Você está na página 1de 2

ANATOMI DAN HISTOLOGI KULIT

Kulit terdiri atas beberapa lapisan, yaitu:


a. Epidermis : lapisan epitel yang berasal dari ectoderm
b. Dermis : suatu lapisan jaringan ikat yang berasal dari mesoderm
Dibawah epidermis terdapat jaringan subkutis (hipodermis) yang terdiri dari jaringan ikat longgar
yang mengandung bantalan sel-sel lemak. Hipodermis mengikat kulit secara longgar pada jaringan
bawahnya dan sesuai dengan fasia superfisialis. Batas dermis dan epidermis tidak beraturan.
Tonjolan dermis (papilla) saling mengunci dengan tonjolan epidermis (epidermis ridges).

1. Epidermis
Lapisan epidermis terdiri dari epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk.
Pada lapisan epidermis terdapat beberapa sel, yaitu:
a. Melanosit
Sel epidermis khusus yang terdapat dibawah atau diantara sel-sel stratum basale dan dalam
polikel rambut. Melanosit berasal dari sel krista neural. Melanosit memiliki badan sel bulat
dan dari badan sel terjulur cabang-cabang yang tidak teratur dan panjang ke dalam
epidermis yang berjalan diantara sel-sel stratum basale dan stratum spinosum. Juluran
berakhir dalam invaginasi sel yang berada diantara kedua lapisan tersebut.
b. Sel Langerhans
Sel berbentuk bintang. Terutama ditemukan di stratum spinosum epidermis dan mewakili
2-8 % sel-sel epidermis. Merupakan makrofag turunan sumsum tulang yang mampu
mengikat, mengolah, dan memresentasikan antigen kepada limfosit T. Sel Langerhans
berperan dalam perangsangan sel limfosit T yang berfungsi sebagai reaksi imunologi kulit.
c. Sel Merkel
Sel Merkel terdapat dalam kulit tebal, agak menyerupai sel epitel epidermis tetapi memiliki
granula padat kecil di dalam sitoplasmanya. Ujung saraf bebas yang membentuk perluasan
diskus terminal terdapat di basis sel merkel. Sel merkel berfungsi sebagai mekanoreseptor
sensoris.
d. Keratinosit
Keratinosit adalah sel epidermis yang bertanduk.
Dari dermis ke atas, epidermis terbagi menjadi 5 lapisan sel penghasil keratin (keratinosit),
yaitu:
a. Stratum basale (stratum germinativum)
Terdiri dari selapis sel kuboid atau silindris basofilik yang terletak diatas lamina basalis.
Stratum basale dengan sel-sel induk berperan dalam pembaruan sel-sel epidermis.
Epidermis diperbarui setiap 15 – 30 hari, tergantung dari usia, bagian tubuh, dan factor lain.
b. Stratum spinosum
Terdiri atas sel-sel kuboid atau agak gepeng dengan inti di tengah dan sitoplasma dengan
cabang-cabang yang terisi berkas filament. Sel-sel spinosum saling terikat erat melalui spina
sitoplasma yang berisi filament dan desmosom, sehingga memberikan corak berduri pada
permukaan sel. Berkas keratin yang tampak dengan mikroskop cahaya disebut tonofilamen.
Filament ini berperan penting untuk mempertahankan kohesi antar sel dan melawan efek
abrasi. Epidermis yang terkena gesekan dan tekanan secara terus-menerus mempunyai
stratum spinosum yang lebih tebal dengan lebih banyak tonofilamen dan desmososm.
Mitosis hanya terbatas pada lapisan yang disebut dengan stratum Malpighi (terdiri atas
stratum basale dan stratum spinosum). Stratum Malpighi mengandung sel-sel induk
epidermis.
c. Stratum granulosum
d. Stratum lusidum
e. Stratum korneum

2. Dermis
3. Hipodermis (subkutan)

Você também pode gostar