Você está na página 1de 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan antenatal adalah cara yang tepat untuk merawat diri dan anaknya
yang belum lahir. Hal ini ditekankan pada semua referensi pendidikan dari
buku ajar medi hingga majalah wanita. Asuhan prenatal dimulai di Edinburgh
pada peralihan abad ke-20, klinik untuk pemeriksaan ibu hamil yang tampak
sehat, jarang di temukan sebelum perang dunia pertama.beberapa, ibu hamil
menjalani palpasi apdomen namun sebagian besar hanya memperoleh
konsultasi medis atau kebidanan satu kali sebelum persalinan. Ketika mereka
kunjungan antenatal. Obstentri dan kebidanan merupakan pelayanan
pertolongan pertama yang berfokus pada persalinan dan komplikasinya :
hampir semua kewaspadaan, pikiran, dan perhatian berfokus dengan kelahiran
dan kemajuan mekanisnya. Hanya sedikit perhatian yang diberikan pada
antenatal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan antenatal
2. Apa saja tanda dan gejala pada kehamilan
3. Keluhan pada masa kehamilan
4. Mengetahui asuhan keperawatan antenatal

C. Tujuan
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tubuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial
ibu.
3. Mengenai dan mengurangi sedini mungkin adanya penyakit dan
komplikasi yang dapat muncul selama kehamilan, termasuk riwayat sakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan

1
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman
dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan
mempersiapkan ibu agar dapat memberi asi yang eklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin
agar tumbuh berkembang secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahiran mati dan kematian
neonata.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Antenatal Care


Antenatal care adalah perawatan yang ditunjukan kepada ibu hamil, yang
bukan saja bila ibu hamil sakit dan menerima perawatan, tetapi juga
pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehungga ibu dan anak
sehat. Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi
obsentri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin
(Saifuddin,dkk 2002).
Antenatal care adalah suatu program yang terancang berupa obsesvasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Handaya,2008).

B. Tanda dan Gejala Kehamilan


1. Tanda presumsi
a. Subjektif :
1) Menorrhea
Dapat disebabkan oleh gangguan endokrin, abnormalitas sistem
saraf, penyakit infeksi, anemia, abstruksi servikal atau ketengangan
emosi atau keletihan, dapat diakibatkan karena anemia infeksi.
2) Mual dan Muntah (morning sickness)
Merupakan respon awal tubuh terhadap tingginya kadar progesteron,
dapat disebabkan karena gangguan pada saluran cerna atau alergi.
Terjadi antara minggu ke-2 sampai ke-6 dan menghilangkan pada
minggu ke-12.
3) Perubahan Payudara
Terasa penuh dan nyeri, hiperpikmentasi areola mamae, perubahan
nipple, sekresei korotrum, pelebaran vena.
4) Peningkatan Sekresi Berkemih

3
Kongesti darah pada organ-organ pelvik meningkatkan sensitivits
jaringan, tekanan karna pembesaran uterus menstimulasi saraf dan
mentriger keinginan untuk berkemih selama hamil. Dapat pula
disebabkan oleh penyakit infeksi saluran kencing, trauma dan
pertumbuhan tumor versi urunaria.
5) Perubahan Mood
Letih, pusing, sakit kepala
6) Leokorea Quickeng
Sensasi adanya gerakan dapat dirasakan pada minggu ke-22 pada
primpara dan minggu ke-20 pada multipara

b. Objektif (Probabilitas)
1) Perubahan fisiologi dan anatomi
2) Peningkatan temperatul basal tubuh (basal body temperature)
3) Perubahan kulit
4) Striae gravidarum dan pigmentasi (kloasma, linea nigra)
5) Perubahan payudara
6) Pembesaran abdomen
7) Perubahan rahim dan vagina

2. Tanda Kemungkinan Hamil


Merupakan tanda-tanda yang dapat diovservasi oleh pemeriksa. Bila
dibanding dengan tanda dan gejala presumsi, maka tanda kemungkinan
memberi dugaan kuat adanya kehamilan. Tanda meliputi :
a) Pembesaran rahim
b) Uterin shouffle adalah goyangan desiran nadi yang terdengar diatas
uterus ibu hamil
c) Kontraksi Broxton Hicks
d) Ballotement : pantulan yang terjadi ketika bayi pemeriksa mengetuk
janin yang mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang
menjauh dan kemudian kembali bawah rahim.

