Você está na página 1de 18

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, LDR, DAN BI RATE

SEBAGAI VARIABEL MODERASI TERHADAP


KINERJA KEUANGAN PADA
BANK PEMBIAYAAN
RAKYAT DI
SURABAYA

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

SHINTA KARUNIA SARI


2009310454

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2013

i
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Shinta Karunia Sari


Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 06-08-1990
NIM : 2009310454
Jurusan : Akuntansi
Program Pendidikan : Strata I
Konsentrasi : Akuntansi Perbankan
Judul : Pengaruh Dana Pihak Ketiga, LDR, dan BI Rate
Sebagai Variabel Moderasi Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Bank Pembiayaan Rakyat di
Surabaya

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing Co. Dosen Pembimbing


Tanggal : 25 Maret 2013 Tanggal : 25 Maret 2013\

(Nanang Shonhadji, S.E., Ak., M.Si.) (Titis Puspitaningrum D. K., S.Pd., MSA)

ii
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, LDR, DAN BI RATE SEBAGAI
VARIABEL MODERASI TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT
DI SURABAYA

Shinta Karunia Sari


STIE Perbanas Surabaya
Email: 2009310454@students.perbanas.ac.id
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT

BPR is a bank conducting business in conventional and islamic banking


services but offered more narrow or limited. The number of rural banks decreased
but increased lending. This study aims to analyze the influence of third party
funds and loan to deposit ratio on the financial performance and BI Rate as
moderation. Sample used in this research is financial report of seven BPR in
Surabaya during 2010-2012 with quarterly data. A model and a method for the
analysis is multiple regression analysis and moderated regression analysis.The
result are firstly, from sig F has 0.001 is smaller than 0.05 so it could be said that
the independent variables can gives simultant contribution to dependent variable.
Finaly, based on sig t DPK had no significant effect on ROA but LDR significant
effect on ROA, and BI Rate both DPK and LDR moderating influence on ROA .
The results of the analysis in this study suggests that in assessing the performance
of BPR, a high amount of public funds is not a benchmark to obtain high profits
as well. The study also shows that the financial performance of rural banks in
Surabaya in general efficiently so as to maximize the value of income from funds
loaned to the community. Increased BI Rate to increase public interest to place
their funds. Improvement is what makes the banks have more funds to be
channeled back to the community so as to bring in a profit for the bank.

Keyword: DPK, LDR, BI Rate, ROA, BPR

PENDAHULUAN
Pembangunan nasional suatu bangsa pembangunan ekonomi dibagi
tercangkup pula pembangunan menjadi dua, yaitu lembaga
terhadap struktur ekonominya. keuangan bank (bank) dan lembaga
Pembangunan ekonomi tersebut keuangan nonbank (LKBB).
tidak terlepas dari keberadaan Kasmir (2010:10),
lembaga keuangan pada suatu negara mendefinisikan Bank merupakan
sebagai lembaga yang menyediakan “Lembaga keuangan yang kegiatan
dana. Oleh karena itu, keberadaan utamanya adalah menghimpun dana
lembaga keuangan dalam dari masyarakat dan menyalurkannya
pembiayaan pembangunan sangat kembali dana tersebut ke masyarakat
diperlukan. Lembaga keuangan yang serta memberikan jasa bank lainnya”.
terlibat dalam suatu pembiayaan Pengertian tersebut dapat diartikan

1
bahwa keberadaan bank menjadi Rate. Suku bunga tersebut dapat
sangat penting dalam upaya untuk menarik minat masyarakat untuk
mengembangkan perekonomian menempatkan dananya pada sektor
masyarakat sehingga pertumbuhan perbankan. Semakin tinggi jumlah
bank di suatu negara dapat dipakai dana pihak ketiga yang dimiliki oleh
sebagai ukuran pertumbuhan suatu bank, mengindikasikan bahwa
perekonomian di negara tersebut. bank tersebut dipercayai oleh
Perbankan mempunyai masyarakat. Tingginya sumber dana
beberapa fungsi, salah satunya pihak ketiga yang berhasil dihimpun
adalah sebagai lembaga keuangan tersebut menyebabkan semakin
yang menjadi perpanjangan tangan tinggi pula jumlah kredit yang dapat
Bank Indonesia (BI) dalam disalurkan pihak bank kepada
menetapkan setiap kebijakan masyarakat.
moneter. Sebagai lembaga perantara Salah satu sumber pendapatan
tersebut, perbankan mempunyai utama bank berasal dari selisih bunga
tugas pokok dalam menghimpun kredit atas penyaluran kredit
dana dari masyarakat dalam bentuk tersebut. Hal ini dikarenakan
tabungan, giro, deposito, dan penyaluran kredit merupakan
sebagainya kemudian kegiatan usaha yang mendominasi
menyalurkannya kembali pada pengalokasian dana bank. Kredit
sektor-sektor produktif. adalah pemberian pinjaman kepada
Kasmir berpendapat bahwa pihak lain yang mewajibkan si
bank terbagi menjadi dua jenis, yaitu peminjam untuk membayarnya
Bank Umum dan Bank Perkreditan kembali beserta bunganya selama
Rakyat (BPR). BPR merupakan bank jangka waktu tertentu sesuai dengan
yang melaksanakan kegiatan usaha kesepakatan yang telah disepakati
secara konvensional maupun syariah sebelumnya (Yusnita, 2011).
tetapi jasa-jasa perbankan yang LDR merupakan suatu ukuran
ditawarkan lebih sempit atau terbatas untuk mengetahui seberapa besar
(Kasmir, 2010:23). Pada dasarnya dana bank yang dilepaskan ke
BPR adalah bank yang kegiatan perkreditan (Sudiyatno dan Suroso,
usahanya diprioritaskan untuk 2010). Meningkatnya LDR dapat
melayani usaha-usaha kecil dan meningkatkan laba yang dihasilkan
masyarakat di daerah pedesaan. oleh industri perbankan. Hal ini
Dana pihak ketiga adalah dikarenakan penyaluran kredit yang
pangsa pasar dana pihak ketiga yang disalukan tersebut nantinya akan
dihimpun oleh masing-masing bank memberikan bunga bagi bank.
secara individu (Sudiyatno dan Besarnya jumlah kredit yang
Suroso, 2010). Dana pihak ketiga ini disalurkan oleh pihak bank
didapat dari akumulasi antara giro, dipengaruhi pula oleh suku bunga
tabungan, dan deposito. Penelitian ini acuan yang dipublikasikan oleh Bank
menggunakan akumulasi antara Indonesia atas BI Rate. Kenaikan
tabungan dan deposito sebagai suku bunga Bank Indonesia (BI
indikator pada dana pihak ketiga. Rate) tersebut dapat meningkatkan
Banyaknya jumlah dana pihak tingkat suku bunga atas kredit yang
ketiga, tidak terlepas dari adanya BI berhasil disalurkan.

