Você está na página 1de 4

Gypsum

1. Pengertian
Gipsum (CaSO4.2H2O) merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses
evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai
mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen
batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk
endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen. Gipsum terbentuk dalam kondisi
berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum mempunyai kelompok yang
terdiri dari gypsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit.

2. Cara Pembuatan Kerajinan Gypsum


a. Alat Pembuatan Gypsum
Dalam pembuatan gypsum ini ada beberapa alat yang harus dipersiapkan, antara lain :
 Ember atau alat sejenisnya.
Ember digunakan sebagai tempat untuk mengaduk casting dengan air. Jika ember
tidak ada bisa menggunakan alat lain yang sejenis, yang penting bisa digunakan
sebagai tempat untuk mengaduk.
 Kuas.
Dalam memilih kuas hendaknya yang berbulu halus dan kuat, supaya bulu kuas tidak
mudah lepas apabila dipakai untuk meratakan minyak pada sebuah cetakan. Kuas
yang baik ujung bulunya bercabang dua atau bercabang tiga. Karena kuas yang
mempunyai bulu bercabang akan mempunyai kemampuan daya serap yang tinggi
pada minyak sehingga penggunaannya lebih lama dan tidak harus sering
menyelupkan pada minyak.
 Timbangan.
Timbangan digunakan untuk mengukur jumlah casting yang akan digunakan untuk
mencetak gypsum.
 Gelas Ukur.
Gelas ukur digunakan untuk menakar air yang akan digunakan untuk mencetak
gypsum.
 Cetakan.
Cetakan gypsum bermacam - macam ada yang bentuknya oval dengan berbagai
macam ornamen, bulat/lingkaran, dan “profil”. Cetakan bisa dibeli atau dibuat
sendiri. Yang perlu diperhatikan pada saat membeli cetakan adalah bentuk ornamen
dan kehalusan ornamen karena akan mempengaruhi hasil cetakan gypsum. Selain itu,
juga harus dipilih yang kuat dan tidak rapuh.
 Sarung tangan karet.
Sarung tangan karet berfungsi untuk melindungi tangan pada saat mengaduk bahan
pembuatan gypsum. Sarung tangan karet ini mudah diperoleh di toko-toko bahan
bangunan dengan harga yang murah.
 Sekop.
Sekop dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai alat pengaduk pada saat
pencampuran antara casting dengan air, supaya hasilnya merata.
 Rakel.
Rakel mempunyai bentuk persegi panjang yang terdiri dari dua bahan yaitu kayu
dengan karet dan mempunyai fungsi untuk meratakan larutan casting pada sebuah sisi
cetakan.

b. Bahan Pembuatan Gypsum


Dalam pembuatan gypsum ini ada beberapa bahan yang harus dipersiapkan, yaitu :
 Casting.
Casting merupakan bahan utama dalam pembuatan gypsum yang mempunyai bentuk
seperti bubuk lembut dengan warna putih. Casting yang baik adalah casting dengan
bentuk bubuk yang semakin lembut dan dengan warna yang semakin putih.
 Roving.
Roving dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai bahan penguat pada waktu
pencetakan. Roving bentuknya seperti serabut yang sudah tertata rapi, sehingga
nantinya jika ingin digunakan tinggal memotongnya sesuai ukuran dengan yang
diinginkan.
 Air.
Air digunakan sebagai bahan untuk mencampur casting. Air yang digunakan bisa air
sumur, air PAM, air artetis, yang tidak mengandung garam. Karena air yang
mengandung kadar garam yang tinggi menyebabkan gypsum tidak tahan lama atau
mudah pecah.
 Minyak.
Minyak yang digunakan dalam pembuatan gypsum bisa dibuat dengan menggunakan
bahan lemak dari binatang lembu atau kerbau yang dipanaskan atau dimasak sekitar 5
menit sampai lemak itu mencair kemudian campurkan dengan solar dengan
perbandingan 2 : 1, kemudian dimasak lagi sekitar 5 menit sambil diaduk agar kedua
cairan itu menyatu sehingga menjadi sebuah minyak yang sudah siap di gunakan.
Dengan penggunaan minyak yang dibuat dari bahan lemak sapi akan menghasilkan
gypsum yang sesuai dengan keinginan yaitu tetap akan berwarna putih dan bersih
tidak bercampur dengan warna minyak.
 Tali.
Tali nantinya digunakan sebagai pengait gypsum untuk digantungkan setelah dilepas
dari cetakan, untuk itu tali yang dipilih harus kuat, bisa tali rafia atau sejenisnya.
c. Proses Pembuatan
Pembuatan gypsum melalui beberapa proses kegiatan. Proses kegiatan itu harus
dilaksanakan secara runtut dan benar agar menghasilkan gypsum yang sesuai dengan
keinginan dan mempunyai kualitas yang bagus. Tahap – tahap proses pembuatan gypsum
yaitu:
 Tahap I (Pengadukan bahan gypsum)
Proses awal pembuatan gypsum diawali dengan pengadukan bahan gypsum. Adapun
bahan yang dipakai dalam proses pengadukan adalah:
- Casting
- air
Sedangkan alat yang persiapkan adalah:
- Timbangan, yang digunakan untuk menakar ukuran jumlah casting yang akan
diaduk sehingga disesuaikan dengan bentuk gypsum yang akan dibuat.
- Gelas ukur, yang digunakan untuk menakar air.
- Ember atau tempat lain yang mirip bentuknya yang bisa digunakan untuk
tempat mengaduk.
- Sekop, yang digunakan untuk mengaduk atau alat alternatif lain yang mirip sekop
yang bisa dibuat dari bahan kayu atau sejenisnya, yang nantinya bisa digunakan
untuk mengaduk dengan merata.
Proses tahap 1:
- Pertama kita mempersiapkan sebuah cetakan yang akan dipakai membuat gypsum
dalam keadaan bersih dan kering, mulailah diolesi minyak yang telah dibuat agar
gypsum tidak melekat dan mudah dilepaskan dari cetakan.
- Mula-mula dipersiapkan dulu bahannya yaitu dengan menimbang casting dan
menakar air yang akan dipergunakan sesuai dengan bentuk ukuran gypsum,
dengan perbandingan 1 : 2, artinya jika kita menggunakan casting 2 Kg maka
untuk airnya 1 liter.
- Masukkan casting yang sudah ditakar ke dalam ember, setelah itu baru diberikan
air. Tunggu 5 menit, supaya kekentalan air merata. Setelah 5 menit baru kita aduk
dengan menggunakan sekop sampai benar – benar rata.

