Você está na página 1de 12

ANGGARAN DASAR

PENGELOLAAN AIR BERSIH


KOMPLEK WISMA MAS PONDOK CABE

MUKADIMAH

Bahwa Air adalah suatu kebutuhan pokok bagi warga masyarakat. Disadari bahwa
pengelolaan air yang baik dengan memperhatikan daya dukung dan kelestarian lingkungan,
sangatlah penting agar terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut dapat berlangsung dengan
baik dan terus menerus.

Peran serta dan partisipasi aktif warga secara nyata dalam pengelolaan air bersih
dilingkungannya haruslah memperhatikan nilai-nilai demokrasi dan sosial kemasyarakatan
agar tercipta suatu tatanan masyarakat yang baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan
bersamanya.

Dengan memperhatikan hal-hal terurai diatas dan berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi


dan keadilan sosial warga masyarakat, maka dirasakan perlu untuk mengatur ketentuan
dasar tentang pengelolaan air bersih di lingkungan perumahan Wisma Mas Pondok Cabe
dengan Anggaran Dasar sebagai berikut.

BAB 1
UMUM

Pasal 1

Anggaran Dasar ini merupakan ketentuan dasar bagi forum warga, Badan Pertimbangan dan
Ketua Pengurus dalam rangka melakukan pengelolaan terhadap air bersih dan sarananya
secara swadaya di lingkungan Perumahan Wisma Mas Pondok Cabe, RW. 10 Kelurahan
Cinangka, Kecamatan Sawangan Kota DEPOK, guna mewujudkan tatanan sosial baik dengan
memperhatikan prinsip-prinsip demokratis, keadilan sosial dan kelestarian lingkungan.

Pasal 2

Sarana Pengadaan air bersih yang terletak di dalam wilayah Perumahan Wisma Mas Pondok
Cabe RW.10, Kelurahan Cinangka, Kecamatan Sawangan, Kota DEPOK merupakan milik
bersama warga.

Pasal 3

Pengelolaan air bersih adalah penyediaan, pendistribusian dan perawatan sarana dan
prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan bersama keseluruhan warga perumahan
Wisma Mas Pondok Cabe terhadap air bersih.

1|P age
Pasal 4
Asas dan Sifat

Pengelolaan air bersih berdasarkan gotong royong dan bersifat Independent.

Pasal 5
Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Pengelolaan air bersih adalah untuk menyelenggarakan secara
komprehensif (Mengadakan, Mendistribusikan, Perawatan sarana dan Prasarana air bersih)
pengelolaan air bersih guna memenuhi kebutuhan warga masyarakat Perumahan Wisma
Mas Pondok Cabe terhada air bersih, dengan memperhatikan prinsip-prinsip keadilan,
ekonomi, lingkungan dan keutuhan sosial masyarakat.

Pasal 6
Tugas dan Usaha

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, forum warga melakukan usaha untuk
tujuan sebagai berikut :

a. Menjaga ketersediaan air bersih untuk kebutuhan warga.


b. Menyelenggarakan pengelolaan air bersih (Mengadakan, Mendistribusikan,
Perawatan sarana dan prasarana air bersih).
c. Menyelenggarakan keuangan pengelolaan air bersih secara transparan.
d. Melakukan edukasi terhadap penggunaan air bersih.
e. Membentuk organisasi kepengurusan yang secara independent melaksanakan
pengelolaan air bersih secara professional.
f. Mengadakan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan pengelolaan air
bersih.
g. Menciptakan pelaksanaan pengelolaan air bersih yang adil, merata dan professional.

BAB II
KEKAYAAN

Pasal 7

1. Kekayaan Forum Warga terdiri atas seluruh sarana bersama pengadaan air,
pendapatan atas pengelolaan air bersih, pendapatan atas sumbangan atau bantuan,
baik yang telah ada maupun yang akan ada kemudian.
2. Pendapatan atas hasil pelaksanaan pengelolaan air bersih digunakan sebesar-
besarnya untuk kepentingan dan kelancaran pengelolaan air bersih.