2
Profitabilitas merupakan dijadikan bahan pertimbangan
indikator yang paling tepat untuk sebagai dasar pengambilan
mengukur kinerja suatu bank keputusan investasinya.
(Syofyan, 2002). Hal ini dikarenakan
profitabilitas sering digunakan untuk RERANGKA TEORITIS DAN
melihat kemampuan perusahaan HIPOTESIS
dalam menghasilkan laba. Ukuran Productive Theory of Credit
profitabilitas yang sering digunakan Grand theory yang digunakan
adalah ROA (Return On Asset). ROA dalam penelitian ini, yaitu
digunakan untuk mengukur efisiensi Productive Theory Of Credit
dan efektivitas perusahaan didalam (Commercial Loan Theory). Teori ini
menghasilkan keuntungan dengan menjelaskan tentang dasar-dasar
memanfaatkan aktiva yang yang digunakan manajemen untuk
dimilikinya. Semakin besar ROA mengambil keputusan sumber
menunjukkan kinerja yang semakin pendanaan bagi perusahaan
baik, karena tingkat kembalian (Sudiyatno dan Suroso, 2010). Teori
semakin besar. tersebut sesuai dengan pokok
Alasan penulis menjadikan permasalahan yang dianalisis dalam
bank pembiayaan rakyat sebagai penelitian ini, karena berhubungan
subyek dalam penelitian ini karena dengan teori permodalan bank yang
saat ini telah berkurang penelitian memang harus diperhatikan oleh
yang mengulas tentang BPR, seiring dunia perbankan dalam hal
dengan semakin menurunnya jumlah kecukupan modal. Secara
BPR di Indonesia namun penyaluran konseptual, standar kecukupan modal
kredit BPR yang semakin meningkat. diperlukan agar dapat menjamin
Permasalahan pada penelitian keunikan pelayanan bank,
ini diantaranya apakah dana pihak melindungi bank dari kegagalan
ketiga (DPK) berpengaruh signifikan (resiko) serta menjamin
terhadap kinerja keuangan pada bank keberlanjutan bank. Teori ini
pembiayaan rakyat, apakah LDR menyatakan secara spesifik bahwa
berpengaruh signifikan terhadap bank-bank hanya akan memberikan
kinerja keuangan pada bank kredit jangka pendek yang sangat
pembiayaan rakyat, apakah BI Rate mudah dicairkan atau likuid melalui
memoderasi pengaruh DPK terhadap pembayaran kembali (angsuran) atas
kinerja keuangan pada bank kredit tersebut sebagai sumber
pembiayaan rakyat, apakah BI Rate likuiditas.
memoderasi pengaruh LDR terhadap Dana Pihak Ketiga
Kinerja Keuangan pada bank Berdasarkan Peraturan Bank
pembiayaan rakyat. Penelitian inni Indonesia No. 12/19/PBI/2010
diharapkan dapat memberikan tentang Giro Wajib Minimum Bank
masukan kepada BPR khususnya Umum pada Bank Indonesia dalam
yang berada di Surabaya dalam Rupiah dan Valuta Asing,
proses perencanaan strategi dan menjelaskan bahwa dana pihak
pengambilan keputusan guna ketiga adalah kewajiban bank kepada
memaksimalkan tingkat profitabilitas penduduk dan bukan penduduk
dan bagi masyarakat umum untuk dalam rupiah dan valuta asing.

3
Mudrajat Kuncoro dan Suhardjono yang disalurkan ke masyarakat
(2002:155), mengemukakan bahwa (kredit) dengan jumlah dana
“Dana masyarakat merupakan dana masyarakat dan modal sendiri yang
terbesar yang dimiliki oleh bank dan digunakan” (Kasmir, 2004).
ini sesuai dengan fungsi bank Pengertian tersebut menjelaskan
sebagai penghimpun dana dari pihak- bahwa LDR merupakan suatu
pihak yang kelebihan dana dalam pengukuran tradisional atas kinerja
masyarakat”. Hal ini sesuai pula bank yang digunakan untuk
dengan pendapat dari Lukman mengukur tingkat kesanggupan bank
Dendawijaya (2009:49) yang dalam memenuhi kebutuhan dana
mengemukakan bahwa “Dana-dana yang ditarik oleh masyarakat dalam
yang dihimpun dari masyarakat bentuk kredit. Rasio LDR ini
ternyata merupakan sumber dana menunjukkan bahwa jika rasio
terbesar yang paling diandalkan oleh tersebut tinggi berarti bank
bank (bisa mencapai 80%-90% dari meminjamkan seluruh dananya
seluruh dana yang dikelola bank)”. dalam bentuk kredit kepada
Pihak bank dalam menghimpun masyarakat yang dapat dikatakan
dana dari pihak ketiga ini dapat bank tersebut menjadi relatif tidak
dilakukan dengan cara menawarkan likuid sedangkan jika rasio tersebut
beberapa produk perbankan, kecil berarti bank tersebut likuid
diantaranya simpanan giro, simpanan karena memiliki kelebihan dana.
tabungan, simpanan deposit. BI Rate
Pembagian bentuk penawaran Tingkat suku bunga pada setiap
produk perbankan ini, dimaksudkan negara tentu berbeda-beda,
agar para nasabah memiliki banyak bergantung dari kondisi
pilihan terhadap produk perbankan perekonomian suatu negara.
sehingga dapat disesuaikan dengan Stabilitas suku bunga sangat
tujuan dan kebutuhannya. Bank diharapkan, karena fluktuasi yang
dapat memanfaatkan dana dari pihak terjadi terhadap suku bunga dapat
ketiga ini untuk dialokasikan pada menyebabkan ketidakpastian dalam
pos-pos yang dapat menghasilkan dunia perekonomian negara yang
laba, salah satunya dalam bentuk bersangkutan. Menghindari atas
penyaluran kredit. terjadinya fluktuasi suku bunga maka
LDR (Loan to Deposit Ratio) lembaga otoritas pada setiap negara,
Merupakan perbandingan antara diharapkan dapat menetapkan Suku
seluruh jumlah kredit yang diberikan Bunga. Suku bunga tersebut nantinya
bank dengan dana yang diterima akan dijadikan sebagai acuan dalam
bank (Dendawijaya, 2011). Veithzal menghimpun dana dari masyarakat
Rivai berpendapat, bahwa “LDR serta sebagai acuan dalam pemberian
adalah rasio yang mengukur kredit kepada masyarakat.
perbandingan jumlah kredit yang Sawaldjo Puspopranoto
diberikan bank dengan dana yang (2004:12), menjelaskan Suku Bunga
diterima oleh bank (Veithzal Rivai, adalah “Rasio dari bunga terhadap
2007:724). Kasmir berpendapat, jumlah pinjaman, yang berarti harga
bahwa” LDR adalah rasio dari meminjam uang untuk
perbandingan antara jumlah dana menggunakan daya belinya”.

