Você está na página 1de 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
ISOLASI NANOPARTIKEL CuO DARI BATU KAPUR SEBAGAI
ANTIBAKTERI Vibrio eltor

BIDANG KEGIATAN:
PKM-P
Diusulkan oleh:

HAKIM 1303408012 ANGKATAN 2013


DEWI LIDIAWATI 1203410001 ANGKATAN 2012
UMIRNA 1203410014 ANGKATAN 2012
WIWIN HANDAYANI M 1203410006 ANGKATAN 2012
YUSIRANNA 1203410008 ANGKATAN 2012

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO


PALOPO
2015

i 1
2
ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan. .............................................................................. i
Daftar Isi. ................................................................................................. ii
Ringkasan. ............................................................................................... iii
BAB 1. Pendahuluan. ............................................................................... 1
BAB 2. Tinjauan Pustaka. ........................................................................ 2
BAB 3. Metode Penelitian. ...................................................................... 4
BAB 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya. ........................................................................... 5
4.2 Jadwal kegiatan. ........................................................................... 5
Daftar Pustaka.......................................................................................... 6
Daftar Lampiran
Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pembimbing ........................ 7
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .............................................. 14
Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ..... 16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ........................................... 17

3
iii
RINGKASAN

Vibrio eltor merupakan bakteri yang mengeluarkan suatu enterotoksin Penyebab


diare, mulai dari ringan sampai hebat, muntah, dan kehilangan cairan tubuh secara
cepat, dan menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Nano partikel CuO
diharapkan mampu menghasilkan senyawa H2O2 yang dapat merusak sistem
metabolisme bakteri Vibrio eltor. Nano partikel CuO disintesis dengan proses
milling menggunakan alat shaker selama 4 jam dengan waktu istirahat 3 menit
disetiap selang waktu 10 menit. Pengujian Aktivitas antibakteri nano partikel CuO
diuji dengan metode hitung cawan pada media nutrien agar yang diencerkan.
Bakteri disebarkan dengan metode garis pada nutrien agar pada cawan steril.
Nano partikel CuO pada media Vibrio eltor diinkubasikan pada temperatur 37ºC
selama 48 jam. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah pada konsentrasi
dan lama waktu inkubasi yang tepat nano partikel CuO akan mampu menghambat
pertumbuhan bakteri Vibrio eltor.

Keywords: Vibrio eltor, Nanopartikel, Shaker, nutrien agar.

4
iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN

Indonesia adalah salah satu Negara berkembang dan Negara Agraris yang
kaya akan pegunungan dan lautan. Pegunungan di Indonesia memiliki ribuan jenis
batu yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat salah satunya yaitu batu kapur.
Batu kapur banyak ditemui di daerah pegunungan Kalimantan dimana batu kapur
mengandung beberapa senyawa kimia antara lain yaitu CuO. Salah satu senyawa
kimia dari batu kapur yang dimanfaatkan dalam penelitian ini yaitu CuO dimana
senyawa ini sangat jarang dimanfaatkan dalam bentuk senyawa murni.
Kebanyakan peneliti memanfaatkan CuO dalam bentuk senyawa yang berikatan
dengan senyawa lain. Tembaga Oksida (CuO) memiliki aplikasi dalam bidang-
bidang seperti kimia, fisika dan material sains. Dalam aplikasi teknologi oksida
digunakan dalam pembuatan cirkuit mikro elektronik pelapis untuk pasivasi
permukaan terhadap korosi dan sebagai katalis.
Pengembangan nano teknologi terus dilakukan oleh para peneliti dari dunia
akademik maupun dari dunia industri. Semua peneliti seolah berlomba untuk
mewujudkan karya baru dalam dunia nanoteknolgi. Salah satu bidang yang
menarik minat banyak peneliti adalah pengembangan metode sintesis
nanopartikel. Nanopartikel dapat terjadi secara alamiah ataupun melalui proses
sintesis oleh manusia. Sintesis nanopartikel bermakna pembuatan partikel dengan
ukuran yang kurang dari 100 nanometer dan sekaligus mengubah sifat atau
fungsinya. Nanopartikel oksida dapat membentuk keragaman besar dari senyawa-
senyawa oksida. Nano partikel oksida menunjukkan sifat fisik yang unik dan sifat
kimia karena ukurannya yang kecil dan memiliki densitas tinggi permukaan sudut
atau letak permukaan sisi. Di antara logam transisi oksida, nanopartikel tembaga
oksida cukup diminati karena efisiensi CuO dalam bentuk nano lebih mudah
menembus metabolisme bakteri karena ukuran nano CuO yang sangat kecil.
Vibrio eltor adalah jenis mikroorganisme untuk suatu strain tertentu dari
bakteri Vibriocholerae, agen penyebab kolera. Bakteri ini dapat berpindah melalui
air, Vibrio eltor mengeluarkan suatu enterotoksin yang menyebabkan diare, mulai
dari ringan sampai hebat, muntah, dan kehilangan cairan tubuh secara cepat, dan
menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
Oleh sebab itu penggunaan nano partikel CuO sebagai antimikroba Vibrio
eltor diharapkan mampu menjadi salah satu solusi dalam mengatasi bakteri Vibrio
eltor. Penelitian ini dilakukan untuk menciptakan produk berdiameter nano yang
berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan sel bakteri Vibrio eltor, dengan cara
mengetahui perbandingan lama inkubasi dan jumlah konsentrasi nanopartikel
CuO yang tepat dalam menghambat bakteri Vibrio eltor.