2|P age
BAB III
ORGANISASI

Pasal 8
Struktur Organisasi

Organisasi Pengelolaan air bersih terdiri dari :

1. Forum Warga
2. Badan Pertimbangan
3. Badan Pengurus
Pasal 9
Kelengkapan Organisasi

Kelengkapan Organisasi Pengelolaan Air Bersih Perumahan Wisma Mas Pondok Cabe terdiri
dari :
1. Forum Umum Forum Warga, merupakan pertemuan forum warga secara
menyeluruh yang memiliki kekuasaan tertinggi apabila Badan Pertimbangan gagal
melaksanakan mandate yang diberikan.
2. Musyawarah Badan Pertimbangan, merupakan rapat musyawarah Badan
Pertimbangan dengan Ketua RW dan unsur (masyarakat) lainnya untuk melakukan
Perubahan Anggaran Dasar.
3. Rapat Badan Pertimbangan, merupakan rapat para anggota Badan Pertimbangan
yang memiliki kekuasaan tertinggi berdasarkan mandate yang diberikan forum
warga.
4. Keputusan Pengurus, merupakan keputusan dari Pengurus dalam rangka
penyelenggaraan dan pelaksanaan pengelolaan air bersih.

Pasal 10
Forum Warga

1. Forum Warga adalah keseluruhan warga Perumahan Wismamas Pondok Cabe yang
berkepentingan terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih yang bersumber dari
milik bersama atas sarana pengadaan air bersih yang terletak di dalam wilayah
Perumahan Wisma Mas Pondok Cabe RW. 10 Kelurahan Cinangka, Kecamatan
Sawangan DEPOK.
2. Forum Warga memiliki kekuasaan tertinggi, yang dalam pelaksanaannya
dimandatkan kepada Badan Pertimbangan.
3. Forum Warga memiliki hak veto terhadap Badan Pertimbangan.
4. Dalam hal Badan Pertimbangan menyalahgunakan mandate yang diberikan atau
Forum Warga tidak setuju dengan kebijakan Badan Pertimbangan dapat
melaksanakan kekuasaannya dalam suatu musyawaran untuk Forum Warga.

3|P age
5. Musyawarah Umum Forum Warga :
5.1. Kuorum.
a. Musyawarah Umum Forum Warga dinyatakan kuorum bila dihadiri oleh 2/3
(duapertiga) jumlah warga.
b. Apabila tidak tercapai kuorum, maka musyawarah Umum Forum Warga
ditunda sampai batas waktyu 1 x 24 jam.
c. Apabila tetap tidak tercapai kuorum setelah penundaan, maka Musyawarah
Umum Forum Warga dapat dilaksanakan.

5.2. Setiap keputusan yang ditetapkan dalam Musyawarah Umum Forum Warga
dilakukan dengan cara musyawarah dan apabila tidak tercapai maka ditetapkan
dengan suara terbanyak.

Pasal 11
Badan Pertimbangan

1. Badan Pertimbangan merupakan kuasa penerima dan pelaksana mandate dari


Forum Warga dalam melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap
pengelolaan air bersih.
2. Kuasa mandate dari Forum Warga timbul setelah terbentuknya Badan
Pertimbangan.
3. Badan Pertimbangan terdiri dari :
3.1. 2(dua) orang perwakilan dari masing-masing Rukun Tetangga (RT) yang
berada di lingkungan Perumahan Wisma Mas Pondok Cabe; dan
3.2. 1 (satu) orang perwakilan pengurus harian Rukun Warga (RW).
4. Keanggotaan Badan Pertimbangan berjumlah ganjil dan haruslah utuh seluruhnya
sebagaimana dimaksud ayat (3) tersebut diatas.
5. Apabila pada suatu waktu jumlah anggota Badan Pertimbangan menjadi kurang,
maka Rapat Badan Pertimbangan meminta kepada RT yang kurang terwakili
menunjuk anggota Badan Perwakilan (antar waktu), selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak terjadinya lowongan tersebut.
6. Anggota Badan Ppertimbangan, ditunjuk dan atau diangkat untuk satu periode masa
bakti 2 (dua) tahun dan dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa bakti
lagi.
7. Badan Pertimbangan membuat Laporan pada akhir periode masa kerjanya.

