Você está na página 1de 17

7 Keutamaan Bulan Ramadhan Bagi

Umat Islam
7 Keutamaan Bulan Ramadhan Bagi Umat Islam — Telah diwajibkan kepada umat
Islam untuk berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Bulan kesembilan pada
penanggalan Hijriah ini memiliki banyak keutaaman bagi umat Islam, bahkan beberapa
menyebutnya bulan seribu bulan.

Khusus pada bulan Ramadhan ini, amal kebaikan umat Islam akan dibalas dengan
berkah pahala yang berlipat ganda, bahkan bila kita menjalani puasa dengan
sempurna, ketika hari lebaran datang, kita akan bersih dari dosa seperti bayi yang baru
lahir kembali. Maka kita sebagai umat muslim sudah seharusnya tidak melewatkan
bulan Ramadhan dengan kegiatan yang sia-sia, agar lebih termotivasi menjalani bulan
puasa dan lebih memahami makna bulan ramadhan itu sendiri, mari kita ketahui
bersama apa saja keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan, bulan penuh berkah.

1. Bulan Diturunkannya Al-Quran


Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana kitab suci umat Islam (Al-Qur’an)
pertamakali diturunkan. Sesuai dengan QS. Al-Baqarah 185 yang artinya:
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”
Dalam sejarah islam, pada abad ke 14 silam, tepatnya di malam Lailatul Qadar tanggal 17
Ramadhan Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam yang saat itu tengah berusia 40 tahun di suatu tempat bernama Gua Hira.
Dengan diturunkannya kitab suci Al-Qur’an, diharapkan mampu merubah paradigma peradaban
ummat manusia dari kesesatan menuju kebenaran dan kebahagiaan dunia maupun akhirat.

Berbeda dengan kitab suci lainnya yang diturunkan secara langsung, Al-Qur’an diturunkan
dengan cara berangsur-angsur atau bertahap sesuai kebutuhan atau permasalahan yang terjadi
saat itu. Dan memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi para Sahabat nabi kala itu.

Peringatan malam Nuzulul Qur’an oleh sebagian besar masyarakat masih mengundang
beberapa persepsi yang berbeda-beda. Ada yang meyakini bahwa tanggal 17 Ramadhan
merupakan tanggal Nuzulul Qur’an, dan ada pula yang mengatakan tanggal 21 Ramadhan.

Al-Qur’an diturunkan secara utuh dari lauhul Mahfuzh di langit ke tujuh, ke Baitul Izzah di langit
dunia. Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 185, Allah Swt bersabda bahwa: “Bulan Ramadhan,
bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”
(QS. Al Baqarah: 185).

Malam Nuzulul Qur'an mempunyai keutamaan, adapun keutamaan malam nuzulul Qur'an yang bisa
kita rasakan saat di bulan Ramadhan adalah ketika Al-Qur’an tutun secara berangsur-angsur
selama 22 tahun yang kemudian menjadi rangkaian sempurna yang sangat cermat dan penuh
makna, indah, dan fasih bahasanya. Terjalin antara satu ayat dengan ayat lainnya untaian
mutiara, serta ketiadaan pertentangan di dalamnya, hal ini semakin menguatkan bahwa Al-
Qur’an benar-benar kalam ilahi. Sungguh sangat disayangkan bila kita melewatkan malam baik
ini yang terjadi hanya sekali setiap tahunnya.

Subhanallah. Tiada kata yang mampu mewakili rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala
yang telah menurunkan undang-undang kehidupan ummat manusia untuk menuju kebahagiaan
dunia dan akhirat. Bayangkan jika tidak ada suatu aturan dalam Al-Qur’an? Apa jadinya manusia
di muka bumi ini? mereka akan bertindak semena-mena dan seenaknya sendiri.
Astaghfirullahal’adzim. Semoga Allah Swt menjadikan kita seseorang yang terus berada di jalan-
Nya dan mampu bersyukur tiada habisnya atas ciptaan-Nya. Semoga Allah Swt melindungi kita
semua. Dzat yang Maha Bijaksana Lagi Maha Terpuji

Lalu Pertama kali Al Qur’an (Wahyu) diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril
yakni Surat Al Alaq Ayat 1 – Ayat 5 dan saat waktu wahyu (Surat Al Alaq) itu diturunkan, Nabi
Muhammad SAW sedang berdiam diri atau menyendiri didalam Gua Hira. Oleh karena itu jika ditanya
Wahyu Pertama yang diturunkan dan diterima oleh Nabi Muhammad SAW maka Jawabannya ialah
Surat Al-Alaq Ayat 1 – 5 yang diterima saat Nabi Muhammad SAW sedang menyendiri di Gua Hira
yang pada saat itu Masyarakat Arab masih belum mengenal kepada Allah SWT dan Islam. Untuk
ulasan tentang Keutamaan Malam Nuzulul Qur’an disini yang lebih ditekankan ialah tentang Manfaat
dan Keistimewaan Membaca Al Qur’an sebagai Kitab Suci Agama Islam karena memperingati Malam
Nuzulul Qur’an memang sangatlah baik, namun Cara Memperingati Malam Nuzulul Qur’an yang baik
dan bijak bukan hanya proses seremoni (Perayaannya) saja,

Tetapi alangkah baiknya bagi kalian sebagai seorang Muslim untuk membaca Al Qur’an ataupun
Mengkhatamkan Al Qur’an saat Malam Nuzulul Qur’an karena Waktu Malam Nuzulul Qur’an ini terjadi
di Bulan Ramadhan sehingga membaca Al Qur’an saja sudah sangat baik dan banyak
keistimewaannya, apalagi jika dibacakan saat Malam Nuzulul Qur’an yang jatuh di Bulan Ramadhan
(Bulan Penuh Ampunan dan Kemuliaan) yang tentunya akan berlipat keistimewaan dan keutamaan
yang didapatkannya.
Keutamaan Malam Nuzulul Qur’an Secara Lengkap
Kemudian didalam Keistimewaan Malam Nuzulul Al Qur’an yang dapat diperoleh kalian sebagai
seorang Muslim Muslimah ialah akan mendapatkan Pahala karena biasanya tradisi yang ada di
Indonesia saat Perayaan Malam Nuzulul Qur’an terdapat pengajian – pengajian baik itu membaca Al
Qur’an maupun dengan mendengarkan Ceramah tentang Nuzulul Qur’an dan perayaan Malam Nuzulul
Qur’an dengan diadakan pengajian tersebut akan menjadi sarana Bersilah turahmi antara sesama
Muslim.

Lalu Hikmah Malam Nuzulul Qur’an dengan membaca Al Qur’an yang pertama ialah akan mendapatkan
Pahala dan Syafa’at di hari kiamat. Dari Abu Umamah Al Bahili ra, Nabi Muhammad SAW bersabda
yang berbunyi, ” Bacalah Al Qur’an. Sesungguh-nya Al Qur’an kelak akan datang pada Hari Kiamat
untuk memberikan Syafa’at kepada penganutnya (Hadist Riwayat Muslim) ”.

Lalu Dari Abdulllah bin Mas’ud, Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi ” Barangsiapa yg
membaca 1 huruf dlm Kitabullah (Al Qur’an) maka ia akan memperoleh 1 kebaikan. Satu kebaikan itu
akan dibalas dg 10 kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim Satu Huruf, tetapi Alif 1
Huruf, Lam 1 Huruf dan Mim 1 Huruf (Hadist Riwayat Tirmidzi dishahihkan oleh Syaikh Al – Albani) ”.

Kitab Suci Al Qur’an adalah Petunjuk dan Cahaya, yang telah dijelaskan didalam Firman Allah SWT
didalam Al Qur’an Surat Asy Syura Ayat 52 yang berbunyi, ” Dan demikianlah kami wahyukan
kepadamu Wahyu (Al – Qur’an) dengan perintah kami. Sebelumnya km tidaklah mengetahui apakah
Al – Kitab (Al – Qur’an) dan tidak pula mengetahuii apa kah iman ittu. Tetapi kami menjadikan Al –
Qur’an itu Cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa yg kami kehendaki diantara hamba2 kami dan
sesungguhnya km benar2 memberi Petunjuk kepada jalan yg lurus (QS. Asy-Syura : Ayat 52) ”.

