Você está na página 1de 3

APA ITU DEMENSIA?

Demensia merupakan istilah yang dipakai untuk melukiskan gejala-gejala sekelompok penyakit yang
mempengaruhi otak. Sehingga, demensia bukan merupakan satu penyakit yang spesifik.

Demensia akan mempengaruhi cara berpikir, perilaku, serta kemampuan untuk melakukan pekerjaan
yang biasa dilakukan sehari-hari. Fungsi otak akan banyak terpengaruh sehingga akan mengganggu
pergaulan dan pekerjaan normal penderita. Tanda khas demensia yaitu ketidakmampuan melakukan
aktivitas sehari-hari sebagai akibat dari berkurangnya kemampuan kognitif (mengenali).

Diagnosa demensia akan ditegakkan apabila dua atau lebih dari fungsi kognitif terganggu. Fungsi
kognitif yang terganggu termasuk diantaranya daya ingat, memahami informasi, kemampuan
memahami ruang gerak, kemampuan berbicara, menilai dan memberi perhatian. Penderita demensia
juga akan kesulitan dalam mengatasi persoalan dan mengendalikan emosi mereka. Mereka mungkin
juga akan mengalami perubahan kepribadian. Tepatnya gejala yang dialami penderita demensia
tergantung pada zona kerusakan di otak.

TERDPAT 3 KATEGORI UTAMA DEMENSIA

1. Alzheimer Demensia
2. Demensia Vaskular
Dipicu oleh stroke serta gangguan pembuluh darah otak yang menyebabkan kerusakan otak.
Sekitar 20% penderita demensia termasuk dalam kategori ini.
3. Jenis Lain Demensia
Diantaranya lewy’s body disease, demensia frontotemporal, dan parkinson.

APA ITU ALZHEIMER?

Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum. Diperkirakan dua-pertiga dari seluruh kasus
demensia adalah alzheimer. Alzheimer akan menyebabkan menurunnya kemampuan kognitif secara
bertahap. Biasanya dimulai dengan kehilangan daya ingat. Penyakit Alzheimer ditandai oleh dua
abnormalitas pada otak yaitu plak amyloid (amyloid plaques) dan ‘neurofibrillary tangles’ (belitan-
belitan neurofibriler).

APA SAJA FAKTOR RESIKO DEMENSIA?

1. Usia Lanjut
Demensia biasanya diderita oleh orang berusia >65 tahun. Resiko demensia akan meningkat
seiring bertambahnya usia.
2. Riwayat Keluarga
Bagi seseorang yang memiliki keluarga dengan demensia memiliki resiko lebih besar
3. Jenis Kelamin
Wanita lebih sering terkena demensia dibandingkan pria. Salah satunya karena wanita
memiliki usia harapan hidup lebih besar dibanding pria.
4. Gaya Hidup
Penderita darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi akan lebih berpotensi terkena demensia.
5. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan rendah lebih rentan terkena demensia. Hal ini disebabkan orang dengan
tingkat pendidikan tinggi lebih sering melatih fungsi otak mereka serta memiliki pengetahuan
lebih dalam pencegahan demensia.

APA SAJA TANDA AWAL DEMENSIA?


1. Gangguan daya ingat
2. Merasa bingung
3. Sulit fokus
4. Sulit melakukan kegiatan sehari-hari
5. Disorientasi
6. Kesulitan pemahaman visuospasial
7. Gangguan komunikasi
8. Sering meletakkan barang tidak sesuai dengan tempatnya
9. Salah membuat keputusan
10. Menarik diri dari pergaulan
11. Perubahan perilaku
12. Perubahan kepribadian

BAGAIMANA CARA AGAR TERHINDAR DARI DEMENSIA?

1. Pertahankan keaktifan mental dan pikiran


Kegiatan seperti membaca, bermain catur, dan menghitung dapat melindungi dari demensia.
2. Pertahankan pola makan bergizi seimbang
Pola makan bergizi seimbang dapat menjaga kesehatan pembuluh darah dan menurunkan
resiko terkena tekanan darah tinggi sehingga menurunkan resiko demensia vaskular.
3. Lakukan olahraga secara teratur
Olahraga terbukti efektif mengurangi resiko berbagai penyakit. Salah satunya demensia.
4. Cukupi asupan vitamin B12, C, dan E
Kurangnya asupan vitamin B12 dapat menyebabkan demensia. Vitamin B12 banyak terdapat
dalam ikan, daging, telur, dan susu. Vitamin C dan E adalah antioksidan yang dapat melindungi
sel syaraf dan pembuluh darah dari kerusakan.
5. Hindari rokok, alkohol, dan stress
Rokok sudah terbukti banyak menimbulkan berbagai penyakit. Pengelolaan stress sangat
diperlukan untuk menjaga kesehatan jiwa.

APA SAJA BAHAYA DEMENSIA?

Demensia stadium menengah dapat menyebabkan :

1. Respons lambat
2. Kehilangan daya ingat yang parah sehingga tidak mampu mengurus diri sendiri dan menjadi
beban bagi orang lain
3. Terhambat untuk mempelajari pengetahuan dan keteramilan baru
4. Kesulitan berkomunikasi dengan orang lain
5. Menjadi emosional dan temperamental
6. Sering mengalami halusinasi
7. Berkeliaran tanpa arah, bigung terhadap siang dan malam

Demensia berat dapat menyebabkan :

1. Tidak dapat berkomunikasi


2. Tidak dapat mengenali anggota keluarga
3. Kehilangan kendali kandung kemih dan usus
4. Sulit menelan, berjalan, bahkan hanya dapat berbaring di tempat tidur

Você também pode gostar