Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
M. Firdaus, S.Ked
NIM. I1A003017
Pembimbing :
BANJARMASIN
Agustus, 2014
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Kesimpulan ...................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
overweight dan obesitas pada anak di dunia adalah 6,7% pada tahun 2010. Di
Afrika prevalensi anak overweight dan obesitas sebesar 8,5% sedangkan di Asia
prevalensi anak overweight dan obesitas sebesar 4,9% tetapi jumlah anak yang
terpapar lebih tinggi daripada Afrika yaitu sebanyak 18 juta jiwa. Di Amerika. 66%
orang dewasa mengalami overweight, 32% obesitas dan 17% anak dan remaja
usia 2-19 tahun mengalami overweight1. Prevalensi obesitas meningkat dari tahun
ke tahun. Menurut Riskesdas tahun 2007 prevalensi overweight dan obesitas pada
anak 12,2% dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 14,0%. Usia yang rentan
terhadap kejadian obesitas adalah masa prapubertas. Namun, pada usia prasekolah
di dunia sebesar 33%. Anak di Asia dan Afrika termasuk Indonesia memiliki
Obesitas pada anak berisiko 1,8 kali menjadi obesitas pada masa dewasa.
Obesitas pada anak berdampak pada penurunan prestasi belajar dan dampak
psikososial seperti kurang percaya diri dan menarik diri dari sosial.Terdapat
makan seperti pemberian ASI, berat badan lahir dan parental obesity2.
tanpa memberikan cairan atau makanan lain sejak lahir sampai usia 6 bulan. WHO
1
telah merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan
sampai usia 2 tahun. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena
mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi dalam jumlah yang sesuai dan
selama 6 bulan dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit termasuk gangguan
obesitas pada anak.Bayi yang diberi ASI dapat mengatur asupan energi
dan hormone leptin lebih seimbang pada bayi yang diberikan ASI sehingga dapat
mencegah obesitas3.
pemberian ASI eksklusif pada bayi di Indonesia sebesar 40%, sedangkan pada
tahun 2007 menaglami penurunan menjadi 32%. Menurut Riskesdas tahun 2010,
bayi usia 5 bulan yang mendapat ASI eksklusif hanya sebesar 15,3%. Berdasarkan
hasil laporan Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2011, pemberian ASI
eksklusif di Semarang hanya 24,19%. Hal ini berbanding terbalik dengan kejadian
overweight dan obesitas pada anak yang dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan2.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Air Susu Ibu atau sering disingkat dengan ASI adalah susu yang diproduksi
oleh kelenjar payudara ibu sebagai sumber nutrisi utama untuk bayi baru lahir
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-
garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi. Komposisi ASI tidak konstan dan tidak sama dari
laktasi, ras, keadaan nutrisi, dan diit ibu. ASI menyediakan semua vitamin, nutrisi
dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan enam bulan pertama, tidak
ada cairan atau makanan lain yang diperlukan. ASI terus tersedia hingga setengah
atau lebih dari kebutuhan gizi anak pada tahun pertama, dan sampai tahun kedua
kehidupan. Selain itu, ASI mengandung antibodi dari ibu yang membantu
memerangi penyakit.1,2,3
Air susu ibu atau disingkat ASI adalah gold standard untuk nutrisi bayi dan
kehidupan bayi. Tidak ada satu makanan pun yang dapat menyaingi ASI dalam
hal memberikan nutrisi yang paling tepat untuk bayi. ASI memberikan
3
sudden infant death syndrome (SIDS), beberapa penyakit kronik, noninfeksi dan
kematian postneonatal. Menyusui juga memberikan manfaat baik saat post partum
ASI merupakan rekomendasi terbaik untuk nutrisi enteral untuk seluruh bayi,
termasuk juga bayi yang terlahir premature.ASI donor bisa juga menjadi alternatif
jika ASI orang tua asli bayi tidak tersedia atau hanya menghasilkan sedikit
ASI.ASI donor ini bisa diberikan setelah dilakukan metode pasteurisasi kepada
ASI tersebut5.
