Você está na página 1de 5

Tafsir Surat Al – Humazah (Pengumpat)

Makkiyah atau Madaniyyah, 9 ayat Turun sesudah Surat Al-


Qiyamah
َِِ ‫ن‬
ِ‫ّللا ِبس ِْم‬ ِِ ‫الر ْح َم‬
َ ‫يم‬ِِ ‫الر ِح‬
َ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu
Teman-teman yang di rahmati Allah swt. Alhamdulillah syukur karena
kita telah diberi rahmat olehNya sehingga masih dapat berkumpul di ruangan ini.
Padaِ kesempatanِ kaliِ iniِ sayaِ inginِ membawakanِ temaِ yaituِ “amatِ celakalahِ
penimbun harta yang tidak menafkahkannya di jalanِAllah”. Patokan kita sebagai
umat Muslim ada 2 hal yaitu Al-Qur’anِdanِHadist. Dan marilah kita simak dalam
Surat Al-humazah ayat 1-9 yang berbunyi :

ِ‫( لُ َمزَ ةِ ُه َمزَ ِة ِل ُك ِلِ َويْل‬1) ‫ال َج َم َِع الَذِي‬ِ ً ‫( َو َعدَدَِهُ َم‬2) ُِ‫سب‬ َ ْ‫ن َيح‬ َِ َ‫خلَدَِهُ َمالَ ِهُ أ‬
ِْ َ ‫( أ‬3) ‫َّل‬
َِ ‫ن ك‬ َ ‫ْال ُح‬
َِ َ‫ط َم ِِة فِي لَيُ ْن َبذ‬
(4) ‫ط َم ِةُ َما أَد َْراكَِ َو َما‬ َ ‫( ْال ُح‬5) ‫َار‬ َِ ُ ‫( ْال ُموقَدَِة‬6) ‫ط ِل ُِع الَتِي‬
ُِ ‫ّللاِ ن‬ َ َ ‫( ْاْل َ ْفئِدَةِِ َعلَى ت‬7) ‫صدَةِ َعلَ ْي ِه ِْم إِنَ َها‬ َ ْ‫( ُمؤ‬8) ‫فِي‬
ِ‫( ُم َمدَدَةِ َع َمد‬9)
Artinya :
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan
harta dan menghitung-hitungnya dan mengira bahwa hartanya itu dapat
mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan
dilemparkan ke dalam Hutamah. Dan tahukan kamu apakah Hutamah itu? (Yaitu)
api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedangkan mereka itu) diikat
pada tiang-tiang yang panjang.
Al-hammaz dan al-lammaz, bedanya: Kalau yang pertama melalui ucapan,
sedangkan yang kedua melalui perbuatan. Makna yang dimaksud ialah tukang
mencela orang lain dan menjatuhkan mereka. Penjelasan mengenai maknanya
telah disebutkan di dalam tafsir firman-Nya:
َ ‫ِبن َِميمِ َم‬
ِ‫شاءِ َه َماز‬
yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur hasutan. (Al-Qalam:11)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa humazah lumazah artinya tukang
menjatuhkan orang lain lagi pencela. Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa al-
humazah mengejek di hadapan, sedangkan lumazah mengejek dari belakang.
Qatadah mengatakan bahwa humazah lumazah mencela orang lain dengan
lisan dan matanya, dan suka mengumpat serta menjatuhkan orang lain. Mujahid
mengatakan bahwa humazah dengan tangan dan mata, sedangkan lumazah dengan
lisan. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Zaid.
Malik telah meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam, bahwa makna yang
dimaksud ialah memakan daging orang lain, yakni mengumpat. Kemudian
sebagian dari ulama mengatakan bawah orang yang dimaksud ialah Al-Akhnas
ibnu Syuraiq, dan pendapat yang lain mengatakan selain dia. Mujahid mengatakan
bahwa makna ayat ini umum.
Firman Allah Swt.:
{‫}و َعدَدَِهُ َمال َج َم َِع الَذِي‬
َ
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. (Al-Humazah: 2)
Yakni menghimpun sebagiannya dengan sebagian yang lain dan
menghitung-hitung jumlahnya, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain
melalui firman-Nya:
ِ‫فَأ َ ْوعى َو َج َم َع‬
Serta mengumpulkan (harta benda), lalu menyimpannya. (Al-Ma'arrij: 18)
Demikianlah menurut As-Saddi-dan Ibnu Jarir.
Muhammad ibnu Ka'b telah mengatakan sehubungan dengan makna
firman-Nya: menghimpun harta dan menghitung-hitungnya. (Al-Humazah: 2)
Yaitu di siang hari terlena dengan harta bendanya dan merasa asyik dengannya;
dan apabila malam hari tiba, maka ia tidur bagaikan bangkai yang telah
membusuk.
Firman Allah Swt.:
{ُِ‫سب‬ َِ َ ‫}أَ ْخلَدَِهُ َمالَ ِهُ أ‬
َ ْ‫ن يَح‬
dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. (Al-Humazah: 3)
Manusia itu mengira bahwa dengan mengumpulkan harta, maka hidupnya
di dunia ini akan kekal, maka disanggah oleh firman selanjutnya:
{‫}كَّل‬
Sekali-kali tidak! (Al-Humazah: 4)
Yakni perkara yang sebenarnya tidaklah seperti yang mereka kira dan
mereka dugakan. Kemudian disebutkan oleh firman selanjutnya keadaan yang
sebenarnya, yaitu:
