Você está na página 1de 9

Bab I

Latar belakang

Menyusui merupakan hal yang umum terjadi pada semua budaya dan
selalu di lakukan karena kelangsungan hidup bayi tergantung pada ASI. Oleh
karena itu menyusui juga merupakan suatu alamiah yang universal, yang
menjamin kelangsungan hidup dan kesehatan anak. Namun karena kurangnya
pengetahuan masyarakat terhadap manfaat pemberian ASI, diet yang terbatas
dan lingkungan yang kurang sehat menyebabkan tingginya angka kesakitan dan
kematian anak.

Di negara berkembang, menyusui merupakan senjata terampuh untuk


melindungi bayi dari incaran maut. Semua penderita yang meninggal karena
kekurangan gizi diperkirakan 1 juta kasus yang terjadi setiap tahunnya, Menurut
laporan dari Demografic and health survey WHO di indonesia tahun 1998 bayi
yang mendapat ASI sebanyak 65%,tahun 1999 menurun menjadi 50%.

ASI Esklusif adalah Bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan,tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula ,jeruk, madu, air teh, dan air putih,
serta tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi,
dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI
(MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. (Eny
Retna Ambarawati& Diah Wulandari 2008, Asuhan Kebidanan. NIFAS).

Penelitian yang dilakuakan pada puskesmas Bandarharjo semarang utara


dimana data-data diperoleh secara sekunder hal ini membuktikan masih
rendahnya kesadaran para ibu untuk menyusui bayinya, susu formula dinggap
sangat membantu para ibu padahal untuk mendapatkan susu formula diperlukan
biaya yang tidak murah sedangkan ASI dapat diperoleh secara gratis. Hal ini
terjadi karena buruknya pemberian ASI ini di picu oleh promosi susu formula di
berbagai media dan sarana pelayanan kesehatan (www.depkes.or.id, 2009),
sehingga muncul perilaku meniru yang salah oleh para ibu dari keluarga yang
mampu dengan memberikan susu formula pada bayinya karena gengsi, mau
menunjukkan kelebihannya ke orang lain. Selain itu banyak juga para ibu
beranggapan bahwa susu formula lebih baik dari ASI eksklusif karena bisa dibeli
dengan harga yang mahal, sibuk dengan pekerjaan sehingga lupa bahkan tidak
sempat memberikan ASI eksklusif kepada anaknya ( Roesli, 2005 ).

Fenomena yang terjadi pada pengaruh ASI terhadap


pertumbuhan,perkembangan serta kecerdasan anak adalah anak yang di berikan
ASI minimal 6 bulan akan pertumbuhan dan perkembangan yang terus
meningkat setiap tahunya dan berbanding terbalik pada susu formula
pertumbuhan anak sangat tinggi namun seiring waktu berjalan pertumbuhan
berat badan pada anak menurun .

Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian


yaitu “Apakah ada perbedaan peningkatan berat badan pada anak usia 0-12
bulan yang diberikan ASI Eksklusif dengan anak yang diberikan susu formula di
Puskesmas Bandarharjo Semarang Utara?

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan peningkatan berat badan pada anak usia 0-


12 bulan yang di berikan ASI Eksklusif dengan anak yang diberikan susu formula.

Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan, memperluas ilmu pengetahuan dalam
pengembangan ilmu serta sebagai tambahan literatur atau informasi dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk peningkatan cakupan program khususnya
kesehatan ibu dan anak.
3. Bagi Masyarakat
Mengetahui manfaat pemberian ASI eksklusif khususnya bagi ibu– ibu post
partum yang sedang menyusui.

KEASLIAN PENELITIAN
1. Menurut Soemardini dengan judul “Perbedaan Pertumbuhan Bayi usia
0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif dan non Eksklusif di
Kelurahan Lesanpuro Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang”.
Desain yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif analitik yaitu jenis
penelitian yang bertujuan menganalisa perbedaan pertumbuhan bayi usia
0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif dan Non ASI Eksklusif
Pendekatan yang digunakan adalah Metode Crossectional. Hasil dari
penelitian : jenis ASI yang diberikan (ASI Eksklusif dan Non ASI Ekskusif)
memberikan perbedaan yang signifikan terhadap pertumbuhan bayi usia
0-6 bulan yang mengacu pada Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif
dengan pertumbuhan normal jumlahnya lebih banyak daripada bayi yang
mengalami petumbuhan kurus. Sedangkan, bayi usia 0-6 bulan yang
mendapat Non ASI Eksklusif dengan pertumbuhan kurus jumlahnya lebih
banyak daripada bayi yang mengalami pertumbuhan normal.
2. Menurut penelitian Kumboyono yang berjudul “Perbedaan antara
pemberian ASI Eksklusif dan susu formula terhadap tumbuh
kembang bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Diyono
Kota Malang”. Desain dalam penelitian yaitu studi komparatif melalui
pendekatan case control dengan Tehnik sampling nonprobability
sampling, yaitu purposive sampling. Hasil dari penelitian pengukuran
Perkembanganmenunjukkan 0,012<alpha (0,05) sehingga dapat
disimpulkan Ho ditolak dengan kata lain terdapat perbedaan antara
pemberian ASI eksklusif dan susu formula terhadap perkembangan bayi
usia 0-6 bulan. Pengukuran pertumbuhan menunjukkan 0,03<alpha (0,05)
sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dengan kata lain terdapat
perbedaan antara pemberian ASI eksklusif dan susu formula terhadap
perkembangan bayi usia 0-6 bulan. Berdasarkan hasil analisis data di
atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pemberian ASI
eksklusif dan susu formula terhadap tumbuh kembang bayi usia 0-6
bulan.