2. Produksi ASI
pembesaran akibat pertumbuhan dan diferensiasi dari lobulo alveolar dan sel
epitel payudara. Pada perkembangan payudara ini hormon laktogen dan prolaktin
Pengeluaran ASI dirangsang oleh hisapan mulut bayi pada puting payudara
mengendalikan pengeluaran air susu. Pengeluaran air susu tergantung pada let
down reflex, di mana ikatan puting merangsang serabut otot halus di dalam
dinding saluran susu agar pengeluaran air susu dapat berjalan dengan lancar5.
650 ml. Seorang bayi membutuhkan sekitar 600 ml/hari. Kebutuhan tersebut dapat
4
dengan memberikan ASI pada enam bulan pertama. Oleh karena itu, selama kurun
waktu tersebut ASI dapat memenuhi kebutuhan gizinya. Setelah enam bulan,
produksi ASI menurun sehingga kebutuhan gizi tidak dapat lagi dipenuhi dengan
3. Macam-Macam ASI
ASI sesuai perkembangan bayi dibagi menjadi tiga, yaitu ASI kolostrum, ASI
transisi atau peralihan dan ASI matur. ASI kolostrum merupakan cairan pertama
yang keluar dari kelenjar payudara, dan keluar pada hari kesatu sampai hari
dibanding susu matur dan merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan
zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
sedangkan kadar karbohidrat dan lemaknya lebih rendah dibandingkan ASI matur.
Selain itu kolostrum mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak dari ASI
matur. Total energinya lebih rendah bila dibandingkan ASI matur dan volumenya
Sedangkan ASI transisi adalah ASI yang diproduksi pada hari ke-4 nsampai
ke-7 atau hari ke-10 sampai ke-14. Kadar protein berkurang, sedangkan kadar
matur merupakan ASI yang diproduksi sejak hari ke-14 dan seterusya. Komposisi
ASI jenis ini relatif konstan. Pada ibu yang sehat dan memiliki jumlah ASI yang
cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik bagi bayi
5
sampai usia 6 bulan5,6.
Tabel 2.1 Perbedaan kandungan ASI., susu sapi dan susu formula5
5. ASI Eksklusif
Definisi dari istilah ASI eksklusif adalah menyusui bayi dan tidak memberi
bayi makanan dan minuman lain, termasuk air putih, kecuali obat-obatan dan
vitamin atau mineral tetes, ASI perah juga diperbolehkan. Menurut program
pemerintah, ASI eksklusif sebaiknya diberikan hingga bayi berumur enam bulan.
Kemudian ASI tetap diteruskan hingga bayi berusia dua tahun dengan diberikan
makanan tambahan5,7.
Jangka waktu yang ditetapkan untuk pemberian ASI eksklusif, yaitu enam
bersama Helen Keller International (2002) mendapatkan hasil hanya 27- 42%
6
bayi di bawah dua bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Laporan Kementerian
balita disusui selama 16.5 bulan. Hal ini mengalami penurunan bila dibandingkan
Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
1. Aspek gizi.
yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama
ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga
ASI tersebut.Selain itu ASI juga mengandung taurin, DHA dan AA pada ASI.
Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang
berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel
Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang
7
yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin
pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh
2. Aspek Imunologik
coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.Laktoferin yaitu sejenis protein
yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran
pencernaan.Lisosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan
Salmonella) dan virus. Jumlah lisosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada
susu sapi.4
Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil.
