Você está na página 1de 10

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL

DAN MEDIA CAMTASIA STUDIO 8 PADA MATERI LARUTAN


ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI KELAS X
SMA ISLAM AL-ARIEF MUARO JAMBI

ARTIKEL ILMIAH

OLEH
FITRIYANI
NIM RRA1C111008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
2017
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya ilmiah yang berjudul : “Pembelajaran Menggunakan Media 3D PageFlip Professional


dan Media Camtasia Studio 8 pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit di Kelas X
SMA Islam Al-Arief Muaro Jambi” yang disusun oleh Fitriyani, NIM RRA1C111008 telah
diperiksa dan disetujui.

Jambi, Agustus 2017


Pembimbing I,

Dr. rer.nat. Muhaimin, S.Pd., M.Si

Jambi, Agustus 2017


Pembimbing II,

Prof. Dr. M. Rusdi, S.Pd., M.Sc


NIP. 19701231 199403 1 005

1
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL
DAN MEDIA CAMTASIA STUDIO 8 PADA MATERI LARUTAN
ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI KELAS X
SMA ISLAM AL-ARIEF MUARO JAMBI

Oleh:
1
Fitriyani , Muhaimin2, M. Rusdi 2

1Alumni Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi


2Staff Pengajar Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi

Program Studi Pendidikan Kimia


Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
Email: fitriyaniyani82@gmail.com

ABSTRAK

Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran memiliki kontribusi dalam


meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Dengan menggunakan media dapat membantu
keterbatasan guru dalam menyampaikan informasi maupun keterbatasan jam pelajaran
dikelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa kelas X
SMA Islam Al-Arief Muaro Jambi yang diajarkan dengan media 3D PageFlip Professional
dan media Camtasia Studio 8 pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Jenis penelitian
ini adalah penelitian Poor Experimental Design yang dilakukan terhadap dua kelas sampel
yang diberikan perlakuan berbeda dengan desain penelitian The static-group comparison
design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling. Data
penelitian diperoleh dengan memberikan tes akhir (Posttest) kepada kedua kelas sampel.
Setelah hasil tes akhir diperoleh, data dianalisis untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan uji-t yaitu uji pihak kanan dengan asumsi data berdistribusi normal dan
homogen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata dan simpangan baku kelas
eksperimen (3D PageFlip Professional) sebesar 79,23 dan 8,09 pada kelas pembanding
(Camtasia Studio 8) sebesar 70,96 dan 6,64. Berdasarkan uji statistik pada taraf signifikansi
= 0,05 didapat thitung > ttabel dimana thitung = 4,030 dan ttabel =1,676. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa media 3D PageFlip Professional lebih baik daripada media
Camtasia Studio 8 terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan elektrolit dan non
elektrolit dikelas X SMA Islam Al-Arief Muaro Jambi.

Kata kunci : Hasil Belajar, Media 3D PageFlip Professional, Media Camtasia Studio 8

PENDAHULUAN berkembang sebagai akibat kemajuan


Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi ini adalah bidang
teknologi mengalami perkembangan yang pendidikan dan pembelajaran
begitu pesat. Perkembangan teknologi (Aunurrahman, 2013).
terutama teknologi komunikasi telah Perkembangan ilmu pengetahuan
membawa perubahan besar dalam berbagai dan teknologi berperan besar terhadap
bidang. Salah satu bidang yang juga pendidikan. Peran teknologi dalam