{ِ‫ط َم ِِة فِي لَيُ ْنبَذَ َن‬ ْ
َ ‫}ال ُح‬
Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Hutamah. (Al-
Humazah: 4)
Sesungguhnya orang yang menghimpun harta dan yang menghitung-
hitungnya itu akan dicampakkan ke dalam Hutamah. Dan Hutamah adalah nama
lain dari neraka, dinamakan demikian karena ia meremukredamkan orang yang
dimasukkan ke dalamnya. Untuk itulah maka disebutkan dalam firman
berikutnya:
َ ‫َار ْال ُح‬
{‫ط َم ِةُ َما أَد َْراكَِ َو َما‬ َِ ُ ‫ط ِل ُِع الَتِي ْال ُموقَدَِة‬
ُِ ‫ّللاِ ن‬ َ َ ‫}اْل ْفئِدَةِِ َعلَى ت‬
Dan tahukah kamu apa Hutamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang
dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. (Al-Humazah: 5-7)
Sabit Al-Bannani mengatakan bahwa api neraka Hutamah membakar
mereka sampai ke hatinya, sedangkan mereka dalam keadaan tetap hidup. Dan
bilamana azab mencapai puncaknya, maka mereka hanya dapat menjerit dan
menangis merasakan sakitnya yang tiada terperikan. Muhammad ibnu Ka'b Al-
Qurazi mengatakan bahwa api neraka Hutamah membakar semua anggota tubuh
penghuninya; dan apabila api itu sampai ke hatinya dan mencapai batas
tenggorokannya, maka kembalilah api itu ke tubuhnya.
Firman Allah Swt.:
{‫صدَةِ َعلَ ْي ِه ِْم ِإنَ َها‬
َ ْ‫} ُمؤ‬
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka. (Al-Humazah: 8)
Yakni bila mereka semua telah berada di dalamnya, maka pintunya ditutup
rapat, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam tafsir surat Al-Balad. Ibnu
Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu
Muhammad, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Siraj, telah menceritakan
kepada kami Hammad ibnu Harzad, telah menceritakan kepada kami Syuja' ibnu
Asyras, telah menceritakan kepada kami Syarik, dari Asim, dari Abu Saleh, dari
Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. sehubungan dengan makna firman-Nya:
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka. (Al-Humazah: 8) Artinya, ditutup
rapat. Hadis ini telah diriwayatkan oleh Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, dari
Abdullah ibnu Asad, dari Ismail ibnu Khalid, dari Abu Saleh dan dianggap
sebagai perkataan Abu Hurairah tidak sampai kepada Nabi Saw.
Firman Allah Swt.:
{‫} ُم َمدَدَةِ َع َمدِ فِي‬
(sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. (Al-Humazah: 9)
Atiyyah Al-Aufi mengatakan bahwa tiang-tiang itu dari besi. As-Saddi
mengatakan dari api. Syabib ibnu Bisyr telah meriwayatkan dari Ikrimah, dari
Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: (sedangkan mereka itu)
diikat pada tiang-tiang yang panjang. (Al-Humazah: 9) Yakni pintu-pintu yang
diberi palang. Qatadah mengatakan di dalam qiraat Abdullah ibnu Mas'ud, bahwa
sesungguhnya mereka di dalamnya dikunci semua pintunya dengan palang-palang
yang panjang.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa mereka dimasukkan
ke dalam pasungan, sedangkan di leher mereka ada belenggunya, lalu ditutup
rapatlah semua pintunya. Qatadah mengatakan bahwa kami berbincang-bincang
bahwa mereka diazab di dalam neraka. Dan pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu
Jarir. Abu Saleh telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
(sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. (Al-Humazah: 9)
Yaitu belenggu-belenggu yang berat. Demikianlah akhir tafsir surat Al-Humazah,
segala puji bagi Allah atas limpahan karunia-Nya. Sedangkan faedah yang dapat di
ambil dari surat ini :
1. peringatan akidah tentang kebangkitan dan balasan.
2. peringatan dari ghibah ( membicarakan aib orang lain) dan namimah ( adu
domba).
3. menerangkan tercelanya orang – orangِ yangِ terfitnahِ olehِ hartaِ danِ ta’jubِ
padanya.
4. Penjelasan tentang dahsyat dan sangat buruknya azab nereka.
5. kehinaan, azab dan kebinasaan bagi setiap penggibah, pencela, penikam harga
diri orang, dan yang bakhil dengan hartanya.
Demikian lah yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu.

Você também pode gostar