Você está na página 1de 3

Community Acquired Pneumonia (CAP)

Definisi

Pneumonia adalah peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh


mikroorganisme-bakteri, virus, jamur, parasit (Djojodibroto, 2007). Menurut Corwin
(2008) pneumonia adalah infeksi akut pada jaringan paru oleh mikroorganisme. Secara klinis
pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Pneumonia yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk. Sedangkan peradangan paru yang disebabkan
oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan dan lain-
lain) disebut pneumonitis (PDDI, 2003).

Berdasarkan tempat terjadinya pneumonia dibagi menjadi :

 CAP (community-acquired pneumonia), pneumonia yang didapat di


masyarakat.
 HAP (hospital-acqiured pneumonia / nosocomial pneumonia), pneumonia yang
didapat di rumah sakit.

Gejala Klinis

Gejala dan tanda klinis pneumonia bervariasi tergantung kuan penyebab, usia, status
imunologis dan beratnya penyakit. Manifestasi klinis beratt yaitu sesak dan
sianosis. Gejala dan tanda pneumonia dibedakan gejala non spesifik, pulmonal, pleural dan
ekstrapulmonal.

 Gejala spesifik

a. Demam

b. Menggigil

c. Sfalgia

d. Gelisah

e. Gangguan Gastrointestinal seperti muntah, kembung, diare atau sakit perut

 Gejala pulmonal

a. Nafas cuping hidung

b. Takipnea, dispnea dan apnea


c. Menggunakan otot interkostal dan abdominal

d. Batuk

e. Wheezing

 Gejala pleura

Nyeri dada yang disebabkan oleh Streptococus pneumoniae dan Staphylococus

aureus

 Gejala ekstrapulmonal

a. Abses kulit atau jaringan lunak pada kasus pneumonia karena Staphylococus

aureus

b. Otitis media, konjuntivitis, sinusitis dapat ditemukan pada kasus infeksi

karena Streptococus pneumoniae atau H. Influenza

Diagnosa

Diagnosis pneumonia komunitas didasarkan kepada riwayat penyakit yanglengkap,


pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang yaitu pada fototoraks terdapat
infiltrat baru, atau infiltrat progresif ditambah dengan dua atau lebih gejala seperti batuk,
perubahan karakteristik dahak atau purulen, suhu tubuh lebihdari 38°C (aksila) atau riwayat
demam, pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkhial,
ronkhi, dan leukosit >10.000 atau <4500 /uL.

Pemeriksaan Fisik

Temuan hasil pemeriksaan fisik bervariasi sesuai dengan beratnya penyakit. Dapat ditemukan
peningkatan laju pernapasan dan pemakaian otot bantu napas. Stem fremitus dapat meningkat
atau melemah pada pemeriksaan palpasi dada. Pada pemeriksaan perkusi bisa didapati
dullness. Pada pemeriksaan auskultasi ditemukan ronki, suara pernapasan bronkial,
dan friction rub. Temuan pada pemeriksaan auskultasi bervariasi tergantung pada beratnya
infeksi. Bila sudah terjadi empiema, suara pernapasan dapat melemah.

Diagnosis pneumonia tidak cukup hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja.
Pemeriksaan fisik hanya memiliki sensitifitas rata-rata 58% dan spesifisitas 67%.
Pemeriksaan foto X-ray toraks dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis dan membedakan
dari kondisi penyakit lainnya.

Pemeriksaan Penunjang

A. Gambaran Radiologis

Foto thorax (PA/Lateral) yang merupakan pemeriksaan penunjang utama untuk

menegakkan diagnosis

B. Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya

lebih dari 10.000/ul kadang sampai 30.000/ul, dan pada hitungan jenis leukosit

terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan LED. Untuk pemeriksaan

diagnosis etiologi dibutuhkan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. Kultur

darah dapat positif pada 20-25 persen penderita yang tidak diobati. Analisa gas darah

menunjukkan hipoksemia dan hikarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis

respiratorik (PDPI, 2003)

C. Mikrobiologi

Pemeriksaan mikrobiologi diantaranya biakan sputum dan kultur darah untuk mengetahui
adanya S. pneumonia dengan pemeriksaan koagulasi antigenpolisakarida pneumokokkus

D. Analisa Gas Darah

Ditemukan hipoksemia sedang atau berat. Pada beberapa kasus, tekananparsial


karbondioksida (PCO2) menurun dan pada stadium lanjut menunjukkanasidosis respiratorik

Você também pode gostar