2
pendidikan dapat menunjang proses karena materi-materinya banyak yang
pembelajaran, dimana dengan penggunaan bersifat abstrak dan sulit untuk
teknologi ini dapat membuat proses divisualisasikan. Disamping itu, guru
pembelajaran menjadi efektif dan efisien. kimia yang mengajar di kelas X SMA
Teknologi informasi yang diwakili oleh Islam Al-Arief Muaro Jambi sudah
komputer kini telah banyak dimanfaatkan menggunakan media-media pembelajaran
sebagai multimedia dalam proses seperti animasi, Powerpoint, dan lainya
pembelajaran. Menurut Wena (2014) yang sudah digunakan sebagai variasi
melalui pembelajaran multimedia ini dalam kegiatan belajar mengajar karena
bahan ajar disajikan melalui media disekolah ini dalam hal sarana dan
komputer sehingga kegiatan proses belajar prasarananya sudah cukup lengkap.
mengajar menjadi lebih menarik dan Namun penggunaan media disekolah ini
menantang bagi siswa. belum secara optimal karena kurangnya
Menurut Arsyad (2014), adanya pengetahuan, minat dan ketrampilan guru
perkembangan teknologi informasi dan dalam penggunaan media pembelajaraan
komunikasi semakin mendorong upaya- berbasis komputer.
upaya pembaharuan dalam pemanfaatan Guru hendaknya memupuk minat
hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. terhadap alat pengajaran elektronik
Sejalan dengan itu, Anwar dan Harmi modern dan berusaha untuk mengenal dan
(2011) berpendapat bahwa sebagai tugas memanfaatkannya dalam proses belajar
yang diemban oleh seorang guru adalah mengajar. Alat-alat ini dapat memberi
mampu menggunakan alat-alat yang bantuan besar kepada guru maupun murid
disediakan oleh sekolah atau bahkan (Nasution, 2011).
secara kreatif dan inovatif mampu Siagian (2014) telah
menggunakan alat yang murah dan efisien mengembangkan multimedia pembelajaran
untuk membantu mencapai tujuan 3D Pageflip Profesional pada materi
pembelajaran. larutan elektrolit dan non elektrolit. Hasil
Pada materi larutan elektrolit dan validasi dari ahli materi dan ahli media
non elektrolit guru harus serta uji coba kelompok kecil menyatakan
mendemonstrasikan tentang percobaan bahwa multimedia pembelajaran yang
yang mengelompokkan larutan kedalam dikembangkan layak dan menarik untuk
larutan elektrolit dan non elektrolit digunakan.
berdasarkan sifat hantaran listriknya dan Selain 3D PageFlip Professional
biasanya dilakukan praktikum juga untuk juga terdapat penggunanaan media
mengetahui konsep larutan elektrolit dan pembelajaran berupa Camtasia Studio 8.
non elektrolit ini. Namun praktikum belum Situmorang (2014) telah mengembangkan
cukup efektif, karena praktikum multimedia pembelajaran Camtasia Studio
membutuhkan waktu yang lama, 8 pada materi larutan elektrolit dan non
sedangkan waktu yang tersedia terbatas. elektrolit. Hasil validasi dari ahli materi
Maka diperlukan media pembelajaran dan ahli media serta uji coba kelompok
yang menambah pemahaman materi kecil menyatakan bahwa multimedia
pelajaran yang memerlukan praktikum. pembelajaran yang dikembangkan sangat
Hasil wawancara dengan guru kimia baik dan menarik untuk digunakan.
yang mengajar dikelas X SMA Islam Al- Berdasarkan hasil kedua penelitian
Arief Muaro Jambi menunjukkan bahwa pengembangan tersebut, peneliti ingin
kebanyakan siswa merasa sulit dalam menggunakan kedua media ini pada kelas
mempelajari kimia yang berdampak pada kelompok besar pada materi larutan
nilai hasil belajar siswa yang belum elektrolit dan non elektrolit dan melihat
maksimal. Mata pelajaran kimia pada perbandingan hasil belajarnya.
umumnya kurang diminati oleh siswa