Keistimewaan Membaca Al Quran selanjutnya ialah sebagai Rahmat dan Obat, dalam hal ini telah
dijelaskan didalam Firman Allah SWT didalam Surat Al Qur’an Al – Israa Ayat 82 yang berbunyi, ” Dan
kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yg menjadi Penawar (Obat) dan Rahmat bagi orang2 yg beriman
dan Al-Qur’an itu tidak lah menambah kepada orang – orang yg zalim selain kerugian (QS. Al – Isra :
Ayat 82) ”. Lalu didalam Firman Allah SWT didalam Surat Yunus Ayat 57 yang berbunyi, ” Hai Manusia,
sesungguh-nya tlah datang kepada mu pelajaran dari Tuhan mu dan penyembuh bagi Penyakit –
Penyakit yg berada di dlm Dada, Petunjuk, dan Rahmat bagi orang – orang yang beriman (QS. Yunus
: Ayat 57) ”.
Itulah beberapa Keutamaan Membaca Al – Qur’an yang bisa kalian dapatkan dan tentunya ganjaran
Pahala bagi seorang Muslim Muslimah yang membaca Doa Malam Nuzulul Qur’an dan membaca
ataupun mengkhatamkan Al-Qur’an di Malam Nuzulul Qur’an akan lebih bertambah dan berlipat ganda
karena Malam Nuzulul Qur’an ini terjadi di Bulan yang penuh ampunan dan kemuliaan yakni Bulan
Ramadhan.
Oleh karena itu perlu kami ingat kan bahwa didalam Bulan Ramadhan, selain Berpuasa di Bulan
Ramadhan didalam Bulan tersebut (Ramadhan) terdapat Dua Malam Istimewa yakni Malam Nuzulul
Qur’an dan Malam Lailatul Qadar yang harus dimanfaatkan dengan betul oleh kalian sebagai seorang
Muslim untuk memperoleh pahala sebanyak – banyaknya.

2. Amal Sholeh Yang Berlipat Ganda


Sebagai umat Islam yang menjalankan amalan sholeh dan kewajiban seorang muslim
pada bulan ramadhan akan mendapatkan balasan berlipat ganda, sampai sebagai 70
kali lipat sebagaimana terdapat dalam Hadist:
Khutbah Rasululah saw pada akhir bulan Sa`ban “Hai manusia, bulan yang agung,
bulan yang penuh berkah telah menaung. Bulan yang didalamnya ada suatu malam
yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa.
Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada
Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang
diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban
pada bulan itu,nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang
dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan
Ramadhan (HR. Bukhori-Muslim).
Berikut adalah 7 kebiasaan Rasulullah SAW yang bisa kita amalkan dalam kehidupan
sehari hari, terlebih dibulan Ramadhan ini. Kebiasaan Rasul tersebut adalah : Tahukah
anda....,dari ribuan sunnah Nabi Muhammad SAW, para ulama sepakat ada 7 amalan
umum dan dilakukan nabi setiap harinya. Amalan tersebut sangat mudah dilakukan
umat Islam jika punya niat dan berusaha memenuhinya dalam 24 jam sehari
semalam.

Amalan Pertama yang dilakuan Nabi Muhammad SAW tiap malam adalah Sholat
Tahajud. Sholah yang lebih dikenal dengan Qiyamulai atau sholat malam ini sangat
banyak manfaatnya. Banyak hadis dan Ayat Alquran menerangkan manfaat sholat
malam ini. Bagi anda yang ingin melakukan harus ada kiat agar mudah bangun di
sepertiga malam. Siapkanlah diri untuk tidur lebih cepat agar segar bangun untuk
tahajud. Selalulah berniat tahajud setiap mau tidur malam. Manfaatkanlah alaram jam
dan handphone anda. Jika anda terbangun, usai sholat dua rakaat, bangunlanlah
istri/suami anda untuk juga sholat tahajud.

Amalan Kedua adalah Baca Al Quran. Nabi selalu baca Al Quran setiap hari. Ulama
menganjurkan setidaknya punya target khatam Quran dalam satu bulan yang artinya
satu juz dalam sehari. Setidaknya anda harus baca Quran paling tidak satu ayat
dimulai setiap hari.

Ketiga amalan yang setiap hari dilakukan Nabi SAW adalah Sholat Dhuha. Ulama
menyampaikan sesuai hadits Nabi SAW, jika sholat duha dilakukan 4 rakaat di setiap
hari, maka Alloh SWT mencukupkan kebutuhannya selama hidup.

Amalan rutin keempat Nabi SAW adalah sholat tepat waktu berjamaah di Masjid.
Tentulah tidak asing lagi bagi kita soal keutamaan sholat 5 waktu berjamaah di
masjid.

Berikutnya amalan Nabi SAW yang kelima adalah selalu Bersedekah. Banyak riwayat
hadits mangatakan jenis dan tata cara bersedekah. Bahkan sahabat nabi yang miskin
tidak punya harta apapun bisa bersedekah dengan membaca astaughfirullah,
alhamdulillah dan Allahuakbar 33 X setiap usai sholat dihitung sedekah.

Keenam, ini amalan yang paling mudah anda lakukan hanya dengan Istiqhfar. Anda
dapat lakukan tanpa mengenal waktu dan tempat. Amalan termasuk dzikir ini dapat
anda lakukan di dalam hati setiap saat. Jika anda mengkhususkan waktunya, perlu
anda tahu, Nabi SAW beristighfar 70-100 kali sehari (riwayat hadits).
Amalan umum terakhir yang ketujuh adalah Menjaga Wudhu dan Memperbahuruinya.
Menjaga wudhu ini sangatlah mudah. Dan memperbaruinya dengan arti jika anda
masih dalam keadaan wudhu dan ketika datang waktu sholat anda kembali
berwudhu.

Itulah 7 amalan yang selalu dilakukan Nabi Muhammad SAW secara umum setiap
harinya. Mulailah bertahap dan menjadi kebiasaan setiap harinya. Semoga
keutamaannya dapat anda rasakan dunia akhira

3. Bulan Pernuh Keberkahan


Pada bulan puasa seorang muslim berkesempatan untuk kembali ke jalan yang baik
dan mendapat keberkahan yang nilainya sama dengan seribu bulan. Maka bila seorang
muslim pada bulan puasa saja tidak juga memanfaatkan kesempatannya, bulan lain
kemungkinan akan lebih buruk lagi. seperti hadits dibawah ini:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan
kamu berpuasa, karena dibuka pintu- pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan
dibelenggu syaitan- syaitan, serta akan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih
berharga dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak berhasil memperoleh kebaikannya,
sungguh tiadalah ia akan mendapatkan itu untuk selama-lamanya.” (HR Ahmad, An-
Nasa’l, dan Baihaqi).

4. Ramadhan Bulan Pengampunan Dosa


Pada bulan Ramadhan juga seorang muslim berkesempatan untuk meraih pahala
sebanyak-banyaknya, bahkan ibadah yang sempurna pada bulan puasa akan
menjadikan seorang muslim suci kembali bagaikan bayi yang baru lahir. Sesuai Hadist
Shahih:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari)
“Shalat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan,
merupakan penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.”
(HR. Muslim)

5. Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup


Selebar-lebarnya pintu untuk kembali ke jalan yang lurus pada bulan Ramadhan
dibuka bagi umat Islam. Sesuai Hadist dibawah ini:
“Jika datang Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka
dan syetan dibelenggu.” (HR. Muslim)
6. Bulan yang Mendidik untuk Mencapai Ketaqwaan
Menahan haus, lapar dan amarah merupakan jalan menuju sifat-sifat sabar yang
taqwa. Itulah mengapa berpuasa sebulan penuh pada Ramadhan dapat membimbing
umat Islam mencapai ketawaan. Sesuai surat dalam Al-Quran yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”
(QS. Al Baqarah 183)

7. Terdapat Malam Lailatul Qadar


Malam 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan merupakan waktu-waktu yang
diantaranya terdapat malam Lailatul Qadar, dimana malam tersebut baik diisi doa-doa
yang baik dan mukjizat dapat turun pada umat Islam pada malam Lailatul Qadar
tersebut.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam
kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu
lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr 1-3)
Pertama: shalat tahajjud,

Semua rasul, Nabi, kekasih Allah (auliya") dan para ulama salaf tidak meninggalkan shalat tahajud. Ini merupakan
ciri orang saleh dan ikhlas.

Dalam rangkai sahabat Ali Bin Thalib menyatakan bahwa, salah satu dari obatnya hati adalah shalat malam dan
tahajud. Dan Allah S.W.T berfirman :
"Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah mudahan
Tuhan Mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji"
QS( Al-Israa':79)

Shalat Tahajud dilakukan diwaktu malam (setelah tidur) karena disaat malam-sunyi tersebut melakukan shalat
akan LEBIH KHUSYUK dan bacaan di waktu tsb LEBIH BERKESAN.

Abu Huraira R.A meriwayatkan RASULULLAH SAW bersabda :"Tuhan kita turun SETIAP MALAM ke langit dunia
pada SEPERTIGA MALAM terakhir, dan berfirman - Siapa yang BERDOA kepada-Ku PASTI AKU KABULKAN, siapa
yang MEMOHON kepada-Ku PASTI AKU BERI, dan siapa yang MEMOHON AMPUN kepada-Ku, PASTI AKU
AMPUNI !" (HR. Al-Jama'ah).

