Você está na página 1de 15

ANALISA DATA

Data Etiologi Problem


DS : Dilatasi serviks Nyeri persalinan
 Klien mengatakan nyeri
(Kala I) Fase Aktif
P : Nyeri Bertambah terasa saat
dibawa bergerak
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Bagian perut bawah sampai
menjalar ke pinggang
S : Skla nyeri 7 dari 0-10 (berat )

T: 5-10 menit dalam 25 detik.


DO :
 Klien tampak meringis
 Tampak lemeh
 Tampak kesakitan
 Tampak pasien memegang perut
 Pembukaan : lengkap
TTV :
Tekanan darah: 180/120 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 25x/menit
DS : Eksplusi Fetal Nyeri Persalinan
 Klien mengatakan nyeri ( Kala II )
P : Nyeri Bertambah terasa saat
prose pengeluaran janin.
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Bagian perut bawah sampai
menjalar ke pinggang
S : Skla nyeri 7 dari 0-10 (berat )

T: 5-10 menit dalam 25 detik.


DO :
 Klien tampak meringis
 Tampak lemeh
 Tampak kesakitan
 Tampak kedua tangan pasien
memegang paha
 Pembukaan : lengkap
TTV :
Tekanan darah: 180/120 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 25x/menit
Faktor Resiko komplikasi Resiko Perdarahan
pascapartum.
Kala III

Faktor resiko rupture perineum Resiko Infeksi

Kala IV

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri persalinan (Kala I) Fase Aktif berhubungan dengan dilatasi serviks ditandai

dengan Klien mengatakan nyeri, nyeri Bertambah terasa saat dibawa bergerak, nyeri

seperti ditusuk-tusuk pada bagian perut bawah sampai menjalar ke pinggang, skala

nyeri 7 dari 0-10 (berat) dalam waktu 5-10 menit dalam 25 detik. Klien tampak

meringis, tampak lemah, tampak kesakitan, tampak pasien memegang perut,

pembukaan : lengkap, TTV : Tekanan darah: 180/120 mmHg, Suhu : 36,5 0C, Nadi : 84

x/menit, Respirasi : 25 x/menit

2. Nyeri Persalinan ( Kala II ) berhubungan dengan eksplusi fetal ditandai dengan klien

mengatkan nyeri bertambah terasa saat prose pengeluaran janin. nyeri seperti ditusuk-

tusuk pada bagian perut bawah sampai menjalar ke pinggang, skala nyeri 10 dari 0-10
(berat) dalam waktu 5-10 menit dalam 25 detik. Klien tampak meringis, tampak lemah,

tampak kesakitan, tampak pasien memegang kedua pahanya, pembukaan : lengkap,

TTV : Tekanan darah: 180/120 mmHg, Suhu : 36,5 0C, Nadi : 84 x/menit, Respirasi :

25 x/menit.

3. Resiko perdarahan dengan faktor resiko komplikasi pascapartum.

4. Resiko infeksi dengan factor resiko rupture perineum.


ASUHAN KEPERAWATAN KALA I FASE AKTIF

Diagnosa Nyeri persalinan (Kala I) Fase Aktif berhubungan dengan dilatasi serviks ditandai dengan Klien mengatakan nyeri, nyeri Bertambah

terasa saat dibawa bergerak, nyeri seperti ditusuk-tusuk pada bagian perut bawah sampai menjalar ke pinggang, skala nyeri 7 dari 0-10 (berat)

dalam waktu 5-10 menit dalam 25 detik. Klien tampak meringis, tampak lemah, tampak kesakitan, tampak pasien memegang perut, pembukaan :

lengkap, TTV : Tekanan darah: 180/120 mmHg, Suhu : 36,5 0C, Nadi : 84 x/menit, Respirasi : 25 x/menit

