Você está na página 1de 21

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien : Tn S
Mahasiswa : SUGENG PRIYONO

KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA ANALISA RASIONAL


VERBAL NON VERBAL BERPUSAT BERPUSAT
PADA KLIEN PADA
PERAWAT
P : Selamat pagi P : kontak mata, Merasa senang disapa Mengucapkan Ucapan salam
mas………. berjabat tangan, oleh perawat salam terapeutik terapeutik sebagai
mnedekati klien dan berharap klien langkah awal
K : kontak mata, mau berkenalan dalam membina
menjabat tangan hubungan saling
perawat percaya.
Menurut pada perawat
K : Selamat pagi … untuk duduk di kursi Merasa senang Mulai terbina
K : mendekati karena klien mau hubungan saling
perawat sambil duduk untuk percaya sehingga
tersenyum berbincang- klien mau duduk
P : membalas Klien duduk bincang dengan dengan perawat
P: Nama saya Sugeng senyum pasien, berhadapan dan siap perawat Untuk
priyono, saya mengajak pasien untuk diajak bincang- menimbulkan
senang duduk di kursi bincang Berharap dapat rasa percaya bagi
ipanggil Pak P : kontak mata, melanjutkan klien terlebih
sugeng saya memperbaiki bincang-bincang dahulu perawat
mahasiswa duduk sambil memperkenalkan
dari Stikes lebih mendekat diri
Kusuma dan sedikit
Husada, saya membungkuk
akan bertugas kea rah klien Klien bicara lancar,
disini beberapa K : memperhatikan menjawab pertanyaan
hari, setiap perawat, kontak sesuai Perawat berharap Menyebutkan
hari Minggu mata dapat melanjutkan nama
saya libur, saya perkenalan ini menandakan
akan dating ke K : kontak mata, Klien tampak senang dengan bincang- kesediaan
rumah sini tersenyum disebut sesuai nama bincang. menerima
bertemu mas P : kontak mata, panggilan yang hubungan
dan tersenyum dan disukai, klien masih
berbincang – menganggukkan ragu-ragu untuk Perawat berharap Belum terbina
bincang, bila kepala mengungkapkan klien mampu hubungan saling
ada perasaan masalahnya tebuka percaya sehingga
yang tidak P : kontak mata menceritakan klien nampak
enak pada mas, hangat, bernada tentang ragu.
bisa memohon, masalahnya
menyampaikan tersenyum Klien merasa ragu dan
pada saya. K : kontak mata, curiga pada perawat
Hari ini kita mengamati sehingga klien
akan perawat seperti meminta perawat
berbincang – merasa ragu untuk bersikap jujur, Pasien merasa
bincang agar atau agak curiga menjaga rahasia dan Perawat berharap curiga sehingga
saling menepati janji. hubungan saling dia tidak bisa
mengenal, percaya bisa langsung percaya
kurang lebih Klien merasa senang terbina agar bisa kepada perawat.
15 menit. K : menatap tajam dan puas karena membantu pasien.
Bagaimana perawat, expresi perawat memenuhi
mas ? setuju. curiga keinginan/harapannya
, saya bersedia P : kontak mata, Salah satu cara
membantu mendengarkan Perawat berusaha untuk membina
Bapak. Nama dan memenuhi hubungan saling
Bapak siapa dan memperhatikan keinginan klien percaya adalah
suka dipanggil ucapan klien Klien sudah percaya sebatas masih dengan bersikap
apa? dengan perawat tapi dalam batas jujur, menjaga
P : kontak mata, dia merasa sekedar wajar/sesuai rahasia dan
K : Nama saya .S, menepuk bahu hanya untuk realita. menepati janji.
saya lebih suka serta diwawancarai saja.
dipanggil Mas B menganggukkan
karena saya kepala Klien mulai
belum menikah K : memperhatikan menaruh
perawat dan Perawat berharap kepercayaan
tersenyum puas Klien memperhatikan hubungan perawat- dengan perawat
P : Baiklah, saya akan kesungguhan perawat klien tidak sekedar sehingga bersedia
memanggil untuk membantunya. untuk wawancara untuk diajak
dengan sebutan saja tapi juga untuk bincang-bincang
Mas S. K : tersenyum dan membantu lebih lanjut.
Bagaimana kalau mempersilahkan memenuhi
kita berbincang- dengan kebutuhan klien.
bincang sekitar tangannya. Dengan
15 menit tentang P : kontak mata, Perawat bersikap menyatakan