4
Suwaldjo Puspopranoto (2004:60), berdasarkan investasi yang
mengemukakan bahwa BI Rate dilakukannya” (Komaruddin,
adalah “Suku bunga dengan tenor 2001:30).
satu bulan yang diumumkan oleh Secara umum ukuran
Bank Indonesia secara periodik profitabilitas pada industri perbankan
untuk jangka waktu tertentu yang menggunakan ROA (Return On
berfungsi sebagai sinyal atau stance Asset). Hal ini sesuai dengan
kebijakan moneter”. BI Rate mulai Peraturan BI No. 13/1/PBI/2011
digunakan sebagai sinyal resmi atas tentang sistem penilaian tingkat
suku bunga acuan penyaluran dana kesehatan bank umum yang
sejak bulan Juli 2005. Kenaikan BI mengharuskan dunia perbankan
Rate dapat menyebabkan menggunakan rasio ROA untuk
menurunnya permintaan kredit dari mengukur profitabilitasnya.
masyarakat. Begitupula sebaliknya, Berdasarkan pendapat di atas, dapat
jika BI Rate mengalami penurunan dikatakan bahwa ROA (Return On
maka permintaan kredit akan Assets) merupakan rasio
semakin meningkat. profitabilitas yang digunakan untuk
ROA (Return On Asset) mengukur kemampuan bank dalam
Kinerja keuangan perusahaan pada memperoleh keuntungan (profit)
dasarnya diperlukan sebagai alat secara keseluruhan yang diperoleh
untuk mengukur kesehatan dari aktiva yang dimiliki serta
perusahaan. Penilaian terhadap merupakan rasio bank yang lebih
kinerja keuangan pada dasarnya baik dari pada rasio profitabilitas
dapat dilakukan dengan menganalisis bank lainnya.
laporan keuangan perusahaan yang Bank dapat memperoleh
bersangkutan. Analisis terhadap pendapatan dari kredit yang
laporan keuangan suatu perusahaan disalurkannya, karena setiap kredit
pada dasarnya karena ingin yang disalurkan kepada nasabah
mengetahui tingkat profitabilitas tersebut nantinya akan menghasilkan
(keuntungan) dan tingkat risiko atau bunga kredit yang dapat berdampak
tingkat kesehatan suatu perusahaan pada meningkatnya profitabilitas
(Hanafi dan Halim, 2009). bank yang bersangkutan. Semakin
Lukman Dendawijaya besar kredit yang disalurkan maka
(2005:118), mengemukakan bahwa pendapatan yang akan diperoleh akan
”Analisis tingkat profitabilitas bank semakin besar pula yang tentunya
adalah alat untuk menganalisis atau harus disertai dengan pengawasan
mengukur tingkat efesiensi usaha dan yang berkesinambungan terhadap
profitabilitas yang dicapai oleh bank penyaluran kredit tersebut.
yang bersangkutan”. As. Mahmoedin Begitupun jika terjadi gagal bayar
(2002:20), mendefinisikan bahwa oleh debitur atas penyaluran kredit
”Profitabilitas ialah kemampuan tersebut, pendapatan yang diterima
suatu bank untuk mendapatkan bank akan semakin menurun dan
keuntungan”. Komaruddin berakibat pada penurunan tingkat
berpendapat, bahwa “Rasio profitabilitasnya.
profitabilitas adalah kesanggupan Berdasarkan uraian di atas
bank untuk memperoleh laba maka dirumuskan paradigma Dana

5
Pihak Ketiga, LDR, dan BI Rate menggunakan alat uji statistik regresi
sebagai variabel moderasi terhadap berganda dan statistik regresi
Kinerja Keuangan yang diproksi moderasi.
dengan ROA seperti yang disajikan Identifikasi Variabel
pada gambar berikut: Berdasarkan kerangka pikir yang
Gambar 1 telah disusun, variabel yang
Kerangka Pemikiran digunakan sebagai pedoman
pembahasan dalam penelitian ini
DPK Kinerja adalah sebagai berikut:
Keuangan Variabel Independen.
(ROA) - Dana Pihak Ketiga
LDR - Loan to Deposit Ratio (LDR)
BI Rate Variabel Moderasi
( - BI Rate
Berdasarkan latar belakang dan Variabel Dependen
rumusan masalah yang diajukan - Return on Asset (ROA)
dalam penelitian ini, maka dapat Definisi Operasional dan
disusun hipotesis penelitian sebagai Pengukuran Variabel
berikut: Definisi operasional dari penelitian
H1 : DPK mempunyai pengaruh ini adalah sebagai berikut:
signifikan terhadap kinerja keuangan Variabel Independen
pada bank pembiayaan rakyat Dana pihak ketiga (DPK)
H2 : LDR mempunyai pengaruh adalah dana yang dihimpun dari
signifikan terhadap kinerja keuangan masyarakat, atas produk yang
pada bank pembiayaan rakyat ditawarkan oleh pihak bank dalam
H3 : BI Rate memoderasi pengaruh bentuk giro, tabungan maupun
DPK terhadap kinerja keuangan pada deposito.
bank pembiayaan rakyat LDR adalah perbandingan
H4 : BI Rate memoderasi pengaruh antara jumlah dana yang dihimpun
LDR terhadap kinerja keuangan pada oleh pihak bank dengan jumlah dana
bank pembiayaan rakyat yang disalurkan oleh pihak bank.
Variabel Moderasi
METODE PENELITIAN Suku Bunga Bank Indonesia (BI
Rancangan Penelitian Rate) adalah suku bunga yang
Tujuan penelitian ini merupakan dipublikasikan oleh Bank Indonesia
pengujian hipotesis yang telah dan dijadikan acuan bagi pihak
ditetapkan. Pengujian hipotesis ini perbankan dalam memberikan biaya
menjelaskan fenomena dalam bentuk bunga yang harus ditanggung pihak
hubungan antar ariabel yang debitor atas penyaluran dana yang
merupakan hubungan kausalitas diberikan oleh pihak bank.
antar beberapa variabel independen Variabel Dependen
yang mempengaruhi variabel Profitabilitas merupakan alat
dependen. Pengujian ini untuk mengukur kemampuan suatu
menggunakan data sekunder yang bank dalam menghasilkan laba
didapat dari situs Bank Indonesia. berdasarkan investasi yang
Pengujian yang dilakukan dilakukannya selama periode

