Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2) Mekanisme patofisiologik:
Diare Osmotik
Diare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan osmotik intralumen dari
usus halus yang disebabkan oleh obat-obat/zat kimia yang hiperosmotik
MgSO4, Mg(OH)2, malabsorpsi umum dan defek dalam absorpsi mukosa
usus misal pada defisiensi disararidase, malabsorpsi glukosa/galaktosa.
Diare Sekretorik
Diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan elektrolit dari
usus, menurunnya absorpsi. Yang khas pada diare ini yaitu secara klinis
ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak sekali.
d. Berapa frekuensi defekasi normal pada anak usai 13 bulan dan berapa frekuensi
yang dikategorikan sebagai diare? (Putri, Theo)
Jawab:
Untuk bayi dan anak-anak, diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10
g/kg/24 jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10
g/kg/ 24 jam (Juffrie, 2010).
Pada literatur Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, neonatus dinyatakan diare
bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari empat kali, sedangkan untuk bayi
berumur lebih dari satu bulan dan anak, frekuensinya lebih dari tiga kali
(Simatupang, 2004).
Frekuensi defekasi pada anak berusia 8 - 28 hari, 1 - 2 bulan, dan 13 - 24
bulan berturut - turut sebanyak 2,2 ; 1,8 ; dan 1,7 kali per hari.
e. Bagaimana klasifikasi bentuk feses pada anak? (Gerry, Guti)
Jawab:
2.
Four days before admission, the patient had non projectile vomiting 8 times a
day. He vomited what he ate.
Three days before admission the patient got diarrhea 8 times a day around half
glass in every defecation, there was no blood and mucous/pus in it. The
frequency of vomiting decreased.
But two days before admission the patient got bloody stool 12 times a day
around quarter glass in every defecation. The vomiting stopped.
Yesterday, he looked worsening, lethargy, didn’t want to drink, still had
diarrhea but no vomiting.
The amount of urination in 8 hours ago was less than usual.
Along those 4 days, he drank eagerly and was given ORS (oral rehydration
solution). He also got mild fever.
b. Mengapa feses yang semula tidak berdarah menjadi berdarah dan frekuensinya
malah bertambah, lalu mengapa volumenya berkurang? (Uwok, Bagus)
Jawab:
Saat patogen (Shigella) yang berada dalam kolon maka tubuh akan bereaksi
mencoba mengeliminasinya dengan diare dan muntah, namun saat patogen
(Shigella) tersebut telah berhasil menginvasi mukosa kolon dan berkembang
biak, maka pada suatu titik akan terjadi respon inflamasi dan iritasi pada mukosa
kolon dimana akan menyebabkan perdarahan pada kolon, itulah yang
menyebabkan feses yang semula tida berdarah menjadi berdarah. Sedangkan
untuk volume feses berkurang akibat efek dari pemberian ORS, yaitu
mengurangi volume feses namun tidak mengurangi frekuensi diare itu sendiri.
Sejak tahun 2004, WHO/UNICEF merekomendasikan Oralit osmolaritas
rendah. Berdasarkan penelitian dengan Oralit osmolaritas rendah diberikan
kepada penderita diare akan:
Mengurangi volume tinja hingga 25%
Mengurangi mual muntah hingga 30%
Mengurangi secara bermakna pemberian cairan melalui intravena
sampai 33%.
c. Apa yang menyebabkan frekuensi muntah per hari berkurang? (Putri, Nada)
Jawab:
Oralit dapat mengurangi mual muntah hingga 30% Oralit memiliki
kandungan 3,5 gram/L NaCL, 2,5 gram/L Na bikarbonat, 1,5 gramKCL dan 20
gram glukosa. Cairan rehidrasi oral (ORS) tersebut dinamakan cairan rehidrasi
oral formula lengkap, disamping itu terdapat formula tidak lengkap atau formula
sederhana atau sering disebut cairan rumah tangga yang hanya mengandung 2
komponen yaitu NaCL dan glukosa atau penggantinya misalnya sukrosa dan
merupakan larutan gula garam (LGG).
g. Bagaimana hubungan antara muntah dan diare pada kasus ini? (Bagus, Putri)
Jawab:
Sama-sama diakibatkan oleh enterotoksin yang dihasilkan oleh bakteri.
(lethargic)
BP 70/50 mmHg 100-120/60-80 Tidak
mmHg normal(Hipotensi)
RR 38x/m 30-50 x/menit Normal
HR 144 x/m regular 100-160 x/menit Normal
but weak
Body temperature 36,5o C- 37,5o C Tidak
38,9 C normal(Febris)
BW 10 kg - Normal
BH 75 cm
Hipotensi
Akibat dehidrasi terjadi penurunan volume darah.