Pasal 12
Penunjukan dan Pengangkatan Anggota Badan Pertimbangan

1. Anggota Badan Pertimbangan ditunjuk dan diusulkan oleh dan dari warga masing-
masing Rukun Tetangga (RT) yang diwakili.
2. Setiap RT menunjuk anggota Badan Pertimbangan yang diangkat antar waktu.
3. Nama anggota Badan Pertimbangan yang telah ditunjuk oleh masing-masing RT
diserahkan kepada Ketua Rukun Warga (RW), untuk dibuatkan suatu Surat
Keputusan pengangkatan sebagai anggota Badan Pertimbangan.

4|P age
4. Surat Keputusan pembentukan dan pengangkatan Badan Pertimbangan dibuat dan
dikeluarkan oleh Ketua RW.
5. Selambat-lambatnya dalam kurun waktu 1 (satu) bulan setelah diterimanya seluruh
nama anggota Badan Pertimbangan yang ditunjuk dan diusulkan oleh RT-RT, ketua
RW harus mengeluarkan Surat Keputusan Pengangkatan dan pembentukan anggota
Badan pertimbangan.
6. Dalam hal pengangkatan antar waktu, selambat-lambatnya dalam kurun waktu 1
(satu) bulan setelah diterimanya nama anggota antar waktu Badan Pertimbangan
yang ditunjuk dan diusulkan oleh RT, Ketua RW harus mengeluarkan Surat
Pengangkatan ybs sebagai anggota Badan Pertimbangan.
7. Apabila dalam kurun waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dan 6 tersebut
diatas telah terlampaui, namun Surat Keputusan Pengangkatan anggota Badan
Pertimbangan belum dikeluarkan, maka Ketua RW dianggap telah mengeluarkan
Surat Keputusan Pengangkatan, dan anggota Badan Pertimbangan yang
bersangkutan adalah syah.

Pasal 13
Ketua Badan Pertimbangan

1. Para anggota Badan Pertimbangan melalui rapat anggota Badan Pertimbangan


memilih diantara mereka seorang Ketua dan Seorang Sekretaris.
2. Ketua Badan Pertimbangan bertindak atas nama Badan Pertimbangan untuk
melakukan tugas harian Badan Pertimbangan.

Pasal 14
Wewenang Badan Pertimbangan

1. Wewenang Badan Pertimbangan adalah sebagai penerima dan pelaksana mandate


dari Forum Warga.
2. Menyelenggarakan pemilihan Ketua Pengurus Pengelola Air Bersih.
3. Mengangkat dan memberhentikan Ketua Pengurus Pengelola Air Bersih.
4. Menerima dan Menolak Laporan pertanggungjawaban Ketua Pengurus dalam suatu
Rapat Badan Pertimbangan.
5. Memberikan pertimbangan, persetujuan, masukan dan saran serta melakukan
pengawasan terhadap Pengurus dalam pelaksanaan pengelolaan air bersih.
6. Bersama-sama Ketua Rukun Warga (RW) dan unsur kelompok kategorial di
lingkungan Perumahan Wisma Mas melakukan perubahan Anggaran Dasar
Pengelolaan Air Bersih ini dalam suatu Musyawarah Badan Pertimbangan.

Pasal 15
Musyawarah Badan Pertimbangan

1. Musyawarah Badan Pertimbangan, merupakan rapat BAdan Pertimbangan dengan


Ketua RW dan unsure kelompok kategorial di lingkungan perumahan Wisma Mas
yang memiliki kekuasaan tertinggi khusus untuk perubahan Anggaran Dasar.

