Você está na página 1de 11

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PENDOKUMENTASIANASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SYEKH YUSUF
KABUPATEN GOWA

IRGAN TRI WAHYUDI

(Dimbimbing oleh Hj. Murtiani dan Chitra Dewi)

Pendahuluan
Pendokumentasian yang tidak lengkap akan memberikan kerugian bagi klien karena
informasi penting terkait perawatan dan kondisi kesehatan terabaikan. pendokumentasian
yang tidak efisien akibat dari kualitas dan keakuratannya kurang memadai menyebabkan
terjadinya kesalahan komunikasi antar perawat maupun profesi lain. Tanda tangan setiap
kegiatan perawat, simbol dan singkatan dalam dokumentasi masih belum dilakukan
dengan konsisten. Selain itu, perawat kadang-kadang menulis pendokumentasian
tindakan pada tempat yang salah dalam format yang sudah ditetapkan.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf
Kabupaten Gowa.

Metode
Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan metode
Cross Sectional. Responden sebanyak 134 orang perawat yang berpendidikan terakhir
Ners 78 orang, D4 5 orang, D3 50 orang dan SPK 1 orang yang diambil menggunakan
probability sampling dengan teknik simple random sampling. Analisis statistik yang
digunakan Uji chi-square dengan kemaknaan (ɑ = 0,05)

Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki
pendokumentasian baik sebanyak 43 orang (42,6%), dibandingkan dengan responden
yang memiliki pendokumentasian kurang sebanyak 58 orang (57,4%). Dari hasil uji
statistik chi-square diperoleh nilai p=0,000 <0,05, yang berarti faktor-faktor yang
mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan. .

Kesimpulan
Simpulan ada hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan
keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Saran sebaiknya
pendokumentasian yang dilakukan di Rumah sakit harus lebih akurat dan efisen agar
tidak terjadi kesalahan yang fatal.

Kata kunci : Pendokumentasian, Asuhan Keperawatan, Pendidikan,


Pengetahuan, Motivasi
Daftar Pustaka : 26 (2012-2017)
PENDAHULUAN sebesar 54,7%. Penyebab kurang baiknya

Pada tahun 2012 penelitian World dokumentasi asuhan keperawatan adalah

Health Organization (WHO) pengetahuan dan pemahaman perawat

mengungkapkan bahwa, beberapa Negara yang kurang, perawat lebih

Asia Tenggara termasuk Indonesia memprioritaskan tindakan langsung dan

ditemukan fakta bahwa perawat yang kekurangan tenaga keperawatan. Perawat

bekerja di rumah sakit mengalami melakukan pendokumentasian tidak

peningkatan beban kerja dan masih dirumuskan berdasarkan problem, etiologi,

mengalami kekurangan jumlah perawat. dan symptom (89,6%) dan tidak

Hal ini disebabkan karena peran perawat dirumuskan diagnosa keperawatan

masih kurang dan kebanyakan perawat aktual/potensial (51,0%). Tahap

dibebani dengan tugas non keperawatan. perencanaan tidak disusun menurut urutan

Di sisi lain pelayanan keperawatan adalah prioritas (95,3%), tujuan tidak

pelayanan yang diberikan perawat mengandung komponen pasien, perubahan

profesional kepada pasien sesuai dengan perilaku, kondisi pasien (93,4%). Tahap

kebutuhan pasien selama di rawat di implementasi perawat mengobservasi

rumah sakit, sehingga ada hubungan yang respons pasien (58,5%), revisi tindakan

erat antara perawat dengan pasien sebagai tidak berdasarkan hasil evaluasi (56,6%)

penerima jasa pelayanan keperawatan, (Yanti R I dan Warsito B E, 2013).


Menurut Erikson (2004) rentang
pasien masuk rumah sakit mempunyai
umur 25-45 tahun merupakan tahap
harapan tinggi bahwa ia akan dirawat
perkembangan generativitas vs stagnasi,
dengan baik dan dapat kembali pulang
dimana seseorang memperhatikan ide-ide,
dengan keadaan sembuh seperti sediakala
keinginan untuk berbagi pengetahuan dan
(Aswar S, dkk, 2014).
Kualitas dokumentasi proses asuhan meningkatkan kreativitas (Yanti R I dan

keperawatan di Rumah Sakit kurang baik Warsito B E, 2013).


