Você está na página 1de 10

BAB.

I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki sejarah Kelam Penjajahan Oleh Beberapa bangsa
eropa. Mereka menjajah Indonesia untuk dapat menguasai secara rempah-
rempah yang kita miliki, bagi bangsa eropa rempah – rempah adalah hal yang
sangat berharga. Hasrat untuk mencari pemasok rempah – rempah bari
Mereka, menuntun Mereka Pada penjelajahan antar Samudra.
Pada makalah ini akan kami jelaskan bagaimana awal dari Petualangan
yang mereka lakukan, Serta Proses Perebutan kekuasaan yang mereka
lakukan untuk menguasai seluruh stok rempah di negeri Timur.
1.2. Susunan Masalah
Dalam Makalah Ini akan dijawab beberapa pokok pertanyaan, antara lain:
- Bangsa apa saja yang melakukan penjelajahan samudra?
- Mengaap mereka melakukan penjelajahan samudra?
- Apa tujuan mereka melakukan penjelajahan samudra?
- Bagaimana cara mereka memperoleh hal yanng mereka inginkan
dalam melakukan penjelajahan samudra?

1
BAB.II
ISI
2.1. Memahami Motivasi , Nafsu , dan Kejayaan Barat
Orang-orang Eropa berusaha sekuat tenaga untuk menemukan daerah hasil
rempah-rempah. Rempah-rempah ini menjadi komoditas perdagangan yang
sangat laris di Eropa. Daerah yang menghasilkan rempah-rempah itu tidak lain
adalah Kepulauan Nusantara. Orang-orang Eropa menyebut daerah itu dengan
nama HIndia. Bagaikan “memburu mutiara dari timur”, orang-orang Eropa
berusaha datang ke Kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah.
Peristiwa sejarah di suatu tempat sangat mungkin terpengaruh atau menjadi
dampak dari peristiwa lain yang terjadi di tempat yang cukup jauh. Peristiwa
kedatangan bangsa Barat ke Indonesia dilatarbelakangi oleh peristiwa yang
jauh dari Indonesia misalnya peristiwa jatuhnya Konstantinopel di kawasan
Laut Tengah pada tahun 1453.
2.2. Menganalisis Petualangan, Penjajahan, dan Penemuan Dunia Baru
Setelah jatuhnya Konstantinopel tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, akses
bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah di
kawasan Laut Tengah menjadi tertutup. Harga rempah-rempah melambung
sangat tinggi di pasar Eropa. Oleh karena itu, mereka berusaha mencari dan
menemukan daerah-daerah penghasil rempah-rempah ke timur. Mulailah
periode petualangan , penjelajahan , dan penemuan dunia baru. Upaya tersebut
mendapat dukungan dan partisipasi dari pemerintah dan para ilmuwan.
Portugis dan spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor petualangan, pelayaran,
dan penjelajahan samudera untuk menemukan Kepulauan Nusantara sebagai
daerah penghasil rempah-rempah. Kemudian menyusul Belanda dan Inggris.
Tujuannya adalah untuk :
 Gold : memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan
mengumpulkan emas, perak dan bahan-bahan tambang serta bahan-bahan
lain yang sangat berharga.
 Glory : memburu kejayaan , superioritas, dan kekuasaan.