payudara ibu (Depkes RI, 2001). Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang
Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat
3. Aspek Psikologik
8
Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan
meningkatkan produksi ASI. Ikatan kasih sayang ibu dan bayi terjadi karena
berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skincontact). Bayi akan merasa
aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar
denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.4 Ikatan
perasaan yang begitu kuat ini akhirnya membuat hubungan ibu dengan si bayi
terjalin secara alamiah. Selain itu, kondisi ini juga memungkinkan terjadinya rasa
tahap ini pula komunikasi antara ibu dan anak akan tercipta dengan lebih baik. 7
4. Aspek Kecerdasan
Interaksi antara ibu dengan bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat
kecerdasan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI
memiliki IQ point 4,3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi
pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan
dengan bayi yang tidak diberi ASI. Penelitian yang dilakukan oleh Angelsen etal
(2001) menemukan bahwa anak-anak yang mendapat ASI kurang dari 3 bulan
mempunyai risiko lebih tinggi memiliki skor IQ total yang rendah dibandingkan
anak-anak yang mendapat ASI setidaknya 6 bulan. Jadi lamanya pemberian ASI
5. Aspek Neurologis
9
saat ibu masih berada dalam kamar bersalin. Mungkin ASI belum keluar
akantetapi isapan bayi akan memberi rangsangan bagi produksi ASI.9 Dengan
6. Aspek Ekonomis
untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan
pemberian ASI Eksklusif dapat ditingkatkan dari 64% menjadi 75%. Simpanan ini
adalah hasil dari mengurangi biaya langsung yang dikeluarkan untuk pembelian
administrasi dan biaya tidak langsung yang dikeluarkan seperti hilangnya waktu
dan penghasilan orang tua karena harus menunggui anak-anak mereka yang
sakit.10
dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat
10
kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi
(MAL).4
a. ASI mengandung zat gizi yang ideal dan mencukupi untuk menjamin tumbuh
kembang sampai umur enam bulan. Sedangkan bayi yang mendapat makanan
lain, misalnya nasi lumat, atau pisang hanya akan mendapat banyak
b. Bayi di bawah usia enam bulan belum mempunyai enzim percernaan yang
selanjutnya.
c. Ginjal bayi yang masih muda belum mampu bekerja dengan baik. Makanan
1. Definisi
berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh normal sehingga mengganggu
kesehatan5,8.
11
2. Patogenesis
sel lemak paling cepat pada masa anak-anak dan mencapai puncaknya pada masa
dewasa. Pada masa dewasa tidak akan terjadi penambahan jumlah sel, tetapi
hanya terjadi pembesaran sel. Obesitas yang terjadi pada anak selain hiperplasi
juga terjadi hipertrofi. Sedangkan obesitas pada masa dewasa pada umumnya
Obesitas pada anak terjadi jika intake kalori berlebihan, terutama pada tahun
3. Penyebab
tubuh dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor genetik dan lingkungan
memegang peranan yang paling penting. Faktor genetik yaitu penelitian yang
memperlihatkan bahwa masa lemak anak kembar yang diturunkan adalah sekitar
40-70%. Seorang anak mempunyai kemungkinan 40% menjadi gemuk jika salah
satu orang tuanya obesitas, dan kemungkinan 80% jika kedua orang tuanya gemuk.
Dan anak akan cenderung overweight (kelebihan berat badan atau kegemukan)
pada ibu yang memiliki kadar gula tinggi atau diabetes mellitus5,11.
makan siap saji yang berkalori tinggi, dan pandangan masyarakat yang salah
12
Obesitas juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan ras. Dari hasil penelitian di
Namun, hal ini tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Sedangkan
untuk ras, obesitas lebih banyak terjadi pada orang Afrika yang mayoritas berkulit
4. Dampak
a. Penyakit kardiovaskular
f. Masalah psikososial seperti rendah diri, depresi dan menarik diri dari
5. Penatalaksanaan
Tujuan terapi obesitas pada anak buatan untuk menurunkan berat badannya,
13
b. Peningkatan aktivitas fisik pada anak merupakan komponen penitng penurunan
berat badan.