kejadian di tersenyum tulus untuk kesediaan untuk
rumah sehingga membantu klien membantu, klien
saya bisa mengatasi akan lebih
membantu cara masalahnya. percaya dengan
mengatasinya. perawat.
K : Klien menatap Klien sedang
K : Kalau bapak tajam perawat memikirkan dan
memang mau kemudian merenungkan ucapan
berbincang- tersenyum perawat.
bincang dengan P : kontak mata,
saya harus ditata mengamati non Klien tampak bersedia
dulu hatinya dan verbal klien menjawab pertanyaan
harus sidik, perawat.
amanah, tabligh,
fatonah karena Klien bicara lancar, isi Bahasa non
saya juga begitu. pembicaraan sesuai Perawat berusaha verbal bisa
meyakinkan klien memberikan
P : Baiklah…Insya dengan kontak penguatan pada
Allah saya akan mata, anggukan bahasa verbal.
bersikap jujur, kepala dan
menjaga rahasia Senang dipuji perawat menepuk bahu Menstimulasi
apa yang kita K : tampak klien terhadap
bicarakan nanti termenung Perawat berharap peristiwa dan
serta menepati P : memperhatikan klien menjawab waktu.
janji. Terima klien, pertanyaan
kasih Mas B menganggukkan Klien mengingat- perawat. Orientasi
telah kepala dan ingat kejadian di peristiwa dan
mengingatkan menepuk bahu rumah sampai dia Perawat berharap waktu klien baik,
saya. masuk rumah sakit. klien mampu isi pembicaraan
P : kontak mata mengingat sesuai.
K : Nah…kalau hangat, tangan kejadian/peristiwa
begitu sekarang mempersilahkan Klien dan waktu.
saya siap untuk K : memperhatikan mengungkapkan Reinforcement
diwawancara. pertanyaan kejengkelan/ positif membuat
mau tanya perawat kemarahannya Perawat klien merasa
tentang apa? K : kontak mata, terhapad sesuatu yang memberikan dihargai.
bicara lancara tidak disukai. reinforcement
P : Memperhatikan positif kepada
dengan klien Menggali
sungguh- masalah klien
P : Terima kasih Mas sungguh untuk
S besedia untuk Perawat berharap menimbulkan
bincang-bincang klien mampu rasa empati.
dengan saya, P: menganggukkan menceritakan
tetapi saya tidak kepala, penyebab masuk Sudah timbul rasa
bermaksud hanya tersenyum rumah sakit. percaya sehingga
sekedar K : turut tersenyum Klien tampak perawat dapat
wawancara. Saya memikirkan ucapan Senang klien dapat mengeksplorasi
berharap menjadi perawat mengungkapkan perasaan klien
teman Mas B P : kontak mata perasaannya tapi tapi perawat juga
sehingga Mas B hangat sambil juga was-was kalau harus
bisa mempersilahkan klien marah-marah memwaspadai
mengungkapkan klien menjawab kemarahan klien.
permasalahan K : tampak berpikir
yang terjadi dan
Insya Allah saya K : bicara
akan berusaha menggebu-gebu
membantu Mas dengan suara
B dalam mencari keras sambil
jalan keluarnya. menggerak- Perawat
Bagaimana Mas gerakkan Klien sudah mulai membantu klien
B? tangannya, bisa berpikir tentang Perawat berharap berpikir tentang
K : Ooo……..begitu, tatapan mata realita klien bisa berpikir realitas
jadi ya pak tajam realistis
pengin P : mendengarkan
membantu saya. dengan
sungguh-
sungguh sambil
menganggukkan Klien merasa senang
P : Apakah Mas S kepala. apa yang dikatakan
ingat kapan dibenarkan dan diberi
dirawat di rumah reinforcement oleh
K : Saya masuk perawat
rumah sakit jiwa
sudah 4 kali, Klien bisa Jika klien sudah
yang pertama P : kontak mata mengungkapkan bisa berpikir
dulu ketika lama, bicara tentang perasaannya Perawat senang tentang realita
masih SMP di dengan suara karena klien sudah maka jangan
rumah sakit pelan bisa berpikir memberi
Kentingan. K : mengerutkan tentang realita kesempatan klien
Sudah lama kening, Klien berpikir unutk menggunakan
sekali nggak ke menunduk mengambil keputusan wahamnya
rumah sakit, yang tepat
nggak mau saya Reinforcement
Perawat positif sangat
P : Bagus sekali, Mas memberikan diperlukan oleh
B mampu Klien mampu reinforcement klien terutama
mengingatnya mengambil keputusan positif kepada yang mengalami
dengan baik. yang tepat klien HDR
K:-

