Você está na página 1de 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

K
DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK(CKD)
DI RUANG CEMPAKA RSUD BANYUMAS

DISUSUN OLEH
NAMA : Arini ‘Ilma Nafi’ah
NIM : P1337420216024

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K
DENGANGAGAL GINJAL KRONIK (CKD)
DI RUANG CEMPAKA RSUD BANYUMAS

A. PENGKAJIAN
IdentitasPenyaji
Nama : Arini ‘Ilma Nafi’ah
NIM : P1337420216024
Tanggal : 16/07/2018
Tempat: Cempaka RSUD BANYUMAS
Jam : 15.00 WIB

1. IdentitasPasien
No RM : 203216
Nama : Tn.K
Umur : 46th
JenisKelamin : Lakilaki
Tanggallahir : 11 Maret 1972
Status : Kawin
Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : kejawar 3/1, banyumas
Sukubangsa : Jawa
Tanggalmasuk : 10/07/2018
Diagnosamedis : CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
2. IdentitasPenanggungJawab
Nama : Ny.S
Hubungan : Istri
Alamat : kejawar 3/1, banyumas
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Sukubangsa : Jawa
Agama : Islam
3. RiwayatKesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluhkan susah kencing
b. Keluhan tambahan
Klien mengeluhkan susah kencing lemas, sesak, dan batuk
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk rumah sakit melalui IGD pada tanggal 10 Juli 2018 dengan susah
kenicing, keluhan sesak, dada terasa panas, mual, badan terasalemah,. Tanda-
tanda vital ketika masuk rumahsakit yaitu TD : 100/80, Nadi : 96x/m, RR : 28
x/m, S : 36°C, GCS : 10.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien mengatakan klien belum pernah masuk rumah sakit
sebelumnya.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga Klien mengatakan tidak ada penyakit turunan .

4. Pola Fungsional Gordon


a. Pola Persepsi Kesehatan
Keluarga pasien mengatakan bahwa kesehatan sanggat penting untuk dijaga.
Jika klien merasakan sakit, demam, atau sekedar flu biasanya klien
memeriksakan diri ke Puskesmas atau kepelayanan kesehatan terdekat.
b. Pola Nutrisi
Program di RS: Tinggi protein
Intake makanan: klienmakan 3x sehari.
Intake Cairan: Klien minum 4 gelas/hari, air putih dan susu.
Balance cairan :
- Input cairan :
Makan+minum :1500 cc
Air metabolisme :275 cc (5cc/kg bb/hari)
1775 cc
- Output cairan :
Urine : 300 cc/ hari/24jam
Fases : 100 cc
: 400 cc
- IWL = 15xBB = 15x63kg = 39,37 cc/jam/
24 jam 24 jam
Balance cairan :
Input – output - IWL : 1775 cc – 400 cc  39,37
= +1335,63 cc

c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1x/hari pagi
hari. Dan Saat sakit klien BAB cair, urin keluar, < 300 cc per 12 jam.

d. Pola latihan dan aktifitas


KemampuanPerawatanDiri 0 1 2 3 4
Mandi ν
Minum ν
Toileting ν
Ambulasi ν
Berpindah ν
Mobilisasi di tempat tidur ν

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung total
e. Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien mulai tidur malam
sekitar jam 22.00 kemudian subuh jam 04.30 bangun untuk melaksanakan
solat subuh. Saat ini klien hanya terbaring ditempat tidur.
f. Pola Perspektif Kognitif
Keluarga klien mengatakan susah kencing, sesak, dadanya terasa panas ,
semua kegiatan dilakukan di tempat tidur, termasuk toileting. Mata sedikit
kurang jelas, lapang pandang normal, pupil reaktif terhadap cahaya,
Pendengaran tidak ada masalah, Klien masih bias merasakan rasa asin, manis,
pahit, asem. Pengecapan klien masih normal, nyeri dirasakan ketika ditusuk
jarum injeksi.
g. Pola Persepsi dan Konsep Diri
keluarga klien mengatakan Tn.K sangat ingin cepat sembuh, kembali kerumah
dengan keadaan sehat, dan ingin kembali melakukan aktifitas seperti biasa
seperti sebelum masuk rumah sakit. Klien berorientasi dan berhubungan baik
dengan keluarga, petugas kesehatan dan pengunjung.
h. Pola Sex danReproduksi
Klien sudah menikah dan mempunyai 2 anak dan seorang istri.
i. Pola Koping dan Toleransi Stress
Keluarga klien mengatakan dalam memanagement stress keluarga
membiasakan berekreasi bersama atau hanya sekedar menonton TV.
j. Pola Peran dan Hubungan
Saat ini klien tinggal bersama istri dan anaknya, klien mengatakan selama ini
tidak ada masalah dalam keluarga baik kepada istri maupun mertuanya.
Keluarga pasien juga mengatakan, klien selama ini berhubungan baik dengan
semua anggota keluarga dan tetangga. Saat klien dirawat pun keluarga
terutama istri dan anaknya senantiasa mendampingi beliau.
k. Pola Nilai dan Keyakinan
Klien dan keluarga beragama islam. Klien melakukan berbagai ikhtiar untuk
keadaannya sekarang.