Pendokumentasian yang tidak lengkap pendokumentasian sebesar 60,77%. Hal ini

akan memberikan kerugian bagi klien masih dibawah standar yang ditetapkan

karena informasi penting terkait perawatan depkes yaitu >85% (Siswanto L M H, dkk,

dan kondisi kesehatan terabaikan. Braaf, 2013).


Hasil dari penelitian Lusiana (2008),
Manias dan Riley (2011) menjelaskan
menggambarkan bahwa rata-rata kualitas
bahwa pendokumentasian yang tidak
dokumentasi proses keperawatan di
efisien akibat dari kualitas dan
instalasi rawat inap RSCM Jakarta adalah
keakuratannya kurang memadai
sebesar 60,77% dan nilai kualitas
menyebabkan terjadinya kesalahan
dokumentasi terendah 33,30% dan
komunikasi antar perawat maupun profesi
tertinggi 81,25%. Hasil estimasi interval
lain. Komisi keselamatan perawatan dan
dengan tingkat kepercayaan 95% diyakini
kualiitas kesehatan Australia pada 2008
bahwa kualitas dokumentasi proses
mengidentifikasi 13% dari kesalahan
keperawatan berada diantara 58,95%
manajemen klinis berasal dari kesalahan
sampai dengan 62,61%. Hal ini
dokumentasi (Siswanto L M H, dkk,
menunjukkan bahwa 97,4% perawat
2013).
Tanda tangan setiap kegiatan perawat, RSCM memiliki skor pengetahuan proses

simbol dan singkatan dalam dokumentasi keperawatan kurang baik dan hanya 2,6%

masih belum dilakukan dengan konsisten. perawat memiliki skor pengetahuan baik

Selain itu, perawat kadang-kadang menulis (Aswar S, dkk, 2014).


Selain itu, hasil penelitian Salbiah
pendokumentasian tindakan pada tempat
(2005), ditemukan sebanyak 62,4%
yang salah dalam format yang sudah
responden menyatakan telah melaksanakan
ditetapkan. Penelitian terkait
proses keperawatan dan
pendokumentasian yang dilakukan di
pendokumentasian, sedangkan sebanyak
instalasi rawat inap Rumah Sakit Marinir
34,44% menyatakan kadang-kadang,
Cilandak Jakarta adalah rata-rata
57,16% belum melaksanakan proses 43,5% dan catatan keperawatan 67,7%

keperawatan berdasarkan standar asuhan (Nurlina, dkk, 2013).


Jumlah populasi perawat di Rumah
keperawatan dan 58,7% belum
Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf
berdasarkan standar operasional prosedur.
Kabupaten Gowa pada tahun 2017
Salbiah merumuskan bahwa standar
sebanyak 134 orang. Untuk diruang
operasional dan standar asuhan
Perawatan I (Interna) jumlah perawatnya
keperawatan di ruang instalasi gawat
sebanyak 20 orang yang berpendidikan
darurat rumah sakit Medistra Jakarta
terakhir Ners 13 orang, D3 7 orang. Untuk
belum optimal. Masalah yang ditemukan
diruang Perawatan II (Anak) jumlah
antara lain tidak lengkapnya pencatatan
perawatnya 21 orang yang berpendidikan
dan pelayanan mutu, perawat hanya
terakhir Ners 13 orang, D4 1 orang, D3 7
sekedar mengisi format saja dan catatan
orang. Untuk diruang Perawatan III
kegiatan perawat lebih banyak tertulis
(Perinatologi) jumlah perawatnya 21 orang
tindakan kolaborasi dari pada tindakan
yang berpendidikan terakhir Ners 13
pendokumentasian perawat (Aswar S, dkk,
orang, D3 8 orang. Untuk diruang
2014).
Berdasarkan data dari RSUD Perawatan IV (Bedah) jumlah perawatnya