P : Mas B masih ingat Jika klien sudah


kejadian K : menatap lurus ke Perawat merasa menyadari
sehinnga Mas B depan, senang karena tentang realita
di bawa ke menerawang klien bicara lancar maka dia bisa
rumah sakit saat P : memperhatikan Klien menuruti dan mampu mengeksplorasi
itu? non verbal klien, anjuran perawat mengungkapkan tentang
mengangguk perasaannya perasaannya.

K : Saya itu benci Perawat berharap Menghindarkan


mendengarkan P : memberikan klien bisa klien dari stressor
dan membaca acungan jempol, mengambil yang bisa
berita tentang tersenyum keputusan yang memunculkan
Amerika sambil menatap tepat untuk waham dan
memusuhi pasien menekan kemarahannya
Indonesia karena K : tersenyum, wahamnya
saya cinta tanah menganggukkan
air. Saya juga kepala Memfasilitasi
benci dengan Perawat senang klien dalam
koruptor- K : tersenyum dan atas keputusan pengambilan
koruptor yang menatap yang diambil klien keputusan tetapi
memakan uang perawat klien sendiri yang
rakyat.Sehingga P : menganggukkan berhak
saya sering kepala, mengambil
marah-marah. tersenyum keputusan.
Saya punya
keyakinan bahwa Berharap klien
Allah menyuruh P : memperhatikan selalu mengingat- Memotivasi klien
saya untuk respon non ingat untuk agar mentaati
memeranginya verbal klien melakukan keputusan yang
K : tampak berpikir keputusan yang telah diambil.
P : Saya memaklumi sambil telah diambil.
perasaan Mas B, mengerutkan
karena saya juga kening
tidak suka
dengan korupsi
dan sikap K : bicara lancar
Amerika sambil menatap
terhadap perawat
Indonsia. Tapi P : tersenyum sambil
menurut Mas B menganggukkan
apakah dengan kepala
marah-marah
semua masalah
itu bisa
diselesaikan?
Apakah Bapak P : mengacungkan
pernah berpikir jempol sambil
bahwa hidup ini tersenyum
tenang bila menatap klien
semua orang K : tersenyum dan
saling menganggukkan
menyayangi dan kepala
tidak ada
kekerasan? P : memperhatikan
respon non
verbal klien
K : menatap perawat
ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien : Tn. Sw