2
 Gospel : menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama.
Pada mulanya orang-orang Eropa ingin mencari dan bertemu Prester John
yang meraka yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa di Timur.
2.3. bangsa-bangsa Eropa menuju Kepulauan Nusantara.
2.3.1. Spanyol
Orang-orang Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran
dan penjelajahan samudera mencari daerah baru penghasil rempah-rempah
di timur (disebut Tanah Hindia). Mereka diprakarsai oleh Christoper
Columbus. Sebelum berangkat Columbus menghadap kepada Ratu Isabella
untuk mendapat dukungan termasuk fasilitas. Ratu Isabella mengizinkan
juga menyediakan hadiah apabila misi Columbus berhasil.
Atas dasar keyakinan bahwa bumi itu bulat maka Columbus dengan
rombongannya optimis behasil menemukan daerah baru di timur. Pada
tanggal 3 Agustus 1942, Columbus berangkat dari pelabuhan Spanyol
berlayar menuju arah barat. Pada tanggal 6 September tahun yang sama,
rombongan Columbus sampai di Kepulauan Kanari di sebelah barat Afrika.
Ekspedisi penjelajahan samudra dilanjutkan dengan mengarungi lautan luas
yang dikenal ganas, yakni Samudera Atlantik. Setelah sekitar satu bulan
lebih berlayar, tanggal 12 Oktober 1492 rombongan Columbus berhasil
mendarat di pantai bagian dari Kepulauan Bahama. Columbus mengira
bahwa ekspedisinya ini sudah sampai di Tanah Hindia. Oleh karena itu,
penduduk yang menempati daerah itu disebut orang-orang Indian. Tempat
mendarat Columbus ini kemudian dinamakan San Salvador. Tahun 1493
Columbus sampai kembali di Spanyol. Kedatangan Columbus dan
rombongan disambut dengan suka cita. Bahkan dengan keberhasilan
mendarat di Kepulauan Bahama dan Haiti, Columbus diakui sebagai
penemu daerah baru yakni Benua Amerika.
Columbus belum berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah.
Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh Magellan/Magelhaes atau umum
menyebut Magelhaens. Ia juga disertai oleh seorang kapten kapal yang
bernama Yan Sebastian del Cano. Berdasarkan catatan-catatan yang telah
dikumpulkan Columbus, Magellan mengambil beserta rombongan mendarat

3
di ujung selatan benua yang ditemukan Columbus (Amerika). Di tempat ini
terdapat selat yang agak sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan.
2.3.2. Potugis
Berita keberhasilan Columbus menemukan daerah baru, membuat
penasaran raj Portugis, Manuel I. dipanggillah pelaut ulung Portugis
bernama Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat sampai di
Tanah Hindia tempat penghasil rempah-rempah. Kebetulan sebelum Vasco
da Gama mendapatkan perintah dari raja Manuel I, sudah ada pelaut
Portugis bernama Bartholomeus Diaz melakukan pelayaran mencari daerah
Timur dengan menelusuri pantai barat Afrika. Pada tahun 1488 karena
serangan omnak besar terpaksa Bartholomeus Diaz mendarat di suatu Ujung
Selatan Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian dinamakan Tanjung
Harapan. Ia tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi memilih bertolak
kembali ke negerinya.
Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk
memulai penjelajahan. Berdasarkan pengalaman Bartholomeus Diaz itu,
Vasco da Gama juga berlayar mengambil rute yang pernah dilayari
Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung
Harapan. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya,
rombongan Vasco da Gama melanjutkan penjelajahan, berlayar menelusuri
pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Lautan
Hindia (Samudera Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama
mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai Barat India.
Di Goa, India Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa di Goa atas
nama pemerintahan Portugis. Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-
orang Portugis menyadari bahwa India ternyata bukan daerah penghasil
rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan kota pusat
perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu, dipersiapkan ekspedisi
lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Dengan armada
lengkap alfonso de Albuquerque berangkat untuk menguasai Malaka. Pada
tahun 1511 armada Portugis berhasil menguasai Malaka. Dengan demikian
kekuatan Portugis semakin mendekati Kepulauan Nusantara. Orang-orang

4
Portugis pun segera mengetahui tempat barunya “mutiara dari timur” yakni
di Kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku.
2.3.3. Belanda
Tahun 1594, Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau
Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Karena keyakinannya bahwa
bumi bulat maka sekalipun dari utara atau barat akan sampai pula di timur.
Ternayata Barents tidak begitu mengenal medan. Ia gagal melanjutkan
penjelajahannya karena kapalnya terjepit es mengingat air di kutub utara
sedang membeku. Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya
Zemlya. Ia berusaha kembali ke negerinya, tetepi ia meninggal di
perjalanan.
Pada tahun 1595, pelaut Belanda yang lain yakni Coenelis de Houtman
dan Piter de Keyser memulai pelayaran. Kedua pelaut ini bersama 64 pucuk
meriam melakukan pelayaran dan penjelajahan samudera untuk mencari
tanah hindia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah. Tahun 1596,
Cornelis de Houtman beserta armadanya berhasil mencapai Kepulauan
Nusantara. Ia dan rombongan mendarat di Banten. Waktu itu di kerajaan
Banten bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan Abdul Mufakir
Mahmud Abdulkadir. Dengan melihat pelabuhan Banten yang begitu
strategis dan adanya hasil tanaman rempah-rempah di wilayah itu, Cornelis
de Houtman berambisi untuk memonopoli perdagangan di Banten. Dengan
kesombongan dan kadang-kadang berlaku kasar, orang-orang Belanda
memaksakan kehendaknya. Hal ini tidak bisa diterima oleh rakyat dna
penguasa banten. Leh karena itu, rakyat mulai membenci bahkan kemudian
mengusir orang-orang Belanda itu. Cornelis de Houtman dan armadanya
segera meningggalkan Banten dan akhirnya kembali ke Belanda.
Ekspedisi penjelajahan berikutnya segera dipersiapkan untuk kembali
menuju kepulauan Nusantara. Rombongan kali ini dipimpin antara lain oleh
van Heemskerck. Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya smapai
di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Heemskerck dan anggotanya
bersikap lebih hati-hati dan bersahabat. Rakyat Banten pun kembali
menerima kedatangan ornag-orang Belanda. Belanda mulai melakukan

