Você está na página 1de 6

PENENTUAN SULFAT SECARA TURBIDIMETRI

MENGGUNAKAN SPEKTROPHOTOMETI
Rahmiati, Noor Yudhi
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Kawasan Puspiptek, Serpong, 15310

ABSTRAK
PENENTUAN SULFAT SECARA SPEKTROPHOTOMETRI . Telah
dilakukan penelitian penentuan sulfat secara spektrophotometri menggunakan alat
spektrophotometer genesys 20, uranium di dalam larutan uranil nitrat (sampel)
dipisahkan dengan cara ekstraksi menggunakan tributyl phospat-hexan 30%. Sulfat pada
fase air diendapkan sebagai barium sulfat di dalam suasana sulfat berlebihan dan di
dalam suspensi glycerin sebagai matrix. Metode yang digunakan pada percobaan ini
adalah turbidimetry yaitu pengukuran absorbansi berdasarkan kekeruhan larutan dan
menggunakan alat spectrophotometer genesys 20. Tujuan dari percobaan ini adalah
melakukan analisis penentuan sulfat di dalam larutan uranil nitrat dan air lingkungan
Dalam percobaan digunakan sulfat standar 1000 ppm, Ba Cl2 kristal sebagai
penggendap,dan NaCl-glycerin sebagai matrix Parameter percobaannya yaitu variasi
konsentrasi sulfat dari 5, 10, 20,30, 40, 50 ppm. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa
untuk penentuan sulfat jangkauan analisis berkisar dari 5 s/d 50 ppm, limit kuantisasinya
sebesar 10 ppm sedangkan limit deteksinya < 5 ppm. Hasil analisis penentuan sulfat di
dalam air KAN, air kran, YC petrokimia dan YC Italia sebesar, 20, 35 ppm dan 0,9, 0,2%

KATA KUNCI : Analisis, sulfat (ppm), spektrophotometri.

PENDAHULUAN batubara dapat mencapai 4%, sulfur


dapat berbentuk pyrite sebagai S2 dan
Dalam usaha meningkatkan
sulfat sebagai SO4. Sulfat di dalam
kualitas pelayanan analisis kimia di
senyawa organik terdapat sebagai
Laboratorium Uji Bahan PTBN, maka
thiophenols dan thiophenes. Batubara
pelayanan analisis Uji Bahan perlu
dengan kandungan sulfur tinggi ketika
ditingkatkan diantaranya analisis sulfat.
dibakar akan terbentuk sulfur dioksida
Analisis sulfat di dalam batuan
yang dapat menyebabkan polusi di
dilakukan untuk keperluan industri,
dalam udara. Ada beberapa metode
sedangkan analisis sulfat di dalam air
analisis sulfat : yang pertama adalah
minum perlu dilakukan, karena seperti
metode gravimetri, titrimetri,
yang dipersyaratkan oleh WHO
Potensiometri dan Turbidimetri.
kandungan sulafat maksimum yang
Spektrofotometri adalah suatu
diperbolehkan sebesar 200 ppm.(1)
metoda analisis kuantitatif dengan
Sulfur terkandung di dalam mengukur intensitas cahaya yang diserap
mineral sebagai pyrite, gypsum dan oleh larutan yang dianalisis. Hubungan
batubara. Kandungan sulfur di dalam

