Você está na página 1de 8

STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 38 tahun
Tanggal Lahir : 6 November 1978
Agama : Islam
Suku bangsa / Negara : Sunda/ Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Margakaya, Teluk Jambe Kab. Karawang
Tanggal Masuk : 8 Januari 2017

II. RIWAYAT PSIKIATRI


Anamnesis dilakukan secara:
 Autoanamnesis di IGD pada tanggal 8 Januari 2017 pukul 08.00 WIB
 Alloanamnesis dilakukan kepada Tn. S (40 tahun, Wiraswasta, suami pasien) dan Ny.
E (60 tahun, Ibu Rumah Tangga, ibu pasien) pada tanggal 8 Januari 2017 pukul 08.30
WIB saat mengantar pasien ke IGD.

A. Keluhan Utama
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis, pasien dibawa oleh suami dan ibunya
ke IGD jiwa RS Dr. Marzoeki Mahdi Bogor pada tanggal 8 Januari 2017 dengan keluhan marah
– marah dan mengamuk sejak 1 hari SMRS.

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Berdasarkan alloanamnesis yang didapatkan dari keluarga pasien, 2 tahun SMRS
(2015, 36 tahun), pasien sempat bertengkar hebat dengan suaminya masalah penghasilan
suaminya yang menurut pasien kurang dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Suami pasien pun
memutuskan agar anaknya tinggal bersama neneknya selama 1 minggu. Menurut suami pasien,
sejak kejadian itu pasien terlihat terpukul, menjadi lebih pendiam dan jarang keluar rumah.
Kemudian pasien menjadi suka bicara sendiri dan tertawa sendiri, saat ditanya oleh suaminya
pasien mengatakan sedang bicara dengan anaknya namun sebenarnya anak pasien sedang tidak
ada di rumah karena sekolah. Pasien juga menjadi suka marah – marah dan membanting –
banting barang, namun pasien tidak pernah memukul orang lain ataupun sampai mencoba
bunuh diri. Pasien juga mulai sulit tidur dan sering keluyuran ke rumah tetangga. Pasien masih
dapat makan, minum dan mandi seperti biasa.
1 bulan SMRS (25 November 2016, usia 38 tahun) menurut suaminya, pasien
mengatakan tetangganya sering membicarakan dirinya, dan ada yang berniat jahat kepada
dirinya. Pasien merasa tetangganya menyukai suaminya sehingga berniat untuk
menghancurkan rumah tangga pasien. Namun menurut suami pasien itu semua tidak benar.
Pasien menjadi sering melamun, tidak berniat aktivitas, dan tidak mau melakukan perawatan
diri seperti mandi.
1 hari SMRS (7 Januari 2017, usia 38 tahun) pasien mengamuk dan hampir memukul
tetangga pasien. Pasien mengatakan ia kesal kepada tetangganya karena tetangganya selalu
mengintip ke rumah pasien. Pasien juga mengatakan anaknya sudah meninggal dan sangat
merindukan anaknya. Menurut pasien, anaknya selalu memanggil nama pasien melalui dinding
rumahnya. Akan tetapi menurut suami pasien, anaknya masih hidup namun memang sudah
tidak tinggal bersama pasien karena pasien sering mengamuk.
Menurut pasien, ia sering marah – marah karena yakin tetangganya sering
membicarakan pasien. Pasien merasa yakin bahwa tetangganya menyukai suaminya dan
berniat untuk menghancurkan rumah tangganya. Pasien juga mengatakan sering mendengar
banyak suara yang seolah sedang membicarakan pasien dan suara tersebut berasal dari bantal.
Pasien juga mengatakan suara tersebut menyuruh pasien untuk pergi ke tempat pemancingan,
namun pasien tidak pergi ke tempat tersebut karena takut. Pasien mengatakan suara tersebut
juga pernah menyuruh pasien memukul tetangganya namun saat pasien akan memukul
tetangganya pasien malah dibawa ke rumah sakit. Pasien juga mengatakan bahwa anaknya
sudah meninggal namun masih sering berkomunikasi dengan pasien lewat dinding rumahnya.
Pasien menyangkal pernah merasa sedih berkepanjangan dan memiliki keinginan untuk
bunuh diri. Pasien juga menyangkal pernah merasa energi nya bertambah, hingga banyak
bicara. Keluhan lain seperti nyeri demam, nyeri kepala, batuk dan pilek disangkal pasien.

A. Riwayat Gangguan Dahulu

1. Riwayat Psikiatri
Menurut pasien dan suami pasien, pasien sudah pernah dirawat 1 kali karena
mengamuk pada tahun 2015 di Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi Bogor. Pasien dirawat
selama 1 bulan. Setelah pulang rawat inap, pasien terlihat lebih tenang, bicara seperti biasa
dan jarang mengamuk. Pasien juga rutin berobat ke poliklinik, namun karena merasa
bosan pasien tidak mau minum obat selama 2 bulan.