 Tahap II (Penuangan bahan gypsum ke dalam cetakan)


- Setelah bahan pada proses pertama selesai dikerjakan maka tahap kedua adalah
menuangkan adonan tersebut ke dalam cetakan. Alat dan bahan yang perlu
dipersiapkan adalah cetakan gypsum yang akan dibuat dan adonan casting yang
telah dicampur dengan air yang sudah dikerjakan pada tahap pertama.
- Cara penuangannya adalah persiapkan dulu cetakan pada tempat yang datar
supaya nantinya adonan yang dituangkan betul – betul merata. Kemudian
tuangkan adonan ke dalam cetakan secara pelan – pelan hingga merata dengan
ketinggian kurang lebih 1 cm dari tepi cetakan, jadi tidak semua adonan tadi kita
tuangkan ke dalam cetakan.
 Tahap III (Pemasangan Roving)
- Dalam tahap pemasangan roving ini alat dan bahan yang perlu dipersiapkan
adalah sisa adonan sebelumnya. Roving yang sudah dipotong kira-kira 25 cm
yang jumlahnya disesuaikan dengan ukuran cetakan dan tali ( bisa tali ravia atau
sejenisnya) yang kuat karena nantinya digunakan untuk menggantung hasil
cetakan. Roving juga harus disesuaikan dengan rakel yang berfungsi untuk
meratakan.
- Dalam tahap pemasangan roving ini, pertama kita ambil roving yang sudah
dipotong sesuai dengan ukuran kemudian kita letakkan roving tersebut ke dalam
cetakan yang sudah dilakukan pada tahap 2 dengan cara menebarkan roving ke
dalam cetakan yang sudah diisi adonan tadi secara merata.
- Setelah roving kita tebarkan secara merata, selanjutnya ialah merapikan tepi
cetakan dari roving yang mungkin menjuntai keluar dengan menggunakan
“rakel”. Tetapi untuk salah satu ujung sisi, kita sisakan roving tadi untuk
mengaitkan tali penggantungnya. Jadi tidak semua tepi cetakan kita rapikan dari
roving.
- Adapun cara mengaitkan tali ialah letakkan tali secara melintang ke dalam sisa
roving, kemudian sisa roving kita gulung sekali ke arah dalam cetakan sehingga
membuat tali tadi menjadi melingkar.
- Setelah itu tuangkan sisa adonan tadi ke dalam cetakan gypsum sampai penuh.
Langkah selanjutnya ialah mengeringkannya sampai kurang lebih 30 menit.

 Tahap IV (Pelepasan gypsum dari cetakan)


Setelah kurang lebih 30 menit, gypsum sudah kering dan siap untuk dilepas dari
cetakan. Ada dua cara melepaskan gypsum dari cetakan sesuai dengan model cetakan
yaitu:
1) Cetakan model lurus
Untuk cetakan model lurus pelepasan dimulai dari salah satu ujung dengan
membukanya secara perlahan-lahan, kemudian kita gerakkan telapak tangan kita
hingga ujung yang satunya lagi, sampai semua gypsum terlepas.
2) Cetakan oval/melingkar
Yaitu dengan cara diketukkan pelan – pelan dan hati – hati, secara menyeluruh ke
semua bagian cetakan sampai gypsum terlepas. Setelah gypsum terlepas
gantungkan untuk menambah kekeringannya.

Você também pode gostar