5. PemeriksaanFisik
a. Kesadaran : somnolen
b. KeadaanUmum : lemah
c. TandaTanda Vital : TD : 100/80 RR : 24
N : 84 S : 36’C
d. Pemeriksaan Kepala : Simetris.
- Mata : Anemis, Terdapat ikterik pada sklera, pupil Isokor, dan
tidak ada udema palpebra.
- Telinga : simetris, tidaka daserumen
- Hidung : Simetris, terpasang kanul oksigen 1,5 lpm
- Mulut dan gigi : Bibir lembab, gigi terdapat karies, mulut dan lidah kotor
e. Pemeriksaan Leher: Posisi leher baik, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
f. Pemeriksaan Abdomen : perkusi: suara timpani, peristaltikusus 12x/menit.
g. Ekstremitas : Tidak ada luka dan terpasang infus plug tangan
kanan
6. PemeriksaanPenunjang
Nama : Tn. K No RM : 203216
Alamat :kejawar Tanggal :15-07-2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 9 mg/dl 13.2 – 17. 3
Hematokrit 30.4 mg/dl 39.6 – 51.9
Eritrosit 4.63 mg/dl 4.50 – 6.50
Leukosit 13.10 mg/dl 3.70 – 10.10
Trombosit 192 mg/dl 150 – 450
Natrium (Na) 125mmol/dl 135 – 155
Kalium (K) 5.1mmol/dl 3.5 – 5.5
Kreatinin 17.06mmol/dl 0.60 – 1.30

7. Program Terapi
-Furosemid
-Frutolit
-Forsik
-Omz

B. ANALISA DATA
NO Data Fokus Problem Etiologi
.
1.  DS : keluarga pasien mengatakan Inkontinensia Gangguan fungsi
susah untuk kencing urinarius kognisi
 DO : output <300cc/hari fungsional
2.  DS : Pasien mengeluh sesak Ketidakefektifan Hiperventilasi
nafas Pola Napas
 DO :
 Pasien terlihat gelisah
 RR 26 x / menit
 Terlihat ada retraksi dinding
dada
 Pasien terlihat lemas
2.  DS : Intoleransi Ketidakseimbangan
 Pasien mengatakan cepat lelah Aktivitas Antara Suplai dan
jika beraktivitas Kebutuhan Oksigen
 Pasien mengatakan sesak
nafas setelah beraktivitas
walaupun hanya sekedar
berbincang-bincang
 DO :
 Pasien terlihat lemas dan letih
 RR pasien tidak stabil

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Inkontinensia urinarius fungsional berhubungan dengan gangguan fungsi kognisi
2. Ketidakefektifan Pola Napas Berhubungan Dengan Hiperventilasi
3. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Ketidakseimbangan Antara Suplai dan
Kebutuhan Oksigen

D. INTERVENSI / RENCANA KEPERAWATAN

Tgl/jam No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf


Dx (NOC) (NIC)
I Respiratory status : Kontinensia Urin Bantuan perawatan
16/7-18 0502 diri : Eliminasi 1804
08.00 Setelah dilakukan tindakan keperawatan -bantu pasien ke toilet
selama 2 x 24 jam diharapkan atau tempat lain untuk
Inkontinensia urinarius fungsional pasien eliminasi pada interval
dalam batas normal dengan kriteria hasil: waktu tertentu
-beri privasi selama
Indikator awal Akhir eliminasi
 Berkemih 4 2 Siram toilet/bersihkan
pada 4 2 alat-alat untuk eliminas
4 2 -sediakan alat bantu
tempat
yang yang
tepat
 Berkemih
>150 ml
tiap
kalinya
 Bisa
menggun
kan toilet
sendiri
Keterangan :
 1. Tidak pernah menunjukkan
 2. Jarang menunjukkan
 3. Kadang-kadang menunjukkan
 4.Seing menunjukkan
 5. Secara konsisten menunjukkan
II Respiratory Status : ventilation 0403 Respiratory
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitoring 3350
selama 2 x 24 jam diharapkan pola nafas  Monitor rata – rata,
dan RR pasien dalam batas normal kedalaman, irama
dengan kriteria hasil : dan usaha respirasi
 Menunjukan jalan nafas yang paten  Catat pergerakan
 Tanda vital dalam rentang normal dada,amati
Indikator awal Akhir kesimetrisan,
 RR 2 4 penggunaan otot
 Respiratory 2 4 tambahan, retraksi
Rhytm otot supraclavicular
 Chest 2 4 dan intercostal
Retraction  Monitor suara nafas,
 keterangan : seperti dengkur
1. sangat berat  Monitor pola nafas :
2. berat bradipena,
3. sedang takipenia, kussmaul,
4. ringan hiperventilasi,
5. normal cheyne stokes, biot
 Catatlokasitrakea
 Monitor kelelahan
otot diagfragma
(gerakan
paradoksis)
 Auskultasi suara
nafas, catat area
penurunan / tidak
adanya ventilasi dan
suara tambahan
 Tentukan kebutuhan
suction dengan
mengauskultasi
crakles dan ronkhi
pada jalan napas
utama
 auskultasi suara
paru setelah
tindakan untuk
mengetahui hasilnya

