Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SERDANG BEDAGAI
DISUSUN
H:
TAHUN 2015
1. KASUS
Penularannya bisa melalui lalat yang hinggap pada makanan atau media kotor lainnya.
Jika dikonsumsi, maka akan menyebabkkan sakit perut dan buang air besar dengan intensitas
berlebihan. Apabila penanganan tidak segera maka penderita akan kehabisan cairan tubuh
atau dehidrasi yang dapat menyebabkan kematian terutama pada balita dan anak-anak.
“Penyebaran penyakit ini cukup cepat dan biasanya berlangsung selama beberapa hari
dengan gejala yang hampir sama pada setiap penderita. Biasanya anak-anak lebih rentan
untuk tertular diare dan angka kematiannya cukup tinggi apabila tidak mendapatkan
pertolongan yang tepat. Yang memperparah keadaan adalah masyarakat masih menganggap
sepele dengan diare. Padahal telah banyak menebabkan kematian” ujar Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai.
Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 20 57’’ Lintang
Utara, 30 16’’ Lintang Selatan, 980 33’’ - 990 27’’ Bujur Timur dengan ketinggian berkisar 0
– 500 meter di atas permukaan laut.Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas
1.900,22 Km2 (190.022 Ha) yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 243 Desa/Kelurahan,
Ibukota Kabupaten Sedang Bedagai terletak di Kecamatan Sei Rampah yaitu Kota Sei
Rampah.
Secara administratif Kabupaten Serdang Bedagai berbatasan dengan beberapa daerah,
yaitu : · Sebelah Utara : Selat Malaka · Sebelah Timur : Kabupaten Batu Bara dan
Simalungun · Sebelah Selatan : Kabupaten Simalungun · Sebelah Barat : Kabupaten Deli
Serdang
Iklim Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya
hampir sama dengan Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induk. Pengamatan Stasiun
Sampali menunjukkan rata-rata kelembapan udara per bulan sekitar 79 %, curah hujan
berkisar antara 120 sampai dengan 331 mm perbulan dengan periodik tertinggi pada bulan
September 2006, hari hujan per bulan berkisar 8-20 hari dengan periode hari hujan yang
besar pada bulan Mei - Juni 2006. Rata-rata kecepatan angin berkisar 0,42 m/dt dengan
tingkat penguapan sekitar 3,9 mm/hari. Temperatur udara per bulan minimum 22,2 C dan
maksimum 31,9 C
Perilaku masyarakat Serdang Bedagai (Sergai), masih jauh dari sehat. Banyak
masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya karena terlalu sibuk dengan
pekerjaan masing-masing. Masyarakat kabupaten Sergai , tidak memeriksakan kesehatannya
secara berkala, masih adanya kebiasaan mandi, mencuci hingga buang air besar ke sungai,
punya kebiasaan menggantung baju di belakang pintu, tidak menggunakan kelambu, bahkan
tidak mencuci tangan setelah BAB dan BAK dan kebiasaan-buruk lainnya.
Data dari Dinas Kesehatan, jumlah penderita penyakit Diare sebanyak 35 orang.
Sebanyak 21 orang merupakan murid SD Bengkel no.1019999 dan 14 orang dari SD
Perbaungan Kota no.1019998. Angka tersebut diprediksinya terus bertambah seiring dengan
rendahnya kesadaran masyarakat dalam hal higiene sanitasi. Ditemukannya kasus Diare yang
menyerang beberapa sekolah dasar di kota Perbaungan sekarang menyebar ke berbagai
sekolah lainnya membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai menetapkannya
sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Cuaca kabupaten Seluma memang terbilang panas, sehingga masyarakat masih jarang
membuka jendela kamar dan membiarkan daerah tempat tinggalnya tidak dimasuki sinar
matahari agar lebih sejuk. Hal tersebut menyebabkan mudahnya microbakterium untuk
berkembang biak.
Selain itu, penyakit Kecacingan sampai saat ini masih termasuk dalam urutan
penyakit terbanyak di kabupaten Serdang Bedagai. Pada tahun 2012, jumlah kasus yang
ditemukan di Puskesmas adalah sebanyak 11.224 kasus dan menurun di banding tahun 2010(
13.483 kasus) dan tahun 2009 ( 14.976 kasus ). Sedangkan kelompok umur terbanyak adalah
> 5 tahun sebanyak 5.966 kasus ( 45,4 % ) dan dibawah lima tahun sebanyak 6.015 kasus (
45,8 % ), menyusul kasus pada bayi 2.168 kasus (16,5 %).
3. Penyebab Masalah
a. DBD
b. Diare
c. TB Paru
d. Hepatitis A
e. Hipertensi
Dalam menentukan prioritas masalah terdapat beberapa metode yang dapat digunakan
agar suatu permasalah dapat ditentukkan mana yang menjadi hal yang paling baik untuk
dilakukan terlebih dahulu. Maka metode yang akan digunakan dalam menetukkan prioritas
masalah dalam proposal ini adalah metode “Analisis Akurasi CARL”.