Bangsal :X
No. CM : 039491
Mahasiswa : Yunita Nugraheni

KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA ANALISA RASIONAL


VERBAL NON VERBAL BERPUSAT BERPUSAT
PADA KLIEN PADA
PERAWAT
P : Selamat pagi P : kontak mata, Masih merasa Memberikan Salam terapeutik
Mas…., kenalkan berjabat tangan, asing dengan salam terapeutik dan perkenalan
nama saya sugeng mendekati klien kehadiran perawat dan mengajak sebagai langkah
priyono, saya biasa sambil tersenyum klien berkenalan awal dalam
dipanggil pak K : menyambut jabat membina
sugeng. Nama Mas tangan, kontak hubungan saling
siapa dan suka mata singkat percaya.
dipanggil apa? Klien mau Senang karena
K : Nama saya S, biasa K : kontak mata berkenalan dengan klien mau Klien mau
dipanggil S singkat, sedikit perawat berkenalan berkenalan
tersenyum (menyebutkan dengan perawat
P : Menatap klien nama) sebagai tanda
sambil tersenyum awal terjadinya
P : Bagus, Mas S mau Senang diberi hubungan saling
berkennalan dengan P : mengacungkan pujian tapi klien Memberikan percaya
saya jempol sambil nampak kurang reinforcement Pemberian
tersenyum bersemangat positif kepada reinforcement
K : tersenyum, expresi dalam interaksi klien positif berguna
wajah lesu untuk
P : Selama beberapa menumbuhkan
hari ke depan saya P : Menyentuh pundak Klien tidak Perawat bersikap rasa percaya pada
akan berkunjung ke klien, kontak mata memberikan tulus menyatakan klien.
rumah mas S , Saya K : menatap lurus ke respon terhadap kesediaan untuk Dengan
siap membantu depan, pandangan perkataan perawat membantu klien menyatakan
mengatasi mata kosong, kesediaan
permasalahan yang ekspresi datar membantu, klien
Mas Sw alami. akan lebih
K:- percaya kepada
P : Bagaimana perasaan P : mempertahankan Klien masih Melakukan perawat
Mas Sw saat ini? kontak mata, merasa enggan evaluasi/
sedikit diajak bincang- validasi data Evaluasi/validasi
membungkuk ke bincang terhadap klien data dilakukan
arah klien untuk memastikan
K : Baik-baik saja K : menatap lurus ke keadaan klien saat
Mbak….. depan, kontak Berharap klien ini
mata singkat Belum bisa mau
K : menatap perawat, mengeksplorasi mengungkapkan Perawat harus
tersenyum singkat perasaannya perasaannya memberi
P : Mas S, bagaimana kesempatan klien
kalau sekarang kita Memulai kontrak untuk
berbincang-bincang P : memperbaiki Duduk waktu, mengungkapkan
tentang permsalahan duduk menghadap berhadapan menjelaskan perasaannya.
yang Mas S hadapi kea rah klien, dengan perawat, tujuan pertemuan Setiap interaksi
selama 10 menit? kontak mata kelihatan agak dengan klien,
K : Ya……..terserah K : memperhatikan ragu perawat membuat
pak sugeng saja perawat, tampak Berharap klien kontrak yang
ragu bisa bersikap terdiri dari topik,
K : kontak mata terbuka waktu dan tempat.
P : Bisa kita mulai singkat, tatapan Ada keraguan menceritakan Belum terbina
sekarang ? Dimana mata kosong pada diri klien masalahnya hubungan saling
kita bisa duduk ? P : memperhatikan percaya sehingga