1
intensitas cahaya yang diserap dengan Bahan yang digunakan:
konsentrasi larutan dari spesies yang Bahan yang digunakan di dalam
diteliti dinyatakan oleh Lambert-Beer percobaan ini meliputi, barium chloride
dalam bentuk persamaan berikutut : Kristal, Larutan sodium chloride-
A = - log I0/It = ε.t.c (2) glycerin (16 g/L)-dilarutkan 40 g NaCl
dalam 60 mL HCl pekat dan tambahkan
Dimana : A adalah absorbansi, It adalah
833 mL glycerin dan dilarutkan dengan
intensitas cahaya yang diteruskan oleh
air sampai 2,5 L , larutan sulfat standar
larutan, I0 adalah cahaya yang masuk
(1000 ppm)- dilarutkan 1,479 g Na2SO4
kedalam larutan, ε adalah konstanta,
dan panaskan 110 0Cselama 1 jam dan
tetapan absorptivitas molar, t adalah
encerkan sampai 1L dengan air, tributyl
tebal cuvet (cm) dan c adalah
phospat (3+7) larutkan 300 mL TBP
konsentrasi larutan.(2)
dengan 700 mL normal hexan, air suling.
Percobaan ini bertujuan
melakukan analisis penentuan
konsentrasi sulfat di dalam larutan uranil Peralatan yang digunakan:
nitrat dan di dalam air lingkungan Peralatan yang digunakan pada
dengan pengendap barium sulfat secara percobaan ini adalah, pipet ependorf,
spektrophotometri. Dari deret standar peralatan gelas, sedangkan spectrophoto
diperoleh kurva standar, berdasarkan meter genesys 20 digunakan sebagai
pengukuran larutan standar diatas dapat alat ukur sampel.
ditentukan pula jangkauan analisis
(kurva linier) dan batas minimal
konsentrasi sulfat yang dapat dianalisis Cara kerja:
di dalam larutan sampel.
Carakerja pada percobaan
Metode yang digunakan adalah meliputi analisis standar dan analisis
turbidimetry, yaitu pengukuran sampel.
absorbansi berdasarkan karena kekeru
han larutan. Pengukuran absorbansi laru Analisis standar
tan dapat dilakukan dengan mengguna Analisis standar, dibuat larutan standar
kan alat spectrophotometer genesys 20 . sulfat 5, 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm,
(3)
dipipet larutan standar 1000 ppm
sebanyak, 50, 100, 200, 300, 400, 500
µl, Masing-masing dimasukkan ke
METODOLOGI dalam labu takar 10 mL tambakan 0,5 g
Uranium di dalam larutan uranil barium sulfat, 1 mL sodium chloride-
nitrat (sampel) dipisahkan dengan cara glycerin encerkan dengan air sampai
ekstraksi menggunakan tributyl phospat- tanda batas masukkan dalam cuvet dan
hexan 30%. Sulfat pada fase air di analisis kadar sulfatnya dengan
diendapkan sebagai barium sulfat di spectrometer pada panjang gelombang
dalam suasana sulfat berlebihan dan di 411 nm.
dalam suspensi glycerin sebagai matrix. Analisis sulfat didalam air

2
Analisis sulfat di dalam air lingkungan, labu takar 10 ml tambahkan ± 0,5 g
5 mL sampel masukkan dalam labu takar barium sulfat tambahkan 1 mL sodium
10 ml tambahkan ± 0,5 g barium sulfat chloride-glycerin encerkan dengan air
tambahkan 1 mL sodium chloride- sampai tanda batas masukkan dalam
glycerin encerkan dengan air sampai cuvet dan di analisis kadar sulfatnya
tanda batas masukkan dalam cuvet dan dengan spectrometer pada panjang
di analisis kadar sulfatnya dengan gelombang 411 nm.
spectrometer pada panjang gelombang
411 nm.
HASIL DAN BAHASAN
Analisis sulfat didalam UN
Hasil percobaan penentuan
Analisis sulfat di dalam larutan uranil konsentrasi standar sulfat dapat dilihat
nitrat, 5 mL larutan uranil nitrat yang pada Tabel 1. dan Gambar 1, sedangkan
mengandung yellow cake/oksida Tabel 2. Merupakan beberapa contoh
uranium 1-5 g diekstraksi menggunakan yaitu air lingkungan dan Yellow cake
TBP-kerosin 30% dengan perbandingan yang dianalisis dengan cara
FA : FO = 1 : 2, sisa fase air nya dipipet spektrofotometri.
sebanyak (0,1s/d1) mL masukkan dalam