5
aktivitas perdagangan. Kapal-kapal mereka mulai berlayar ke timur dan
singgah di Tuban. Dari tuban pelyaran dilanjutkan ke timur menuju Maluku.
Di bawah pimpinan Jacob van Neck mereka sampai di Maluku pada tahun
1599. Kedatangan orang-orang Belanda ini juga diterima baik oleh rakyat
Maluku. Kebetulan waktu itu Maluku sedang konflik dengan orang-orang
Portugis. Pelayaran dan perdagangan orang-orang Belanda di Maluku ini
mendapatkan keuntungan yang berlipat.
2.3.4. Inggris
Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan
Maluku, perdagangan rempah-rempah semakin meluas. Dalam waktu
singkat Lisabon berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di
Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar
dalam perdagangan rempah-rempah karena Inggris mendapatkan rempah-
rempah secara bebas dan relative murah di Lisabon. Rempah-rempah itu
kemudian deperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan sampai di
Eropa Utara. Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan Portugis sebagai
bagian dari perang 80 Tahun, maka Inggris mulai mengalami kesulitan
untuk mendapatkan rempah-rempah dari pasar Lisabon. Oleh karena itu,
Inggris kemudian berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempah-
rempah. Banyak anggota masyarakat, para pelaut dan pedagang yang tidak
melibatkan diri dalam perang justru mengadakan pelayaran dan
penjelajahan samudera untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah.
Dalam pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari daerah penghasil
rempah-rempah, Inggris sampai ke India. Para pelaut dan pedagang Inggris
ini masuk ke India pada tahun 1600. Inggris justru memperkuat keduduk
annya di India. Inggris membentuk kongsi dagang yang diberi nama East
India Company (EIC). Dari India inilah para pelaut dan pedagan g Inggris
berlayar ke Kepulauan Nusantara untuk meramaikan perdagangan rempah-
rempah. Bahkan pada tahun 1811 pernah memegang kendali kekuasaan di
Tanah Hindia.

6
2.4. Masa Perebutan Kekuasaan
Negara Eropa yang dapat digolongkan sebagai negara yang paling awal
dalam melakukan upaya untuk melakukan penguasaan dalam kaitannya dengan
perdagangan di Asia Tenggara adalah Portugis. Dengan dilandasi oleh
semangat 3-G (Gold, Glory, and Gospel) Portugis mencari rute pelayaran
menuju tempat-tempat penghasil rempah-rempah. Mereka awalnya memiliki
keyakinan bahwa tempat tempat tersebut adalah India. Namun ternyata India
hanyalah tempat penjualan rempah-rempah saja, bukan produsen utama.
Produsen utama rempah-rempah ternyata adalah wilayah Hindia Timur yang
berada di Asia Tenggara. Karenanya, seketika Portugis di bawah pimpinan
Alfonso de Albeqorque mencapai Malaka yang menjadi bandar dagang dan
tempat transit utama di Asia Tenggara, Portugis berusaha untuk melakukan
monopoli perdagangan rempah-rempah.
Secara teknis, Portugis memiliki corak layaknya kerajaan maritim dengan
basis berupa perbentengan yang tersebar dari pantai timur Afrika hingga laut
Timor. Basis-basis yang kecil ini memudahkan Portugis dan relatif tidak
mendatangkan masalah sebagaiman yang dihadapi oleh Spanyol, Inggris dan
Belanda dikarenakan negara-negara tersebut berusaha memperluas wilayah
kekuasaan mereka. Meski demikian, kedatangan Portugis di Malaka memicu
berbagai penolakan. Kesultanan Aceh dan Jepara terbukti melancarkan
serangan-serangan ke Malaka untuk mengusir Portugis. Tidak sampai di situ
saja, Portugis pada akhirnya harus diusir dari Malaka setelah terjadi persaingan
dengan Belanda.
Lika-liku politik dan ekonomi Portugis di Malaka tidak luput dari perhatian
Spanyol. Bermula dari ekspedisi yang dilakukan oleh Ferdinand Magellan ke
arah barat, Spanyol pada akhirnya langsung menemukan tempat yang menjadi
sumber utama rempah-rempah yaitu Maluku. Namun ternyata Spanyol
terlambat karena Portugis sudah berada di sana lebih dulu. Akhirnya Spanyol
harus meninggalkan Maluku dan mendirikan basis di tempat yang tidak jauh
dari Maluku namun sudah tidak asing lagi. Pulau Luzon di Filipina dijadikan
basis utama yang sangat kuat baik secara politik maupun ekonomi. Elemen
militer dan misionaris Katholik dikirim ke Luzon dan pulau-pulau sekitarnya

