Você está na página 1de 16

FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat
individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Menurut The International
for the Study of Pain (IASP) nyeri merupakan pengalaman yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya suatu kerusakan (Potter & Perry, 2010).
Seorang Individu dapat berespon secara biologi dan prilaku akibat nyeri
yang dapat menimbulkan respon fisik dan psikis. Respon fisik meliputi keadaan
umum, respon wajah dan perubahan tanda – tanda vital, sedangkan, respon psikis
akibat nyeri dapat merangsang respon stres sehingga sistem imun dalam
peradangan dan menghambat penyembuhan (Potter & Perry, 2010).
Individu yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan
mencari upaya untuk menghilangkan nyeri. Perawat menggunakan berbagai
intervensi untuk menghilangkan nyeri atau mengembalikan kenyamanan. Perawat
tidak dapat melihat atau merasakan nyeri yang klien rasakan karena nyeri bersifat
subjektif, tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada
dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon atau perasaan yang identik
pada individu. Nyeri merupakan sumber frustasi, baik klien maupun tenaga
kesehatan (Potter dan Perry, 2010).
Manajemen dalam mengatasi nyeri haruslah mencakup penanganan secara
keseluruhan, tidak hanya pada pendekatan farmakologi saja, karena nyeri juga
dipengaruhi oleh emosi dan tanggapan individu terhadap dirinya. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan. Salah
satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri yang
menggunakan teknik farmakologi yang berkolaborasi dengan tim medis ataupun
intervensi mandiri teknik nonfarmakologis. Teknik farmakologi adalah cara yang
paling efektif untuk menghilangkan nyeri terutama untuk nyeri yang sangat hebat
yang berlangsung selama berjam- jam atau bahkan berhari – hari. Pentingnya

1
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

teknik non farmakologi dalam menurunkan skala nyeri,


mengkombinasikan teknik menghilangkan nyeri (Smeltzer and Bare, 2002).
Penelitian yang dilakukan oleh Demir 2012, teknik non farmakologis
merupakan suatu tindakan mandiri perawat dalam mengurangi nyeri, diantaranya
dengan suatu tindakan mandiri perawat dalam mengurangi nyeri, seperti teknik
relaksasi, distraksi, biofeedback, Transcutan Elektric Nervous Stimulating
(TENS), guided imagery, terapi musik, accupresur, aplikasi panas dan dingin,
foot massage dan hipnotis. Management nyeri non farmakologi untuk
menghilangkan nyeri meliputi teknik distraksi, teknik pemijatan (massage), teknik
relaksasi, terapi musik, guided imaginary, meditasi, imajinasi terbimbing. Teknik-
teknik tersebut dapat menurunkan intensitas nyeri, mempercepat penyembuhan
dan membantu dalam tubuh mengurangi berbagai macam penyakit seperti depresi,
stress dll (Kozier: 2006).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Awan Harianto
(2015), efektifitas food hand massage berpengaruh terhadap respon fisiologis
nyeri di ruang ICCU RSUD. Dr. Iskak Tulungagung.
Metode pereda nyeri non farmakologis, biasanya mempunyai resiko yang
sangat rendah. Meskipun tindakan tersebut bukan merupakan pengganti untuk
obat-obatan, tindakan tersebut mungkin diperlukan atau sesuai untuk
mempersingkat episode nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit.
Salah satu terapi non farmakologis yang baik untuk menurunkan intensitas nyeri
adalah massage telapak kaki / foot massage terapy. Terapi non farmakologis dapat
menurunkan intensitas nyeri sampai dengan tingkat yang dapat ditoleransi oleh
pasien diantaranya dengan teknik foot massage. Massage efektif dalam
memberikan relaksasi fisik dan mental, mengurangi nyeri dan meningkatkan
keefektifan dalam pengobatan. Massage pada daerah yang diinginkan selama 20
menit dapat merelaksasikan otot dan memberikan istirahat yang tenang dan
kenyamanan (Potter & Perry, 2010)
Dari beberapa penelitian menggambarkan bahwa foot massage adalah
salah satu metode yang paling umum dari terapi komplementer. Terapi pijat dan
refleksi merupakan pendekatan terapi manual yang digunakan untuk memfasilitasi

