Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Indonesia
Abstract
Isotearil alcohol ethoxylate is larvicide who works as a physical barrier to mosquito’s growth.
This larvicides form is very thin layer (monomolecular surface film) and lowers the surface
tension of water. The research problem was how effectiveness of alcohol ethoxylate isotearil
for killing mosquito larvae and pupae dengue vector Aedes aegypti. Research purpose was
to determine the effectiveness of alcohol ethoxylate isotearil for killing larvae and pupae
of dengue mosquitoes vector Aedes aegypti. Research methods used to test the efficacy of
alcohol ethoxylate isotearil against Aedes aegypti larvae. Research used 5 doses, 0.5ml/m2,
0.75ml/m2, 1.0ml/m2, 1.5ml/m2, and 2ml/m2, and control. The results showed that the
alcohol ethoxylate isotearil for a week to kill the larvae and pupae of Aedes aegypti ± 75 %.
Data analysis using ANOVA showed no difference in mortality of larvae of Aedes aegypti
at different doses (p=0.999). Therefore, isotearil alcohol ethoxylate dose of 0.5 , 0.75 , 1.0 ,
1.5 and 2 ml/m2 were not effective used to kill mosquito larvae and pupae dengue vector
Aedes aegypti.
31
Siti Alfiah, dkk. / KEMAS 8 (1) (2012) 30-34
bahan penjernih dengan pH netral. Pengujian Data dianalisis secara deskriptif analitik.
menggunakan 6 konsentrasi isotearil alkohol Untuk mengetahui perbedaan data kematian
etoksilat yaitu 0,5; 0,75; 1; 1,5; 2 ml/m2 dan larva dan pupa uji antar konsentrasi dianali-
kontrol. Setiap konsentrasi menggunakan 3 u- sis menggunakan analisis varian (Anova) pada
langan. taraf nyata 5% (Riyanto, 2009).
Serangga uji yang digunakan adalah lar-
va Ae. aegypti instar 1-2, 4 dan pupa, masing- Hasil dan Pembahasan
masing 25 ekor. Tempayan tanah dipersiapkan
seperti digunakan oleh masyarakat pedesaan Hasil uji efikasi larvasida dan pupasida
(bagian luar tempayan dilapisi dengan semen). berbahan aktif isotearil alkohol etoksilat dosis
Isi tempayan tanah dengan air sebanyak 30 liter. 0,5; 0,75; 1,0; 1,5 dan 2,0 ml/m2 terhadap larva
Insektisida yang diuji (isotearil alkohol etoksi- dan pupa Ae. Aegypti dengan pengujian semi
lat) dituangkan ke dalam tempayan tanah berisi lapangan disajikan pada gambar 1 dan tabel 1.
air dengan konsentrasi 0,5; 0,75; 1; 1,5; 2 ml/m2, Gambar 1 menunjukkan rata-rata kema-
didiamkan selama 1 minggu. Memasukkan 25 tian larva dan pupa Ae. Aegypti karena isotearil
ekor larva & pupa Ae. aegypti ke dalam setiap alkohol etoksilat dari hari pertama hingga hari
tempayan uji dan kontrol. Selama uji efikasi ketujuh. Prosentase terbesar kematian larva
volume air dijaga untuk tetap 30 liter. dan pupa terjadi pada hari ketiga dan menurun
Evaluasi yang dilaksanakan adalah eva- setelah 3 hari.
luasi harian, pengamatan dilakukan selama Jumlah kematian larva dan pupa selama
7 hari pemaparan. Hari pertama sebanyak 25 tujuh hari menunjukkan bahwa semakin tinggi
ekor larva/pupa nyamuk Ae. aegypti instar 1-2; dosis, semakin besar pula prosentase kematian
4 dan pupa hasil koloni laboratorium, dima- (Tabel 1). Isotearil alkohol etoksilat dosis 0,5;
sukkan ke dalam tempayan baik pada perlaku- 0,75; 1,0; 1,5 dan 2 ml/m2 paling efektif mem-
an, maupun kontrol. Pada hari 1-7, kematian bunuh larva instar 1 dan 2.
larva/ pupa Ae. aegypti dihitung. Perubahan Hasil uji efikasi menunjukkan kematian
kontrol juga diamati dan dibandingkan dengan larva dan pupa Ae. aegypti pada 24 jam perta-
perubahan kelompok perlakuan. ma dan 48 jam setelah aplikasi isotearil alkohol
etoksilat dengan dosis 0,5; 0,75; 1,0; 1,5 dan 2
Gambar 1. Rata-rata Kematian Larva dan Pupa Ae. Aegypti karena Larvasida dan Pupasida
Berbahan Aktif Isotearil Alkohol Etoksilat Selama Tujuh Hari.
32
Siti Alfiah, dkk. / KEMAS 8 (1) (2012) 30-34
Tabel 1. Jumlah Kematian Larva dan Pupa oleh Larvisida dan Pupisida Berbahan Aktif Isotearil
Alkohol Etoksilat
ml/m2 di bawah 40% (Tabel 1). Hal ini karena dian menurun setelah hari ketiga (Gambar 1).