7
untuk membantu pemerintahan. Eksistensi perekonomian yang kuat dibuktikan
dengan adanya jalinan perdagangan perak, porselen, dan sutera yang sangat
menguntungkan Spanyol.
Inggris dan Belanda juga tidak tinggal diam dengan aktivitas Portugis dan
Spanyol di Asia Tenggara. East India Company (EIC) dan Verenidge Oost
Indisch Compangie (VOC) segera bergerak dan mulai melakukan persaingan
dagang. Sebenarnya daerah yang menjadi fokus operasi mereka adalah Hindia
Timur (Indonesia). Hal tersebut berlangsung pada awal abad ke-17. Tujuan
Inggris dan Belanda yang lain adalah menyingkirkan pengaruh Portugis dan
Spanyol dari Asia Tenggara. Hal tersebut dapat dicapai oleh Belanda pada
tahun 1641 dengan terusirnya Portugis dari Malaka. Meskipun Inggris dan
Belanda punya tujuan yang sama terkait penyingkiran Portugis dan Spanyol,
sebernarnya terjadi pertentangan yang hebat antara Inggris dan Belanda.
Kajadian pada tahun 1623 ketika sekumpulan tentara yang berada di bawah
perintah EIC habis dibantai oleh pasukan VOC saat mereka hendak melakukan
perebutan benteng milik VOC menjadi konflik nyata di antara Belanda dengan
Inggris. Hal tersebut berlanjut kepada perang Inggris-Belanda (1652-1654).
Ditambah lagi, ketika kesultanan Banten memberikan izin kepada Belanda
(VOC) untuk mengusir Inggris dari Jawa, maka praktis, Inggris terpaksa harus
memusatkan perhatian kembali ke India.

8
BAB.3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari semua informasi yang sudah kami rangkum, dapat kami simpulkan
bahwa tujuan utama dari penjelajahan antar samudra adalah untuk mencari
lahan kekuasaan baru, menyebarkan ajaran Nasrani dan meraup kekayaan
yang sebesar – besarnya, selain ketiga alasan utama tersebut ada pula beberapa
alasan dan faktor yang mendorong terjadinya penjelajahan antar samudra yang
dilakukan oleh bangsa eropa, salah satunya ialah rempah, bagi bangsa eropa
rempah dapat disetarakan dengan emas berlian, dan pusat perdagangan
rempah mereka adalah konstantinopel, jatuhnya konstantinopel ke tangan turki
menyebabkan mereka kehilangan akses rempah – rempah, untuk mencari
lahan rempah yang baru maka dilakukanlah penjelajahan antar samudra,
penjelajahan ini juga sebenarnya membantu dalam bidang ilmu pengetahuan,
salah satunya ialah pembuktian dari teori bumi bulat, dimana saat kapal
berlayar kearah manapun mereka pergi, nantinya mereka akan kembali ke spot
pelayaran itu sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA
------------------------------------------------------------------------------------------
----------------

Nambaru, 20 Juli 2018

Penyusun

10

Você também pode gostar