Pasien out come Intervensi Rasional Implementasi Paraf Evaluasi paraf


Setelah dilakukan 1. Kaji karakteristik 1. Mengetahui 1. Mengkaji S : Pasien mengatakan
tindakan dan skala nyeri tingkat karakteristik dan masih terasa nyeri
keperawatan selama karakteristik skala nyeri masih sering
1 x 3 jam diharapkan nyeri Hasil : muncul, seperti
Pasien dapat 2. Observasi tanda- 2. Derajat nyeri P : Nyeri sering ditusuk-tusuk,
mengontrol nyeri tanda vital dapat muncul nyeri terasa pada
dengam criteria hasil mempengaruhi Q : Nyeri seperti daerah vagina
1. Pasien tidak tanda-tanda vital ditusuk-tusuk P : Nyeri sering
berteriak 3. Ajarkan 3. Meringankan R : vagina muncul
kesakitan menajemen nyeri atau mengurangi S : 7 dari 0-10 nyeri Q : Nyeri seperti
2. Pasien dapat massage nyeri sampai berat ditusuk-tusuk
melakukan pada tingkat T : Nyeri ± 5-10 R : vagina
manajemen nyeri kenyamanan. Menit selama 25 S : 3 dari 5 nyeri
4. Berikan posisi 4. Posisi yang detik sedang
yang nyaman nyaman dapat (23.50 wita) T : Nyeri ± 5-10
mengurangi rasa 2. Mengajarkan menit selama 25
nyeri menajemen nyeri detik
dengan massage (01. 00 wita)
Hasil : pasien O : -Pasien tampak
mengatakan setelah meringis
melakukan massage - Pasien tampak
rasa nyeri dapat gelisa
terkontrol - Akral teraba
(23.55 wita) dingin
3. Memberikan posisi (01.10 wita)
yang nyaman A : Masalah belum
Hasil : Posisi pasien teratasi
berbaring dengan P : lanjutkan intervensi
kepala ditinggikan ( 1-3)
300 I :
dan miring kiri 1. Melakukan
(23.58 Wita) pengkajian
karakteristik dan
skala nyeri
2. Mengajarkan
pasien dalam
memanajemen
nyeri
3. Memberikan
posisi yang
nyaman
E:
S : pasien
mengatakan
masih terasa nyeri
di vaginanya
rasanya seperti di
tusuk-tusuk,
dalam 5-10 menit
nyeri nya
berdurasi 25 detik
dan skalanya 3
dari
O:
1) pasien tampak
meringis
2) posisi pasien
berbaring dengan
kepala
ditinggikan 300
3) pasien mampu
melakukan
teknik relaksasi
dengan cara
melakukan
massage
(03.00 wita)
ASUHAN KEPERAWATAN KALA II FASE AKTIF

Nyeri Persalinan ( Kala II ) berhubungan dengan eksplusi fetal ditandai dengan klien mengatkan nyeri bertambah terasa saat prose pengeluaran

janin. nyeri seperti ditusuk-tusuk pada bagian perut bawah sampai menjalar ke pinggang, skala nyeri 10 dari 0-10 (berat) dalam waktu 5-10

menit dalam 25 detik. Klien tampak meringis, tampak lemah, tampak kesakitan, tampak pasien memegang kedua pahanya, pembukaan : lengkap,

TTV : Tekanan 25 x/menit.

Pasien out come Intervensi Rasional Implementasi Paraf Evaluasi paraf


Setelah dilakukan 1. Kaji karakteristik 1. Mengetahui 1. Mengkaji S : Pasien mengatakan
tindakan dan skala nyeri tingkat karakteristik dan masih terasa nyeri
keperawatan selama karakteristik skala nyeri masih sering
1 x 3 jam nyeri Hasil : muncul, seperti
diharapkan Pasien 2. Observasi tanda- 2. Derajat nyeri dapat P : Nyeri sering ditusuk-tusuk,
dapat mengontrol tanda vital mempengaruhi muncul nyeri terasa pada
nyeri dengam tanda-tanda vital Q : Nyeri seperti daerah vagina
criteria hasil 3. Meringankan atau ditusuk-tusuk P : Nyeri sering
3. Pasien tidak 4. Ajarkan mengurangi nyeri R : vagina muncul
berteriak menajemen nyeri sampai pada S : 7 dari 0-10 nyeri Q : Nyeri seperti
kesakitan massage tingkat berat ditusuk-tusuk
4. Pasien dapat kenyamanan. T : Nyeri ± 5-10 R : vagina
melakukan 4. Posisi yang Menit selama 25 S : 3 dari 5 nyeri
manajemen nyeri 5. Berikan posisi nyaman dapat detik sedang
yang nyaman mengurangi rasa (23.50 wita) T : Nyeri ± 5-10
nyeri 2. Mengajarkan menit selama 25
menajemen nyeri detik
dengan massage (01. 00 wita)
Hasil : pasien O : -Pasien tampak
mengatakan setelah meringis
melakukan massage - Pasien tampak
rasa nyeri dapat gelisa
terkontrol - Akral teraba
(23.55 wita) dingin
3. Memberikan posisi (01.10 wita)
yang nyaman A : Masalah belum
Hasil : Posisi pasien teratasi
berbaring dengan P : lanjutkan intervensi
kepala ditinggikan ( 1-3)
300 I :
dan miring kiri 4. Melakukan
(23.58 Wita) pengkajian
karakteristik dan
skala nyeri
5. Mengajarkan
pasien dalam
memanajemen
nyeri
6. Memberikan
posisi yang
nyaman
E:
S : pasien
mengatakan
masih terasa nyeri
di vaginanya
rasanya seperti di
tusuk-tusuk,
dalam 5-10 menit
nyeri nya
berdurasi 25 detik
dan skalanya 3
dari

O:
4) pasien tampak
meringis
5) posisi pasien
berbaring dengan
kepala
ditinggikan 300
6) pasien mampu
melakukan
teknik relaksasi
dengan cara
melakukan
massage
(03.00 wita)
ASUHAN KEPERAWATAN KALA III FASE AKTIF

Diagnosa Resiko perdarahan dengan faktor resiko komplikasi pascapartum.

