Você está na página 1de 8

No Data Indikator Kesimpulan

1. Survey:
- Berdasarkan hasil - Data Riset Kesehatan Dasar - Penderita hipertensi
survey melalui (Riskesdas) 2013 di RW 5 kelurahan
kuisioner diperoleh 54 menunjukkan bahwa 25,8% Buring
KK dari 92 KK yang penduduk Indonesia menyumbang
anggota keluarganya mengidap hipertensi. Dan peningkatan jumlah
memiliki tekanan darah berdasarkan Survei Indikator penderita di
tinggi. Dari hasil Kesehatan Nasional Indonesia. Oleh
tersebut terdapat 20 (Sirkesnas) menunjukkan sebab itu, perlu
responden yang peningkatan penderita dilakukan
kurang memahami hipertensi sebesar 32,4%. pencegahan agar
tentang hipertensi. tidak terjadi
peningkatan yang
signifikan untuk
kedepannya.
- Berdasarkan hasil - Berdasarkan data Depkes RI - Beberapa warga
survey didapatkan 25% (2013) prevalensi hipertensi RW 5 telah
(22 orang) warga di Indonesia mencapai mengalami
memiliki riwayat 31,7%. Sekitar 60% komplikasi dari
penyakit hipertensi, 3 penderita hipertensi berakhir hipertensi.
% (3 orang) warga pada stroke, sedangkan
memiliki riwayat stroke, sisanya mengakibatkan
4 % (4 orang) warga penyakit jantung, gagal
memiliki riwayat ginjal, dan kebutaan
jantung.
- Faktor resiko hipertensi
- Berdasarkan hasil - Sebagian besar
adalah genetic, usia, jenis
survey didapatkan hasil warga RW 5
kelamin, riwayat keluarga,
62% (179 responden) memiliki kebiasaan
selain itu kebiasaan
memiliki kebiasaan cukup buruk dalam
merokok, konsusmsi garam,
mengkonsumsi asin, pemeliharaan
konsumsi lemak jenuh,
61% (177 responden) kesehatan. oleh
penggunaan jelantah,
memiliki frekuensi karena itu
kebiasaan konsumsi minum-
makan makanan dibutuhkan
berlemak 1-4x/ minggu, minuman beralkohol intervensi untuk
dan 55% (159 obesitas, kurang aktivitas dapat mengontrol
responden) fisik,stress penggunaan gaya hidup
mengkonsumsi teh estrogen, penatalaksanaan masyarakat.
atau kopi 1-5x/ hari. hipertensi dapat dilakukan
dengan menggunakan obat-
obatan ataupun dengan cara
modifikasi gaya hidup.
Modifikasi gaya hidup dapat
dilakukan dengan
membatasi asupan garam,
tidak lebih dari ½ sendok the
(6 gram/ hari) menurunkan
BB, menghindari minuman
berkafein (kopi/ the) rokok
dan minuman beralkohol,
olah raga juga dianjurkan
bagi penderita hipertensi,
dan mengendalikan stress,
adapun makanan yang
harus dihindari yaitu
makanan berkadar lemak
jenuh (Infodatin, 2013).
- Berdasarkan hasil - Asap rokok orang lain - Peran keluarga
wawancara dan (AROL) merupakan asap dalam merubah
kuisioner diperoleh yang bercampur antara asap perilaku merokok
66% (61KK) dan partikel, asap ini terdiri pada individu
melaporkan terdapat dari 4000 senyawa kimia sangat penting
anggota keluarga yang yang bercampur dan untuk menjaga
mengkonsumsi rokok menyebabkan kematian kesehatan
setiap hari. sekitar 600rb setiap bersama.
tahunnya di dunia (Buletin
Jendela data dan Informasi
Kesehatan, 2012).
- Berdasarkan hasil - Aktivitas fisik dapat - Masyarakat RW 5
survey diperoleh meningkatkan kesehatan memiliki aktivitas
sebanyak 39% (113 dan mencegah timbulnya fisik yang kurang
responden) tidak penyakit termasuk penyakit sehingga
pernah melakukan jantung, hipertensi, DM tipe berpotensi
aktifitas fisik selama 2 osteoporosis dan obesitas. mengalami
150 menit/ minggu. Aktivitas fisik antara lain penyakit-pentakit
berupa jalan, lari, jogging tidak menular.
bersepeda selama 20-25
menit dengan frekuensi 3-5
kali/ minggu. (Prasetyo,
2013).
- Berdasarkan hasil - Setiap hari tubuh - Dalam proses
survey didapatkan membutuhkan zat gizi mikro pencegahan terjadi
sebanyak 18,5% (53 seperti vitamin, mineral, dan masalah kesehatan,
responden) tidak serat pangan yang masyarakat RW 5
mengkonsumsi sayur terkandung dalam sayuran masih kurang
dan buah sebanyak 5 dan buah- buahan. Balita memperhatikan.
porsi tiap harinya. dan anak usia sekolah
dianjurkan mengkonsumsi
sayuran dan buah- buahan
300-400 gram/ orang/ hari,
sedangkan remaja dan
orang dewasa sebanyak
400-600 gram/ orang/ hari.
Selain itu sayur dan buah-
buahan berperan dalam
menjaga kenormalan
tekanan darah, kadar gula,
dan kolesterol darah
(Depkes RI, 2017).
- Hasil windshield survey - Salah satu faktor yang - Fasilitas yang
tidak ditemukan menyebabkan masyarakat kurang
lapangan, sehingga tidak tertarik untuk menimbulkan
tidak terdapat fasilitas berolahraga adalah tidak masyarakat RW 5
olahraga rutin untuk tersedianya fasilitas kurang melakukan
warga olahraga disekitar olahraga sehingga
lingkungan mereka (Prawira, proses pencegahan
2015). penyakit menjadi
buruk.
- Berdasarkan hasil - Tingkat kesehtan dari - Intensitas kerja
survey 33% (96 orang) seseorang memiliki yang cukup lama
bekerja sebagai swasta pengaruh yang besar membuat
dengan intensitas kerja terhadap produktifitas dan masyarakat RW 5
9-10 jam perhari kapasitas kerja, sering kali memiliki kesibukan
sehingga tidak memiliki para pekerja menomor tersendiri sehingga
waktu untuk melakukan duakan permasalahan masalah kesehatan
pemeriksaan kesehatan karena merasa sedikit terabaikan.
kesehatan tidak ada keluhan, padahal
pemeriksaan kesehatan
