Você está na página 1de 3

Manfaat dan Khasiat Tanaman Sambung Nyawa

Tanaman Gynura procumbens berbentuk


perdu tegak bila masih muda dan dapat merambat setelah cukup tua. Bila daunnya diremas
bau aromatis. Batangnya segi empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke ujung
semakin pendek, ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal bentuk elips
memanjang atau bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh dan berambut halus. Tangkai
daun panjang ½-3 ½ cm, helaian daun panjang 3 ½-12 ½ cm, lebar 1- 5 ½ cm. Helaian daun
bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna hijau muda dan mengkilat. Kedua
permukaan daun berambut pendek. Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan
daun bagian bawah. Pada tiap pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna hijau kekuningan.
Tumbuhan ini mempunyai bunga bongkol, di dalam bongkol terdapat bunga tabung berwarna
kuning oranye coklat kemerahan panjang 1-1 ½ cm, berbau tidak enak. Tiap tangkai daun dan
helai daunnya mempunyai banyak sel kelenjar minyak (Perry, 1980; Van Steenis, 1975;
Backer and Van den Brink, 1965; Sodoadisewoyo, 1953)

Tanaman ini berasal dari daerah Afrika yang beriklim tropis menyebar ke Srilangka,
Sumatera dan Jawa. Tumbuh liar di pekarangan, ladang atau ditanam orang untuk obat-
obatan. Tumbuh sampai ketinggian 500 m di atas permukaan laut (Pramono, 1996).

Daun Gynura procumbens oleh sebagian masyarakat Indonesia digunakan sebagai obat
kanker kandungan, payudara dan kanker darah dengan memakan 3 lembar daun segar sehari
selama 7 hari. Pengobatan tersebut dapat diperpanjang selama 1-3 bulan tergantung dari
keadaan penyakit (Meiyanto, 1996). Tumbuhan ini dilaporkan dapat digunakan untuk
penyembuhan penyakit ginjal (Heyne, 1987). Selain itu, Gynuraprocumbens juga
dimanfaatkan sebagai antikoagulan, mencairkan pembekuan darah, stimulasi sirkulasi,
menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun, khusus bagian
daunnya dapat digunakan untuk mengobati pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan,
tidak datang haid, luka terpukul, melancarkan sirkulasi (Wijayakusuma et al., 1992). Manfaat
lain dari bagian daun tanaman ini dilaporkan oleh Dalimartha (1999) dapat untuk mengatasi
batu ginjal, radang mata, sakit gigi, rematik sendi, perdarahan kandungan, kencing manis
(diabetes mellitus), darah tinggi (hipertensi), ganglion, kista, tumor, memar.

Berikut cara pemanfaatan daun sambung nyawa untuk pengobatan berbagai penyakit seperti
diabetes melitus, darah tinggi, dan lainnya yang diperoleh dari berbagai sumber.

1. Diabetes Melitus
Siapkan tujuh lembar daun sambung nyawa yang masih segar. Cuci dan bilas dengan air
matang. Makan daun tadi sebagai lalap mentah bersama dengan nasi. Lakukan dua kali sehari
masing-masing tujuh lembar daun.

2. Darah tinggi
Ambil tujuh lembar daun sambung nyawa. Cuci bersih kemudian dimakan sehari sekali
sebagai lalapan. Bisa juga ditumis atau dikukus sebentar sebelum dimakan atau dibuat jus.
Lakukan hal ini dengan rutin.

3. Radang pita tenggorokan dan sinusitis


Siapkan empat lembar daun sambung nyawa buat anak-anak atau tujuh lembar untuk dewasa.
Cuci lalu dimakan mentah atau dinikmati dengan dibuat jus. Lakukan sehari sekali.

4. Tumor
Makan tiga lembar daun sambung nyawa segar sebagai lalapan setiap hari. Jangan lupa dicuci
bersih. Lakukan secara teratur setiap kali makan nasi.
Pantangannya: ikan asin, cabai, tauge, tape, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkeng,
nangka es, alkohol, limun dan vetzin.

5. Lever
Gunakan tiga lembar daun sambung nyawa segar sebagai lalapan bersama nasi setiap hari.
Lakukan secara teratur. Jangan lupa dicuci bersih. Hendaknya berpantang makanan berlemak.

6. Ambeien
Makan tiga lembar daun sambung nyawa segar sebagai lalapan. Lakukan setiap hari dan
secara teratur. Jangan lupa dicuci bersih. Lakukan pantangan daging kambung dan makanan
pedas.

7. Kolesterol tinggi
Gunakan tiga lembar daun sambung nyawa segar untuk dibuat jus atau dimakan sebagai
lalapan. Lakukan setiap hari secara teratur.

8. Maag
Cuci bersih tiga lembar daun sambung nyawa mentah segar kemudian dimakan sebagai
lalapan setiap hari. Lakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang pedas dan asam.

9. Kena bisa ulat dan semut hitam


a) Selembar daun segar digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut
mengeluarkan iar dan hancur. Lakukan dua kali selama dua jam sekali.
b) Ambil 20 lembar daun. Cuci dan digiling halus, beri air garam seperlunya. Ramuan ini
berguna untuk mengurap sebanyak gigitan/sengatan, lalu dibalut (1-2 kali sehari sebanyak
yang diperlukan).

10. Eksim
Siapkan bahan berupa tujuh lembar daun sambung nyawa, asam 10 gr, rimpang temulawak 5
jari, gula jawa 20 gr, segenggam sambiloto. Rebus semua bahan dengan dua gelas air hingga
mendidih dan tersisa hingga separuhnya. Kemudian saring dan diminum sekaligus. Ulangi
setiap hari selama lima hari berturut-turut.

11. Bisul
Tumbuk beberapa lembar daun sambung nyawa, adas pulosari, dan kapur sirih hingga halus.
Kemudian oleskan atau balurkan pada bisul.
12. Tetanus
Siapkan bahan berupa lima lembar daun sambung nyawa, asam tengguli 3 jari, rimpang
kencur 2 jari, rimpang bangle setengah jari, daun sambung 10 lembar, gula enau 3 jari.
Semua bahan dipotong-potong dan direbis dengan air sebanyak empat gelas hingga mendidih
dan tersisa tiga gelas. Dinginkan dan saring, kemudian minum tiga kali sehari sebanyak satu
gelas

Você também pode gostar