5|P age
2. Tata cara dan aturan menegnai perubahan Anggaran Dasar oleh Musyawarah Badan
Pertimbangan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini.

Pasal 16
Rapat Badan Pertimbangan

1. Rapat Badan Pertimbangan merupakan rapat para anggota Badan Pertimbangan


yang memiliki kekuasaan tertinggi selain yang dimaksud pasal 14 ayat (1),
berdasarkan mandate yang diberikan oleh forum warga.
2. Memiliki wewenang untuk :
2.1. Menentukan arah dan kebijakan pengelolaan air bersih.
2.2. Memilih dan mengangkat Ketua Pengurus.
2.3. Menentukan kompensasi untuk Ketua Pengurus.
2.4. Menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
pengelolaan air bersih oleh Ketua Pengurus.
2.5. Memberhentikan anggota Badan Pertimbangan
3. Rapat Badan Pertimbangan diadakan sesuai kebutuhan, minimal 1 kali dalam satu
tahun
4. Kuorum :
4.1. Rapat Badan Pertimbangan dinyatakan kuorum bila dihadiri oleh dua pertiga
jumlah anggotanya
4.2. Apabila tidak tercapai kuorum, maka rapat Badan Pertimbangan ditunda
sampai batas waktu 1 x 24 jam.
4.3. Apabila tetap tidak tercapai kuorum setelah penundaan, maka rapat Badan
Pertimbangan dapat dilaksanakan.

5. Setiap keputusan yang ditetapkan dalam Rapat Badan Pertimbangan dinyatakan


dilakukan dengan cara musyawarah dan apabila tidak tercapai maka ditetapkan
dengan suara terbanyak.
6. Masing-masing anggota Badan Pertimbangan berhak mengeluarkan satu suara
dalam rapat.
7. Tata cara dan mekanisme pemilihan Ketua Pengurus ditentukan tersendiri oleh
Badan Pertimbangan.

Pasal 17
Berhentinya Anggota Badan Pertimbangan

1. Keanggotaan Badan Pertimbangan berakhir karena :


a. Meninggal Dunia.
b. Meletakkan jabatan atas permintaan sendiri.
c. Diberhentikan atas keputusan rapat Badan Pertimbangan, apabila ybs tidak bisa
menjalankan tugasnya, dan dianggap telah melakukan perbuatan yang
merugikan kepentingan bersama terhadap pengelolaan air bersih.
d. Berakhir demi hukum masa baktinya sebagaimana dimaksud oleh pasal 11 ayat
(6) Anggaran Dasar ini.

6|P age
2. Anggota Badan Pertimbangan yang mengundurkan diri atas permintaan sendiri
harus membuat pernyataan tertulis dengan suatu alas an yang jelas dan logis yang
diajukan kepada Ketua Badan Pertimbangan.
3. Selambat-lambatnya 30 hari setelah diterimanya surat pengunduran diri dalam hal
mengundurkan diri, atau sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tentang
meninggalnya ybs dalam hal meninggal dunia, atau sejak dikeluarkannya keputusan
pemberhentian Pimpinan Badan Pertimbangan secara tertulis, Badan pertimbangan
harus memberitahukannya kepada Ketua RW, RT yang diwakilinya dan Pengurus.