respon klien Perawat klien tampak ragu.
Klien tampak ragu menawarkan Kontrak waktu
P : Menyentuh pundak dan tidak kontrak waktu dan dan tempat bisa
K : Ya pak…..di sini klien, menatap semangat tempat kepada ditawarkan sesuai
saja. klien, tersenyum memenuhi ajakan klien kehendak klien.
hangat perawat
K : Memperhatikan
perawat, tampak Berharap bisa Dengan
kurang Bisa mengambil melanjutkan melibatkan klien
bersemangat keputusan untuk bincang-bincang dalam membuat
P : Bagus…Mas S bisa K : mengangguk, memulai kontrak kontrak
menentukan tempat memperbaiki pertemuan akan
di mana kita akan posisi duduk melatih kien
bincang-bincang P : memperhatikan dalam
K:- respon klien Memberikan pengambilan
Senang dan agak reinforcement keputusan.
malu mendapat positif kepada Reinforcement
pujian dari klien positif berguna
P : tersenyum hangat, perawat untuk
P : Ada perasaan apa menganggukkan meningkatkan
atau perasaan yang kepala Menggali masalah rasa percaya diri
dirasakan mas S K : tersenyum, Tampak klien/penyebab klien.
saat ini mas? menunduk mengingat-ingat utama masuk
kejadian masa lalu rumah sakit
Alasan masuk
K : Nggak tahu P : kontak mata hangat rumah sakit sering
Mbak……tiba-tiba sambil Tampak bingung, Berharap klien berkaitan denga
saya sudah seperti mempersilahkan tidak mampu mampu mengingat masalah utama
ini. klien untuk mengingat dan menceritakan (core problem)
menjawab kejadian masa kejadian sebelum
K : tampak berpikir, laulu masuk rumah sakit Menstimulasi
mengerutkan dahi Menggali klien untuk
P : Apakah ada yang K : menggelengkan Klien tampak permasalahan mengingat suatu
mengganggu kepala, tampak tidak konsentrasi yang dihadapi kejadian atau
pikiran Mas S ? bingung dalam interaksi klien peristiwa
P : mendengarkan dengan perawat
dengan sungguh-
K : Nggak ada sungguh sambil Mengeksplorasi
pakk…..saya menatap klien Klien masih Terkejut melihat perasaan dan
bingung, P : menatap klien, bingung dan klien beranjak pikiran klien
pusing………. menyentuh bahu belum siap diajak meninggalkan untuk mengetahui
(sambil bicara K : menerawang ke interaksi lebih perawat dan permasalahan
kacau tak bisa depan, tatapan lanjut berusaha yang muncul
dimengerti mata kosong mencegah dengan Kondisi klien
perawat) memegang tangan yang masih
P : K : menggelengkan Kondisi klien klien bingung belum
Baiklah…….sekara kepala dan belum stabil, Perawat berusaha memungkinkan
ng Mas S istirahat beranjak masih bingung menenangkan untuk membina
dulu, besuk kita meninggalkan dan butuh istirahat klien dan hubungan saling
bincang-bincang perawat menuju menganjurkan percaya.
lagi kalau Mas S ke kamar klien beristirahat Dengan
sudah merasa lebih P : terkejut, memegang menenangkan
baik. tangan klien pikiran dan
P : sambil berjalan istirahat
mengikuti klien diharapkan klien
dan mengantarkan bisa merasa lebih
klien ke tempat baik dan bisa
tidur diajak interaksi.
K : tampak bingung
kemudian
memejamkan
mata
ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien : Tn. Sw


