Você está na página 1de 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Initial klien : Ny. R…………………………

Diagnosa medis : G4 P0 A0…………………………

No RM : 36.xx.xx ……………………………

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:

Melakukan pemasangan kateter dengan memasukan selang karet atau plastik

melalui uretra dan ke dalam kandung kemih.

2. Diagnosa keperawatan:

Resiko infeksi dengan faktor resiko tindakan invasif

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:

1. Teknik steril
Rasional: untuk menghindari terjadinya infeksi nosokomial
2. Pastikan balon fiksasi sudah berada di kandung kemih sebelum diisi air
Rasional: untuk menghindari atau mencegah terjadinya ruptur uretra
3. Jangan memaksakan masuknya kateter jika ada tahanan saat akan
memasukkannya.
Rasional: untuk menghindari terjadinya trauma atau kerusakan pada uretra
Adapun rasional tindakan dalam pemasangan kateter urin khususnya pada
pasien perempuan menurut Urinary Catheter Care Guidlines tahun 2017
sebagai berikut.
a. Jelaskan dan diskusikan prosedur dengan pasien serta meminta persetujuan
pasien (pastikan persetujuan tersebut didokumentasikan). Pastikan bahwa
apakah pernah dipasangi kateter urin sebelumnya, jika pernah tanyakan
apakah ada masalah pada pemasangan kateter sebelumnya, misalnya
terdapat alergi pada lateks atau jelly Lidocaine (gel anestesi). Rasional:
untuk memastikan bahwa pasien mengerti dengan prosedur yang akan
dilakukan dan pasien memberikan persetujuan yang sah atau valid.
b. Membantu pasien untuk merubah posisi menjadi terlentang/supine dengan
lutut dan pinggul ditekuk serta kedua kaki diregangkan sekitar 60 cm atau
posisi dorsal recumbent. Jangan mengekspos bagian privasi pasien selama
prosedur. Rasional: untuk memungkinkan akses yang aman ke daerah
genital pasien selama prosedur serta untuk menjaga martabat pasien dan
memberikan kenyamanan.
c. Pastikan bahwa pencahayaan yang baik tersedia. Rasional: untuk
memastikan area genital terlihat jelas selama prosedur.
d. Mencuci tangan dengan air dan sabun atau alkohol menggunakan prinsip
mencuci tangan yang baik dan benar. Rasional: untuk mengurangi resiko
infeksi silang
e. menggunakan celemek sekali pakai/dispossible. Rasional: untuk
mengurangi resiko infeksi silang dari mikroorganisme pada pakaian.
f. Siapkan peralatan di dekat tempat tidur pasien. Pastikan pilihan kateter
benar dan cek kadaluarsa alat. Pastikan permukaan kerja (meja/troli) yang
digunakan untuk menempatkan peralatan yang dibutuhkan selama prosedur
telah bersih dan bebas dari mikroorganisme. Rasional: untuk
meminimalkan kontaminasi udara. Untuk memastikan kateter yang
digunakan benar. Untuk dekontaminasi permukaan kerja sehingga
mengurangi risiko infeksi.
g. Menggunakan teknik aseptik. Rasional: untuk memastikan item tetap
steril.
h. Dekontaminasi tangan menggunakan sabun dan air atau menggunakan
alkohol pembersih tangan. Rasional: tangan mungkin saja bisa
terkontaminasi oleh peralatan yang tidak steril, dan lain-lain.
i. Menggunakan sarung tangan atau handglove steril. Rasional: untuk
mengurangi resiko infeksi silang.
j. Lepaskan penutup (baju/celana) yang menjaga privasi pasien. Pasang
perlak/pengalas sekali pakai di bawah bokong pasien. Rasional: pastikan
area yang dibuka tadi tidak terpajan terlalu lama untuk menjaga agar pasien
tetap merasa privasinya aman. Untuk memastikan urin tidak bocor ke
seprai.
k. Gunakan penyeka untuk memisahkan labia minora sehingga meatus uretra
terlihat. Gunakan satu tangan untuk mempertahankan pemisahan labial
sampai kateterisasi selesai. Rasional: agar akses ke lubang uretra lebih
baik dan jelas.
l. Bersihkan uretra dengan Nacl 0,9% dari arah depan ke belakang. Rasional:
untuk mengurangi resiko infeksi silang.
m. Ganti saring tangan atau handglove dan bersihkan tangan dengan air dan
sabun atau alkohol. Rasional: untuk mengurangi resiko infeksi silang.
n. Kenakan sarung tangan steril. Rasional: untuk mengurangi resiko infeksi
silang.
o. Berikan jelly anestesi sebagai pelumas ke dalam uretra. Biarkan 5 menit
untuk efek anestesi. Rasional: pelumasan membantu untuk mencegah
trauma uretra dan infeksi, serta meminimalkan ketidaknyamanan pasien.
p. Sambungkan selang kateter dengan kantong drainase urin. Rasional:
untuk menampung drainase urin setelah kateter dimasukkan.
q. Masukkan ujung kateter ke dalam lubang uretra dengan arah ke atas dan ke
belakang. Rasional: arah penyisipan dan panjang kateter yang dimasukkan
harus sesuai dengan struktur anatomi pada lokasi tersebut.
r. Inflasi balon atau kembangkan balon setelah memastikan bahwa kateter
telah berada pada kandung kemih. Minta pasien untuk melaporkan rasa
tidak nyaman. Menarik sedikit kateter keluar. Rasional: mencegah agar
balon tidak terjebak dalam uretra. Inflasi yang tidak disengaja pada balon
yang berada dalam uretra dapat menyebabkan trauma uretra.
s. Tutup kembali daerah genital pasien. Pastikan bahwa area genital dibiarkan
kering dan bersih. Rasional: untuk menjaga martabat dan kenyamanan
pasien. Jika daerah yang tersisa basah atau lembab, infeksi sekunder dan
iritasi kulit dapat terjadi.
t. Pastikan urin mengalir ke kantong urin/urinal bag. Mengukur jumlah urin
yang digunakan. Rasional: untuk memantau fungsi ginjal dan
keseimbangan cairan.
u. Buang celemek yang digunakan, mencuci tangan atau menggunakan gel
alkohol. Rasional: untuk mencegah dekontaminasi lingkungan.
v. Dokumentasi (mencakup persetujuan yang diberikan, alasan untuk
kateterisasi, tanggal dan waktu kateterisasi, jenis kateter,panjang dan
ukuran, nomor batch, jumlah air yang ditanamkan ke dalam balon,
produsen & nomor batch gel anestesi yang digunakan, dan masalah yang
dinegosiasikan selama prosedur. Rasional: sebagai dasar atau
perbandingan pada tindakan berikutnya.
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibaat tindakan tersebut dan cara