larvasida dan pupasida isotearil alkohol etok- Hari ketiga total kematian larva dan pupa pada
silat tidak bersifat racun, tetapi merupakan semua dosis aplikasi masih di bawah 70%. Pada
bahan kimia yang dapat menurunkan tegangan hari ketujuh, kematian larva dan pupa di semua
permukaan air. Akibatnya larva nyamuk tidak dosis mencapai lebih dari 75%. Di India pernah
dapat menempelkan siphon dan pupa tidak diujikan efikasi isotearil alkohol etoksilat pada
dapat menempelkan trumpet pada permukaan pre imago Anopheles stephensi dengan uji lapa-
air untuk mengambil oksigen dari udara. Me- ngan menggunakan kontainer bersemen dan
lihat mekanisme kerja larvasida/pupasida iso- hasilnya 100% dapat menghambat kemunculan
tearil alkohol etoksilat berpengaruh terhadap nyamuk dewasa setelah 1 minggu pada 0,4 ml/
pertumbuhan dan perkembangan larva/pupa, m2. Uji lapangan dengan skala kecil menggu-
maka efikasi tidak ditentukan pada periode nakan tangki dan sumur dengan dosis 1 dan 2
waktu 24 jam atau 48 jam. Hasil penelitian di ml/m2 menunjukan hasil bahwa terjadi pengu-
India dan Sudan menunjukkan bahwa isotea- rangan larva (tidak mengalami pertumbuhan)
ril alkohol etoksilat efektif melawan L3-4 dan lebih dari 75% dan pengurangan terbentuknya
pupa setelah 1 minggu (Batra et al, 2006 dan pupa sebanyak 100% pada hari pertama. Pe-
Bashir et al, 2007). ngurangan terbentuknya pupa pada 1 dan 2 ml/
Hasil penelitian menunjukkan bahwa m2 berakhir hingga 2 minggu di kontainer dan
kematian larva dan pupa uji meningkat dan 5 minggu di sumur-sumur (Batra et al, 2006
mencapai puncaknya pada hari ketiga, kemu- dan Bashir et al, 2008). Hasil di India berbeda
33
Siti Alfiah, dkk. / KEMAS 8 (1) (2012) 30-34
dengan hasil pengujian ini. Hal ini berkaitan mosquitoes. Journal of Environmental Bio-
dengan perilaku makan Ae. Aegypti yang bot- logy, 27(2):251-255
tom feeder. Berdasarkan mekanisme kerjanya, Bashir, A., Hassan, A.A., Salmah, M.R., Rahman,
isotearil alkohol etoksilat lebih efektif untuk W.A. 2008. Efficacy of agnique (mmf) mono-
molecular surface film against immature
mengontrol spesies nyamuk yang perilaku ma-
stages of Anopheles arabiensis patton and
kannya surface feeder atau berkembang biak Culex spp (diptera: culicidae) in Khartoum,
stadium larvanya di permukaan air seperti Sudan. Southeast Asian J. Trop Med Public
Anopheles spp (Nayar and Ali, 2003). Health, 39(2):222-228
Hasil uji statistik One Way Anova dida- Batra, C.P., Mittal, P.K., Adak, T., Subbarao, S.K.
patkan p value=0,999, berarti pada alpha 5% 2006. Efficacy of Agnique MMF monomo-
dapat disimpulkan tidak ada perbedaan kema- lecular surface film against Anopheles ste-
tian larva dan pupa pada kelima dosis tersebut. phensi breeding in urban habitats in India. J
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dosis 0,5; Am Mosq Control Assoc, 22(3): 426-432
0,75; 1,0; 1,5 dan 2 ml/m2 kurang efektif digu- Marcella, Pereira. 2005. Monitoring of Resistance to
the pyretroid cyprmthrin in Brazillian Aede
nakan untuk membunuh larva/pupa nyamuk
aegypti (Diptera: Culicidae) population col-
vektor DBD Ae. aegypti. Larvisida dan pupi- lected between 2001 and 2003. Mem Inst Os-
sida dinyatakan efektif apabila kematian larva waldo Cruz, Rio de Janero, 100(4): 441-444
dan pupa minimal 80%. Nayar, J.K., Ali, A. 2003. A review of monomolecu-
lar surface films as larvicides and pupicides
Penutup of mosquitoes. J Vector Ecol, 28(2): 190-199
Nuananong, Jirakanjanarkit. 2007. Insecticide Sus-
Isotearil alkohol etoksilat dosis 0,5; 0,75; pectible/Resistance Status in Aedes (Stego-
1,0; 1,5 dan 2 ml/m2 kurang efektif digunakan myia) aegepty and Aedes (Stegomyia) albop-
untuk membunuh larva dan pupa nyamuk vek- ictus (Diptera: Culicidae) in Thailand During
2003-2005. Journal of Economic Entomology,
tor DBD Ae. aegypti. Hal ini disebabkan karena
100(2): 545-550
isotearil alkohol etoksolat akan menyebar dan Riyanto, Agus. 2009. Pengolahan dan Analisis Data
menutupi keseluruh permukaan air yang mem- Kesehatan. Yogyakarta: Jazamedia
bentuk lapisan tipis dan menurunkan tegangan Shaalan. 2005. Synergistic efficacy of botanical
permukaan air sehingga larva dan pupa tidak blends with and whitout syntetics insectici-
dapat mencapai permukaan air untuk bernafas, des against Aedes aegepti and Culex annu-
hal ini tidak berlaku untuk Ae. Aeypti. Larvisi- lirostris mosquitoes. Journal of Vector Ecolo-
da ini perlu diujicobakan pada larva Anophe- gy, 30(2): 284-288
les. Hal ini berkaitan dengan Anopheles yang Stark, J.D. 2005. Environmental and Health Impacts
tidak memiliki sipon seperti halnya Aedes, se- of the Mosquito Control Agent Agnique, a
Monomolecular Surface Film. Report. Wel-
hingga hidupnya lebih sering di permukaan air.
lington: New Zealand Ministry of Health
Susanti, Lulus., Hasan Boesri. 2012. Pengaruh In-
Daftar Pustaka sektisida Sipermethrin 100g/L terhadap Nya-
muk dengan Metode Pengasapan. Jurnal Ke-
Bansal, S K; Sighn, Karam V. 2006. Laboratory eval- mas, 7(2): 151-158
uation for comparative insecticidal activity
of some sinthetics pyretroids against vector
34