Amr bin Al-Ash meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda :


"Sedekat-dekat hamba kepada Allah SWT adalah PADA TENGAH MALAM TERAKHIR. Apabila engkau bisa
termasuk golongan orang BERDZIKIR mengingat Allah SWT pada saat itu, maka lakukanlah " (HR. Al-Hakim).

Salman Al-Farisi meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :


"Kerjakanlah shalat malam, sebab itu adalah KEBIASAAN ORANG SHALEH sebelum kamu, JALAN MENDEKATKAN
DIRI kepada Tuhan, PENEBUS KEJELEKAN, PENCEGAH DOSA, serta PENGHALAU SAKIT ".
Subhanallah ! Demikian besarnya keutamaan Shalat Tahajud. Marilah kita mulai rutin lakukan !

Pelaksanaan :
- Shalat malam sebaiknya DILAKUKAN DI RUMAH, bukan di Masjid.
- Bacaan shalat malam BOLEH NYARING dan juga BOLEH PELAN.
- Jumlah rakaatnya MINIMAL 2 rakaat,4,8,dst,tidak terbatas.
- Diakhiri dengan SHALAT SUNNAH WITIR 3 rakaat, ganjil.

Kedua: Membaca Al-Quran dengan Terjemahannya,

Al-Quran merupakan petunjuk dan sumber mata kehidupan. Al Qur'an merupakan pedoman muslim untuk
hidup dan menjalani kehidupan. Maka membaca atau tadarus Al-Quran itu penting sekali, kita tdk hanya disuruh
membaca, tetapi juga memahami dan menghayati artinya serta dilanjutkan dengan mengamalkan ajaran-ajaran
yang terkandung di dalamnya.

Kinilah saatnya kita "kembali untuk mendalami" kitab yang bersumber dari Allah SWT! (bukan karangan manusia
!) tersebut.
Al-Qur'an sebaiknya dipelajari secara SISTEMATIS, diungkap maknanya, digali kandungannya dan isinya sebagai
PEDOMAN HIDUP. Bahkan secara transendental-psikologis, Al- Qur'an harus didekati secara emosional,
MELIBATKAN PERASAAN dalam upaya menyelami makna terdalam dan hikmah tertinggi yang dimiliki.
"Dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah SWT yang maha Pemurah kepada mereka, mereka MENYUNGKUR,
BERSUJUD dan MENANGIS" (QS. Maryam : 58)
HR.Tirmidzi :
"Al-Quran adalah kitab Allah SWT yang berisi SEJARAH UMAT sebelum kamu, BERITA UMAT sesudahmu, kitab
yang MEMUTUSKAN/menyelesaikan urusan di antara kamu, yang nilainya bersifat PASTI & ABSOLUT. Siapa saja
yang durhaka "meninggalkannya" pasti Allah SWT akan "memusuhinya". Siapa yang MENCARI PETUNJUK SELAIN
AL-QUR'AN, PASTI AKAN TERSESAT. Al-Qur'an adalah tali Allah yang sangat kuat, PERINGATAN YANG BIJAKSANA
dan JALAN YANG SANGAT LURUS".
Langkah yang sebaiknya kita lakukan adalah dengan :
- Membacanya
- Mencatatnya
- Menghafalnya
- Memahaminya
- Mengamalkannya
Perlu diingat, bahwa Al-Qur'an baru terbukti menjadi petunjuk ketika ada KENYATAAN DALAM PRAKTEK
KEHIDUPAN kita. Agar pendalaman Al-Qur'an yang kita lakukan semakin berimplikasi positif bagi kita dan
manusia secara umum, maka dalam MENGEKSPLOITASI isi, kisah, hikmah Al-Qur'an seharusnya kita belajar
kepada para ulama yang sudah lebih awal dan lebih panjang menadaburi Al-Qur'an termasuk sejumlah tafsir dan
karya tulis.
Sedemikian pentingnya sebuah kandungan makna/isi Al-Qur'an, sampai Allah SWT berfirman :
"Kalau sekiranya kami turunkan Al-Qur'an kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya TUNDUK
TERPECAH- PECAH disebabkan TAKUT KEPADA ALLAH SWT. Perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya
mereka BERPIKIR ! " (QS. Al-Hasyr : 21)

Ketiga: Memakmurkan masjid/shalat subuh di mesjid.

Masjid adalah rumah nya Allah. Mesjid adalah sebuah tempat suci bagi orang-orang yang senantiasa mensucikan
dirinya secara lahir maupun batin. Masjid merupakan tempat untuk menggembleng pengalaman- pengalaman
ruhani/spiritual, mengokokohkan iman dan tauhid. Masjid juga sebagai tempat tinggal landas bagi mi'rajnya
orang-orang beriman. Dalam artian ini, masjid sebagai tempat menginternalisasikan nilai-nilai Ilahiyah ke dalam
dirinya sebagai modal utama dalam kehidupan, baik secara individu, dalam lingkup rumah tangga, masyarkat
dan bangsa bahkan dalam lingkup dunia global.

Rasulullah SAW menyampaikan sebuah hadits di hadapan para sahabatnya, ketika menanyakan salah seorang
jamaahnya tidak terlihat dalam shaf shubuh berkali-kali :
"Sungguh, shalat yang PALING BERAT BAGI ORANG MUNAFIK, adalah shalat Isya dan SHALAT SHUBUH. Sekiranya
mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, mereka pasti mendatangani keduanya, SEKALIPUN
DENGAN MERANGKAK " (HR. Bukhari-Muslim).
Banyak ulama hadits menilai tentang penjelasan hadits ini, di antaranya bahwa untuk menilai seseorang apakah
sungguh- SUNGGUH BERIMAN atau malah MUNAFIK, maka dapat dilihat shalat shubuhnya.
Shalat Shubuh merupakan satu di antara shalat wajib 5-waktu yang mempunyai KEKHUSUS-AN dan memiliki
KEUTAMAAN yang luar biasa.
1 .Merupakan SHALAT PALING UTAMA yang diwajibkan pada kaum Muslimin. (merupakan shalat yang sejak awal
disyariatkan tetap 2-rakaat).
2 .ADZAN shubuh berbeda dengan adzan shalat wajib lainnya, dengan menambahkan 'Ash- shaltu khairum
minan naum' - "shalat itu lebih baik dari tidur, sebanyak 2 kali".3. Rasulullah SAW memberikan DOA KHUSUS
setelah shalat shubuh, yang berbeda dengan shalat lain. Doa ini sebagai tambahan 'wirid' penutup shalat.
Diriwayatkan oleh Abu Dzar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Siapa mengatakan setelah shalat shubuh, SEBELUM MENINGGALKAN TEMPAT DUDUKNYA dan BERBICARA
SEDIKITPUN - La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yuhyi wa yumitu
wahuwa ala kulli sya in qadir - sebanyak 10 X, maka akan ditulis baginya 10 kebaikan, dihapus 10 kesalahan dan
diangkat derajatnya 10 kali lebih tinggi. Satu hari penuh ia terlindungi dari suatu yg tidak disukai, terlindungi dari
syetan, tidak ada dosa yang pantas dianggap sebagai dosa, kecuali syirik " (HR.Tirmidzi).
Rasulullah SAW pernah menasehati Muslim bin harits : " Jika kamu shalat shubuh, maka bacalah sebelum kamu
berbicara - Allahumma ajirni minannar (Ya ALLAH lindungilah aku dari api neraka) - sebanyak 7X, maka jika kamu
mati hari itu, ALLAH akan menjauhkanmu dari api neraka " (HR. Abu Dawud dan Nasa'i).
4 . Rasulullah SAW selalu MENYURUH MEMENDEKKAN BACAAN shalat, KECUALI SHALAT SHUBUH !Abu Barzah
Al-Islami meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pada shalat shubuh membaca 60 sampai 100 ayat.....sampai
sebentar lagi matahari terbit (HR. Muslim).
5. Rasulullah SAW mempunyai BACAAN KHUSUS SHALAT SHUBUH di HARI JUMAT ! Abu Huraira meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW membaca pada rakaat pertama SURAH AS-SAJADAH dan rakaat kedua SURAH AL-INSAN.
Keistimewaan ini tidak terjadi pada shalat wajib lainnya !
6. Shalat shubuh TIDAK BISA DI- QASAR dan DIJAMAK !
Seperti yang juga kita pahami dari beberapa hadits, pada saat shalat shubuh inilah pergantiang malam dan siang
dimulai. Pada saat itu pula MALAIKAT MALAM dan SIANG BERKUMPUL dan BERGANTI TUGAS.
"SHALAT BERJAMAAH LEBIH UTAMA dari shalat sendirian sebanyak 25 kali lipat. Malaikat penjaga malam dan
siang BERKUMPUL PADA SHALAT SHUBUH" (HR. Bukhari).
ALLAH SWT berfirman : "Dan dirikanlah SHALAT SHUBUH. Sungguh, shalat shubuh itu DISAKSIKAN OLEH PARA
MALAIKAT" (QS. Al-Isra : 78).
Ada lagi hal utama dalam shalat shubuh, adalah - DUA RAKAAT SHALAT FAJAR (shalat sunah sebelum atau
qabliyah shubuh) yang LEBIH BAIK DARI DUNIA & SEISINYA (HR. Muslim).
Rasulullah SAW mengistimewakan shalat ini dengan menggambarkan bahwa : "Seandainya dunia dan seisinya
ini adalah sebuah kebaikan, maka JAUH LEBIH BAIK 2 RAKAAT SHALAT FAJAR YANG KITA KERJAKAN" !
Selain itu pula, SHALAT SHUBUH BERJAMAAH DI MASJID bisa menjadi PENERANG PADA HARI KIAMAT KELAK,
seperti yg disabdakan Rasulullah SAW : "Berilah kabar gembira bagi orang-orang YANG BERJALAN DI KEGELAPAN
MENUJU MASJID (untuk mengerjakan shalat shubuh) DENGAN CAHAYA YANG TERANG- BENDERANG
(pertolongan) PADA HARI KIAMAT ! " (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibn Majah).
Dari semua pengetahuan kita tentang keutamaan SHALAT SHUBUH BERJAMAAH DI MASJID INI, kesombongan
apalagi pada diri kita yang akan menghalangi untuk menjalankannya ?