4
e) Henger sign : melunaknya segmen bawah rahim
f) Goodell sign : melunaknya serviks
g) Test kehamilan positif

C. Keluhan Pada Masa Kehamilan


Keluhan pada masa hamil adalah suatu kondisi bersifat subjektif dimana
pada individu yang hamil terjadi proses adaptasi kepada kehamilannya.
Keluhan-keluhan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Keluhan pada triwulan I ( usia kehamilan 1-3 bulan)
a. Mual dan Muntah terutama terjadi pada pagi hari dan akan
menghilang pada siang hari (morning sickness)
b. Rasa Enek atau Mual terutama bila mencium bau yang menyengat
c. Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi karena
adanya gangguan keseimbangan, perut kosong
d. Sering Kencing karena tekanna uterus yang membesar dan menekan
pada kandung kemih
e. Keputihan/Lekorea pengaruh peningkatan hormon kehamilan
(estrogen dan progesteron ) yang mempengaruhi mukosa serviks dan
vagina
f. Pengeluaran Darah Pervagina bila terjadi pendarahan pervagina perlu
diwaspadai adanya abortus
g. Perut Membesar
h. Psikologis perasaan dengan penerimaan kehamilan atau
mempengaruhi penerimaan ibu terhadap kelainan yang timbul.
Sebaliknya karna menolak kehamilan, keluhan tersebut
menimbulkan rasa tidak nyaman dan menimbulkan antipati terhadap
kehamilannya. Pada masa ini sering timbul konflik karna
pengalaman baru, sehingga ibu hamil perlu mendapatkan perhatian
dan dukungan suami.

5
2. Keluhan pada triwulan II ( usia kehamilan 4-6 bulan )
Pada masa ini keluhan yang bersifat subjektif sudah berakhir,
sehingga bila ada ibu hamil masih mendapatkan keluhan seperti pada
trimester I, perlu diwaspadai kemungkinan adanya faktor pisikologis.
Pada triwulan ini sering ditandai adanya adaptasi ibu terhadap
kehamilannya, perasaan ibu cenderung lebih stabil, karena keluhan yang
terjadi pada triwulan I sudah terlewati. Ibu merasakan pengalaman baru,
mulai merasakan gerakan baji terdengarnya DJJ, melalui alat Doptone
atau melihat gambar/posisi melalui pemeriksaan USG. Triwulan II juga
dikatakan fase aman, sehingga aktivitas ibu dapat berjalan tanpa
gangguan.

3. Keluhan pada triwulan III ( usia kehamilan 7-9 bulan)


Kejadian yang sering timbul antara lain :
a. Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat
menunjukkan kemungkinan terjadi anemia dengan Hb<10gr%
b. Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat digunakan
rujukan kemungkinan adanya hipertensi.
c. Kaki edema. Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah
satu gejala dari triasklasikeklamsi. Sesak napas pada triwulan III
perlu dicurigai kemungkinan ada nya kelainan letak atau sungsang.
d. Perdarahan pada triwulan III bisa terjadi perdarahan pervagina perlu
dicurigai adanya plasenta praevia atau solusio plasenta
e. Keluar cairan ditempat tidur pada siang atau malam hari, bukan pada
saat kencing, perlu diwaspadai adanya ketuban pecah dini
f. Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kemih akibat
masuknnya kepala kepintu atas panggul.
g. Psikologis : kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang bayi.

6
D. Asuhan Keperawatan Antenatal
Kunjungan Awal Pertama
1. Anamnesa : nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama dan alamat
2. Keluhan utama : Apakah penderita datang untuk memeriksa kehamilan
ataukah pada pengaduan lainnya
3. Riwayat haid :
a) Menarche (usia pertama datang haid)
Usia wanita pertama haid bervariasi, antara 12-16 tahun. Hal ini di
pengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa, lingkungan, iklim
dan keadaan umum.
b) Siklus
Siklus haid terhitung mulai hari pertama haid hingga hari pertama
haid berikutnya, siklus haid perlu ditanyakan untuk mengetahui
apakah klien mempunyai kelainan siklus haid atau tidak. Siklus
normal haid biasanya adalah 28 hari.
c) Lamanya haid
Lamanya haid yang normal adalah +- 7 hari. Apabila sudah mencapai
15 hari berarti sudah abnormal dan kemungkinan adanya gangguan
ataupun penyakit yang mempengaruhi.
d) Banyaknya haid
Normalnya yaitu 2 kali ganti pembalut dalam sehari. Apabila
darahnya terlalu berlebih, itu berarti telah menunjukan gejalah
kelainan banyaknya darah haid
e) Dismenorhoe (nyeri haid)
Nyeri haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah klien
menderitanya atau tidak di tiap haidnya. Nyeri haid juga menjadi
tanda bahwa kontraksi uterus klien begitu hebat sehingga
menimbulkan nyeri haid
4. Riwayat perkawinan
a) Kawin atau tidak, untuk mengetahui penyakit kelamin

