Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ringkasan eksekutif
PENDAHULUAN
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKPT) adalah bagian organisasi SKPD Dinas Kesehatan, karena
itu entitas bukan badan hukum, adalah fasilitas kesehatan yang melakukan layanan kesehatan
nonspesialis bagi individu. FKPT mempunyai Bendahara pada FKPT adalah PNS yang ditugasi
menerima pembayaran BPJS Kesehatan, menyimpan, membayarkan, menata usahakan,
mempertanggungjawabkannya.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan) adalah badan hukum penyelenggara
program jaminan kesehatan.
1. Format baku penganggaran dan laporan realisasi JKN cq Pengelolaan Dana Kapitasi pada
APBN dan APBD, antara lain Perubahan APBD terkait JKN cq Dana Kapitasi.
2. Pembangunan misi-tupoksi dan struktur organisasi BPJS.
3. Pembangunan misi-tupoksi dan struktur organisasi BLUD Penyedia Barang/Jasa pelayanan
Kesehatan.
4. Pembangunanmisi-tupoksi &organisasi FKPT, sistem tatacara kerja dan pelaporan Laporan
Keuangan FKTP yang berlaku nasional.
5. Pembangunan sistem anggaran & sistem keuangan/perbendaharaan
6. Pembangunan sistem anggaran & sistem keuangan/perbendaharaan PPKD selaku BUD, SKPD
Dinas Kesehatan & FKPT, Kebijakan nasional tentang penentuan Rekening Kapitasi JKN, sistem
prosedur, pencatatan & pelaporan penerimaan & penggunaan dana kapitasi, Surat
Pernyataan Tanggung-jawab kepala Unit Kerja FKTP, Laporan Realisasi % besaran jasa
pelayanan terhadap total penerimaan dana JKN dan lain-lain.
7. Pembangunan sistem pembayaran langsung BPJS kepada FKPT yang berlaku secara nasional.
8. Penetapan format baku & spesifikasi wajib Rencana Pendapatan & Belanja Kapitasi JKN FKPT
yang disampaikan FKPT kepada Kepala SKPD Dinas Kesehatan.
9. Penetapan format baku & spesifikasi wajib Rencana Pendapatan & Belanja Kapitasi JKN FKPT
oleh SKPD Dinas Kesehatan.
10. Penetapan batas waktu pelaksanaan & pelaporan setiap tahap penting proses JKN bagi BPJS,
SKPD Dinas kesehatan dan FKPT, terkait sistem pembayaran kapitasi dari BPJS kepada FKPTP.
https://www.ksap.org/sap/akuntansi-dana-kapitasi/ 2/6
8/15/2018 AKUNTANSI DANA KAPITASI – Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama merupakan pelayanan kesehatan non spesialistik yang
meliputi administrasi pelayanan, pelayanan promotif dan preventif; pemeriksaan, pengobatan, dan
konsultasi medis, tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif, pelayanan
obat dan bahan medis habis pakai, pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat
pratama.
Permenkes 21/2016 Menteri Nila Farid Moeloek menegaskan akuntabilitas dana kapitasi melalui
sistem anggaran dan akuntansi pemerintahan. Setinggi tingginya empat puluh persen dana
tersedia wajib digunakan untuk biaya obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, dan
biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya , dukungan biaya operasional untuk belanja
https://www.ksap.org/sap/akuntansi-dana-kapitasi/ 3/6
8/15/2018 AKUNTANSI DANA KAPITASI – Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
barang operasional aktivitas di dalam dan diluar gedung, termasuk biaya puskesmas keliling ,
bahan cetak atau alat tulis kantor, administrasi, koordinasi program,dan sistem informasi,
peningkatan kapasitas SDM kesehatan, beban pemeliharaan dan operasional sarana dan
prasarana, obat tradisional, obat herbal berstandar Depkes dan fitofarmaka secara terbatas,
dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
AKUNTANSI SiLPA
Pendapatan Dana Kapitasi yang tidak digunakan seluruhnya pada tahun anggaran berkenaan, sisa
Dana Kapitasi dimanfaatkan untuk tahun anggaran berikutnya. Dalam hal sisa Dana Kapitasi
sebagaimana dimaksud berasal dari dana dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan
maka pemanfatannya hanya dapat digunakan untuk dukungan
biaya operasional pelayanan kesehatan. Dalam hal sisa Dana Kapitasi berasal dari dana jasa
pelayanan kesehatan , maka pemanfatannya hanya dapat digunakan untuk jasa pelayanan
kesehatan. Dalam APBD dan akuntansi, pemanfaatan sisa Dana Kapitasi dimasukkan dalam
rencana pendapatan dan belanja Dana Kapitasi JKN yang dianggarkan dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PENUTUP
Wilayah rawan KKN adalah perizinan Puskesmas, bukti pembelian obat obatan dan sarana
kesehatan dipalsukan. Alokasi anggaran 60% minimum juga rawan KKN. Seperti pemegang kartu KJP
untuk fasilitas pendidikan, pemegang kartu BPJS perlu di periksa berkala, agar benar benar
digunakan hanya oleh penduduk yang perlu bantuan kesehatan dari APBN dan Dana Kapitasi.