Labuang Baji Makassar pada tahun 2010 30 orang yang berpendidikan terakhir Ners

penerapan standar asuhan keperawatan 10 orang, D4 2 orang, D3 18 orang. Untuk

secara keseluruhan mencapai 61,65% yang diruang Perawatan V (Interna II) jumlah

dilaksanakan di ruang penyakit dalam, perawatnya 28 orang yang berpendidikan

bedah, kebidanan dan perinatal dengan terakhir Ners 18 orang, D4 1 orang, D3 9

rincian yaitu pengkajian 59%, diagnosa orang. Untuk diruang Intensive Care Unit

keperawatan 57,7%, perencanaan 73,55%, (ICU) jumlah perawatnya 14 orang yang

tindakan keperawatan 68,5%, evaluasi berpendidikan terakhir Ners 11 orang, D4

1 orang, D3 1 orang, SPK 1 orang (Rumah


Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf TujuanUmum

Kabupaten Gowa, 2017). Untuk mengetahui faktor-faktor yang


Fakta menunjukkan dari data audit
mempengaruhi pendokumentasian asuhan
yang diperoleh peneliti saat melakukan
keperawatan di Rumah Sakit Umum
studi awal di Rumah Sakit Umum Daerah
Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
Syekh Yusuf Kabupaten Gowa bahwa dari
TujuanKhusus
30 dokumentasi asuhan keperawatan,
a. Untuk mengetahui hubungan
dokumentasi hanya terisi 26,6% dan
pendidikan perawat dengan
hampir semua tidak lengkap, dokumentasi
pendokumentasian asuhan
diagnosa keperawatan 53,3%, dokumentasi
keperawatan.
perencanaan keperawatan hanya 36,6%, b. Untuk mengetahui hubungan

dokumentasi implementasi hanya 46,6%, pengetahuan perawat dengan

dan dokumentasi evaluasi hanya 30%. pendokumentasian asuhan

Hampir semua dokumentasi asuhan keperawatan.


c. Untuk mengetahui hubungan motivasi
keperawatan pasien tidak lengkap dan
perawat dengan pendokumentasian
bahkan ada status yang tidak ada
asuhan keperawatan.
dokumentasi sama sekali (Rumah Sakit
METODE PENELITIAN
Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten
Penelitian ini merupakan penelitian
Gowa, 2017).
analitik observasional dengan pendekatan
Berdasarkan masalah tersebut, penulis
“Cross Sectional Study” yang merupakan
ingin melakukan kajian mengenai faktor-
rancangan penelitian dengan melakukan
faktor apa saja yang mempengaruhi
pengukuran atau pengamatan pada saat
pendokumentasian asuhan keperawatan di
yang bersamaan (sekali waktu).
rumah sakit umum daerah syekh yusuf
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
kabupaten

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Rumah dan paling sedikit adalah umur > 50 tahun

Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf yaitu 2 orang (2,0%).

Kabupaten Gowa. Dilaksanakan pada Kelompok lama bekerja, responden

bulan Oktober- November Tahun 2017. paling banyak adalah > 10 tahun yaitu

Populasi dan Sampel sebanyak 50 orang (49,5%), dan paling

Populasi dalam penelitian ini sedikit adalah umur 1-3 tahun yaitu 3

adalah seluruh perawat di Rumah orang (3,0%).

Sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Analisa Univariat

yaitu sebanyak 134 orang perawat Karakteristik pendidikan dari 101

yang berpendidikan terakhir Ners 78 responden, terdapat 62 perawat (61,4%)

orang, D4 5 orang, D3 50 orang dan yang memilki pendidikan Ns dan 39

SPK 1 orang. Pengambilan sampel perawat (38,6%) yang memiliki

dalam penelitian ini menggunakan pendidikan D3.

metode probability sampling dengan Pengetahuan perawat dari 101

teknik simple random sampling, yaitu responden, terdapat 61 perawat (60,4%)

tekhnik pengambilan sampel yang yang memilki pengetahuan cukup dan 40

memberikan peluang yang sama perawat (39,6%) yang memiliki

kepada setiap anggota populasi untuk pengetahuan kurang.

menjadi sampel. Motivasi perawat dari 101 responden,

HASIL PENELITIAN terdapat 68 perawat (67,3%) memiliki

Karakteristik Responden motivasi yang tinggi dan 33 perawat

Berikut ini merupakan karakteristik (32,7%) yang memiliki motivasi rendah.

responden berdasarkan kelompok umur, Pendokumentasian perawat 101

responden paling banyak adalah umur 31- responden, terdapat 43 perawat (42,6%)

40 tahun yaitu sebanyak 62 orang (61,4%), yang memiliki pendokumentasian yang


baik dan 58 perawat (57,4%) yang keperawatan nya baik dan 37 perawat

memiliki pendokumentasian yang kurang. (92,5%) yang pendokumentasian asuhan

Analisa Bivariat keperawatan nya kurang.