7
b) Berapa kali kawin, untuk mengetahui penyakit kelamin
c) Berapa lama kawin, bila orang sudah lama kawin nilai anak tentu
besar sekali dan ini harus diperhitungan dalam pimpinan persalinan
5. Riwayat kehamilan : adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang
sangat toxemis gravidarum
6. Riwayat persalinan sebelumnya : spontan atau buatan, aterm (cukup
bulan) atau preterm, perdarahan, ditolong oleh siapa (bidan, dokter atau
dukun kampung)
7. Riwayat nifas sebelumnya : perdarahan, bagaimana laktasi
8. Riwayat anak yang lahir : jenis kelamin, hidup atau tidak bila meninggal
umur berapa dan sebabnya meninggal, berat badan waktu lahir
9. Riwayat Kehamilan sekarang :
a) Hamil muda : keluhan mual, muntah, perdarahan sakit kepala,
pemeriksaan pertama kali kehamilan, apakah sudah imunisasi Tt1
bila sudah tanggal berapa, TT2 tanggal berapa
b) Hamil lanjut : keluhan pusing, muntah oedem, nyeri perut,
penglihatan kabur, merasakan gerakan janin pertama kali pada umur
kehamilan berapa, rasa gatal di vulva, pengeluaran cairan, oedem
hipertensi
10. Riwayat penyakit keluarga
a) Adakah penyakit keturunan keluarga : DM, hipertensi, jantung, asma
b) Adakah yang berpenyakit menular seperti : TBC
c) Riwayat kehamilan kembar
d) Riwayat penyakit yang perna di derita : perna sakit keras atau operasi
11. Pemeriksaan
a) Pemeriksaan umum : bagaimama keadaan umum, kesadaran keadaan
emosional, gizi, kelainan bentuk badan, obsevasi tanda-tanda vital
b) Pemeriksaan fisik :
1. Kepala : di lihat kebersihan dan kelainan kepala
2. Muka : kelopak mata oedem atau tidak, konjungtiva anemis atau
tidak, sklera ikterik atau tidak, apakah ada doasma gravidarum

8
3. Mulut dan lidah : bersih atau tidak, apakah ada caries, epulis dan
stomatis
4. Hidung : apakah ada polip
5. Dada : jantung normal atau tidak dan perhatikan irama
frekuensinya, paru-paru apakah ada suara ronkhi, whezzing dan
frekuensi pernapasannya
6. Payudara : pembesarannya bagaimana, puting susu menonjol atau
tidak, apakah ada tumor, apakah ada nyeri
7. Extremitas atas dan bawah : apakah ada oedem, kekakuan sendi
dan varieses
c) Pemeriksaan penunjang :
1. Laboratorium : urine, darah
2. USG

9
NANDA NOC NOC
Trimester 1 Mual dan muntah efek Manajemen mual
yang menganggu Definisi : Pencegah dan
Domain : 12 kenyamanan Definisi : keparahan penanggulangan muntah
fisik efek yang menggangu
Kelas. 1 kenyamanan fisik dari mual kronis, Aktivitas-aktivitas :
muntah-muntah serta 1. dorongan pasien
Mual b.d kehamilan muntah yang untuk memantau
menggangu fungsi pengalaman diri
Definisi : suatu fenomena hidup sehari-hari terhadap mual
subjektif tentang rasa 2. evaluasi
nyaman pada bagian Setelah di lakukan pengalaman masa
belakang tenggorok atau tindakan keperawatan lalu individu
lambung, yang dapat atau selama ..x 24 jamdi terhadap mual
tidak dapat mengakibatkan harapkan pasien (kehamilan)
muntah memenuhikriteria 3. kendalikan
sebagai berikut : faktor-faktor
Batasan karakteristik : Indikator : lingkungan yang
1. Keengganan 1. Asupan cairan mungkin
terhadap makanan menurun membangkitkan
2. Mual 2. Asupan mual (mis. Bau
3. Rasa asam di makanan yang tidak
dalam mulut berkurang menyenangkan)
4. Sensasi muntah 3. Kehilangan 4. ajari penggunaan
selera makan teknik non
4. Penurunan berat farmakologi (mis.
barat Terapi musik,
5. Malaise relaksasi)
untuk mengatasi
mual
5. timbang berat
badan secara
teratur
6. monitor asupan
makanan
terhadap
kandungan gizi
dan kalori