2. Riwayat Kondisi Medis

Menurut suami pasien, pasien tidak pernah mengalami cedera kepala, kejang kejang,
ataupun penyakit yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol


Menurut pasien dan suaminya, pasien tidak pernah minum kopi ataupun merokok.
Pasien juga tidak pernah minum alkohol atau obat – obatan selain dari dokter.

Grafik Perjalanan Penyakit

17 Mei 2015

8 Januari 2017

25 November 2016
20 Juni 2015

Keterangan:

- Sebelum 17 Mei 2015 : pasien tidak pernah menunjukkan gejala apapun


- 17 Mei 2015 : pasien menunjukkan gejala pertamanya  awalnya diam dan jarang
keluar rumah  mulai berbicara dan tertawa sendiri  marah – marah dan membanting
barang  sulit tidur dan keluyuran  dirawat di RSMM selama 1 bulan
- 20 Juni 2015 – 25 November 2016 : pasien lebih tenang, bicara seperti biasa dan jarang
mengamuk
- 25 November 2016 – 8 Januari 2017 : pasien merasa tetangga membicarakan dirinya,
pasien yakin tetangganya menyukai suaminya, pasien merasa anaknya sudah meninggal
namun masih berkomunikasi dengannya lewat dinding rumah, pasien mendengar suara
yang seolah membicarakan dirinya, pasien mendengar suara yang menyuruh pasien
pergi ke tempat pemancingan  pasien mengamuk, sering melamun, tidak berniat
beraktivitas dan tidak mau melakukan perawatan diri.

B. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Menurut ibu pasien, pada saat hamil ibu pasien tidak mengkonsumsi alkohol ataupun
obat-obatan narkotika. Pasien lahir cukup bulan dengan berat 2,8 kg, lahir spontan di
rumah. Tidak terdapat trauma pada saat proses kelahiran tersebut. Pasien merupakan anak
yang diharapkan dan direncanakan dalam keluarga. Keadaan emosional ibu pada saat
pasien lahir baik.

2. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)


Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya, serumah dengan kedua kakaknya. Pasien
mendapatkan ASI sampai usia 6 bulan dan mulai diberikan makanan selain ASI setelah
usia 6 bulan. Menurut ibu pasien, tumbuh kembang pasien (berbicara, tumbuh gigi,
perkembangan bahasa, perkembangan motorik) normal seperti anak sebayanya. Ibu pasien
mengatakan mengajarkan latihan buang air (toilet training) kepada pasien, tetapi tidak
ingat pada umur berapa dimulainya latihan tersebut. Ibu pasien juga mengatakan pasien
tidak mempunyai kebiasaan menghisap ibu jari, menggigit kuku, ataupun mengompol /
buang air besar saat tidur seiring bertambahnya usia. Ibu pasien tidak ingat umur berapa
terakhir kali pasien mengompol. Menurut ibu pasien, kepribadian pasien di waktu kecil
cukup aktif dan senang bermain.Terkadang pasien takut apabila bertemu dengan orang
yang belum dikenalnya.

3. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)


Pasien mulai masuk sekolah dasar pada umur 6 tahun. Pasien mengatakan tidak ingat
tentang pengalaman awal masuk sekolah, termasuk bagaimana sikap pasien terhadap
perpisahan dengan orang tua di sekolah.Tetapi ibu pasien mengatakan pasien tidak
mengalami masalah pada saat awal masuk sekolah dasar. Pasien dan ibu pasien
mengatakan pasien adalah orang yang mudah bergaul dan memiliki cukup banyak teman
saat sekolah dasar. Hubungan pasien dengan guru dan teman-teman juga baik menurut ibu
pasien, pasien sering terlihat bermain bersama teman-teman sekolahnya dulu. Menurut ibu
pasien, pasien tergolong anak yang biasa-biasa saja di sekolah. Pasien tidak pernah
mendapat juara kelas tetapi selalu naik kelas saat sekolah. Ibu pasien mengatakan kadang
pasien juga terlihat malas belajar dan mengerjakan tugas saat sekolah dasar.

4. Masa Kanak Akhir (Pubertas hingga Remaja)


- Hubungan Sosial
Menurut pasien dan ibu pasien, pasien mempunyai banyak teman di lingkungan
pergaulannya. Pasien juga tidak pernah mempunyai masalah dengan teman-teman
maupun orang sekitarnya. Menurut pasien, ia adalah orang yang biasa saja dalam
pergaulan dan bukan merupakan pemimpin dalam kelompoknya.

