Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi
Gejala Klinis
Gejala dan tanda klinis pneumonia bervariasi tergantung kuan penyebab, usia, status
imunologis dan beratnya penyakit. Manifestasi klinis beratt yaitu sesak dan
sianosis. Gejala dan tanda pneumonia dibedakan gejala non spesifik, pulmonal, pleural dan
ekstrapulmonal.
Gejala spesifik
a. Demam
b. Menggigil
c. Sfalgia
d. Gelisah
Gejala pulmonal
d. Batuk
e. Wheezing
Gejala pleura
aureus
Gejala ekstrapulmonal
a. Abses kulit atau jaringan lunak pada kasus pneumonia karena Staphylococus
aureus
Diagnosa
Pemeriksaan Fisik
Temuan hasil pemeriksaan fisik bervariasi sesuai dengan beratnya penyakit. Dapat ditemukan
peningkatan laju pernapasan dan pemakaian otot bantu napas. Stem fremitus dapat meningkat
atau melemah pada pemeriksaan palpasi dada. Pada pemeriksaan perkusi bisa didapati
dullness. Pada pemeriksaan auskultasi ditemukan ronki, suara pernapasan bronkial,
dan friction rub. Temuan pada pemeriksaan auskultasi bervariasi tergantung pada beratnya
infeksi. Bila sudah terjadi empiema, suara pernapasan dapat melemah.
Diagnosis pneumonia tidak cukup hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja.
Pemeriksaan fisik hanya memiliki sensitifitas rata-rata 58% dan spesifisitas 67%.
Pemeriksaan foto X-ray toraks dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis dan membedakan
dari kondisi penyakit lainnya.
Pemeriksaan Penunjang
A. Gambaran Radiologis
menegakkan diagnosis
B. Pemeriksaan Laboratorium
lebih dari 10.000/ul kadang sampai 30.000/ul, dan pada hitungan jenis leukosit
diagnosis etiologi dibutuhkan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. Kultur
darah dapat positif pada 20-25 persen penderita yang tidak diobati. Analisa gas darah
menunjukkan hipoksemia dan hikarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis
C. Mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi diantaranya biakan sputum dan kultur darah untuk mengetahui
adanya S. pneumonia dengan pemeriksaan koagulasi antigenpolisakarida pneumokokkus