Pasal 18
Pembelaan Diri

1. Seorang anggota Badan Pertimbangan yang diberhentikan antar waktu sebagaimana


dimaksud pasal 17 ayat (1.c.), memiliki hak untuk melakukan pembelaan diri
dihadapan rapat Badan Pertimbangan yang diadakan khusus untuk itu.
2. Sebelum dilakukannya rapat oleh Badan Pertimbangan sebagaimana tersebut diatas,
maka terhadap anggota yang bersangkutan terlebih dahulu dapat dikenakan
pemberhentian sementara oleh Pimpinan Badan Pertimbangan.
3. Pemberhentian sementara harus diberitahukan kepada anggota yang bersangkutan
secara tertulis dengan memuat alas an-alasan dilakukannya pemberhentian
sementara itu, yang tembusannya diserahkan kepada Ketua RW dan Ketua RT yang
bersangkutan.
4. Dalam tempo 30 hari sejak tanggal pemberhentian sementara, pimpinan Badan
Pertimbangan harus menyelenggarakan rapat anggota Badan Pertimbangan untuk
mendengar pembelaan diri dari anggota ybs untuk memutuskan apakah pembelaan
diri itu diterima atau tidak.
5. Apabila rapat menerima pembelaan diri ybs, maka keanggotaan ybs direhabilitasi.
Apabila rapat menolak, maka ybs dilakukan pemberhentian tetap.
6. Apabila dalam tempo 30 hari sejak tanggal pemberhentian sementara, Badan
Pertimbangan tidak melakukan rapat guna mendengar pembelaan, maka
pemberhentian sementara batal demi hukum.
7. Anggota Badan Pertimbangan yang diberhentikan dapat tidak menggunakan hak
pembelaan dirinya dengan cara memberitahukan secara tertulis kepada pimpinan
Badan Pertimbangan.

Pasal 19
Pengurus

1. Pengurus merupakan pelaksana operasional pengelolaan air bersih, yang dipimpin


dan dikendalikan oleh seorang Ketua Pengurus.
2. Pengurus terdiri atas Ketua Pengurus dan Perangkat Pengurus

7|P age
Pasal 20
Ketua Pengurus

1. Ketua Pengurus merupakan penanggungjawab pelaksanaan operasional pengelolaan


air bersih.
2. Ketua Pengurus diangkat dan diberhentikan oleh Badan Pertimbangan dalam suatu
rapat yang diadakan untuk itu
3. Ketua Pengurus diangkat untuk periode masa jabatan 2 (dua) tahun dan dapat
diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan lagi.
4. Dalam hal Ketua Pengurus meninggal dunia, meletakkan jabatan atas permintaan
sendiri atau diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Badan ertimbangan
sebelum masa jabatannya berakhir, maka rapat Badan Pertimbangan memilih Ketua
Pengurus baru untuk mengisi lowongan sisa masa jabatan Ketua Pengurus.
5. Syarat-syarat mengenai Ketua Pengurus akan ditentukan kemudian oleh Badan
Pertimbangan.

Pasal 21
Perangkat Pengurus

1. Perangkat Pengurus merupakan pelaksana tugas operasional pengelolaan air bersih.


2. Perangkat Pengurus terdiri atas Bendahara dan staff Pelaksana Tugas.
3. Perangkat Pengurus ditentukan, diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Pengurus
atas sepengetahuan Badan Pertimbangan.
4. Perangkat Pengurus berhak mendapatkan kompensasi/gaji dan atau fasilitas lainnya,
yang jumlah dan besarnya masing-masing ditetapkan oleh Ketua Pengurus setelah
mendengar masukan dari Badan Pertimbangan.
5. Syarat-syarat mengenai Ketua Pengurus akan ditentukan kemudian oleh Badan
ertimbangan.

Pasal 22
Pemilihan dan Pengangkatan Ketua Pengurus

1. Pemilihan dan pengangkatan Ketua Pengurus dilakukan oleh Badan Pertimbangan.


2. Calon Ketua Pengurus ditunjuk dan diusulkan oleh dan dari warga masing-masing
Rukun Tetangga (RT) kepada Badan Pertimbangan.
3. Badan Pertimbangan akan melakukan siding/rapat untuk menentukan dan memilih
Ketua Pengurus.
4. Tata cara dan ketentuan mengenai pemilihan Ketua Pengurus akan diatur kemudian
oleh Badan Pertimbangan.