Bangsal :X
No. CM : 039491
Mahasiswa : Yunita Nugraheni

KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA ANALISA RASIONAL


VERBAL NON VERBAL BERPUSAT BERPUSAT
PADA KLIEN PADA
PERAWAT
P : Selamat pagi Mas P : Mendekati klien, Klien berespon Memberikan Selalu
S, bagaimana tersenyum, terhadap sapaan salam terapeutik, memberikan
kabarnya hari ini? mengulurkan perawat. menyapa klien salam terapeutik
tangan untuk dengan ramah. ketika bertemu
berjabat tangan klien akan
K : Menoleh ke arah mempererat
perawat, hubungan saling
K : Pagi pak………. membalas Klien menjawab Merasa senang percaya.
senyuman salam perawat. karena klien mau
K : membalas uluran membalas salam Klien mau
tangan perawat perawat. menjawab salam
untuk berjabat menunjukkan
tangan sambil respon awal yang
P : Apakah Mas S tersenyum Mengingat-ingat positif untuk
masih ingat P : kntak mata, perawat yang pernah Mengevaluasi terbinanya
dengan saya? tersenyum menemuinya. memori klien hubungan saling
Coba Mas S terhadap percaya.
ingat-ingat, kita perkenalan yang Unutk mengetahui
pernah P : duduk berhadapan telah dilakukan. daya ingat jangka
berbincang- dengan klien, pendek klien.
bincang kemarin. mempertahankan Klien tidak mampu
kontak mata. mengingat nama Memaklumi klien
K : memperbaiki perawat. yang tidak mampu
K : Siapa ya , saya duduknya sambil mengingat nama Perkenalan yang
lupa namanya. mengamati perawat. dilakukan dalam
perawat. keadaan klien
K : mengerutkan Memperhatikan masih bingung,
dahi, tampak perkenalan yang Memperkenalkan sulit diingat oleh
P : Nama saya pak sedang berpikir dilakukan perawat. diri lagi untuk klien.
sugeng. Siapa P : memperhatikan mengingtakan Perkenalan
Mas nama saya? klien, tersenyum Klien menyebutkan klien. sebagai langkah
kembali nama awal untuk
K : Oo…pak sugeng P : mempertahankan perawat. Memberikan membina
kontak mata, reinforcement hubungan saling
tersenyum Klien tampak lebih dengan percaya.
P : Mas S tampaknya K : tersenyum, segar dan menganggukkan Reinforcement
lebih segar hari mengangguk bersemangat kepala. bisa memguatkan
ini. Bagaimana dibanding kemarin. Melakukan apa yang
perasaan Mas S K : mengangguk- evaluasi/validasi diucapkan klien.
saat ini ? anggukkan kepala Mulai muncul tentang perasaan Evaluasi/validasi
P : tersenyum, kesadaran pada diri klien hari ini. unutk menentukan
K : saya baik-baik saja mengangguk klien. masalah yang
, saya ingin P : menyentuh Merasa senang muncul saat ini.
pulang. Kapan pundak klien, karena klien mulai
keluarga menatap klien muncul Kesadaran klien
menjemput saya sambil tersenyum Klien sedih karena kesadarannya. ditunjukka dengan
pak ? K : tersenyum, belum diijinkan adanya keinginan
kontak mata pulang. untuk pulang dan
K : menatap perawat, Memberikan ingat akan
P : bagus…jika Mas menunggu reinforcement dan keluarganya.
Sw sudah merasa jawaban. menjelaskan Reinforcement
lebih baik. Tapi P : tersenyum, kontak perlunya untuk
Mas Sw masih mata pengobatan dan menumbuhkan
butuh perawatan perawatan lanjut kepercayaan pada
dan pengobatan serta berhrap klien diri klien dan
lanjut agar P : menyentuh bahu bisa menerima menjelaskan
kondisinya lebih klien, kontak Klien tampak sedang penjelasan tujuan klien
bagus lagi jadi mata, sedikit memikirkan sesuatu. perawat. dirawat.
belum diijinkan membungkuk kea
pulang. Kalau rah klien
keluarga Mas Sw K : tampak sedih, Melakukan
tak ada kesibukan menunduk kontrak pertemuan
pasti akan Menyetujui kontrak meliputi topik,
menengok Mas yang ditawarkan tempat, dan waktu Kontrak topik,
Sw di sini. perawat. dan berharap klien tampat dan waktu
K:- menyetujui selalu dilakukan
P : Bagaimana kalau kontrak yang pada tiap kali
sekarang kita P : memperbaiki Tampak mengingat- dibuat. interaksi.
berbincang- posisi duduk, ingat kejadian Senang karena
bincang tentang kontak mata, sebelum klien klien menyetujui
masalah yang mempersilahkan dibawa ke rumah kontrak. Kien menyetujui
Mas Sw hadapi klien untuk sakit. kontrak tanda
sehingga Mas Sw menjawab mulai terbinanya
di bawa ke sini ? K : menatap lurus ke Menggali masalah hubungan saling
Kita berbincang- depan, pandangan klien/penyebab percaya.
bincang di sini menerawang Masih agak bingung, utama masuk Alasan masuk