6
tertentu. Pengukuran profitabilitas Y = Return on Assets
yang digunakan dalam penelitian ini, a = Konstanta
yaitu rasio Return on Assets (ROA) b1, b2, b3 = Koefisien Regresi
yang merupakan hasil perbandingan X1 = Dana Pihak Ketiga
dari laba sebelum pajak dan total X2 = LDR
aktiva. e = error
Populasi, Sampel, dan Teknik Regresi Moderasi
Pengambilan Sampel Model persamaan pada penelitian ini
Populasi yang digunakan pada adalah:
penelitian ini adalah laporan Menguji apakah BI Rate memoderasi
keuangan Bank Pembiayaan Rakyat. pengaruh DPK terhadap ROA :
Sampel penelitian dipilih secara ROA =  + 1DPK + Ɛ
purposive sampling dengan kriteria ROA =  + β1DPK + 2BI Rate + Ɛ
yang digunakan, yaitu laporan ROA =  + β1DPK + 2BI Rate +
keuangan bank pembiayaan rakyat di 3DPK*BI Rate + Ɛ
Surabaya dan laporan keuangan yang Menguji apakah BIRate memoderasi
dipublikasikan oleh Bank Indonesia pengaruh LDR terhadap ROA :
mulai triwulan I 2010 sampai ROA =  + 1LDR + Ɛ
triwulan III 2012. Berdasarkan ROA =  + β1LDR + 2BI Rate + Ɛ
kriteria tersebut maka terdapat ROA =  + β1LDR+ 2BI Rate +
delapan bank pembiayaan rakyat 3LDR*BI Rate + Ɛ
yang laporan keuangannya dapat Deskripsi Variabel
digunakan sampel pada penelitian Penelitian ini terdapat empat variabel
ini, yaitu milik: dan delapan bank pembiayaan rakyat
1) PT. BP Guna Yatra di Surabaya, karena
2) PT. BP Kosanda ketidaklengkapan data atas laporan
3) PT. BPR Bintang Mitra keuangan milik BPR Prima Kredit
4) PT. BPR Central Niaga Utama maka hanya tujuh BPR yang
5) PT. BPR Danamas peneliti analisis pada penelitian ini.
6) PT. BPR Jawa Timur Analisis deskriptif masing-masing
7) PT. BPR Prima Kredit Utama variabel dalam penelitian ini dapat
8) PT. BPR Surya Artha Utama dijelaskan sebagai berikut:
Dana Pihak Ketiga
ANALISIS DATA DAN Rata-rata DPK milik ke-tujuh BPR
PEMBAHASAN di Surabaya selama periode triwulan
Uji Normalitas I 2010- triwulan IV 2011 cenderung
Pengujian ini didukung dengan mengalami peningkatan. BPR Jawa
analisis statistik one-sample Timur merupakan bank pembiayaan
Kolmogorov Smirnov test dengan rakyat di Surabaya yang memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0,05. tingkat kepercayaan lebih dari
Pengujian Hipotesis masyarakat karena mampu
Regresi Linier Berganda menguasai dana dari masyarakat
Model persamaan dalam lebih besar dibandingkan dengan
penelitian ini, yaitu: bank pembiayaan rakyat lain yang
ROA= a + b1X1 + b2X2 + e terdapat di Surabaya yakni sebesar
dimana : Rp 306,884,685 di 2010 dan Rp

