Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OSTEOARTRITIS
Pembimbing :
dr. Sumono H., Sp.OT
Oleh :
Maya Qadriani
Sally Novrani Puteri
2018
BAB I
ILUSTRASI KASUS
I. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. MT
Umur : 75 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bintara
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
No. Rekam Medik : 86 09 xx
Tanggal Masuk RS : 4 Juni 2018
Tanggal Keluar RS : 9 Juni 2018
II. Anamnesis
Riwayat keluhan pasien diperoleh secara autoanamnesis dan alloanamnesis (anak
pasien) yang dilakukan pada tanggal : 4 Juni 2018 saat pasien tiba di IGD RSIJ Pondok
Kopi
1. Keluhan Utama
Kedua lutut nyeri dan sulit berjalan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang diantar keluarganya ke IGD RSIJ Pondok Kopi pada tanggal 4
Juni 2018 pukul 16.13 WIB dengan keluhan kedua lutut terasa nyeri dan sulit untuk
berjalan. Keluhan ini dirasakan pasien secara tiba – tiba sejak ± 2 hari SMRS. Nyeri
dirasakan pasien seperti berdenyut dan tertusuk jarum. Nyeri tersebut juga tidak
menghilang dengan kompres, minyak urut, maupun obat pengurang rasa sakit. Nyeri
semakin memberat saat pasien melipat lututnya dan menggerakkan kakinya tetapi
sedikit berkurang dengan istirahat. Awalnya, pasien mengaku mendapatkan keluhan
nyeri dan sulit berjalan ini ketika pasien ingin beranjak dari tempat tidurnya menuju
kamar mandi. Ketika akan berdiri, pasien merasakan kedua kakinya sangat nyeri
dan sulit untuk digerakkan hingga pasien terjatuh ke lantai. Pasien menyangkal
adanya benturan di kepala saat jatuh. Riwayat pingsan setelah jatuh, mual, muntah,
sesak, kejang, pusing, lumpuh separo, cedal, pelo, merot semuanya juga disangkal.
Riwayat makan minum, buang air besar dan buang air kecil semuanya masih dalam
batas normal. Sebenarnya, pasien sudah lama merasakan nyeri pada kedua lututnya
ini yaitu selama ± 1 tahun SMRS, namun perlahan dirasa semakin memberat sejak
ada bengkak di kedua lututnya dan puncaknya yaitu 2 HSMRS karena keluhan
pasien ini menyebabkan dirinya tidak bisa berjalan lagi. Pasien mengaku baru
menyadari ada pembengkakan di kedua lututnya ini kira – kira 6 bulan terakhir
(SMRS). Bengkak tersebut menyebabkan pasien susah menggerakkan kakinya dan
menyebabkan terhambatnya aktivitas sehari – hari pasien. Namun, pasien masih
bisa berjalan pelan – pelan tanpa tongkat. Di daerah lutut yang bengkak tersebut
terasa hangat. Pasien mengatakan bengkaknya tidak mengecil setelah dikompres
dengan air dingin ataupun setelah pasien beristirahat.
Selain keluhan nyeri dan bengkak, pasien juga merasakan kaku pada kedua
lututnya. Biasanya kaku ini muncul pada pagi hari setelah pasien bangun tidur dan
menetap sekitar setengah jam. Saat kaku ini muncul, pasien tidak bisa
menggerakkan kakinya sama sekali, pasien hanya bisa diam di tempat tidur. Saat
dicoba digerakkan oleh orang lain, kaki pasien hanya bisa bergeser ke kanan
ataupun ke kiri, tidak bisa ditekuk dan kadang pasien juga merasakan gemertak
ketika lututnya digerakkan.
Pasien mengaku sudah pernah berobat ke alternatif (dipijat) dan
mengkonsumsi obat yang dibeli di apotek untuk meredakan keluhan bengkak dan
nyeri pada lututnya, hanya saja pasien lupa nama obatnya. Pasien juga mengaku
bahwa sebelum sakit selama ± 1 tahun ini, pasien masih sering melakukan pekerjaan
rumah seperti menyapu dan memasak, tetapi semenjak kedua lututnya terasa nyeri
pasien hanya bisa berjalan santai di sekeliling rumahnya.