Keempat: Shalat Dhuha,

Salah satu rahasia Shalat dhuha adalah karena Shalat Dhuha adalah sedekah.Shalat dhuha adalah ibadah sunnah
yang senantiasa dilakukan Rasullah Saw .
Setiap amal ibadah yang diperintahkan ataupun dianjurkan Allah dan Rasul- Nya pasti ada rahasia yang
tersembunyi di dalamnya. Memang kadang kemampuan akal kita tak dapat menjangkau/memahaminya. Tapi
yang pasti semuanya itu adalah demi kemasalahatan dan kemanfaatan kita, manusia. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan
(menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas
kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik
juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta
menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah " . [HR. Bukhari dan Muslim]
Orang-orang salafush-shaleh pernah bilang "jika kalian menginginkan kebahagiaan di dunia dan akherat kelak,
maka lakukan shalat dhuha"

"Wahai anak Adam, cukupilah aku dengan melakukan EMPAT RAKAAT SHALAT DHUHA pada pagi hari, maka aku
akan MENCUKUPI KEBUTUHANMU pada akhir hayatmu" (HR Ahmad & Abu Ya'la).
Beliau berwasiat kepadaku tentang 3 hal, yang sejak itu aku TIDAK PERNAH MENINGGALKANNYA :
Pertama - Hendaknya aku tidak tidur sebelum mengerjakan SHALAT WITIR
Kedua - Hendaknya aku tidak meninggalkan dua rakaat SHALAT DHUHA (karena shalat DHUHA adalah shalatnya
'awwabin'- orang yg bertobat kepada ALLAH SWT serta meninggalkan maksiat)
Ketiga - Hendaknya aku BERPUASA 3 HARI setiap bulan - (HR. Tirmidzi dan Nasa'i)
Salah satu makna fungsional shalat DHUHA adalah agar pelakunya MENDAPATKAN REZEKI dan DIJAUHKAN DARI
KEMISKINAN : "Shalat DHUHA itu mendatangkan rezeki dan menolak kemiskinan, dan tidak ada yang
memelihara shalat kecuali orang-orang bertobat" (HR. Tirmidzi)
"Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 2 rakaat - dia TIDAK AKAN dicatat dalam kelompok orang- orang yang
LUPA. Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 4 rakaat - dia dicatat dalam kelompok orang-orang yang AHLI
IBADAH. Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 6 rakaat - pada hari itu segala kebutuhannya DICUKUPI oleh
ALLAH SWT. Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 8 rakaat - maka ALLAH SWT mencatatnya termasuk
golongan yang TUNDUK dan menghabiskan waktunya untuk BERIBADAH. Dan, siapa yang mengerjakan shalat
DHUHA 12 rakaat - maka ALLAH SWT membangunkan baginya sebuah ISTANA INDAH DALAM SURGA.Tidak ada
dalam sehari- semalam kecuali ALLAH SWT pasti MEMBERIKAN ANUGERAH serta SEDEKAH kepada hambaNYA"
(HR. Thabrani dan Abu Daud).
Subhanallah !

Kelima: bersedekah.

Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang
bersedekah setiap hari. Seorang sudah bisa disebut mukmin yang sebenarnya, jika sudah bersedekah. Carilah
rizki dengan sedekah. Demikian juga bertaubatlah dengan bersedekah, jika kita sakit juga hendaknya
bersedekah. Banyak sekali ayat- ayat Al-Quran yang menegaskan dan memerintahkan akan hal ini. bersedekah
merupakan tolok ukur dan ciri dari orang-orang yang beriman, shaleh dan bertakwa.

Maha suci ALLAH SWT, ZAT yang telah membersihkan hati orang- orang beriman dari sifat angkuh dan serakah.
ALLAH SWT lah yang menyelipkan ke sanubari orang beriman perasaan iba, simpati sekaligus empati kepada
orang- orang yang lemah dan membutuhakan bantuan, melalui bersedekah.
Bersedekah tidak harus besar, yang penting dengan KEIKHLASAN.
Kita bersedekah TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN dari orang yang kita bantu. Kita harus yakin ALLAH SWT lah
yang akan membalas.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yg luasnya seluas langit dan bumi,
yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (HARTANYA) DI
WAKTU LAPANG & DI WAKTU SEMPIT, dan orang-orang yg menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat baik " (QS. Ali Imran : 133-134)
" Perbandingan (balasan atau pahala) bagi orang-orang yg MEMBELANJAKAN HARTANYA DI JALAN ALLAH seperti
satu biji yg menumbuhkan tujuh cabang, di setiap cabang menjuntai seratus buah, dan ALLAH akan
menggandakan (pahala) kepada siapa yang Dia kehendaki, dan ALLAH itu luas (pemberian-Nya) lagi sangat
mengetahui " (QS. Al- Baqarah : 261)
"Siapa yang MEMBANTU MENYELESAIKAN KESUSAHAN SESEORANG di dunia (lebih-lebih lagi saudara sesama
Muslim), ALLAH PASTI MEMBANTU MENYELESAIKAN KESUSAHANNYA DI DUNIA dan AKHIRAT " (HR. Bukhari).
Berkah sedekah bisa sirna jika orang yang bersedekah MENGUNGKIT-UNGKIT dan SELALU MENYEBUT-NYEBUT
sedekah itu di depan umum.
Sedekah dapat MEMADAMKAN MURKA ALLAH SWT
Sedekah dapat MEMELIHARA MANUSIA DARI KEJAHATAN
Siapakah yang DIUTAMAKAN UNTUK DIBERI SEDEKAH ?
1- ANAK YATIM, karena sebelum dewasa anak yatim belum dapat mandiri. Mereka adalah TITIPAN ALLAH SWT
kepada hamba lainnya yang mampu.
2- FAKIR MISKIN, yang perlu dibantu agar dapat diberdayakan agar mandiri.
3- JANDA dan LANSIA, karena kehilangan tulang punggung pencari nafkahnya, serta kehilangan masa
produktifnya.
4- YANG TERLILIT HUTANG
5- YANG TERKENA MUSIBAHKeenam: menjaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang
berwudhu.
Nabi saw, senantiasa dalam keadaan wudhu, baik dalam waktu dan keadaan apapun. Jangan tinggalkan wudhu.
Kalau batal, berwudhulah kembali. Hal itu merupakan kebutuhan kita sendiri dalam rangka untuk mendekatkan
diri kepada Allah swt. Kalau kita selalu berwudhu insya Allah akan selamat dari ikatan dan kegenitan dunia dan
terjaga dari hal-hal yang kotor (kotoran yang bersifat maupun ruhani). Selanjutnya kita terjaga dari hal- hal yang
tidak bermanfaat dan dari perbuatan-perbuatan dosa dan tercela. Karena wudhu merupakan proses
pembersihan badan kita secara silmutan dilanjutkan dalam rangka untuk pembersihan fitrah dan hati atau
rohani kita
Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia
sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".