Patient out Intervensi Rasional Implementasi Paraf Evaluasi paraf


come
Setelah 1. Monitor tanda- 1. Tanda-tanda vital 1. . Mengukur S : pasien mengatakan tubuh
dilakukan asuhan tanda vital. adalah indikator tanda-tanda vital
masih terasa lemah
keperawatan hemodinamik Hasil :
selama 1x30 tubuh Tekanan darah: (00.00 Wita)
menit diharapkan 2. Pantau 2. Perdarahan yang 170/100 mmHg
O : Konjungtiva tidak anemis
perdarahan post perdarahan terjadi > 500 cc Suhu : 36,5 0C
partum tidak pasien, jumlah, akan Nadi: 90x/menit (00.00 Wita)
terjadi dengan warna dan menyebabkan Respirasi:24
A : Resiko perdarahan tidak
kriteria hasil: gumpalan terjadinya syok x/menit
1. Pasien tidak hipovolemik (23.58 wita) terjadi
pucat, 3. Monitor hidrasi/ 3. Mencegah 2. Memantau
P :Lanjutkan intervensi (1-3)
konjungtiva monitor tanda- terjadinya perdarahan
tidak anemis tanda kekurangan cairan pasien, jumlah, I :
2. Pasien tidak kekurangan warna dan
1. Melakukan pengukuran
mengalami cairan gumpalan
penurunan 4. Pantau kadar Hb 4. Perdarahan akan Hasil : tanda-tanda vital
kesadaran dan hematokrit mempengaruhi Jumlah perdarahan
300 cc (00.00 Wita)
3. Tidak terjadi kadra Hb dan
kekurangan hematokrit berada (23.59 wita) 2. Memantau perdarahan
volume di bawah rentang 3. Berkolaborasi
dalam pemberian pasien, jumlah, warna,
cairan atau normal
bahkan syok 5. Kolaborasi 5. Mencegah cairan intravena dan gumpalan
hivopolemia pemberian cairan kekurangan cairan Hasil : Infus RL 20
tpm diberikan (00.0 Wita)
4. TTV dalam intravena yang berlebih
batas melalui
intravena.
normal:
(00.00 wita)
TD: 120/80 3. Melakukan kolaborasi
mmHg
dalam pemberian cairan
N: 60-100
x/menit intravena
R: 12-20
(00.00 Wita)
x/menit
T: 36,5- E:
37,50C
S : Pasien mengatakan
tubuhnya terasa lemah
O :
 Konjungtiva tidak
anemis
 TTV : tekanan darah :
170/80 mmHg, suhu :
36,5 0 C, Nadi :
90x/menit, Respirasi :
24x/menit
 Jumlah perdarahan :
300 cc
 Infuse terpasang RL
20 tpm
(03.00 Wita)
ASUHAN KEPERAWATAN KALA IV FASE AKTIF

Diagnosa Resiko infeksi dengan factor resiko rupture perineum.

Patient out interveni Rasional Implementasi paraf Evaluasi paraf


come
Setelah 1. Pantau tanda- 1. Suhu yang 1. Memantau tanda S :-
dilakukan tanda vital meningkat, dapat dan gejala infeksi
Hasil : O:
tindakan khususnya menunjukkan
keperawatan suhu tubuh terjadinya infeksi Pasien tidak  Suhu dalam batas normal
dalam 1x30 (color) mengalami tanda-
menit infeksi
tanda infeksi  Tidak ada tanda-tanda infeksi
(00.07 Wita)
tidak terjadi 2. Anjurkan A : Resiko infeksi tidak terjadi
dengan kriteria pasien untuk 2. Kemaluan yang 2. Menganjurkan
hasil : menjaga lembab dapat P : Lanjutkan intervensi (1-3)
pasien untuk
Tidak terdapat kebersihan menjadi tempat menjaga kebersihan I:
tanda-tanda area bersarangnya area kemluan :
infeksi (kulor, kemaluan bakteri Hasil : 1. Memantau tanda dan gejala
tumor, dulor, klien mau infeksi
rubor dan 3. Anjurkan mengikuti instruksi
fungsio laesa) pasien untuk dari perawat. 2. Membersihkan lingkungan
mengganti 3. Pembalut yang (00:15 Wita)
yang benar
pembalut/pop penuh akan 3. Menganjurkan 3. Menganjurkan pasien untuk
ok jika terasa menjadi sarang pasien untuk
penuh bakteri mengganti pembalut mengganti pembalut/popok
jika teras penuh.
4. Anjurkan jika terasa penuh
Hasil :
keluarga Klien meminta E:
untuk bantuan kepada
melakukan perawat untuk  S : Pasien mengatakan selalu
terapi ice mengganti pembalut
mengganti pembalut/popok
pack. yang penuh.
4. Dari jurnal yang 5. Melakukan bila terasa penuh
5. Kolaborasi berjudul ice pack pemberian obat
dalam induced perineal ceftriaxone 1 gr.  O:
pemberian analgesia after 1) Lingkungan pasien
antibiotik spontaneous
vaginal birth : tampak bersih
Randomized 2) Pasien tidak
controlled trial
dapat mengalami tanda-
mengurangi tanda infeksi
resiko infeksi
klien.

5. Mencegah
terjadinya proses
infeksi.

Você também pode gostar