Kriteria Penilaian
5 = Akurasi Sangat Kuat
4 = AkurasiKuat
3 = Akurasi Sedang
2 = Akurasi Lemah
1 = Akurasi Sangat Lemah
No Sasaran Pentakit C A R L Urutan
Prioritas
1. Diare 4 5 3 4 240
2. Hipertensi 3 3 3 3 81
3. DBD 3 3 3 2 54
4. TB Paru 2 2 3 5 60
5. Hepatitis A 3 2 3 3 54
6. Latar Belakang
Jika diare tidak segera diobati akan menimbulkan kematian karena menurut data badan
Kesehatan Dunia (WHO—World Healt Organitation ) Penyakit mencret atau diare adalah
penyebab nomor satu kematian balita diseluruh dunia. Yang membunuh lebih dari 1,5 juta
orang pertahun .
Penyakit diare dapat menyerang siapa saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang
terus-menerus dan tinja atau feses memiliki kandungan air yang berlebihan.
Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi
pemicu terjadinya diare. Secara umum, ada beberapa penyebab diare, yaitu: Infeksi oleh
bakteri, virus (sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi rotavirus)
atau parasit. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu terutama antibiotik. Infeksi oleh
bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi
tenggorokan, Malaria, dll
Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat dari racun
bakteria, juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal. Lingkungan
yang kumuh dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur,
cacing, protozoa), dan juga lalat yang turut berperan dalam membantu penyebaran kuman
penyakit diare.
Beberapa gejala penyakit diare dapat langsung dikenali atau dirasakan oleh penderita.
Di antara gejala tersebut adalah:
Buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan
Tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari
Pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi
Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
Diare yang disebabkan oleh virus dapat menimbulkan mual dan muntah-muntah
Badan lesu atau lemah
Panas
Tidak nafsu makan
Darah dan lendir dalam kotoran
Salah satu gejala lainnya dari penyakit diare adalah gastroenteritis. Gastroenteritis adalah
peradangan pada saluran pencernaan yang diakibatkan oleh infeksi atau keracunan makanan.
Peluang
Tujuan
Sasaran
7. Implementasi Kegiatan
Perencanaan Kegiatan
Adapun jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam promosi kesehatan ini adalah
Adapun pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dalam promosi kesehatan ini
adalah:
2. Pembentukan Dokter Kecil sebagai duta anti Diare dan pembentukan UKS sekolah
Pembentukan Dokter Kecil di sekolah sebagai duta anti diare bertujuan agar
siswa-siswi yang terpilih menjadi contoh bagi siswa-siwi lainnya. dan diharapkan
dokter kecil tersebut dapat menjadi promotor bagi teman-temannya untuk hal-hal
kecil dalam pencegahan diare.
3. Pendidikan dan Pelatihan Kantin Sehat untuk penjual makanan di kantin sekolah.
Pembangunan sarana dan prasarana cuci tangan pakai sabun bertujuan agar
memudahkan siswa-siswi serta guru untuk dapat menjalankan kebiasaan cuci tangan
pakai sabun. Sehingga dapat mengurangi kejadian Diare pada siswa-siswi di sekolah
tersebut.
Metode Kegiatan
1. Ceramah
2. Foccus Group Discussion (FGD)
Media Kegiatan
1. Slide Presentasi
2. Poster
3. Leaflet
4. Film atau Video
5. Spanduk Kegiatan
6. Perlengkapan CPTS (sabun, air mengalir disini digunakan galon dengan keran,
handuk lap tangan, ember,dll)
8. Jadwal Kegiatan Program
1.
Survey Tempat Penelitian
4. FGD
5. Pembentukan Komunitas
Dokter Cilik
7. Pembersihan Lingkungan
Sekolah
8. Pemantauan
9. Evaluasi
9. Anggaran Dana
Rp. 1.707.750,00
B. Honor
C. Pembersihan Lingkungan
Uraian Total
A. Perlengkapan Dan Peralatan Penunjang Rp. 1.707.750,00
B. Honor Pendidikan Dan Latihan Rp.3.000.000,00
C. Pembersihan Lingkungan Rp.435.000,00
D. Biaya Tak Terduga Rp.500.000,00
Total Rp.5.642.750,00
9. Monitoring Dan Evaluasi
Adapun rencana monitoring dan evaluasi yang akan dijalankan sebagai berikut :
1. Memberikan penjelasan lebih detail tentang Diare, bahaya dan pencegahannya
melalui sesi tanya jawab.
2. Melihat apakah terjadi perubahan perilaku pada penjual makanan di dalam dan
diluar kantin sekolah.
3. Melihat kinerja Dokter Kecil sebagai Duta Anti Diare dengan dampingan
gurudalam mempromosikan pencegahan penyakit Diare kepada siswa-siswi
lainnya.
4. Melihat apakah terjadi peningkatan dalam pencegahan penyakit Diare.
5. Melihat apakah terjadi penurunan kasus Diare selama program berjalan.
1. Siswa-siswi SD dan penjual makanan baik didalam dan di luar kantin menjadi
mengerti dan peduli terhadap pencegahan penyakit Diare.
2. Siswa-siswi SD dan penjual makanan mau dan bisa menerapkan upaya pencegahan
maupun penanggulangan Diare seperti misalnya cuci tangan pakai sabun.
3. Guru dan pihak sekolah lebih memeperhatikan lingkungan sekolah agar lebih
bersih dan mengawasi siswa untuk membeli jajanan yang akan di konsumsi.
1. Dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan ini diharapkan kerjasama yang baik
antar berbagai lintas sektor agar tujuan dari program kesehatan ini dapat tercapai.
2. Semua komponen yang terlibat harus bertanggungjawab terhadap tugasnya agar
program dapat terjapai sesuai dengan tujuan program.