secara berkala merupakan
hal yang penting untuk para
pekerja. Pemeriksaan
kesehatan secara rutin
dapat mengetahui resiko
penyakit yang dapat muncul
pada pekerja dikarenakan
jam kerja yang terlalu lama
(Edi Ramlan.web.ugm.ac.id.
di acses pada selasa 10 juli
2018, 15:05).
- Berdasarkan hasil - Menurut Dr. Yuda (2017) - Masyarakat RW 5
survey didapat 34 menyatakan kontrol kurang menyadari
responden dari 69 hipertensi dengan bahwa di pelayanan
responden yang pengukuran tekanan darah kesehatan tidak
memiliki tekanan darah secara rutin di rumah hanya
tinggi tidak dapat dengan benar dan mendapatkan
mengontrol menggunakan alat yang pemeriksaan
hipertensinya dengan akurat lebih menunjukkan tekanan darah
baik (seperti tidak tekanan darah yang tetapi juga dapat
memeriksakan TD sebenarnya dibanding hanya berkonsultasi
secara rutin, datang ke pengukuran darah di klinik mengenai masalah
puskesmas hanya saat saja. Sehingga White-coat kesehatan yang
ada keluhan saja, dan Hypertension tidak terjadi dialami.
mengkonsumsi obat (kondisi klinis TD peresisten
hanya saat keluhan tinggi di klinik namun TD
berat dirasakan). normal saat dirumah).
- Berdasarkan hasil - Menurut pasal 52 ayat 2 UU - Masyarakat RW 5
survey didapatkan Kesehatan pada ayat 1 kurang menyadari
hanya 24% (16 orang) kegiatan pelayanan bahwa di pelayanan
penderita hipertensi kesehatan secara paripurna kesehatan tidak
yang rutin meliputi promotif, seperti hanya
memeriksakan tekanan penyuluhan, preventive, mendapatkan
darah ke pelayanan kuratif dan rehabilitative. pemeriksaan
kesehatan. tekanan darah
tetapi juga dapat
berkonsultasi
mengenai masalah
kesehatan yang
dialami.
- Berdasarkan hasil - Merokok dapat - Sebagian
survei didapatkan 28% menyebabkan peningkatan masyarakat RW 5
(19 responden) tekanan darah. Nikotin yang belum menyadari
penderita hipertensi ada dalam rokok dapat bahaya rokok
memiliki kebiasaan mempengaruhi tekanan terhadap
merokok setiap darah seseorang, bisa kesehatan.
harinya. melalui pembentukan plak Sehingga masih
aterosklerosis, efek terdapat penderita
langsung nikotin terhadap hipertensi yang
pelepasan hormone tidak merokok.
epineprin dan nor epineprin,
ataupun melalui efek CO
dalam peningkatan sel darah
merah (Yashinta dkk, 2015).
- Berdasarkan hasil - Hasil penelitian DASH- - Masyarakat RW 5
survey didapatkan 36% Sodium Collaborative terutama penderita
(25 responden) tidak Research Group dalam The hipertensi kurang
mengurangi konsumsi New England Journal memahami
asin untuk mengontrol Medical (2001), menyatakan pantangan
hipertensinya. diet rendah garam (makanan asin)
(mengkonsumsi 3 gram dalam mengontrol
garam/ hari dapat tekanan darah
menurunkan tekanan darah mereka.
7-9 mmHg). Dimana
penderita hipertensi berat
perlu malakukan diet garam
(200- 400 mg garam).
- Berdasarkan hasil - Aktivitas fisik antara lain - Masyarakat RW 5
survey didapatkan 61% berupa jalan, lari, jogging terutama penderita
(42 responden) bersepeda selama 20-25 hipertensi kurang
penderita hipertensi menit dengan frekuensi 3-5 memahami cara
tidak melakukan kali/ minggu. (Prasetyo, mengontrol tekanan
aktivitas fisik untuk 2013). darah mereka.
mengontrol tekanan
darah.
- Berdasarkan hasil - Kelebihan asupan lemak - Masyarakat RW 5
survey didapatkan 58% mengaklibatkan kadar lemak terutama penderita
(40 responden) masih dalam tubuh meningkat, hipertensi kurang
mengonsumsi terutama kolesterol yang memahami cara
makanan berlemak mengalkibatkan kenaikan mengontrol tekanan
4x/minggu untuk berat badan sehingga darah mereka.
mengontrol tekanan volume darah mengalami
darahnya. peningkatan tekanan yang
lebih besar (Ramayulis,
2010)
- Hasil windshield survey - Pada poin 4 dalam pasal 29 - Masyarakat RW 5
ditemukan adanya (1) UUPS menyebutkan kurang menyadari
sungai mati di RW 05 bahwa setiap orang dilarang akibat sampah
yang dijadikan tempat mengelola sampah yang terhadap
pembuangan sampah menyebabkan pencemaran lingkungan.
para warga. dan/ atau perusakan
lingkungan.
Wawancara:
- Hasil wawancara - Menurut Soebejo (2010) - Perubahan perilaku
dengan kader dengan adanya penyuluhan masyarakat RW 5
ditemukan tidak ada akan terjadi proses terutama
penyuluhan tentang perubahan perilaku di pengontrolan
kesehatan kalangan masyarakat agar tekanan darah
sebelumnya, hanya mereka tahu, mau, dan menjadi terhambat
ada penyuluhan mampu melakukan karena tidak
jamban sehat saja. perubahan menjadi lebih adanya
baik dalam bidang penyuluhan.
kesehatan.
- Hasil wawancara - Posyandu lansia merupakan - Pembentukan
dengan kader tidak ada pengembangan kebijakan posyandu lansia di
posyandu lansia pemerintah melalui program RW 05 terhambat
karena kurangnya puskesmas dan melibatkan dikarenakan
pendanaan bagi kader keluarga dan tokoh kurangnya
dan kurangnya masyarakat, dengan salah antusiasme dari
antusiasme dini satu pengurusnya adalah masyarakat untuk
masyarakat untuk kader posyandu, yang membentuk kader
melakukan bertanggungjawab terhadap dan tidak adanya
pemeriksaan tekanan masyarakat yang terkait anggaran untuk
darah rutin (Depkes RI, 2003). pembentukan
kader.