Menunjukan bahwa dari 101 Menunjukan bahwa dari 101

responden, yang memilki pendidikan Ns responden, yang memiliki motivasi tinggi

terdapat 36 perawat (58,1%) yang terdapat 35 perawat (51,5%) memiliki

pendokumentasian asuhan keperawatan motivasi untuk melakukan

nya baik dan 26 perawat (41,9%) pendokumentasian asuhan keperawatan

melakukan pendokumentasian asuhan baik dan 33 perawat (48,5%) memiliki

keperawatan kurang. Sedangkan motivasi kurang. Sedangkan dari tingkat

responden yang memiliki pendidikan D3, motivasi perawat yang rendah, terdapat 8

terdapat 7 perawat (17,9%) yang perawat (24,2%) yang memiliki motivasi

pendokumentasian asuhan keperawatan baik untuk melakukan pendokumentasian

nya baik dan 32 perawat (82,1%) yang asuhan keperawatan dan 25 perawat

melakukan pendokumentasian asuhan (75,8%) memilki motivasi yang kurang.

keperawatan kurang. KESIMPULAN DAN SARAN

Menunjukan bahwa dari 101 Dari hasil penelitian yang dilakukan

responden, yang tingkat pengetahuan di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh

cukup terdapat 40 perawat (65,6%) yang Yusuf Kabupaten Gowa dengan jumlah

pendokumentasian asuhan keperawatan responden 101 perawat diperoleh

nya baik dan 21 perawat (34,4%) yang kesimpulan bahwa ada hubungan antara

pendokumentasian asuhan keperawatan tingkat pendidikan dengan

nya kurang. Sedangkan dari tingkat pendokumentasian asuhan keperawatan di

pengetahuan kurang terdapat 3 perawat Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf

(7,5%) yang pendokumentasian asuhan Kabupaten Gowa, ada hubungan antara


tingkat pengetahuan dengan pengembangan ilmu pengetahuan

pendokumentasian asuhan keperawatan di khususnya keperawatan di masa yang akan

Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf dating. Diharapkan agar peneliti

Kabupaten Gowa, ada hubungan antara selanjutnya dapat mengembangkan

motivasi dengan pendokumentasian penelitian ini dengan mengadakan

asuhan keperawatan di Rumah Sakit penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor

Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten yang berhubungan dengan

Gowa. pendokumentasian asuhan keperawatan.

Saran yang dapat diberikan oleh DAFTAR PUSTAKA

peneliti untuk kepala bidang keperawatan Adiono. S dan Kunoli. F. J. 2013.


“Analisis Faktor Yang
kiranya dapat mengevaluasi Berhubungan Dengan
Pendokumentasian Asuhan
pendokumentasian asuhan keperawatan
Keperawatan Di Ruang Rawat
yang selama ini diterapkan, untuk Inap RS Bhayangkara Palu”.
Palu. Diakses Tanggal 09
mengatasi masalah mengenai September 2017.

pendokumentasian asuhan keperawatan. Andriani. M dan Fitri. R. 2013.


“Hubungan Kinerja Perawat
Bagi pihak rumah sakit perlu mengadakan
Dalam Pendokumentasian Askep
pelatihan tentang standar dokumentasi Dengan Kepuasan Pasien
Terhadap Pelayanan Yang
yang telah dipergunakan kepada perawat Diberikan Di Ruangan Inap
RSUD Kota Solok Tahun 2013”.
baik yang lama masa kerjanya maupun Bukittinggi. Diakses Tanggal 09
September 2017.
yang baru, pendidikan Ners, S1 dan D3
Aswar. S, dkk. 2014. “Faktor Yang
agar dokumentasi asuhan keperawatan
Mempengaruhi Efektifitas
yang ada dapat ditingkatkan. Sekolah Pelaksanaan Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan Di Instalasi
Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar, agar Rawat Inap Bedah Rumah Sakit
Umum Daerah Andi Makkasau
hasil penelitian ini dapat dijadikan Parepare”. Parepare. Diakses
Tanggal 24 Agustus 2017.
referensi untuk meningkatkan
Bahar. M. 2017. “Faktor-Faktor Yang Menerapkan Asuhan
Berhubungan Dengan Keperawatan Di Rumah Sakit
Pendokumentasian Asuhan Umum Bethesda GMIM
Keperawatan Perianestesi di Tomohon”. Manado. Diakses
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Tanggal 09 September 2017.
Purwokerto dan RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta”. Mangole. J. E, dkk. 2015. “Hubungan
Yogyakarta. Diakses Tanggal 24 Perilaku Perawat Dengan
Agustus 2017. Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Di Cardiovaskular
Bara. M dan Suryati. 2014. “Hubungan And Brain Center RSUP Prof. Dr.
Motivasi Perawat dengan R. D. Kandou Manado”. Manado.
Pelaksanaan Pendokumentasian Diakses Tanggal 24 Agustus 2017.
Asuhan Keperawatan di Ruang
Rawat Inap RSUD Pasar Rebo”. Murni. D, dkk. 2016. “Kajian Faktor
Jakarta. Diakses Tanggal 24 Organisasi Dengan Kinerja
Agustus 2017. Perawat Pelaksana Dalam
Pendokumentasian Asuhan
Dermawan. D. 2012. “Proses Keperawatan Di Ruang Rawat
Keperawatan Penerapan Konsep Inap RSUD Pariaman”. Padang.
dan Kerangka Kerja”. Diakses Tanggal 09 September
Yogyakarta. Gosyen Publishing. 2017.