2
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

penyembuhan, kesehatan, dan dapat digunakan oleh perawat di hampir setiap


pelayan perawatan (Kaur, Kaur, & Bhardwaj, 2012).
Foot massage therapy merupakan gabungan dari empat teknik masase
yaitu effleurage (Mengusap), petrissage (memijit), Friction (menggosok) dan
tapotement (menepuk). Dimana kaki mewakili dari seluruh organ – organ yang
ada didalam tubuh. Foot massage merupakan mekanisme modulasi nyeri yang
dipublikasikan untuk menghambat rasa sakit dan untuk memblokir transmisi
impuls nyeri sehingga menghasilkan analgetik dan nyeri yang dirasakan
diharapkan berkurang (Chanif, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan tujuan umum yaitu
untuk mengetahui “pengaruh foot massage therapy terhadap penurunan skala
nyeri pada pasien di ruang ICU”.
1.2 Tujuan
Mengetahui secara umum pengaruh foot massage therapy terhadap
penurunan skala nyeri pada pasien.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Praktis
Dari hasil analisis jurnal ini diharapkan dapat memberikan
masukan kepada profesi keperawatan pentingnya pengetahuan tentang
pengaruh foot massage therapy terhadap penurunan skala nyeri pada
pasien.
1.3.2 Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil analsis jurnal ini dapat digunakan sebagai
masukan dan bahan pertimbangan bagi RSUD Toto Kabila dalam
perumusan kebijakan penatalaksanaan nyeri non farmakologi pada
pasien dengan foot massage terapy di ruang ICU.

3
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

BAB II
METODE DAN TINJAUAN TEORITIS

2.1 Metode Pencarian


Analissi jurnal ini menggukan 3 (dua) media atau metode pencarian jurnal,
yaitu sebagai berikut :
1. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan alamat situs :
www.pnri.go.id
2. Ebsco dengan alat situs : http://search.ebscohost.com
3. Google schoolar dengan alamt situs :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27740618
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26106264
No Nama Jurnal Tahun
Penerbitan
1. The effect of foot and hand massage on postoperative 2011
cardiac surgery pain *

2 Efektivitas foot hand massage terhadap respon fisiologis dan 2015


Intensitas nyeri pada pasien infark miokard akut :
Studi di ruang iccu rsud.dr. Iskak tulungagung

3. Pengaruh foot massage therapy terhadap penurunan skala 2016


Nyeri pada pasien post operasi laparatomi diruang
Rawat inap bedah di ruang rawat rawat inap
Rsup dr. M. Djamil padang
4. Pengaruh Kombinasi Foot Hand Massage Dan Guided 2017
Imagery Terhadap Intensitas

5. Effect of foot massage on postoperative pain and vital 2014


signs in breast cancer patient

Keterangan : * Artikel Utama

3.2 Konsep tentang Tinjauan Teoritis


a) Nyeri
1) Definisi

Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak


menyenangkan sebagai akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan

4
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

potensial, yang menyakitkan tubuh serta diungkapkan oleh individu yang


mengalaminya. Ketika suatu jaringan mengalami cedera, atau kerusakan
mengakibatkan dilepasnya bahan – bahan yang dapat menstimulus
reseptor nyeri seperti serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin,
prostaglandin, dan substansi yang akan mengakibatkan respon nyeri
(Kozier dkk, 2009)

2) Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut dan
nyeri kronis. Klasifikasi ini berdasarkan pada waktu atau durasi terjadinya
nyeri.
a. Nyeri akut
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi dalam kurun waktu yang
singkat, biasanya kurang dari 6 bulan. Nyeri akut yang tidak diatasi secara
adekuat mempunyai efek yang membahayakan di luar ketidaknyamanan
yang disebabkannya karena dapat mempengaruhi sistem pulmonary,
kardiovaskuler, gastrointestinal, endokrin, dan imonulogik (Potter & Perry,
2005).
b. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri yang berlangsung selama lebih dari 6
bulan. Nyeri kronik berlangsung di luar waktu penyembuhan yang
diperkirakan, karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respon terhadap
pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Jadi nyeri ini biasanya
dikaitkan dengan kerusakan jaringan (Guyton & Hall, 2008). Nyeri kronik
mengakibatkan supresi pada fungsi sistem imun yang dapat meningkatkan
pertumbuhan tumor, depresi, dan ketidakmampuan.
b) Foot Massage Terapy
1. Definisi
Foot Massage terdiri atas dua suku kata yaitu“foot” dan
“massage”. Kata “foot “ dalam bahasa inggris adalah kaki, sedangkan
massage dalam bahasa inggris adalah pijat. Dalam bahasa arab “mash”
berarti memberikan penekanan yang lembut. Massage adalah bentuk

5
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

manipulasi yang dilakukan oleh manusia untuk memberikan sentuhan pada


bagian tubuh yang sakit. Massage adalah bentuk upaya pencegahan dalam
melakukan perawatan kesehatan dan berfungsi untuk meningkatkan
semangat hidup, mengurangi rasa letih, dan penyembuhan tubuh non
farmakologis dengan cara pemijatan titik titik tertentu pada tubuh
(Namikoshi, 2006).
Menurut Pamungkas (2010) pijat kaki refleksiologi adalah suatu
bentuk pengobatan dengan adopsi ketahanan dan kekuatan dari tubuh
sendiri, dengan memijat pada area yang sudah dipetakan sesuai dengan
letak zona terapi. Pijat refleksi kaki juga di definisikan sebagai bentuk
pengobatan suatu penyakit untuk memperlancar system peredaran tubuh
melalui titik-titik saraf tertentu yang menghubungkan organ tubuh
manusia (Gillanders, 2005). Hal ini dikarenakan pada area telapak kaki
mempunyai titik-titik saraf tertentu dengan organ tubuh manusia.
Mekanisme kerja pijat refleksi kaki yaitu merangsang relaksasi pada area
yang berkaitan dengan persarafan kaki yang telah dipijat (Wijayakusuma,
2006)
2. Manfaat
Pijat akan memberikan pengaruh pada kontraksi dinding kapiler
sehingga akan terjadi vasodilatasi pembuluh darah kapiler dan pembuluh
getah bening. Adanya peningkatan peredaran oksigen dalam darah,
pembuangan sampah metabolic akan berdampak pada munculnya hormone
endorphin untuk memberikan efek kenyamanan( Jurch, 2009
dalamWahyuni, 2014)
3. Tujuan Massage
Adapun tujuan dari massage adalah : Melancarkan peredaran darah
terutama peredaran darah vena (pembuluh balik) dan peredaran getah
bening (air limphe), Menghancurkan pengumpulan sisa-sisa pembakaran
didalam sel-sel otot yang telah mengeras yang disebut mio-gelosis (asam
laktat), Menyempurnakan pertukaran gas dan zat didalam jaringan atau
memperbaiki proses metabolisme, Menyempurnakan pembagian zat

