Você está na página 1de 3

Caption Foto :

1. H Fanan Hasanuddin,BA, Asisten Delegasi Tehnik Cabor Pencakj Silat ASG

2. Drs Mas Imam Luhtfi, wasit-juri nasional Pencak Silat yang dipercaya
bertugas di event ASG.

ASEAN School Game Pertandingkan 10 Cabang Olahraga

Tiga Wasit Madura Kantongi Mandat Posisi Penting

JAWA TIMUR kembali mendapat kepercayaan internasional untuk menjadi tuan


rumah kegiatan olahraga multi event untuk berskala Asia Tenggara. Jelasnya,
mulai 28 Juni s/d 3 Juli 2012 nanti, Kota Pahlawan Surabaya, akan menjadi tuan
rumah event ASG (Asean School Games), atau pesta olahraga tingkat pelajar
bagi seluruh negara di kawasan Asia Tenggara. “Dengan demikian, untuk kedua
kalinya Jawa Timur mendapat kepercayaan serupa, setelah pada tahun 2005
lalu mendapat mandat jadi tua rumah POM (Pekan Olahraga Mahasiswa)
Asean,” kata Asisten Delegasi Tehnik Cabor Pencak Silat Asean School Games, H
Fanan Hasanuddin,BA, Senin (18/6) lalu, di Kantor Pengprov KONI Jawa Timur.

Menurut Fanan, sebanyak 10 cabor ( cabang olahraga) akan


dipertandingkan dalam event ASG yang pertama ini. Selengkapnya adalah
cabor Atletik, Renang, Senam, Pencak Silat, Sepak Takraw, Bola Basket, Bola
Volley Tenis Meja, Tenis Lapangan dan cabor Golf. Pesertanya adalah seluruh
negara anggota Asean, masing-masing Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam,
Thailand, Philipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Timor Leste dan Indonesia
sebagai tuan rumah.

Sayangnya, dalam event ASG perdana itu, tidak satupun atlet pelajar dari
empat Kabupaten di Madura yang memiliki tiket untuk menjadi duta olahraga
pelajar merah putih guna berlaga di event olahraga berskala internasional
tersebut. Sejatinya, atlet pelajar Pencak Silat asal Bangkalan, Syarief
Hidayatullah, punya peluang untuk menjadi duta Indonesia dalam event
tersebut, lantaran Bagus, sapaan akrab Syarief, adalah pemegang medali emas
O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) tahun 2011, pemegang medali
perak Popnas 2011 dan pemegang medali emas O2SN tingkat Jawa Timur 2012.
Namun, peluang Syarief jadi hilang, lantaran nomor spesialis Syarief
dalam cabor pencak silat, yakni tunggal putra, salah satu nomor dari katagori
TGR (tunggal, ganda dan regu) dalam cabor pencak silat, tidak dipertandingkan
dalam event ASG. “Negera peserta di kawasan ASEAN, sepekat untuk tidak
melombakan katagori TGR dan hanya akan mempertandingkan katagori
tanding (fighting-Red) untuk cabor pencak silat,”kata Fanan.

Meski begitu, menurut Fanan, bukan berarti tidak ada tokoh olahraga
Madura yang terlibat dalam pesta olahraga pelajar se Asia Tenggara itu. Atau
dengan kata lain, jika merujuk pada SK Menpora, setidaknya ada tiga tokoh
cabor pencak asal Madura, mendapat mandat alias kepercayaan untuk
bertugas di beberapa posisi penting. “Mereka adalah Drs M Sjamsul Arief dan
Drs Imam Luthfi dari Kabupaten Bangkalan, Saktiono Roso,SPd dari Pamekasan
dan H Repliyanto,SPd dari Kabupaten Sampang,” ungkap Fanan.

Drs M Sjamsul Arief sebagai penyandang sertifikat wasit-juri


internasional paling senior di Jawa Timur, menurut Fanan, mendapat
kepercayaan paling berat karena dipoosisikan sebagai Ketua Pertandingan
Cabor Pencak Silat ASG bersama Kat Mujiono dari DKI Jaya. Sementara untk
Dewan Wasit-Juri, dipercayakan kepada Kolonel Awang Jaluddin dari Brunei
Darussalam dan Ir Purwono dari Yogyakarta.

Menurut Fanan, Sjamsul mendapat posisi pentring sebagai Ketua


Pertandingan karena dinilai sarat pengalaman dalam menangangi berbagai
event pencak silat berskala nasional maupun internasional. Dia, antara lain
pernah menjadi wasit-juri PON XII, PON XIII, PON XIV, PON XVI dan sebagai
Asisten Delegasi Tehnik dalam PON XV/2000 di Surabaya. Sjamsul, menurut
Fanan, juga pernah menjadi wasit-juri dalam Sea Games Philipina 1991,
Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Hartchai, Thailand 2003, Sukan Merdeka
Burunei 2001, serta sebagai Ketua Pertandingan dalam POM Asean 2005 di
Surabaya. “Jadi kalau mencermatai latar pengalaman yang dimiliki, saya pikir
cukup logis jika Menpora menempatkan Sjamsul sebagai Ketua Pertandingan
dalam ASG kali ini,” tegas Fanan.

Selain Sjamsul, dua tokoh olahraga Madura yang mendapat mandat


dalam ASG, adalah Drts Mas Imam Luthfi dari Bangkalan dan Saktiono Roso,SPd
dari Pamekasan. Dua wasit-juri nasional cabor pencak silat itu, menurut Fanan,
diterjunkan sebagai wasit-juri dalam event ASG. Selain Imam dan Sakti, 16 dari
18 wasit-juri yang diturunkan dalam cabor pencak silat, masing-masing delapan
dari Iendonesia, dua dari Brunei Darussalam, dua dari Malaysia, dua dari
Singapura dan dua wasit-juri lainnya dari Vietnam.

Sementara satu tokoh Madura lainnya, yakni Replianto,SPd, menurut


Fanan diposisikan sebagai time keeper (pengamat waktu) untuk cabor pencak
silat. Di posisi ini, Repliyanto yang penyandang sertifikat wasit-juri Jawa Timur,
akan bertugas bersama H Antong Samijo, wasit-juri Jawa Timur senior Jawa
Timur asal Kota Kediri. Sementara untuk atlet pencak silat, Jawa Timuir hanya
kebagian jatah dua atlet, yakni Totok dari Nganjuk dan Sarah dari Kota
Surabaya. Keduanya akan turun di kelas D putra dan kelas D putri.

Selebihnya, atlet pencak silat yang akan menjadi duta merah putih
berasal dari sejumlah provinsi, antara lain dari Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI
Jaya, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan dan Papua.
“Mereka adalah poara pemegang medali emas O2SN dan Popnas tahun 2011
lalu,” tegas Fanan.

Terakhir, Fanan selaklu asisten Delagasi Tehnik cabor Pencak Silat, wanti-
wanti agar semua trokoh olahraga yang terlibat dalam ASG, termasuk empat
tokoh dari Pulau Madura, agar mampu memainkan peran,m fungsi dan tugas
mereka sebaik mungikin. “Ini harus diupayakan semaksimal mungkin, karena
mereka mengemban tugas bangsa dan negara,” pungkas Fanan. (YG-005).

Você também pode gostar