3
Disini peneliti menggunakan model sangat penting, yaitu suatu sarana atau
pembelajaran kooperatif learning tipe perangkat yang berfungsi sebagai
TAI (Team Assisted Individualization) perantara atau saluran dalam suatu proses
karena model pembelajaran ini komunikasi antara komunikator dan
mengkombinasikan keunggulan komunikan.
pembelajaran kooperatif dan pembelajaran Menurut Arsyad (2014) apabila
individual. Ciri khas pada tipe TAI ini media membawa pesan-pesan atau
adalah setiap siswa secara individual informasi yang bertujuan intruksional atau
belajar materi pembelajaran yang sudah mengandung maksud-maksud pengajaran
dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar maka media itu disebut media
individual dibawa ke kelompok untuk pembelajaran. Sementara itu Gagne dan
didiskusikan dan saling dibahas oleh Briggs dalam Arsyad (2014) mengatakan
anggota kelompok, dan semua anggota bahwa media pembelajaran meliputi alat
kelompok bertanggung jawab atas yang secara fisik digunakan untuk
keseluruhan jawaban sebagai tanggung menyampaikan isi materi pengajaran, yang
jawab bersama (Wahyudi, 2010). terdiri dari antara lain buku, tape recorder,
Berdasarkan uraian diatas peneliti kaset, video camera, video recorder, film ,
tertarik untuk melakukan penelitian slide, foto, gambar, grafik, televisi dan
berjudul “Pembelajaran Menggunakan komputer. Media pembelajaran menurut
Media 3D PageFlip Professional dan Davis dalam Asyhar (2012) media
Media Camtasia Studio 8 pada Materi pembelajaran berperan sebagai salah satu
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit sumber belajar bagi pembelajar (siswa).
Kelas X SMA Islam Al-Arief Muaro Artinya, melalui media peserta didik
Jambi”. memperoleh pesan dan informasi sehingga
membentuk pengetahuan baru pada diri
KAJIAN PUSTAKA siswa.
Hasil Belajar Berdasarkan pengertian diatas,
Hasil belajar menurut Rusman media pembelajaran dapat dipahami
(2013) adalah kemampuan yang dimiliki sebagai segala sesuatu yang dapat
siswa setelah menerima pengalaman menyampaikan atau menyalurkan pesan
belajar. Hasil belajar merupakan dari suatu sumber secara terencana,
perubahan perilaku secara positif serta sehingga terjadi proses interaksi
kemampuan yang dimiliki siswa setelah komunikasi edukatif antara pendidik dan
menerima pengalaman belajarnya. peserta didik yang dapat berlangsung
Kemampuan-kemampuan tersebut secara efektif dan efisien sesuai dengan
mencakup aspek kognitif, afektif dan tujuan pembelajaran.
psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat Media 3D PageFlip Professional
melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan Media 3D PageFlip
untuk mendapatkan data pembuktian yang Professional merupakan software aplikasi
akan menunjukkan tingkat kemampuan yang digunakan untuk membuat E-Book,
siswa dalam mencapai tujuan Majalah digital, E-Paper dan lainnya. 3D
pembelajaran. PageFlip Professional merupakan jenis
Media Pembelajaran perangkat lunak profesi halaman flip untuk
Media berasal dari bahasa Latin mengkonversi file PDF ke halaman-balik
medium yang secara harfiah berarti publikasi digital. Tiap halaman PDF yang
“tengah, perantara atau pengantar”. Media dihasilkan bisa diflip (bolak-balik) seperti
adalah perantara atau pengantar pesan dari buku yang sesungguhnya. Dengan
pengirim kepada penerima pesan (Kasful software 3D PageFlip Professional dapat
dalam Anwar dan Harmi, 2011). Menurut di tambahkan video, gambar, audio,
Asyhar (2012) media memiliki peran yang hyperlink dan objek multimedia.