Bayi belum dapat mencerna lemak dengan baik. Untuk mencerna lemak
dibutuhkan enzim lipase. ASI mengandung enzim lipase, sedangkan pada susu
formula tidak mengandung enzim ini. Susu formula yang mengandung lemak
tinggi tanpa adanya enzim lipase ini merupakan salah satu faktor pencetus
Bayi yang mendapat ASI cenderung menghisap puting susu secara aktif, dan
akan berhenti menghisap jika bayi telah merasa kenyang. Sebaliknya, bayi yang
mendapatkan tetesan-tetesan susu secara pasif dari botol dan akan berhenti
meminum susu jika botol telah kosog. Jadi bayi yang mendapat susu formula
hari.
a. Leptin
14
penelitian membuktikan bahwa ASI manusia mengandung leptin. Bayi yang
mendapatkan ASI memiliki kadar leptin yang lebih tinggi daripada bayi yang
pemberian ASI. Dari hasil penelitian Mirales et.al. (2006) berat badan bayi yang
menyusui selama 2 tahun pertama dipengaruhi oleh kadar leptin dalam ASI. Hal
ini menunjukkan bahwa leptin ASI merupakan faktor penting dalam memberikan
b. Adinopektin
ini dapat engikat asam lemak yang dihasilkan oleh jaringan adiposa dan
Kadar hormon ini menurun dengan durasi laktasi. Penurunan berat molekul
cukup penting sebagai penanda obesitas dengan resistensi insulin dan sindroma
metabolik.
insulin dan metabolik sindrom. PPAR gamma mengatur berat molekul adinopektin
dan PPAR alpha mengaur reseptor adinopektin. Dalam kondisi lapar, adinopektin
15
mengaktifkan AMPK di hipotalamus dan meningkatkan asupan makan. Pada saat
dan meningka terkait sensitivitas insulin. Bayi yang tidak mendapat ASI menjadi
c. Resistin
Resistin disekresi oleh jaringan adiposa dan terdapat dalam ASI. Konsentrasi
resistin lebih tinggi dalam serum bayi yang diberi ASI. Kadar resistin berbanding
terbalik dengan berat badan bayi baru lahir. Hal ini membuktikan bahwa resistin
d. Grelin
Menurut penelitian, konsentrasi ghrelin pada bayi yang mendapat susu formula
lebih tinggi daripada bayi yang mendapat ASI. Ghrelin ini merangsang asupan
makanan, mengurangi pemanfaatan lemak dan pengeluaran energi. Jadi bayi yang
e. Obestatin
reproghrelin dan diproduksi oleh lambung, usus kecil dan kelenjar ludah.
Obestatin ditemukan terdapat pada ASI. Hormon ini berperan mengurangi asupan
16
makanan, menekan motilitas usus, mengatur pertambahan berat badan dan
pengosongan lambung. Jadi bayi yang mendapat ASI lebih jarang mengalai
obesitas.
anggota dari hormon insulin, dimana berperan sebagai mediator utama efek dari
growth hormon (GH). Hormon ini 75% diproduksi oleh hati, yang setelah
kelahiran diatur oleh hormon hipofisis yaitu Growth Hormon (GH). Klasgsburn
IGF-1 dalam ASI. Hormon ini lebih tinggi kadarnya pada kolostrum dibanding
ASI transisi dan matur. Berdasarkan hasil penelitian, insulin pada ASI
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Air Susu Ibu atau sering disingkat dengan ASI adalah susu yang diproduksi
oleh kelenjar payudara ibu sebagai sumber nutrisi utama untuk bayi baru lahir
mengganggu kesehatan.
kandungan lemak pada ASI, teori menghisap ASI dan kandungan hormon pada
18
DAFTAR PUSTAKA
5. Pratiwi DT. Perbedaan kejadian obesitas antara bayi yang mendapatkan dan
tidak mendapatkan asi eksklusif di wilayah kerja puskesmas banyuanyar kota
surakarta. Surakarta : FK USM, 2011.
10. Ryan AS. Breastfeeding and the risk of childhood obesity. Coll. Antropol.
2007; 31(1): 19-28.