5
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Zefri Azharman dalam tulisannya tentang aplikasi nanopartikel


TiO2 dibidang kesehatan (2014) mengatakan bahwa TiO2 dapat juga dimanfaatkan
sebagai antibakteri, hal ini disebabkan TiO2 dapat mengoksidasi bakteri, dan
dengan pendoppingan Ag dapat meningkatkan fungsinya sebagai antibakteri. TiO 2
dapat digunakan sebagai drug delivery untuk obat anti kanker, Polyethylene glycol
yang dilapisi dengan TiO2 kristalin yang tinggi (THC) dapat mendegradasi
metilen biru dengan sangat baik. Serta untuk tempat pertumbuhan sel tulang, TiO 2
berupa nanotube sebagai templet pertumbuhan sel osteoblas dapat meningkatkan
pertumbuhan sel tulang.
Selain itu menurut Kapas Fernando Pasaribu dkk, (2013) dalam
penelitiannya yang berjudul Aktivitas Antimikrobial Nano partikel Zinc Oxide
(ZnO) pada Strain Staphylococcus aureus, memperoleh hasil bahwa penggunaan
nano partikel ZnO sebagai antibakteri Staphylococcus aureus dengan
menggunakan metode difusi cakram. Dari hasil pengukuran zona inhibisi yang
diperoleh masing-masing ragam ukuran nano partikel ZnO sebagai hasil aktivitas
antibakterinya menunjukkan bahwa nano partikel ZnO pada ukuran rata- rata 2,02
memiliki daya hambat lebih besar dibanding ukuran nano partikel ZnO yang lain
(2,02 nm > 2,09 nm > 2,57 nm). Hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil
ukuran nanopartikel ZnO, semakin efektif dalam membunuh bakteri
Staphylococcus aureus.
Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan senyawa CuO karena senyawa ini
jarang digunakan dalam bentuk senyawa murni CuO, selain itu senyawa ini lebih
mudah didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Tembaga Oksida (CuO)
merupakan Kristal hitam yang diperoleh melalui pirolisis garam nitrat atau garam-
garam okso lainnya. CuO terdekomposisi pada suhu di atas 800 oC menjadi Cu2O.
Penambahan hidroksida alkali pada larutan tembaga akan membentuk endapan
biru melimpah dari senyawa hidroksida tembaga. Pemanasan larutan slurry dalam
asam kuat dan juga hidroksida alkali pekat membentuk anion berwarna biru gelap,
yang mungkin mempunyai struktur [Cun(OH)2n+2]2-. Dalam larutan amoniak akan
membentuk kompleks tetraamin yang berwarna biru gelap. Penelitian ini
menggunakan CuO karena CuO mampu menghasilkan H2O2 yang akan
menginaktivasi sel bakteri Vibrio eltor. H2O2 yang akan dihasilkan sangat tinggi
ketika ukuran CuO berada pada orde nanometer, oleh sebab itu peneliti
menggunakan aplikasi nanopartikel CuO sebagai antibakteri.
Nanopartikel memiliki beberapa kelebihan yaitu kemampuan untuk
menembus ruang-ruang antar sel yang hanya dapat ditembus oleh ukuran partikel
koloidal, kemampuan untuk menembus dinding sel yang lebih tinggi baik melalui
difusi maupun opsonivikasi, dan fleksibilitasnya untuk dikombinasi dengan
berbagai teknologi lain sehingga membuka potensi yang luas untuk