4
Sebagaimana hasil dari penelitian multimedia pembelajaran ini sangat baik
pengembangan Siagian (2014) yang dan menarik.
menghasilkan sebuah produk pembelajaran Kelebihan dari media Camtasia
yang dibuat menggunakan software 3D Studio 8 yang berupa video pembelajaran
Pageflip Professional. Berdasarkan proses ini antara lain:
pengembangan mulai dari validasi media 1. Dengan video pembelajaran dapat
maupun materi dan hasil uji coba melengkapi pengalaman-pengalaman
kelompok kecil, dengan hasil respon siswa dasar dari siswa ketika mereka
kelas X SMA Islam Al-Falah Kota Jambi membaca, berdiskusi, berpraktik dan
adalah 85% secara keseluruhan lainnya.
disimpulkan bahwa produk multimedia 2. Video dapat menggambarkan suatu
pembelajaran ini layak dan menarik untuk proses secara tepat dan dapat disaksikan
digunakan. secara berulang-ulang jika diperlukan
kelebihan dari media 3D Pageflip untuk menambahkan kejelasan.
Professional ini antara lain: 3. Dengan melihat tayangan video secara
1. Media flip book dapat diflip (bolak- bersama-sama, sekelompok siswa yang
balik) seperti buku yang sesungguhnya. berlainan pendapat dapat bertukar
Saat membalik halaman maka terlihat pendapat berdasarkan pengalaman
bergerak seperti membalik buku, masing-masing untuk mendiskusikan
sehingga menimbulkan sensasi yang suatu permasalahan.
berbeda dan lebih menarik. Adapun kelemahan dari media ini
2. Dalam tiap halaman flip book disisipi adalah pada saat video dipertunjukkan,
animasi yang mendukung materi gambar-gambar bergerak secara terus
pembelajaran berupa video atau animasi menerus sehingga tidak semua siswa
flash. mampu mengikuti informasi yang ingin
3. E-book merupakan media belajar yang disampaikan melalui media tersebut sesuai
interaktif dalam penyampaian informasi dengan kemampuan individual siswa,
karena dapat menampilkan ilustrasi sedangkan penghentian sementara pada
multimedia. saat pemutaran video dapat mengganggu
Adapun kelemahan dari media 3D konsentrasi belajar siswa.
Pageflip Professional ini adalah belum Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
terbiasanya siswa membaca dengan Materi larutan elektrolit dan non
menatap kilapan cahaya yang keluar dari elektrolit terbagi menjadi 3 pokok bahasan
monitor alat baca e-book akan melelahkan yaitu: pengertian larutan elektrolit dan
penglihatan bagi sebagian siswa. larutan non elektrolit, jenis larutan
Media Camtasia Studio 8 berdasarkan daya hantar listrik dan jenis
Camtasia adalah sebuah software larutan berdasarkan jenis ikatan.
yang dirilis oleh TechSmith Corporation METODE PENELITIAN
yang berguna untuk membuat record atau
Jenis metode eksperimen yang
rekaman mengenai tampilan pada desktop
digunakan dalam penelitian ini adalah
(Asyhar, 2012). Hasil penelitian
Poor Experimental Design atau Pre-
pengembangan oleh Situmorang (2014)
Experimental Design. Sedangkan Fraenkel
menggunakan Software Camtasia studio 8
& Wallen (2003) menyebutnya dengan
sebuah produk CD pembelajaran kimia
Weak Experimental Design. Dengan
pada materi larutan elektrolit dan non
desain penelitian The Static-Group
elektrolit yang telah diuji cobakan pada
Comparison Design, pada penelitian ini
kelompok kecil. Hasil respon 10 orang
kedua kelompok diberikan perlakuan
siswa kelas X IPA SMA N 11 Kota Jambi
(traetment) yang berbeda, yaitu
adalah 85% didapatkan hasil bahwa
pembelajaran menggunakan media 3D

