1. Belajar itu merupakan perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan
tersebut kearah yang lebih baik lagi bahkan biSA kearah yang lebih buruk. Sedangkan teori belajar merupakan tentang apa yang terjadi ketika proses belajar sedang berlangsung, atau upaya untuk menggambarkan bagaimana seseorang belajar sehingga membantu kita memahami proses kompleks inheren pembelajaran. Teori adalah yang mengembangkan bagaimana proses pembelajaran itu sedang berlangsung. 2. a. Teori behavioristik yaitu dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentudengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. b. Teori kognitif yaitu parapeserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upaya mengorganisir, menyimpan dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekan bagaimana informasi diproses. c. Teori konstruktiv yaitu upaya untuk membangun, dimana dalam konteks ini ialah membangun atau mengkontruksi pengetahuan yang dimiliki siswa. Siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat keputusan, siswa akan lebih paham karena terlibat langsung dalam proses belajar dengan teori ini. 3. Model pembelajaran itu merupakan proses pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Model atau pendekatan yang lahir berdasarkan teori belajar tersebut seperti model pembalajaran saintifik. Beberapa langkah yang digunakan model pembelajaran ini seperti : a. Mengamati kegiatan siswa mengidentifikasikan melalui indera penglihat, menyimak, mengamati suatu objek, bisa melalui video, gambar tabel, peta, membaca berbagai informasi yang tersedia di internet. Misalkan stimulus yang diberikan guru dengan media video atau gambar yang telah diberikan guru dan siswa dapat merespon apa yang telah diamati dari video tersebut. b. Menanya yaitu apa yang telah diamati oleh siswa, siswa dapat mengungkapkan apa yang diketahuinya atau yang tidak dapat diketahuinya beruoa pertanyaan baik secara individu maupun berkelompok. Dari bermunculan pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan mengasah ranah kognitif siswa. Siswa pada tahap ini dapat membuat hipotesis. c. Kemudian yang ketiga adalah mengumpulkan data, kegiatan siswa mencari informasi sebagai abahan untuk dianalisis dan disimpulkan, kegiatan ini dapat melalui membaca buku, mecari sumber informasi menggunakan wawancara dan lain sebagainya. Pada tahap ini siswa dapat menguji hipotesis. d. Mengasosiasi yaitu kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu. Kegiatan ini bisa dikatakan siswa melakukan klasifikasi data atau informasi yang didapat. Dalam tahap mengasosiakan ini berhubungan dengan teori konstruktiv dimana teori ini mengungkapkan bahwa siswa dapat membangun pengetahuan yang dimiliki siswa dengan cara mengasosiakan data yang telah diperoleh di lapangan dan menyelesaikan masalah-malasah yang telah diuji di lapangan. e. Mengkomunikasikan yaitu kegiatan siswa mendeskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan megolah data serta mengasosiakannya. Dalam tahap ini siswa dapat mengembangkan ranah kognitifnya dan kontruktivnya untuk mendeskripsikan hasil temuan atau pembelajarannya.
4. Kelebihan pendekatan pembelajaran saintifik yaitu
1. Membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP
2. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika 3. Mendorong siswa berfikir kritis, analistis dan tepat dalam mengidentifikasikan.
Kekurangan pendekatan saintifik yaitu
1. Konsep pendekatan saintifik masih belum dipahami, apalagi tentang
metode pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan 2. Membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih lama untuk mewujudkan semua tahap-tahap yang ada.
5. Teori pembelajaran berkaitan dengan strategi pembelaran karena strategi itu
merupakan cara yang dipilih oleh guru untuk mendukung proses belajar mengajar dengan tujuan siswa dapat menyukai dan memahami materi yang telah disampaikan guru, sedangkan teori pembelajaran mengembangkan isi belajar siswa yang sedang berlangsung.