6
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

makanan ke seluruh tubuh, Menyempurnakan proses pencernakan


makanan, Menyempurnakan proses pembuangan sisa pembakaran ke alat-
alat pengeluaran atau mengurangi kelelahan, Merangsang otot-otot yang
dipersiapkan untuk bekerja yang lebih berat, menambah tonus otot,
efisiensi otot (kemampuan guna otot) dan elsitas otos (kekenyalan otot) ,
Merangsang jaringan syaraf, mengaktifkan syaraf sadar dan kerja syaraf
otonomi ( syaraf tak sadar) , Membantu penyerapan (absorbs) pada
peradangan bekas luka , Membantu pembentukan sel baru dalam
perkembangan tubuh, Membersihkan dan menghaluskan kulit,
Memberikan rasa nyaman, segar dan kehangatan pada tubuh,
Menyembuhkan atau meringankan berbagai gangguan penyakit
(Trisnowiyanto B, 2012).
Mekanisme foot massage yang dilakukan pada kaki bagian bawah
selama 10 menit dimulai dari pemijatan pada kaki yang diakhiri pada
telapak kaki diawali dengan memberikan gosokan pada permukaan
punggung kaki, dimana gosokan yang berulang menimbulkan peningkatan
suhu diarea gosokan yang mengaktifkan sensor syaraf kaki sehingga
terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan getah bening yang mempengaruhi
aliran darah meningkat, sirkulasi darah menjadi lancar (Aditya, Sukarendra
& Putu, 2013).
Foot massage mengaktifkan aktifitas parasimpatik kemudian
memberikan sinyal neurotransmiter ke otak, organ dalam tubuh, dan
bioelektrik ke seluruh tubuh. Sinyal yang di kirim ke otak akan
mengalirkan gelombang alfa yang ada di dalam otak (Guyton, 2014).
Impuls saraf yang dihasilkan saat melakukan foot massage diteruskan
menuju hipotalamus untuk menghasilkan Corticotropin Releasing Factor
(CRF). CRF merangsang kelenjar pituitary untuk meningkatkan produksi
Proopioidmelanocortin (POMC) sehingga medulla adrenal memproduksi
endorfin. Endorfin yang disekresikan ke dalam peredaran darah dapat
mempengaruhi suasana hati menjadi rileks (Ganong, 2008).

7
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

Kaur, Kaur, dan Bhardwaj (2012) menyatakan bahwa foot massage


yang dilakukan selama 5 menit pada pasien sakit kritis dapat memberikan
efek meningkatkan relaksasi karena adanya perubahan pada tekanan darah
sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi, kelelahan, dan suasana hati
setelah intervensi tersebut dilakukan. Pada tindakan foot massage berarti
sentuhannya dapat merangsang oksitosin yang merupakan neurotransmiter
di otak yang berhubungan dengan perilaku seseorang, dengan kata lain
sentuhan merangsang produksi hormon yang menyebabkan perasaan aman
dan menurunkan stres serta kecemasan (Mac Donald, 2010 & Zak, 2012).
4. Titik Refleksi Kaki
Letak titik refleksi pada tersebar di semua bagian kaki. Beberapa
area terdiri atas telapak kaki (bagianbawah kaki), bagian lateral kaki, dan
punggung kaki. Kedua kaki berhubungan dengan mekanisme peredaran
darah yang menuju organ tubuh manusia
1) Titik Refleksi pada telapak kaki (bagian bawah kaki)
Titik refleksi yang berlokasi pada kaki bagian bawah berkaitan dengan
semua organ tubuh manusia. Area titik refleksi pada telapak kaki ini
terdiri dari bagian bawah jari-jari kaki, bagian depan, bagian tengah
dan bagian belakang.
a) Bagian bawah jari-jari kaki berkaitan dengan otak, dahi,
hidung, leher, mata, dan telinga
b) Bagian depan berkaitan dengan trapezius, bahu, kelenjar
paratiroid, kelenjar tiroid, dan paru-paru
c) Bagian tengah berkaitan dengan limpa, pancreas, kelenjar
adrenalin, ginjal, jantung, usus 12 jari, usus besar, dan lambung
d) Bagian Belakang berkaitan dengan saluran kemih, kandung
kemih, usus kecil, anus, rektum, kelenjar reproduksi, dan
insomnia
2) Titik refleksi pada lateral kaki (bagian samping dalam kaki)
Titik refleksi pada area depan berkaitan dengan hidung, kelenjar tiroid,
leher, dan punggung. Pada area belakang titik refleksi berkaitan

