Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
seperti itu, hal ini secara langsung bertentangan dengan pendapat orang lebih
muda, dimana kematian mereka tampaknya masih jauh dank arena itu mereka
kurang memikirkan kematian.
1.1.3.4 Perubahan psikologis
Masalah psikologis yang dialami oleh lansia ini pertama kali mengenai
sikap mereka sendiri terhadap proses menua yang mereka hadapi, antara lain
penurunan badaniah atau dalam kebingungan untuk memikirkannya. Dalam hal
ini di kenal apa yang di sebut disengagement theory, yang berarti ada penarikan
diri dari masyarakat dan diri pribadinya satu sama lain. Pemisahan diri hanya
dilakukan baru dilaksanakan hanya pada masa-masa akhir kehidupan lansia saja.
Pada lansia yang realistik dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru.
Karena telah lanjut usia mereka sering dianggap terlalu lamban, dengan gaya
reaksi yang lamban dan kesiapan dan kecepatan bertindak dan berfikir yang
menurun. Daya ingat mereka memang banyak yang menurun dari lupa sampai
pikun dan demensia, biasanya mereka masih ingat betul peristiwa-peristiwa yang
telah lama terjadi, malahan lupa mengenal hal-hal yang baru terjadi.
1.2 Konsep Dasar Rheumatoid Arthritis
1.2.1 Pengertian Reumatoid
Menurut Junaidi (2006) rematik adalah penyakit yang menyerang sendi
dan tulang atau jaringan penunjang sekitar sendi. Golongan penyakit ini
merupakan penyakit autoimun yang banyak diderita oleh kaum lanjut usia (usia
50 tahun keatas).
Menurut Syamsumin Kurnia Dewi (2009) Reumatoid Arthritis atau
rematik adalah suatu sindrom klinik yang ditandai dengan adanya kerusakan atau
gangguan pada kartilago artikuler, tulang subkodral, permukaan sendi, sinovium,
dan jaringan paraartikuler, dengan karakteristik menipisnya kartilago secara
progresif, disertai dengan pembentukan tulang baru pada tepi sendi.
Menurut Arif Muttaqin (2008) penyakit rematik lebih sering terjadi pada
perempuan dan biasanya menyerang orang yang berusia lebih dari 40 tahun.
Rematik sering menyerang sendi-sendi, otot, tulang, legamentum, tendon dan
persendian pada laki-laki maupun perempuan dengan segala usia. Rematik dapat
menghambat produktifitas serta menurunkan kualitas hidup seseorang, dan yang
sangat di sayangkan hingga saat ini masyarakat belum menyikapi secara tepat.
Pengetahuan masyarakat tentang penyakit rematik pun masih belum cukup baik
5
1.2.4.5 Genetik
Defek genetik pada gen pengatur kartilago sendi akan meningkat risiko
terjadinya Reumatoid Arthritis pada seseorang.
1.2.4.6 Obesitas
Reumatoid Arthritis lebih sering terjadi pada orang-orang yang mengalami
obesitas daripada mereka yang kurus karena terkait dengan besarnya stress
mekanis pada sendi penopang tubuh. Sendi-sendi pada tungkai bawah, khususnya
lutut dan pinggul, setiap hari menerima beban yang cukup berat dari aktivitas fisik
harian manusia. Contohnya pada saat manusia berdiri pada kedua tungkainya,
sendi lutut menerima beban sebesar 2 kali berat badan manusia (bukan setengah
berat badan seperti yang kita perkirakan berdasarkan perhitungan matematis yang
logis) sedangkan pada saat manusia berdiri dengan satu tungkai, beban yang
diterima oleh sendi lutut sebesar 4 kali berat badan (bukan satu kali berat badan)
dan pada saat mendarat kembali setelah meloncat, lutut menanggung beban
sebesar 8 kali berat badan manusia, oleh karena itu berat badan yang melebihi
berat badan ideal, akan menambah berat yang diterima oleh sendi lutut dan
pinggul.
1.2.4.7 Pekerjaan
Reumatoid Arthritis lebih sering terjadi pada mereka yang pekerjaanya
memberikan tekanan pada sendi-sendi tertentu. Jenis pekerjaan juga
mempengaruhi sendi, mana yang cenderung terkena Reumatoid Arthritis. Contoh
pada tukang jahit, Reumatoid Arthritis lebih sering terjadi di daerah lutut,
sedangkan pada buruh bangunan sering terjadi di daerah pinggang.