Banyak hadits yang sangat menganjurkan untuk tetap berwudhu walaupun tidak hendak mendirikan sholat
Berdasarkan sunnah tsb, mulai generasi sahabat hingga orang- orang shaleh, senantiasa mereka menjaga wudhu
dalam segala aktifitas, baik dalam perjalanan, membaca Al-Qur'an, menuntut ilmu, dalam bekerja, ketika hendak
tidur, termasuk sebelum & sesudah berhubungan suami- istri.
Berwudhu bukan hanya disaat menghadap allah SWT dalam shalat, tapi juga ketika akan tidur - berada dlm
kesucian.
ALLAH SWT berfirman : "Sungguh, ALLAH menyukai orang-orang yg bertobat dan mereka yang MENYUCIKAN
DIRI" (QS. Al-Baqarah : 222).
Abu Hurairah meriwayatkan RASULULLAH SAW, bersabda :
"Pada hari kiamat, karena bekas wudhunya (yang bercahaya). Siapa ingin memanjangkan ghurram-nya silakan
lakukan" (HR. Bukhari).
"Siapa yang berwudhu (untuk mendapatkan) kesucian, maka ALLAH akan menetapkan baginya dengan 10
kebaikan" (HR. Abu Daud)
"Seseorang senantiasa dianggap seperti dalam keadaan sholat,asal dia tidak berhadas (= buang angin)" (HR.
Bukhari)

Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat.

Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. istighfar setiap saat dan dalam
segala aktivitas apapun diperintahkan beristiqfar. Ketika kita mau tidur, mau makan dalam melakukan suatu
pekerjaan, di jalan, di mobil dan di manapun hendaknya selalu dalam keadaan beristiqfar. Orang yang kuat
istiqfarnya, maka insting dan kecenderungan rahmatnya (berguna dan bisa membahagiakan orang lain atau
bahkan makhluk lain) sangat kuat sekali. Ia pun juga menjadi penuh dengan keutamaan-utamaan, doanya
mustajab dan firasatnya tajam (mampu berpikir positif dan menerawang ke depan/berpikir visioner).
Bila kita mampu menjaga dan melakukan "tujuh sunnah Rasullullah saw". Ini, maka Insya Allah akan muncul
pada dirinya sifat-sifat terpuji. Bicaranya dakwah, diamnya zikir, nafasnya tasbih, matanya memancar cahaya
rahmat.
Kemudian dengan menegakkan Tujuh Sunnah Nabi saw, maka insya Allah kita akan menjadi hamba Allah yang
saleh. Yaitu yang memiliki cirri-ciri :

pertama , dia cinta pada Allah dan sangat taat pada- Nya.

kedua , biasanya sayang kepada sesama manusia. Selalu berbuat baik dan kesenangannya adalah berbuat baik.

ketiga dia asyik memperbaiki dirinya secara terus-menerus tanpa hentinya dalam hidupnya.

Dzikrullah memiliki daya hidup. Menghidupkan dan menyemangati jiwa yang rapuh, melapangkan jiwa yang
sempit serta membangkitkan keyakinan bagi yang mengalami kelelahan dalam menjalani kehidupan.
DZIKIR yang UTAMA :
* La ilaha illallah wahdahu la syarika lah. Lahul mulku wa lahu hamdu wa huwa 'ala kulli syay'in qadir
* Subhanallah wal hamdu lillah wa ilaha illallah wallahu akbar
* Subhanallah wa bihamdihi
* Subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahil azhim
* (surah Al-Fatihah)
Rasulullah SAW bersabda : "Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak
berdzikir, seperti ORANG YG HIDUP dan ORANG YG MATI" (HR. Bukhari)
"Dan laki-laki yang BANYAK MENYEBUT (MENGINGAT) ALLAH disertai dengan perempuan yang banyak
menyebut Allah, maka Allah telah menyediakan untuk mereka AMPUNAN & PAHALA YG BESAR " (QS. Al-Ahzab
: 35)
"Maka apabila kami telah menyelesaikan shalat, INGATLAH DI WAKTU BERDIRI, DUDUK maupun BERBARING...."
(QS. An- Nisa : 103)
"Karena itu, INGATLAH KALIAN PADA-KU, niscaya Aku pun akan ingat pada kalian..." (QS. Al- Baqarah : 152)
"INGATLAH TUHANMU SEBANYAK- BANYAKNYA dan BERTASBIHLAH dengan memuji Tuhanmu di waktu petang
dan pagi " (QS. Ali- Imran : 41)

KEBERKAHAN BULAN RAMADHAN DAN KEUTAMAANNYA


Bulan Ramadhan memiliki banyak keberkahan, keutamaan dan berbagai keistimewaan yang
tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya.
Keberkahan pertama, adalah bahwa puasa Ramadhan merupakan penyebab terampuninya
dosa-dosa dan terhapusnya berbagai kesalahan.
Sebagaimana hadits yang terdapat dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,
dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
‫غف َِر لَهُ َما تَقَد ََّم مِ ْن ذَ ْنبِ ِه‬
ُ ‫سابًا‬
َ ِ‫ضانَ إِ ْي َمانًا َواحْ ت‬
َ ‫ام َر َم‬
َ ‫ص‬َ ‫ َم ْن‬.
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [3]
Dan dalam Shahiih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ت ْال َكبَائ َِر‬ َ ‫س َو ْال ُج ُمعَةُ ِإلَى ْال ُج ُمعَ ِة َو َر َم‬
َ ‫ضانُ ِإلَى َر َم‬
ِ َ‫ضانَ ُمكَف َِراتٌ ِل َما بَ ْينَ ُه َّن ِإذَا اجْ ت ُ ِنب‬ ُ ‫صلَ َواتُ ْالخ َْم‬
َّ ‫اَل‬.
“Shalat fardhu lima waktu, shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan
berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut seandainya dosa-
dosa besar dijauhkannya.”[4]
Keberkahan kedua, pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu
malam lailatul Qadar. Namun mengenai hal ini akan dibahas secara khusus dan tersendiri pada
bab selanjutnya.
Keberkahan ketiga, terdapat banyak hadits lain yang menjelaskan keutamaan dan keistimeaan
bulan yang sangat barakah ini, di antaranya hadits yang termaktub dalam ash-Shahihain dari
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َّ ‫ت ال‬
ُ‫شيَاطِ يْن‬ ِ ‫ص ِف َد‬ ِ َّ‫ت أَب َْوابُ الن‬
ُ ‫ار َو‬ ُ ‫ت أَب َْوابُ ْال َجنَّ ِة َو‬
ْ َ‫غ ِلق‬ ْ ‫ضانُ فُتِ َح‬
َ ‫إِذَا َجا َء َر َم‬.
“Apabila Ramadhan datang maka pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup dan
syaitan-syaitan dibelenggu.” [5]
Sedangkan dalam riwayat an-Nasa-i dan Imam Ahmad terdapat tambahan: “Telah datang
kepadamu Ramadhan, bulan yang penuh barakah.” [6]
Keberkahan keempat, di antara keberkahan bulan ini adalah kaum Muslimin dapat meraih
banyak keutamaan dan manfaat puasa yang bersifat ukhrawi maupun duniawi, di antaranya
yaitu:
1. Keutamaan-Keutamaan Duniawi
Pertama : Ketakwaan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
َ‫علَى الَّذِينَ مِ ْن قَ ْب ِل ُك ْم لَعَلَّكُ ْم تَتَّقُون‬ ِ ‫علَ ْي ُك ُم‬
َ ‫الصيَا ُم َك َما ُكت‬
َ ‫ِب‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ُكت‬
َ ‫ِب‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [Al-Baqarah: 183]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu
anhu yang diriwayatkan dalam kitab ash-Shahiihain:

َ ‫سابَّهُ أ َ َح ٌد أ َ ْو قَاتَلَهُ فَ ْليَقُ ْل إِنِي ْام ُر ٌؤ‬


‫صائِ ٌم‬ َ ‫صخَبْ فَإِ ْن‬ ْ ُ‫ص ْو ِم أ َ َح ِد ُك ْم فَالَ يَ ْرف‬
ْ َ‫ث َوالَ ي‬ َ ‫الصيَا ُم ُجنَّةٌ َوإِذَا َكانَ يَ ْو ُم‬
ِ ‫ َو‬.
“Puasa itu adalah perisai, jika suatu hari salah seorang di antara kalian dalam keadaan
berpuasa, maka hendaknya dia tidak berkata kotor dan berteriak-teriak. Jika seseorang mencela
dan mencacinya, hendaknya ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” [7]
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Puasa adalah perisai,” maknanya bahwa puasa
memelihara pelakunya dari adzab Neraka pada hari Kiamat, puasa memeliharanya dari hawa
nafsu dan kemungkaran dalam kehidupan dunianya. [8] Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
juga telah membimbing orang yang berpuasa untuk meninggalkan perkataan kotor dan keji,
perbuatan-perbuatan yang buruk serta meninggalkan emosi kemarahan. Dan akhlak pelaku
puasa yang mulia ini akan membantunya meraih derajat takwa. Itulah perangai yang terpuji.
Kedua : Pelipatgandaan Pahala.
Berdasarkan hadits yang tertera dalam kitab ash-Shahiihain dari hadits Abu Hurairah
Radhiyallahu anhhu:
‫ام فَإِنَّهُ لِي َوأَنَا أَجْ ِزي بِ ِه‬ ِ َّ‫ع َم ِل اب ِْن آ َد َم لَهُ إِال‬
َ َ‫الصي‬ َ ‫ ُك ُّل‬:َّ‫ع َّز َو َجل‬
َ ُ‫…قَا َل هللا‬
“Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah
untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku. Akulah yang akan
mengganjarnya…’”
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan:
َ ُ‫ص ْو َم فَإِنَّهُ لِي َوأَنَا أَجْ ِزي ِب ِه يَ َدع‬
ُ‫ش ْه َوتَه‬ َّ ‫ع َّز َو َج َّل ِإالَّ ال‬
َ ُ‫ضعْفٍ قَا َل هللا‬ َ ‫ع ْش ُر أ َ ْمثَا ِل َها ِإلَى‬
ِ ‫سبْعمِ ائ َة‬ َ ‫ف ْال َح‬
َ ُ‫سنَة‬ ُ ‫ع‬
َ ‫ضا‬ َ ‫ُك ُّل‬
َ ُ‫ع َم ِل اب ِْن آ َد َم ي‬
‫طعَا َمهُ مِ ْن أَجْ لِي‬ َ ‫و‬.
َ
“Setiap amal yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan. Satu kebaikan dilipatgandakan
menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Lalu Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa.
Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang memberi ganjarannya. Orang yang
berpuasa meninggalkan syahwat dan makannya demi Aku semata.” [9]
Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Firman Allah Ta’ala yang menyatakan, ‘Dan Aku-
lah yang memberi ganjarannya,’ merupakan penjelasan yang nyata tentang kebesaran karunia
Allah dan melimpahnya balasan pahala-Nya karena sesungguhnya orang yang mulia dan
dermawan jika mengabarkan bahwa dia sendiri yang akan menanggung balasannya, ini
menunjukkan betapa besar kadar balasan yang dia persembahkan dan betapa luas pemberian
yang Dia berikan.” [10]
Ketiga : Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih baik di sisi Allah Ta’ala
daripada wangi minyak kesturi.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits Abu Hurairah
Radhiyallahu anhu :
ِ‫يح ْالمِ سْك‬ ْ َ ‫صائ ِِم أ‬
ِ ‫طيَبُ ِع ْن َد‬
ِ ‫هللا مِ ْن ِر‬ ُ ‫ َوالَّذِي نَ ْف‬.
ُ ‫س ُم َح َّم ٍد بِيَ ِد ِه لَ َخلُ ْو‬
َّ ‫ف فَ ِم ال‬
“Demi Rabb yang jiwa Muhammad (berada) di tangan-Nya, sungguh bau mulut seorang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada wangi minyak kesturi.”
Al-khaluuf artinya perubahan bau mulut sebagai akibat dari puasa. Namun hal ini ternyata baik di
sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bahkan disukai-Nya. Hal ini menunjukkan betapa agung
perkara pu-asa di sisi Allah Ta’ala. Sampai-sampai sesuatu yang menurut manusia dibenci dan
dianggap jijik, ternyata di sisi Allah merupakan sesuatu yang disukai. Karena hal tersebut
dibangun di atas sendi puasa yang merupakan implementasi dari ketaatan kepada Allah.
Keempat : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa itu mendapatkan dua kebahagiaan
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits Abu Hurairah
Radhiyallahu anhu :
‫ص ْومِ ِه‬ َ ‫َان يَ ْف َر ُح ُه َما إِذَا أ َ ْف‬
َ ‫ط َر فَ ِر َح َوإِذَا لَق‬
َ ِ‫ِي َربَّهُ فَ ِر َح ب‬ ِ ‫صائ ِِم فَ ْر َحت‬
َّ ‫لِل‬.
“Bagi orang yang berpuasa itu ada dua kebahagiaan, berbahagia pada saat dia berbuka,
berbahagia dengan puasanya itu dan pada saat ia berjumpa Rabb-nya.” [11]
Kelima : Pengistimewaan terhadap orang-orang yang berpuasa dengan masuknya mereka ke
dalam Surga lewat pintu khusus yang bernama ar-Rayyaan.
Dalilnya adalah hadits Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda:
َ ‫صائِ ُمونَ يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة الَ يَ ْد ُخ ُل مِ ْنهُ أ َ َح ٌد‬
‫غي ُْرهُ ْم‬ َّ ُ‫إِ َّن فِي ْال َجنَّ ِة بَابًا يُقَا ُل لَه‬.”
َّ ‫الريَّانُ يَ ْد ُخ ُل مِ ْنهُ ال‬
“Sesungguhnya di Surga itu ada sebuah pintu yang disebut ar-Rayyaan. Pada hari Kiamat nanti
orang-orang yang suka berpuasa akan masuk Surga lewat pintu itu. Tidak ada seorang pun
selain mereka yang diperkenankan (untuk masuk Surga) lewat pintu itu.” [12]
2. Manfaat Puasa Yang Bersifat Mendidik Dan Sosial
Pertama : Membiasakan diri untuk bersabar dan untuk menghadapi berbagai kesulitan dan
musibah.
Oleh karena itu, bulan ini disebut bulan kesabaran (syahru ash-shabri). Makna asal ash-shabru
(kesabaran) adalah al-habsu (mengekang, menahan diri). Maka, di dalam puasa terdapat
pengekangan atau penahanan diri dari (syahwat) makan dan sebagian (nafsu) kelezatan. [13]
Hal ini akan menguatkan keinginan orang yang berpuasa.
Kedua : Pembinaan akhlak.
Diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
َ ‫ور َو ْالعَ َم َل بِ ِه فَلَي‬
‫ْس ِل ِه‬ ُّ ‫ َم ْن لَ ْم يَ َد ْع قَ ْو َل‬g ُ‫طعَا َمهُ َوش ََرابَه‬
ِ ‫الز‬ َ ‫ َحا َجةٌ فِي أ َ ْن يَ َد‬.
َ ‫ع‬
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh
(terhadap puasanya) walaupun ia meninggalkan makan dan minumnya.” [14]
Hakekat puasa adalah berpuasanya kedua mata dari memandang sesuatu yang haram,
beruasanya pendengaran dari mendengar sesuatu yang diharamkan, puasanya lisan dari
perkataan dusta, keji dan sejenisnya dan berpuasanya seluruh anggota tubuh dari melakukan
sesuatu yang haram. Dalam ritual puasa terdapat pendidikan bagi setiap individu mengenai
persamaan antara yang fakir dan yang kaya, berbuat baik kepada kaum fakir dan miskin.
3. Manfaat Kesehatan
Pertama : Membebaskan tubuh dari lemak-lemak yang bertumpuk -apalagi pada orang-orang
yang hidup mewah- yang seringkali menjadi sumber penyakit ketika lemak-lemak itu terus
bertambah.
Sakit dari jenis ini merupakan penyakit kegemukan. Maka, lapar merupakan cara terbaik untuk
mengatasi kegemukan tersebut.
Kedua : Membuang kotoran-kotoran tubuh, racun-racun tubuh yang bertumpuk dan cairan-cairan
tubuh yang merusak. Meringankan aliran darah pada urat nadi dan menjaganya dari tertutupnya
pembuluh darah.
Ketiga : Puasa memiliki pengaruh positif terhadap banyak penyakit, di antaranya untuk sakit
maag, tekanan darah tinggi, stress maupun depresi. [15] Karena itu puasa mempunyai dampak
positif yang mengagumkan dalam menjaga kesehatan. Apalagi puasa itu dijalani secara benar
dan terarah pada waktu-waktu yang paling utama (afdhal) menurut syari’at. Secara pasti tubuh
membutuhkan proses seperti puasa, sebagaimana diisyaratkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah
dalam bukunya, at-Thibbun Nabawi. [16] Para dokter di dunia barat telah memperhatikan puasa
sebagai salah satu cara yang efektif dari berbagai model terapi medis. Sebagian mereka
mengatakan, “Sesungguhnya faedah lapar dalam terapi medis memiliki keunggulan yang berlipat
kali dari penggunaan obat-obatan. [17] Dokter yang lainnya mengatakan, “Sesungguhnya puasa
sebulan penuh dapat menghilangkan berbagai sisa-sisa kotoran badan selama setahun. [18]
Inilah hal paling nyata dari manfaat puasa dan barakahnya di dunia dan akhirat, puasa yang
telah diwajibkan Allah kepada kaum Muslimin sebulan penuh dalam setahun. Dia-lah puasa
Ramadhan yang penuh barakah itu.
Keberkahan kelima, yaitu besarnya keutamaan amal shalih yang dilakukan dalam bulan ini, dan
besarnya motivasi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memacu kaum Muslimin
beramal shalih pada bulan ini. Di antara amal shalih yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Pertama : Qiyaamul lail
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
memberi motivasi (kepada para Sahabat) untuk mendirikan qiyaam Ramadhaan (shalat malam
Ramadhan) tanpa menyuruh mereka dengan paksaan. Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
‫غف َِر لَهُ َما تَقَد ََّم مِ ْن ذَ ْنبِ ِه‬
ُ ‫سابًا‬
َ ِ‫ضانَ إِ ْي َمانًا َواحْ ت‬ َ َ‫ َم ْن ق‬.
َ ‫ام َر َم‬
‘Barangsiapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap
pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.’”
Lalu setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal sekalipun, ibadah ini terus
berlanjut. Dan terus berlanjut pada masa kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq dan permulaan
masa kekhalifahan ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu. [19] Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah shalat Tarawih bersama Sahabat-Sahabat beliau Radhiyallahu anhum,
kemudian beliau meninggalkannya lantaran khawatir kaum Muslimin menganggap wajib
hukumnya shalat tersebut. Kemudian ‘Umar bin al-Khaththab berinisiatif untuk mengumpulkan
orang-orang di masjid menunaikan shalat Tarawih. [20] Dan alhamdulillaah, ritual (syi’ar) seperti
ini masih terus berlangsung hingga hari ini. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat
sungguh-sungguh dan giat dalam beribadah serta berdo’a pada sepuluh malam terakhir (al-
‘asyrul awaakhir) dari bulan Ramadhan.
‫ش َّد ْالمِ ئْزَ َر‬ َ َ‫سلَّ َم إِذَا َد َخ َل ْالعَ ْش ُر أَحْ يَا اللَّ ْي َل َوأ َ ْيق‬
َ ‫ظ أ َ ْهلَهُ َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫هللا‬ ْ َ‫ع ْن َها قَال‬
ُ ‫ت َكانَ َر‬
ِ ‫سو ُل‬ ِ ‫شةَ َر‬
َ ‫ضي هللا‬ َ ‫ع ْن‬
َ ِ‫عائ‬ َ .
“Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila
memasuki sepuluh hari (yang terakhir di bulan Ramadhan), beliau menghidupkan malam,
membangunkan keluarganya dan mengencangkan kainnya .’” [21][22]
Kedua : Ash-Shadaqah.
Imam al-Bukhari dan Muslim mengeluarkan hadits dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu nahuma, dia
berkata:
‫ضانَ حِ يْنَ يَ ْلقَاهُ ِجب ِْر ْي ُل فَإِذَا لَ ِقيَهُ ِجب ِْر ْي ُل َكانَ أَجْ َو َد بِ ْال َخي ِْر‬
َ ‫اس بِ ْال َخي ِْر َو َكانَ أَجْ َو ُد َما يَ ُكونُ فِي َر َم‬
ِ َّ‫سلَّ َم َو َد الن‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُّ ِ‫َكانَ النَّب‬
َ ‫ي‬
َ‫سل ِة‬ ْ
َ ‫الريْحِ ال ُم ْر‬ ِ َ‫مِ ن‬.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan.
Dan beliau lebih dermawan lagi ketika di bulan Ramadhan pada saat Jibril menemuinya. Maka
pada saat Jibril menemuinya, ketika itulah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan
dalam kebaikan dari pada angin yang berhembus.”
Pelajaran yang dapat dipetik dari hadits ini adalah anjuran untuk memperbanyak berderma dan
bersedekah, lebih-lebih lagi dalam bulan Ramadhan yang penuh barakah ini.
Ketiga : Tilaawah al-Qur-aanil Kariim.
Disunnahkan untuk memperbanyak tilaawah al-Qur-an (membaca al-Qur-an) pada bulan
Ramadhan. Pada bulan inilah al-Qur-an diturunkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
selalu mengulang-ulang hapalannya bacaan al-Qur-annya bersama Jibril, satu kali di setiap
Ramadhan. Sebagaimana yang tertera dalam hadits Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma. Dalam
hadits itu disebutkan:
َ‫سلَّ َم ْالقُ ْرآن‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُّ ِ‫علَ ْي ِه النَّب‬
َ ‫ي‬ َ ‫ض‬ َ ‫ َو َكانَ ِجب ِْر ْي ُل يَ ْلقَاهُ كُ َّل لَ ْيلَ ٍة ف ِْي َر َم‬.
َ ‫ضانَ َحتَّى يَ ْن‬
ُ ‫س ِل َخ يَ ْع ِر‬
“Jibril menemuinya setiap malam pada bulan Ramadhan hingga terbaring. Saat itu Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan hapalan bacaan al-Qur-annya pada Jibril.” [23]
Para Salafush Shalih Radhiyallahu anhum memperbanyak bacaan al-Qur-annya di dalam shalat
maupun pada kesempatan lainnya. [24]
Keempat : Al-I’tikaaf.
I’tikaaf yaitu berdiam diri di masjid untuk beribadah dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri)
kepada Allah Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ber-i’tikaf pada sepuluh hari terakhir
dari bulan Ramadhan. Dalam hadits ‘Aisyah Radhiyallahua anhuma disebutkan:
‫َف أ َ ْز َوا ُجهُ مِ ْن بَ ْع ِد ِه‬ َ ‫ِف ْالعَ ْش َر اْأل َ َواخِ َر مِ ْن َر َم‬
َ ‫ضانَ َحتَّى ت ََوفَّاهُ هللاُ ث ُ َّم ا ْعتَك‬ ُ ‫سلَّ َم َكانَ يَ ْعتَك‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ِ‫أ َ َّن النَّب‬.
َ ‫ي‬
“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ber-i’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan
Ramadhan, (amalan ini terus dilakukannya-pent) hingga Allah mewafatkannya. Kemudian istri-
istri beliau meneruskan amal ber-i’tikaf sepeninggalnya.” [25]
Tidak diragukan lagi bahwa i’tikaf akan membantu pelakunya berkonsentrasi untuk melakukan
ibadah dan bertaqarrub kepada Allah Jalla wa ‘Alaa. Lebih lagi pada saat-saat yang dimulia-kan,
seperti bulan Ramadhan atau sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.
Kelima : Al-‘Umrah
Dalil yang menunjukkan keutamaan melaksanakan ‘Umrah pada bulan Ramadhan adalah sabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada seorang wanita Anshar yang tidak sempat
melaksanakan haji bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ً‫ضانُ فَا ْعتَمِ ِري فَإِ َّن ع ُْم َرة ً فِي ِه ت َ ْع ِد ُل َح َّجة‬
َ ‫فَإِذَا َجا َء َر َم‬.
“Apabila datang bulan Ramadhan, maka laksanakanlah ‘umrah kamu, sesungguhnya ‘umrah
pada bulan Ramadhan nilainya setara dengan Haji.”
Dalam riwayat lain disebutkan: “(‘Umrah pada Ramadhan itu) dapat menggantikan Haji atau
menggantikan Haji bersamaku.” [26] Maksudnya, nilai pahala ‘umrahnya wanita Anshar
menyamai nilai pahala ber-Haji, bukannya ‘umrah tersebut dapat menggantikan kedudukan
hukum wajibnya Haji, sehingga dapat menggugurkan hukum wajibnya haji tersebut, bukanlah
demikian. [27]
Keberkahan keenam, bahwasanya keberkahan-keberkahan Ramadhan adalah banyak peristiwa-
peristiwa besar nan mulia yang terjadi di bulan ini. Dan sesungguhnya dari sekian banyak
peristiwa penting yang terjadi di bulan yang penuh berkah ini, maka peristiwa yang paling
fenomenal dan sangat bermanfaat untuk ummat manusia adalah peristiwa turunnya al-Qur-an al-
Karim.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