6
3

dikembangkan pada berbagai keperluan dan target. Kelebihan lain dari


nanopartikel adalah adanya peningkatan afinitas dari sistem karena peningkatan
luas permukaan kontak pada jumlah yang sama.
Dua hal utama yang membuat nanopartikel berbeda dengan material sejenis dalam
ukuran besar yaitu:
1. Karena ukurannya yang kecil, nanopartikel memiliki nilai perbandingan
antara luas permukaan dan volume yang lebih besar jika dibandingkan
dengan partikel sejenis dalam ukuran besar. Ini membuat nanopartikel
bersifat lebih reaktif. Reaktivitas material ditentukan oleh atom-atom di
permukaan, karena atom-atom tersebut yang bersentuhan langsung dengan
materi lain.
2. Ketika ukuran partikel menuju orde nanometer, maka hukum fisika yang
berlaku lebih didominasi oleh hukum-hukum fisika kuantum.

7
4

BAB III
METODE PENELITIAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam metode penelitian yaitu shaker, neraca
analitik, gelas kimia, spatula, ball mill besar, ball mill kecil, stopwatch, cawan,
gelas ukur, pipet tetes, CuO, metanol, bakteri Vibrio eltor dan media nutrien agar.
Metode penelitian dimulai dengan tahapan persiapan, preparasi dan pengujian.
a. Persiapan
Tahap persiapan dimulai dari mempersiapkan semua alat dan bahan yang
digunakan.
b. Preparasi
Tahap ini dimulai dengan menimbang sampel CuO sebanyak yang 50ml,
untuk selanjutnya dimasukkan kedalam shaker mill selama 4 jam dengan waktu
istirahat 3 menit disetiap selang waktu 10 menit. Untuk menghasilkan CuO
dengan ukuran nanopartikel.
c. Pengujian
Tahap pengujian nanopartikel CuO pada bakteri Vibrio eltor dilakukan
dengan metode Plate Count atau metode hitung cawan menggunakan nutrien agar.
Aktivitas antibakteri nano partikel CuO diuji dengan metode hitung cawan
menggunakan bakteria Vibrio eltor pada media nutrien agar yang diencerkan.
Cotton bud digunakan untuk menyebarkan bakteri pada media setelah dicelupkan
ke dalam suspensi Vibrio eltor. Bakteri diinokulasi dengan metode sebar pada
media nutrien agar pada cawan steril. Selanjutnya diinkubasikan pada temperatur
37ºC selama 48 jam.
Aktivitas antibakteri diuji melalui ukuran zona bening Vibrio eltor. Zona
bening merupakan daerah yang menunjukkan fenomena daya hambat suatu
material dalam menekan pertumbuhan mikroorganisme. Zona bening diukur
dengan menggunakan penggaris dalam skala milimeter (mm).
Luaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menghasilkan suatu
produk yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio eltor, serta
sebagai referensi dalam ilmu pengetahuan yang secara khusus mengkaji aplikasi
nano partikel.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan cara
penelitian dan mengumpulkan referensi dari berbagai sumber.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan senyawa CuO yang
disintesis dalam ukuran nanopartikel dengan jumlah konsentrasi dan lama
inkubasi yang tetap akan dapat menghambat pertumbuhan sel bakteri Vibrio eltor.

