Você está na página 1de 4

RADANG PADA KORPUS UTERI

Patofisiologi disebabkan oleh bakteri pathogen yang naik dari serviks ke endometrium. Bakteri
pathogen meliputi C.Trachomatis, N.Gonorrhoeae, Streptococcus agalactiae, cytomegalovirus,
HSV dan Mycoplasma hominis.

Keluhan dan Gejala

1. Endometritis Kronik

Keluhan klasik endometriosis kronik adalah perdarahan vaginal intermenstrual. Dapat juga nyeri
tumpul di perut bagian bawah terus menerus.

2. Endometritis Akut

Endometritis bersama PID akut maka terjadi nyeri tekan uterus.

Diagnosis

Diagnosis endometriosis kronik ditegakkan dengan biopsy dan biakan endometrium.

Terapi

Terapi pilihan untuk endometriosis kronik adalah doksisiklin 100 mg per oral 2x sehari selama
10 hari.

ADNEKSA DAN JARINGAN DISEKITARNYA

Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul atau PID (Pelvic Inflamatory disease): infeksi pada alat genital
atas. Proses penyakitnya meliputi : endometrium, tuba fallopi, ovarium, miometrium, parametria
dan peritoneum panggul.

Patofisiologi disebabkan penyebaran melalui serviks. Dengan adanya organism menular


seksual yang memulai proses inflamasi akut dan merusak jaringan.
Pencegahan lebih ditekankan pada terapi agresif terhadap infeksi alat genital bawah dan
atas. Terapi pasangan seks dan pendidikan penting untuk mengurangi kekambuhan. Penelitian
klinis dan laboratories menunjukkan pemakaian kontrasepsi mengubah resiko terjadinya PID.

Faktor Risiko

- Riwayat PID sebelumnya


- Banyak pasangan seks
- Infeksi oleh organism menular seksual
- Pemakaian AKDR yang dapat meningkatkan resiko PID 3-5 kali. Risiko PID terbesar
terjadi pada waktu pemasangan AKDR dan dalam waktu 3 minggu pertama setelah
pemasangan.

Gejala dan Diagnosis

Keluhan yang sering: nyeri abdomino pelvic.

Keluhan lainnya : keluarnya cairan vagina atau perdarahan, demam dan menggigil, mual dan
disuria.

Kriteria diagnostic dari CDC dapat membantu akurasi diagnosis dan ketepatan terapi.

Kriteria minimum untuk diagnosis klinis :

- Nyeri gerak serviks


- Nyeri tekan uterus
- Nyeri tekan adneksa

Kriteria tambahan: demam, cairan serviks vagina, pemeriksaan mikroskopik didapatkan


leukosit meningkat, kenaikan laju endap darah, PRC meningkat.

Kriteria diagnosis PID paling spesifik meliputi:

- Biopsy endometrium dan bukti histopatologis endometritis


- USG transvaginal atau MRI
- Hasil pemeriksaan laparoskopi yang konsisten PID
Terapi

Terapi ditujukan untuk mencegah kerusakan tuba yang menyebabkan infertilitas dan kehamilan
ektopik serta pencegahan infeksi kronik.

Terapi parenteral

1. Rekomendasi terapi parenteral A


- Sefotetan 2 g IV tiap 12 jam
- Sefoksitin 2 g IV tiap 6 jam
- Doksisiklin 100 mg oral atau parenteral setiap 12 jam
2. Rekomendasi terapi parenteral B
- Klindamisin 900 mg tiap 8 jam
- Gentamisin 2 mg/KgBB
3. Terapi parenteral alternative
- Levofloksasin 500 mg IV 1x sehari dengan atau tanpa metronidazol 500 mg IV setiap 8
jam
- Ofloksasin 400 mg IV setiap 12 jam dengan atau tanpa metronidazol 500 mg IV tiap 8
jam atau
- Ampisilin 3 g IV tiap 6 jam ditambah doksisiklin 100 mg oral atau IV tiap 12 jam

Terapi Oral

Pasien yang mendapat terapi oral dan tidak menunjukkan perbaikan setelah 72 jam harus
direevaluasi untuk memastikan diagnosisnya dan diberikan terapi parenteral baik dengan rawat
jalan maupun rawat inap.

Rekomendasi terapi A

- Levofloksasin 500 mg oral 1x setiap hari selama 14 hari atau ofloksasin 400 mg 2x sehari
selama 14 hari, dengan atau tanpa
- Metronidazol 500 mg oral 2x sehari selama 14 hari
Rekomendasi terapi B

- Seftriakson 250 mg IM dosis tunggal ditambah doksisiklin oral 2x sehari selama 14 hari
dengan atau tanpa metronidazol 500 mg oral 2x sehari selama 14 hari, atau
- Sefoksitin 2 g IM dosis tunggal dan probenesid ditambah doksisiklin oral 2x sehari
selama 14 hari dengan atau tanpa metronidazol 500 mg oral 2x sehari selama 14 hari,
atau
- Sefalosporin generasi ketiga (misal seftizoksim atau sefotaksim) ditambah doksisiklin
oral 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa metronidazol 500 mg oral 2x sehari
selama 14 hari.

Akibat Buruk

Perempuan dengan riwayat PID mempunyai 6-10 kali lebih tinggi risiko kehamilan
ektopik. Sindroma Fitz-Hugh-Curtis : terjadinya perlengketan fibrosa perihepatik akibat
proses peradangan PID yang dapat menyebabkan nyeri akut dan nyeri tekan kuadran kanan
atas.

Você também pode gostar