8
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

dengan kelangkang, pinggang, vesika urinaria, femur, kelenjar getah


bening, prostat, rahim, sternum, dan anus
3) Titik Refleksi pada punggung kaki
Titik refleksi yang terdapat pada punggung telapak kaki bagian depan
berkaitan dengan organ kesimbangan, diafragma, dada, rahang,
amandel, saluran pernafasan, dan kelenjar getah bening. Pada bagian
belakang dan lateral berkaitan dengan lulut, pinggul, sendisiku, tulang
belikat, sternum, dan indungtelu/ testis.
5. Langkah-Langkah Foot Massage
1) Penggunaan minyak atau hand-body untuk mencegah lecet pada
kulit saat dilakukan pemijatan.
2) Teknik pemijatan dilakukan dengan sentakan-sentakan yang
berirama teratur bertujuan untuk meningkatkan peredaran aliran
darah (Tairas,2007)
3) Pemijatan dengan ibu jari digunakan pada area kulit yang lunak
dengan pengecualian kuku. Pada area kulit yang tebal pada telapak
kaki dapat memanfaatkan tongkat kayu ( Tairas, 2007)
4) Pijatan yang diberikan cukup keras (kecualpada area sentrarefleks )
(Tairas, 2007)
5) Waktu yang diperlukan untuk pemijatan sekitae 5 menit. Jika klien
menderita sakit yang parah maka pada area refleksinya paling lama
10 menit
6) Setelah pemijatan tidak disarankan klien segera mandi karena akan
berefek badan gemetar kedinginan (Tairas, 2007)
7) Menyediakan tempat yang tenang dan nyaman.
8) Menggunakan baju yang tidak membatasi pada area pemijatan
9) Effleurage (gerakan dengan mengusap ringan dan menenangkan
saat mengawali dan mengakhiri pijat untuk memeratakan minyak
dan menghangatkan otot
10) Posisi klien saat pemijatan adalah berbaring dengan menutup
bagian kaki dengan handuk besar dari pinggang dan kaki .

9
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Author Judul Metode Hasil Source


Marziyeh The effect of randomized Pada hasil penelitian Jurnal
Asadizaker/ foot and controlled yang dilakukan oleh
2011/ Iran hand Marziyeh Asadizaker
massage on tahun 2011 dengan
postoperative menggunakan 65
cardiac pasien yang dipilih
surgery pain berdasarkan tujuan
dan acak ditunjuk
untuk kontrol (n = 33)
atau kelompok pijat (n
= 32).. Ada perbedaan
yang signifikan pada
intensitas nyeri dan
jenis, dan jumlah obat
penenang yang
digunakan antara
kedua kelompok
setelah intervensi
(pijat) (p-value =
0,000).
Awan Efektivitas Randomized Pada hasil penelitian Jurnal
Hariyanto/ foot hand Pretest-Postest yang dilakukan oleh
2015/ massage Control Group Awan Hariyanto
Semarang terhadap Design tahun 2015 dengan
respon sampel 36 responden
fisiologis dan terdiri 18 kelompok
Intensitas
perlakuan dan 18
nyeri pada
kelompok kontrol.
pasien infark
miokard akut Foot hand massage
: berpengaruh terhadap
Studi di respon fisiologis
ruang iccu nyeri.
rsud.dr. Iskak
tulungagung
Nila Pengaruh Quasi-eksperimen Pada hasil penelitian Jurnal
Krisna/2016/ foot massage dengan yang dilakukan oleh

10
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

padang therapy rancangan Nila Krisna tahun


terhadap Pretest-Posttest 2016 dengan jumlah
penurunan with one Group sampel sebanyak 12
skala responden. Terdapat
Nyeri pada adanya
pasien post pengaruh therapy foot
operasi massage di Instalasi
laparatomi Bedah RSUP DR. M
diruang Djamil Padang Tahun
Rawat inap 2016
bedah di (p = 0,002).
ruang rawat
rawat inap
Rsup dr. M.
Djamil
padang
Arief Pengaruh Quasi Eksperimen Pada hasil penelitian Jurnal
Nugroho Kombinasi yang dilakukan oleh
Setyawan/ Foot Hand Arief Nugroho
2017/ Massage Dan Setyawan tahun 2017
Purwokerto Guided dengan jumlah 30
Imagery responden (15
Terhadap responden kelompok
Intensitas eksperimen dan 15
Nyeri Pasien responden kelompok
Ami Di kontrol). Hasil
Ruang Iccu analisis dengan uji
Wilcoxon diperoleh
nilai p value sebesar
0,000, berarti ada
pengaruh kombinasi
FHM dan GI dalam
menurunkan intensitas
nyeri pasien AMI.
Hasil uji Mann-
Whitney diperoleh
nilai p value sebesar
0,622, berarti tidak
ada perbedaan dalam
menurunkan intensitas
nyeri pasien AMI di
ruang ICCU sesudah
perlakuan pada kedua