1.2.5 Tanda Dan Gejala Reumatoid Arthritis
Menurut Syamsumin kurnia dewi (2009) biasanya Reumatoid Arthritis
berjalan lambat. Pada tahap awal penyakit ini, sendi-sendi akan terasa sakit
sesudah aktivitas fisik atau berolah raga. Nyeri sendi selanjutnya menjadi lebih
menetap. Kemungkinan penderita juga mengalami kekakuan sendi, terutama
ketika bangun pagi atau setelah berada dalam satu posisi dalam waktu lama.
Reumatoid Arthritis dapat terjadi pada beberapa sendi, namun paling
sering mempengaruhi sendi-sendi tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang
(pada leher atau pinggang). Karakteristik yang berbeda dari penyakit ini
tergantung dari sendi tertentu yang mempengaruhi. Sendi-sendi yang paling sering
dipengaruhi oleh Reumatoid Arthritis, adalah sebagai berikut.
8
dan psikologis terhadap obat ini, para dokter umumnya memberikan untuk
penggunaan jangka pendek.
6. Kortikosteroid merupakan hormone anti inflamasi yang dibuat secara
alami di dalam tubuh atau dibuat manusia untuk digunakan sebagai obat.
Obat ini dapat disuntikan ke dalam sendi yang terkena untuk meredakan
nyeri secara temporer. Penggunaan tersebut merupakan tindakan jangka
pendek, pada umumnya tidak direkomendasikan untuk lebih dari dua atau
empat penanganan per tahun. Kortikosteroid oral tidak digunakan secara
rutin untuk menangani Reumatoid Arthritis. Sediaan obat ini adakalanya
digunakan untuk mengurangi peradangan yang hebat.
7. Pengganti asam hialuronat atau kadang disebut juga viskosuplemen,
produk ini didesain untuk menggantikan suatu komponen normal dari
sendi yang terlibat dalam lubrikasi dan nutrisi sendi. Pengobatan ini akan
diberikan satu seri yang terdiri dari tiga atau lima suntikan, tergantung
dari jenis produk yang diresepkan dokter.
1.2.10.6 Pembedahan
Pembedahan dapat membantu mengurangi nyeri dan kecacatan akibat
Reumatoid Arthritis bagi sebagian orang. Pembedahan dilakukan untuk mencapai
satu atau lebih hal berikut :
1. Pengambilan serpihan tulang yang lepas dan kartilago dari sendi jika
mereka menyebabkan gejala menekuk atau mengunci.
2. Reposisi tulang.
3. Membuat ulang permukaan (menghaluskan) tulang.
1.2.10.7 Terapi komplementer dan alternatif
Penangan medis konvesional tidak cukup mampu meredakan nyeri, para
penderita dimungkinkan untuk mencoba terapi komplementer. Terapi
komplementer adalah cara menanggulangi penyakit atau sebagai pengobatan
pilihan lain yang dilakukan sebagai pendukung dalam menjalani pengobatan
konvensional diluar pengobatan medis. Berikut ini adalah beberapa terapi yang
digunakan untuk menangani Reumatoid Arthritis :
1. Akupuntur, beberapa penderita reda nyerinya dengan menggunakan
akupuntur, suatu praktik dengan menggunakan jarum halus yang
diinsersikan oleh seseorang terapis akupuntur yang berlisensi pada titik-titik
tertentu di atas kulit. Riset terdahulu menunjukan bahwa akupuntur
merupakan suatu komponen yang berguna dalam rencana penanganan
Reumatoid Arthritis pada beberapa Klien.
14
Rheumatoid Arthritis
Reaksi
Tidak ada Proses Tidak ada Tidak ada Mobilitas Autoimun
Kelainan Inflamasi kelainan kelainan
Fungsi Sinovium
Demam ringan menetap Kekeringan pada mata dan membran mukosa. Interaksi
social
Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain; perubahan
peran: isolasi.
1.3.2 Diagnosa Keperawatan
1.3.2.1 Nyeri akut/kronis berhubungkan dengan : agen pencedera; distensi
jaringan oleh akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
1.3.2.2 Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan: Deformitas skeletal
Nyeri, ketidaknyamanan, Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot.
