Você está na página 1de 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CARA MENYUSUI YANG BENAR

Disusun Oleh :
NOVITA ADITAMA
P1337420216048
TINGKAT 2B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
PRODI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : KEPERAWATAN MATERNITAS


SUB POKOK : CARA MENYUSUI YANG BENAR
PEMBAHASAN
SASARAN : IBU POST PARTUM DAN IBU
MENYUSUI
HARI/TANGGAL : Kamis, 8 Februari 2018
WAKTU : 30 Menit
TEMPAT : Puskesmas 1 Baturraden
PENYULUH : Novita Aditama

A. LATAR BELAKANG
Menyusui merupakan suatu aktivitas yang bisa mendatangkan
kebahagiaan tersendiri bagi ibu, yang memang menjadi kodratnya. Untuk
mendukung keberhasilan menyusui, perlu mengetahui teknik menyusui
yang baik dan benar. Salah satu penyebab kegagalan menyusui adalah
disebabkan karena kesalahan ibu dalam memosisikan dan meletakkan bayi
saat menyusui. Posisi menyusui dapat dilakukan dengan beberapa posisi.
Cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk,
berdiri, atau berbaring. menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat
mengakibatkan puting payudara lecet. Salah satu faktor yang sering
dilakukan saat menyusui adalah posisi menyusui yang belum tepat
sehingga mengganggu produksi dan transfer ASI ke bayi (Khasanah,
2011).
Menurut WHO (2009) terdapat 35,6% ibu gagal menyusui bayinya
dan 20% diantaranya adalah ibu –ibu di Negara berkembang, sementara
itu berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010
dijelaskan bahwa 67,5% ibu yang gagal memberikan ASI ekslusif kepada
bayinya adalah kurangnya pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang
benar, sehingga sering menderita puting lecet dan retak. Hasil dari susenas
tahun 2007 yang menunjukkan bahwa secara nasional terdapat sebesar
94,57% bayi mendapat ASI. Presentase balita yang pernah mendapat ASI
pada tahun 2007 cenderung mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan dua tahun sebelumnya. Penurunan presentase pada tahun 2006
dibandingkan dengan tahun 2005 relatif rendah yaitu 96,02% menjadi
95,24%. Kegagalan dalam proses menyusui sering di sebabkan karena
timbulnya beberapa masalah pada ibu dan bayi. Pada sebagian ibu yang
tidak paham bagaimana teknik menyusui yang benar dapat menjadi
masalah dalam menyusui. Adapun masalah dalam menyusui adalah puting
susu lecet, payudara bengkak, abses payudara (mastitis). (Sulystyawati,
2009)

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UUM (TIU)


Setelah mendapat penyuluhan tentang cara menyusui dengan benar
diharapkan ibu menyusui dapat mempraktekkan cara menyusui yang
benar.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara menyusui yang benar,
diharapkan :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian cara menyusui yang benar
b. Peserta dapat Menyebutkan posisi posisi menyusui
c. Peserta dapat menjelaskan tanda bayi cukup asi
d. Peserta dapat mempraktekkan cara menyusui yang benar
e. Peserta dapat menjelaskan upaya untuk memperbanyak ASI
C. MATERI PENYULUHAN
Terlampir

D. MEDIA
SAP
Leaflet

E. METODE
Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

NO WAKTU KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan : Audience menjawab salam


Memberi salam Mendengarkan penyaji
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menyebutkan materi pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 15 menit Pelaksanaan : Audience mendengarkan
1. Menjelaskan tentang pengertian dengan seksama
cara menyusui yang benar
2. Menjelaskan tentang manfaat
menyusui dengan benar
3. Menyebutkan tentang posisi
menyusui dengan benar
4. Menyebutkan tentang langkah –
langkah menyusui dengan benar
5. Menjelaskan tentang cara
melepaskan putting susu dari
mulut bayi
6. Menjelaskan tentang akibat tidak
menyusui dengan benar

3. 5 menit Evaluasi : Menyampaikan salam


Menyimpulkan inti penyuluhan Audience mengajukan
Memberi kesempatan kepada pertanyaan
responden untuk bertanya Audience menjawab
Penyaji mengajukan pertanyaan pertanyaan dari penyaji
mengenai materi yang disampaikan
kepada responden
4. 5 menit Penutup : Menjelaskan kesimpulan
Menyimpulkan materi yang telah dari materi
disampaikan Audience merespon dengan
Menyampaikan terimakasih atas baik
perhatiannya dan waktu yang telah Audience menjawab salam
diberikan kepada peserta
Mengucapkan salam

G. EVALUASI
Prosedur : post test
Jenis test : lisan
Butiran soal :5

H. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Cara Menyusui yang Benar
Cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi
ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004)
Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat
kondisi ibu senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama,
bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu
ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali.
Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini
sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi
memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h. 30)
Jadi, cara menusui yang benar adalah suatu cara pemberian ASI
yang dilakukan oleh seorang ibu kepada bayinya demi mencukupi
kebutuhan nutrisi bayi tersebut.

2. Manfaat Menyusui dengan benar


a. Untuk pemenuhan nutrisi.
b. ASI mencegah timbulnya penyakit.
c. Pada bayi prematur, ASI bermanfaat menaikkan BB.
d. IQ bayi ASI lebih tinggi daripada IQ non ASI.
e. Menimbulkan rasa aman dan nyaman pada bayi.
f. Memberikan pendekatan pada ibu dan anak.

3. Posisi menyusui dengan benar


a. Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para
ibu, posisi ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu
supaya tidak perlu memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala
bayi berada di dalam dekapan, sokong kepala badan dan punggung
bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya (Saryono
,2008; h. 34).
b. Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi
yang kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu
yang bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan
bantal untuk menyokong belakang badan ibu (Saryono, 2008; h;
35).
c. Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari
pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa
dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan
lengan dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35).

4. Langkah – langkah menyusui dengan benar


a. Cuci tangan dengan bersih.
b. Ibu duduk atau berbaring dengan santai.
c. Membantu ibu membuka pakaian bagian atas.
d. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan
pada putting dan sekitar areola payudara.
e. Mengajarkan ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan.
f. Kemudian mengajarkan ibu untuk menempelkan perut bayi pada
perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi dibelakang tangan
ibu dan yang satu didepan.
g. Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas
dan jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan putting
susu.

h. Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi.


i. Setelah bayi membuka mulut, masukkan putting payudara
secepatnya kedalam mulut bayi sampai bagian yang berwarna
hitam.
j. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi selama menyusui

5. Cara Melepaskan Putting Susu Dari Mulut Bayi


Dengan menekan dagu bayi ke arah bawah atau dengan
memasukkan jari ibu antara mulut bayi dan payudara ibu.

6. Akibat tidak menyusui dengan benar


a. Puting susu menjadi lecet
b. ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI
c. Bayi enggan menyusu
d. Bayi menjadi kembung
DAFTAR PUSTAKA

Arief, 2009. Panduan Ibu Cerdas (ASI dan Tumbuh Kembang Bayi).
Yogyakarta: Medis Pressindo.
Machfoedz, 2009. Pendidikan Kesehatan Bagiandari Promosi Kesehatan.
Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.
Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Keperawatan Ibu
Nifas. Salemba Medika : Jakarta

Você também pode gostar