Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
YOSUA MANURUNG
NIM. 15542010368
1
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)
NIM : 15542010368
Menyetujui :
Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
3
BAB 3 METODE PRAKTEK KERJA LAPANG
DAFTAR PUSTAKA
4
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
5
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
6
BAB 1
PENDAHULUAN
7
tanaman. Tanaman cabai rawit termasuk tanaman yang memerlukan unsur
hara N, P, dan K dalam jumlah yang relatif lebih banyak.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan produksi yang maksimal,
tanaman cabai rawit harus diberi asupan unsur hara yang optimal.
Pemupukan merupakan salah satu kunci utama keberhasilan
peningkatan produksi cabai rawit di KOBAR. Dampak pemupukan yang
relatif akan terlihat pada pertimbuhan tanaman yang optimal dan produksi
yang meningkat dengan signifikan.
Pengendalian Agribisnis cabai rawit menunjukkan prospek yang
menjanjikan. Tetapi jika ada faktor organisme penggangu tanaman tidak
diperhatikan petani cabai rawit maka keuntungan yang akan didapat akan
mengalami penurunan bahkan bisa terjadinya kegagalan. Organisme
pengganggu tanaman merupakan salah satu hambatan sebagai faktor
pembatas dalam hasil panen dalam kegiatan budidaya cabai rawit. Oleh
karena itu masalah mengenai organisme pengganggu tanaman cabai rawit
merupakan salah satu kendala yang perlu selalu diantisipai
perkembangannya karena dapat menimbulkan kerugian bagi petani.
8
2. Untuk mengetahui variabel manakah yang dominan dalam proses
pengambilan keputusan penjualan cabai.
9
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantea.
Divisi : Spermatophyta.
Kelas : Dicotyledoneae.
Ordo : Corolliforea.
Famili : Solanaceae.
Genus : Capsicum L.
Species : Capsicum frutescens L.
10
Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) adalah buah dan tumbuhan
anggota genus capsicum. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer
sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di
Malaysia dan Singapura ia di dinamakan cili padi, di Filipina siling
labuyo, dan di Thailand phrik khinu.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat
matang. Meskipun ukurannya lebih kecil dari pada varietas cbai lainnya, ia
dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000
pada skala Scovile. Cabai rawit biasanya di jual di pasar-pasar bersama
dengan varietas cabai lainnya. Cabai rawit ditanam di pekarangan, ladang,
atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya tidak lembab dan
berpasir seperti didekat pantai atau dihutan sampai ketinggian 600 cm.
Tumbuhan menahun, batang percabangan liar, tumbuh memanjat: melilit
dengan akarnya. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras
menyerupai kayu. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai
lonjong, pangkalnya membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan
menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik,
panjang 8,5 – 30 cm, lebar 3 – 13 cm hijau.
Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh
tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina.
Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian
ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2
-7 cm, garis tengah 4 – 8 mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna
hijau, keras dan pedas. Kemudian warna berturut-turut menjadi kuning
gading dan akhirnya menjadi merah dan lunak. Biji bulat pipih, keras,
cokelat kehitaman.
11
2.2 Manfaat dan Khasiat Cabai Rawit untuk
Kesehatan
12
2.4 Harga
Menurut Basu Swatha dan Irawan (2005), harga adalah sesuatu
yang dibutuhkan untuk mendapatkan suatu kombinasi antara pelayanan
ditambah produk dengan membayar jumlah uang yang sudah menjadi
patokan.
2.6 Kualitas
a. Kemudahan penggunaan
b. Daya tahan
c. Kejelasan fungsi
d. Keragaman ukuran produk
13
Kualitas mempunyai peranan yang penting baik dari sudut
konsumen yang bebas memilih tingkat mutu memperhatikan
pengendalian mutu untuk mempertahankan dan memperluas jangkauan
pemasaran.
2.7 Pelayanan
Pelayanan merupakan setiap kegiatan yang diberikan suatu
pihak ke phak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak perlu
berakibat pemilikan sesuatu Kotler (1997). Pelayanan adalah setiap
tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain pada
dasarnya yang bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu (Thojiptono, 2000).
14
2.9 Kerangka kerja
Budidaya : Manajemen
Pemasaran:
1. Pegadaan Bibit
2. Pengolahan 1. Bauran
Tanah/ Pemasaran
Bedengan 2. Tempat/
3. Penanaman Saluran
4. Pemeliharaan Pemasaran
Tanaman
5. Pengendalian
15
BAB III
METODE PRAKTEK KERJA LAPANG
16
mengetahui pengamatan secara langsung analisis
usaha tani cabai keriting.
b. Metode wawancara menurut Soekartawi (2002)
dijelaskan bahwa pengertian interview atau
wawancara adalah kegiatan mencari bahan
(keterangan, pendapat) melalui tanya jawab lisan
dengan yang berkaitan. Metode wawancara, metode
ini digunakan dengan melakukan wawancara
langsung kepada ketua kelompok ketua tani, maupun
anggota-anggota kelompok tani. Keterangan ini
yang diperoleh ini selanjutnya akan dikumpulkan
sebagai materi lapangan.
c. Partisipasi aktif adalah mengikuti secara aktif atau
langsung suatu kegiatan (Arikunto, 1998). Dalam
Praktek Kerja Lapang ini partisipasi aktif yang akan
dilakukan meliput: analisis usaha tani cabai rawit.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan
jalan mengumpulkan data secara tidak langsung dari
sumbernya. Pengumpulan data sekunder ini hanya
menggunakan satu metode pengumpulan data, yaitu
dengan jalan melakukan studi pustaka dan dengan
melakukan pengumpulan data-data dari beberapa buku
panduan yang berkaitan dengan manajemen produksi cabai
rawit.
17
3.3 Jadwal Kegiatan
Minggu ke -
No Kegiatan
1 2 3 4
1. Perkenalan mengenai pertanian yang
dikelola Pak Edi Santoso.
2. Penyampaian materi tentang
pembudidayaan tanaman cabai rawit
oleh Pak Edi Santoso selaku petani
tanaman Cabai Rawit.
3. Mengikuti proses kegiatan
pembudidayaan tanaman Cabai Rawit.
4. Mengetahui manajemen pemasaran
tanaman cabai rawit.
Tabel 1. Jadwal kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL)
18
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A.2012. Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Nootbook Toshiba. Fakultas Ekonomi.
Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma, Jakarta.
19