1.3.2.3 Gangguan citra tubuh./perubahan penampilan peran berhubungan dengan
perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan
penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas
1.3.2.4 Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal;
penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
1.3.2.5 Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis
dan kebutuhan pengobatan berhubungan kurangnya pemahaman/
mengingat,kesalahan interpretasi informasi.
1.3.3 Intervensi Keperawatan
1.3.3.1 Nyeri akut/kronis berhubungkan dengan : agen pencedera; distensi
jaringan oleh akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
Kriteria Hasil:
1. Menunjukkan nyeri hilang/ terkontrol
2. Terlihat rileks, dapat tidur/beristirahat dan berpartisipasi dalam aktivitas
sesuai kemampuan.
3. Mengikuti program farmakologis yang diresepkan,
4. Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam
program kontrol nyeri.
Intervensi dan Rasional:
a. Kaji nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor yang
mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non-verbal
R/ Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan
keefektifan program
b. Berikan matras/ kasur keras, bantal kecil,. Tinggikan linen tempat tidur
sesuai kebutuhan.
R/ Matras yang lembut/ empuk, bantal yang besar akan mencegah
pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat, menempatkan stress pada
sendi yang sakit. Peninggian linen tempat tidur menurunkan tekanan pada
sendi yang terinflamasi/nyeri.
18
m. Tinjau perlunya inspeksi sering pada kulit dan perawatan kulit lainnya
dibawah bebat, gips, alat penyokong. Tunjukkan pemberian bantalan yang
tepat.
R/ Mengurangi resiko iritasi/ kerusakan kulit
n. Diskusikan pentingnya obat obatan lanjutan/ pemeriksaan laboratorium,
mis : LED, Kadar salisilat, PT.
R/Terapi obat obatan membutuhkan pengkajian/ perbaikan yang terus
menerus untuk menjamin efek optimal dan mencegah takar lajak, efek
samping yang berbahaya.
o. Berikan konseling seksual sesuai kebutuhan
R/ Informasi mengenai posisi-posisi yang berbeda dan tehnik atau pilihan
lain untuk pemenuhan seksual mungkin dapat meningkatkan hubungan
pribadi dan perasaan harga diri/ percaya diri.
p. Identifikasi sumber-sumber komunitas, mis: Yayasan Arthritis ( bila ada).
R/ Bantuan/dukungan dari oranmg lain untuk meningkatkan pemulihan
maksimal.
1.3.3.6 Gangguan Eliminasi Alvi berhubungan dengan menurunnya peristaltik
usus akibat imobilitas.
Kriteria Hasil :
1. Pola eliminasi alvi normal (minimal 1x sehari)
2. Tidak terjadi konstipasi
Intervensi dan Rasional :
a. Anjurkan klien untuk banyak minum
R/ Banyak minum dapat membantu melunakkan feses.
b. Anjurkan klien untuk meningkatkan ambulasi
R/ Ambulasi yang baik dapat membantu meningkatkan peristaltik usus
c. Anjurkan klien untuk lebih banyak makan serat (sayuran)
R/ Mengkonsumsi serat dapat membantu menurunkan resiko konstipasi
1.3.4 Evaluasi
Hasil asuhan keperawatan yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Terpenuhinya penuruna dan peningkatan adaptasi nyeri.
2. Tercapainya fungsi sendi dan mencegah terjadinya deformitas.
3. Tercapainya peningkatan fungsi anggota gerak yang terganggu.
4. Tercapainya pemenuhan perawatan diri.
5. Tercapainya penatalaksanaan pemeliharaan rumah dan mencegah penyakit
degeneratif jangka panjang.
6. Terpenuhinya pendidikan dan latihan dalam rehabilitasi.
25
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
2.1.1 Data Biografi
Nama : Ny. M
Tempat & Tanggal Lahir : Kediri, 23 Juni 1946
Pendidikan : Tidak Sekolah
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
TB/BB : -/-
Penampilan : Klien tampak rapi, bersih, rambut beruban.
Alamat : Panti Bakti Luhur Sidoarjo
Orang Dekat Yang Dihubungi : Ny.N
Hubungan dengan Lansia : Mantan majikan
Alamat : Jn. Nginden, Surabaya
2.1.2.2 Genogram
Data tentang keluarga Ny. M tidak dapat dikaji karena keterbatasan data
karena Ny. M tidak bisa mengingat keluarga kandungnya dia hanya dapat
mengingat suami dan mantan majikannya.