5
PageFlip Professional dan pembelajaran Tabel Hasil Uji Normalitas Post-test
menggunakan media Camtasia studio 8. Jumlah
Kelas peserta test
Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Eksperimen 26 0,142 0,174
Instrumen penelitian menggunakan soal Pembanding 26 0,133 0,174
post-test berupa tes objektif yang telah Dari tabel diatas terlihat bahwa
distandarisasi soal dengan menentukan yaitu kelas eksperimen
validitas, daya beda, tingkat kesukaran dan berdistribusi normal dengan (
reliabilitas soal. Teknik pengumpulan data ) dan kelas pembanding
dilakukan dengan memberikan post-test berdistribusi normal dengan (
setelah berakhirnya serangkaian ) maka disimpulkan bahwa data
pembelajaran yang dilakukan pada kedua kedua kelas berdistribusi normal.
kelas sampel.
Berdasarkan data hasil belajar siswa, Hasil Uji Homogenitas
dilakukan uji hipotesis. Pada penelitian ini Uji homogenitas varians terhadap
uji hipotesis yang digunakan adalah uji t kemampuan akhir (post-test) kelas sampel
kesamaan rata-rata satu pihak, yaitu uji yang digunakan adalah uji F. Berdasarkan
pihak kanan. Sebelum dilakukan uji uji F diperoleh hasil Fhitung = 1,484 dan
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji Ftabel = 1,955 dapat dilihat bahwa Fhitung <
normalitas dengan menggunakan uji Ftabel yaitu (1,484 < 1,955). Sehingga dapat
Liliefors dan uji homogenitas dengan disimpulkan bahwa data kedua kelas
menggunakan uji F (Sudjana, 2011) tersebut homogen.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji-t


Berdasarkan data hasil (post-test) Setelah diketahui kedua kelas sampel
diperoleh rata-rata dan simpangan baku berdistribusi normal dan mempunyai
masing-masing kelompok sampel seperti variansi homogen, selanjutnya dilakukan
pada tabel berikut: uji-t untuk melihat apakah hipotesis
Jumlah Rata- Simpangan penelitian bahwa media 3D PageFlip
Kelas peserta test rata baku Professional lebih baik daripada media
Eksperimen 26 79,23 8,09 Camtasia studio 8 terhadap hasil belajar
Pembanding 26 70,96 6,64 siswa pada materi larutan elektrolit dan
Tabel Nilai rata-rata dan simpangan non elektrolit diterima atau ditolak.
baku hasil post-test Berdasarkan hasil perhitungan
Dari diatas terlihat bahwa kelas diperoleh Thitung = 4,030 dan Ttabel = 1,676
eksperimen yang diajarkan dengan media dengan dk = 50 dan = 0,05. Karena
3D PageFlip Professional memiliki nilai
Thitung > Ttabel maka dalam hal ini diterima
rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan
H1 dan ditolak H0 pada tingkat
dengan kelas pembanding yang diajarkan kepercayaan 95% atau dengan kata lain
dengan media Camtasia studio 8. . Dengan demikian dapat menguji
kebenaran hipotesis, yaitu pembelajaran
Hasil Uji Normalitas
menggunakan media 3D PageFlip
Uji normalitas dilakukan untuk Professional lebih baik daripada media
mengetahui apakah kelas eksperimen dan Camtasia studio 8 terhadap hasil belajar
kelas pembanding berdistribusi normal siswa pada materi larutan elektrolit dan
atau tidak. Berdasarkan uji Liliefors non elektrolit dikelas X SMA Islam Al-
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut: Arief Muaro Jambi. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang
diajukan terpenuhi.