saja selama 10 K : menganggukkan belum mampu rumah sakit. rumah sakit pada
menit ? kepala mengingat pasien baru sering
K : Ya Mbak….. P : tersenyum sepenuhnya berkaitan dengan
masalah utama.
Berharap klien
P : kontak mata mampu mengingat
P : Baiklah Mas Sw, hangat sambil Masih mengingat- dan menceritakan Bila klien bicara
ada kejadian apa mempersilahkan ingat kejadian yang kejadian sebelum kacau, perawat
di rumah sehingga klien untuk terjadi sebelum klien masuk rumah membutuhkan
Mas Sw dibawa menjawab masuk rumah sakit. sakit. teknik komunikasi
ke sini ? K : memperhatikan yang tepat seperti
perawat, kontak Memberi focusing.
mata, kesempatan klien
mengerutkan dahi Klien berbicara untuk
K : Nggak tahu Mbak, K : menggelengkan kacau tidak sesuai mengungkapkan Eksplorasi
saya kerja di kepala, tatapan realita, mengarah ke perasaannya dan perasaan dan
Jakarta sebagai lurus ke depan waham kebesaran. menyatakan menyatakan
tukang batu P : memperhatikan kesediaan untuk kesediaan
kemudian saya dengan sungguh- membantu. membantu bisa
pulang jalan kaki sungguh sambil Klien membangkitkan
lalu di bawa ke menatap klien mendemonstrasikan Tidak menyangkal motivasi klien
sini oleh keluarga ilmu dan kekuatan dan tidak untuk
saya, dst (bicara P : menatap klien, yang dia maksudkan. membenarkan mengungkapkan
kacau tak jelas) menyentuh bahu, keyakinan klien. masalahnya.
P : Apakah ada sesuatu menunjukkan Klien dengan
yang menjadi sikap empati waham
pikiran Mas Sw, K : mengerutkan dahi mempunyai
bisa diceritakan seperti mengingat- Keyakinan/waham Melakukan keyakinan yang
kepada saya ? ingat sesuatu klien masih melekat konfrontasi terus menerus
Saya siap erat pada diri klien. terhadap tidak sesuai
membantu Mas pernyataan klien. dengan realita dan
SW. K : berbicara sambil Klien akan lingkungan
menggerak- menunjukkan budaya klien.
gerakkan kekuatan yang Perawat tidak
tangannya, dimilikinya. boleh menyangkal
K : Saya dimasuki roh pandangan lurus Memperhatikan dan membenarkan
Sunan Kalijogo ke depan respon verbal dan pernyataan klien
sehingga saya P : memperhatikan non verbal klien. tapi perlu
punya ilmu dan klien melakukan
kekuatan lebih Masih melakukan konfrontasi atas
yang tidak P : menatap klien, Klien konfrontasi pernyataan klien.
dimiliki orang mengerutkan dahi, memperagakan dengan meminta Perawat
lain……dst menunggu kekuatan yang klien mengobservasi
(bicara kacau, penjelasan dimaksudkan. menunjukkan perilaku klien
susah dipahami) K : menggerak- kekuatan seperti terkait dengan
P : Bagaimana Mas gerakkan yang diyakinimya. wahamnya.
Sw tahu kalau tangannya
dimasuki roh Mengingat-ingat Memperhatikan Konfrontasi
Sunan Kalijogo ? kejadian di Jakarta respon klien dilakukan untuk
Apa yang Mas Sw K : sambil terus yang membuat klien terhadap meminta
rasakan ? menggerak- merasa tertekan. wahamnya. tanggapan klien
gerakkan atas keyakinannya
tangannya yang tidak sesuai
P : memperhatikan dengan realita.
respon klien Memfokuskan
K : Roh itu menyatu P : memperhatikan Sedih ketika pembicaraan yang
dengan jiwaku klien, menceritakan mengarah pada Perawat harus
sehingga semua mempersilakan pengalamannya di penyebab selalu
kekuatan klien Jakarta yang sering munculnya mengobservasi
bersemayam di menunjukkan mendapat perlakuan masalah pada perilaku klien
tubuhku. kekuatan yang kasar dari klien. terkait dengan
dimaksud mandornya. wahamnya.
P : Kekuatan seperti K : tersenyum sambil
apa ? Apakah saya memperbaiki Menunjukkan
bisa melihatnya? posisi duduknya Masih tampak sedih sikap empati Bila respon klien
K : menggerak- mengenang ketika klien terhadap
gerakkan pengalamannya di menceritakan wahamnya sudah
tangannya sambil Jakarta. pengalaman yang selesai, perawat
menarik nafas tidak kembali
dalam dan menyenangkan. memfokuskan
K : Ya…..kekuatan memejamkan pembicaran sesuai
seperti ini. mata Klien merasa tidak tujuan
P : memperhatikan sendiri mengalami Berusaha interaksi/topik.
respon klien pengalaman yang mengeksplore
P : kontak mata, tidak lebih dalam lagi Sikap empati
menunjukkan menyenangkan. mengenai tindak menunjukkan
sikap terbuka, kekerasan yang bahwa perawat
P : Baiklah, Mas Sw mempersilahkan dialami klien. bisa memahami