- Riwayat Pendidikan
Menurut pasien dan Ibu pasien, pada saat sekolah pasien tidak mengalami
masalah dalam belajar maupun dalam mengerjakan tugas sekolah. Pasien tidak
melanjutkan ke perguruan tinggi karena masalah biaya.

- Perkembangan Kognitif dan Motorik


Pasien dapat membaca dan menulis dengan baik dan tidak terdapat gangguan
perkembangan yang spesifik. Pasien mengatakan tidak terdapat gangguan
memusatkan konsentrasi saat belajar.

- Masalah Emosional dan Fisik


Menurut pasien dan Ibunya, pasien merupakan pribadi yang pendiam dan
senang bersosialisasi. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami perasaan sedih
atau muncul keinginan untuk bunuh diri.

5. Masa Dewasa
- Riwayat Pekerjaan
Menurut keluarga, pasien sempat bekerja di toko baju milik sepupunya 3 tahun
yang lalu. Namun pasien berhenti karena ingin menghabiskan waktu di rumah
bersama anaknya. Menurut ibu pasien, selama pasien bekerja tidak ada masalah
dalam pekerjaannya.

- Riwayat Pernikahan dan Hubungan


Pasien dan ibu pasien mengatakan pasien sudah menikah. Pasien sudah
dikaruniai 1 orang anak perempuan berusia 8 tahun. Menurut Ibu pasien,
kehidupan rumah tangga pasien baik – baik saja, namun pasien pernah bertengkar
dengan suaminya 2 tahun yang lalu karena menurut pasien pekerjaan suaminya
yang merupakan seorang wiraswasta tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari – hari. Pasien marah – marah hingga membanting barang sehingga
suami pasien memutuskan agar anak pasien tidak tinggal bersama pasien di rumah.

- Riwayat Tindakan Kriminal


Pasien dan ibu pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat tindak
kriminal selama hidupnya.

- Agama
Pasien beragama Islam, sama dengan kedua orang tua dan kakak adiknya. Sikap
keluarga terhadap agama pasien cenderung permisif. Kedua orang tua pasien tidak
memaksakan ajaran agama yang ketat dan memaksa kepada pasien. Pandangan
agama pasien (Islam) terhadap penyakit psikiatri adalah mendukung pengobatan,
disertai dengan bantuan doa dari jemaat dan keluarga sekitar.

- Aktifitas Sosial
Menurut keluarga, saat ini pasien mengatakan tidak memiliki teman dekat dan
jarang berinteraksi dengan tetangga sekitar. Setiap hari pasien hanya beraktifitas
di dalam rumah, tanpa pernah mengikuti kegiatan di sekitar rumahnya. Namun
terkadang pasien keluyuran ke rumah tetangganya sambil marah – marah.

- Riwayat Seksual
Pasien mengatakan sudah melakukan hubungan seksual dengan suaminya yang
sekarang.
C. Riwayat Keluarga
Menurut ibu pasien, dalam keluarga pasien tidak terdapat riwayat anggota
keluarga yang mengalami gangguan seperti pasien atau gangguan mental lainnya. Tidak
ada yang pernah dirawat akibat gangguan psikiatri ataupun penyakit medis lainnya.Tidak
ada juga riwayat penyalahgunaan alkohol atau zat lain di dalam keluarga pasien.

Pasien merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara. Pasien tinggal bersama suami
dan seorang anaknya. Menurut ibu pasien, ayah pasien meninggal 5 tahun yang lalu akibat
terkena serangan jantung. Kakak pertama pasien sudah menikah dan tinggal di Bekasi
bersama dengan keluarganya. Kakak kedua pasien sudah menikah dan tinggal di
Karawang bersama Ibu pasien dan keluarganya.

Genogram keluarga pasien :

Keterangan :

Laki – laki Pasien

Perempuan Meninggal

D. Situasi Kehidupan Terkini


Saat ini pasien tinggal di rumah beserta suaminya. Keadaan lokasi rumah pasien
terletak di pemukiman padat penduduk di daerah Teluk Jambe, dengan lokasi antar
rumah saling berdempetan dan sangat dekat. Sumber pendapatan keluarga menurut ibu
pasien mayoritas berasal dari suami pasien yang bekerja sebagai wiraswasta (buka
warung).

E. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya


- Impian : pasien mengatakan ingin tinggal bersama anaknya
- Dorongan kehendak : pasien ingin segera keluar dari rumah sakit
- Hal yang menjadi sumber kejengkelan dan yang membuat bahagia : pasien
mengatakan seringkali kesal karena tetanganya selalu membicarakan dirinya.
Pasien mengatakan hal yang membuatnya bahagia adalah bertemu anaknya.

Você também pode gostar