ِ َ‫ت مِ نَ ْال ُه َد ٰى َو ْالفُ ْرق‬


‫ان‬ ِ َّ‫ضانَ الَّذِي أ ُ ْن ِز َل فِي ِه ْالقُ ْرآنُ هُدًى لِلن‬
ٍ ‫اس َوبَ ِينَا‬ َ ‫ش ْه ُر َر َم‬
َ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil)…” [Al-Baqarah: 185]
Sedangkan di antara peristiwa fenomenal lainnya yang sarat manfaat, adalah sebagai berikut:
Pertama, Perang Badar Kubra, yang dinamakan sebagai yaumul Furqaan (hari Pembeda).
Pada hari itu Allah memisahkan dan membedakan antara kebenaran dan kebathilan. Maka,
ketika itu, kelompok minoritas yang beriman meraih kemenangan atas kelompok besar yang kafir
yang jauh lebih unggul dalam hal kuantitas pasukan dan perbekalan. Peristiwa ini terjadi pada
tahun kedua Hijriyyah.
Kedua, Futuh Makkah
Sesungguhnya Allah telah memberi nikmat besar pada kaum mukminin dengan futuh
(penaklukan) yang penuh barakah ini. Orang-orang secara berbondong-bondong masuk ke
dalam Islam, lalu jadilah Makkah sebagai Daarul Islam (negeri Islam), setelah sebelumnya
menjadi pusat kesyirikan orang-orang musyrik. Peristiwa ini terjadi pada tahun kedelapan
Hijriyah.
Ketiga, Perang Hiththin pada tahun 584 H.
Dalam peperangan ini kaum Salibis mengalami kekalahan yang telak. Dan Shalahuddin al-Ayubi
meraih kemenangan-kemenangan besar, lalu mengembalikan hak-hak kaum muslimin dan
merebut kembali Baitul Maqdis.
Keempat, Peperangan ‘Ain Jaluut
Inilah peperangan sengit yang diakhiri dengan kemenangan bagi kaum muslimin atas pasukan
Tartar. Peperangan ini terjadi pada tahun 658 Hijriyyah.
Setelah kami memaparkan secara global berbagai keutamaan yang menjadi keistimewaan bulan
Ramadhan, dan sekian banyak keberkahan yang terkandung di dalam bulan mulia ini, maka
tidak ada upaya kecuali aku berdo’a untuk saudara-saudaraku sesama muslim agar mereka
terus meneguk berbagai keutamaan itu, dan bisa meraih berkah-berkah itu sebagai
implementasi dari perintah Allah Ta’ala dan mengikuti Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, para Sahabat beliau Radhiyallahu anhum yang mulia, dan para pendahulu dari ummat
yang terpilih ini, serta sebagai upaya mendulang berbagai manfaat yang bersifat ukhrawi
maupun duniawi, juga dari berbagai kebaikan yang luas.

Berikut disebutkan beberapa amalan yang bisa melebur dosa di bulan Ramadhan.
1- Shalat lima waktu, bertemu dengan hari Jumat dan bertemu dengan Ramadhan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ات َما بَ ْينَ ُه َّن إِذَا‬ َ ‫ان إِلَى َر َم‬
ٌ ‫ضانَ ُم َك ِف َر‬ ُ ‫ض‬ َ ‫س َو ْال ُج ُمعَةُ إِلَى ْال ُج ُمعَ ِة َو َر َم‬
ُ ‫صلَ َواتُ ْالخ َْم‬
َّ ‫ال‬
‫َب ْال َكبَائِ َر‬
َ ‫اجْ تَن‬
“Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan
yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa
selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim no. 233)
2- Amalan puasa Ramadhan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫غ ِف َر لَهُ َما تَقَد ََّم ِم ْن ذَ ْن ِب ِه‬
ُ ‫سابًا‬
َ ‫ضانَ ِإي َمانًا َواحْ ِت‬
َ ‫ام َر َم‬
َ ‫ص‬َ ‫َم ْن‬
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah
maka dosanya di masa lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫صدَقَةُ َو ْاْل َ ْم ُر‬ ِ ‫ص ََلة ُ َو‬
َّ ‫الصيَا ُم َوال‬ َّ ‫الر ُج ِل فِي أ َ ْه ِل ِه َو َما ِل ِه َو َولَ ِد ِه ت ُ َك ِف ُرهَا ال‬
َّ ُ‫فِتْنَة‬
‫ع ْن ْال ُم ْن َك ِر‬
َ ‫ي‬ُ ‫وف َوالنَّ ْه‬ ِ ‫ِب ْال َم ْع ُر‬
“Keluarga, harta, dan anak dapat menjerumuskan seseorang dalam maksiat (fitnah). Namun fitnah itu
akan terhapus dengan shalat, shaum, shadaqah, amar ma’ruf (mengajak pada kebaikan) dan nahi
mungkar (melarang dari kemungkaran).” (HR. Bukhari no. 3586 dan Muslim no. 144)
3- Qiyam Ramadhan (shalat Tarawih)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫غ ِف َر لَهُ َما تَقَد ََّم ِم ْن ذَ ْنبِ ِه‬
ُ ‫سابًا‬
َ ِ‫ضانَ إِي َمانًا َواحْ ت‬ َ َ‫َم ْن ق‬
َ ‫ام َر َم‬
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka
dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)
4- Menghidupkan shalat malam pada Lailatul Qadar
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫غ ِف َر لَهُ َما تَقَد ََّم ِم ْن ذَ ْن ِب ِه‬ َ ‫ام لَ ْيلَةَ ْالقَ ْد ِر ِإي َمانًا َواحْ ِت‬
ُ ‫سابًا‬ َ َ‫َم ْن ق‬
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari
Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menerangkan bahwa pengampunan dosa pada lailatul qadar
adalah apabila seseorang mendapatkan malam tersebut, sedangkan pengampunan dosa pada puasa
Ramadhan dan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) adalah apabila bulan Ramadhan telah usai.
(Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 365-366)
5- Zakat fitrah
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
ِ َ‫الرف‬
‫ث‬ َّ ‫صا ِئ ِم ِمنَ اللَّ ْغ ِو َو‬ ُ ‫ط ِر‬
َّ ‫ط ْه َرة ً ِلل‬ ْ ‫ زَ َكاة َ ْال ِف‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫ض َر‬ َ ‫فَ َر‬
‫ى‬ َّ ‫ى زَ َكاة ٌ َم ْقبُولَةٌ َو َم ْن أَدَّاهَا بَ ْعدَ ال‬
َ ‫صَلَةِ فَ ِه‬ َّ ‫ين َم ْن أَدَّاهَا قَ ْب َل ال‬
َ ‫صَلَةِ فَ ِه‬ َ ‫ط ْع َمةً ِل ْل َم‬
ِ ‫سا ِك‬ ُ ‫َو‬
.ِ‫صدَقَات‬ َّ ‫صدَقَةٌ ِمنَ ال‬ َ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang
berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan pada orang
miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa
yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai
sedekah.” (HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa sanad hadits ini hasan)
Zakat fitrah di penghujung Ramadhan, itu juga adalah sebab mendapatkan ampunan Allah. Karena
zakat fitrah akan menutupi kesalahan berupa kata-kata kotor dan sia-sia. Ulama-ulama terdahulu
mengatakan bahwa zakat fitrah adalah bagaikan sujud sahwi (sujud yang dilakukan ketika lupa, pen.)
dalam shalat, yaitu untuk menutupi kekurangan yang ada. (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 377)
Kalau banyak ampunan seperti itu di bulan Ramadhan, seharusnya setiap yang keluar dari bulan
Ramadhan keadaannya sebagaimana disebutkan oleh Muwarriq Al-‘Ijliy,
‫يَ ْر ِج ُع َهذَا اليَ ْو َم قَ ْو ٌم َك َما َولدَتْ ُه ْم أ ُ َّم َهات ُ ُه ْم‬
“Hari ini kembali suatu kaum sebagaimana mereka baru dilahirkan oleh ibu-ibu mereka.” (Lathaif Al-
Ma’arif, hlm. 366). Artinya, mereka kembali bersih dari dosa.
Sungguh sangat disayangkan jika keluar dari bulan Ramadhan tidak membawa ampunan apa-apa.
Qatadah rahimahullah mengatakan,
ُ‫ضانَ فَلَ ْن يُ ْغفَ َر لَهُ فِ ْي َما ِس َواه‬
َ ‫َم ْن لَ ْم يُ ْغفَ ْر لَهُ فِي َر َم‬
“Siapa saja yang tidak diampuni di bulan Ramadhan, maka sungguh di hari lain (di luar Ramadhan),
ia pun akan sulit diampuni.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 371)
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah mengatakan,
َ‫ضانَ َكانَ الَّذِي تَفُ ْوتُهُ الم ْغ ِف َرة ُ فِ ْي ِه َمحْ ُر ْو ًما غَايَة‬ ُ َ‫ت أ َ ْسب‬
َ ‫اب الم ْغ ِف َر ِة فِي َر َم‬ ْ ‫فَلَ َّما َكث ُ َر‬
‫ان‬
ِ ‫لح ْر َم‬
ِ ‫ا‬
“Tatkala semakin banyak sebab mendapatkan pengampunan dosa di bulan Ramadhan, maka siapa
saja yang tidak mendapatkan pengampunan tersebut, sungguh dia benar-benar telah bernasib
buruk.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 371)

Você também pode gostar