7
468,818,386 di 2011 sedangkan Niaga dan 93,93% untuk BPR
jumlah DPK terendah dimiliki oleh Danamas. Peringkat keempat
BPR Bintang Mitra dengan dana ditempati oleh BP Kosanda dan BPR
yang berhasil dihimpun hanya Jawa Timur karena berada pada
sebesar Rp 724,414 di 2010 dan Rp tingkat 100% < rasio ≤ 120%, yaitu
977,757 di 2011. sebesar 100,62% untuk BP Kosanda
Loan to Deposit Ratio (LDR) dan 111,88% untuk BPR Jawa
Rasio rata-rata LDR ke tujuh Timur. Peringkat kelima ditempati
BPR di Surabaya selama periode oleh BPR Bintang Mitra dan BPR
triwulan I 2010 – triwulan IV 2011 Surya Artha Utama karena kedua
mengalami penurunan. Penurunan BPR tersebut berada pada tingkat ≥
ini menunjukkan bahwa tingkat 120%, yaitu 300,09% untuk BPR
likuiditas bank-bank pembiayaan Bintang Mitra dan 179,91% untuk
rakyat di Surabaya bergerak ke arah BPR Surya Artha Utama.
sehat karena semakin rendah tingkat Kondisi ini megindikasikan
rasio ini, kemungkinan suatu bank bahwa kemampuan BPR di Surabaya
dalam kondisi bermasalah akan pada periode penelitian dalam hal
semakin kecil. Rata-rata LDR membayar kembali penarikan dana
tertinggi dimiliki oleh oleh BPR yang dilakukan oleh deposan dengan
Bintang Mitra yaitu 306.47% pada mengandalkan kredit yang diberikan
2010 dan 293.70% pada 2011. Hal sangat perlu diperhatikan karena
ini menunjukkan bahwa BPR hanya ada satu BPR di Surabaya
Bintang Mitra memiliki yang berada pada peringkat pertama
kemungkinan terhadap kondisi sedangkan sisanya menempati urutan
bermasalah akan semakin besar. peringkat ketiga, keempat, bahkan
Nilai rata-rata LDR terendah dimiliki ada pula BPR yang berada pada
oleh BP Guna Yatra, yaitu sebesar peringkat kelima dengan rasio yang
85.60% pada 2010 dan 62.00% pada cukup tinggi, yaitu sebesar 300,09%.
2011. BI Rate
Sesuai dengan Surat Edaran Tingkat pergerakan dari suku bunga
Bank Indonesia No. 6/23/DPNP BI Rate tersebut cenderung bergerak
tanggal 23 Mei 2004 bahwa selama naik setiap periodenya. Pada 2010
2010 sampai 2011 bank-bank nilai BI Rate bergerak secara konstan
pembiayaan rakyat di Surabaya dari triwulan I sampai IV yaitu
hanya BP Guna Yatra yang berada sebesar 6,50% sedangkan di 2011,
pada peringkat pertama karena nilai BI Rate bergerak secara
memiliki rasio 50 < rasio ≤ 75%, fluktuatif, yaitu di triwulan I nilai BI
yaitu 73,80%. Tidak ada satupun Rate sebesar 6,67% kemudian pada
BPR di Surabaya yang berada pada triwulan berikutnya mengalami
peringkat kedua, yaitu berada pada peningkatan sebesar 0,08% dan
tingkat 75% < rasio ≤ 85%. kemudian bergerak konstan sampai
Peringkat ketiga, ditempati oleh BPR triwulan ke III, yaitu 6,75%.
Central Niaga dan BPR Danamas. Triwulan IV 2011 BI Rate
Kedua BPR tersebut berada pada mengalami penurunan yang cukup
tingkat 85% < rasio ≤ 100%, yaitu drastis dari triwulan sebelumnya,
sebesar 93,40% untuk BPR Central yaitu hanya sebesar 6,17% dengan

8
rata-rata BI Rate dari 2010 sampai H0 : Data terdistribusi secara normal
2011 berada pada tingkat 6,54%. HA : Data tidak terdistribusi secara
Return on Asset (ROA) normal
ROA ke tujuh BPR di Surabaya Hasil olahan SPSS
selama periode triwulan I 2011 – menunjukkan nilai K-S untuk
triwulan III 2012 mengalami residual sebesar 0,442 dengan
penurunan sebesar 2.45%. Hal ini probabilitas signifikansi 0,990 karena
dikarenakan data pada triwulan ke IV nilainya jauh di atas =0,05, berarti
2012 belum teredia sehingga belum hipotesis nol diterima atau variabel
terlihat hasil rasio ROA BPR di DPK, LDR, dan ROA terdistribusi
Surabaya atas triwulan tersebut. dengan normal.
ROA tertinggi dimiliki oleh BPR Pengujian Hipotesis
Bintang Mitra, yaitu sebesar 45.86% Regresi Berganda
di 2011 dan 56.57% di 2012 Analisis linier berganda digunakan
sedangkan ROA terendah dimiliki untuk mengetahui seberapa besar
oleh BP Guna Yatra dengan rasio pengaruh hubungan antara variabel
hanya sebesar 14.91% di 2011 dan bebas yang meliputi Dana Pihak
0.02% di 2012. Ketiga (X1) dan Loan to Deposit
Berdasarkan teori semakin Ratio (X2) terhadap variabel terikat,
tinggi nilai rasio ROA pada suatu yaitu Return on Assets (Y).
bank maka menunjukkan Berdasarkan hasil analisis regresi
pengelolaan aset pada bank tersebut linier berganda, maka diperoleh
yang semakin efisien dalam persamaan sebagai berikut:
menghasilkan laba. Rendahnya ROA Ɣ= 0,419 - 0,0411 + 0,0842 + e
suatu bank menunjukkan pengertian Uji F pada dasarnya
yang sebaliknya, yaitu belum menunjukkan apakah semua variabel
efisiennya pengelolaan aset suatu independen atau bebas yang
bank tersebut dalam menghasilkan dimasukkan dalam model
laba. Berdasarkan SEBI No. mempunyai pengaruh secara
6/23/DPNP tanggal 23 Mei 2004, BP bersama-sama terhadap variabel
Guna Yatra dapat dinyatakan tidak dependen atau terikat (ghazali,
sehat, karena rasio ROA yang 2011:98). Hipotesis nol (H0) yang
dimilikinya berada dibawah 1,25% hendak diuji adalah apakah semua
di 2012. BPR tersebut bisa saja tidak parameter dalam model sama dengan
termasuk dalam golongan yang tidak nol. Perhitungan SPSS untuk F
sehat jika rasio ROA untuk triwulan hitung menghasilkan angka sebesar
IV pada 2012 telah diketahui. 7,760 maka H0 ditolak pada derajat
Uji Normalitas kepercayaan 5%, karena nilai F lebih
Screening terhadap normalitas data besar daripada 4. Hal ini
merupakan langkah awal yang harus mengindikasikan bahwa semua
dilakukan untuk setiap analisis variabel bebas (DPK dan LDR)
multivariate (Ghozali, 2011:29). secara serentak dan signifikan
Mendeteksi normalitas data dapat mempengaruhi variabel terikat
dilakukan dengan uji Kolmogorov- (ROA).
Smirnov. Hipotesis yang hendak Uji t digunakan untuk
diuji adalah: menunjukkan seberapa jauh