6
Dari perolehan hasil belajar siswa siswa bersama-sama menarik kesimpulan
pada kedua kelas sample menunjukkan dari apa yang telah dipelajari.
rata-rata hasil belajar yang baik, yakni Hasil belajar siswa kelas eksperimen
rata-rata 79,23 pada kelas eksperimen dan lebih baik daripada hasil belajar siswa
rata-rata 70,96 pada kelas pembanding. kelas pembanding, hal ini dikarenakan
Walaupun belum keseluruhan siswa pada kelas ekperimen yang menggunakan
mencapai nilai KKM, tetapi sudah terjadi media 3D PageFlip Professional berupa e-
peningkatan hasil belajar dari sebelum book yang dapat di flip (bolak-balik)
diterapkan pembelajaran menggunakan seperti pada buku yang sesungguhnya,
media 3D PageFlip Professional dan sehingga memberikan kesan tersendiri
Camtasia studio 8. Hal ini sesuai dengan yang menarik dan mengarahkan perhatian
pendapat (Uno, 2012) bahwa dalam proses siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pembelajaran media memiliki kontribusi pelajaran yang berkaitan dengan makna
dalam meningkatkan mutu dan kualitas animasi yang ditampilkan atau menyertai
pengajaran. Kehadiran media tidak saja teks materi yang sedang disajikan. Hal ini
membantu pengajar dalam menyampaikan terlihat pada saat guru menyampaikan
materi ajarnya, tetapi memberikan nilai materi pelajaran siswa memperhatikan
tambah pada kegiatan pembelajaran. dengan seksama. Perhatian siswa dalam
Proses pembelajaran pada kelas belajar masih tinggi sampai akhir
eksperimen dan kelas pembanding pembelajaran, ini terbukti dengan siswa
dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang masih tetap bersemangat ketika
model pembelajaran kooperatif tipe TAI menarik kesimpulan dari materi yang telah
(Team Assisted Individualization) dengan dipelajari. Sehingga saat diberikan tes
media yang berbeda yakni media 3D tentang materi pelajaran yang telah
PageFlip Professional pada kelas disampaikan siswa memperoleh hasil
eksperimen dan media Camtasia studio 8 belajar yang lebih baik. Sesuai dengan
pada kelas pembanding. Dalam proses pendapat (Siagian, 2014) bahwa media 3D
pembelajaran menggunakan media 3D PageFlip Professional membuat siswa
PageFlip Professional diawali dengan lebih tertarik dan termotivasi dalam
kegiatan orientasi dan motivasi kepada suasana belajar kimia yang berbeda serta
siswa untuk terlibat aktif dalam lebih memudahkan siswa dalam
pembelajaran. Selanjutnya tahap memahami materi pelajaran yang
eksplorasi guru menjelaskan materi larutan disampaikan karena media ini lebih
elektrolit dan non elektrolit dengan interaktif.
menggunakan 3D PageFlip Professional Rendahnya hasil belajar siswa pada
dengan metode ceramah. Tahap kelas pembanding yang menggunakan
selanjutnya yakni eksplanasi dan elaborasi media Camtasia studio 8 disebabkan oleh
siswa secara berkelompok mengerjakan kurangnya konsentrasi siswa dalam
tugas yang diberikan oleh guru agar mendengarkan penjelasan guru. Hal ini
didiskusikan bersama. Disini guru ditunjukkan dengan sikap siswa pada awal
berperan sebagai fasilitator yang pembelajaran siswa memperhatikan guru
memberikan bantuan teknis, arahan dan menyampaikan materi pelajaran dengan
petunjuk kepada siswa serta memfasilitasi seksama, namun perhatian siswa pada
kebutuhan siswa dalam melaksanakan pertengahan guru menyampaikan materi
diskusi kelompok. Setelah selesai terdapat beberapa siswa yang tidak
berdiskusi perwakilan kelompok maju memperhatikan dan kurang berpartisipasi
untuk mempersentasikan hasil diskusi aktif. Siswa kurang berkonsentrasi kepada
kelompoknya masing-masing. Kemudian isi pelajaran yang disampaikan oleh guru
pada tahap akhir pembelajaran guru dan karena konsentrasi belajarnya terganggu
dengan media Camtasia studio 8 yang