Mempersempit peluang terjadinya tipikor pada tata kepemerintahan dan masyarakat menyangkut
pelayanan publik maupun penanganan perkara yang bersih dari korupsi.
1. Belum tuntasnya reformasi birokrasi yang menyeluruh. Hal ini ditunjukkan antara lain oleh:
belum memadainya mekanisme pemberian reward and punishment bagi pelayanan publik,
antara lain Pengelola BPJS, minimnya integritas, sistem karir dan penggajian yang belum
sepenuhnya berbasis kinerja, serta belum tersusunnya manajemen kinerja dan standar
pelayanan minimal;
2. Masih minimumnya badan publik seperti Pengelola BPJS yang menerapkan keterbukaan
informasi menyangkut administrasi dan pelayanan publik, termasuk penanganan perkara,
kendati UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan UU No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik telah diberlakukan;
3. Layanan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintah oleh badan publik seperti Pengelola
BPJS masih belum sepenuhnya menerapkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, termasuk belum diterapkannya e-procurement secara
menyeluruh;
4. Rendahnya penanganan pengaduan masyarakat dan pelaporan (whistleblowing) terhadap
layanan Puskesmas yang ditindaklanjuti akibat belum optimalnya mekanisme dan
infrastruktur pengaduan publik;
5. Proses perizinan Puskesmas yang masih tertutup dengan banyak human interaction yang
dapat membuka ruang korupsi, menimbulkan berbagai kasus KKN tingkat Kabupaten.
Search
Agenda KSAP
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
Artikel Terkini
› WACANA BITCOIN
› PERTANDINGAN MAKAN SUPERMIE
› MANAJEMEN MEREK DIRI
› PUBLIC & LIMITED HEARING KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
› Undangan Public Hearing dan Limited Hearing Standar AKuntansi Pemerintahan
› AKUNTANSI KERJA SAMA
› BUNGA RAMPAI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN SEMESTER I TAHUN 2018
› AKUNTANSI DANA KAPITASI
› EDARAN SUMBANGAN PARTAI
› Pengakuan Pendapatan menurut SAK dan Pengakuan Pendapatan menurut SAP
› Memahami Perhitungan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
› BUKAN SAHABAT LAMA
› STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI
› FENOMENA REVALUASI ASET TETAP PEMERINTAHAN 2017 DAN 2018
› KUNJUNGAN ANTAR BUPATI
Meta Data
› Log in
› Entries RSS
› Comments RSS
https://www.ksap.org/sap/akuntansi-dana-kapitasi/ 5/6
8/15/2018 AKUNTANSI DANA KAPITASI – Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
› WordPress.org
Sekretariat KSAP
Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lantai 2 Jalan Budi Utomo Nomor 6, Jakarta Pusat Jakarta, Indonesia
10710 eMail: sekretariatksap@gmail.com Telp/Fax: +62 21 3524551
Kategori Artikel
Select Category
Link
› Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
› Kementerian Keuangan
› webmail KSAP
· © 2018 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan · Designed by Press Customizr · Powered by ·
https://www.ksap.org/sap/akuntansi-dana-kapitasi/ 6/6