9
pengaruh variabel bebas, yaitu DPK Kondisi menggambarkan bahwa BI
secara parsial atau individu dapat Rate memiliki arah negatif atas
menerangkan variasi variabel terikat, pengaruh DPK terhadap ROA.
yaitu ROA dan apakah variabel Perhitungan SPSS untuk F
bebas kedua, yaitu LDR secara hitung menghasilkan angka sebesar
individu dapat menerangkan variasi 5,961. Nilai F tersebut lebih besar
variabel terikat, yaitu ROA. daripada 4 maka H0 ditolak pada
Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji derajat kepercayaan 5%. Hal ini
adalah apakah semua parameter (bi) mengindikasikan bahwa semua
sama dengan nol. variabel bebas (DPK dan Interaksi)
Nilai variabel DPK dari hasil secara serentak berpengaruh
olahan SPSS ver. 17,00 for windows signifikan terhadap variabel terikat
menunjukkan angka sebesar -1,343 (ROA).
dan signifikansi sebesar 0,186 Hasil olahan SPSS
dengan derajat kepercayaan 5% menunjukkan nilai t untuk peranan
maka variabel tersebut menyatakan BI Rate dalam memoderasi
bahwa secara individual tidak hubungan DPK terhadap ROA
mempengaruhi variabel terikat. Hal adalah sebesar -2,052 dengan
ini dikarenakan nilai sig. t nya lebih signifikansi sebesar 0,046 karena
besar dari =5%. Variabel LDR sig. nilai t dibawah 5% maka
memiliki nilai t sebesar 2,706 dan variabel tersebut secara individual
signifikansi sebesar 0,010 (lampiran berpengaruh signifikan terhadap
6) dengan derajat kepercayaan 5% variabel terikatnya (ROA).
maka variabel tersebut secara Output model summary untuk
individual mempengaruhi variabel interaksi DPK menunjukkan
terikat, karena nilai sig. t nya kurang koefisien determinasi besarnya
dari 0,05. adjusted R2 sebesar 0,291 (lampiran
Regresi Moderasi 8). Hal ini berarti 29,1% variasi ROA
Moderated Regression Analysis yang dapat dijelaskan oleh variabel
(MRA) digunakan untuk mengetahui bebas LDR dan Interaksi sedangkan
besar pengaruh BI Rate sebagai sisanya 70,9% dijelaskan oleh sebab-
variabel moderasi dalam sebab lain diluar model. Output
mempengaruhi hubungan antara coefficient menunjukkan bahwa
variabel bebas (DPK) terhadap koefisien BI Rate sebagai variabel
variabel terikat (ROA). Output moderasi adalah sebesar -15,623.
model summary untuk interaksi DPK Kondisi ini menggambarkan bahwa
menunjukkan koefisien determinasi BI Rate memiliki arah negatif atas
besarnya adjusted R2 sebesar 0,174. pengaruh LDR terhadap ROA.
Hal ini berarti 17,4% variasi ROA Perhitungan SPSS untuk F
yang dapat dijelaskan oleh variabel hitung menghasilkan angka sebesar
bebas DPK dan Interaksi sedangkan 10,638. Nilai F hitung tersebut
sisanya 82,6% dijelaskan oleh sebab- berada diatas 4 maka H0 ditolak pada
sebab lain diluar model. Output derajat kepercayaan 0,05. Hal ini
coefficient menunjukkan bahwa mengindikasikan bahwa semua
koefisien BI Rate sebagai variabel variabel bebas (LDR dan Interaksi)
moderasi adalah sebesar -3,198. secara serentak berpengaruh

10
signifikan terhadap variabel terikat diproksi dengan ROA
(ROA). menggambarkan bahwa kinerja
Hasil olahan SPSS keuangan bank pembiayaan rakyat di
menunjukkan nilai t untuk variabel Surabaya tidak dapat diukur dengan
BI Rate atas peranannya dalam seberapa banyak dana masyarakat
memoderasi hubungan LDR terhadap yang berhasil dihimpun oleh BPR
ROA adalah sebesar -2,501 dengan tersebut tetapi seberapa efektifkah
signifikansi sebesar 0,016 (lampiran dana dari masyarakat tersebut dapat
8), karena sig. nilai t dibawah 5% diolah atau digunakan pada kegiatan
maka variabel tersebut secara operasionalnya guna mendapatkan
individual berpengaruh signifikan laba.
terhadap variabel terikat (ROA). Pengaruh Loan to Deposit
Pengaruh Dana Pihak Ketiga Ratio (LDR) terhadap kinerja
(DPK) terhadap kinerja keuangan keuangan, yang diproksikan dengan
pada bank pembiayaan rakyat, yang ROA pada bank pembiayaan rakyat
diproksikan dengan Return on Assets memiliki pengaruh yang signifikan
(ROA) memiliki pengaruh yang tidak terhadap Return on Asset (ROA). Hal
signifikan. Hasil analisis ini tidak ini mengindikasikan, semakin tinggi
sesuai dengan teori yang telah LDR mengakibatkan ROA juga akan
peneliti jelaskan pada landasan teori tinggi pula. LDR meningkat akan
sebelumnya. Hasil analisis pada dibarengi pula dengan meningkatnya
penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan bunga atas bunga kredit
dalam mengukur tingkat kinerja sehingga mendatangkan laba. Hal
suatu bank, khususnya BPR variabel inilah yang menyebabkan ROA bank
DPK yang tinggi tidak menjadi tolak juga ikut meningkat.
ukur untuk memperoleh laba yang Hasil analisis ini sesuai dengan
tinggi pula. sehingga hipotesis hubungan yang telah dijelaskan
pertama (H1) yang menyatakan dalam landasan teori. Landasan teori
bahwa DPK mempunyai pengaruh tersebut menjelaskan bahwa semakin
signifikan terhadap kinerja keuangan tingginya tingkat LDR maka ROA
pada bank pembiayaan rakyat adalah juga akan mengalami peningkatan.
ditolak, artinya Dana Pihak Ketiga Kesesuaian ini disebabkan oleh
(DPK) secara individu bukan kemampuan bank-bank pembiayaan
merupakan penjelas yang signifikan rakyat di Surabaya dalam membayar
terhadap kinerja keuangan yang kembali penarikan dana yang
diproksikan dengan ROA pada bank- dilakukan deposan dengan
bank pembiayaan rakyat, khususnya mengandalkan kredit yang diberikan
di Surabaya. sebagai sumber likuiditasnya.
Hasil analisis ini juga sejalan Berdasarkan analisis maka
dengan hasil penelitian yang hipotesis kedua (H2), yang
dilakukan oleh Yuliani, yang sama- menyatakan bahwa LDR mempunyai
sama memberikan hasil bahwa DPK pengaruh signifikan terhadap kinerja
tidak berpengaruh signifikan keuangan pada bank pembiayaan
terhadap ROA. Dana Pihak Ketiga rakyat adalah diterima, artinya LDR
(DPK) berpengaruh tidak signifikan secara individu merupakan penjelas
terhadap kinerja keuangan yang yang signifikan terhadap kinerja

