologi Obat Diare


1. Kemoterapeutika
Untuk terapi kausal, yaitu memberantas bakteri penyebab diare.
2. Antibiotika
a. Cotrimoxazole
b. obat Generik : Trimethoprim / Trimetoprim, Sulfamethoxazole / Sulfametoksazol
(Cotrimoxazole / Kotrimoksazol).
c. Obat Bermerek: Bactoprim Combi ®, Bactricid® , Bactrim®.
KOMPOSISI :

a. Cotrimoxazole
b. Cotrimoxazole
c. Cotrimoxazole Syrup :

FARMAKOLOGI : Cotrimoxazole adalah antibiotik yang merupakan kombinasi


Sulfamethoxazole dan Trimethoprim dengan perbandingan 5 : 1.

3. Obtispansia
Zat-Zat Penekan Peristaltik

Sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorbsi air dan elektrolit oleh
mukosa usus.

B. TERAPI KOMPLEMENTER OBAT HERBAL DIARE ( Jambu Biji)

Daun jambu biji mengandung zat samak, minyak atsiri, triterpenoid, leukosianidin, kuersetin,
asam arjunolat, resin, dan minyak lemak. Khasiat daun jambu biji sebagai anti inflamasi,
hemostatic, dan astringen.

Você também pode gostar