Tabel 1. Data hasil penentuan ion sulfat pada konsentrasi 50, 40, 30, 20, 10dan 5
No Kons.SO4, Kons.SO4, Kons.SO4, Kons.SO4, Kons.SO4, Kons.SO4,
50 ppm 40 ppm 30 ppm 20 ppm 10 ppm 5 ppm

Absorbansi Absorbansi Absorbansi Absorbansi Absorbansi Absorbansi

1 0,423 nm 0,359 nm 0,255 nm 0,231 nm 0,162 nm 0,106

2 0,423 0,359 0,256 0,231 0,161 0,106

3 0,422 0,357 0,256 0,231 0,161 0,106

4 0,422 0,357 0,256 0,231 0,161 0,107

5 0,422 0,356 0,256 0,231 0,161 0,107

6 0,420 0,354 0,255 0,230 0,161 0,107

7 0,420 0,355 0,256 0,231 0,161 0,107

y = 0,422 y = 0,357 y = 0,256 y = 0,231 y = 0,161 y = 0,107

3
Gambar 1. Merupapan kurva linier dari
pengaruh konsentrasi ion sulfat, ppm
terhadap serapan sinar yang masuk
dalam larutan, nm. Seperti yang terlihat
pada Tabel 1. Dari beberapa pengukuran
pada konsentrasi 5 ppm menunjukkan
serapan 0.107 nm, harga ini kalau
dimasukkan dalam persamaan linier
menyebabkan persamaan menjadi tidak
linier. Hal ini menunjukkan bahwa limit
kuantisasinya sebesar 10 ppm sedangkan
limit deteksinya < 5 ppm. Jangkauan
analisis pada percobaan ini berkisar pada
konsentrasi 10 s/d 50 ppm Gambar 1. Pengaruh konsentrasi ion sulfat
terhadap serapan sinar masuk kedalam
larutan

Tabel 2. Contoh air lingkungan dan Yellow cake (uranil nitrat)
No Jenis sampel Serapan 1 Serapan 2 Cara pengenceran Hasil, ppm
1 Air dari KAN 0,213 0,214 5 dlm 10 mL 35 ppm
2 Air Kran 0,161 0,162 5 dlm 10 mL 20 ppm
3 Yellow cake / 0,690 0,673 5 g/50 mL, 100 µL 0,9%
petrokimia
4 Yellow 0,628 0,639 1 g/25 mL, 1 mL 0,2%
cake/Itali

     
Tabel 2. Merupakan data, cara diperoleh dimasukkan dalam persamaan
pengukuran dan hasil,perhitungan dari yang terlihat pada Gambar 1 sehingga
contoh air dan yello cake yang dianalisis diperoleh hasil yang terlihat pada Tabel
secara spektrofotometri. Cara 1.
pengenceran seperti terlihat pada Tabel
1. Dan perhitungannya, data yang

4
KESIMPULAN Quantitative Inorganic Analysis",
p 267. London, 1951.
Dari hasil percobaan diperoleh
2. Kantasubrata J, "Validasi
kesimpulan bahwa jangkauan análisis
Metode", Pusat Penelitian Kimia-
untuk ion sulfat berkisar dari 10 s/d 50
LIP
ppm, limit kuantisasi sebesar 10 ppm
3. ASTM STANDARD,Designation
dan limit deteksinya < dari 5 ppm. Hasil
C799-83, “ Standard Methods for
análisis di dalam air KAN, air kran, YC
Chemical,Mass Spectrometric,
petrokimia dan YC Italia sebesar, 20, 35
Spectrochemical, Nuclear, and
ppm dan 0,9, 0,2%
Radiochemical Analysis of
Nuclear Grade Uranyl Nitrate
DAFTAR PUSTAKA
Solution”, American National
Standard Institute,(1983),p.334-
1. Vogel.A.I, "A Text Book of
335.
                                                                                                 

5
6

Você também pode gostar