Bab II

Kerangka Teori
Bab III

Pembahasan
A. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Bebas
Variabel Terikat

Pemberian ASI Peningkatan Berat


ksklusif Dan Susu Badan Anak
Formula

Genetik
jenis kelamin
Pnyakit Bawaan
Lingkungan
Variabel pengganggu
lingkungan pranatal dan
prenatal
Faktor keluarga dan adat
istiadat
Variabel Perancu

B. Variabel

Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu :

1. Variabel Independent

Variabel Independent adalah suatu variabel yang bersifat bebas, atau biasa

disebut variabel bebas. Variabel independent pada penelitian ini adalah

pemberian ASI Eksklusif Dan Susu Formula.

2. Variabel Dependent

Variabel dependent adalah suatu variabel yang bersifat terikat, atau biasa disebut

variabel terikat. Variabel dependent pada penelitian ini adalah tingkat

penambahan berat badan anak.


1. Variabel Perancu adalah suatau variabel yang bersifat pengganggu dalam

variabel bebas dan terikat. Variabel pada penelitian ini adalah Faktor Genetik

seperti penyakit bawaan dan jenis kelamin, serta faktor Lingkungan yaitu

lingkungan pranatal ,prenatal dan lingkungan keluarga.

C. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yaitu dimana peneliti
hanya melakukan pengamatan saja atau melakukan pengukuran–pengukuran
saja dan tidak melakukan intervensi (Notoatmodjo, 2005).
Rancangan penelitian menggunakan cross sectional, yaitu penelitian yang
pengukuran variabel - variabelnya dilakukan hanya satu kali pada satu saat
(Notoatmodjo, 2005).

D. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat ukur

Pemberian ASI Pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin Format
Eksklusif dan setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal pengumpulan Data
Susu Formula dan tidak diberi makanan lain, walaupun
hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan
Dikategorik ASI Eksklusif : Jika Bayi
diberikan hanya ASI sampai dengan usia min
6 bulan. “ cara pemberian ASI diberikan
kepada bayi baru lahir usia minimal 0-6
bulan. Dengan frekuensi selama 1 minggu
kelahiran pertama sekitar 8-12 kalipemberian
ASI, Dan 2—3 jam sekali dan dan pemberian
diantara waktu tidur ,setelah bayi berusia 6
bulan dapat dikenalkn dengan MP ASI dan
ASI dapat diteruskan sampai dengan usia
dua tahun dengan tambahan makanan
pendamping ASI.

Non ASI Eksklusif : Jika bayi diberikan


makanan atau minuman selain ASI pada
usia 6 bulan.

Peningkatan Adanya perubahan Berat badan pada anak Format


Berat Badan dengan Kenaikan berat badan bayi pada pengumpulan Data
usia 0-12 bulan yang di ukur dengan satuan
gram.
Yang dikategorikan
 BB lebih
 BB Normal
 BB kurang
 BB sangat kurang

E. Populasi dan sampel


1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti. (Notoatmodjo,2003). Dalam


penelitian ini, populasinya adalah bayi Yang berumur lebih dari 0-24 bulan.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Sedangkan yang
menjadi sampel pada penelitian ini adalah sampel bayi yang berusia 0-12 bulan
bulan yang di batasi dengan kriteria inklusi dan eksklusi :
a. Kriteria Inklusi
Karakteristik subjek penelitian dari suatu populasi target terjangkau yang akan
diteliti. (Nursalam, 2001).
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
- Anak yang lahir dengan berat badan normal.

b. Kriteria Eksklusi
Menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari
studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2001).
Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
- Anak yang mengalami sakit berat pada usia 0-12 bulan.
- Anak dengan cacat kongenital

E. Instrumen
Instrumen yang digunakan dala penelitian ini yaitu berupa daftar ibu yang
mempunyai anak yang berusia 0-12 bulan baik laki-laki maupun perempuan.
Dengan cara pembagian kuisioner dengan maksud untuk mengetahui
karakteristik responden meliputi usia,jenis kelamin anak serta frekuensi
peningkatan berat badan pada anak yaitu naik atau turun.

F. Cara Pengumpulan Data

1. Data tntang gambaran umum lokasi penelitian dikumpulkan melalui data

monografi di puskesmas kelurahan Bandarharjo Semarang Utara.

2. Data tentang pemberian ASI Eksklusif dan susu formula melalui rekam

medik.

3. Data tentang penambahan berat badan anak diambil dengan rekam

medik.

G. Cara Pengolahan Data

1. Data tentang pemberian ASI Eksklusif diolah dengan cara deskriptif

kemudian menggunakan tabel frekuensi.

2. Data tentang penambahan berat badan bayi diolah dengan cara deskriptif

dengan menggunakan tabel frekuensi:

a. Berat badan lebih : X > 1 SD

b. Berat badan normal : 2SD < X < 1SD

c. Berat badan kurang : 3SD< X < 2SD

d. Berat badan sangat kurang : X < 3SD

H. Analisa Data

Data tentang pemberian ASI Eksklusif dan Susu formula dengan tingkat

pertumbuhan berat badan anak di wilayah kerja puskesmas Bandarharjo


Semaranf Utara dengan menggunakan uji Chi-Square dan pengolahan data ini

dilakukan dengan bantuan komputer melalui program SPSS 16.00.

Você também pode gostar