III Self Care : ADLs 0300 Energy Management


Setelah dilakukan tindakan keperawatan 0180
selama 2 x 24 jam diharapkan ADLs  Observasi adanya
pasien mandiri dengan kriteri hasil : pembatasan klien
 Berpartisipasi dalam aktivitas tanpa dalam melakukan
disertai peningkatan tekanan darah, aktivitas
nadi dan RR  Kaji adanya factor
 Mampu melakukan aktivitas sehari- yang menyebabkan
hari secara mandiri kelelahan
Indikator Awal Akhir  Monitor nutrisi dan
 Makan 3 5 sumber energi tanaga
 Memakai 3 5 adekuat
Baju  Monitor pasien akan
 BAK 3 5 adanya kelelahan
 Mengatur fisik dan emosi
Posisi 4 5
secara berlebihan
Nyaman  Monitor respon
 keterangan : kardivaskuler
1. sangat berat terhadap aktivitas
2. berat  Monitor pola tidur
3. sedang dan lamanya
4. ringan
tidur/istirahat pasien
5. normal
Activity Therapy 4310
 Monitor dan catat
kemampuan pasien
untuk mentoleransi
aktiitas
 Minimalkan kerja
kardiopulmonal
 Tingkatkan istirahat
secara bertahap
 Ajarkan pasien
teknik mengontrol
pernafasan saat
aktivitas
 Kolaborasikan
dengan terapi fisik
untuk meningkatkan
level aktivitas
 Monitor respon
fisik, emosi, social
dan spiritual

E. IMPLEMENTASI
Hari pertama :Tanggal 16 Juli 2018

No Tgl/jam Implementasi Respon Paraf


Dx
Dx 2 16/07/18  Memonitor rata – rata, S : pasien mengatakan
09.00 kedalaman, irama dan usaha sesak nafas
respirasi O : RR 26x/menit

09.15  Mencatat pergerakan S : -


dada,amati kesimetrisan, O : terlihat ada
penggunaan otot tambahan, pergerakan dinding
retraksi otot supraclavicular dada saat pasien
dan intercostal bernafas

09.30  Memonitor pola nafas : S : pasien mengatakan


bradipena, takipenia, sesak nafas
kussmaul, hiperventilasi, O : RR 26x/menit
cheyne stokes, biot

09.35  Mengauskultasi suara nafas S:-


pasien O : suara nafas pasien
terdengar
bronkovesikuler
10.00  Memberikan terapi oksigen 3 S : -
LPM O : pasien terlihat lebih
nyaman

Dx 3 16/07/18  Memonitor kemampuan S : Pasien mengatakan


09.15 pasien untuk mentoleransi tubuhnya cepat
aktivitas lelah jika banyak
bergerak
O : Pasien terlihat
lemas

09.30  Mengistruksikan kepada S:Keluarga mengatakan


keluarga untuk minimalkan mau untuk
kerja kardiopulmonal pasien membantu
dengan membantu hal-hal kebutuhan pasien
yang dibutuhkan pasien O:-

09.40  Mengajarkan kepada pasien S:-


untuk mengatur nafasnya saat O : Pasien terlihat
melakukan aktivitas mampu mengontrol
pernafasannya

09.45  Memonitor intake nutrisi S:-


untuk memastikan sumber O : Pasien terlihat
energi yang adekuat sedang makan
dengan dibantu oleh
keluarga

11.00  Meningkatkan istirahat pasien S : Pasien mengatakan


ingin tidur
O:-
Dx 1 16/07/18  Bantu pasien ke toilet atau S:-
16.20 tempat lain untuk eliminasi O : tidak ada respon
pada interval waktu tertentu yang baik untuk
 beri privasi selama eliminasi pasien karena KU
 Siram toilet/bersihkan alat-alat lemah
untuk eliminasi
 sediakan alat bantu