sudah klien untuk Klien merasa senang perasaan klien.
menunjukkan menjawab diperhatikan oleh Bersyukur klien
kekuatan yang K : menatap perawat, perawat merasa tidak
dimaksudkan. mengerutkan dahi sendiri.
Sekarang kmd tampak sedih Penolakan,
ceritakan kepada P : memerhatikan kekerasan, aniaya
saya, selama di dengan sungguh- Menunjukkan sikap fisik bisa
Jakarta ada sungguh, menerima hubungan Memberikan mempengaruhi
masalah apa ? menunjukkan saling percaya. reinforcement dan harga diri klien
Mungkin masalah sikap empati melakukan yang dapat
dengan teman K : tampak sedih dan evaluasi subyektif. memunculkan
atau pekerjaan ? putus asa adanya waham.
K : Saya kerja sebagai Senang karena Bila ada orang
tukang batu tapi Klien akan mulai bisa membina lain mengalami
mandor saya P : memperhatikan menjelaskan alasan hubungan saling hal yang sama
orang Karang respon klien masuk rumah sakit. percaya dengan bisa membuat
Wader sering K : pandangan klien. klien merasa tidak
marah dan menerawang ke Klien menejelaskan sendiri.
memukuli saya, depan alasan masuk rumah Pada fase
upah saya juga tak sakit. terminasi, perawat
dibayar penuh. Mengeksplorasi melakukan
Kemudian saya K : menggelengkan penyebab klien evaluasi subyektif
pulang jalan kaki kepala, menatap dibawa ke rumah tentang perasaan
karena tak punya perawat sakit. klien setelah
uang. P : memperhatikan bincang-bincang.
P : Mas Sw, tahu klien, Menyetujui anjuran Bersikap empati Hubungan saling
kenapa menganggukkan perawat terhadap percaya terbina
mandornya kepala. ungkapan bila klien mampu
berbuat seperti itu perasaan klien. mengungkapkan
? Apakah teman P : menatap klien, tentang
lain juga ada yang tersenyum permasalahannya
mendapat K : tersenyum, dan merasa
perlakuan seperti kontak mata membutuhkan
itu ? Memperhatikan perawat.
kontrak yang Memberikan Menggali alasan
K : Saya tidak tahu ditawarkan perawat. reinforcement masuk rumah
Mbak…….teman K : tersenyum, positif dan sakit untuk
ku kadang juga menatap perawat rencana tindak menentukan
ada yang P:tersenyum, lanjut untuk klien. masalah yang
diperlakukan menganggukkan dihadapi klien.
seperti itu. kepala Dalam membina
hubungan saling
P : Baiklah…….bagus Menyetujui kontrak percaya, perawat
sekali Mas Sw pertemuan Mengakhiri harus bersikap
mampu P : menatap klien, berikutnya. pertemuan dan empati dan
menceritakannya menyentuh bahu membuat kontrak menerima klien
dengan saya. K : kontak mata, untuk pertemuan apa adanya.
Sekarang mengangguk berikutnya.
bagaimana Reinforcement
perasaan Mas Sw K : ekspresi wajah positif untuk
setelah kita sedih, menunduk membangkitkan
bincang-bincang ? P : mendengarkan, percaya diri klien.
K : Saya senang kontak mata Merasa senang Pada fase
Mbak, ada teman menganggukkan karena klien terminasi perawat
yang bisa ngajak kepala menyetujui memberikan
saya ngobrol. kontrak pertemuan rencana tindak
berikutnya. lanjut untuk klien.
P : menyentuh bahu
klien, kontak mata Pada fase
terminasi perawat
mengakhiri
P : Coba ingat-ingat pertemuan sambil
kembali , ada membuat kontrak
kejadian apa K : kontak mata, yang akan datang
sebelumnya mengangguk meliputi topik,
sehingga Mas Sw tempat dan waktu.
dibawa kemari ? P : kontak mata,
K : Saya dari Jakarta tersenyum,
stress Mbak, mempersilahkan Telah terjalin
pulang jalan kaki klien untuk hubungan saling
(keluyuran) menjawab percaya sehingga
kemudian sampai K : kontak mata, klien menyetujui
di rumah saya tersenyum kontrak dan
dibawa keluarga merasa
saya ke sini. membutuhkan
perawat.

P : Bagus ….Mas Sw K : mengangguk,


mampu tersenyum
mengingatnya P : kontak mata,
dengan baik. tersenyum
Coba nanti
diingat-ingat
kembali apa yang
masih menjadi
masalah Mas Sw
selama ini.
K : Ya Mbak…

P : Baiklah Mas Sw,


pertemuan kita
kali ini cukup.
Bagaimana kalau
kita bertemu lagi
besuk Senin pk
08.00-08.30 untuk
mendiskusikan
tentang
kemampuan yang
Mas Sw miliki ?
Kita berbincang-
bincang di sini
lagi ?
K: Ya Mbak…..besuk
Senin kita ketemu
lagi. Terima kasih
Mbak………
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik
Semarang, September 2005

Mahasiswa

Ns. Sri Temu, S.Kep Ns. Diyan Yuli Wijayanti,


S.Kep Indriyani
NIP. 140332586 NIP. 132300431
G6B205019

Você também pode gostar