10
Trimester II Status kenyaman fisik Manajemen Lingkungan :
Definisi : kenyamanan kenyamanan
Domain 12 : Gangguan fisik yang berkaitan Definisi : manipulasi
rasa nyaman dengan sensai tubuh lingkungan pasien untuk
dan mekanisme mendapatkan
Kelas 1 : homeostatis. kenyamanan yang
Kenyamanan fisik optimal
Setelah di lakukan
Gangguan rasa nyaman b.d tindakan keperawatan Aktivitas :
kurang pengendalian selama ..x 24 jamdi 1. hindari gangguan
lingkungan harapkan pasien yang tidak perlu
memenuhikriteria dan berikan untuk
Definisi : sebagai berikut : waktu istirahat
Merasa kurang nyama, 2. Sediakan
lega dan sempurna dalam Indikator : lingkungan yang
dimensi fisik, 1. Posisi yang aman dan bersih
psikospiritual, lingkungan, nyaman 3. Posisikan pasien
budaya dan atau sosial 2. Kesejahteraan untuk
fisik memfasilitasi
Batasan Karakteristik : kenyamanan
1. Ansietas
2. Ketidakmampuan
untuk rileks
3. Merasa kurang senang
4. Merasa tidak nyaman

Trimester III Eliminasi urine Bantuan berkemih


Definisi : disfungsi Definisi : peningkatan
Domain 3 : eliminasi dan eliminasi urine. kontinensia urine dengan
pertukaran menggunakan pengingat
Setelah di lakukan waktu secara verbal
Kelas 1 : tindakan keperawatan dalam melakukan
Fungsi urinarius selama ..x 24 jam di aktivitas eliminasi dan
harapkan pasien memberikan umpan balik
Gangguan eliminasi urin memenuhi kriteria positif untuk mencapai
b.d Obstruksi anatomik sebagai berikut : keberhasilan dalam
Indikator : aktivitas eliminasi.
Definisi : 1. Pola
Disfungsi eliminasi urine eliminasi Aktivitas:
2. Bau urine 1.lakukan
Batasan karakteristik : 3. Jumlah urine pencatatan
1. Anyangan- 4. Warna urine mengenai
anyangan 5. Intake cairan spesifikasi
2. Dorongan kontinensia
berkemih selama 3 hari
3. Sering berkemih untuk

11
mendapatkan
pola pengeluaran
(urine).
2. Tetapkan
waktu untuk
memulai dan
mangakhiri
(berkemih)
dalam jadwal
bantuan
berkemih jika
tidak (berkemih)
dalam 24 jam
3. Berikan waktu
(5 detik) untuk
meminta bantuan
terkait dengan
aktivitas
toileting.
4. Tentukan respon yang
tepat dengan mengecek
pakaian /linen pasien
dengan cara yang tepat.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Pencegahan infeksi neonatus
2. Penyeluhan tentang nutrisi, aktivitas, kebiasaan tidur, hubungan seksual dan
pemakaian obat
3. Jadwal kunjungan, sejak konsepsi sampai dengan 28 minggu kehamilan
setiap 4 minggu, 29-36 minggu kehamilan setiap 2 atau 3 minggu, 37 minggu
kehamilan sampai lahir setiap 1 minggu
4. Informasi tanda dan bahaya kehamilan seperti perdarahan per vaginam
dengan tanda atau nyeri, pecah ketuban ( kular air dari vagina), sakit kepala
yang berlebihan, gangguan penglihatan, nyeri abdomen
5. Kelas prenatal
6. Rencana melahirkan

12
EVALUASI
Kelanjutan dan evaluasi terhadap efektivitas intervensi keperawatan. Evaluasi
keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, dimana perawat
menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan diri ibu dan menilai sejauh
mana masalah ibu dapat diatasi. Di samping itu, perawat juga memberikan umpan
balik atau pengkajina ulang jika tujuan yang ditetapkan belum tercapai sehingga
proses keperawatan dapat dimodifikasi

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan antenatal adalah cara yang tepat untuk merawat diri dan anaknya
yang belum lahir. Hal ini ditekankan pada semua referensi pendidikan dari
buku ajar medi hingga majalah wanita.
Antenatal care adalah perawatan yang ditunjukan kepada ibu hamil, yang
bukan saja bila ibu hamil sakit dan menerima perawatan, tetapi juga
pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehungga ibu dan anak
sehat. Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi
obsentri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin
(Saifuddin,dkk 2002).

B. Saran
Untuk mengerti Asuhan Keperawatan Antenatal dan semoga bermanfaat
bagi pembaca. Kemudia krtik dan saran dari pembaca diharapkan demi
kesempurnaan penulis makalah dikemudian hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.

Walyani Elisabeth siwi. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.


Yogyakarta : Pustakabarupress

Salmah at all (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal Care . EGC: Jakarta

15

Você também pode gostar