11
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

kelompok.
Salwa Effect of foot quasiexperimental Pada hasil penelitian Jurnal
Hagag massage on yang dilakukan oleh
Hussien postoperative Salwa Hagag Hussien
Abdelaziz / pain and Abdelaziz tahun 2014
2014 / Mesir vital dengan total 60 pasien
signs in kanker payudara (n =
breast cancer 30 pada kelompok
patient kontrol yang hanya
menerima analgesik
pengobatan dan n =
30 pada kelompok
eksperimen yang
menerima
pengobatan analgesik
ditambah kaki pijat).
Ada perbedaan dalam
tanda-tanda vital
dalam periode pasca
operasi pada pasien
kanker payudara yang
menerima pijat kaki
dan mereka yang
tidak.

3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marziyeh
Asadizaker tahun 2011 dengan menggunakan 65 pasien yang dipilih berdasarkan
tujuan dan acak ditunjuk untuk kontrol (n = 33) atau kelompok pijat (n = 32).
Pada awalnya, tangan dan kaki yang dipijat dari pangkal jari untuk pergelangan
tangan, menggunakan ibu jari dan jari-jari lain dari salah satu peneliti (ibu jari
memijat dan meremas jari). Kemudian pijat terus di tangan dan kaki dengan ibu
jari transversing dari panjang dasar jari ke pergelangan tangan untuk pijat jantung.
Pada tahap berikutnya, jari tangan dan kaki yang dipijat, setelah masing-masing
jari antara dua ujung jari itu rotationally dipijat dalam ketegangan. Akhirnya,
tangan dan kaki, baik ventral dan dorsal, yang dipijat ke jantung dengan telapak
tangan (membelai). Kelompok intervensi menerima 20 menit kaki dan tangan
pijat, 5 menit untuk setiap ekstremitas pada suatu waktu. kelompok kontrol

12
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

menerima perawatan rutin dan beristirahat di tempat tidur untuk waktu yang sama
(20 menit) sementara peneliti ada di samping mereka (untuk dipertimbangkan
emosional). Kemudian, intensitas nyeri diukur dengan skala visual yang analog
(VAS) dan variabel lainnya diukur dengan check list sebelum dan setelah pijat
dalam dua kelompok. Menurut temuan yang diperoleh, hipotesis pertama dan
kedua telah disetujui, dan rasa sakit berkurang dengan tangan dan pijat kaki. Studi
kami mendukung efektivitas pijat sakit bedah pasca operasi jantung. Intensitas
nyeri diukur dengan skala analog visual dan variabel lain diukur dengan check list
sebelum dan sesudah intervensi dalam dua kelompok. Ada perbedaan yang
signifikan pada intensitas nyeri dan jenis, dan jumlah obat penenang yang
digunakan antara kedua kelompok setelah intervensi (pijat) (p-value = 0,000).
Temuan penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Awan Hariyanto tahun 2015, Foot hand massage berpengaruh terhadap respon
fisiologis nyeri, dengan menggunakan pengambilan sampel dengan simple
random sampling besar sampel 36 responden terdiri 18 kelompok perlakuan dan
18 kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa foot hand massage
berpengaruh terhadap respon fisiologis dan intensitas nyeri pada pasien infark
miokard akut diantaranya yang dipengaruhi adalah tekanan darah sistole, tekanan
darah diastole, nadi, respirasi serta lekosit dengan hasil analisis statistic p value <
0,005. Hal ini membuktikan bahwa dengan foot hand massage sesuai dengan
pendapat Meek (1993) yang menyebutkan massage mempengaruhi aktifitas syaraf
autonom, mempersepsikan relaksasi serta dalam Trisnowiyanto (2012)
menjelaskan massage dapat melancarkan peredaran darah terutama pada
peredaran darah vena.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa foot hand massage sangat
efektif dan aman untuk mengatasi nyeri infark miokard akut karena berefek
relaksasi mengaktifkan hormone endorphin enkafalin dan hasil penelitian ini foot
hand massage berpengaruh terhadap intensitas nyeri pasien infark miokard akut.
Beberapa hasil penelitian yang sesuai dengan penelitian ini antara lain penelitian
oleh Chang (2008) yang menyatakan bahwa pijat tangan berefek positif untuk