- Tidak terdapat
- Hasil wawancara - Untuk mengelola penyakit
program skrinning
dengan pihak hipertensi kemenkes
hipertensi di RW 05
puskesmas di RW 05 membuat kebijakan
tidak ditemukan meningkatkan akses
program kesehatan masyarakat ke pelayanan
terkait hipertensi. diteksi dini melalui kegiatan
posbindu PTM
(KemenkesRI, 2012).

- Berdasarkan hasil - Pemeriksaan tekanan darah - Kurangnya


wawancara dengan secara rutin diperlukan untuk kesadaran warga
kader hanya ditemukan mengetahui variabilitas atau RW 5 untuk
yang memeriksakan variasi fluktuasi tekanan melakaukan
tekanan darah ketika darah karena fluktuasi yang pemeriksaan
diselenggarakan berlebihan dapat menjadi tekanan darah
pemeriksaan gratis tanda peringatan terhadap
hanya sekitar 20 orang. resiko penyakit jantung dan
stroke (Yuda, 2017).
- Berdasarkan hasil - Pada poin 4 dalam pasal 29 - Kurangnya
wawancara ketua RW (1) UUPS menyebutkan kesadaran warga
dinyatakan bahwa bahwa setiap orang dilarang untuk membuang
tempat pembuangan mengelola sampah yang sampah di tempat
sampah kebanyakan menyebabkan pencemaran yang telah
dibuang di sungai mati dan/ atau perusakan disediakan.
yang menjadi batas lingkungan.
jalan K.H. Malik Dalam
dan Mayjend
Sungkono. Serta
sedikit dari warga yang
mengangkutkan
sampahnya di petugas
sampah.

Você também pode gostar