Você está na página 1de 2

Ancaman Profesi Kependidikan

 Intern ( Dari Dalam )


1. Psikologis
Menjadi seorang guru tidak hanya harus memiliki keahlian saja. Dibalik hal
tersebut, menjadi seorang guru harus memiliki tingkat percaya diri yang tinggi atau
mental yang kuat dalam menghadapi bebabagai macam tingkah laku peserta didik
saat mengajar dikelas. Tingkat percaya diri yang tinggi sangat menunjang guru dalam
mengajar. Jika seorang guru tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi maka pada
saat mengajar pun tidak akan maksimal. Mungkin yang semula guru menguasai
materi namun pada saat mengajar gugup maka semua materi yang akan disampaikan
menjadi hilang atau lupa sehingga proses pembelajaran pun menjadi terhambat.
Demikian pula dengan mental yang kuat, ketika guru menghadapi peserta didik yang
bandel atau melawan maka guru harus bisa membimbing atau mengarahkan sisa
tersebut. Bukan justru guru merasa takut sehingga peserta didik itupun justru malah
menjadi-jadi. Kedua hal tersebut jika tidak dimiliki oleh seorang guru maka akan
menjadi suatu ancaman tersendiri bagi seorang, salah satunya mengakibatkan tekanan
batin bagi guru itu sendiri pada sat mengajar.
 Ekstern ( Dari Luar )
1. Kekerasan terhadap Guru
Dewasa ini, seperti yang kita ketahui banyak peserta didik yang tidak hormat
dan menghargai seorang guru. Tidak sedikit kasus-kasus kekerasan fisik terhadap
guru terdengar melalui berbagai macam media bahkan sampai ada yang
meninggal dunia. Hal tersebut tentu saja menjadi suatu tantangan sekaligus
ancaman yang besar bagi seorang guru dimasa sekarang maupun masa yang akan
datang. Alangkah mirisnya seorang guru yang sangat berjasa justru menjadi
korban kekerasan yang tidak lain oleh peserta didiknya sendiri.
2. Gaii yang Tidak Mencukupi
Terdapat banyak sekali guru-guru honorer yang bekerja di sekolah-sekolah
negeri dengan mendapat gaji sekitar Rp. 350.000.00,- perbulan. Jika dihitung-
hitung besarnya gaji tersebut sangatlah jauh dari besarnya biaya untuk mencukupi
keutuhan sehari-hari dalam satu bulan. Tentu saja seorang guru honorer bukan
suatu profesi yang mendapat gaji besar yang bisa meningkatkan kesejahteraan
ekonomi keluarganya sehinggatidak mencukupi kebutuhan.
3. Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan suatu program baru
pemerintah yang waajib diikuti oleh sarjana terutama lulusan S1 FKIP yang
tidak PPL. Namun seperti yang kita ketahui, untuk melajutkan ke pendidikan
profesi guru tidaklah membutuhkan biaya yang sedikit. Sedangkan jika tidak
melanjutkan ke pendidikan profesi guru, maka guru tidak akan bisa mengajar
terutama bagi guru lulusan S1 FKIP yang tidak melakukan PPL. Jadi
bagaimana nasib seorang guru yang tidak melanjutkan PPG karna alasan biaya
yang cukup besar? Tentunya hal tersebut menjadi suatu keluh dan kesah yang
teramat merasahkan bagi guru itu sendiri. Dengan adanya PPG banyak guru
yang terancam tidak dapat bekerja atau menganggur.
Tidak hanya karna biaya yang cukup besar, PPG juga tidak hanya bisa
diikuti oleh lulusan S1 FKIP saja bahkan lulusan seperti dari S1 Hukum dll.
Bisa juga mengkuti PPG. Sehingga saingan dalam dunia kerja pun semakin
tinggi, padahal lulusan FKIP saja sudah cukup banyak ditambah dengan
lulusan-lulusan dari jurusan yang lainnya.

Você também pode gostar