8
5

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

Tabel 4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 7.159.000
2 Bahan habis pakai 2.832.000
3 Perjalanan 1.500.000
4 Lain-lain 940.000
Jumlah 12.431.000
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Penelitian
3 Penyusunan laporan

9
6

DAFTAR PUSTAKA

Azharman, Zefri. 2014. Manfaat Nanopartikel Dalam Bidang Kesehatan.


http//:www.slideshare.net/mobile/zefriazharman/tugas-nanopartikel-TiO2.

Buhuri, Hardin. 2014. Bakteri Vibrio El Tor.


http//:http://hardinburuhi88.blogspot.co.id/2014/07/bakteri-vibrio-el-
tor.html.

Delogu, F., Monagheddu, F., Mulas, G., Schiffini, L., & Cocco, G. 2000. Impact
characteristic and mechanical alloying processes by ball milling.
Innternational Journal of Non-Equilibrium Processing, 11, 235–269.

Fernando, Kapas P, Donn R.Rdan Horasdia S., 2013. Aktivitas Antimikrobial


Nanopartikel Zinc Oxide (ZnO) pada Strain Staphylococcus Aureus.
Prosiding Seminar Kontribusi Fisika 2013. Bandung.

Mishra, B. K., & Rajamani, R. K. 1994. Simulation Of Charge Motion In Ball


Mills. International Journal of Mineral Processing, 40, 171-186.

Mishra, B. K., & Rajamani, R. K. 1992. The Discrete Element Method For The
Simulation Of Ball Mills. Applied Mathematical Modeling, 16, 598-604.

Wang, W. 2000. Modeling And Simulation Of The Dynamics Process In High


Energy Ball Milling Of Metal Powders. University of Waikato. Ph.D.
thesis.

10
7

11
8

12
9

13
10

14
11

15
12

16
13

17
14

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan(Rp)
Shaker 1 buah 2.500.000 2.500.000
Gelas Kimia 100 3 buah 65.000 195.000
ml
Neraca Analitik 1 buah 3.750.000 3.750.000
Spatula 2 buah 7.000 14.000
Ball Mill Besar 50.000
Ball Mill Kecil 20.000
Stopwatch 1 buah 150.000 150.000
Stop Kontak 1 buah 65.000 65.000
Cawan 4 buah 50.000 200.000
Gelas Ukur 10 ml 4 buah 35.000 140.000
Pipet Tetes 5 buah 15.000 75.000
SUB TOTAL(Rp) 7.159.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan(Rp)
CuO 400.000
Metanol 1 liter 7000 7000
Tissue 5 buah 10.000 50.000
Plastik klip 20.000
Cutton bud 1 5.000 5.000
bungkus
Media Nutrien 500 gr 1.750.000
Agar
Bakteri Vibrio el 600.000
tor
SUB TOTAL(Rp) 2.832.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Perjalanan Satuan(Rp)
Makassar Pembelian 1.000.000
alat dan
bahan
Palopo Observasi, 500.000
persiapan
dan
pelaksanan
SUB TOTAL(Rp) 1.500.000

18
15

4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan(Rp)
Kertas A4 1 rim 40.000 40.000
Tinta Print 4 warna 25.000 100.000
Pulsa 200.000
Sewa Kamera 2 buah 50.000 100.000
Biaya Tak 500.000
Terduga
SUB TOTAL(Rp) 940.000
Total (Keseluruhan) 12.431.000

19
16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No Nama / Program Bidang Alokasi
NIM Studi Ilmu Waktu Uraian
(jam/minggu) Tugas
1. Hakim Fisika SAINS 21 Jam Ketua yang
Seminggu bertugas
mengontrol
jalannya
kegiatan.
2. Dewi Kimia SAINS 21 Jam Mengurus
Lidiawati Seminggu bagian
administrasi
penelitian
3. Umirna Kimia SAINS 21 Jam Mengurus
Seminggu bagian
keuangan
4. Wiwin Kimia SAINS 21 Jam Mengurus
Handayani Seminggu bagian
M perlengkapan
5. Yusiranna Kimia SAINS 21 Jam Mengurus
Seminggu bagian
perlengkapan
dan humas

20
17

21

Você também pode gostar