2.1.2.3 Tipe/Bentuk Keluarga : Lansia Mandiri
2.1.3 Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja karena tinggal dipanti.
Alamat Pekerjaan : Jl. Kapuas No. 22 FI Wisma Tropodo
28
26
INDEKS KATZ
Indeks Kemandirian Pada Aktivitas kehidupan Sehari-hari
Keterangan:
Kesalahan 0-2 fungsi intelektual utuh
KETERANGAN:
Mengkaji tingkat kesadaran klien sepanjang kontinum: Compos mentis.
Nilai maksimum 30 (nilai 21/ kurang indikasi ada kerusakan kognitif perlu
tindak lanjut)
Nilai maksimum 30 (nilai 21/ kurang indikasi ada kerusakan kognitif)
32
URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa dan memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis/kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/ istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
D KETIDAKPUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat buruk/tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah
33
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
34
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
Keterangan:
0-4 : depresi tidak ada/ minimal
5-7 : depresi ringan
8-15 : depresi sedang
16+ : depresi berat
35
CATATAN PERKEMBANGAN
42
nyeri
E : Ny. M mengatakan akan
mengompres dan narik
napas dalam ketika nyeri
R : Motivasi pasien untuk
kesembuhannya.
Mengobservasi K/U
CATATAN PERKEMBANGAN
44
CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari/ tanggal/ jam Dx Kep Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD/
Nama
1 Rabu, 28 Januari 2015/ Nyeri Akut b.d Proses 1. Memberikan massase S:
yang lembut dengan cara - Ny. M mengatakan,
08.30 WIB menua, proses inflamasi,
memassase bagian lutut “nyeri di bagian lutut
permukaan sendi tidak kanan”.
klien yang bengkak
- Ny. M mengatakan
licin, tulang mengalami dengan lembut nyerinya berkurang
gesekan. menggunakan lotion. O:
2. Mengajarkan teknik - TD : 120/70 mmHg
relaksasi dan distraksi - Nadi 90x/menit
dengan cara meminta klien - RR : 22x/menit
- Ny. M tampak
untuk duduk atau
mempraktekkan massase
berbaring dengan relaks pada lututnya
lalu menutup mata dengan A : Masalah teratasi
pelan dan mengatur napas Sebagian
dengan perlahan. Setelah P : Lanjutkan Intervensi
itu tuntun klien untuk I : Anjurkan pasien untuk
mulai melakukan relaksasi. teknik napas dalam ketika
nyeri
3. Menganjurkan klien E : Ny. M mengatakan akan
untuk mandi air hangat, mengompres dan narik
kompres sendi-sendi yang napas dalam ketika nyeri
sakit dengan kompres R : Motivasi pasien untuk
hangat kesembuhannya.
EVALUASI
No Hari/ tanggal/ jam Dx Kep Evaluasi (SOAP) TTD/ Nama
1 Kamis, 29 Januari 2015/ Nyeri Akut b.d Proses S:
46
EVALUASI
No Hari/ tanggal/ jam Dx Kep Evaluasi (SOAP) TTD/ Nama
1 Jumat, 30 Januari 2015/ Nyeri Akut b.d Proses S:
- Ny. M mengatakan
08.30 WIB menua, proses inflamasi,
47
DAFTAR PUSTAKA
Kusharyadi, 2012. Asuhan Keperawatan Pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba
Medika.
Salemba Medika.
Mutaqin, Arif (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Medika
Smeltzer, Suzzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.3 .Jakarta:
EGC.
Aru W. Sudoyo, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
Publishing.
http://nursingbegin.com/askep-artritis-reumatoid/
http://nurse87.wordpress.com/2009/12/12/asuhan-keperawatan-rheumatoid-artritis/
49
DISUSUN OLEH:
WAHYUDI QORAHMAN
2010.C.02a.0080
DISUSUN OLEH:
WAHYUDI QORAHMAN
2010.C.02a.0080
i
51
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dibuat di : Surabaya
Pada Tanggal : 23 Januari 2015
Wahyudi Qorahman
Nim 2010.C.02a.0080
LEMBARiiPERSETUJUAN
52
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pembimbing 1,
KATA PENGANTAR
iii
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul
48
53
Penulis