Efnawati. S. D, dkk. 2015. “Analisis Nurlina, dkk. 2013. “Faktor-Faktor Yang


Faktor: Perilaku Berhubungan Dengan Penerapan
Pendokumentasian Asuhan Standar Asuhan Keperawatan Di
Keperawatan Di RS PKU Ruang Rawat Inap RSUD
Muhammadiyah Surabaya”. Labuang Baji Makassar Tahun
Surabaya. Diakses Tanggal 24 2013”. Makassar. Diakses
Agustus 2017. Tanggal 08 September 2017.

Eka. F, dkk. 2014. “Gambaran Faktor Nurman. M. 2013. “Faktor-Faktor Yang


Kinerja Perawat Dalam Berhubungan Dengan
Mendokumentasikan Askep Di Pendokumentasian Keperawatan
RSUD Syekh Yusuf Gowa”. Gowa. Di Ruang Inap RSUD
Diakses Tanggal 09 September Bangkinang”. Riau. Diakses
2017. Tanggal 24 Agustus 2017

Hidayat. A. A. A. 2017. “Metodologi Nursalam, 2012. “Manajemen


Penelitian Keperawatan dan Keperawatan : Aplikasi Dalam
Kesehatan”. Jakarta. Salemba Praktik Keperawatan
Medika. Profesional”. Jakarta. Salemba
Medika.
Mandagi. F. M, dkk. 2015. “Analisis
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Nursalam. 2014. “Manajemen
Dengan Kinerja Perawat Dalam Keperawatan : Aplikasi Dalam
Praktik Keperawatan Keperawatan”. Jakarta. Diakses
Profesional”. Jakarta. Salemba Tanggal 07 September 2017.
Medika.
Yanti. R. I dan Warsito, B, E. 2013.
Salmawati. 2013. “Faktor Yang “Hubungan Karakteristik
Berhubungan Dengan Perawat, Motivasi, Dan Supervisi
Pelaksanaan Dokumentasi Dengan Kualitas Dokumentasi
Asuhan Keperawatan di Ruang Proses Asuhan Keperawatan”.
Perawatan RSUD Labuang Baji Jakarta. Diakses Tanggal 09
Makassar”. Makassar. Diakses September 2017.
Tanggal 24 Agustus 20017.
Yunartha. M. 2015. “Pelaksanaan
Selvya. A. 2015. “Hubungan Motivasi Pendokumentasian Asuhan
Terhadap Pendokumentasian Keperawatan Di Rumah Sakit
Asuhan Keperawatan Di UPTD Jiwa Daerah Provinsi Jambi”.
Puskesmas Kecamatan Pontianak Jambi. Diakses Tanggal 09
Utara”. Pontianak. Diakses September 2017.
Tanggal 09 September 2017.

Setiadi. 2012. “Konsep dan Penulisan


Dokumentasi Asuhan
Keperawatan Teori dan Praktik”.
Yogyakarta. Graha Ilmu.

Siswanto. L. M. H, dkk. 2013. “Faktor-


Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kelengkapan
Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan”. Mataram. Diakses
Tanggal 08 September 2017

Wahid. A dan Suprapto. I. 2012.


“Dokumentasi Proses
Keperawatan”. Yogyakarta. Nuha
Medika.

Wawan. A, dkk. 2012. “Teori &


Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
Dan Perilaku Manusia”.
Yogyakarta. Nuha Medika.

Widyaningtyas. K. S. 2013. “Analisis


Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kepatuhan
Perawat Dalam
Pendokumentasian Asuhan

Você também pode gostar