8|P age
Pasal 23
Berhentinya Ketua Pengurus

1. Jabatan Ketua pengurus berakhir karena :


a. Berakhirnya masa jabatan.
b. Meninggal Dunia.
c. Meletakan Jabatan atas permintaan sendiri.
d. Diberhentikan atas keputusan rapat Badan Pertimbangan, apabila ybs dianggap
telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan
atau melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan forum warga.
2. Ketua pengurus yang mengundurkan diri atas permintaan sendiri harus membuat
pernyataan tertulis dengan suatu alas an yang jelas dan logis dan membuat laporan
pertanggungjawaban yang diajukan kepada Badan Pertimbangan.
3. Selambat-lambatnya 30 hari setelah diterimanya surat pengunduran diri dalam hal
mengundurkan diri, atau sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tentang
meninggalnya ybs dalam hal meninggal dunia, atau sejak dikeluarkannya keputusan
pemberhentian Ketua Pengurus, Badan Pertimbangan harus melaksanakan rapat
Badan Pertimbangan untuk sepenuhnya menentukan Ketua Pengurus yang
baru/antar waktu.

Pasal 24
Pembelaan Diri

1. Seorang Ketua Pengurus diberhentikan sebagaimana dimaksud pasal 23 ayat (1.d.),


memiliki hak untuk melakukan pembelaan diri dihadapan rapat Badan Pertimbangan
yang diadakan khusus untuk itu.
2. Sebelum dilakukannya rapat oleh Badan Pertimbangan sebagaimana tersebut diatas,
maka terhadap Ketua Pengurus terlebih dahulu dapat dikenakan pemberhentian
sementara oleh Ketua Badan Pertimbangan.
3. Pemberhentian sementara harus diberitahukan kepada Perangkat Pengurus,
Anggota Badan Pertimbangan, Ketua RW dan Ketua RT secara tertulis dengan
memuat alasan-alasan dilakukannya pemberhentian sementara itu.
4. Dalam tempo 30 hari sejak tanggal pemberhentian sementara, Ketua Badan
Pertimbangan harus menyelenggarakan rapat Badan Pertimbangan untuk
mendengar pembelaan diri dan atau pertanggungjawaban dari Ketua Pengurus
untuk memutuskan apakah pembelaan diri dan atau pertanggungjawaban itu
diterima atau tidak.
5. Apabila rapat menerima pembelaan diri ybs, maka jabatan Ketua Pengurus
direhabilitasi. Apabila rapat menolak, maka terhadap Ketua Pengurus dilakukan
pemberhentian tetap.
6. Apabila dalam tempo 30 hari sejak tanggal pemberhentian sementara, Badan
Pertimbangan tidak melakukan rapat guna mendengar pembelaan dan atau
pertanggungjawaban, maka pemberhentian sementara batal demi hukum.

9|P age
Pasal 25
Tugas dan Wewenang Pengurus

1. Menjalankan operasional pengelolaan air bersih secara baik dan professional serta
transparan.
2. Menentukan prosedur-prosedur dan ketentuan umum mengenai pengelolaan air
bersih.
3. Menetapkan ketentuan dan tariff, setelah mendapat persetujuan dari Badan
Pertimbangan.
4. Menyelenggarakan Administrasi dalam rangka pelaksanaan operasional pengelolaan
air bersih.
5. Membuat laporan kerja dan laporan keuangan pelaksanaan operasional pengelolaan
air bersih secara periodic kepada Badan Pertimbangan.
6. Melalui Ketua Pengurus Bertanggungjawab dan membuat laporan
pertanggungjawaban akhir kepada Badan Pertimbangan.

Pasal 26
Hak Pengurus

1. Ketua Pengurus berhak mendapatkan kompensasi/gaji dan atau fasilitas lainnya atas
tugas dan tanggungjawabnya, yang jumlahnya ditentukan oleh Badan Pertimbangan.
2. Perangkat Pengurus berhak mendapatkan kompensasi/gaji dan atau fasilitas lainnya
atas tugas dan tanggungjawab operasional yang dilaksanakannya, yang besar dan
jumlahnya ditentukan oleh Ketua Pengurus setelah mendengar masukan dari Badan
Pertimbangan.

