Você está na página 1de 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batu ginjal atau nefrolithiasis adalah suatu keadaan dimana terdapat satu atau
lebih batu di dalam pelvis atau kaliks dari ginjal dan merupakan penyebab terbanyak
kelainan di saluran kemih. Penyebab terbentuknya batu belum diketahui secara pasti,
namun penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia dan bervariasi
tergantung umur, jenis kelamin, ras, lokasi geografis dan tingkat kemajuan suatu
bangsa. Seperti yang dialami pada Tn.M yang dirawat diruang A (Aster) BLUD RS.
Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan
penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan
yang materialistik. Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan mencakup
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) serta mengembalikan
serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga dan kelompok masyarakat ke
lingkungan sosial dan masyarakat (resosialitatif). Dewasa ini, penyakit batu ginjal
menjadi salah satu kasus yang membutuhkan perhatian perawat dalam pemberian
asuhan keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan karena prevalensinya di
Indonesia yang terus meningkat (Nurlina, 2008).
Batu ginjal adalah terbentuknya batu yang disebabkan oleh pengendapan
substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena faktor
lain yang mempengaruhi daya larut substansi (Nurlina, 2008). Batu ginjal yang
muncul dapat disebabkan oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik. Faktor ekstrinsik yang
paling mempengaruhi adalah faktor gaya dan pola hidup masyarakat terutama
mayarakat kota. Pola hidup masyarakat kota cenderung statis dan praktis. Pola hidup
dikatakan statis karena masyarakat kota cenderung kurang aktivitas/gerak dan
mobilitas dibantu dengan mesin seperti kendaraan bermotor dan eskalator. Pola hidup
dikatakan praktis karena masyarakat kota memiliki tuntutan untuk bekerja efisien
dalam kehidupan sehari-hari sehingga membutuhkan hal-hal yang praktis, termasuk
didalamnya kepraktisan untuk mengakses makanan dan minuman cepat saji (fastfood).

1
2

Pada orang yang dalam pekerjaannya kurang gerakan fisik, kurang olahraga, dan
menderita stres lama sering mengalami batu ginjal (Muslim, 2007). Faktor pola minum
yang memicu timbulnya batu ginjal antara lain kurang meminum air putih, banyak
mengkonsumsi jus tomat, anggur, apel, vitamin C dan soft drink, sementara banyak
mengkonsumsi teh, kopi, susu dan jus jeruk. Makanan yang mempengaruhi
kemungkinan terbentuknya batu ginjal antara lain terlau banyak protein hewan, lemak,
kurang sayur, kurang buah, dan tingginya konsumsi fastfood/junkfood.
Mengkonsumsi suplemen makanan dan obat-obatan tertentu juga dapat memicu
terbentuknya batu ginjal. Sering menahan BAK dan kegemukan juga dapat menaikkan
kemungkinan terkena batu ginjal (Muslim, 2007). Gaya hidup masyarakat kota seperti
disebutkan dalam paragraf ini mempengaruhi terbentuknya batu ginjal.
Indonesia terletak pada kelompok negara di dunia yang dilewati oleh sabuk
batu atau stone belt (Portalkalbe dalam Nurlina, 2008). Di Indonesia penyakit batu
ginjal masih menempati porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik urologi (Nurlina,
2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian batu ginjal selama
periode Januari 2010 – Desember 2012 tertinggi pada tahun 2012 (48,6%) dan pada
kelompok umur 36-50 tahun (48,6%). Jumlah pasien laki-laki lebih banyak ditemukan
daripada perempuan (3:2). Sedangkan lokasi tersering ditemukannya batu adalah di
pielum (85,7%), dan komplikasi terbanyak adalah hidronefrosis (68,6%). Penanganan
yang paling sering diberikan pada pasien adalah pielolitotomi (34,3%).
Fokus dan perhatian perawat terhadap upaya-upaya untuk melakukan edukasi
dan perubahan gaya hidup pasien dengan batu ginjal merupakan salah satu tindakan
mandiri perawat untuk membantu perawatan pasien-pasien dengan penyakit batu
ginjal. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai kasus batu ginjal dan gaya hidup yang
mempengaruhinya melalui setting keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan data di atas yang menjadi rumusan masalah pada studi kasus ini
adalah bagaimana penerapan “Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn.M dengan Batu
Ginjal (Batu Renal) di Ruang A BLUD RS Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya ?”
3

1.3 Tujuan Studi Kasus


Adapun tujuan penulisan Studi Kasus ini meliputi tujuan umum dan tujuan
khusus.
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menulis dan menyajikan Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Batu Ginjal (Batu Renal).
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Batu Ginjal (Batu Renal).
1.3.2.2 Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan Batu Ginjal
(Batu Renal).
1.3.2.3 Mampu merencanakan (intervensi) tindakan keperawatan pada klien dengan
Batu Ginjal (Batu Renal).
1.3.2.4 Mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan Batu Ginjal
(Batu Renal).
1.3.2.5 Mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada klien dengan Batu
Ginjal (Batu Renal).

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat Laporan studi kasus ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Teoritis
Pelaksanaan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti
maupun tempat atau lahan praktek yang menjadi objek penelitian. Oleh karena itu,
terdapat beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini.
1.4.2 Praktis
1.4.2.1 Akademik
Sebagai sumber bacaan di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka
Harap Palangka Raya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan perawatan di
masa yang akan datang.
1.4.2.2 Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi perawat BLUD RS Dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya untuk mengambil langkah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan pada klien, khususnya bagi penderita Batu Ginjal (Batu Renal).
4

1.4.2.3 Klien dan Keluarga


Dapat meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga tentang perawatan,
pencegahan dan penanganan penyakit Batu Ginjal (Batu Renal).
1.4.2.4 Manfaat untuk Tenaga Keperawatan
Sebagai suatu referensi dan sumber pengetahuan bagi tenaga keperawatan
untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan secara komprehensif, sehingga
berimplikasi pada peningkatan kualitas kesehatan klien.
1.4.2.5 Manfaat untuk Peneliti
Untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan
keperawatan khususnya bagi penderita Batu Ginjal (Batu Renal).

Você também pode gostar