7
sedang diputar kemudian dihentikan DAFTAR PUSTAKA
sementara dan kemudian diputar kembali. Anwar US, K., & Harmi, H., 2011.
Hal ini dapat mengganggu konsentrasi Perencanaan Sistem Pembelajaran
belajar siswa karena setiap siswa memiliki Kurikulum Tingkat Satuan
kemampuan masing-masing dalam Pendidikan (KTSP). Bandung:
memahami setiap materi yang sedang Alfabeta.
dipelajari, ada siswa yang dengan mudah Arsyad, A., 2014. Media Pembelajaran.
memahami tiap materi yang diajarkan ada Jakarta: Raja Grafindo Persada.
pula siswa yang mengalami kesulitan atau
keterlambatan menerima dan memahami Asyhar, R., 2012. Kreatif Mengembangkan
materi yang sedang disampaikan. Sehingga Media Pembelajaran. Jakarta:
sebagian besar siswa yang belajar dengan Referensi Jakarta.
media Camtasia studio 8 menjadi kurang Aunurahman. 2013. Belajar dan
mampu menyelesaikan atau menguasai Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
materi yang disampaikan dan
menyebabkan hasil belajar yang diperoleh Fraenkel, J.R., & Wallen, N.E., 2009. How
kurang maksimal. to Design and Evaluate Research in
Menurut Anwar dan Harmi (2011) Education. New York: McGraw-
mengatakan bahwa salah satu prinsip Hill.
pemilihan media adalah penggunaan Hamzah, B.U., 2012. Perencanaan
media harus dapat memperlakukan siswa Pembelajaran. Jakarta : Bumi
secara aktif. Lebih baik menggunakan Aksara.
media yang sederhana yang dapat
Http://Heru Wahyudi. Coiroe.
mengaktifkan seluruh siswa dari pada
media canggih namun justru membuat blogspot.com / 2010/ 04/ Model-
siswa menjadi pasif. Kurangnya perhatian, Pembelajaran-Tai/. Diakses tanggal
minat dan kesiapan siswa dalam belajar 10 Januari 2016.
juga mengakibatkan proses pembelajaran Nasution. 2011. Teknologi Pendidikan.
tidak berlangsung secara maksimal, Jakarta: Bumi Aksara.
sehingga hasil belajar siswa rendah dan Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran
tidak mencapai nilai KKM yang telah
Berbasis Komputer
ditetapkan disekolah.
(Mengembangkan Professionalisme
KESIMPULAN Guru Abad 21). Bandung: Alfabeta.
Berdasarkan data hasil belajar dan Siagian, B.M., 2014. Pengembangan
pengujian hipotesis yang telah dilakukan,
Multimedia Pembelajaran 3D
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Pageflip Profesional Pada Materi
dengan menggunakan media 3D PageFlip
Larutan Elektrrolit dan Non
Professional memberikan hasil lebih baik
Elektrolit Kelas X IPA SMA Islam
dibandingkan pembelajaran yang
Al-Falah Kota Jambi. Skripsi,
menggunakan media Camtasia Studio 8
Universitas Jambi, Jambi.
terhadap hasil belajar siswa pada materi
larutan elektrolit dan non elektrolit kelas X Situmorang, R.L., 2014. Pengembangan
SMA Islam Al-Arief Muaro Jambi. Multimedia Pembelajaran Larutan
Dimana dapat dilihat dari penilaian hasil Elektrolit Dan Non Elektrolit
belajar siswa melalui tes, diperoleh rata- Menggunakan Camtasia Studio 8
rata hasil post-test kelas eksperimen yaitu Untuk Siswa Kelas X IPA SMA N
79,23 lebih tinggi dari pada rata-rata hasil 11 Kota Jambi. Skripsi, Universitas
post-test kelas pembanding yaitu 70,96 Jambi: Jambi.
dan berdasarkan uji statistiknya, diperoleh
thitung > ttabel (4,030 > 1,676).
8
Sudjana. 2011. Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito.
Wena, M., 2014. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer (Suatu
Tinjauan Konseptual Operasional).
Jakarta: Bumi Aksara.

Você também pode gostar