Pada saat pemeriksaan di IGD, keluhan pasien dirasakan semakin memberat,
kedua kaki semakin nyeri dan semakin sulit untuk digerakkan. Pasien bahkan tidak
bisa menekuk kakinya. Pada saat memasuki ruang pemeriksaanpun, pasien tidak
kuat untuk berjalan sendiri.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat Keluhan Serupa : diakui (sudah ± 1 tahun, tetapi
pasien masih bisa berjalan)
b. Riwayat Kencing Manis : disangkal
c. Riwayat Darah Tinggi : diakui (sudah > 2 tahun tetapi tidak
rutin konsumsi OAH)
d. Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
e. Riwayat Sakit Ginjal : disangkal
f. Alergi Obat dan Makanan : disangkal
g. Riwayat Asma : disangkal
h. Riwayat Sakit Maag : disangkal
i. Riwayat Operasi : disangkal
j. Riwayat Opname di RS : diakui (karena keracunan ± 5 tahun
yang lalu)
k. Riwayat Asam Urat : tidak tahu (tidak pernah cek)
l. Riwayat Kolesterol : tidak tahu (tidak pernah cek)
m. Riwayat Trauma / Jatuh : disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat Penyakit Serupa : disangkal
b. Riwayat Darah Tinggi : disangkal
c. Riwayat Kencing Manis : disangkal
d. Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
e. Riwayat Penyakit Ginjal : disangkal
f. Riwayat Asma : disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
a. Riwayat Minum Jamu dan Obat Bebas : disangkal
b. Riwayat Minum Alkhohol : disangkal
c. Riwayat Merokok : disangkal
d. Riwayat Minum Suplemen : disangkal
e. Riwayat Makan Makanan Berlemak : disangkal
6. Riwayat Lingkungan dan Sosial
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal di dalam lingkungan
tempat tinggal yang cukup bersih bersama anaknya. Pasien menggunakan fasilitas
Umum untuk biaya pengobatan selama di rumah sakit.
3) Perkusi :
Batas jantung
Kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Kiri bawah : SIC V 2 cm medial linea midclavicularis
sinistra
Kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
Pinggang jantung : SIC II-III parasternalis sinistra
Konfigurasi jantung kesan tidak melebar
4) Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, intensitas, reguler, bising (-), gallop
(-).
Paru - Paru
1) Inspeksi
Normochest, sela iga tidak melebar, gerakan pernafasan simetris kanan kiri,
retraksi intercostae (-).
2) Palpasi
Ketinggalan gerak
Depan Belakang
- - - -
- - - -
- - - -
Fremitus
Depan Belakang
N N N N
N N N N
N N N N
3) Perkusi :
Depan Belakang
4) Auskultasi :
Suara dasar vesikuler
Depan Belakang
+ + + +
+ + + +
+ + + +
d. Abdomen
1) Inspeksi
Dinding perut sejajar dinding dada, distended (-), umbilikus tampak dan
tidak ada inflamasi, kaput medusa (-), venektasi (-), sikatrik bekas operasi
(-).
2) Auskultasi
Peristaltik (+) normal.
3) Perkusi
Timpani (+), ascites (-), shifting dullnes (-)
4) Palpasi
Supel, nyeri tekan epigastrium (-), lien dan hepar tidak teraba membesar,
ginjal tidak teraba, nyeri ketok costovertebrae (-), defans muskular (-)
e. Ekstremitas
1) Ekstremitas superior
Dekstra
Pergerakan motorik dalam batas normal, tanda-tanda inflamasi (-), oedem (-
), eritem (-), CRT < 3 detik, clubbing finger (-), kuku nekrosis (-), akral
hangat (+), deformitas (-).
Sinistra
Pergerakan motorik dalam batas normal, tanda-tanda inflamasi (-), oedem (-
), eritem (-), CRT < 3 detik, clubbing finger (-), kuku nekrosis (-), akral
hangat (+), deformitas (-).
2) Ekstremitas inferior
Dekstra
Pergerakan motorik sendi lutut terbatas (+), tanda-tanda inflamasi
sendi lutut (+), oedem sendi lutut (+), deformitas sendi lutut (+),
krepitasi sendi lutut (+), nyeri gerak dan tekan (+), hiperemi (-), kuku
nekrosis (-), akral hangat (+).
Sinistra
Pergerakan motorik sendi lutut terbatas (+), tanda-tanda inflamasi
sendi lutut (+), oedem sendi lutut (+), deformitas sendi lutut (+),
krepitasi
sendi lutut Genu Dekstra Genu Sinistra
(+), nyeri
gerak dan tekan(+), hiperemi (-), kuku nekrosis (-), akral hangat (+).
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan EKG
a. Frekuensi: 87x/menit saat pertama kali masuk RS, ritme reguler
b. Jenis irama: Sinus
c. Zona transisi: V6
d. Aksis: Lead II (+), aVL (+)
e. Morfologi gelombang
1) Gelombang P selalu diikuti gelombang QRS dan T
2) Interval PR 0,12 detik
3) Gelombang QRS 0,10 detik
4) Elevasi ST (-)
5) Depresi ST (-)
6) Gelombang T inverted di Lead II, III, aVF dan V1 – V3
Kesa
n:
O
steof
it
pada
cond
ylus
later
alis
dan
medi
alis os tibia femoralis dekstra disertai penyempitan sendi tibia femoralis lateralis
dekstra merupakan gambaran osteoarthrosis genu dekstra grade III.
Osteofit pada condylus lateralis dan medialis os tibia femoralis sinistra disertai
penyempitan sendi femoro tibialis sinistra disertai irreguler pada tulang tibia
fibula sekitar sendi dan sklerotik subcondral merupakan gambaran osteoarthosis
genu sinistra grade IV disertai osteoarthritis / peradangan.
X – Ray Pelvis AP
Kesan :
Lesi opak pada cavum pelvis suspek massa DD vesikolitiasis ( usul USG
abdomen )
Tak tampak fraktur maupun dislokasi
VII. PROGNOSIS
Qua ad vitam : Dubia ad bonam
Qua ad functionam : Dubia ad malam
Qua ad sanationam : Dubia ad malam