Pasal 27
Keputusan Pengurus

1. Keputusan pengurus adalah kebijakan Pengurus yang berhubungan dengan


pelaksanaan pengelolaan air bersih, yang dituangkan dalam bentuk keputusan dan
atau ketentuan oleh Ketua Pengurus.
2. Segala keputusan dan atau ketentuan Ketua Pengurus mengenai biaya yang
jumlahnya besar harus dikonsultasikan kepada Badan Pertimbangan.

BAB IV
KEUANGAN

Pasal 28
Keuangan & Pembukuan

1. Kebijakan dan pelaksanaan keuangan oleh Pengurus harus dilakukan secara hati-hati
dan transparan.

10 | P a g e
2. Pelaksanaan pembukuan dan keuangan oleh Pengurus dilaksanakan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
3. Tahun buku Pengurus dimulai pada tanggal 1 Januari dan diakhiri pada tanggal 31
Desember tahun berjalan.

BAB V
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 29
Usulan Perubahan

1. Perubahan Anggaran Dasar dilakukan oleh Badan Pertimbangan bersama-sama


Ketua Rukun Warga dan kelompok kategorial dilingkungan perumahan Wismamas
dalam suatu Musyawarah Badan Pertimbangan.
2. Musyawarah Badan Pertimbangan dilaksanakan oleh Badan Pertimbangan.
3. Usulan perubahan Anggaran Dasar diajukan oleh Badan Pertimbangan dalam suatu
rancangan perubahan.
4. Rancangan perubahan Anggaran Dasar harus disosialisasikan dan telah dikirim ke
forum warga selambat-lambatnya 30 hari sebelum dilakukannya Musyawarah Badan
Pertimbangan, untuk mendapatkan masukan dan saran.
5. Masukan dan saran atas rancangan perubahan Anggaran Dasar yang diusulkan oleh
forum warga harus sudah diterima oleh Badan Pertimbangan selambat-lambatnya 7
hari sebelum diadakannya Musyawarah Badan Pertimbangan.
6. Badan Pertimbangan dapat meminta anggota warga untuk terlibat dan membantu
dalam melakukan perubahan Anggaran Dasar.

Pasal 30
Keputusan Perubahan

1. Keputusan perubahan Anggaran Dasar dilakukan di dalam Musyawarah Badan


Pertimbangan.
2. Kuorum
a. Musyawarah Badan Pertimbangan dinyatakan kuorum bila dihadiri oleh 2/3 (dua
per tiga) jumlah peserta yang telah ditentukan oleh Badan Pertimbangan.
b. Apabila tidak tercapai kuorum, maka Musyawarah Badan Pertimbangan ditunda
sampai batas waktu 7 x 24 jam.
c. Apabila tetap tidak tercapai kuorum setelah penundaan, maka Musyawarah
Badan Pertimbangan dapat dilaksanakan.
3. Keputusan perubahan Anggaran Dasar dilakukan secara musyawarah, Apabila tidak
tercapai maka ditetapkan dengan Pemilihan Suara.
4. Dalam hal keputusan dengan pemilihan suara, maka perubahan Anggaran Dasar
dianggap syah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) peserta
Musyawarah Badan Pertimbangan.

11 | P a g e
BAB VI
ATURAN PENUTUP

Pasal 31

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan ditentukan kemudian
berdasarkan keputusan Badan Pertimbangan.
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
3. Untuk pertama kalinya Anggaran Dasar ini dibuat, disyahkan dan ditetapkan dalam
Forum Musyawarah Perwakilan RT-RT dan Tokoh Masyarakat Perumahan Wisma
Mas.

Ditetapkan di : Depok.
Pada Tanggal : 22 Juni 2008.
Jam/Pukul : 17.55 WIB.
Oleh : Forum Musyawarah Perwakilan RT-RT dan Tokoh Masyarakat.

12 | P a g e

Você também pode gostar