11
keuangan yang diproksikan dengan BI Rate dapat meningkatkan minat
ROA. Hasil analisis ini masyarakat untuk menempatkan
menggambarkan bahwa kinerja dananya sehingga meningkatkan
keuangan BPR di Surabaya pada rasio DPK. Peningkatan DPK inilah
umumnya efisien sehingga mampu yang menjadikan pihak bank
memaksimalkan nilai pendapatan memiliki kelebihan dana untuk
dari dana yang dipinjamkan kepada disalurkan kembali kepada
masyarakat. masyarakat sehingga dapat
Hasil analisis ini juga sejalan mendatangkan laba bagi pihak bank.
dengan hasil penelitian terdahulu BI Rate berpengaruh signifikan
yang menjadi acuan pada penelitian dalam memoderasi pengaruh LDR
ini, yaitu penelitian dari Bambang terhadap kinerja keuangan, yang
Sudiyatno dan Jati Suroso yang diproksikan dengan Return on Assets
mendapatkan hasil bahwa LDR juga (ROA). Berdasarkan Hasil analisis
berpengaruh signifikan terhadap ini maka hipotesis keempat (H4)
ROA. yang menyatakan bahwa BI Rate
BI Rate berpengaruh signifikan memoderasi pengaruh LDR terhadap
dalam memoderasi pengaruh DPK kinerja keuangan pada bank
terhadap Return on Assets (ROA). pembiayaan rakyat diterima, artinya
Berdasarkan hasil analisis tersebut BI Rate memoderasi pengaruh LDR
maka hipotesis ketiga (H3) yang terhadap kinerja keuangan yang
menyatakan bahwa BI Rate diproksi dengan Return on Assets
memoderasi pengaruh DPK terhadap (ROA) pada bank-bank pembiayaan
kinerja keuangan pada bank rakyat di Surabaya.
pembiayaan rakyat adalah diterima, Hasil penelitian ini tidak
artinya BI Rate memoderasi sejalan dengan hasil penelitian yang
pengaruh DPK terhadap kinerja dilakukan oleh John William, karena
keuangan yang diproksi dengan penelitiannya memberikan hasil
Return on Assets (ROA) pada bank- bahwa BI Rate tidak mampu
bank pembiayaan rakyat di Surabaya. memoderasi kredit terhadap rasio
Hasil penelitian ini sejalan dengan profitabilitas namun penelitian ini
hasil penelitian yang dilakukan oleh sejalan dengan teori yang telah
John William, yang sama-sama peneliti jelaskan pada landasan teori
memberikan hasil bahwa tingkat bahwa penurunan tingkat BI Rate
suku bunga mampu memoderasi maka jumlah kredit yang berhasil
tabungan yang merupakan komponen disalurkan akan semakin meningkat
dari Dana Pihak Ketiga (DPK) karena tingkat bunga yang
terhadap rasio profitabilitasnya. Hasil dibebankan kepada masyarakat
analisis pada penelitian ini semakin berkurang. Peningkatan
mengindikasikan bahwa tingkat BI inilah yang mendatangkan bunga
Rate menjadi faktor penguat maupun bagi pihak bank sehingga hasil
memperlemah terhadap banyaknya analisis ini mengindikasikan bahwa
jumlah dana masyarakat yang tingkat BI Rate mampu menjadi
berhasil dihimpun oleh BPR untuk faktor penguat maupun
meningkatkan laba. Kondisi ini memperlemah dalam mempengaruhi
menggambarkan bahwa peningkatan LDR terhadap ROA.

12
kredit yang berhasil disalurkan
KESIMPULAN, SARAN, DAN nantinya dapat berpengaruh terhadap
KETERBATASAN peningkatan laba.
Berdasarkan hasil analisis data dan Ketiga, BI Rate secara individu
pengujian hipotesis yang telah merupakan variabel moderasi yang
dilakukan dapat ditarik kesimpulan. mampu memperkuat atau
Pertama, dana pihak ketiga (DPK) memperlemah pengaruh Dana Pihak
memiliki pengaruh tidak signifikan Ketiga (DPK) terhadap ROA bank-
terhadap kinerja keuangan yang bank pembiayaan rakyat di Surabaya,
diproksi dengan rasio ROA pada karena berdasar dari hasil olahan
bank-pembiayaan rakyat di SPSS ver. 17,00 for windows
Surabaya, karena berdasar dari hasil menunjukkan nilai sig. t sebesar
olahan SPSS ver. 17,00 for windows 0,046 dengan =5% sehingga
menunjukkan angka t hitung sebesar hipotesis yang menyatakan bahwa BI
-1,343 dan signifikansi sebesar 0,186 Rate memoderasi pengaruh DPK
dengan =5% sehingga hipotesis terhadap kinerja keuangan pada bank
yang menyatakan bahwa variabel pembiayaan rakyat di Surabaya
Dana Pihak Ketiga (DPK) terbukti atau tidak ditolak. Hasil
mempunyai pengaruh signifikan penelitian ini sejalan dengan teori
terhadap kinerja keuangan pada bank yang menyatakan bahwa peningkatan
pembiayaan rakyat di Surabaya tidak BI Rate dapat meningkatkan rasio
terbukti atau ditolak. Hasil penelitian DPK yang dibarengi pula dengan
ini tidak sejalan dengan teori yang meningkatnya kinerja bank, yang
menyatakan bahwa pengaruh dicerminkan pada rasio ROA.
keduanya seharusnya signifikan, hal Keempat, BI Rate secara
ini dapat dikarenakan kinerja BPR individu merupakan variabel
kurang efektif dalam memanfaatkan moderasi yang mampu memperkuat
dana dari masyarakat. atau memperlemah pengaruh LDR
Kedua, Loan to Deposit Ratio terhadap kinerja ROA pada bank
(LDR) memiliki pengaruh signifikan pembiayaan rakyat di Surabaya,
terhadap kinerja keuangan yang karena berdasar dari hasil olahan
diproksi dengan rasio ROA pada SPSS ver. 17,00 for windows
bank-pembiayaan rakyat di menunjukkan nilai sig. t hitung
Surabaya, karena berdasar dari hasil sebesar 0,016 dengan =5%
olahan SPSS ver. 17,00 for windows sehingga hipotesis yang menyatakan
menunjukkan angka t hitung sebesar bahwa BI Rate memoderasi pengaruh
2,707 dan signifikansi sebesar 0,01 LDR terhadap kinerja keuangan pada
dengan =5% sehingga hipotesis bank pembiayaan rakyat di Surabaya
yang menyatakan bahwa variabel terbukti atau tidak ditolak. Hasil
LDR mempunyai pengaruh penelitian ini sejalan dengan teori
signifikan terhadap kinerja keuangan yang menyatakan bahwa
pada bank pembiayaan rakyat di menurunnya BI Rate dapat
Surabaya terbukti atau tidak ditolak. meningkatkan rasio LDR yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan dibarengi pula dengan meningkatnya
teori yang menyatakan pengaruh ROA.
keduanya adalah signifikan, yaitu