13
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

menurunkan rasa sakit dan depresi pada pasien rumah sakit, juga penelitian oleh
Abbaspoor ,et al (2013).

3.3 Implikasi Keperawatan


Terapi ini dapat dijadikan alternative pengganti dalam pemberian intervensi
keperawatan .

14
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Massage dapat diartikan sebagai pijat yang telah disempurnakan
dengan ilmu-ilmu tentang tubuh manusia atau gerakan-gerakan tangan yang
mekanis terhadap tubuh manuusia dengan mempergunakan bermacam-
macam bentuk pegangan atau tehnik. Foot massage therapy merupakan
gabungan dari empat teknik masase yaitu effleurage (Mengusap), petrissage
(memijit), Friction (menggosok) dan tapotement (menepuk). Dimana kaki
mewakili dari seluruh organ – organ yang ada didalam tubuh. Foot massage
merupakan mekanisme modulasi nyeri yang dipublikasikan untuk
menghambat rasa sakit dan untuk memblokir transmisi impuls nyeri sehingga
menghasilkan analgetik dan nyeri yang dirasakan diharapkan berkurang.
4.2 Saran
a. Bagi Perawat

Diharapkan analisis jurnal ini khususnya bagi perawat dapat dijadikan


acuan dalam melakukan terapi non farmakologi.

b. Bagi Fasyankes

Diharapkan penggunaan terapi komplementer khususnya foot massage


dapat dipertimbangkan untuk menjadi salah satu tindakan pada pasien
dengan nyeri dalam upaya peningkatan pelayanan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.

15
FOOT MASSAGE Analisis Jurnal

DAFTAR PUSTAKA

Abbaspoor Z. et. al. 2013. Effect of Foot and Hand Massage In Post-Cesarean
Section Pain Control: A Randomized Control Trial
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/

Abdelaziz. S. 2014. Effect of foot massage on postoperative pain and vital signs in
breast cancer patient. Mesir.

Asadizaker. M. 2011. The effect of foot and hand massage on postoperative


cardiac surgery pain. Iran.

Dionysia, Alvionita F.H. 2015. Pemberian Tindakan Massage Kaki dengan


Minyak Sereh Wangi terhadap Penurunan Tekanan Darah pada
Asuhan keperawatan Ny.S dengan Hipertensi di Ruang Cempaka 2
RSUD Sukoharjo. STIKES Kusuma Husada. Surakarta.
Hariyanto. A. 2015. Efektivitas foot hand massage terhadap respon fisiologis dan
Intensitas nyeri pada pasien infark miokard akut : Studi di ruang
iccu rsud.dr. Iskak tulungagung. Semarang.

Krisna. N. 2016. Pengaruh foot massage therapy terhadap penurunan skala Nyeri
pada pasien post operasi laparatomi diruang Rawat inap bedah di
ruang rawat rawat inapRsup dr. M. Djamil padang. Padang.

Setyawan. A. N. 2017. Pengaruh Kombinasi Foot Hand Massage Dan Guided


Imagery Terhadap Intensitas Nyeri Pasien Ami Di Ruang Iccu.
Purwokerto.

Trisnowiyanto. B. 2012. Keterampilan Dasar Massage. Nuha Medika :


Jogyakarta.

Wahyuni, Indah setya. 2014. “Pengaruh Massage Ekstremitas dengan Aroma


Terapi Lavender terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia
Hipertensi di Kelurahan Grendeng Purwokerto”. Skripsi. Purwokerto:
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan. Universitas Jenderal
Soedirman.

16

Você também pode gostar