pencegahannya :

a. Infeksi Struktur uretra

b. Ruptur uretra

c. Perforasi buli-buli

d. Pendarahan

e. Balon pecah atau tidak bisa dikempeskan

Pencegahan : lakukan pemasangan kateter uretra sesuai dengan prosedur

tindakan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan prinsip tindakan,

seperti pengecekan balon kateter sebelum pemasangan, memperhatikan teknik


steril, pemasangan secara gentle, pemberian lubrikasi, dan mengunakan

kateter yang sesuai.

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:

a. Menghilangkan distensi kandung kemih

b. Mendapatkan spesimen urine

c. Memungkinkan pasien melakukan aktivitas fisik tanpa rasa takut atau malu

karena rembesan urine

d. Sebagai pengkajian jumlah residu urine, bila kandung kemih tidak mampu

dikosongkan secara lengkap

6. Hasil yang didapat dan maknanya:

Pasien mampu melakukan eliminasi urine dengan normal sementara setelah

tindakan operasi.

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk

mengatasi masalah/ diagnose tersebut. (mandiri dan kolaborasi):

Mandiri

a. Kaji tanda-tanda vital

b. Kaji tanda-tanda adanya infeksi

c. Berikan penkes

Kolaborasi

a. Berikan obat antibiotik sesuai order dokter

………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Você também pode gostar