13
Keterbatasan penelitian yang Husein Umar. 2003. Research
dihadapi peneliti adalah kurangnya Method in Finance and
sumber informasi data atas laporan Banking. Gramedia Pustaka
keuangan bank pembiayaan rakyat Utama: Jakarta
sehingga terdapat 1 BPR dalam Imam Ghozali. 2011. Aplikasi
sampel penelitian ini yang datanya Analisis Multivariate Dengan
tidak dapat diolah karena kurangnya Program IBM SPSS 19. Edisi
kelengkapan data atas laporan Kelima. Badan Penerbit
keuangan bank tersebut sehingga Universitas Diponegoro.
peneliti sarankan kepada Bank Semarang
Pembiayaan Rakyat diharapkan Kasmir. 2004. Manajemen
memiliki situs website tersendiri Perbankan. Jakarta.: PT. Raja
sebagai sarana untuk Grafindo Persada
mempublikasikan laporan .......... 2008. Ekonometrika, Teori,
keuangannya agar dapat Konsep, dan Aplikasi dengan
dimanfaatkan dalam mempermudah SPSS 17. Universitas
penelitian terhadap bank pembiayaan Diponegoro: Semarang
rakyat. ......... 2010. Manajemen Perbankan.
Jakarta: Rajawali Pers
DAFTAR RUJUKAN Komaruddin Sastradipoera. 2001.
As Mahmoeddin. 2002. Melacak Manajemen Perbankan.
Kredit Bermasalah. Pustaka Bandung: Kappa Sigma
Sinar Harapan, Jakarta. Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono.
Bambang Sudiyatno dan Jati Suroso. 2002. Manajemen Perbankan
2010. Analisis Pengaruh Teori dan Aplikasinya. BPFE.
Dana Pihak Ketiga, BOPO, Yogyakarta
CAR, dan LDR terhadap Lukman Dendawijaya. 2005.
Kinerja Keuangan pada Manajemen Perbankan.
Sektor Perbankan yang Go Ghalia Indonesia. Bogor
Public di Bursa Efek ..................................... 2009.
Indonesia (BEI). Jurnal Manajemen Perbankan. Ghalia
Dinamika Keuangan dan Indonesia. Bogor
Perbankan. Vol. 2. No. 2. Pp ..................................... 2011.
125-137 Manajemen Perbankan.
Direktorat Perizinan dan Informasi Ghalia Indonesia. Bogor
Perbankan, Statistik Mamduh Hanafi dan Abdul Halim.
Perbankan Indonesia - Vol. 2009. Analisis laporan
10, No. 2, Januari 2012, Bank Keuangan. Edisi Keempat.
Indonesia Yogyakarta. UPP STIM
Hesti Werdaningtyas. 2002, “ Faktor YKPN
Yang Mempengaruhi Mudrajad Kuncoro. 2003. Metode
Profitabilitas Bank Take Over Riset Untuk Bisnis Dan
Pramerger Di Indonesia”, Ekonomi. Jakarta : Erlangga
Jurnal Manajemen Indonesia, Peraturan Bank Indonesia No.
Vol 1, No 2, 2002. 12/19/PBI/2010 tentang Giro
Wajib Minimum Bank Umum

14
Pada Bank Indonesia Dalam Aplikasi Panduan Praktis
Rupiah Dan Valuta Asing Mahasiswa, Bankir, dan
Peraturan bank Indonesia No Nasabah. Jakarta: Raja
13/01/PBI/2011 tentang Grafindo Persada
Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum
Rita Tri Yusnita. 2011. “Pengaruh
Kredit Bermasalah Terhadap
Perputaran Kas Dan
Dampaknya Terhadap
Likuiditas”. Jurnal Akuntansi.
Vol. 6. No. 2
Sawaldjo Puspopranoto. 2004.
Keuangan Perbankan Dan
Pasar Keuangan: Konsep,
Teori, dan Realita. Jakarta:
LP3ES
Sofriza Syofyan. 2002.Pengaruh
Struktur Pasar terhadap
Kinerja Perbankan di
Indonesia. Media Riset Bisnis
& Manajemen. Vol. 2, No. 3,
Desember, pp.194-219.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Administrasi. Alfabeta,
Bandung.
Surat Edaran Bank Indonesia No.
6/23/DPNP tanggal 31 Mei
2004 tentang Perhitungan
Rasio Keuangan.
Sutrisno. 2007. Manajemen
Keuangan Teori. Konsep dan
Aplikasi. Ekonisia,
Yogyakarta.
Yuliani. 2007. Hubungan Efisiensi
Operasional Dengan Kinerja
Profitabilitas Pada Sektor
Perbankan Yang Go Publik
Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya. Vol. 5 No. 10
Desember 2007
Veithzal Rivai dan Andria Permata
Veithzal. 2007. Credit
Management Handbook
Teori, Konsep, Prosedur dan

15
16

Você também pode gostar