Você está na página 1de 5

Apa itu atresia ani?

Atresia ani adalah kondisi yang biasanya terjadi pada bayi, di mana usus
besar atau bagian dari usus besar bayi belum terbentuk sempurna,
sehingga menjadi tersumbat dan sangat sempit. Beberapa anak tidak
memiliki bukaan anus. Usus besar adalah lokasi atresia yang paling
jarang terjadi pada saluran pencernaan. Diperlukan penanganan segera
karena kondisi ini sangat serius. Kebanyakan bayi memerlukan operasi
untuk memperbaiki kondisi cacat ini. Namun sayangnya, penyebab
atresia ani pada bayi belum diketahui.

Seberapa umumkah
atresia ani?
Atresia ani pada bayi cukup umum ditemui (sekitar 1/5000 bayi yang
baru lahir). Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dibanding
dengan bayi perempuan. Atresia ani dapat sangat mempengaruhi
perkembangan anak. Atresia ani dapat ditangani dengan mengurangi
fator-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih
lanjut.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala
atresia ani?
Gejala umum dari atresia ani pada bayi adalah:

 Tidak memiliki lubang anus


 Memiliki lubang anus di tempat yang tidak semestinya, misalnya terlalu
dekat dengan vagina
 Ada selaput yang menutupi lubang anus
 Usus tidak tersambung dengan anus
 Sambungan antara usus dan sistem urinasi tidak normal, tinja bisa
melewati sistem urinasi, seperti uretra, vagina, skrotum atau dasar penis
 Tidak mengeluarkan tinja dalam 24 – 48 jam pertama setelah lahir
 Memiliki perut yang bengkak
 Memiliki sambungan yang tidak normal, atau fistula, antara rektum dan
sistem reproduksi atau saluran urinasi
 Muntah

Bayi dengan atresia ani sering kali memiliki kelainan lainnya, seperti:

 Cacat pada ginjal atau saluran urinasi


 Kelainan pada tulang belakang
 Cacat pada batang tenggorok atau trakhea
 Cacat pada kerongkongan
 Cacat pada lengan atau paha
 Down syndrome
 Duodenal atresia, yaitu perkembangan tidak sempurna pada bagian
pertama dari usus kecil
 Cacat jantung kongenital
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu,
konsultasikanlah dengan dokter Anda..

Penyebab
Apa penyebab atresia ani?
Penyebab atresia ani pada bayi masih belum diketahui. Kondisi ini
mungkin disebabkan oleh cacat pada genetik. Kelainan ini terjadi sejak
anak Anda belum lahir, biasanya pada minggu ke-5 hingga minggu ke-7
kehamilan. Pada waktu ini, sistem pencernaan anak mulai terbentuk dan
anus juga mulai terbentuk.

Faktor-faktor risiko
Ada banyak faktor risiko untuk atresia ani pada bayi, yaitu:

 Jenis kelamin: Atresia ani pada bayi terjadi lebih banyak, sekitar 2 kali,
pada bayi laki-laki dibanding bayi perempuan
 Adanya cacat lahir lainnya
 Penggunaan steroid inhalers oleh ibu selama kehamilan.
Bagaimana cara
mengobati atresia ani?
Operasi diperlukan pada banyak kasus atresia ani pada bayi untuk
membuka lubang yang tertutup. Tergantung pada kondisi, ahli bedah
akan memilih metode yang cocok, seperti:

 Operasi untuk menyambung anus dan usus apabila usus tidak


tersambung dengan anus
 Anoplasti untuk memindahkan anus ke lokasi yang tepat jika memiliki
sambungan yang tidak normal pada usus dan sistem urinasi
 Kolostomi untuk menyambung bagian usus ke bukaan di dinding perut
agar kotoran dapat keluar ke kantung di luar tubuh
 Obat-obatan dapat diberikan untuk menawarkan rasa sakit, seperti
etaminophen (Tylenol®) or ibuprofen (Motrin®)

Pengobatan di rumah
Setelah operasi: ikuti petunjuk dokter untuk merawat luka.

Untuk perawatan jangka panjang:

 Kunjungi dokter secara rutin untuk memeriksa kondisi anak Anda


 Ubah pola makan, level aktivitas anak dan lakukan kebiasaan toilet pada
anak untuk mengurangi konstipasi
 Bantu anak Anda mempelajari bagaimana menggunakan anus yang baru
 Gunakan perangkat untuk menstimulasi saraf pada usus
 Berpartisipasi dalam program pengelolaan usus
 Lakukan operasi lainnya untuk meningkatkan kendali usus, jika
diperlukan
.

Você também pode gostar