F. EVALUASI
Hari pertama :Tanggal 17 Juli 2018

No Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf


Dx
16/07/18 S : keluarga pasien mengatakan susah untuk kencing
1 O : output 300cc/hari
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Bantu pasien ke toilet atau tempat lain untuk eliminasi
pada interval waktu tertentu
 beri privasi selama eliminasi
 Siram toilet/bersihkan alat-alat untuk eliminasi
 sediakan alat bantu

2 16/07/18 S : Pasien mengatakan sesak nafas jika beraktifitas walupun


hanya aktifitas ringan
O : Pasien terlihat sesak nafas, RR : 26 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
 Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan
intercostal
 Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
 Auskultasi suara nafas pasien
 Berikan terapi oksigen 3 LPM nasal kanul

3 16/07/18 S : Pasien mengatakan sudah mampu melakukan aktivitas ringan


walaupun masih sesak nafas
O : Pasien terlihat masih lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Monitor dan catat kemampuan pasien untuk mentoleransi
aktiitas
 Minimalkan kerja kardiopulmonal
 Tingkatkan istirahat secara bertahap
 Berikan motivasi kepada pasien untuk mengatur nafasnya
saat beraktivitas
 Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi
yang adekuat

G. IMPLEMENTASI
Harikedua :Tanggal 17 Juli 2018

No Tgl/jam Implementasi Respon Paraf


Dx
Dx 2 17/07/18  Memonitor rata – rata, S : pasien mengatakan
09.00 kedalaman, irama dan usaha sesak nafas
respirasi O : RR 26x/menit

09.15  Mencatat pergerakan S : -


dada,amati kesimetrisan, O : terlihat ada
penggunaan otot tambahan, pergerakan dinding
retraksi otot supraclavicular dada saat pasien
dan intercostal bernafas

09.30  Memonitor pola nafas : S : pasien mengatakan


bradipena, takipenia, sesak nafas
kussmaul, hiperventilasi, O : RR 26x/menit
cheyne stokes, biot

09.35  Mengauskultasi suara nafas S:-


pasien O : suara nafas pasien
terdengar
bronkovesikuler

10.00  Memberikan terapi oksigen 3 S : -


LPM O : pasien terlihat lebih
nyaman

Dx 3 17/07/18  Memonitor kemampuan S : Pasien mengatakan


09.15 pasien untuk mentoleransi tubuhnya cepat
aktivitas lelah jika banyak
bergerak
O : Pasien terlihat
lemas

09.30  Mengistruksikan kepada S:Keluarga mengatakan


keluarga untuk minimalkan mau untuk
kerja kardiopulmonal pasien membantu
dengan membantu hal-hal kebutuhan pasien
yang dibutuhkan pasien O:-

09.40  Mengajarkan kepada pasien S:-


untuk mengatur nafasnya saat O : Pasien terlihat
melakukan aktivitas mampu mengontrol
pernafasannya

09.45  Memonitor intake nutrisi S:-


untuk memastikan sumber O : Pasien terlihat
energi yang adekuat sedang makan
dengan dibantu oleh
keluarga

11.00  Meningkatkan istirahat pasien S : Pasien mengatakan


ingin tidur
O:-

Dx 1 17/07/18  Bantu pasien ke toilet atau S:-


16.20 tempat lain untuk eliminasi O : tidak ada respon
pada interval waktu tertentu yang baik untuk
 beri privasi selama eliminasi pasien karena KU
 Siram toilet/bersihkan alat-alat lemah
untuk eliminasi
 sediakan alat bantu

H. EVALUASI
Hari kedua :Tanggal 17 Juli 2018

No Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf


Dx
17/07/18 S : keluarga pasien mengatakan susah untuk kencing
1 O : output 300cc/hari
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Bantu pasien ke toilet atau tempat lain untuk eliminasi
pada interval waktu tertentu
 beri privasi selama eliminasi
 Siram toilet/bersihkan alat-alat untuk eliminasi
 sediakan alat bantu
2 17/07/18 S : Pasien mengatakan sesak nafas jika beraktifitas walupun
hanya aktifitas ringan
O : Pasien terlihat sesak nafas, RR : 26 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
 Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan
intercostal
 Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
 Auskultasi suara nafas pasien
 Berikan terapi oksigen 3 LPM nasal kanul

3 17/07/18 S : Pasien mengatakan sudah mampu melakukan aktivitas ringan


walaupun masih sesak nafas
O : Pasien terlihat masih lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Monitor dan catat kemampuan pasien untuk mentoleransi
aktiitas
 Minimalkan kerja kardiopulmonal
 Tingkatkan istirahat secara bertahap
 Berikan motivasi kepada pasien untuk mengatur nafasnya
saat beraktivitas
 Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi
yang adekuat

Você também pode gostar